Anda di halaman 1dari 12

VAPORIZER  Vaporizer dengan sirkulasi paksa : cairan

dimasukkan ke dalam vaporizer dengan alat


 Perbedaan Evaporator dan Vaporizer
tersentu contohnya ialah dengan menggunakan
Evaporator : sebuah alat yang berfungsi mengubah
pompa.
sebagian atau keseluruhan sebuah pelarut dari sebuah
 Vaporizer dengan sirkulasi alamiah : vaporizer
larutan dari bentuk cair menjadi uap. Evaporator
yang menggunakan prinsip sirkulasi alamiah
merupakan alat merupakan alat yang yang digunakan
menggunakan bantuan gaya gravitasi untuk
untuk :
mengalirkan cairan umpan ke dalam vaporizer. Hal
 Memproses cairan encer sampai menjadi cairan
ini dapat terjadi  jika umpan diletakkan di
pekat (untuk industri susu memproses cairan
ketinggian yang lebih tinggi daripada vaporizer.
encer sampai menjadi cairan pekat (untuk
Ada  berbagai macam vaporizer  dengan sirkulasi
industri sususampai kadar padatan sekitar
alamiah, yaitu kettle reboiler dan thermosyphon
50%)sampai kadar padatan sekitar 50%).
reboiler. Jenis yang pertama adalah kettle reboiler.
 Proses ini dibatasi oleh kekentalan cairan
 Sebagian besar vaporizer menggunakan prinsip
ataupun kemungkinan terjadinyaProses ini
konveksi. Vaporizer secara radiasi masih sangat
dibatasi oleh kekentalan cairan ataupun
jarang, tetapi mampu menggandakan kinerja vaporizer
kemungkinan terjadinya pengendapan karena
secara konveksi. Contoh vaporizer secara radiasi yaitu
larutan terlalu pekat. pengendapan karena larutan
sebuah pipa dan kaca pembesar yang diletakkan pada
terlalu pekat.
siang hari kemudian akan menyerap udara.
 Kebutuhan panas untuk penguapan air relatif Iebih
sedikit.Kebutuhan panas untuk penguapan air
relatif Iebih sedikit.
KONDENSOR
Vaporizer : sebuah alat untuk menguapkan cairan.
 Secara umum vaporizer digunakan untuk  Kondensor : suatu alat yang terdiri dari jaringan pipa
menguapkan cairan. Yang membedakan vaporizer dan digunakan untuk mengubah uap menjadi zat cair
dengan evaporator adalah dimana evaporator (air). dapat juga diartikan sebagai alat penukar kalor
berfungsi untuk memekatkan suatu larutan dengan (panas) yang berfungsi untuk mengkondensasikan
cara menguapkan airnya, sedangkan vaporizer fluida.
berfungsi untuk memekatkan suatu larutan dengan  Fungsi utama kondensor adalah untuk membuang
cara menguapkan cairan selain air. Uap yang kalor ke lingkungan luar dan mengkondensasikan uap
dihasilkan dari vaporizer digunakan untuk proses dari turbin menjadi air kondensat.
kimia, bukan sebagai sumber panas seperti halnya  Kondensor akan mengubah fasa zat gas menjadi
steam pada boiler . menjadi zar cair dari temperature tinggi keluar melalui
 Prinsip utama vaporizer : Cairan diumpankan ke dinding-dinding kondensor dan melewati kondensasi,
dalam vaporizer kemudian dipanaskan dengan suatu sehingga uap akan menjadi dingin dan fasanya
media pemanas (umpan tidak kontak langsung berubah menjadi fasa cair pada temperatur rendah.
denganmedia pemanas). Biasanya tidak semua  Cara kerja kondensor :
umpan dapat teruapkan dengan sempurna. Produk Prinsip kerja sebuah kondensor berbeda-beda
yang dihasilkan (uap dan cairan) dipisahkan dalam tergantung dari type kondensor itu sendiri. Berikut ini
suatu tangki pemisah. Uap yang dihasilkan kemudian adalah klasifikasi kondensor secara umum beserja
digunakan untuk proses selanjutnya, cairan yang dengan prinsip kerjanya.
tidak menguap direcycle kembali. 1. Surface Kondensor
 Jenis- jenis vaporizer : Cara kerja dari jenis alat ini ialah proses
pengubahan dilakukan dengan cara mengalirkan
uap kedalam ruangan yang berisi susunan pipa dan uap (steam). Sehingga steam akan menempel
uap tersebut akan memenuhi permukaan luar pipa pada butiran-butiran air pendingin tersebut dan
sedangkan air yang berfungsi sebagai pendingin akan mengalami kontak temperature. Maka
akan mengalir di dalam pipa (tube side), maka kemudian uap akan terkondensasi dan
akan terjadi kontak antara keduanya dimana uap tercampur dengan air pendingin yang
yang memiliki temperatur panas akan mendekati fase saturated (basah). Kemudian
bersinggungan dengan air pendingin yang kondesat dipompakan kembali ke cooling
berfungsi untuk menyerap kalor dari uap tersebut, tower, dan sebagian kondesat dikembalikan ke
sehingga temperatur steam (uap) akan turun dan boiler sebagai feedwater. Sisanya didinginkan
terkondensasi. Surface condenser terdiri dari dua di dalam cooling tower, dan air yang
jenis yang dibedakan oleh cara masuknya uap dan didinginkan ini disemprotkan ke uap (steam)
air pendingin, berikut jenis-jenisnya: dan proses berulang.
 Type Horizontal Condenser : Pada type  Barometric dan Jet Kondensor : Kondensor
kondesor ini, air pendingin masuk melalui jenis ini merupakan kondensor jenis awal.
bagian bawah, kemudian masuk kedalam pipa Sebenarnya prinsip kerja dari kondensor ini
(tube) dan akan keluar pada bagian atas, tidak jauh berbeda dengan jenis spray
sedangkap uap akan masuk pada bagian tengah kondensor, hanya saja tidak membutuhkan
kondensor dan akan keluar sebagai kondensat pompa.
pada bagian bawah.  Pendinginan dan Jenis Kondensor
 Type Vertical Condenser : Pada jenis Media / Zat pendingin dalam kondensor memiliki peran
kondensor ini, tempat masuknya air pendingin penting dalam proses kondensasi uap menjadi kondesat
melalui bagian bawah dan akan mengalir di water. Media pendingin atau zat yang digunakan untuk
dalam pipa selanjutnya akan keluar pada mendinginkan kondensor disebut Condensing Medium.
bagian atas kondensor, sedangkan steam akan  Jenis – Jenis Kondensor berdasarkan media atau zat
masuk pada bagian atas dan air kondesat akan pendingin dapat dibedakan menjadi tiga macam,
keluar pada bagian bawah. antara lain :
2. Direct Contact Condenser 1. Water cooled condenser (Kondensor
Cara kerja dari kondensor jenis ini yaitu proses berpendingin air) : Paling banyak digunakan
kondensasi dilakukan dengan cara mencampurkan contohnya shell and tube condenser.
air pendingin dan uap secara langsung. Jenis dari 2. Air cooled condenser (kondensor berpendingin
kondensor ini disebut spray condenser, pada alat udara) : Mengkondensasikan pembuangan uap
ini proses pencampuran dilakukan dengan dari turbin uap dan kembali kondensat (cairan
menyemprotkan air pendingin ke arah uap. yang sudah terkondensasi) ke boiler tanpa
Sehingga steam akan menempel pada butiran- kehilangan air.
butiran air pendingin tersebut dan akan mengalami 3. Evaporative condenser (kombinasi udara dan air)
kontak temperatur, selanjutnya uap akan  Jenis Kondensor menurut arah alirannya terbagi
terkondensasi dan tercampur dengan air pendingin menjadi dua jenis, yaitu :
yang mendekati fase saturated (basah). Direct 1. Single flow (aliran tunggal/ satu arah)
Contact Kondensor juga terbagi menjadi dua 2. Double flow (aliran ganda/ dua arah)
macam, antara lain :  Penyebab Penurunan Kinerja Kondensor
 Spray Kondensor : pada spray kondensor, 1. Non Condesable Gases (gas yang tidak bisa
proses pencampuran keduanya dilakukan terkondensasi)
dengan cara menyemprotkan air pendingin ke
Gas ini dapat meneyebabkan kenaikan pressure kondensarnya maksimal mendekati temperatur udara
terhadap kondensor dan menyelimuti permukaan luar. Bila laju perpindahan panas terganggu, maka akan
tube-tube yang dapat menghambat transfer panas berpengaruh terhadap tekanan dan temperatur.
antara uap dengan cooling water, sehingga gas-gas
ini harus dikeluarkan atau dibuang dari dalam
kondensor. Cara untuk mengeluarkan udara tersebut
biasanya dilakukan dengan bantuan venting pump
HEAT EXCHANGER
dan primming pump yang merupakan pompa vakum.
2. Terjadi Fouling terhadap Kondensor  Mekanisme Perpindahan Panas
Fouling atau endapan sangat mungkin terjadi pada 1. Konduksi : peristiwa perpindahan kalor melalui
kondensor, endapan yang mengotori tube-tube suatu zat tanpa disertai dengan perpindahan partikel
kondensor ini berasal dari sumber pengambilan penyusunnya. Jika salah satu ujung batang logam
bahan baku air pendingin. Seperti yang kita ketahui dipanaskan, maka ujung batang lainnya juga akan
tempat pengambilan air pendingin berasal dari laut terasa panas. Perpindahan kalor dengan cara
dan kemungkinan besar air tersebut mengandung konduksi disebabkan karena partikel-partikel
endapan-endapam kotoran yang ikut masuk dan penyusun ujung zat yang bersentuhan dengan
mengendap pada tube-tube kondensor, hal ini dapat sumber kalor bergetar. Semakin besar jumlah kalor
menyebebakan menurunnya laju perpindahan panas yang diberikan ke ujung zat tersebut, maka semakin
pada kondensor, sehingga kualitas air pendingin besar getarannya dan semakin besar energi
sangat diperlukan agar mengurangi penyebab kinetiknya. Energi kinetik yang besar menyebabkan
fouling pada kondensor. Cara untuk mengeluarkan partikel tersebut menyentuh partikel di dekatnya,
kotoran tersebut biasanya dilakukan dengan cara: bersama tumbukan antar partikel terjadi sebagian

 Backwash kondensor : yaitu dengan transfer energi kinetik.Sehingga partikel yang

membalikkan arah aliran air pendingin dengan ditumbuk ikut bergetar, demikian seterusnya sampai

tujuan membuang kotoran yang masuk ke dalam akhirnya getaran partikel sampai ke ujung zat yang

waterbox inlet yang menghalangi proses tidak dipanasi.

perpindahan panas pada kondensor, proses ini ∆T


H=k . A .
dilakukan dengan cara membalikkan arah aliran l
inlet dan outlet. Keterangan :

 Ball Cleaning, proses pembersihan dengan cara k = konduktivitas termal (W/mK)


ini dapat dilakukan dengan  bola sebgai alat A = luas penampang (m2)
untuk membersihkan tube kondensor. Cara ΔT     = perubahan suhu (K)
kerjanya yaitu bola akan dimasukkan pada inlet l         = panjang (m)
mengikuti aliran  kondensor dan keluar pada H        = kalor yang merambat persatuan waktu (J/s
waterbox outlet. atau watt)
 Laju perpindahan panas ditentukan beberapa hal seperti
aliran air pendingin, kebersihan pipa-pipa dan 2. Konveksi : Peristiwa perpindahan kalor yang disertai

perbedaan temperatur antara uap dan air pendingin. dengan perpindahan partikel-partikel zat.

Proses perubahan uap menjadi air terjadi pada tekanan Perpindahan kalor secara konveksi dapat terjadi

dan temperatur jenuh. Dalam proses ini kondensor pada zat cair dan zat gas. Perpindahan kalor terjadi

berada pada kondisi vakum. karena terdapat perbedaan massa jenis zat. Air

 Karena temperatur air pendingin sama dengan merupakan konduktor yang buruk, namun ketika air

temperatur udara luar, maka temperatur air bagian bawah dipanaskan ternyata air bagian atas
juga ikut terasa panas. Saat air bagian bawah
mendapatkan kalor dari pemanas, partikel air σ = tetapan Stefan boltzmann (5,67 x 10−8
memuai sehingga menjadi lebih ringan dan bergerak Wm-2 K-4)
naik dan digantikan dengan partikel air dingin dari e = koefisien emisivitas ( 0 – 1) tergantung
bagian atas. Dengan hal ini, panas air dari bagian
pada jenis zat dan keadaan permukaan. Untuk benda
bawah berpindah bersama aliran air menuju bagian
hitam, e = 1
atas. Proses ini yang kemudian disebut dengan
 Jenis dan Fungsi Alat Perpindahan Panas
perpindahan kalor secara konveksi.
 Heat Exchanger : alat penukar panas yang bertujuan
memanfaatkan panas suatu aliran fluida untuk
H=h. A . ∆ T memanaskan fluida yang lain tanpa perubahan fasa.
Keterangan : Dengan demikian, terjadi dua fungsi sekaligus, yaitu

A  = luas penampang (m2) memanaskan fluida yang dingin dan mendinginkan

ΔT    = perubahan suhu (K) fluida yang panas.

H       = kalor yang merambat persatuan waktu (J/s  Heater : Memanaskan fluida atau memberikan

atau watt) sensible heat pada liquid atau gas dengan


condensing steam.
Konveksi digolongkan menjadi 2 :
 Super heater : Memanaskan uap diatas suhu

 Natural atau free convection : dimana pergerakan saturation.

medium disebabkan oleh adanya perbedaan  Reboiler : Memanaskan kembali hasil dasar suatu
densitas atau temperature dari medium tersebut. kolom distilasi dengan menggunakan steam atau

 Forced convection : dimana pergerakan medium media pemanas lain.

disebabkan oleh adanya bantuan tenaga dari luar,  Cooler : Mendinginkan liquid atau gas dengan
misalnya pengadukan. water, tetapi dapat pula dengan udara dalam air
3. Radiasi : Proses di mana panas mengalir dari benda (panas yang terjadi adalah panas sensible).
yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah.  Kondensor : Mengembunkan uap atau campuran
Panas tersebut dapat mengalir dalam ruang atau uap, panas yang digunakan adalah panas laten (ada
bahkan dalam ruang hampa di antara benda-benda perubahan fase).
tersebut. Telah kita ketahui bahwa antara matahari  Kondensor parsial : Mengembunkan hanya sebagian
dengan bumi berupa ruang hampa udara, sehingga dari total uap yang masuk, liquid hasil kondensasi
kalor dari matahari sampai ke bumi tanpa melalui dipakai sebagai reflux (pada puncak kolom distilasi).
zat perantara. Perpindahan kalor tanpa melalui zat  Ciller : Mendinginkan fluida pada suhu yang lebih
perantara atau medium ini disebut radiasi atau rendah (rendah sekali) dengan menggunakan water,
hantaran. Contoh lain perpindahan kalor secara refrigerant (propan, amoniak, dll).
radiasi, misalnya pada waktu kita mengadakan  Pertukaran panas terjadi karena adanya kontak, baik
kegiatan perkemahan, api unggun yang dinyalakan antara fluida terhadap dinding yang memisahkan
dapat mengantarkan radiasi yang dapat membuat maupun keduanya bercampur langsung begitu saja.
tubuh kita menjadi hangat saat kegiatan perkemahan  Prinsip Kerja Heat Exchanger
tersebut.  Secara Kontak Langsung : Panas yang dipindahkan

H= A . e .σ T 4 antara fluida panas dan dingin melalui permukaan


kontak langsung berarti tidak ada dinding antara
Keterangan :
kedua fluida. Transfer panas yang terjadi yaitu
A     = luas penampang (m2) melalui intefase/ penghubung antara kedua fluida.
H        = kalor yang merambat persatuan waktu (J/s Contoh : aliran steam pada kontak langsung yaitu
atau watt) dua zat cair yang immiscible (tidak dapat
bercampur), gas-liquid, dan partikel padat- 1. Shell and Tube Heat Exchanger : Suatu HE dengan
kombinasi fluida. pipa besar (shell) berisi beberapa tube yang kecil.
 Secara Kontak Tak Langsung : Perpindahan panas Shell and tube HE ini lebih banyak digunakan
terjadi antara fluida panas dan dingin melalui karena perpindahan panasnya relative cukup besar.
dinding pemisah. Dalam sistem ini, kedua fluida Selain itu juga dapat mengakomodasi ekspansi
akan mengalir. termal, mudah untuk dibersihkan, dan konstruksinya
 Tipe Aliran dalam Heat Exchanger juga cukup murah diantara yang lain. Untuk
1. Counter Current Flow (Berlawanan arah) : aliran menjamin bahwa fluida pada shell side mengalir
berlawanan arah, dimana fluida yang satu masuk melintasi tabung dan dengan demikian menyebabkan
pada satu ujung penukar kalor, sedangkan fluida perpindahan kalor yang lebih tinggi, maka didalam
yang satu lagi masuk pada ujung penukar panas shell dipasang sekat/penghalang/baffle.
yang lain, masing-masing fluida mengalir menurut 2. Double Pipe Heat Exchanger : Suatu HE dengan
arah yang berlawanan. Untuk tipe counter current suatu pipa berada dalam pipa lain yang lebih besar
flow ini memberikan panas yang lebih baik yang consentric atau beberapa pipa kecil dalam pipa
dibandingkan dengan aliran searah atau parallel. besar. Untuk memperbesar permukaan perpindahan
Sedangkan banyaknya pass (lintasan) juga panas, biasanya bagian luar pipa kecil dipasang fin
berpengaruh terhadap efektifitas dari alat penukar disekeliling bagian luar pipa (fins tube).
yang digunakan. 3. Box Cooler : Suatu HE dengan suatu susunan pipa
coil atau beberapa bundle pipa dimasukkan kedalam
box yang berisi air.
4. Air Cooler Exchanger (Fin Fan) : Fungsinya
menurunkan temperature tanpa perubahan fase
dengan menggunakan udara sebagai media
pendingin.
2. Parallel Flow/ Co-Current (Searah) : Aliran searah, 5. Tube Flow : Suatu HE yang terdiri dari pasangan
dimana kedua fluida masuk pada ujung penukar tube yang bagian luarnya saling berhubungan
panas yang sama dan kedua fluida mengalir searah dengan fin fluida yang satu mengalir pada tube yang
menuju ujung penukar panas yang lain. lain, sedangkan fluida yang lain mengalir pada
pasangan tube yang tadi secara berlawanan arah.

 Jenis Heat Exchanger menurut Konstruksinya :


1. Fixed Tube Sheet : jenis shell and tube HE yang
terdiri dari tube-bundle yang dipasang sejajar

3. Cross Flow (Silang) : apabila fluida-fluida yang dengan shell dan kedua tube sheet menyatu dengan

mengalir sepanjang permukaan bergerak dalam arah shell. Kelebihan utama dari konstruksi fixed tube

silang tegak lurus. sheet adalah biaya rendah karena konstruksinya


sederhana, selama ekspansi joint tidak diperlukan.
Kelebihan lain adalah tube dapat dibersihkan secara
mekanik setelah penutup saluran (bonnet) dilepas.
Kelemahan dari desain ini adalah sisi luar dari tube
tidak dapat dibersihkan secara mekanis karena
bundle tidak dapat dilepas dari shell sehingga
 Jenis Heat Exchanger menurut Bentuknya :
kesulitan pada penggantian tube dan pembersihan
shell. Akan tetapi, dapat diaplikasikan cara yang
tepat yaitu dengan menggunakan bahan kimia untuk fixed tube sheet. Selain itu, bundlenya dapat
fouling service pada shell side. dikeluarkan dan dapat digunakan pada operasi
Penggunaan : Condenser, liquid-liquid, gas-liquid, dengan perbedaan suhu antara shell dan tube diatas
cooling, heating, horizontal atau vertical reboilling. 2000F. Dapat juga digunakan untuk fluida yang
kotor, bentuknya vertical dan horizontal.

2. U Tube Heat Exchanger : U tube/ U bundle


mempunyai 1 buah tube sheet, dimana tube dibuat 4. Ketel : Shell membesar untuk memudahkan
berbentuk U yang ujung-ujungnya disatukan pada pendidihan dan penguapan. Relatif mempunyai
tube sheet sehingga biaya yang dibutuhkan paling perpindahan panas yang kecil terutama untuk fluida
murah diantara shell and tube yang lain. Tube yang bertekanan tinggi.
bundle dapat dikeluarkan dari shellnya setelah 5. Pipe Coil : Pipe coil yang dicelupkan dalam box
channel headnya dilepas. Tipe ini dapat digunakan berisi water.
pada tekanan tinggi dan beda temperature yang
tinggi. Masalah yang sering terjadi pada HE ini  Komponen Utama Heat Exchanger
adalah terjadinya erosi pada bagian dalam 1. Stationary Head – Channel : Berfungsi sebagai
bengkokan tube yang disebabkan oleh kecepatan tempat masuk atau keluarnya zat alir pada bagian
aliran dan tekanan didalam tube, untuk itu fluida tube (tube side).
yang mengalir dalam tube side haruslah fluida yang 2. Channel Cover : Berfungsi sebagai penutup channel
tidak mengandung partikel-partikel padat. yang dapat dibuka pada waktu dilakukan perbaikan
atau pembersihan tube.
3. Stationary Head Nozzle : Lubang yang berfungsi
sebagai jalan masuk atau keluarnya zat alir pada
bagian tube.
4. Stationary Tube Sheet : Berfungsi sebagai tempat/
dudukan tube atau tube bundle pada shell.
5. Tube : Media penghantar panas antara zat alir panas
Keuntungan : sisi luar tube dapat dibersihkan karena dengan zat alir dingin.
tube bundle dapat dilepas. Kerugian : bagian dalam Ada 2 macam tipe tube :
tube tidak dapat dibersihkan secara efektif karena  Tube polos (bare tube atau plain tube)
tikungan pada tube akan membutuhkan fleksibel end  Tube bersirip (finned tube)
mengebor lubang untuk cleaning. Jadi sebaiknya
Faktor yang perlu diperhatikan dalam pemasangan
tidak digunakan untuk cairan kotor didalam tube.
tube :
3. Floating Tube Sheet Heat Exchanger : HE yang
dirancang dengan salah satu tipe tube sheetnya  Tahan terhadap korosi, erosi serta tekanan.
mengambang, sehingga tube bundle dapat bergerak  Tidak terpengaruh adanya perubahan suhu yang
didalam shell jika terjadi pemuaian atau penyusutan akan menyebabkan perubahan pada tube.
karena adanya perubahan suhu yang terjadi dalam
 Dapat dilepas dan pasang sewaktu mengadakan
HE. Tipe ini banyak digunakan dalam industri migas
perbaikan.
karena pemeliharaannya lebih mudah dibandingkan
 Komponen Shell and Tube Heat Exchanger :

1. Tube : Tube atau pipa merupakan bidang pemisah


antara kedua jenis fluida yang mengalir didalamnya
dan sekaligus sebagai bidang perpindahan panas.
 Ketebalan dan bahan pipa harus dipilih
berdasarkan pada tekanan operasi fluida
kerjanya. Bahan pipa tidak mudah terkorosi oleh
fluida kerja.
 Ukuran pipa secara umum digunakan biasanya
mengikuti aturan yang telah baku.
 Komponen alat yang dialiri fluida lainnya, yang
dindingnya merupakan lintasan pertukaran
panas, dengan ukuran standar IPS (iron per size)
dan ketebalan standar BWG (Birmingham wire
gage).
 IPS mengacu pada system lama pengukuran pipa
yang masih digunakan oleh beberapa industry,
termasuk produsen utama pipa PVC.
 BWG merupakan bilangan untuk menyatakan
ukuran ketebalan pipa yang berbeda-beda.
Semakin besar bilangan BWG maka semakin
tipis tubenya.
 Diameter dalam tube merupakan diameter dalam
actual (ukuran inch) dengan toleransi yang
sangat tepat.
 Lubang-lubang pipa pada penampang shell dan
tube tidak disusun secara begitu saja, namum
mengikuti aturan tertentu.
 Jumlah pipa dan ukurannya harus disesuaikan
dengan ukuran shell, ketentuan ini mengikuti
aturan baku dan lubang-lubang pipa disusun
berbentuk persegi atau segitiga.
 Bentuk susunan lubang-lubang pipa secara
persegi dan segitiga disebut sebagai tube pitch.
 Pitch adalah jarak dari pusat atau center line tube tube sheet yang berfungsi untuk menyatukan tube-
yang satu ke pusat tube yang lainnya. Jenis-jenis tube menjadi tube bundle dan sebagai pemisah
tube pitch : antara tube side dengan shell side.
- Square pitch : Tipe ini biasa digunakan untuk 3. Tie Rods : Batangan besi yang dipasang sejajar
HE dengan pressure drop yang rendah dan dengan tube dan ditempatkan di bagian paling luar
pembersihan secara mekanik dilakukan pada dari baffle yang berfungsi sebagai penyangga agar
bagian luar tube. Selain itu, nilai perpindahan jarak antara baffle yang satu yang lainnya tetap.
panas dari square pitch lebih kecil 4. Shell : Kontruksi shell sangat ditentukan oleh
dibandingkan dengan triangular pitch. Pusat- keadaan tube yang akan ditempatkan di dalamnya.
pusat tube saling membentuk sudut 90o Shell ini dapat dibuat dari pipa yang berukuran besar
(persegi empat). atau pelat logam yang di-roll. Shell merupakan
- Triangular pitch : Tipe ini banyak digunakan badan dari HE, dimana terdapat tube bundle. Untuk
untuk fluida yang tingkat kekotorannya tinggi temperatur yang sangat tinggi terkadang shell dibagi
ataupun rendah. Pusat-pusat tube saling menjadi dua dan disambungkan dengan sambungan
o
membentui sudut 60 (segitiga sama sisi) ekspansi. Biasanya, shell berbentuk bulat
searah dengan aliran fluidanya. Triangular memanjang (silinder) yang berisi tube bundle
pitch mempunyai nilai perpindahan panas sekaligus sebagai wadah mengalirkan zat atau fluida.
lebih tinggi dari square pitch. Untuk kemungkinan korosi, tebal shell sering diberi
- Square pitch rotated : Tipe ini digunakan kelebihan 1/8 in.
untuk HE dengan pressure drop dan nilai 5. Baffle : Baffle atau sekat merupakan bagian yang
perpindahan panas yang lebih tinggi penting dari heat exchanger. Pemasangan baffle
dibandingkan dengan square pitch. Square pada HE bertujuan untuk membuat turbulensi aliran
pitch rotated dibersihkan secara mekanik. fluida baik pada shell dan tube serta menambah
Pusat-pusat tube saling membentuk sudut 45 . o
waktu tinggal (residence time), tetapi pemasangan
- Triangular pitch with cleaning lanes : tipe ini baffle akan memperbesar pressure drop operasi dan
jarang digunakan seperti triangular pitch, menambah beban kerja pompa, sehingga laju alir
tetapi dapat digunakan untuk HE dengan fluida yang dipertukarkan panasnya harus diatur.
pressure drop sedang hingga tinggi. Selain itu, baffle pun memiliki fungsi lain yaitu
Triangular pitch with cleaning lanes untuk menahan tube bundle, mengurangi atau
memiliki nilai perpindahan panas lebih baik menambah terjadinya getaran. Luas baffle ±75%
dari square pitch. dari penampungan shell. Spasi antar baffle tidak
lebih dekat dari 1/5 diameter shell karena apabila
terlalu dekat akan didapat kehilangan tekanan yang
besar.

 Pemilihan Fluida yang dilewatkan Shell dan Tube


2. Tube Sheet : Berfungsi sebagai tempat untuk Faktor-faktor mempengaruhi pemilihan fluida dalam
merangkai ujung-ujung tube sehingga menjadi satu shell dan tube antara lain :
yang disebut tube bundle. Tube sheet terbuat dari 1. Kemampuan untuk dibersihkan (Cleanability) :
material dengan ketebalan dan jenis tertentu Jika dibandingkan cara membersihkan tube dan
tergantung dari jenis fluida yang mengalir pada shell, maka pembersihan shell jauh lebih sulit. Untuk
peralatan tersebut. HE dengan tube lurus pada itu fluida yang bersih biasanya dialirkan pada bagian
umumnya menggunakan dua buah tube sheet. shell dan fluida yang kotor melalui tube. Fluida
Sedangkan pada tube tipe U menggunakan satu buah
kotor dilewatkan melalui tube karena tube-tube Duty dapat meningkat seiring bertambahnya
mudah untuk dibersihkan. kapasitas. Untuk menghitung unjuk kerja alat
2. Korosif : masalah korosi sangat dipengaruhi oleh penukar panas, pada dasarnya menggunakan
penggunaan dari paduan logam. Paduan logam persamaan sebagai berikut :
tersebut mahal oleh karena itu fluida yang korosif Q=m. Cp. ∆ T
dialirkan melalui tube untuk menghemat biaya yang Keterangan :
terjadi karena kerusakan shell.
Q = Jumlah panas yang dipindahkan (Btu/hr)
3. Tekanan : Fluida bertekanan tinggi dilewatkan pada
m = Laju air (lb/hr)
tube karena bila dilewatkan shell membutuhkan
Cp = Specific heat fluida (Btu/lb.oF)
diameter dan ketebalan yang lebih sehingga
∆T = Perbedaan temperatur yang masuk dan keluar
membutuhkan biaya yang lebih mahal.
(oF)
4. Suhu : Fluida dengan suhu tinggi dilewatkan pada
Berikut ini adalah rumus untuk menghitung jumlah
tube karena panasnya ditransfer seluruhnya ke arah
panas yang dipindahkan dengan menggunakan
permukaan luar tube atau ke arah shell sehingga
neraca energi :
akan diserap sepenuhnya oleh fluida yang mengalir
di shell. Apabila fluida dengan temperatur lebih Q=U . A . LMTD
tinggi dilewatkan pada shell maka transfer panas Keterangan :
tidak hanya dilakukan ke arah tube, tetapi ada
kemungkinan transfer panas juga terjadi ke arah luar Q = Jumlah panas yang dipindahkan(Btu/hr)

shell (ke lingkungan). U = Koefisien perpindahan panas (Btu/hr ft2 oF)

5. Kuantitas : Fluida yang memiliki volume besar A = Luas permukaan perpindahan panas (ft 2)

dilewatkan melalui tube untuk memaksimalkan LMTD = Perbedaan suhu logaritmik (oF)

proses perpindahan panas yang terjadi.


6. Sediment/ Suspended Solid/ Fouling : Fluida yang 2. Koefisien Perpindahan Panas : Koefisien

mengandung sediment/suspended solid atau yang perpindahan panas menyatakan mudah atau tidaknya

menyebabkan fouling sebaiknya dialirkan di tube panas berpindah dari fluida panas ke fluida dingin

sehingga tube-tube dengan mudah dibersihkan. Jika dan juga menyatakan aliran panas menyeluruh

fluida yang mengandung sediment dialirkan di shell, sebagai gabungan proses konduksi dan konveksi.

maka sediment/fouling tersebut akan terakumulasi Semakin baik sistem maka semakin tinggi pula

pada stagnant zone di sekitar baffle, sehingga koefisien panas yang dimilikinya.

cleaning pada sisi shell menjadi tidak mungkin 3. Log Mean Temperature Difference (LMTD) :
dilakukan tanpa mencabut tube bundle. Sebagaimana persamaan dasar heat transfer pada
7. Viskositas : Fluida yang viscous atau yang heat exchanger, maka perhitungan heat transfer
mempunyai low transfer rate (laju rendah) tergantung pada beda temperatur. Akan tetapi,
dilewatkan melalui shell karena dapat menggunakan seperti telah dijelaskan pada bagian sebelumnya
baffle. beda temperatur bervariasi sepanjang heat
 Analisis Kinerja Heat Exchanger exchanger. Untuk mengatasi permasalahan ini,
1. Duty (Q) : Duty merupakan besarnya energi atau digunakan konsep Mean Temperature Difference
panas yang ditransfer per waktu. Duty dapat dihitung (MTD). Berikut adalah penentuan nilai LMTD pada
baik pada fluida dingin atau fluida panas. Apabila setiap aliran dengan menggunakan persamaan neraca
duty pada saat operasional lebih kecil dibandingkan energi.
dengan duty pada kondisi desain, kemungkinan
terjadi heat losses, fouling dalam tube, penurunan
laju alir (fluida panas atau dingin), dan lain-lain.
3. Chemical Reaction Fouling : Pengotoran terjadi
akibat reaksi kimia di dalam fluida, di atas
permukaan perpindahan panas, dimana material
bahan permukaan perpindahan panas tidak ikut
bereaksi, seperti adanya reaksi polimerisasi, dan
lain-lain. Mekanisme pengotor ini meliputi
perubahan-perubahan fisik. Sumber pengotor adalah
reaksi kimia yang menghasilkan fasa padat di dekat
atau pada permukaan. Contohnya sebuah permukaan
4. Fouling : fouling adalah pembentukan lapisan
perpindahan panas dengan temperatur tinggi dapat
deposit pada permukaan perpindahan panas dari
menyebabkan degradasi termal dari komponen arus
bahan atau senyawa yang tidak diinginkan. Bahan
proses yang menghasilkan deposit karbon (coke) di
atau senyawa itu dapat berupa kristal, sedimen,
atas permukaan.
senyawa biologi, produk reaksi kimia, ataupun
4. Corrosion Product Fouling : Pengotoran terjadi
korosi. Senyawa atau bahan tersebut dapat berasal
akibat reaksi kimia antara fluida kerja dengan
dari partikel-partikel atau senyawa lainnya yang
material bahan permukaan perpindahan panas.
terangkut oleh aliran fluida.
Sebuah arus dapat merusak logam perpindahan
panas, pada akhirnya usaha untuk membersihkan
 Penyebab Terjadinya Fouling
permukaan akan menghasilkan percepatan korosi
1. Adanya pengotor berat yaitu kerak keras yang
dan kegagalan heat exchanger.
berasal dari hasil korosi atau coke keras.
5. Biological Fouling : Pengotoran ini berhubungan
2. Adanya pengotor berpori yaitu kerak lunak yang
dengan akitifitas organisme biologi yang terdapat
berasal dari dekomposisi kerak keras.
atau terbawa dalam aliran fluida seperti lumut,
 Akibat Fouling
jamur, dan lain-lain. Banyak sumber cooling water
1. Mengakibatkan kenaikan tahanan heat transfer,
dan beberapa aliran proses yang mengandung
sehingga meningkatkan biaya baik investasi, operasi
organisme-organisme yang akan melekat pada
maupun perawatan.
permukaan padat dan berkembang, contohnya
2. Ukuran heat exchanger menjadi lebih besar, heat
ganggang dan remis. Ketika wujud makroskopik
losses meningkat, waktu shutdown lebih panjang dan
muncul akan menyebabkan masalah pada proses
biaya perawatan lebih mahal.
perpindahan panas dan juga penyumbatan saluran.
 Mekanisme Fouling
6. Combined Mechanism : Sebagian besar dari proses
Terdapat beberapa hal tentang mekanisme pembentukan
pengotoran di atas dapat terjadi secara kombinasi.
fouling, antara lain :
Umumnya adalah kombinasi dari sedimentation
1. Sedimentation Fouling : Cooling water
fouling inverse solubility fouling pada cooling tower
mengandung padatan terlarut yang dapat mengendap
water.
pada permukaan perpindahan panas. Pengendapan
pengotor sangat dipengaruhi oleh kecepatan aliran
 Pembersihan Heat Exchanger
dan sedikit dipengaruhi oleh temperatur dinding.
1. Chemical/ Physical Cleaning : Metode pembersihan
2. Inverse Solubility Fouling : Garam-garam tertentu
dengan mensirkulasikan agent melalui peralatan
banyak ditemukan pada air, dalam hal ini kalsium
biasanya menggunakan HCl 5-10%. Beberapa
sulfat yang lebih sulit larut di air panas daripada air
pembersihan secara kimia lainnya yaitu contohnya
dingin. Jika suatu arus menemui sebuah dinding
pembersihan endapan karbonat dan klorinasi, secara
pada temperatur jenuh garam, garam akan
mekanis contohnya dengan mengikis atau
mengkristal pada permukaan.
penyikatan dan dengan penyemprotan semprotan air
dengan kecepatan sangat tinggi. Pembersihan ini  Material yang tidak cukup mengalami surface
membutuhkan waktu yang tidak singkat sehingga treatment, yaitu tidak mengalami curing dan
terkadang operasi produksi harus dihentikan. drying karena kondisi cuaca.
2. Mechanical Cleaning : Metode pembersihan secara  Steaming yang berlebihan pada waktu start atau
mekanik dibagi menjadi dua cara sebagai berikut : pada waktu operasi.
 Drilling atau Turbuning : Pembersihan dilakukan  Perubahan suhu yang dratis selama operasi.
dengan men-drill deposit yang menempel pada  Jumlah cooling water telah turun secara besar-
dinding tube. besaran selama operasi.
 Hydrojecting : Pembersihan dilakukan dengan Pencegahan :
cara menginjeksikan air ke dalam tube pada  Harus dipahami betul-betul tentang kekorosifan,
tekanan yang tinggi, untuk jenis deposit yang suhu, kecepatan aliran, tekanan dari fluida yang
lunak. digunakan pada operasi HE.
3. Gabungan dari Keduanya : Metoda ini  Harus dimengerti betul-betul sifat-sifat material
merupakan penggabungan dari kedua pembersihan yang tahan terhadap korosi. c. Pembuatan di
di atas yaitu secara chemical/physical dan pabrik seharusnya mudah sehingga repair mudah
mechanical. dilakukan ditempat tersebut.
3. Kerusakan pada Tube Sheet : Disebabkan oleh
 Kerusakan Heat Exchanger dan Cara Mengatasi korosi.
1. Kerusakan dari Shell : Kerusakan shell disebabkan  Dengan terjadinya korosi akan mengakibatkan
korosi dan erosi oleh fluida yang melewati shell. kebocoran dan akan terjadi kontaminasi.
Kerusakan sering terjadi disekitar buffle dan nozle
 Suhu fluida tinggi dan aliran fluida pelan juga
sehingga memungkinkan akan terbentuk lubang
akan terjadi korosi.
pada shell.
Pencegahannya dilakukan dengan plastik lining atau
Penyebab : Korosi disebabkan oleh fluida dan
metallizing.
terbentuknya scale.
4. Kerusakan pada Tube
Pencegahan : Bila kerusakan hanya sebagian
 Kebocoran dikarenakan longgarnya tube sheet
lakukan seal welding pada bagian-bagian yang
dan tube expansi.
rusak. Bila korosi terjadi pada daerah yang luas,
 Karena terbentuknya tube deposit yang
repair dengan plastik lining atau metallizing. Bila
disebabkan karena korosi.
terjadi lubang/korosi yang berat, lakukan patch
 Harga pH dari air laut yang tidak sesuai.
welding (sumbat dengan las) pada bagian yang rusak
 Adanya zat-zat yang menyebabkan korosi
atau potong bagian shell yang rusak.
misalnya HCl, H2SO4, desolved oksigen
2. Kerusakan dari Cover, Channel )dari Cooler,
terkandung dalam air laut dalam jumlah besar.
Condenser) : Oleh korosi dengan air laut. Misal :
Cara Mengatasi : Bila tube dekat inlet atasi dengan
terbentuk pin holes (lubang jarum), disebabkan
menggunakan PVC (Poly Venyl Chlorida) dimana
karena galvanis corrosion. Galvanis corrosion
digunakan kira-kira 10-20 cm dari inlet fluid pada
disebabkan karena ada logam berbeda potensialnya
tube.
saling bersinggungan dalam cairan electrolit
5. Menghindari Pengkaratan karena Singgungan
(pengkaratan karena singgungan).
 Penggunaan isolasi pada kontak antara dua
Penyebab :
lubang isolasi tersebut dapat : plastik, karet,
 Pemilihan material yang tidak sesuai.
kulit.
 Dengan isolasi cat.
 Pembalutan dengan logam pada dua
permukaan.

Anda mungkin juga menyukai