Anda di halaman 1dari 11

Pengaruh Lingkungan Kerja, Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi

Terhadap Kepuasan Kinerja Guru Melalui Kinerja Guru Pada SMK


Muhammadiyah 2 Malang

Fatmawati Gurudddin
16711006

Abstrak
A. Pendahuluan
Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh salah satu faktor yang
sangat penting, yaitu pendidikan (education). Bangsa yang kualitas
pendidikannya sangat baik dapat dipastikan kemajuan bangsa tersebut
akan berjalan cepat begitu pula sebaliknya apabila kualitas pendidikan
suatu bangsa rendah maka kemajuan bangsa tersebut akan berjalan lambat.
Di era globalisasi dan modernitas saat ini, peningkatan mutu
pendidikan kiranya menjadi masalah yang urgen. Dalam peningkatan mutu
pendidikan diperlukan pengelolaan organisasi pendidikan agar bergerak
menuju satu arah. Dengan adanya pendidikan yang baik dan bermutu
menjadi dasar pengembangan dan kemajuan selanjutnya. Oleh karena itu,
pengelola pendidikan harus merespons berbagai kebijakan pemerintah dan
keinginan masyarakat dalam kerangka perbaikan mutu dan kreatifitas,
inovasi yang tinggi, dan strategi manajemen yang baik dalam konteks
sistem (optimalisasi semua unsur manajemen sekolah baik proses input
maupun output). Dengan demikian, akan tercipta pendidikan yang lebih
baik dan lebih maju untuk bersaing ditingkat regional. Nasional, dan
global.
Mutu pendidikan akan tercapai apabila komponen yang terdapat
dalam peningkatan kualitas-kualitas pendidikan yang bisa memenuhi
syarat tertentu. Komponen yang berperan salah satunya adalah tenaga
pendidik yang mampu melakukan perbaikan, sehingga pendidikan mampu
menjawab tantangan-tantangan dengan efektif. Tenaga pendidik
mempunyai peran yang sangat strategis dalam pembentukan pengetahuan,
keterampilan, dan karakter peserta didik, karena itu tenaga pendidik yang
profesional akan melaksanakan tugasnya secara profesional sehingga
menghasilkan siswa yang lebih bermutu. Kemajuan suatu lembaga
pendidikan dapat dilihat dari segi lingkungan kerja, kepemimpinan
seorang kepala sekolah, budaya organisasi, kepuasan kerja guru dan
kinerja guru.
Hal yang menjadi perhatian, ketika globalisasi yang selalu
meningkat atau berkembang maka sekolah pun akan selalu melakukan
perubahan-perubahan seperti: selalu melakukan perubahan dalam
pembuatan kurikulum maupun metode-metode pembelajaran dan selalu
menciptakan kualitas jika ingin mempertahankan eksistensinya di era
globaisasi ini dimana zaman semakin canggih.
Diantara pengembangan suatu lembaga tersebut telah dilakukan
oleh pendidikan Muhammadyah sebagaimana diusulkan menjadi fokus
kajian pada penelitian ini. Adapun dinamika perkembangan lingkungan
pendidikan pada tatanan pendidikan di SMK Muhammadiyah 2 Malang
dapat dilihat pada beberapa permasalahan dan tentunya beranekaragam di
lingkungan kerja, kepemimpinan, budaya organisasi. Masalah guru dalam
menjalankan tugas dan kewajibannya masih belum mencapai hasil yang
optimal, dimana masih adanya guru tidak dapat menyelesaikan tugasnya
dengan tepat waktu, guru tidak dapat mencapai target pekerjaan yang telah
diamanatkan oleh atasan.
Dalam hal ini kinerja kurang optimal akibat lingkingan kerja,
kepemimpinan dan budaya organisasi yang belum memenuhi standar
kehidupan guru. Selain itu tuntutan dari berbagai pihak agar pendidik
dapat bekerja dengan profesional, efektif dan efisien. Oleh karena itu,
kinerja yang tinggi dari pendidik dalam bekerja sangat dibutuhkan dalam
dunia pendidikan agar kinerjanya juga mendapatkan pencapaian yang
maksimal.
Lingkungan Muhammdiyah yang nyaman merupakan dambaan
setiap guru Muhammdiyah, karena dengan lingkungan yang nyaman
maka, akan mengalir inisiatif- inisiatif yang kreatif dan dapat
meningkatkan kualitas sekolah, apalagi di tambah dengan fasilitas-fasilitas
yang memadai. SMK Muhammdiyah juga berada di tempat dimana mudah
diakses dan sudah dikenal masyarakat sekitar.
Agar sekolah tersebur dapat mempertahankan fungsi sentral dari
Muhammadiyah diperlukan seorang pemipin yaitu kepala sekolah yang
dapat dan mampu memotivasi pendidik agar para pendidik dapat lebih
maju lagi dalam belajar-mengajar demi keberhasilan peserta didik dan
dalam hal apun itu yang berhubungan dengan peningkatan mutu sekolah.
Kepemimpinan merupakan suatu pola perilaku para pemimpin
dalam mengarahkan dan mengendalikan para bawahan untuk mengikuti
kehendaknya dalam mencapai suatu tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa kepemimpinan
merupakan cara yang dipergunakan oleh seorang pemimpin dalam
mempengaruhi bawahannya. Cara dalam mempengaruhi bawahannya akan
menciptakan budaya dari organisasi yang dipimpinnya.
sebuah lembaga pendidikan pemimpinlah yang menjadi ujung
tombak dalam mempertanggungjawabkan kualitas peserta didik. Oleh
karena itu pemimpin sebagai leader, motivasi, kepala sekoh harus
membantu rekan-rekan kerjanya dalam pelaksanaan tugas secara efektif
dan efisien agar tercapainya tujuan sekolah tersebut.
Budaya organisasi yang ada di dalam lingkungan suatu sekolah
akan berbeda dengan sekolah lainnya, perbedaan ini akibat adanya
lingkungan yang mempengaruhi organisasi berbeda pula, baik lingkungan
eksternal maupun internal organisasi. Perbedaan antara satu organisasi
dengan organisasi lain khususnya secara internal, dibentuk oleh pimpinan
beserta anggota organisasi dalam mencapai tujuannya, begitu juga dengan
adanya pergantian pimpinan, akan mempengaruhi budaya suatu organisasi.
Persepsi yang negatif terhadap budaya organisasi akan menciptakan iklim
sekolah yang kurang kondusif. Iklim sekolah tersebut berkaitan dengan
bagaimana hubungan kerja antara teman sejawat, antara guru dengan
kepala sekolah, antara guru dengan tenaga kependidikan lainnya serta
antar dinas dilingkungannya.
Untuk mengetahui kesuksesan seorang guru maka sekolah
menerapkan SPKG (sistem penilaian kinerja guru). Kinerja dalam
penilaian adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seorang guru dalam
sekolah, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab yang dibebankan
kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan sekolah.
Kepuasan kerja merupakan persoalan umum pada setiap unit kerja
demikian pula dengan pendidik, jika kepuasan kerja guru telah tercukupi
diharapkan guru akan dapat bekerja lebih profesional, sehingga akan
bermuara pada peningkatan mutu pendidikan.
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti akan mengambil Judul:
Pengaruh Lingkungan Kerja, Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi
Terhadap Kepuasan Kinerja Guru Melalui Kinerja Guru Pada SMK
Muhammadiyah 2 Malang
B. Tinjauan pustaka
1. Pengertian Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para
pekerja dan yang dapat mempengaruhi dalam menjalankan tugas yang
dibebankan[ CITATION Rob03 \l 1057 ]. Lingkungan kerja menurut (Rivai,
2006) adalah keseluruhan sarana dan prasarana yang ada disekitar
karyawan yang sedang melakukan pekerjaan itu sendiri. Lingkungan kerja
ini meliputi tempat kerja, fasilitas dan alat bantu kerja, kebersihan,
pencahayaan dan ketenangan.
Menurut (Nitisemito, 2008) lingkungan kerja adalah segala sesuatu
yang ada di lingkungan sekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi
dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya,
misalnya kebersihan, musik, dan lain-lain.
`Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
lingkungan kerja adalah faktor-faktor fisik yang ada disekitar pekerjaan
yang dapat mempengaruhi karyawan dalam menjalankan tugas-tugas yang
dibebankan padanya. Kemudian dapat dipahami bahwa lingkungan kerja
sangat besar pengaruhnya terhadap kebiasaan-kebiasaan karyawan dalam
melakukan pekerjaannya.
Ada 2 faktor lingkungan kerja yaitu lingkungan kerja fisik dan
lingkungan kerja non fisik:
a. Faktor lingkungan kerja fisik
Faktor-faktor yang terkait dengan lingkungan kerja fisik
menurut (Sedarmayanti, 2011) yaitu :
1) Penerangan/Cahaya di tempat kerja
2) Kelembaban di Tempat Kerja
3) Sirkulasi Udara di Tempat Kerja
4) Kebisingan di Tempat Kerja
5) Getaran Mekanis di Tempat Kerja
6) Bau-bauan di Tempat Kerja
7) Tata Warna di Tempat Kerja
8) Dekorasi di Tempat Kerja
9) Musik di Tempat Kerja
10) Keamanan di Tempat Kerja
b. Faktor lingkungan kerja non fisik
Faktor-faktor yang terkait dengan lingkungan kerja non
fisik menurut (Simamora, 2004) yaitu:
1) Hubungan antar Pribadi.
2) Supervisi
3) Peraturan dan Kebijakan.
2. Kepemimpinan
Menurut (Rivai, 2005), definisi kepemimpinan secara luas,
Adalah “meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan
organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan,
mempengaruhi interprestasi mengenai peristiwa-peristiwa para
pengikutnya, pengorganisasian dan aktivitas-aktivitas untuk mencapai
sasaran, memelihara hubungan kerja sama dan kerja kelompok,
perolehan dukungan dan kerja sama dari orang-orang di luar kelompok
atau organisasi”.
Menurut (Gibson, 2003):“Kepemimpinan adalah upaya
menggunakan berbagai jenis pengaruh yang bukan paksaan untuk
memotivasi anggota organisasi agar mencapai tujuan tertentu. Jadi
kepemimpinan pada dasarnya memotivasi berarti harus dilakukan
sebagai kegiatan mendorong anggota organisasi untuk melakukan
pekerjaan/kegiatan tertentu yang tidak memaksa dan mengarah pada
tujuan”.
Jadi, kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi interpretasi
mengenai peristiwa kepada para pengikutnya, pengorganisasian dari
aktivitas untuk mencapai tujuan, memelihara hubungan kerja sama dan
kerja kelompok, serta perolehan dukungan dan kerja sama dari orang
diluar kelompok atau organisasi sehingga kepemimpinan juga dapat
dipahami dalam dua pengertian, yaitu sebagai kekuatan yang
menggerakkan orang dan mempengaruhi orang lain.
Kepemimpinan pendidikan yang ada di lembaga pendidikan,
termasuk didalamnya kepala sekolah. Kepala sekolah yang merupakan
kepemimpinan tertinggi disekolah yang sangat berpengaruh, bahkan
sangat menentukan terhadap mutu pendidikan. Kepemimpinan kepala
sekolah adalah cara atau usaha kepala sekolah dalam mempengaruhi,
mendorong, membimbing, mengarahkan, dan menggerakkan guru, staf,
siswa, orang tua, dan pihak lain yang terkait untuk bekerja, berperan
serta guna mencapai tujuan yang telah ditetapakan. Adapun Teori-teori
kepemimpinan yaitu:
Menurut (Wursanto, 2002) teori kepemiminan yaitu bagaimana
seseorang menjadi pemimpin. Berikut beberapa teori tentang
kepemimpinan:
1) Teori Kelebihan
2) Teori sifat
3) Teori keturunan
4) Teori kharismatik
5) Teori bakat
6) Teori sosial
3. Budaya organisasi
Menurut (G Graham dalam Siswadi, 2012) budaya organisasi
adalah norma, keyakinan, sikap dan filosofi organisasi. Kebudayaan
adalah suatu sistem nilai, keyakinan dan norma-norma yang unik yang
dimiliki secara bersama oleh anggota suatu organisasi. Kebudayaan
juga menjadi suatu penyebab penting bagi keefektifan organisasi itu
sendiri.
Selain pengertian diatas (Robbins dalam Sembiring, 2012)
selanjutnya, memberikan pengertian budaya organisasi bahwa budaya
organisasi mengacu ke sistem makna bersama yang dianut oleh
anggota-anggota yang membedakan organisasi itu dari organisasi-
organisasi lain.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi
merupakan pola keyakinan dan nilai-nilai organisasi yang dijiwai oleh
seluruh anggotanya dalam melakukan pekerjaan sebagai cara yang tepat
untuk memahai, memikirkan dan merasakan terhadap masalah-masalah
terkait, sehingga akan menjadi sebuah nilai atau aturan dalam organisasi
tersebut.
Berikut adalah Dimensi Budaya Organisasi:
Menurut (Robbins dalam Tika 2006) terdapat beberapa karakteristik
yang apabila dicampur dan dicocokkan maka akan menjadi budaya
internal yaitu:
1) Inisiatif individu
2) Pengarahan
3) Integrasi
4) Kontrol
5) Sistem imbalan
6) Pola komunikasi
4. Kinerja
Menurut (Rivai, 2005) kinerja merupakan terjemahan dari kata
performance yang didefinisikan sebagai hasil atau tingkat keberhasilan
seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu untuk
melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan,
seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah
ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama
Pendapat tentang kinerja guru tersebut di atas senada dengan
(Mangkunegara, Anwar A, 2006) yang menyatakan bahwa kinerja
(prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggug jawabyang diberikan kepadanya.
Adapun Faktor yang mempengaruhi kinerja menurut
(Mangkunegara, 2010) terdapat aspek-aspek standar pekerjaan yang
terdiri dari aspek kuantitatif dan kualitatif. Adapun dari aspek
kuantitatif yakni:
1) Proses kerja dan kondisi pekerjaan
2) Waktu yang dipergunakan atau lamanya melaksanakan
pekerjaan
3) Jumlah kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan
4) Jumlah dan jenis pemberian pelayanan dalam bekerja
Dari aspek kualitatif yakni:
1) Ketepatan kerja dan kualitas pekerjaan
2) Tingkat kemampuan dalam bekerja
3) Kemampuan menganalisis data/informasi, kemampuan atau
kegagalan menggunakan mesin/peralatan
4) Kemampuan mengevaluasi (keluhan/keberatan masyarakat)
5. Kepuasan kerja
(Ricahard, dkk, 2012) menegaskan bahwa kepuasan kerja
berhubungan dengan perasaan atau sikap seseorang mengenai
pekerjaan itu sendiri, gaji, kesempatan promosi atau pendidikan,
pengawasan, rekan kerja, beban kerja dan lain- lain.
Kepuasan kerja menurut (Dadang, 2013) adalah keadaan
emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan terhadap
pekerjaan, kepuasan kerja mencerminkan perasaan seeorang
terhadap terhadap pekerjaannya.
Menurut (Edy Sutrisno, 2014) juga menutip pendapat
(Handoko,1992) mengemukakan kepuasan kerja adalah keadaan
emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan bagi para
karyawan memandang pekerjaan mereka.
Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seeorang terhadap
terhadap pekerjaannya. Menurut (Siagian, 2013) kepuasan kerja
merupakan suatu cara pandang seseorang baik yang positif maupun
negatif tentang pekerjaannya
(Edy Sutrisno, 2014) mengatakan bahwa faktor-faktor yang
memberikan kepuasan menurut Blum (dalam As’ad, 2001) adalah:
1) Faktor Individu, meliputi umur, kesehatan, watak dan harapan.
2) Faktor Sosial, meliputi hubungan kekeluaraan, pandangan
pekerja, kebebasan berpolitik dan hubungan kemasyarakatan.
3) Faktor Utama dalam Pekerjaan, meliputi upah, pengawasan,
ketentraman kerja, kondisi kerja, dan kesempatan untuk maju
,
Metodeologi
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif. Pnelitian dilakukan dengan menggunakan metode survey. Menurut
Leedy & Ormond (2005), dengan metode survey ini dimaksudkan untuk mencari
informasi tentang karakteristik, pendapat, sikap atau pengalaman dari satu atau
lebih kelompok orang dengan cara mengajukan pertanyaan terhadap jawaban
mereka. [ CITATION Agu15 \l 1057 ] Survey dilakukan terhadap para guru SMK
Muhammadiyah 2 Malan. Adapun sampel pada penelitian ini berjumlah 50
responden. Dalam penelitian penulis menggunakan Analisa Partial Least Square
(PLS). Objek penelitian yaitu SMK Muhammadiyah 2 Malang, yang beralamat di
Jl. Baiduri Sepah, no. 27, Tlogomas, Malang.

Hasil
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Alek S. Nitisemito. 2008. Manajemen Personalia, Edisi kedua. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Veithzal Rivai. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan.
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Rivai, Veithzal, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan:
dari Teori Ke Praktik Edisi Pertama, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Robbins, Stephen P. 2003. Perilaku Organisasi. Index. Jakarta.
Sedarmayanti. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi
Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil (cetakan kelima).
Bandung : PT Refika Aditama
Bilson, Simamora, 2004, Riset Pemasaran. Jakarta. Gramedia Utama
Wursanto, IG. 2002. Manajemen Kepegawaian. Yogyakarta : Penerbit
Kanisius
Sembiring, Sentosa. 2012. Hukum Perbankan. Bandung: Mandar Maju
Anwar Prabu Mangkunegara (2006). Evaluasi Kinerja SDM. Jakarta: Eresco
(2010). Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: PT Refika Aditama.
L. Richard, Hunghes, C.Robert, Ginnett, J.Gordon, Curphy, 2012. Leadership
memperkaya pelajaran dari pengalaman. Jakarta: Salemba Humanika.
Tika, Moh. Pabundu. (2006). Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja
Perusahaan. Jakarta : PT. Bumi AksaraAhmadi, Chandra dan Hermawan,
Dadang, 2013. E-Business & E-Commerce. Yogyakarta: Penerbit Andi
Edy Sutrisno, 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetak Ke Enam.
Pranada Media Group, Jakarta.
Siagian, 2013, Manajemen Sumber daya Manusia, Bumi aksara, jakarta.

Anda mungkin juga menyukai