Anda di halaman 1dari 39

MATERI SIDANG

Bab 1. Kenapa kapasitas segitu, gunanya data kapasitas pabrik yg udah ada itu apa, pemilihan prosesnya itu
berdasarkan apa, di pilih proses apa, alasannya kenapa.
Bab 2. Spek produknya itu sesuaiin yg dibuku aja
Bab 3. Cari tau dasar pemilihan alat, kenapa pake alat itu, kenapa pake bahan itu, bentuknya kenapa gitu, bagian flat
sama roofnya kenapa di pilih itu, kondisi operasinya gimana, fungsinya apa, prinsip kerja alatnya gimana, terjadi reaksi
atau gimana, ada penambahan isolator atau nggak, ada indikator atau controller atau nggak kalo ada fungsinya buat apa
cara kerjanya gimana. Itu buat alat besar smaa kecil juga. Di pelajarin teorinya pokoknyaa tentang alat proses
Bab 4. Pahamin alur diagram utilitas, minimal paham alur sama fungsi tiap alatnya itu buat apa, prinsip kerja alatnya,
alirannya kemana aja. Cari tau batasan ekonomi yg layak buat pabrik industry.

1. Bunyi dengung pada pipa disebabkan oleh : Jumlah yang digunakan untuk menentukan
 Fluktuasi tekanan tekanan cairan yang dipompa untuk menghindari
 Kavitasi : Fenomena perubahan fase uap dari kavitasi disebut net positive suction head (NPSH).
zat cair pada fluida yang mengalir. Net positive suction head (NPSH) adalah
Hal tersebut disebabkan karena turunnya perbedaan antara tekanan pada pipa hisap pompa
tekanan maupun naiknya temperature. dan tekanan saturasi pada cairan yang sedang
Kavitasi terjadi pada suction pompa, sudu dipompa. Net positive suction head (NPSH)
pompa, maupun disaluran pipa. adalah nilai minimum dari net positive suction
 Benturan air : Diakibatkan oleh lonjakan head (NPSH) yang cukup untuk menghindari
tekanan secara tiba-tiba akibat tertutup katup kavitasi. Kondisi yang harus ada untuk
searah maupun berhentinya aliran. menghindari kavitasi adalah bahwa net positive

 Keadaan yang tidak seimbang pada bagian suction head (NPSH) yang tersedia harus lebih

yang berputar. besar daripada atau sama dengan net positive

2. Kavitasi pada pompa sentrifugal mempunyai suction head (NPSH) yang dibutuhkan.

pengaruh signifikan terhadap performasi pompa. Kebutuhan ini dapat dinyatakan secara matematis

Kavitasi menurunkan performansi pompa, akibat sebagai berikut:

fluktuasi laju aliran dan tekan discharge. Kavitasi NPSHA    ≥   NPSHR


dapat juga menyebabkan getaran pompa berlebih  Formula untuk NPSHA dapat dinyatakan sebagai
dimana getaran tersebut dapat merusak bantalan persamaan berikut:
pompa, ring dan sil. Kebisingan adalah salah satu  NPSHA    =  P suction  –  P saturation
indikasi bahwa pompa sentrifugal terjadi kavitasi. Ketika pompa centrifugal menghisap dari tangki atau
Sebuah pompa yang ter-kavitasi suaranya dapat reservoir lainnya, maka tekanan dari pipa hisap pompa
seperti kaleng yang berisi kelereng yang dikocok. adalah penjumlahan tekanan absolute pada permukaan
Indikasi lainnya dapat diamati dari stasiun operasi cairan pada tangki dan tekanan karena perbedaan
jarak jauh yang sedang berfluktuasi tekanan ketinggian antara permukaan cairan pada tangki dan
discharge-nya (keluarnya). pipa hisap pompa dikurang head loss karena gesekan
3. Untuk menghindari kavitasi pada pompa pada garis hisap dari tangki ke pompa.
sentrifugal, tekanan fluida pada semua titik dalam
pompa harus dijaga diatas tekanan saturasi. NPSHA = Pa + Pst – hf – Psat
Dimana:
NPSHA = NPSH yang tersedia  Logam non besi (non ferrous metal) : copper,
Pa = tekan absolute pada permukaan cairan copper alloy, nickel, nickel alloy, aluminium,
Pst = tekanan karena perbedaan ketinggian antara aluminium alloy, titanium, dll.
permukaan cairan dan pipa hisap.  Non logam (non metal) : PVC, HDPE, dll
hf = head losses pada pipa hisap pompa 7. Fitting adalah perlengkapan yang dibutuhkan
Psat = tekanan saturasi dari cairan yang dipompa pada pemipaan sambungan belokan, percabangan,
4. Untuk menentukan sifat-sifat pipa dapat kran, dan pengubah ukuran.
ditentukan dari No SCH, Fungsi dari SCH : 8. Menghitung luas transfer panas :
 Menahan internal pressure dari aliran Q=Ud . A . LMTD
 Kekuatan dari bahan 9. Besar kecilnya ∆P berpengaruh terhadap operasi,
 Mengatasi karat karena dipengaruhi oleh faktor friksi yang
 Mengatasi ketegasan pipa berbanding lurus terhadap Re, maka jika ∆P >>
baffle space dekat, aliran menjadi lambat, perlu
SCH (Schedule) adalah hubungan antara
tenaga pompa >>. Jika  ∆P<<<  perpindahan
ketebalan dinding pipa terhadap diameter ukuran
panas tidak sempurna.
pipa tersebut. Hubungan ini berupa rasio yang
10. Shell & tube banyak dipakai pada industri
dihitung untuk mencari tekanan kerja pipa dengan
karena :
allowed stress pada pipa tersebut.
 luas permukaan >> sehingga heat transfer >>
SCH 40  tekanan yang bisa ditahan bisa  velocity pada tube >>
mencapai rasio 40 bar. Penggunaan SCH 40  turbulen >>
banyak digunakan di area industry dan Gedung, 11. Fouling faktor adalah faktor yang mempengaruhi
karena digunakan untuk kebutuhan transfer cairan permukaan perpindahan panas sebagai akibat :
dari tempat jauh. Pipa SCH ini terbuat dari bahan
 Adanya endapan pada sistem aliran
baja yang kuat dan tidak mudah terkena korosi.
 Adanya korosi karena interaksi fluida dengan
5. Pemilihan pipa yang dipakai untuk aliran zat cair bahan yang digunakan pada HE
dipengaruhi oleh : 12. Jika Rd < Rd min maka Uc hrs > atau Ud <
 Diameter pipa dengan memperbesar alat. Uc > dengan

 Kekuatan pipa terhadap kondisi operasi membesarkan h.

 Ketahanan pipa terhadap pengaruh korosifitas  hio > dgn menambah jumlah passes atau N

Faktor dalam pemilihan pipa :  ho < dgn memperkecil baffle

 Fluida yang mengalir didalam pipa (bersifat 13. Untuk mengkontrol/mengetahui apakah HE dapat

korosif seperti hydrogen peroksida, asam digunakan adalah Rd > Rd min agar dapat

sulfat, asam fosfat, dll). dibersihkan bersamaan dgn HE yg lain,  ∆P < ∆P

 Suhu atau temperature fluida yang mengalir max (10 psi).

 Tekanan fluida 14. Peranan kesetimbangan dalam Teknik Kimia


adalah untuk mengetahui reaksi dapat
 Kondisi lingkungan
berlangsung atau tidak, hasil maksimal dalam
6. Material pipa dibagi menjadi :
suatu reaksi, mengetahui susunsn zat-zat dalam
 Logam besi (ferrous metal) : carbon steel,
kesetimbangan jika P & T diketahui.
stainless steel, alloy steel
15. Konstanta kesetimbangan (k) adalah aktifitas
reaktan terhadap produk dalam kesetimbangan.
16. Tujuan depresiasi adalah untuk mengumpulkan 22. Humidifikasi adalah proses perpindahan fase cair
dana sehingga bila sudah waktunya membeli alat masuk kedalam campuran gas yg terdiri dari
dana tsb sudah tersedia. udara & uap air.
17. Analisa BEP adalah suatu cara untuk mengetahui 23. Suhu bola kering adalah suhu campuran uap &
pada volume berapa perusahaan tdk untung & gas yg diukur oleh termometer dalam campuran
rugi. tsb. Suhu bola basah adalah suhu kest yg dicapai
Jika BEP>>> maka : apabila sejumlah kcl cairan diuapkan kedalam
- untung      = laju produksi >> jumlah besar camp gas yg tdk jenuh.
- rugi          = harga jual << 24. Campuran tdk jenuh adalah jika tekanan parsiil
                     sulit mdpt laba uap dalam campuran gas & uap < dari tekanan
                     total cost >> uap pd keadaan setimbang dari cairan pd T yg
Jika BEP <<< maka : sama.
- untung      = harga jual >> 25. Titik embun campuran adalah tekanan parsial uap
                     Va & Ra << = tek uap campuran tersebut.
-rugi           = laju produksi << 26. Kapasitas panas (Cp) adalah energi untuk
18. Tujuan digunakan alat kontrol adalah agar proses menaikkan suhu suatu zat sebanyak 1 °C dimana
produksi berjalan secara tepat & ekonomis energi tsb dpt diberikan dgn heat transfer dalam
karena: campuran tertentu.
 menurunkan biaya buruh 27. Psia adalah tekanan absolut dimana tekanan
 mengurangi human error gauge + tek barometer (lbf/in2).

 mengurangi kerusakan alat proses 28. Apabila suplai bahan baku terhenti dapat diatasi :

 kemanan lebih terjaga  apabila hanya 1 bln mk pabrik masih memiliki

19. Kontrol adalah penjagaan kondisi proses yg persediaan & laju produksi < 100%.

sedang berlangsung agar keadaan tetap sesuai dgn  jika berhenti selamanya pabrik juga berhenti

kondisi operasi yg dikehendaki. krn asumsi saat mendirikan pabrik adalah

20. Macam-macam alat control : persediaan bahan baku tdk macet sampai umur

 LC = alat yg berfungsi untuk membuat supaya ekonomi pabrik.

level suatu sistim tetap pada set pointnya 29. Hal-hal yg perlu diperhatikan dalam pengagkutan

(permukaan). bahan adalah pipa, fitting, valve, pompa alat ukur

 LI  = alat yg menunjukkan besarnya aliran.

ketinggian suatu sistim dimana LI hanya dapat 30. Cara menentukan kapasitas volumetri pompa dari

menunjukkan level pada saat terakhir. tangker ke tangki bahan baku adalah :

 TI  = alat yg menunjukkan suhu terakhir  menentukan volume tangka

dimana signal berasal dari termokopel.  menentukan waktu pengisian

 TC = alat utk mengontrol temperature.  menentukan kapasitas volume pomp

 FC = alat utk mengontrol aliran massa. 31. Dasar pemasukan bahan baku & hasil ke tangki,

 FR = alat utk menentukan jumlah massa yg dari atas atau bawah adalah :

mengalir.  Bahan non volatil = dari bagian bawah dgn

21. Set point adalah harga yg dikehendaki dari tujuan agar bahan tercampur scr homogen

kontrol variabel untuk dijaga nilainya. secara turbulensi, utk mencegah terjadinya
endapan pd dasar tangki.
 Bahan volatil = masuk dari atas, mencegah 40. Yang terjadi bila ∆P rendah adalah
terjadinya penguapan secara tiba-tiba. Dimana menguntungkan, krn tenaga utk memompa <<
pada saat menguap tekanan uap akan 41. Ud adalah koef.transfer panas overall dari suatu
mengenai bagian atas tangki, jika P >> dapat fluida dlm keadaan kotor. Ud gas < Ud cairan krn
merusak konstruksi. Adanya penguapan faktor pengotor gas < dari cairan.
membuat jarak dgn roof makin dekat sehingga 42. Pompa reciprocating:
roof akan jenuh & mengalami pengembunan.  Kapasitas pemompaan <<, tetapi dpt
Kedua bahan masuk dari atas & bawah, shg beroperasi pd head tinggi.
apabila terjdi penguapan akan berkontak dgn  Perawatan lebih sulit
bahan dari atas dan tdk membahayakan tangki.  Untuk zat sangat kental & ∆P >>
Bahan dimasukkan dari atas agar P tetap,  Tenaga yang diberikan adalah gerakan piston
kalau dari bawah P berubah-ubah. yg menekan system.
32. Dasar pemilihan kapasitas produksi adalah dari  Fluida tdk kotor
data BPS. Jika kapasitas dilipatgandakan maka  Tdk korosif
alat tdk dapat beroperasi scr optimal krn pabrik Pompa centrifugal:
telah dirancang utk kapasitas & kemampuan
 Tenaga yg diberikan adalah tenaga centrifugal.
tertentu.
 Kapasitas >>, head rendah
33. Cara mempertahahnkan konversi reaktor adalah
 Perawatan mudah
dgn mempertahankan kondisi operasi.
 Untuk memompa zat yg encer, ∆P <<
34. Cara mempertahankan kemurnian produk atas &
 Tdk berisik, harga murah, perlu ruang sedikit
bawah MD adalah dgn refluk.
 Korosif
35. Reboiler berfungsi utk menguapkan cairan. Tdk
 Fluida yg mengalir mengandung kotoran
ada reboiler maka tdk terjadi pemisahan.
43. Fluida yg dipompa tekanan naik, jika digunakan
36. Flooding terjadi bila kec.cairan > kec.uap, akan
pompa centrifugal maka perputaran impeler akan
terjadi weeping dimana cairan akan melewati
menghasilkan gaya centrifugal & melempar
lubang pd plate.
cairan ke dinding pompa shg cairan memiliki
37. Blow up terjadi bila kec.uap > kec.cairan, akan
tenaga kinetis yd diubah menjadi energi tekan
terjadi entrainment dimana butir2 cairan terikut
sewaktu cairan meniggalkan impeler.
dlm uap.
44. Expansion valve adalah alat utk mengubah
38. Dasar pemilihan MD sieve tray adalah mudah utk
tekanan pd entalpi tetap.
membersihkannya, dapat beroperasi pd P >>.
45. Keuntungan digunakan saturated dibandingkan
Cara mempertahankan kondisi operasi MD adalah
dgn superheated adalah panas/energi saturated >
dgn mengatur pendinginan & pemanasan di
krn adanya panas laten, sedang superheated
Condensor & Reboiler.
adalah panas sensible yg tergantung pd ∆T, maka
39. Condensor = untuk mengembunkan uap, terjadi
daya pemanasnya <<. Pada saturated  jika ingin
perubahan fasa.
mengubah P maka T berubah (tertentu). Pd
Reboiler = untuk menguapkan cairan, terjadi
superheated T tdk tergantung P, shg utk P tertentu
perubahan fasa.
T dapat bermacam-macam.
Heater = utk memenaskan fluida, terjadi kenaikan
46. Kerugian RATB adalah reaksi berlangsung pd
suhu.
konsentrasi reaktan yg rendah yaitu           =
Cooler = utk mendinginkan fluida, terjadi
konsentrasi dalm cairan yg meninggalakan
penurunan suhu.
reaktor, akibatnya ukuran reaktor menjadi >>. Bahan2 tdk berbahaya dapat disimpan pd bak atau
Merupakan proses cair2, supaya homogen harus tangki. Jika beracun/berbahaya pada tangki
diaduk. tertutup sesuai dgn kondisi operasi. Fluida pada
47. BWG (birmingham wire gage) adalah ukuran tekanan atmosferik pd tangki vertikal dgn dasar
tebal tube. rata & atap eliptical/cone. Tangki terbuka untuk
48. Dipilih HE counter current krn mempunyai operasi batch/untuk mixer.
LMTD >>, sehingga luas transfer << mk ukuran 57. HE tdk dapat merubah P, hanya untuk pertukaran
HE << panas.
49. Alasan memilih kettle reboiler adalah 58. Electric conection pd kontrol berfungsi untuk
menginginkan kemurnian produk bawah >>, juga memberikan signal pada alat control.
tdk memerlukan pompa. Pada tube terjadi 59. Reboiler berfungsi untuk menguapkan sebagian
kesetimbangan uap & cairan, steam keluar dr atas cairan yg keluar dari bawah MD. Dilengkapi LC
krn LMTD >> & cairan keluar scr gravitasi. agar uap yg terbentuk tdk keluar lewat bawah dgn
50. Udara tekan berlangsung secara adiabatis, yaitu cara mengatur ketinggian cairan dalam ReBoiler
tdk ada pertukaran panas antara sistem dgn supaya sama tinggi dgn dasar MD, shg  jika
lingkungan. cairan dari MD > tinggi dari RB, cairan RB akan
51. Dasar pemilihan tangka : tumpah melewati weir, sdg cairan yg tdk tumpah
 silinder tegak         = vol >>, atmosferik diuapkan kembali & dikembalikan ke MD.
 silinder horisontal  = vol <<, 1 < P < 50 atm 60. Fungsi udara tekan pd setiap alat kontrol adalah
52. Genre dpt digunakan pada siang hari, malam utk menggerakan instrument pengendali.
sampai jam 10 mlm, krn menyebabkan polusi 61. Proses pembakaran pd boiler adalah bahan bakar
suara. masuk pada furnace, air masuk melalui shell. Uap
53. FC diletakkan setelah kran atau pompa supaya hasil pembakaran masuk melalui tube &
dapat mengontrol aliran shg kebutuhan pd alat memanaskan air shg dpt terbentuk steam.
berikutnya terpenuhi secara tepat. Jika diletakkan Kemudian uap tsb keluar melalui cerobong gas.
setelah pompa maka aliran setelah kran tdk 62. Proses pembentukan udara tekan adalah udara
terkontrol. ditekan sampai tekanan tertentu & bercampur dgn
54. LC pd reboiler adalah untuk mengatur ketinggian udara dari kompresor yg dilengkapi dgn filter
cairan dalam RB supaya = tinggi pada dasar debu, setelah itu dilewatkan pada tangki silica
menara agar aliran dapat mengalir dari MD ke untuk menghilangkan uap air. Kemudian udara yg
RB. telah kering ditampung pd tangki horisontal dgn
55. Pada MD kesetimbangan antara caiaran & ukuran kecil, P atmosferik.
uap terjadi saat cairan turun ke bawah lewat down 63. Royalti adalah membayar sejumlah uang kepada
comer, gas atau uap membentuk gelembung2 pemilik pabrik krn menggunakan hak cipta orang
melewati lubang perforated, shg terjadi transfer lain. Patent adalah membeli paten kepada
massa dari gas ke cairan & sebaliknya maka seseorang.
diperoleh kesetimbangan. 64. Pada mixer/flokulator tdk terjadi reaksi krn
56. Faktor-faktor dalam pemilihan tangki: berlangsungh pada T<< & bahan yg direaksikan

 Sifat bahan yg disimpan adalah anorganik yg bereaksi pd T >>

 Tegangan yg ditimbulkan 65. Sifat-sifat kettle RB adalah heat transfer <<, mhl,

 Stabilitas elastik kecenderungan mengendapkan kotoran tinggi.


Kondisi yg diinginkan adl heat transfer >>,
kondisi yg tdk stabil dpt diantisipasi, minimasi 79. Pada HE pendingin cairan masuk lewat bawah,
cairan yg kluar dr RB, dpt dioperasikan dkt dgn krn cairan akan memenuhi rongga bagian atas
tek kritis. terlebih dahulu. Sedang pd HE pemanas steam
66. Head pompa adalah beda tekanan yg dinyatakan akan masuk lewat atas krn steam akan memenuhi
dalam tinggi kolom cairan. rongga atas terlebih dahulu.
67. Reaksi berjalan searah bila konstanta 80. Steam pada P >> tdk ekonomis, krn butuh tenaga
kesetimbangan reaksi >> >> utk memompa.
68. 2 bahan dapat bereaksi krn keduanya mencapai 81. Draft pd CT menyebabkan penurunan P shg udara
energi aktivasi tertentu pada T & P tertentu. tertarik ke atas.
69. Energi aktivasi adalah energi minimum yg 82. Steam pada T > 200°C maka P juga >>, shg
diperlukan untuk berinteraksi antar bahan. digunakan dowterm utk zat2 yg Td >> & P <<
70. Pada tangki biasanya hanya terisi 80%, 83. ∆T pd setiap plate di MD berbeda
dimaksudkan untuk berjaga2 bila terjadi 84. Semakin banyak plate pd MD ∆P >>, sangat
penguapan, maka uap akan mengisi 20% diperlukan agar terjadi aliran uap dari bawah ke
kapasitas tangki, shg tetap terjaga keamanannya. atas, maka semakin ke atas P makin <<
71. Pompa batch = mempunyai target untuk 85. HE dapat dipakai cocurrent, tetapi LMTD <<.
memenuhi tangki dalam waktu tertentu. Bekerja Umpan masuk & pendingin/pemanas sama2
saat bahan baku tiba atau pengosongan tangki, mengalami perubahan T, tdk efisien (hubungan
bekerja sewkt2 dgn Q).
Pompa kontinyu = kapasitas sesuai dgn massa yg 86. Macam2 tangki:
mengalir.  Tangki terbuka = tangki pencampur dan
tangki pengendap
72. T wet bulb pada Cooling Tower adalah suhu  Tangki silinder tertutup = penyimpan pd 1 atm
terendah adiabatis.  Tangki silider horizontal = penyimpan > 1 atm
73. Guna ventilasi adalah untuk menjaga tekanan di  Tangki bola = P >>, sgt volatile
dalam & diluar pada 1 atm. 87. Fluida dgn Td < 30°C disimpan dalam keadaan
74. Macam2 bentuk roof antara lain elip (volatil), cair krn untuk bahan yg sama ρ cair > ρ gas, shg
cone (non volatil). Luas permukaan elip > cone, dgn massa yg sama vol << jika disimpan dalam
keduanya dapat menahan P >> bentuk cair dgn P >> atau ditambah refrigerant.
75. Buffle = pd shell & tube berfungsi untuk Lebih ekonomis.
mengendalikan aliran di shell, sedangkan pd RB 88. Pemasangan LI jika tangki sangat tinggi adalah
untuk mengendalikan tinggi cairan di dasar dgn memasang manoneter pd dasar tangki.
menara (weir). P = ρ g h ..... maka ketinggian dapat diketahui.
76. Make up di CT berfungsi untuk menambahkan air 89. Tangki harus tertutup dgn pertimbangan2 :
yg hilang krn menguap.  Menghindari kontaminasi
77. Pada sand filter ukuran packing semakin ke
 Adanya penguapan
bawah diameter makin besar, shg tidak
 Mencemari lingkungan
memungkinkan kotoran lolos ke bawah.
90. Untuk menghindari kotoran mengendap pada
78. Blow down di boiler untuk menghilangkan
permukaan pipa, maka bahan yg diuapkan max
mineral2 yg terlarut dalam air, krn ketika
80% dari total aliran masuk. Kelebihannya
menguap mineral tsb tertinggal di cairan & dopat
bergabung dgn zat cair yg akan masuk.
menimbulkan kerak.
91. Pada utilitas harus dicegah terbentuknya foam.  yang masuk inner pipe : korosif; tekanan lebih
Foam adalah butir gelembung gas pada tinggi; mengandung kotoran.
permukaan air pada boiler akibat adanya 101. Tangki. Alasan pemilihan tangki penyimpan yang
kontaminasi dgn minyak pada air umpan boiler. digunakan berdasarkan :
Akumulasi gas H2 yg berlebih krn jumlah blow  Macam bahan yang disimpan
down kurang & treatment yg berlebih dapat  Tekanan atau keadaan vakum yang diinginkan
menimbulkan foam.  Jumlah yang disimpan
92. Dipilih konstruksi menggunakan carbon steel : 102. Mengapa disimpan dalam bentuk cair? Karena
 Struktur kuat jika disimpan dalam fase gas maka volume
 Kondisi operasi atmosferik semakin besar berarti biaya semakin besar.
 Harga murah 103. Mengapa dalam penyimpanan diambil asumsi
 Tahan korosi tangki berisi 80% cairan? Karena jika ada cairan
93. Pompa adalah alat untuk yang menguap maka akan mengisi volume 20%
memindahkan/mengalirkan fluida dari 1 tempat yang dikosongkan tersebut (untuk keamanan).
ke tempat lain. 104. Bagaimana cara mengatur agar tekanan didalam
94. Head adalah tenaga yg dibutuhkan untuk tangki tetap pada saat pengisian dan
mengalirkan fluida yg dinyatakan dgn satuan pengosongan? Dengan alat vent yi alat yang
Panjang. menjaga agar tekanan didalam tangki tetap pada
95. Rake adalah alat pada clarifier yg berfungsi untuk saat pengisian dan pengosongan.
menggeruk endapan pada bagian bawah dgn 105. Mengapa tangki penyimpan harus ditutup?
kecepatan rendah. Karena untuk mencegah kontaminasi ;  
96. Pada sand filter semakin sering dipakai endapan menghindari api ; dan zat-zat berbahaya.
yg terbentuk semakin banyak, ∆P >> maka 106. Bagaimana kriteria pemilihan jenis pompa?
diperlukan pencucian scr berkala. Pompa reciprocating :
97. Fire Tube Bolier (FTB)      = steam saturated,  Tenaga yang diberikan adalah gerakan piston
kapasitas <<, P << yang menekansistem itu.
Water Tube Boiler (WTB) = steam super & satur,  Kapasitas pemompaan kecil, tetapi dapat
kap >>, P >> beroperasi pada head yang tinggi.
98. Pada CT air melepaskan panas krn air berubah  Perawatan lebih sulit.
menjadi uap, pasti ada panas yg dilepas shg air  Cocok untuk memompa zat cair yang sangat
menjadi dingin. Panas yg mengubah air menjadi viscous dan baik untuk operasi pada tekanan
uap adalah panas laten. Antara air & udara terjadi tinggi.
transfer panas & massa, udara mengandung air Pompa sentrifugal
dalam jumlah sedikit akan terikut ke udara.  Tenaga yang diberikan tenaga sentrifugal
99. Semakin banyak pass maka pressure drop >>,  Kapasitas besar, head yang lebih rendah
tenaga untuk memompa >>, sulit dilakukan
 Perawatan mudah
pembersihan krn banyak pipa belok.
 Cocok untuk memompa zat yang encer (tidak
100. Double pipe
viscous)
 alasan memakai counter current, krn
 Perlu ruang sedikit
LMTDnya lebih besar , sehingga luas
 Harga murah
perpindahan panas yang diperlukan kecil,
 Sederhana tidak berisik
sehingga alat akan kecil.
107. Apa itu NPSH? Asolute pressure pada bagian  Menghitung spesific speed, Ns  = n. Q0,5/H
suction yg dinyatakan dalam feet cairan yg 0.75
dipompa. 111. Dasar pemilihan silinder tegak/ horizontal
108. Kavitasi : bila pompa sentrifugal beroperasi pada  Tegak = volume basar    ; atmosferis
kapasitas yang besar maka tekanan zat cair pada  Horisontal = volume kecil     ;  P> 1 atm ; < 50
ujung sudu akan menurun. Jika tekanan di atm
bawahP uap zat cairnya (dalam Head)  Tangki Bulat = volume besar    ;           P≥ 50
mengakibatkan zat cair tersebut menguap atau atm
membentuk butir-butir air. Sewaktu memasuki
sudu, tekanan akan naik sehingga butir tersebut 112. Dengan adanya LC untuk mengatur ketinggian
pecah danmenimbulkan suara bising. Proses ini cairan di dalam reboiler supaya sama dengan
dapat merusak performansi dan pompa itu sendiri. tinggi pada dasar menara, agar uap yang terbentuk
Cara mengatasi: tidak ke bawah.
 menurunkan kapasitas 113. Cairan turun ke bawah lewat down comer,
 mengawasi kondisi cairan pada suction gas/uap membentuk gelembung-gelembung
pumpnya. melewati lubang-lubang perforated, sehingga
109. Terangkan mengapa fluida yang dipompa terjadi transfer massa dari gas ke cairan dan
tekanannya naik? sebaliknya sehingga diperoleh kesetimbangan
Jika digunakan pompa sentrifugal, maka fase.
perputaran impeller akan menghasilkan gaya 114. Proses pemulihan air pendingin di cooling tower:
sentrifugal yang akan melempar cairan yang ada Air yang sudah digunakan sebagai pendingin
ke dinding pompa (casing) sehingga zat cair suhunya naik dikontakkan dengan udara pada
memiliki tenaga kinetis. Tenaga ini dirubah suhu 30 oC, sehingga terjadi transfer panas dari
menjadi tenaga tekan sewaktu zat cair air ke udara, karena udara tidak jenuh maka
meninggalkan impeller. terjadi trasfer massa dai air ke udara, sehingga
110. Terangkan cara perancangan pompa? suhu air menjadi turun (dingin) dan kelembaban
 Menentukan kapasitas pompa (debit  =  Q     di udara meningkat.
gpm) 115. Fungsi udara pada Cooling tower : mengalirkan
 Menentukan D pipa dengan mengetahui    v  udara ke cooling tower untuk dikontakkan dengan
=  ft/dtk air yang akan dipulihkan.
 Menentukan jenis pipa dan sistem pemipaan 116. Fungsi udara tekan pada setiap kontrol adalah
 Menghitung fraction head untuk menggerakkan instrument pengendali.

 Menentukan Re dan f 117. Bila luas permukaan perpindahan panas yang

 Menetukan tinggi elevasi tersedia ≥ luas perp.panas yang diperlukan à

 Menentukan velocity head         v = Δ v2/2lgc jacket. Sebaliknya digunakan Coil.


118. Proses pembentukan steam di Boiler : Bahan
 Menentukan presure head
bakar dan udara masuk pada ruang bakar, air
 Menghitung total head dengan Bernoully:
masuk pada shell, uap yang terbentuk berada
 Fig  4-7 Vilbrandt  à  ql,gpm à ηp  =  ktmu
(masuk pada) tube dan keluar melalui cerobong
 BHP   =   -Ws/ηp
gas.
 Fig 4-7 Vilbrandt à  BHP  à  didapat  ηm =
119. Proses pembuatan udara tekan : udara lingk
 Tenaga motor  =  BHP / ηm
ditekan sampai 4 atm dengan kompressor udara
yang dilengkapi dengan filter debu. Udara untung. Jadi BEP dapat dipakai untuk evaluasi.
tekanan 4 atm dihilangkan airnya dengan Jika BEP terlalu tinggi:
melewatkan pada tangki silika. Kemudian udara  Keuntungan
yang telah kering ditampung dalam tangki.  Kerugian
120. Return Of Investment (ROI) : Penghasilan untuk  Laju produksi tinggi
mengembalikan modal. Ini sangat penting dalam  Harga penjualan rendah
perusahaan supaya kita dapat mengetahui kapan  Untuk mencapai laba sukar
modal-modal dapat dikembalikan.
 Biaya total (Fa+ Va  +  Ra) tinggi.
Untuk pabrik Industri Kimia , minimum % ROI
Jika BEP rendah
yang dapat diterima:
 Keuntungan
 Pabrik yang dinilai resiko rendah = 11%
 Kerugian
 Pabrik yang resiko tinggi = 44%
 Harga penjualan tinggi
Penilaian berdasarkan modal tetap atau modal
 Laju produksi rendah
kerja, keduanya dapat dibenarkan. Prosentase ini
 Biaya variabel dan regulated cost rendah
dihitung berdasarkan atas dasar sebelum pajak
127. Modal tetap adalah modal untuk investasi
dibayar.
produksi dan perlengkapannya. Modal tetap
121. Pay Out Time (POT) : waktu untuk
terdiri dari :
mengembalikan modal.
 Instalasi alat-alat produksi.
Cash return : annual profit dan depresiasi
 Bangunan alat-alat proses dan alat-alat
 POT resiko rendah = 5 tahun
pembantu untuk menampung bahan
 POT resiko tinggi = 2 tahun             (Aries &
produksi.
Newton)
 Pajak
122. Depresiasi tujuannya untuk mengumpulkan dana
 Asuransi
sehingga bila sudah waktunya membeli alat baru
 Jalan
sudah terkumpul uang untuk membeli alat itu.
123. Discounted Cash Flow (DCF) : Pengembalian  Engineering (tenaga ahli)

dana terhadap nilai sekarang. Misal     : i    =  a %  Untuk mendikrikan plant baru.

Bila didapatkan harga i yang lebih besar dari pada 128. Modal kerja  adalah modal yang benar-benar
bunga bank maka proyek tersebut mempunyai digunakan untuk ongkos perusahaan. Modal kerja
potensi terdiri dari:
DCF ideal 2 – 2,5 %  Bahan mentah dalam periode tertentu
 Upah buruh
124. Payroll Overhead (kemahalan) : Pengeluaran  Stock hasil produksi
selain gaji. Misal    : untuk pensiun, liburan, THR,  Uang di kas
dll. 129. Capital Investment : modal yang dibutuhkan
125. Plant Overhead : Pengeluaran biaya untuk service untuk keperluan fixed capital dan working capital.
yang tidak dalam unit produksi. Misal     : Working capital : modal kerja untuk menjalankan
poliklinik dan tempat ibadah. fasilitas produksi.
126. Analisa Break Even : suatu cara untuk  Persediaan bahan baku.
mengetahui pada volume produksi berapa  Extended Credit
perusahaan tersebut akan tidak rugi dan tidak  Available Cost
 Fixed Cost : Jenis biaya yang selama 1 periode  Instalasi
harga tetap jumlahnya/ tidak mengalami  Pemipaan
perubahan.  Instrumentasi
 Variabel Cost : Jenis biaya yang naik turun  Isolasi
bersama dengan volume kegiatan. Produksi  tanah dan perbaikan
bertambah, bertambah pula biaya variabel.  bangunan
 Extended Credit : Barang yang sudah dijual  alat yang dibuat ditempat
tetapi belum dibayar.
FC = PPC + Construction fee + Contingency
 Available : Uang tunai yang harus ada di kas
untuk gaji pegawai, rekening, service. 137. Direct Manufacturing Cost (DMC) :
 Finance : uang yang berputar atau biaya yang  Bahan Baku
dikeluarkan untuk membayar orang yang
 Buruh
mengurusi masalah keuangan.
 Supervise
130. DCFR : Bunga maximal ( biasanya setelah pajak)
 Maintenance
dimana seseorang berani membayar kembali
 Plant supplies
hutang atau pinjaman untuk keperluan membiayai
 royalities & patent
proyek untuk masa servisnya. Jika DCFR  <
 utilitas
bunga bank lebih baik kita menginvestasikan di
138. Indirect Manufacturing Cost (IMC) :
bank, karena lebih menguntungkan.
 Payroll Overhead
131. POT : waktu yang dinyatakan dalam tahun
dimana uang yang ditanam harus sudah kembali  Plant Overhead

atau masa tahun pengembalian modal investasi  Laboratorium

dari laba yang dihitung sebelum dikurangi 139. Fixed Manufacturing  Cost :

penyusutan.  Depresiasi
132. ROI : kemampuan untuk mengembalikan modal  Properti taxes
atau salah satu cara untuk pernyataan yang umum  Asuransi
dipakai untuk menunjukkan hubungan antara laba  General Expences
tahunan yang diperoleh dalam rangka usaha  Biaya administrasi
pengembalian modal investasi.  Finance
133. Payroll Overhead : Baiya yang dikeluarkan untuk 140. Mencari BEP :
tunjangan pensiun, kematian, cuti, asuransi Fixed Cost (Fa)
karyawan, bonus keuntungan.  Depresiasi
134. Plant Overhead : Biaya perawatan sebagai fungsi
 Property taxes
pelayanan secara tidak langsung dengan unit
 Asuransi
produksi, seperti biaya perawatan kesehatan,
Variabel Cost  (Va)
sarana ibadah dll.
 Bahan Baku
135. SDP : Suatu tingkatan produksi di bawah BEP
 Utilitas
yang menunjukkan biaya total dan penjualan total.
 Royalties & patent
Pabrik menderita rugi dan harus membayar biaya
 Packaging & shipping
tetap bila di tutup.
Regulated Cost (Ra)
136. Physical Plant Cost (PPC) :
 Upah buruh
 Harga alat sampai di tempat
 Overhead  Kolom isian tidak cocok untuk laju alir
 Supervisi cairan yang sangat rendah.
 Laboratorium  Efisiensi tray/plat dapat didesain dg lebih
 General expences pasti daripada dg istilah yang sama untuk

 Maintenance isian (HETP atau HTU).

 Plant supplies  Jika cairan menyebabkan kerak,

141. Depresiasi dapat dihitung dengan : mengandung padatan, lebih mudah,

Metodha garis lurus : menentukan pebersihan dalam kolom plat,

            Depresiasi      =      ( P-L)  /n manways dapat dipasang pada plat.

            P = harga alat waktu baru sampai stop pakai Rule of thumbs pemilihan tray :

            L = harga alat sebagai barang bekas  Diijinkan untuk laju alir cairan yang

            n = umur ekonomi alat sangat rendah.

            besar uang yang disimpan tiap tahun sama  Diameter kolom 0,4-5 m (Tabel 4-18
Ulrich, 1984).
 Tinggi 6-60 m (Tabel 4-18 Ulrich, 1984).
 Jika diameter kolom diperbesar cek weeping  L/D 5-30 (Tabel 4-18 Ulrich, 1984).
(karena kecepatan uap dan tekanan turun). Jika  Tidak cocok untuk fluida berbusa
diameter kolom diperkecil, cek flooding (karena Pemilihan Tray
kecepatan uap dan tekanan naik). Reboiler Sieve tray :
Berfungsi untuk menguapkan cairan, Tidak ada  Kapasitas tinggi
reboiler maka tidak terjadi pemisahan.  Efisiensi tinggi
 Parsial reboiler : sebagian hasil bawah yang  Turndown 2:1. umumnya tidak cocok
tertinggal di kolom dididihkan kembali dan sisanya untuk operasi dibawah variabel beban
diambil sebagai produk bawah Total reboiler :  Entrainment sedang
menguapkan seluruh liquid yang masuk ke  Pressure drop sedang
dalamnya dan dikembalikan ke kolom.
 Biaya rendah
 Cara mempertahankan kondisi operasi distilasi
 Perawatan rendah
yaitu dengan cara mengatur pendinginan &
 Fouling tendency rendah
pemanasan di kondensor & reboiler.
 Efek korosi rendah
 Titik didih Bila suatu campuran bahan dalam
 Flooding Menggenangnya fluida diantara
keadaan cair dipanaskan, maka suhu pertama kali
plat-plat yang disebabkan perpindahan
terjadi penguapan (mendidih) disebut Boiling Point.
cairan yang berlebih ke plat berikutnya
 Titik embun Bila suatu campuran bahan dalm
dengan entrainment selain itu juga
keadaan uap didinginkan maka suhu pertama kali
disebabkan kembalinya cairan dalam
terjadi pengembunan disebut Dew Point.
downcomer. Akibat flooding :
 Pertimbangan Pemilihan jenis Kolom (Plat or Isian)
 Efisiensi plat turun tajam
:
 Pressure drop meningkat
 Kolom tray dpt dirancang untuk
 Kecepatan gas harus lebih rendah dari kecepatan
menangani jangkauan yang lebih luas laju
flooding 70-90% kecepatan flooding.
alir gas dan cairan daripada packed.
 Entrainment cairan ditransportasikan oleh uap ke
plate atasnya. Cairan ini mengandung banyak
komponen yang kurang volatil daripada cairan pada 3. Selisih temperatur rata-rata logaritmik (T
tray atasnya, Karenanya entrainment meniadakan LMTD). LMTD : perbedaan temperatur yang
proses trasfer massa, menurunkan efisiensi. dipukul rata-rata setiap bagian HE. Karena
 Weeping cairan yg turun melewati lubang-lubang perbedaan temperatur di setiap bagian HE tidak
kecil. Cairan turun melalui kontak singkat lubang sama.
kecil di wilayah kontak utama, menyebabkan  Keuntungan shell & tube exchanger :
penurunan efisiensi. Weeping terjadi ketika aliran 1. Memiliki permukaan perpindahan panas
uap tidak cukup menjaga level cairan pada plate. persatuan volume yang lebih besar.
Ketika ketinggan statics menanggulangi pressure 2. Mempunyai susunan mekanik yang baik dengan
drop, weeping terjadi. bentuk yang cukup baik untuk operasi
 Heat Exchanger : Mekanisme perpindahan panas bertekanan.
 Konduksi : perpindahan panas melalui suatu 3. Tersedia dalam berbagai bahan konstruksi.
benda oleh perpindahan momentum dari 4. Prosedur pengopersian lebih mudah.
molekul atau atom tanpa proses pencampuran. 5. Metode perancangan yang lebih baik telah
Contoh : aliran panas melalui dinding metal. tersedia
 Konveksi : perpindahan panas dari fluida panas 6. Pembersihan dapat dilakukan dengan mudah
kebagian yang dingin degan pengadukan.  Penentuan fluida dalam shell atau tube :
Contoh : memasak air. 1. Fluida bertekanan tinggi dialirkan di dalam tube
 Radiasi : proses aliran panas dari fluida yang karena tube standar cukup kuat menahan
bersuhu tinggi ke fluida yang bersuhu rendah tekanan yang tinggi.
bila fluida tersebut terpisah dalam suatu ruang 2. Fluida berpotensi fouling dialirkan di dalam
tanpa menggunakan medium. tube agar pembersihan lebih mudah dilakukan.
 Alat penukar panas merupakan alat yang 3. Fluida korosif dialirkan di dalam tube karena
difungsikan untuk mengakomodasikan perpindahan pengaliran di dalam shell membutuhkan bahan
panas dari fluida panas ke fluida dingin dengan konstruksi yang mahal yang lebih banyak.
adanya perbedaan temperatur. Karena panas yang 4. Fluida bertemperature tinggi dan diinginkan
dipertukarkan terjadi dalam sebuah sistem maka untuk memanfaatkan panasnya dialirkan di
kehilangan panas dari suatu benda akan sama dalam tube karena dengan ini kehilangan panas
dengan panas yang diterima benda lain. dapat dihindarkan.
Kemampuan untuk menerima panas dipengaruhi 5. Fluida dengan viscositas yang lebih rendah
oleh 3 hal : dialirkan di dalam tube karena pengaliran fluida
1. Koefisien overall perpindahan panas (U) dengan viscositas tinggi di dalam penampang
menyatakan mudah atau tidaknya panas alir yang kecil membutuhkan energi yang lebih
berpindah dari fluida panas ke fluida dingin dan besar.
juga menyatakan aliran panas menyeluruh 6. Fluida dengan viskositas tinggi ditempatkan di
sebagai gabungan proses konduksi dan shell karena dapat digunakan baffle untuk
konveksi. menambah laju perpindahan.
2. Luas bidang yang tegak lurus terhadap arah 7. Fluida dengan laju alir rendah dialirkan di
perpindahan panas. Karena luas perpindahan dalam tube. Diameter tube yang kecil
panas tidak konstan, sehingga dalam praktek menyebabkan kecepatan linier fluida (velocity)
dipilih luas perpindahan panas berdasarkan luas masih cukup tinggi, sehingga menghambat
dinding bagian luar. fouling dan mempercepat perpindahan panas.
8. Fluida yang mempunyai volume besar
dilewatkan melalui tube, karena adanya cukup DEKANTER
ruangan.   Dekanter : alat yang digunakan untuk memisahkan
 Analisa kinerja HE : liquid-liquid dengan prinsip perbedaan densitas dan
1. Koefisien overall perpindahan panas (U) kelarutan yang rendah.
menyatakan mudah atau tidaknya panas  Proses pemisahan diusahakan pada temperatur
berpindah dari fluida panas ke fluida dingin dan rendah karena pada temperatur yang tinggi densitas
juga menyatakan aliran panas menyeluruh akan semakin kecil dan kelarutan akan semakin
sebagai gabungan proses konduksi dan tinggi, sehingga campuran sulit dipisahkan.
konveksi.  Kriteria pemilihan decanter :
2. Fouling factor (Rd) fouling adalah peristiwa Dekanter tangki horizontal
terakumulasinya padatan yang tidak  Ukuran peralatan (Tabel 4-25 Ulrich, 1984 hal
dikehendaki di permukaan Heat Exchanger yang 231)
berkontak dengan fluida kerja, termasuk D = 1 - 4 m, L = 3 - 20 m
permukaan heat transfer. Peristiwa tersebut  Mengatasi tekanan hidrostatik
adalah pengendapan, pengerakan, korosi,  Meminimasi turbulensi
polimerisasi dan proses biologi.  Proses pemisahan lebih cepat karena adanya
 Penyebab terjadinya fouling : gaya gravitasi yang lebih besar dibanding tangki
 Adanya pengotor berat yaitu kerak keras horizontal.
yang berasal dari hasil korosi ataucoke  Tinggi dekanter yang diperoleh tidak memenuhi
keras. range untuk menggunakan dekanter horizontal,
 Adanya pengotor berpori yaitu kerak lunak yaitu antara 3 – 20 m (Ulrich, 1984).
yang berasal dari dekomposisi kerak keras.  Konstruksinya sederhana dan harganya murah.
 Akibat fouling :
 Mengakibatkan kenaikan tahanan heat DISTILASI
transfer, sehingga meningkatkan biaya,  Distilasi merupakan :
baik investasi, operasi maupun perawatan.  Alat yang digunakan untuk memisahkan
 Ukuran Heat Exchanger menjadi lebih campuran berdasarkan beda titik didih.
besar, kehilangan energi meningkat, waktu  Alat yang digunakan untuk memisahkan
shutdown lebih panjang dan biaya campuran berdasarkan beda relatif volatility-
perawatan meningkat. nya.
 Pressure drop :  Alat yang digunakan untuk memisahkan
 Untuk mengetahui sejauh mana fluida dapat campuran berdasarkan prinsip kesetimbangan
memepertahankan tekanan yang dimilikinya fase uap-cair. (Hk. Roult).
selama fluida mengalir.  Distilasi Dua komponen yang titik didihnya mirip
 Disebabkan oleh 2 hal yaitu friksi aliran dengan dipisahkan terakhir spy walaupun kolom tinggi tapi
dinding dan pembelokan aliran. diameter kecil, jika dipisahkan awal maka kolom
 Jika ΔP terlalu besar disebabkan jarak antar akan tinggi dan diameternya besar. Diameter
buffle yang terlalu dekat, aliran menjadi lamba, tergantung dari jumlah cairan dan uap yang
perlu tenaga pompa yang besar. diproses, semakin ke belakang diameter kolom
 Jika ΔP terlalu rendah, Perpindahan panas tidak semakin kecil.
sempurna.
 Kesetimbangan Fase : adalah suatu keadaan dimana Hukum Raoult berlaku untuk larutan ideal, seperti
kecepatan pengembunan dan penguapan pada suatu larutan benzena-toluena, nheksana-heptana, dan
bahan pada suhu dan tekanan tertentu adalah sama. metil alkohol-etil alkohol, yang biasanya zat-zat
Pada distilasi kesetimbangan cairan dan uap terjadi tersebut mempunyai sifat kimia yang sama atau
saat cairan turun kebawah lewat downcomer. Gas secara kimia mirip satu sama lain. Untuk larutan
atau uap membentuk gelembung-gelembung encer hukum Raoult berlaku bagi pelarutnya.
melewati lubang perforated, sehingga terjadi Kenaikan temperatur larutan akan memperbesar
transfer massa dari gas ke cairan & sebaliknya penguapan yang berakibat pula memperbesar
maka diperoleh kesetimbangan. tekanan uap larutan atau tekanan total.
 Hukun Dalton : Hukum Dalton menyatakan bahwa
 Reflux :  uap hasil kondensasi yang dikembalikan
tekanan total suatu campurangas merupakan jumlah
sebagian ke dalam kolom.
dari tekanan-tekanan parsial dari semua komponen-
 Tujuan refluk : untuk meningkatkan kemurnian
komponennya.
yang lebih tinggi dan untuk mempertahankan
P=P A + PB + …+ P N
kemurnian.

Tekanan parsial suatu komponen sebanding dengan Refluk banyak mengandung fraksi ringan tetapi

banyaknya mol komponen tersebut. masih terdapat fraksi berat, sehingga harus
dikembalikan ke kolom dimana fraksi berat tersebut
 Hukum Henry : Hukum Henry menyatakan bahwa akan teruapkan oleh panas dan naik keatas kolom.
tekanan parsial suatu komponen (A) di atas larutan  Total Reflux : Pada keadaan total refluk, jumlah
sebanding dengan fraksi mol komponen tersebut plat yang diperlukan minimum, berarti feed dan
dalam larutan. Penyataan ini dapat dituliskan: kedua produk kolom adalah nol.
P A =H . X A  Minimum Reflux : Suatu harga R dimana untuk
pemisahan yang diinginkan diperlukan plat ideal
Keterangan :
yang tak behingga jumlahnya.
PA = Tekanan parsial komponen A di atas larutan  Alasan dipilih Reflux 1,2 – 1,5 Rmin : Optimasi
XA = Fraksi mol komponen A biaya operasi dan biaya kapital. Jika refluks = Rmin
H = Konstanta hukum Henry (Harga konstanta maka jml tray tak terhingga (biaya kapital besar).
hukum Henry berubah terhadap perubahan Jika refluks terlalu besar maka beban condenser dan
temperatur). reboiler besar (biaya operasi besar).
 Hukum Raoult : Hukum Raoult juga memberikan  Saat Distilasi Beroperasi, jika :
hubungan antar tekanan parsial suatu zat di atas  Jika Reflux Dinaikkan : Kemurnian semakin
larutan dengan fraksi molnya. Hukum Raoult dapat tinggi, Mengakibatkan liquid besar maka beban
didefinisikan untuk fase uap-cair dalam kondensor dan reboiler besar, sehingga biaya
kesetimbangan, sebagai berikut : operasi naik. Jika beban kondensor dan reboiler
o
P A =P . X A
A terlalu besar dapat merusak kondensor dan
reboiler tersebut karena terus bekerja bahkan
dimana, PA adalah tekanan parsial komponen A di
bisa meledak.
atas larutan dengan fraksi mol A adalah XA dan o
 Jika Reflux Diturunkan : L* (liquid umpan
adalah tekanan uap komponen A dalam keadaan
boiler) berkurang, Kontak uap-cair berkurang,
murni pada temperatur larutan tersebut.
Kemurnian berkurang, Downcomer harus di
bawah permukaan cairan untuk mencegah gas  Efisiensi tray/plat dapat didesain dg lebih pasti
naik dari area downcomer. daripada dg istilah yang sama untuk isian
 Akibat Jika Kecepatan Uap Semakin Besar : (HETP atau HTU).
efisiensi plat overall makin besar dan ∆P besar.  Kolom plat dpt didesain dg lebih terjamin
 Akibat Tekanan Bottom Besar :  Boiling point daripada kolom isian. Selalu terdapat beberapa
tinggi, Kebutuhan steam besar, dan Mengakibatkan kesangsian bahwa distribusi cairan yg baik
flooding. dapat dipelihara diseluruh kolom isian dibawah
 Jika diameter kolom diperbesar maka cek weeping semua kondisi operasi, terutama untuk kolom
(karena kecepatan uap dan tekanan turun). Jika besar.
diameter kolom diperkecil, maka cek flooding  Lebih mudah untuk membuat ketentuan untuk
(karena kecepatan uap dan tekanan naik). pendinginan dalam kolom plat; coil dapat
 Reboiler berfungsi menguapkan cairan. Jika tidak dipasang di kolom plat.
ada reboiler maka tidak terjadi pemisahan.  Lebih mudah untuk membutan pengambilan
 Parsial reboiler : sebagian hasil bawah yang aliran samping dari kolom plat.
tertinggal di kolom dididihkan kembali dan sisanya  Jika cairan menyebabkan kerak, mengandung
diambil sebagai produk bawah Total reboiler : padatan, lebih mudah, menentukan pebersihan
menguapkan seluruh liquid yang masuk ke dalam kolom plat, manways dapat dipasang
dalamnya dan dikembalikan ke kolom.  pada plat. Dengan diameter kolom yg kecil hal
 Kondensor : alat untuk mengkondensasikan uap ini lebih murah untuk menggunakan kolom isian
yang keluar dari kolom. dan mengambil packing jika terjadi kerak.
 Parsial kondensor : proses kondensasi sebagian,  Untuk cairan yg korosif kolom isian biasanya
dimana sebagian uap dimasukkan ke dalam kolom lebih murah daripada kolom plat.
dan cairan diambil sebagai produk atas.  Liquid hold-up lebih rendah kolom isian
 Total kondensor : semua uap dikondensasikan dan daripada plat (cukup besar selisih). Hal ini bisa
dikembalikan ke dalam kolom.  menjadi penting ktk inventarisasi cairan toksik
 Cara mempertahankan kondisi operasi distilasi atau mudah terbakar memerlukan penjagaan
yaitu dengan cara mengatur pendinginan & sekecil mungkin untuk alasan keselamatan.
pemanasan di kondensor & reboiler.
 Kolom isian lebih cocok untuk menangani
 Titik didih : bila suatu campuran bahan dalam
sistem berbusa.
keadaan cair dipanaskan, maka suhu pertama kali
 Presure drop pertahap kesetimbangan (HETP)
terjadi penguapan (mendidih) disebut Boiling
dapat lebih rendah u kolom isian daripada plat,
Point.
dan packing harus dipertimbangkan u kolom
 Titik embun : bila suatu campuran bahan dalm
vakum.
keadaan uap didinginkan maka suhu pertama kali
 Packing harus selalu dipertimbagkan u kolom
terjadi pengembunan disebut Dew Point.
berdiameter kecil, kurang dari 0,6 m. dimana
 Pertimbangan Pemilihan Jenis Kolom :
plat akan sulit dipasang dan mahal.
 Kolom tray dpt dirancang u menangani
jangkauan yang lebih luas laju alir gas dan
 Rule of Thumb Pemilihan Packing :
cairan daripada packed.
 Campuran merupakan material yang sensitif
 Kolom isian tidak cocok untuk laju alir cairan
terhadap temperature.
yang sangat rendah.
 Untuk pressure drop rendah diizinkan (misal  Turndown 4:1 – 5:1, dibeberapa desain
proses vakum). khusus mencapai 10:1 atau lebih
 Beban aliran cairan rendah.  Entrainment sedang
 Diameter kolom 0,3-4 m (Tabel 4-18 Ulrich,  Pressure drop sedang
1984).  Biaya 20 % lebih tinggi dari sieve tray
 Tinggi kolom 1-60 m (Tabel 4-18 Ulrich, 1984).  Perawatan sedang
 Menangani material bersifat korosif tinggi  Fouling tendency sedang
(mengunakan karbon atau plastik).  Efek korosi sedang
 Sistem fluida membentuk busa.  Aplikasi utama : sebagian besar kolom,
 Rasio diameter kolom terhadap diameter Menangani dimana titik didih penting,
random packing harus lebih besar dari 10. Pangsa pasar 70 %.
 Hold up cairan harus kecil (Sumber : Sulzer 3. Bubble Cup Tray :
Chemtec, Inc.)   Kapasitas sedang-tinggi
 Efisiensi sedang-tinggi
 Rule of Thumb Pemilihan Tray :  Turndown bagus, lebih baik daripada valve
 Diijinkan untuk laju alir cairan yang sangat tray. Baik pada laju alir cairan rendah.
rendah.  Entrainment tinggi sekitar 3 kali lebih tinggi
 Diameter kolom 0,4-5 m (Tabel 4-18 Ulrich, daripada sieve tray.
1984)  Pressure drop tinggi.
 Tinggi 6-60 m (Tabel 4-18 Ulrich, 1984)  Biaya tinggi, sekitar 2-3 kali biaya sieve tray
 L/D 5-30 (Tabel 4-18 Ulrich, 1984)  Perawatan relatif tinggi
 Tidak cocok untuk fluida berbusa  Fouling tendency tinggi, cenderung
mengumpul padatan
 Pemilihan Tray :  Efek korosi tinggi
1. Sieve Tray :
 Aplikasi utama : untuk kondisi laju alir
 Kapasitas tinggi rendah, Pangsa pasar 5 %.
 Efisiensi tinggi
 Turndown 2:1. umumnya tidak cocok untuk  Flooding : Menggenangnya fluida diantara plat-plat
operasi dibawah variabel beban. yang disebabkan perpindahan cairan yang berlebih
 Entrainment sedang ke plat berikutnya dengan entrainment selain itu
 Pressure drop sedang juga disebabkan kembalinya cairan dalam
 Biaya rendah downcomer.
 Perawatan rendah  Akibat Flooding : Efisiensi plat turun tajam dan
 Fouling tendency rendah pressure drop meningkat.

 Efek korosi rendah  Cara mengatasi flooding : Kecepatan gas harus

 Aplikasi utama: sebagian besar kolom ketika lebih rendah dari kecepatan flooding 70-90%

titik didih tidak kritis, fouling tinggi dan kecepatan flooding.

potensi korosif, pangsa pasar 25%.  Entrainment cairan ditransportasikan oleh uap ke

2. Valve Tray : plate atasnya. Cairan ini mengandung banyak

 Kapasitas tinggi-sangat tinggi komponen yang kurang volatil daripada cairan pada

 Efisiensi tinggi
tray atasnya, Karenanya entrainment meniadakan temperatur. Karena panas yang dipertukarkan
proses trasfer massa, menurunkan efisiensi. terjadi dalam sebuah sistem maka kehilangan panas
 Weeping : cairan yg turun melewati lubang-lubang dari suatu benda akan sama dengan panas yang
kecil. Cairan turun melalui kontak singkat lubang diterima benda lain.
kecil di wilayah kontak utama, menyebabkan  Kemampuan untuk menerima panas dipengaruhi
penurunan efisiensi. oleh :
 Weeping terjadi ketika aliran uap tidak cukup 1. Koefisien overall perpindahan panas (U)
menjaga level cairan pada plate. Pada lantai tray menyatakan mudah atau tidaknya panas
ketinggian statis cairan cenderung mendorong berpindah dari fluida panas ke fluida dingin dan
cairan turun melalui lubang kecil. Pressure drop uap juga menyatakan aliran panas menyeluruh
meniadakan ketinggian statis dan bertindak untuk sebagai gabungan proses konduksi dan
menjaga cairan pada tray. Ketika ketinggan statics konveksi.
menanggulangi pressure drop, weeping terjadi. 2. Luas bidang yang tegak lurus terhadap arah
 Turndown Ratio : Rasio operasi normal (desain) perpindahan panas. Karena luas perpindahan
aliran/lewatan uap terhadap aliran/lewatan uap panas tidak konstan, sehingga dalam praktek
minimum yang diizinkan. Lewatan uap minimum dipilih luas perpindahan panas berdasarkan luas
yg diizinkan biasanya diatur oleh batasan weeping dinding bagian luar.
berlebihan, sementara operasi normal lewatan 3. Selisih temperatur rata-rata logaritmik (T
adalah margin aman yang jauh dari batasan LMTD). LMTD : perbedaan temperatur yang
flooding. dipukul rata-rata setiap bagian HE. Karena
 Campuran Tidak Jenuh : jika tekanan parsial uap perbedaan temperatur di setiap bagian HE tidak
dalam campuran gas & uap kurang dari tekanan uap sama.
pada keadaan setimbang dari cairan pada
temperatur yang sama.
 Keuntungan Shell and Tube HE :
HEAT EXCHANGER
1. Memiliki permukaan perpindahan panas
 Mekanisme Perpindahan Panas : persatuan volume yang lebih besar.
 Konduksi : perpindahan panas melalui suatu 2. Mempunyai susunan mekanik yang baik dengan
benda oleh perpindahan momentum dari bentuk yang cukup baik untuk operasi
molekul atau atom tanpa proses pencampuran. bertekanan.
Contoh : aliran panas melalui dinding metal. 3. Tersedia dalam berbagai bahan konstruksi.
 Konveksi : perpindahan panas dari fluida panas 4. Prosedur pengopersian lebih mudah.
kebagian yang dingin degan pengadukan. 5. Metode perancangan yang lebih baik telah
Contoh : memasak air. tersedia.
 Radiasi : proses aliran panas dari fluida yang 6. Pembersihan dapat dilakukan dengan mudah
bersuhu tinggi ke fluida yang bersuhu rendah
bila fluida tersebut terpisah dalam suatu ruang  Penentuan Fluida dalam Shell atau Tube :
tanpa menggunakan medium.  Fluida bertekanan tinggi dialirkan di dalam tube
karena tube standar cukup kuat menahan
 Alat Penukar Panas : Alat yang difungsikan untuk tekanan yang tinggi.
mengakomodasikan perpindahan panas dari fluida  Fluida berpotensi fouling dialirkan di dalam
panas ke fluida dingin dengan adanya perbedaan tube agar pembersihan lebih mudah dilakukan.
 Fluida korosif dialirkan di dalam tube karena  Penyebab Fouling : Adanya pengotor berat yaitu
pengaliran di dalam shell membutuhkan bahan kerak keras yang berasal dari hasil korosi ataucoke
konstruksi yang mahal yang lebih banyak. keras. Adanya pengotor berpori yaitu kerak lunak
 Fluida bertemperature tinggi dan diinginkan yang berasal dari dekomposisi kerak keras.
untuk memanfaatkan panasnya dialirkan di  Akibat Fouling : mengakibatkan kenaikan tahanan
dalam tube karena dengan ini kehilangan panas heat transfer, sehingga meningkatkan biaya, baik
dapat dihindarkan. investasi, operasi maupun perawatan. Ukuran Heat
 Fluida dengan viscositas yang lebih rendah Exchanger menjadi lebih besar, kehilangan energi
dialirkan di dalam tube karena pengaliran fluida meningkat, waktu shutdown lebih panjang dan
dengan viscositas tinggi di dalam penampang biaya perawatan meningkat.
alir yang kecil membutuhkan energi yang lebih  Variabel Operasi yang Berpengaruh terhadap
besar. Fouling :

 Fluida dengan viskositas tinggi ditempatkan di 1. Kecepatan Linier Fluida (Velocity) : Semakin

shell karena dapat digunakan baffle untuk tinggi kecepatan linier fluida, semakin rendah

menambah laju perpindahan. kemungkinan terjadinya fouling. Sebagai

 Fluida dengan laju alir rendah dialirkan di batasan dalam rancangan dapat digunakan nilai-

dalam tube. Diameter tube yang kecil nilai berikut:

menyebabkan kecepatan linier fluida (velocity)  Kecepatan fluida proses di dalam tube

masih cukup tinggi, sehingga menghambat adalah 3 – 6 ft/s 2).

fouling dan mempercepat perpindahan panas.  Kecepatan fluida pendingin di dalam tube

 Fluida yang mempunyai volume besar adalah 5 – 8 ft/s 3).

dilewatkan melalui tube, karena adanya cukup  Kecepatan fluida tube maksimum untuk
ruangan. menghambat terjadinya fouling adalah 10 –
15 ft/s 4).
 Analisa Kinerja Heat Exchanger :  Kecepatan fluida shell adalah 1 – 3 ft/s.
 Koefisien overall perpindahan panas (U) 2. Temperature Permukaan dan Temperature
menyatakan mudah atau tidaknya panas Fluida : kecepatan terbentuknya fouling akan
berpindah dari fluida panas ke fluida dingin dan meningkat dengan meningkatnya temperatur.
juga menyatakan aliran panas menyeluruh 3. Pressure drop : untuk mengetahui sejauh mana
sebagai gabungan proses konduksi dan fluida dapat mempertahankan tekanan yang
konveksi. dimilikinya selama fluida mengalir. Disebabkan
 Fouling factor (Rd) adalah peristiwa oleh 2 hal yaitu Friksi aliran dengan dinding dan
terakumulasinya padatan yang tidak pembelokan aliran.
dikehendaki di permukaan Heat Exchanger yang  Jika ΔP terlalu besar : disebabkan jarak antar buffle
berkontak dengan fluida kerja, termasuk yang terlalu dekat - Aliran menjadi lambat - Perlu
permukaan heat transfer. Peristiwa tersebut tenaga pompa yang besar.
adalah pengendapan, pengerakan, korosi,  Jika ΔP terlalu rendah Perpindahan panas tidak
polimerisasi dan proses biologi. Angka yang sempurna.
menunjukkan hambatan akibat adanya kotoran  Channel Cover : Tutup yang dapat dibuka saat
yang terbawa fluida yang mengalir di dalam pemeriksaan dan pembersihan.
HE.
 BWG (Birmingham Wire Gage) : menyatakan  Residence Time cairan di dalam bagian bawah
ukutan tebal tube. BWG kecil berarti tube semakin menara distilasi berkisar 5-10 menit.
tebal dan sebaliknya.
 Keuntungan HE Counter Current : Mempunyai  Kriteria Pemilihan Reboiler :
LMTD yang besar, sehingga luas transfer panas 1. Horizontal Thermosyphon
yang dibutuhkan kecil, maka ukuran HE juga kecil.  kapasitas > vertical thermosyphon
 Akibat terlalu banyak lewatan pada HE : ΔP besar.  tidak perlu skirt (support)
Diperlukan tenaga untuk memompa yang besar.  maintenance dan cleaning lebih mudah
Sulit dilakukan pembersihan karena banyak pipa 2. Vertikal Thermosyphon
belok.  perlu skirt (support)
 Pada HE, pendingin masuk lewat bawah, karena  maintenance dan cleaning lebih sulit
cairan akan memenuhi rongga atas terlebih dulu.
 kapasitas kecil
Sedangkan pemanas (steam) masuk lewat atas,
3. Kettle reboiler
karena steam akan memenuhi rongga atas telebih
 Luas transfer besar (utk kapasitas besar)
dahulu.
 Tidak memerlukan pompa, karena cairan
 Reboiler : reboiler merupakan alat penukar panas
keluar secara gravitasi.
yang disertai dengan adanya perubahan fasa.
 Waktu tinggal lama
Dimana terjadi perubahan fasa cair menjadi uap.
 Mahal
Pada proses industri reboiler umumnya
 Fouling tendency besar
berhubungan dengan menara distilasi. Alat ini
4. Forced circulation
berfungsi untuk mendidihkan cairan di bagian
 Untuk cairan yg viscous ( > 25 cP)
bawah kolom dan menyuplai panas ke dalam kolom
distilasi. Media pemanasnya bisa berupa steam atau  cocok utk sistem vakum

air panas.  butuh pompa

 Prinsip Kerja Reboiler : Zat cair dari kolom distilasi


memasuki unit bagian reboiler dan sebagian  Fungsi Baffle pada Reboiler : Untuk

diuapkan di dalam tabung yang dipanaskan oleh mengendalikan tinggi cairan di dasar menara

steam. Karena densitasnya lebiah rendah, campuran (weir).

uap dan cairan itu naik dan menarik lebih banyak  Fungsi LC pada Reboiler : Untuk mengatur tinggi

lagi zat cair. Umpan zat cair dan uap itu keluar cairan dalam reboiler supaya sama dengan tinggi

melaui puncak tabung dengan kecepatan tinggi, pada dasar menara, sehingga aliran dapat mengalir

keduanya lalu dipisahkan satu sama lain dan zat dari distillasi ke reboiler.

cairnya didaur ulang. Di dalam reboiler dihasilkan  Kondensor : alat untuk mengembunkan fluida dari

sejumlah uap sebagai umpan untuk menara distilasi. fase uap sampai ke titik pengembunan pada suhu

Uap yang dihasilkan akan naik ke bagian atas yang sama atau yang lebih rendah lagi.

menara distilasi berkontak dengan aliran cairan  Proses Kondensasi :

yang turun dari tray, uap ini dihasilkan dari cairan  Uap mula-mula membentuk tetesan.
di tray terbawah yang dididihkan di dalam reboiler.  Tetesan-tetesan bergabung sehingga membesar
Cairan hanya sebagian saja yang diuapkan, dan mengalir ke bawah tabung karena pengaruh
sebagian disirkulasi di dalam reboiler dan sisanya gaya gravitasi.
dibuang dari sistem sebagai produk bawah menara  Rd hitung < 10% Rd Required, karena :
distilasi.  Supaya HE dibersihkan setahun sekali.
 Jika Rd terlalu besar UD kecil perlu A yang 2. Variabel output : menunjukkan efek proses
besar, sehingga biaya mahal. kimia terhadap lingkungan.
 Jika rd terlalu kecil HE harus sering dibersihkan  measured output variable : jika variabel
(< 1 tahun), sehingga biaya perawatan besar. dapat diketahui dengan pengukuran
langsung.
 FT dihitung karena di dalam tube terjdi perubahan  unmeasured output variable : jika tidak dapat
arah aliran. Sebagai contoh untuk 1-2 exchanger, diukur secara langsung.
lewatan merupakan gabungan antara aliran searah
dan lawan arah. Dengan demikian dalam 1-2
exchanger tersebut jika dihitung LMTD untuk  Tipe Konfigurasi Pengendalian :
countercurrent maka harus dihitung faktor koreksi 1. Feedback Controller Configuration
FT nya.  Mengukur secara langsung variabel yang
dikendalikan untuk mengatur harga variabel
KONTROL
yang dimanipulasi.
 Kontrol : penjagaan kondisi proses yang sedang  Tujuan pengendalian ini adalah untuk
berlangsung agar keadaan tetap sesuai dengan mempertahankan variabel yang akan
kondisi operasi yang dikehendaki. dikendalikan pada tingkat yang diinginkan
 Tujuan Pengendalian Proses : (set point).
 Keamanan  Umpan balik berasal dari output dan
 Proteksi lingkungan merupakan nilai variabel yang dikendalikan.
 Proteksi peralatan  Set point adalah nilai yang diinginkan.
 Kelancaran operasi  Galat atau error adalah selisih antara set
 Memperoleh kualitas produk yang sangat baik point dan umpan balik. Galat inilah yang
 Untuk memperoleh keuntungan menyebabkan alat pengendali bekerja. Galat

 Untuk pemantauan dan diagnose bisa timbul karena adanya perubahan pada

 Tujuan Instrumentasi Kontrol : set point atau adanya perubahan pada

 Mengatasi keterbatasan manusia terhadap variabel proses (misalnya karen ada

kondisi proses yang dikontrol. gangguan dari luar terhadap proses) yang

 Menjaga kualitas proses untuk waktu yang lama dikendalikan.

(relatif). 2. Inferentual Control Configuration :


menggunakan secondary measurement untuk
 Memudahkan pengoperasian proses.
mengatur harga variabel yang dimanipulasi,
 Menekan biaya produksi
karena variabel yang dikendalikan tidak dapat
diukur secara langsung.
 Variabel-Variabel Proses :
3. Feedforward control Configuration : mengukur
1. Variabel Input : menunjukkan efek lingkungan
secara langsung gangguan-gangguan
pada proses kimia yang dituju.
(disturbance) yang digunakan untuk mengatur
 manipulated variable : jika harga variabel
variabel yang dimanipulasi sehingga variabel
tersebut dapat diatur dengan bebas oleh
output dapat terjaga pada level yang diinginkan.
operator atau oleh mekanisme pengendalian.
 Disturbance : jika tidak dapat diatur oleh
 Modus Pengendalian :
operator atau pengendali
1. Modus dua tahap
 Alat pengendali sesungguhnya berupa saklar  Rumus Sistem Pengendalian :
yang diaktifkan oleh sinyal galat dan hanya C(t) = Kcε(t) +(Kc/τ1)∫ ε(t)dt + (KcτD)+Cs
memasok output dalam bentuk on atau off Dengan :
saja. Kc = proportional gain
 Cenderung digunakan untuk perubahan yang ε(t) = error = ysp - ym
terjadi dengan sangat lamban, yaitu terhadap τ1 = integral time constant
proses yang mempunyai kapasitansi yang τD = derivative time constant
besar.
2. Modus proporsional (P)  Modus Proporsional (P) :
 Menghasilkan aksi pengendalian yang  Pengendalian proporsional terjadi pada saat τ1
sebanding dengan sinyal galat. tak terhingga dan τD sama dengan nol.
 Sinyal pembetul (output) akan memebesar  Pada kondisi ini akan terjadi offset antara nilai
jika galatnya besar dan sebaliknya. yang diinginkan dengan hasil pengendalian.
3. Modus Derivatif (D)  Semakin besar harga Kc maka sensitivitas
 Menghasilkan aksi pengendalian yang pengendali untuk mengaktualisasi sinyal
sebanding dengan laju perubahan galat. semakin tinggi atau dengan kata lain semakin
 Jika terjadi perubahan mendadak pada sinyal kecil nilai offset.
galat. Alat pengendali akan memeberikan  Modus Proporsional Integral (PI) :
sinyal pembetul yang besar dan ketika hanya  Terjadi pada saat harga τD dan τ1 pada rentang
ada perubahan yang kecil pada sinyal galat 0,1 < τ1 < 50. menit.
alat pengendali akan menghasilkan sinyal  τ1 atau reset time merupakan parameter waktu
pembetul yang kecil juga. yang dubutuhkan untuk mengulang respon
 Pengendali jenis D ini merupakan perubahan awal pada output tindakan
pengendali yang bersifat mengantisipasi pengendali proporsaional, yang dapat diukur
peristiwa yang akan terjadi kemudian, yaitu harganya.
dengan mengukur laju perubahan sinyal  Pengendalian integral meungkinkan pencapaian
galat. harha yang diinginka, karena fungsi akan
 Galat besar yang akan muncul diantisipasi membawa ke kondisi set point dengan jalan
dan diperbaiki sebelum galat ini muncul. meniadakan error.
4. Modus Integral (I)  Modus Proporsional Integral Derivatif (PID) :
 Menghasilkan aksi pengendalian yang  Untuk mempercepat pencapaian harga set point
sebanding dengan integral galat dengan yang ditetapkan.
waktu. Oleh karena itu sinyal galat yang  Pengendalian yang dikenal dengan plus reset
konstan akan menghasilkan sinyal pembetul plus rate akan meredam osilasi dari harga
yang besar. pengendalian integral dengan adanya τD atau
 Pengendali integral dapat dikatakan sebagai derivative time constant.
“melihat kembali yang telah terjadi”,  Jenis controller yang digunakan dalam pengukuran
menjumlahkan semua galat dan kemudian beberapa jenis variabel menurut Wallas (1988) :
merespon perubahan yang telah terjadi. Variabel Controller Flow dan Tekanan cairan PI
 Kombinasi modus-modus diatas yaitu PD Tekanan gas PI Level cairan P atau PI Temperatur
(Proporsional Derivatif), PI (Proporsional Integral), PID Komposisi P, PI, PID.
PID (Proporsional Integral Derivatif).  Jenis Pengontrol yang digunakan dalam Pabrik :
1. Sistem pneumatic  Pengembangan dari sistem kontrol
 Pneumatic sistem adalah sistem yang tersentralisasi dengan satu komputer besar.
menggunakan udara sebagai media  Elemen yang menyusun DCS adalah modul-
bantunya. modul : Beberapa Processor, I/O, HMI +
 Sistem dasarnya meliputi penyaring udara peripheral, singnal amplifier, singnal
yang memerangkap debu sebelum udara converter (elektr. to optic), dsb.
memsuki sistem, sebuah kompressor udara  Kemampuan kontrolnya besar dan dapat
sebagai penyedia udara, tangki bertekanan digunakan untuk advance proses control.
sebagai penampung udara dari kompressor,  Semua jenis sinyal pengukuran pada
pengatur tekanan yang mengatur tekanan instrumentasi industrial proses dapat
udara, dan tabung pneumatik yang diolahnya --- modul I/O mempunyai banyak
menghasilkan gerakkan mekanik. macamnya.
 Controller pneumatic adalah instrumentasi  Dengan pekembangan teknologi informasi
kontrol yang menggunakan udara sebagai saat ini, DCS dikembangkan dengan
fluida bantunya. Udara digunakan sebagai protokol terbuka, dengan kecepatan
sumber tenaganya untuk mengerakan komunikasi s.d. 1GB - digunakan untuk
peralatan pneumatik + mekanik yang MIS.
membentuk fungsi kontrol dan udara juga  Kemampuan penyimpanan data history nya
digunakan sebagai media untuk besar, bergantung pada kapasitas hard disk
mentransmisikan sinyalnya. yang digunakan.
 Algoritma kontrolnya adalah : P+I+D,  Algoritma programnya bermacam-macam,
ON/OFF. dari indicator, recorder, berbagai macam
 Pada industri proses sistem pneumatik controller, annuciator, dll. - package dari
digunakan semua control valve. sistemnya.
 Keuntungan : Umur pakainya lama. Tahan
pada ruang yang tidak dikondisikan. Tahan  Variabel yang dikendalikan dalam proses kimia :
terhadap gangguan mekanik, induksi 1. Temperatur : temperatur dikontrol dengan
elektromagnetik. Untuk skala kecil biaya mengatur aliran dari medium pemanas maupun
investasinya murah. Ketergantungan pada pendingin. Alat ukurnya adalah termokopel.
vendor hampir tidak ada. 2. Tekanan : tekanan dikontrol dengan mengatur
 Kerugian : Responsnya lambat. aliran effluent dari vessel. Alat ukurnya adalah
Ketelitiannya buruk Harganya mahal u/ pressure gauge.
skala besar. Memerlukan tempat yang relatif 3. Level cairan : dapat dikontrol dengan mengatur
besar. Algoritma kontrolnya terbatas dan laju alir effluent. Untuk ketinggian cairan yang
sederhana. Performancenya dipengaruhi sering diganggu oleh splashing atau aliran
kualitas udara instrumen. Memerlukan turbulen digunakan sluggish controller. Level
kalibrasi rutin. kontrol dapat dikontrol dengan tekanan effluent
2. Distributed Control System (DCS) : Sistem melalui bukaan dari fixed size pada pressure
kontrol yang mempunyai banyak processor, control. Alat ukurnya adalah Float level device.
dimana setiap processornya mempunyai fungsi 4. Laju alir : biasanya dihitung dengan perbedaan
tersendiri dan tidak saling bergantungan tetapi tekanan yang melewati alat flow meter.
bekerja saling mendukung. Perhitungan aliran ditransmisikan ke alat
kontrol dengan menyesuaikan dari bukaan  Liquid yang kental (viscous liquid) dan
kontrol valve sehingga kondisi yang diinginkan slurrie (lumpur).
terjaga/tercapai. Alat ukurnya adalah  Liquid yang mudah menguap (high volatile
Orificemeter, venturimeter dll. liquid)
2. Pompa sentrifugal :
 LC : alat yang berfungsi untuk membuat supaya  Konstruksinya sederhana dan murah
level suatu sistem tetap pada set pointnya.  Kecepatan putarannya stabil
 LI : alat yang menunjukkan besarnya ketinggian  Dapat dihubungkan langsung dengan motor
suatu sistem dimana LI hanya dapat menunjukkan pengendali.
level pada saat terakhir.  Discharge linenya bisa ditutup sebagian atau
 TI : alat yang menunjukkan suhu terakhir dimana bisa ditutup penuh tanpa merusak pompa.
sinyal berasal dari termokopel.
 Dapat menangani liquid yang mengandung
PIPA solid yang banyak.
 Ongkos perawatan lebih rendah bila
 Sch : Number menunjukkan ukuran ketebalan pipa.
dibandingkan dengan reciprocating pump.
 Sch pada Pipa Baja yang sering digunakan :
 Dapat dibuat dari bahan tahan korosi.
1. Standar (Sch. 40) : Untuk welded construction.
 Prinsip Kerja Pompa Sentrifugal : Fluida Masuk
Untuk tekanan < 25 atm. Untk D < 10 in.
melalui bagian suction yang dihubungkan secara
2. Extra-strong (Sch. 80) : Jika dipakai iron fitting.
cocentric dengan suatu poros yang mempunyai
3. Double extra-strong (Sch. 160).
element yang berputar secara cepat yang disebut
 Diameter Optimum :
impeller. Impeller ini mempunyai baling-baling
1. Carbon steel Di,opt (mm) = 282 x (G kg/s)0,52
radial. Liquid mengalir masuk dan keluar ruangan
x (r kg/m3)-0,37
antara dua vane dan meninggalkan impeller dengan
2. Stainlees steel Di,opt (mm) = 226 x (G
kecepatan yang tinggi, kemudian ditampung dalam
kg/s)0,50 x (r kg/m3)-0,35
casing yang berbentuk spiral yang disebut volute,
 Pada pipa perlu ditentukan diameter optimum
dan meninggalkannya secara tangensial melalui
karena:
discharge. Di dalam volute ini velocity head dari
1. Jika diameter pipa besar : alirannya lambat,
liquid dirubah menjadi pressure head. Tenaga untuk
biaya material mahal, pressure drop kecil, kerja
memutar impeller diperoleh dari luar, yaitu dari
pompa dan biaya pemompaan kecil.
direct connected motor pada kecepatan konstan
2. Jika diameter pipa kecil : alirannya cepat,
biasanya sekitar 3500 rpm.
pressure drop besar, kerja pompa dan biaya
 Kavitasi : kondisi dimana terjadinya bubble
pemompaan besar, dan biaya material murah.
(gelembung udara) di dalam pompa akibat
 Gate Valve : cocok utk open and shut control, tidak
kurangnya NPSHa (terjadi vaporisasi) dan pecah
untuk partial control.
pada saat bersentuhan denganimpeller atau casing.
 Globe Valve : cocok utk partial control.
 Ciri – Ciri Kavitasi : Suara berisik, adanya getaran
POMPA pada pompa, bunyi dengung keras pada pipa,
tekanan buang yang fluktuasi.
 Kriteria Pemilihan :
 Penyebab Kavitasi :
1. Pompa Reciprocating :
1. Luasan aliran pada mata impeller pompa
 Proses yang memerlukan head tinggi •
biasanya lebih kecil dari daripada luasan aliran
Kapasitas fluida yang rendah.
pipa hisap pompa atau luas aliran yang melalui
baling baling impeller. Ketika cairan 1. Kavitasi menurunkan performa pompa,
dipompakan memasuki mata pompa sentrifugal, menyebabkan fluktuasi jumlah aliran dan
pengurangan luas area aliran terjadi seiring tekanan buang.
penambahan kecepatan aliran seiring dengan 2. Menyebabkan kerusakan komponen pompa
pengurangan tekanan. bagian dalam. Ketika pompa mengalami
2. Jumlah aliran pompa yang lebih besar, kavitasi, gelembung udara terbentuk didaerah
penurunan tekanan yang lebih besar antara tekanan rendah tepat sebelum putaran baling
lubang hisap pompa dengan mata impeller. Jika baling impeller. Gelembung uap kemudian
tekanan yang turun cukup besar, atau temperatur bergerak pada baling baling impeller, dimana
cukup tinggi, tekanan yang turun mungkin mereka meletup dan menyebabkan kejutan
cukup untuk menyebabkan kavitasi. secara fisik, pada sudut depan baling baling
3. Banyak gelembung udara terbentuk akibat impeller. Kejutan secara fisik membuat bintik
tekanan yang jatuh di ujung impeller di sapu bintik kecil pada bagian ujung baling baling
oleh baling baling impeller melalui aliran impeller. Setiap bintik bintik kecil mempunyai
fluidanya. Ketika gelembung udara memasuki ukuran mikron, tetapi akibat akumalasi dari
daerah dimana tekanan local lebih besar dari jutaan bintik bintik ini dari waktu kewaktu
tekanan uap yang menjauhi baling baling benar benar merusak impeler pompa.
impeller, tiba tiba meletup. Proses pembentukan 3. Menyebabkan kelebihan getaran pada pompa,
gelembung udara dan berikutnya meletup di yang mana bisa menyebabkan kerusakan
dalam pompa disebut kavitasi. bearing pompa, ring penahan aus dan seal –
4. Friksi antara permukaan fluida yang akan seal.
dipompakan dengan pompa inlet besar (Hfs>>),  Cara Mengatasi Kavitasi :
sehingga dapat mengurangi NPSHA. 1. Tekanan fluida pada semua titik dalam pompa
5. Menurunnya tekanan absolut atau karena harus dipertahankan diatas tekanan uap. Jumlah
ketinggian (PA<<), dimana tekanan absolut yang digunakan untuk menentukan supaya
yang tinggi sangat dibutuhkan untuk tekanan zat cair yang dipompa mampu
menaikkkan NPSHA. Penurunan tekanan mengindari kavitasi adalah tinggi tekan hisap
absolut di dalam tangki disebabkan karena dikenal dengan NPSH (Net Positive Suction
tekanan hidrostastis fluida yang semakin kecil Head).
karena level cairan akan semakin rendah karena 2. NPSH yang tersedia harus lebih besar atau sama
cairan di dalam tangki semakin lama semakin dengan NPSH yang dibutuhkan, NPSHa ≥
berkurang jumlahnya. NPSHr.
6. Naiknya temperatur dari pompa liquid (PV>>), NPSH yang tersedia (NPSHa). Tekanan yang
peningkatan temperatur disebabkan karena dibutuhkan pada suction pompa yang lebih
adanya gesekan fluida, sehingga dengan tinggi daripada tekanan uap cairan yang
naiknya temperatur tekanan uap fluida juga dipompa. NPSH yang dibutuhkan (NPSHr)
akan meningkat. Jika tekanan uap semakin besar NPSH minimum untuk menghindari kavitasi.
maka kemungkinan terjadinya kavitasi akan 3. Meningkatkan NPSHA
semakin besar. Cara meningkatkan NPSHA :
 Akibat Kavitasi :  Menambah tekanan pada hisapan pompa
dengan cara meninggikan level zat cair di
dalam tanki atau menambah tekanan pada
daerah di atas zat cair untuk menambah  Laju Reaksi : kecepatan konsumsi atau
tekanan hisap. pembentukan produk untuk tiap jumlah tempat
 Mengurangi temperatur zat cair yang berlangsungnya reaksi.
dipompakan. Pengurangan temperatur zat  Simbol : -rA, diberi tanda negatif untuk
cair yang dipompakan sehingga mengurangi menyatakan konsumsi reaktan.
tekanan uap yang akibatnya menaikan  Orde reaksi : bilangan yang menyatakan derajat
NPSHA. ketergantungan laju reaksi pada konsentersai
 Mengurangi kehilangan head pada pipa reaktan.
hisap pompa dengan cara menambah  Cara mempertahankan konversi reaktor yaitu
diameter pipa, mengurangi jumlah elbow, dengan mempertahankan kondisi operasi.
katup dan fiting pada pipa, mengurangi  Reaksi berjalan searah jika konstanta
panjang pipa. kesetimbangan reaksi sangat besar.
4. Mengurangi NPSHR pompa  Reaksi kimia : perubahan jumlah atom dan struktur
Cara mengurangi NPSHR : atom dalam molekul.
 Pengurangan jumlah aliran yang melalui  2 bahan dapat bereaksi karena keduanya mencapai
pompa dengan pengecilan katup buang akan energi aktivasi tertentu pada T & P tertentu.
mengurangi NPSHR.  Energi aktivasi adalah energi minimum yang

 NPSHR tergantung pada kecepatan pompa diperlukan untuk berinteraksi antar bahan.

yaitu semakin cepat impeler pompa berputar k = A0 e-(E/RT)

maka semakin besar NPSHR. Oleh karena  Dasar Pemilihan Koil Pendingn :

itu kecepatan pompa harus dikurangi, 1. Luas perpindahan panas jaket pendingin tidak

sehingga NPSHR pompa akan berkurang. mencukupi, sehingga digunakan koil pendingin.

 Pemilihan Pipa yang Dipakai untuk Aliran Zat Cair 2. Internal coil lebih ekonomis untuk mencapai

dapat dipengaruhi oleh : luas transfer panas yang diharapkan karena bisa

 Diameter pipa langsung bersinggungan dengan fluida sehingga

 Kekuatan pipa terhadap kondisi operasi transfer panas bisa efektif (Kern, 1950 : 720).
 Alasan dipilih pengaduk tipe Turbin dengan disc
 Ketahanan pipa terhadap korosifitas
six flate blades (Rase,1977) :
 Cocok untuk mempercepat terjadinya
REAKTOR
perpindahan massa dan panas.
 Peranan Kesetimbangan dalam Teknik Kimia :
1. Untuk mengetahui reaksi dapat berlangsung  Dalam bentuk larutan pada sistem yang saling

atau tidak. larut, karena pola aliran.

2. Untuk mengetahui hasil maksimal daam suatu  Yang dihasilkan adalah radial.

reaksi.  Cocok untuk viskositas campuran sampai

3. Mengetahui susunan zat-zat dalam dengan 5x 104 cP.

kesetimbangan jika P & T diketahui.  Kriteria pemilihan reaktor (Agra, 1985) :

 Konstanta Kesetimbangan (K) : adalah aktifitas 1. CSTR

reaktan terhadap produk dalam kesetimbangan. Keuntungan :

 Konstanta Laju Reaksi (k) : nilai reaksi pada  Keadaan campuran reaksi di dalam reaktor
konsenterasi reaktan sama dengan satu satuan seragam dan sama dengan aliran keluar.
konsenterasi.
 Dipakai keadaan dimana dikehendaki, jari.
perubahan tak begitu besar, untuk
menghindari reaksi samping.  Cara untuk memilih keadaan operasi jika dalam
 Volume reaktor relatif besar, maka waktu reaktor hanya terjadi satu macam reaksi (Agra,
tinggal juga besar, berarti zat pereaksi dapat 1985) :
lebih lama bereaksi di dalam reaktor. 1. Suhu dan tekanan
Kerugian : Jika reaksi berlangsung dalam fase cair, suhu
 Umumnya hanya dipakai untuk reaksi fase dan tekanan operasi antara titik beku dan titik
cair-cair pada tekanan yang relatif rendah. didih.
 Kecepatan perpindahan panas persatuan 2. Suhu
massa lebih rendah dari PFR.  Pilihlah suhu operasi yang paling tinggi
 Untuk memperoleh konversi yang sama jika untuk reaksi endotermis dan reaksi
dipakai CSTR diperlukan volume yang lebih eksotermis yang irreversibel.
besar daripada PFR.  Dipilih suhu operasi yang tidak
2. PFR memeberikan reaksi samping atau diluar
Keuntungan : batas interval yang memungkinkan reaksi
 Zat perekasi mengalir di dalam pipa dengan samping.
distribusi kecepatan datar.  Semua reaksi yang eksotermis yang
 Untuk memperoleh konversi yang sama jika revesibel dan beberapa reaksi katalitis
dipakai PFR diperlukan volume yang lebih menunjukkan kecepatan reaksi maksimum
kecil daripada CSTR. sebagai fungsi suhu pada setiap konversi.
 Dapat digunakan untuk reaksi fase cair-cair 3. Konsenterasi dan perbandingan konsenterasi
pada tekanan tinggi.  Jika reaksi berlangsung dalam fase larutan,
Kerugian : maka makin tinggi konsenterasi zat pereaksi,
 Waktu tinggal tiap bagian dari zat pereaksi kecepatan reaksi juga semakin besar. Tetapi
dalam reaktor alir tidak sama, zat pereaksi biaya operasi untuk zat pereaksi yang tidak
yang ada di pusat pipa lebih cepat keluar bereaksi untuk recycle juga semakin tinggi.
daripada yang ada di sudut, sehingga  Pengenceran zat pereaksi dengan zat inert
konversi yang diperoleh pada kenyataannya dapat menekan reaksi samping dan
lebih kecil daripada yang dihitung secara membantu mengontrol perubahan suhu
teoritis. dalam reaktor.
 Karena tidak ada pengadukan maka untuk
reaksi eksotermis kadang-kadang tejadi ”Hot
TANGKI
Spot”(bagian yang suhunya sangat tinggi)
pada tempat pemasukkan, karena kecepatan  Alasan Kapasitas penyimpanan dipilih 30 hari :
reaksi sangat besar, sehingga panas yang Berdasakan Tabel 4-27 Ulrich,1984 hal 248
terjadi juga sangat besar. Hal ini berbahaya  Waktu penyimpanan untuk tangki silinder yaitu
karena dapat merusak dinding reaktor. 30 hari.
 Karena adanya perpindahan panas antara zat  Menghemat biaya transportasi
pereaksi dalam reaktor, jadi sebenarnya
selalu ada perbedaan suhu sepanjang jari-
 Misal : Jika penyimpanan 7 hari, berarti dalam 1 tahan menyimpan H2SO4 hingga temperatur
bulan ada 4 kali biaya transportasi yang 50oC
dikeluarkan. 5. Stainless Steel merupakan sekelompok logam
 untuk memperkirakan kejadian-kejadian yang yang tidak bernoda jika terjadi korosi. Stainless
tidak diinginkan. steel SA 167 Grade 11 type 316 memeiliki
 misal : saat pengangkutan bahan baku, tiba-tiba komposisi 18% Cr, 10 % Ni, 2% Mo dan
di jalan terjadi sesuatu diantaranya terjadi demo sisanya baja. Dimana komposisi tersebut
yang mengharuskan kendaraan pengangkutan membuat baja lebih tahan korosi.
bahan baku tersebut tidak bisa melanjutkan
perjalanan nya kepabrik, berarti pabrik tidak  Cara menjaga tekanan di dalam tangki tetap saat
bisa beroperasi karena tidak ada bahan baku. pengisian dan pengososngan ; Menggunakan vent,
o
 Alasan temperatur penyimpanan 35 C : Karena yaitu alat yang menjaga agar tekanan di dalam
perancangan dilakukan pada kondisi terburuk yang tangki tetap saat pengisisan dan pengosongan. Saat
mungkin terjadi, yaitu pada siang hari diperkirakan pengisian vent ditutup dan saat pengosongan vent
o
temperatur dinding tangki bisa mencapai 50 C dan dibuka.
mengassumsikan fluida di dalam tangki 35 oC.  Langkah Perhitungan Tangki :
Karena biasanya tangki –tangki disuatu pabrik 1. Menghitung Kapasitas Tangki
terletak di luar ruangan. Vliquid = Over Design = 20 % (Peter and
 Pemilihan head : digunakan tipe head yang sesuai Timmerhaus, 1991,hal. 37)
untuk kondisi tekanan operasi. Tipe-tipe Vtangki = (100/80) x Vliquid
head(Brownell and Young, 1959) 2. Menentukan Rasio Hs/D
1. flanged and standard dished head : digunakan Vtangki = Vshell + Vtutup = ¼ π D2 H +
terutama untuk tangki penyimpanan horizontal, 0,000049D3 + ¼ π D2 sf
bejana proses vertikal bertekanan rendah, serta Atangki = Ashell + Atutup = (¼ π D2 + π D H)
untuk menyimpan fluida yang volatil. + 0,842 D2
2. torispherical flanged and dished head : Berdasarkan Tabel 4-27 Ulrich 1984, dimana :
digunakan untuk bejana dengan tekanan dalam < 2 (Ulrich, 1984) Rasio H/D yang diambil
rentang 15 psig (1 atm) – 200 psig (13,6 atm). adalah rasio yang memberikan luas tangki yang
3. elliptical flanged and dished head : digunakan paling kecil karena dengan luas yang kecil
untuk bejana dengan tekanan tinggi dalam jumlah plat yang digunakan lebih sedikit.
rentang 100 psig dan tekanan di atas 200 psig. 3. Menentukan Jumlah Courses
 Alasan menggunakan Stainless steel SA 167 Grade Lebar plat standar yang digunakan : L = 72, 96
11 type 316 : in (Appendix E, item 1,3, B & Y) Jumlah
1. Mempunyai allowable stress cukup besar yaitu Courses
18.750 (Appendix D, Item 4, B & Y). 4. Menentukan Tinggi Cairan di dalam Tangki
2. Tensile strength nya besar yaitu 75.000 Vshell = ¼ π D2 H
(Appendix D, Item 4, B & Y) Vdh = 0,000049 D3
3. Tahan terhadap korosi Vsf = ¼ π D2 sf
4. Tabel 4-28 Ulrich, 1983 hal 254 Stainless steel : Vtangki baru = Vshell + Vdh + Vsf
tahan menyimpan HNO3 hingga temperatur Vruang kosong = Vtangki baru - Vliquid
o
100 C
Vshell kosong = Vruang kosong – (Vdh + Vsf)  Tube yang satu dengan yang lainnya
Hshell kosong = Hliquid = Hshell – Hshell disambung dengan menggunakan U bend.
kosong  Burner terletak pada lantai bagian bawah,
5. Menenetukan Tekanan Desain sehingga nyala api sejajar dengan tube
Pabs = Poperasi + Phidrostatis dapur.
Phidrostatis = Pdesain = 1,1 x Pabs  Bentuk lantai adalah lingkaran, sedang
6. Menentukan Tebal dan Panjang Shell Burner dipasang dilantai dengan arah
Tebal Shell : untuk menentukan tebal shell, pancaran api vertikal.
persamaan yang digunakan adalah :  Tube di ruang pembakaran dipasang
ts = (Brownell & Young,1959.hal.256) vertikal.
Panjang Shell : untuk menghitung panjang shell,  Furnace jenis ini bisa didisain tanpa atau
persamaan yang digunakan adalah : dengan ruang konveksi.
L = (Brownell and Young,1959)  Jenis tube yang dipasang di ruang konveksi
7. Desain Head (Desain Atap) bisa Bare Tube, Finned Tube, tetapi pada
 Menghitung tebal head minimum umumnya digunakan Finned Tube untuk
 Menentukan nilai stress intensification untuk mempercepat proses perpindahan panas
torispherical dished head dengan karena konveksi.
menggunakan persamaan (Brownell and 2. Tipe box : mempunyai bentuk kotak atau box,
Young, 1959): daerah radiasi dan konveksi dipisahkan oleh
w = (Brownell and Young,1959.hal.258) great wall.
dimana rc =Di (Perry, 1997, Tabel 10.65)  Dapur ini digunakan untuk kapasitas besar
 Menentukan tebal head dengan (lebih dari 100 MBtu/jam).
menggunakan persamaan (Brownell and  Tube-tube dapur dipasang pada bagian atap,
Young, 1959,hal. 258) lantai dan sisi dari "brigde dapur”, burner
8. Menentukan Tinggi Total Tangki dipasang secara horizontal pada dinding
Htotal = Hshell + Hhead furnace.

FURNACE  Pada heater jenis ini antara ruang


pembakaran (radiant fire box) dengan ruang
 Unit Furnace adalah suatu peralatan perpindahan
konveksi (convection section) dipisahkan
panas yang sumber panasnya dihasilkan dari reaksi
oleh satu atau lebih dinding penyekat yang
pembakaran bahan bakar oleh burner di dalam fire
dinamakan Bridge Wall.
box. Dimana panas yang dihasilkan dipindahkan ke
 Burner dipasang pada dinding dengan arah
dalam crude oil yang mengalir di dalam tube. Crude
pancaran api mendatar. Semua tube dipasang
oil sebelum masuk ke kolom destilasi harus
pada arah mendatar.
dipanaskan, agar mencapai suhu operasi distilasi
 Box Heater sudah jarang dipakai karena
yang diinginkan.
harganya mahal.
 Jenis-Jenis FurnaceJenis atau tipe furnace dibagi
3. Tipe kabin : tipe kabin ini mempunyai kamar
tiga, yaitu :
terdiri dari daerah radiasi dan konveksi.
1. Tipe silinder vertical : tipe ini berbentuk
 Tube-tube dipasang secara horizontal
silinder tegak, tube pada daerah radiasi dipasang
sedangkan burner terletak pada lantai
secara vertical.
furnace, sehingga nyala api tidak lurus dan Jumlah soda abu yang diinjeksikan sebanyak 0,05%
sejajar dengan dinding dapur. dari air umpan dengan konsentrasi 40% volum.
 Susunan tube di ruang pembakaran dibuat  Klorin : berfungsi untuk membunuh bakteri, jamur,
dekat dengan dinding atau dekat dengan dan mikroorganisme. Jumlah kaporit yang
penyekat (Baffle) dengan arah mendatar. diinjeksikan sebanyak 1,2 % dari umpan dengan
 Ruang konveksi terletak di atas ruang konsentrasi 30 % volum.
pembakaran . Dua lapis pertama tube di  Prinsip kerja :
ruang konveksi yang langsung “menghadap”  Zat-zat pengotor dalam bentuk senyawa
ke ruang pembakaran (radiant fire box) suspensi koloidal tersusun dari ion-ion
dinamakan Shield Tubes. bermuatan negatif yang saling tolak-menolak.
 Burner dipasang di lantai heater sedang  Aluminium Sulfat dalam air akan larut
pancaran api diarahkan vertikal. Sering membentuk ion Al3+ dan OH- serta
dijumpai heater jenis ini mempunyai dinding menghasilkan asam sulfat sebagai berikut:
penyekat di bagian tengahnya (Center Wall Al2(SO4)3 + 6 H2O à 2 Al3+ + 6 OH- + 3
Baffle). H2SO4
 Ketika ion yang bermuatan positif dalam
UTILITAS
koagulan (Alum, Al3+) bertemu / kontak
 Sedimentasi : Berupa bak penampung rectangular dengan ion negatif tersebut pada kondisi pH
dari beton untuk mengendapkan lumpur dan tertentu maka akan terbentuk floc (butiran
kotoran air sungai. Gaya yang bekerja pada proses gelatin).
sedimentasi adalah gaya gravitasi dan gaya apung.  Butiran partikel floc ini akan terus bertambah
 Bak Penggumpal : berbentuk tangki berpengaduk besar dan berat sehingga cenderung akan
yang berfungsi untuk menggumpalkan padatan mengendap ke bawah.
terlarut dengan penambahan alum (Al2(SO4)3),  Pada proses pembentukan floc, pH cenderung
NaOH, klorin (Cl2). turun (asam) karena terbentuk juga H2SO4.
 Larutan Alum (aluminium sulfat) : berupa tepung Untuk mengontrol pH, diinjeksikan NaOH.
berwarna putih, dapat larut dalam air, stabil dalam  Untuk menjamin koagulasi yang efisien pada
udara, tidak mudah terbakar, tidak dapat larut dosis bahan kimia yang minimal maka
dalam alkohol dan dapat dengan cepat membentuk koagulant harus dicampur secara cepat dengan
gumpalan. Alum berfungsi sebagai bahan air. Proses pencampuran bahan kimia ini
penggumpal (floculant) untuk menjernihkan air. dilakukan di Premix Tank / Flocculator.
Pembentukan flok terbaik pada PH 6,5 – 7,5.  Clarifier : bak berbentuk kerucut terpancung dan
Jumlah alum yang diinjeksikan sebanyak 0,06% berpengaduk yang berfungsi sebagai tempat
dari air umpan dengan konsentrasi 26% volum. penjernihan air dimana kekeruhan dan koloid yang
Al2(SO4)3 + 3 Ca(HCO3)2 2 Al(OH)3 + 3 CaSO4 terlarut mengendap menjadi lumpur dan dibuang
+ 6 CO2 dengan blowdown secara periodik.
Al2(SO4)3 + 3 Na2CO3 +3 H2O 2 Al(OH)3 +3  Proses terjadinya flokulasi :
Na2SO4 + 3 CO2  Koloid Al(OH)3 yang bermuatan positif akan
 Soda kaustik (NaOH) : diinjeksikan untuk mengatur menyerap partikel tersuspensi yang bermuatan
pH atau memberikan kondisi basa pada air sungai negatif.
sehingga mempermudah pembentukan flok oleh  Setelah menyerap partikel negatif Al(OH)3
alum karena air sungai cenderung bersifat asam. mengendap membentuk lumpur.
 Prinsip kerja Clarifier :  Back washing yaitu mengalirkan air dari bawah
 Bak berbentuk kerucut terpancung dilengkapi yang berfungsi mengaduk lumpur yang
rakes yang berputar lambat untuk menggerakan nebgendap dipermukaan pasir dan
suspensi kebagian tengah pengeluaran. mengeluarkan lumpur dari sand filter.
 Umpan masuk pada feedwell melalui bagian  Rinse yaitu membuang lumpur yang masih
tengahnya (lihat Gambar Brown hal 113). tertinggal di sand filter dengan mengalirkan air
 Cairan umpan yang masuk mengalir turun dari atas.
bersama suspensi padat pada feedwell,  Di sand filter ada karbon aktif untuk mengurangi
kemudian cairan secara radial keluar dari tengah kadar kaporit, bau dan warna.
dan keatas kemudian overflow.  Cooling Tower : pengolahan air pada cooling tower
 Sementara suspensi padat (lumpur) cenderung dilakukan dengan menginjeksikan zat kimia, yaitu:
untuk mengendap ke bawah.  Scale inhibitor, berupa dispersant yang
 Lapisan lumpur yang terbentuk juga berfungsi berfungsi untuk mencegah pembentukan kerak
menahan floc yang baru terbentuk, oleh karena pada peralatan yang disebabkan oleh senyawa-
itu harus dijaga tetap ada. senyawa terlarut.
 Untuk menjaga supaya lumpur merata dan tidak Corrosion inhibitor, berupa natrium posfat yang
terlalu padat dilakukan pengadukan lambat 0,1- berfungsi untuk mencegah korosi pada
0,3 m/s (Ulrich, 1984 hal 232). peralatan.

 Level lapisan lumpur dijaga dengan melakukan  Proses pendinginan di cooling tower :

blowdown.  Cooling Water yang telah menyerap panas


proses pabrik dialirkan kembali ke Cooling
 Beda thickener dan clarifier : Thickener Tower untuk didinginkan.
meningkatkan konsenterasi bila kandungan padatan  Air dialirkan ke bagian atas Cooling Tower
tersuspensi besar. Clarifier menghilangkan kemudian dijatuhkan ke bawah dan akan kontak
kuantitas kandungan padatan halus yang jumlahnya dengan aliran udara yang dihisap oleh Induce
kecil sehingga menghasilkan effluen cairan yang Draft (ID) Fan.
jenih.  Akibat kontak dengan aliran udara terjadi proses
 Sand Filter : berfungsi untuk menyaring partikel- pengambilan panas dari air oleh udara dan juga
partikel yang tidak terendapkan pada clarifier terjadi proses penguapan sebagian air dengan
karena ukurannya terlalu kecil atau terlalu ringan melepas panas laten yang akan mendinginkan
selain itu juga berfungsi mengurangi kadar Cl2 air yang jatuh ke bawah.
dalam cairan.  Air yang telah menjadi dingin tersebut dapat
 Susunan media penyaring dari atas : ditampung di Basin dan dapat dipergunakan
 Antrafit kembali sebagai cooling wate.
 Fine sand 2-4 ft (Powell, 1954)  Air dingin dari Basin dikirim kembali untuk
 Coarse sand mendinginkan proses di pabrik menggunakan

 Activated carbon pompa sirkulasi Cooling water.

 Gravel (kerikil) 8-20 in  Pada proses pendinginan di cooling tower

 Tahapan regenerasi : sebagian air akan menguap dengan mengambil

 Drain down yaitu mengurangi level cairan panas laten, oleh karena itu harus ditambahkan

dalam vessel. airmake-up dari Water Treatment Plant.


 Ion Exchange : peralatan ion exchange berupa  Kapasitas resin = 0,75 eq/L (Tabel, 16-19,
tangki yang diisi bed (resin, pasir, kerikil) dimana Perry's, 1999:16-66)
pasir dan kerikil berfungsi sebagai support resin.  Densitas resin, ρ = 0,95 kg/L (Tabel, 16-6,
 Prinsip kerja : Perry's, 1999:16-10)
 Air masuk pada bagian atas tangki melalui pipa,  Reaksi yang terjadi :
kemudian didistribusikan di atas permukaan bed Ca2+ + RH2 RCa
exchanger. Mg(Cl)2 + RH2 RMg + 2 HCl
 Air yang telah didemineralisasi dikeluarkan oleh 2 NaCl + RH2 RNa2 + 2 HCl
pipa kolektor pada bagian bawah.  Apabila resin sudah jenuh pencucian dilakukan
 Regenerasi : regenerasi dilakukan bila resin sudah dengan menggunakan larutan H2SO4 4 %.
jenuh (konduktivitas tinggi dan kandungan SiO2  Reaksi yang terjadi pada waktu regenerasi adalah :
besar). RCa + H2SO4 RH2 + CaSO4
Cara regenerasi resin : RMg + H2SO4 RH2 + MgSO4
 Cocurrent RNa2 + H2SO4 RH2 + Na2SO4
 Countercurrent  Anion Exchange : mengikat anion (CO3-, SO42-,
Keuntungan countercurrent karena: SiO3, NO3-, NO-) penyebab kesadahan air.

 Laju kebocoran rendah  Resin yang digunakan : basa lemah amino

 Kapasitas operasi lebih besar pada dosis polistyrena (NH(CH2)OH)

regenerant yang sama.  2 jenis resin Anion Exchanger:

Kerugian countercurrent : bed perlu disusun lagi  Basa lemah : resin ini bisa mengikat asam kuat

 Urutan regenerasi : seperti H2SO4, hydrochloric tetapi tidak bisa

 Backwash menghilangkan CO2 dan silika.

- Selama backwash bed mengalami expansi  Basa kuat : menghilangkan CO2 dan silika.

- Air masuk dari bawah  Reaksi yang terjadi :

 Regenerasi dengan bahan kimia  R(OH)2 + H2SO4 RSO4 + 2 H2O

 Pencucian rinse : air dimasukkan dari atas  R(OH)2 + 2 HCl RCl2 + 2 H2O
 R(OH)2 + 2 HNO3 R(NO3)2 + 2 H2O
 Cation Exchange : Mengikat kation seperti Ca2+,  R(OH)2 + H2SiO3 RSiO3 + 2 H2
K+, Mg2+, Fe2+, Al3+ penyebab scaling.  Apabila resin sudah jenuh dilakukan dengan
 Resin yang digunakan : asam lemah yaitu metilen pencucian menggunakan larutan NaOH 40 %.
akrilat  Reaksi yang terjadi pada waktu regenerasi adalah :
 Jenis resin lain : Phenolic resin, styrene base resin,  RSO4 + 2 NaOH R(OH)2 + Na2SO4
acrylic resin  RCl2 + 2 NaOH R(OH)2 + 2 NaCl
 Syarat resin :  R(NO3)2 + 2 NaOH R(OH)2 + 2 NaNO3
 Stabil pada temperatur setinggi-tingginya 300  RSiO3 + 2 NaOH R(OH)2 + Na2SiO3
oF
 Terdapat pada range pH yang besar  Daerator : menghilangkan gas-gas terlarut dalam
 Densitas besar air, seperti: O2 dan
 Resin metilen akrilat : PH = 6-8 (Tabel, 16-19, CO2, agar tidak terjadi korosi dan kerak,
Perry's Handbook, 1997) diinjeksikan hydrazine (N2H4).
 Proses Deaerasi :
 Air demin + kondensat dihilangkan kandungan  Sistem udara instrumentasi : udara tekan adalah
O2 dan gas-gas terlarut (CO2) melalui proses udara yang dimampatkan dan ditahan pada suatu
stripping dengan LS dan reaksi dengan tekanan yang lebih besar daripada tekanan atmosfir.
Hydrazine(N2H4).  Udara tekan berlangsung secara adiabatis yaitu
 pH dinaikkan menjadi 9.0 dengan injeksi NH3 tidak ada pertukaran panas antara sistem dengan
 Keluaran deaerator disebut Boiler Feed Water lingkungan.
(BFW).  Digunakan untuk menjalankan instrumentasi seperti
 Kriteria Pemilihan Boiler : untuk menggerakkancontrol valve serta untuk
1. Water-tube boiler (cross-drum boiler) pembersihan peralatan pabrik. Udara instrumen

 kapasitas besar, sampai 500.000 lb/jam bersumber dari udara di lingkungan pabrik, hanya

 pressure 160 – 1450 psi saja udara tersebut harus dinaikkan tekanannya

2. Fire-tube boiler dengan menggunakan compressor.


 Prinsip Kerja Kompressor sentrifugal :
 pemanas di tube
 Menggunakan impeller tersusun radial/blade
 kapasitas kecil
yang bergerak mundur.
 tekanan steam rendah
 Saat impeller berotasi, gas diantara rotatimg
 tdk bisa utk superheated steam
blade bergerak dari daerah dekat poros radial
 Generator : bagian bergerak disebut rotor,
terluar menuju difusser.
sedangkan bagian diam disebut stator.
 Energi diubah ke gas ketika bergerak melewati
 Bagian bergerak dihubungkan dengan turbin yang
impeller.
digerakkan oleh steam. Pergerakan menimbulkan
 Beberapa energi mengakibatkan tekanan naik,
gaya elektromagnetik yang diubah menjadi listrik.
sebagian lagi digunakan untuk kecepatan gas.
 Turbin Uap : suatu penggerak mula yang secara
 Kecepatan menurun dalam difusser menghasilkan
kontinyu mengkonversikan energi uap tekanan dan
tekanan naik dan mengkompresi gas.
temperatur tinggi yang disuplai oleh pembangkit
 Fuel oil lebih banyak dipakai daripada batubara
uap menjadi kerja poros dan uap tekanan rendah
karena lebih mudah dihandle dan dibakar, sisa
dikeluarkan ke suatu kondensor atau untuk suatu
pembakaran (ash) juga lebih sedikit.
proses/pemanasan.
 Fuel oil (merupakan by-product refinery process)
 Konversi energi pada turbin uap, pada dasarnya,
banyak dipakai utk steam generation karena cost
terjadi dalam 2 langkah, yaitu:
per Btu paling murah. GHV = 18300 Btu/lb.
 Pertama-tama uap tekanan dan temperature
 Make-up diperlukan utk mengganti air & steam yg
tinggi berekspansi dalam nosel dan keluar pada
hilang krn :
kecepatan tinggi.
 bocor di pipa dan alat lain
 Pancaran uap (steam jet) kecepatan tingi yang
 penguapan di cooling tower
keluar dari nosel (nozzle) akan menabrak sudu-
sudu (blades) yang dipasang/disusun pada suatu  blow down (mengantisipasi akumulasi

roda (wheel) mengalami pembelokan oleh suatu suspended solid)

sudut dan kerugian momentum akan diserap  jika ada alat yg rusak air & steam terpaksa

oleh roda yang berputar dalam memproduksi dibuang

tenaga putar (torque).  Pembersihan Alat :


1. Secara kimia : biasanya digunakan zat kimia
seperti asam klorida 5-10% untuk melarutkan
kerak.
2. Secara mekanik : Syarat kimia :
 High pressure water jet cleaning :  Tidak mengandung zat anorganik
Digunakan untuk membersihkan HE, Tower,  Tidak beracun
Tangki, dll  Kadar klor bebas sekitar 0,7 ppm
 Pig cleaning : Untuk membersihkan pipa, Syarat Bakteriologis : Tidak mengandung
valve dengan digerakkan air atau udara bakteri-bakteri, terutama bakteri patogen.
bertekanan. 3. Air umpan boiler : merupakan air yang
 Penyediaan air : kebutuhan air diperoleh dari digunakan untuk menghasilkan steam dan untuk
daerah Parungkadali, Bendungan Curug dan Sungai kelangsungan proses. Meskipun terlihat jernih,
Cikao yang berjarak kurang lebih 20 km dari tetapi pada umumnya air masih mengandung
kawasan pabrik. larutan garam dan asam. Beberapa hal yang
 Secara keseluruhan kebutuhan air di pabrik perlu diperhatikan dalam penanganan air umpan
melamin dipergunakan untuk keperluan : boiler :
1. Air Pendingin : air pendingin digunakan sebagai  Zat yang menyebabkan korosi
media pendingin dengan pertimbangan : Korosi yang terjadi dalam boiler disebabkan
 Air dapat diperoleh dengan mudah dalam oleh air mengandung larutan asam dan gas –
jumlah yang besar. gas yang terlarut seperti O2, CO2, H2S, dan
 Mudah dalam pengaturan dan NH3.
pengolahannya.  Zat yang menyebabkan kerak (scale forming
 Dapat menyerap sejumlah panas per satuan )
volume yang tinggi. Pembentukan kerak disebabkan oleh adanya
 Tidak terdekomposisi. kesadahan dan suhu tinggi , yang biasanya
Air yang digunakan sebagai air pendingin tidak berupa garam –garam karbonat dan silika.
boleh mengandung zat-zat sebagai berikut :  Zat yang menyebabkan foaming
 Besi, yang dapat menimbulkan korosi. Air yang diambil dari proses pemanasan
 Silika, yang dapat menyebabkan kerak. biasanya menyebabkan foaming pada boiler
 Oksigen terlarut, yang dapat menyebabkan karena adanya zat-zat organik, anorganik
korosi. dan zat-zat yang tidak larut dalam jumlah

 Minyak, yang merupakan penyebab besar. Efek pembusaan terjadi akibat adanya

terganggunya film corrotion inhibitor, alkalinitas tinggi.

menurunkan heat transfer coefficient dan 4. Air Hydrant : air hydrant adalah air yang

dapat menjadi makanan mikroba sehingga digunakan untuk mencegah kebakaran. Pada

menimbulkan endapan. umumnya air jenis ini tidak memerlukan

2. Air Sanitasi : air sanitasi digunakan untuk persyaratan khusus.

kebutuhan air minum, laboratorium, kantor dan  Pengolahan Air : pengolahan air bertujuan untuk

perumahan. Syarat air sanitasi antara lain : memenuhi syarat-syarat air untuk dapat digunakan

Syarat fisik : sesuai dengan keperluan. Pengolahan air ini

 Suhu dibawah suhu udara luar meliputi pengolahan secara fisik dan kimia, serta

 Warna jernih, turbidity < 10 ppm dengan menambahkan desinfektan.


 Secara khusus unit pengolahan air meliputi : Mula –
 Tidak mempunyai rasa
mula air baku ( raw water ) dilewatkan screener
 Tidak berbau
kemudian diumpankan ke dalam bak penampung,
kemudian diaduk dengan putaran tinggi sambal exchanger. Jika steam digunakan sebagai
diinjeksikan bahan – bahan kimia, seperti : pemanas yang biasanya berupa garam-garam
 Alumunium Sulfat [Al2(SO4)3] sebagai karbonat dan silica, hal ini akan mengakibatkan
flokulan yang berfungsi untuk mengikat partikel turunnya efisiensi operasi, bahkan bisa
– partikel kecil yang menyebabkan keruhnya air mengakibatkan boiler tidak beroperasi sama
menjadi flok yang lebih besar. sekali.
 Coagulan Aid, yang berfungsi untuk  Bebas dari gas-gas yang dapat menimbulkan
mempercepat proses pengendapan dengan korosi terutama gas O2, CO2, H2S dan NH3.
membentuk flok yang lebih besar.  Bebas dari zat yang menyebabkan foaming
Air yang diambil dari proses pemanasan
Keluar dari tangki, air dimasukkan ke dalam
biasanya menyebabkan foaming pada boiler
clarifier dimana flok – flok yang terbentuk
karena adanya zat-zat organik, anorganik dan
diendapkan secara gravitasi sambil diaduk dengan
zat-zat yang tidak larut dalam jumlah besar.
putaran rendah. Lumpur yang diendapkan di blow
Efek pembusaan terjadi akibat adanya
down, sedangkan air yang keluar dari bagian atas
alkalinitas yang tinggi.
dialirkan ke dalam tempat penampungan sementara.
Air yang sudah cukup bersih tersebut kemudian
 Pengolahan air di unit demineralisasi , yaitu :
diumpankan ke dalam sand filter, yang bertujuan
 Activated carbon filter : air dari filtered water
untuk menyaring kotoran yang tidak terendapkan
storage diumpankan ke karbon filter yang
pada proses sebelumnya. Setelah proses
berfungsi untuk menghilangkan warna, bau dan
penyaringan di sand filter selesai, air kemudian
zat-zat organik lainnya. Air yang keluar dari
ditampung di dalam Storage Water Tank.
carbon filter diharapkan mempunyai pH sekitar
 Air Umpan Boiler dan Air Pendingin 7,0 – 7,5.
Storage Water Tank berfungsi untuk menampung  Kation exchanger : selanjutnya air tersebut
air bersih yang akan digunakan untuk keperluan diumpankan ke dalam cation exchanger untuk
make up air pendingin, air hidrant, dan air umpan menghilangkan kation - kation mineralnya.
boiler dan juga untuk keperluan sanitasi. Agar Kemungkinan jenis kation yang ditemui adalah
memenuhi syarat sebagai air pendingin dan air Mg2+, Ca2+, K+, Fe2+, Mn2+ dan Al3+.
umpan boiler maka filtered water pada filtered Kation exchanger merupakan silinder baja tegak
water storage tank harus mengalami treatment lebih yang berisi resin R-H, yaitu suatu polimer
lanjut. Treatment tersebut adalah Unit. dengan rantai karbon R yang mengikat ion H+.
 Demineralisasi Air Unit ini berfungsi untuk Reaksi : Mn+ + n R – H RMn + n H+
menghilangkan mineral-mineral yang terkandung di (logam) (resin).
dalam air, seperti Ca2+, Mg2+, Na+, dan lain-lain Ion Mn+ dalam operasi akan diganti oleh ion
dengan menggunakan resin. Air yang diperoleh H+ dari resin R – H sehingga air yang
adalah air bebas mineral yang akan diproses lebih dihasilkan bersifat asam dengan pH sekitar 3,2 –
lanjut menjadi air umpan ketel ( Boiler Feed 3,3. Regenerasi dilakukan jika resin sudah
Water ). berkurang kereaktifannya ( jenuh ), biasanya
 Demineralisasi diperlukan karena air umpan boiler dilakukan pada selang waktu tertentu atau
memerlukan syarat-syarat : berdasarkan jumlah air yang telah melewati unit
 Tidak menimbulkan kerak pada kondisi steam ini. Regenerasi ini dilakukan dengan asam sulfat
yang dikehendaki maupun pada tube heat dan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu back wash
atau cuci balik, dan regenerasi dengan  Ke dalam deaerator diinjeksikan zat-zat kimia
menggunakan bahan kimia asam sulfat dan sebagai berikut :
pembilasan dengan air demin. Reaksi yang  Hidrazin yang berfungsi mengikat oksigen
terjadi pada proses regenerasi adalah kebalikan berdasarkan reaksi berikut :
dari reaksi operasi, yaitu : 2N2H2 + O2  2N2 + H2O
RMn + H2SO4 n R-H + MnSO4 ( resin jenuh ) Nitrogen sebagai hasil reaksi bersama-sama
dan selanjutnya dikirim ke unit Demin Water dengan gas lain dihilangkan melalui striping
Storage sebagai penyimpan sementara sebelum dengan uap bertekanan rendah.
diproses lebih lanjut sebagai air umpan boiler.  Larutan ammonia yang berfungsi mengatur pH
 Anion Resin Exchanger : air yang keluar dari Larutan amonia ditambahkan untuk menjaga pH
kation exchanger kemudian diumpankan ke air yang keluar dari dearator pH-nya sekitar 7,0-
anion exchanger untuk menghilangkan anion – 7,5. Keluar dari dearator, ke dalam air umpan
anion mineralnya. Kemungkinan jenis anion ketel kemudian diinjeksikan larutan fosfat
yang ditemukan adalah HCO3- ; SO- ; Cl- ; (Na3PO4H2O) untuk mencegah terbentuknya
SiO-. kerak silika dan kalsium pada steam drum dan
Anion exchanger merupakan silinder tegak yang boiler tube. Sebelum diumpankan ke boiler air
berisi resin R-OH. Reaksi yang terjadi pada unit terlebih dahulu diberi dispersan untuk mencegah
ini adalah sebagai berikut : terjadinya penggumpalan atau pengendapan
X + ROH ↔ RX + OH fosfat.
Dimana:
R : Resin  Air Sanitasi : air sanitasi berfungsi sebagai air yang
X : anion seperti SO42- dan Cl- digunakan untuk keperluan sehari-hari di pabrik
Pada saat operasi reaksi pengikatan anion, ion dan pemukiman. Pengolahan air sanitasi yaitu air
negatif X akan digantikan oleh OH dari resin bersih dari storage water tank dipompa ke tangki
ROH. Regenerasi dilakukan dengan desinfektan kemudian didistribusikan ke seluruh
menggunakan NaOH. Reaksi yang terjadi pada pabrik. Proses ini bertujuan untuk membunuh
regenerasi adalah : kuman-kuman di dalam air dengan menambahkan
RX + NaOH ↔ ROH + NaX Cl2 cair yang berfungsi sebagai desinfektan.
Air yang keluar dari unit ini diharapkan  Unit Pengolahan Limbah : limbah yang dihasilkan
mempunyai pH 6,1 – 6,9 dan selanjutnya oleh pabrik melamin diklasifikasikan dalam bentuk
dikirim ke unit demineralisasi water storage cair dan padat.
sebagai penyimpan sementara sebelum diproses 1. Limbah cair, berasal dari :
lebih lanjut sebagai umpan ketel.  Limbah Sanitasi : limbah sanitasi
pembuangan air yang sudah terpakai untuk
 Deaerator : air yang sudah mengalami keperluan kantor dan pabrik seperti
demineralisasi masih mengandung gas-gas terlarut pencucian, air masak dan lain-lain.
terutama oksigen dan karbondioksida. Gas-gas Penanganan limbah ini tidak memerlukan
tersebut harus dihilangkan dari air karena dapat penanganan khusus karena seperti limbah
menimbulkan korosi. Gas-gas tersebut dihilangkan rumah tangga lainnya, air buangan ini tidak
dalam suatu deaerator. Pada deaerator gas mengandung bahan-bahan kimia yang
diturunkan sampai kadar 5 ppm. Deaerator berbahaya. Perlu diperhatikan bahwa
beroperasi pada tekanan 6-8 atm dan suhu 413 K.
volume buangan yang diijinkan dan kemana agar homogen untuk mengekualisasi beban
pembuangan air limbah. pengolahan limbah pada tahap selanjutnya.
 Air berminyak : air berminyak berasal dari 3. Netralisasi
buangan pelumas pada pompa kompresor Sebelum menuju tahap pengolahan limbah
dan alat-alat lain. Pemisahan dilakukan selanjutnya, limbah harus berada pada kondisi
berdasarkan perbedaan berat jenisnya. pH netral agar padatan dalam limbah bisa
Limbah dimasukkan dalam tabung separator diendapkan pada tahap berikutnya yaitu tahap
hingga terbentuk dua lapisan. Minyak di flokulasi dan koagulasi. Apabila kondisi pH
bagian atas dialirkan ke tungku pembakar, asam maka ditambahkan NaOH, sebaliknya
sedangkan air di bagian bawah dialirkan ke apabila kondisi pH basa maka ditambahkan
penampungan terakhir kemudian dibuang. H2SO4. Penambahan zat penetral ini dilakukan
 Air sisa regenerasi : air sisa regenerasi dari secara otomatis oleh dozing pump yang telah
unit demineralisasi mengandung H2SO4 dilengkapi dengan indikator.
yang kemudian dinetralkan dalam kolam 4. Koagulasi dan Flokulasi
netralisasi hingga pH mencapai sekitar 6,5 – Pada tahap in, dilakukan penambahan Poli
7, serta mengandung O2 minimal 3 ppm. Aluminium Cloride ( PAC ) dan Poli Electralic
 Air Limbah Laboratorium dan Limbah Cair Aionic ( PEA ) yang berfungsi untuk
dari Proses. Secara umum air limbah yang membentuk flok – flok berukuran besar.
berasal dari setiap kegiatan di pabrik Selanjutnya disertai dengan pengadukan yang
melamin ini harus diolah agar dapat dibuang sangat lambat.
ke lingkungan dengan kisaran parameter air 5. Sedimentasi
yang sesuai dengan peraturan pemerintah, Sedimentasi berfungsi untuk memisahkan
yaitu : limbah cair dari padatan – padatan yang
- COD : maks. 100 mg/l terkandung didalamnya. Flok – flok yang
- BOD : maks. 20 mg/l terbentuk pada limbah karena penambahan
- TSS : maks. 80 mg/l flokulan dipisahkan secara gravitasi dengan
- Oil : maks. 5 mg/l mengendapkannya pada bak sedimentasi.
- pH : 6,5 – 8,5 Endapan yang terbentuk dikirimkan ke Drying
 Adapun langkah-langkah proses waste water Bed untuk dikeringkan.
treatment adalah sebagai berikut : 6. Filtrasi
1. Oil separator Tahap ini berfungsi untuk memisahkan cairan
Limbah cair dialirkan dalam oil separator untuk dari padatan – padatan seperti pasir dan padatan
memisahkan limbah dari minyak secara fisika – padatan yang belum mengendap pada bak
berdasarkan perbedaan berat jenis. Minyak akan sedimentasi.
dialirkan dalam oil tank dan jika penuh akan 7. Bak Biocontrol
dibuang dan kemudian dibakar. Sedangkan Bak ini digunakan untuk mengontrol
limbah yang tidak mengandung minyak keberhasilan pengolahan limbah yang telah
dialirkan ke dalam bak ekualisasi. dilakukan. Bak ini diisi dengan makhluk hidup
2. Ekualisasi sebagai indikator, biasanya diisi dengan ikan.
Limbah yang telah dipisahkan dari minyak Apabila ikan tersebut bisa hidup dengan baik
dialirkan kedalam bak ekualisasi dan dicampur maka pengolahan limbah dikatakan berhasil.
 Limbah padat : limbah padat berupa lumpur/pasir  Land and Yard Improvement : biaya untuk
yang dihasilkan dari unit pengolahan air pembelian tanah, perbaikan kondisi tanah,
dimanfaatkan sebagai penimbun yang sebelumnya pembuatan jalan ke areal pabrik dan paving.
diturunkan kadar airnya. Sedang limbah padat dari Jika pabrik didirikan di kawasan industri,
toilet diolah di septic tank dan dikirim ke biaya-biaya selain pembelian tanah tidak
perusahaan pengelola limbah lanjut. menjadi tanggungan pabrik lagi karena
sudah disediakan.
EKONOMI  Utility Cost : adalah biaya yang dikeluarkan
untuk pengadaan unit-unit pendukung
 Capital Investment : banyaknya pengeluaran- proses, antara lain unit penyediaan air,
pengeluaran yang dibutuhkan untuk mendirikan steam, cooling tower dan udara tekan.
fasilitas-fasilitas pabrik dan untuk  Environmental Cost : biaya untuk
pengoperasiannya. Capital Investment terdiri dari : pemeliharaan kelestarian lingkungan di
1. Fixed Capital Investment (FCI) : biaya yang kawasan pabrik dan sekitarnya.
dibutuhkan untuk mendirikan fasilitas-fasilitas  Cost Of Engineering and Construction :
pabrik, yang termasuk di dalamnya yaitu : biaya untuk design engineering, field
 Purchased Equipment Cost (PEC) : biaya supervisor, temporary construction dan
pembelian peralatan proses, termasuk pajak inspection.
bea masuk, asuransi, provisi bank, dan biaya  Contractor’s fee : biaya yang dipakai untuk
pengangkutan hingga sampai di lokasi membayar kontraktor pembangun pabrik.
pabrik.  Cost of Contingency : biaya kompensasi
 Installation Cost : biaya yang dibutuhkan terhadap pengeluaran yang tak terduga,
untuk pemasangan alat-alat proses di lokasi perubahan proses meskipun kecil, perubahan
pabrik. harga dan kesalahan estimasi.
 Piping Cost : biaya yang dikeluarkan untuk
sistem pemipaan dalam proses dan biaya 2. Working Capital Investment (WCI) : biaya yang
pemasangannya. dibutuhkan untuk menjalankan operasi dari
 Instrumentation Cost : biaya yang digunakan suatu pabrik selama kurun waktu tertentu secara
untuk melengkapi sistem proses dengan normal, yang termasuk di dalamnya yaitu :
suatu sistem pengendalian (control).  Raw Material Inventory : biaya yang
 Insulation Cost : biaya yang dibutuhkan dibutuhkan untuk persediaan bahan baku,
untuk sistemn insulasi di dalam proses besarnya tergantung dari kecepatan
produksi. konsumsi bahan baku, nilainya,
 Electrical Cost : biaya yang dipakai untuk ketersediaannya, sumber dan kebutuhan
pengadaan sarana pendukung dalam storagenya.
penyediaan atau pendistribusian tenaga  In Process Inventory : biaya yang harus
listrik. ditanggung selama bahan sedang berada
 Building Cost : biaya yang diperlukan untuk dalam proses, besarnya tergantung pada
mendirikan bangunan-bangunan di dalam lama siklus proses.
lingkungan pabrik, antara lain perkantoran,  Product Inventory : biaya yang diperlukan
kantin, tempat ibadah, laboratorium, saluran untuk penyimpanan produk sebelum produk
air bersih, dan sanitasi. tersebut dilempar ke pasaran.
 Extended Credit : persediaan uang untuk karena operasi pabrik, termasuk di dalamnya
menutup penjualan barang yang belum yaitu :
dibayar.  Payroll Overhead : pengeluaran perusahaan
 Available Cash : persediaan uang tunai untuk biaya pension, liburan yang dibayar
untuk membayar buruh, services, dan perusahaan, asuransi, cacat jasmani akibat
material. kerja dan keamanan.
 Manufacturing Cost : jumlah direct, indirect dan  Laboratory : perusahaan harus
fixed manufacturing cost yang bersangkutan dalam mengeluarkan biaya untuk pengoperasian
pembuatan produk. laboratorium karena laboratorium
1. Direct Manufacturing Cost (DMC) : dibutuhkan untuk menjamin quality control.
pengeluaran yang bersangkutan khusus dalam  Plant Overhead : biaya untuk service yang
pembuatan produk, termasuk di dalamnya tidak langsung berhubungan dengan unit
yaitu : produksi, termasuk di dalamnya adalah
 Raw Material : biaya bahan baku meliputi 2 biaya kesehatan, fasilitas rekreasi, pembelian
macam, yaitu : (purchasing), pergudangan (warehousing)
- Harga pembelian sampai di tempat dari dan engineering (termasuk safety dan
bahan-bahan yang dipakai dalam protection).
produksi.  Packaging : biaya packaging dibutuhkan
- Harga amortisasi dari bahan katalis untuk membayar biaya pengepakan dan
selama waktu pemakaiannya. container produk, besarnya tergantung dari
 Labor Cost : biaya untuk membayar buruh sifat-sifat fisis dan kimia produk serta
yang terlibat langsung dalam proses nilainya.
produksi.  Shipping : biaya ini diperlukan untuk
 Supervisory Expense : biaya untuk menggaji membayar ongkos pengangkutan barang
semua personal yang bertanggung jawab produksi hingga sampai di tempat pembeli.
langsung terhadap operasi produksi 3. Fixed Manufacturing Cost (FMC) : pengeluaran
 Maintenance Cost : biaya yang dikeluarkan yang berkaitan dengan initial fixed capital dan
untuk pemeliharaan peralatan proses. harganya tetap, tidak bergantung pada waktu
 Plant Supplies Cost : biaya yang diperlukan dan tingkat produksi, termasuk di dalamnya
untuk pengadaan plant supplies, antara lain yaitu :
lubricants, charts, dan gaskets.  Depresiasi : biaya penyusutan nilai peralatan
 Royalties and Patents : biaya paten untuk dan gedung, besarnya diperhitungkan dari
keperluan produksi diamortisasi selama perkiraan lamanya umur pabrik.
waktu proteksinya (selama paten berlaku).  Property Taxes : pajak property yang harus
Royalties biasanya dibayar berdasarkan dibayar oleh pihak pabrik, besarnya
kecepatan produksi atau penjualan. tergantung dari lokasi dan situasi di mana
 Cost of Utilities : biaya yang dibutuhkan plant tersebut berdiri.
untuk pengoperasian unit-unit pendukung  Asuransi : pihak perusahaan harus
proses sehingga dihasilkan steam, air bersih, mengeluarkan uang untuk biaya asuransi
listrik, dan bahan bakar. pabriknya, semakin berbahaya plant
2. Indirect Manufacturing Cost (IMC) : tersebut, maka biaya asuransinya semakin
pengeluaran sebagai akibat dan bukan langsung tinggi.
 General expense adalah pengeluaran umum 1. Percent Profit on Sales (POS) : adalah besarnya
meliputi pengeluaran-pengeluaran yang keuntungan kasar dari setiap satuan produk
bersangkutan dengan fungsi-fungsi perusahaan yang terjual.
yang tidak termasuk Manufacturing Cost. 2. Percent Return on Investment (ROI) : perkiraan
1. Administration Cost : biaya yang diperlukan keuntungan yang dapat diperoleh setiap tahun,
untuk menjalankan administrasi perusahaan, didasarkan pada kecepatan pengembalian modal
termasuk di dalamnya yaitu : tetap yang diinvestasikan
 Management Salaries : gaji yang harus 3. Pay Out Time : jumlah tahun yang telah
dibayarkan kepada semua karyawan berselang sebelum diperoleh suatu penerimaan
perusahaan di luar buruh produksi, antara melebihi investasi awal atau jumlah tahun yang
lain manager utama, manager, sekretaris dan diperlukan untuk kembalinya capital investment
kepala bagian. oleh profit sebelum dikurangi depresiasi.
 Legal Fees and Auditing : biaya untuk fee 4. Break Even Point (BEP) : titik yang
yang legal, sedangkan auditing adalah biaya menunjukkan pada tingkat berapa biaya dan
untuk membayar akuntan publik. penghasilan jumlahnya sama. Dengan Break
 Biaya untuk peralatan kantor dan Even Point kita dapat menentukan tingkat
komunikasi berapa harga jual dan jumlah unit yang dijual
Biaya ini digunakan untuk membeli secara minimum dan berapa harga serta unit
peralatan kantor seperti kertas, tinta dan penjualan yang harus dicapai agar mendapat
lain-lain serta untuk biaya komunikasi di keuntungan.
lingkungan perusahaan seperti telepon dan 5. Shut Down Point (SDP) : suatu titik atau saat
internet. penentuan suatu aktivitas produksi dihentikan.
2. Sales Expense : biaya administrasi yang Penyebabnya antara lain variable cost yang
diperlukan dalam penjualan produk, termasuk terlalu tinggi, atau bisa juga karena keputusan
didalamnya biaya promosi apabila produk manajemen akibat tidak ekonomisnya suatu
tergolong baru. aktivitas produksi (tidak menghasilkan profit).
3. Research : biaya riset diperlukan untuk 6. Discounted Cash Flow (DCF) : salah satu cara
mendukung pengembangan pabrik, baik untuk menganalisa kelayakan ekonomi pabrik
perbaikan proses maupun peningkatan kualitas dimana Discounted Cash Flow didefinisikan
produk. sebagai jumlah uang dari keuntungan yang tidak
4. Finance : pengeluaran untuk membayar bunga digunakan untuk pinjaman modal dan
pinjaman modal. bunganya. Harga ditrial sampai didapat.

 Analisa Kelayakan : untuk dapat mengetahui


kelayakan sebuah pabrik dapat dilihat dari
profitabilitasnya. Jika profitabilitasnya tinggi maka
pabrik potensial untuk dibangun. Untuk menganalis
apakah pabrik tersebut potensial untuk didirikan
atau tidak maka dilakukan analisa atau evaluasi
kelayakan. Beberapa cara analisa kalayakan
adalah :

Anda mungkin juga menyukai