Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Penelitian Perawat Profesional

Volume 3 Nomor 2, Mei 2021


e-ISSN 2715-6885; p-ISSN 2714-9757
http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPPP

TINGKAT STRES PERAWAT TERKAIT ISU COVID-19


Pisga Dwi Lestari Br Pasaribu*, Denny Paul Ricky
Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Advent Indonesia, Jl. Kolonel Masturi No. 288, Cihanjuang
Rahayu, Kec. Parongpong, Kab. Bandung Barat, Jawa Barat 40559, Indonesia
*pisgapasaribu10@gmail.com (+6282256426637)

ABSTRAK
Akibat dari wabah Covid-19 menyebabkan munculnya satu fenomena besar yaitu asosiatif
negatif atau stigma terhadap orang yang terinfeksi atau mengalami gejala dari penyakit tersebut.
Salah satu penyebab timbulnya diskriminasi atau stigma sosial terhadap orang yang terinfeksi
virus ini menimbulkan rasa takut terdapat sesuatu yang belum diketahui. Para petugas
kesehatan, terkhusus yang berada di garda terdepan, mengalami tekanan-tekanan ekstrem,
terkontaminasi gangguan psikologis yaitu stres serta ,memiliki resiko lebih tinggi untuk
terinfeksi, alat pelindung diri yang kurang memadai, jam kerja yang berlebihan, bahkan akan
mengalami stigma dari masyarakat. Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan
wawasan deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan dengan non probability sampling dengan
teknik random sampling yaitu 75 perawat Rumah Sakit Advent Bandar Lampung yang menjadi
subjek atau responden. Instrumen peneltiian menggunakan kuesioner Kesehatan Mental Pada
Pandemi Covid–19 ( The Covid -19 Pandemic Mental Health Questionnaire/ CoPaQ) dengan
menggunakan google form. CoPaQ telah diuji validitas dengan expert validity, dengan hasil
reabilitas cronbach α= 0,88. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat Stres pada perawat di
Rumah Sakit Advent Bandar Lampung berada pada kategori tinggi.

Kata kunci: covid-19; perawat; tingkat stres

NURSE STRESS LEVELS RELATED TO COVID-19 ISSUES

ABSTRACT
As a result of the Covid-19 outbreak caused the emergence of one major phenomenon, namely
negative associative or stigma towards people who are infected or experiencing symptoms of
the disease. One of the causes of discrimination or social stigma against people infected with
this virus raises fears there is something unknown. Health workers, especially those in the
vanguard, experience extreme pressures, are contaminated with psychological disorders,
namely Stress and have a higher risk of infection, inadequate personal protective equipment,
excessive working hours, and even stigma from society. The design of this research is
descriptive quantitative with descriptive insights. Sampling was conducted by non probability
sampling with random sampling techniques, namely 75 nurses of Bandar Lampung Adventist
Hospital who were the subject or respondents. The instrument of assessment using mental
health questionnaire in pandemic Covid-19 (The Covid-19 Pandemic Mental Health
Questionnaire / CoPaQ) using google form. CoPaQ has been tested for validity with expert
validity, with cronbach reliability results α= 0.88. The results showed that the level of Stress in
nurses at Bandar Lampung Adventist Hospital was in the high category.

Keywords: covid-19; nurse; stres levels

PENDAHULUAN (Coronavirus) diakibatkan oleh SARS


Awal mula munculnya virus baru yang CoV-2, atau disebut 2019-nCoV, dan
disebut Coronavirus Disease tepat pada tanggal 12 Maret dinyatakan

287
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 3 No 2 Hal 287 - 294, Mei 2021
Global Health Science Group

sebagai pandemi (Febriandi, 2020). dipungkiri ada pasien yang mengalami


SARS-COV-2 atau COVID - 19 kondisi kiritis bahkan kematian
diprediksi bermula dari kelelawar lalu (Otálora, 2020).
terjadi kontaminasi terhadap manusia
melalui daging yang di perjual belikan Berdasarkan data kasus diatas
di pasar daging China.(Rosyanti & menunjukan terjadinya peningkatan
Hadi, 2020). World Health yang signifikan bahwa kasus Covid-19
Organization melaporkan, tepat pada 30 akan bertambah secara terus-menerus
Agustus 2020, terdapat 24.854.140 baik dalam atau luar negeri. Wabah
orang yang terkonfirmasi kasus virus Covid-19 menyebabkan munculnya satu
Corona di berbagai negara dengan fenomena besar yaitu asosiatif negatif
jumlah 838.924 kematian (CFR 3,4%). atau stigma terhadap orang yang
Benua Amerika dengan kasus terinfeksi atau mengalami gejala dari
terbanyak yaitu 13.138.912 kasus. penyakit tersebut. Diskriminasi atau
Berikutnya bagian Eropa terdapat stigma social terhadap orang yang
4.205.708 kasus, benua Asia Tenggara terinfeksi virus ini menimbulkan rasa
terdapat 4.073.148 kasus , bagian takut atau kecemasan. Perasaan cemas,
Afrika dan Pasifik Barat masing masing takut dan bingung yang dialami dapat
dengan 1.903.547 dan 1.044.513 kasus. dimengerti, tetapi tidak berhak untuk
Berdasarkan laporan yang diberikan berpikir negatif terhadap perawat,
oleh Kemenkes RI , kasus Covid-19 penderita, bahkan keluarga yang
akan terus bertambah dengan 172.053 memiliki gejala yang sama dengan virus
kasus yang terkonfirmasi. Dengan kasus ini, karena hal ini dapat menyebabkan
terbanyak terdapat di DKI Jakarta yaitu mereka tidak mencari pertolongan
sekitar 39.073 kasus (Febriandi, 2020). sehingga mereka akan
menyembunyikan keluhan mereka, dan
Ciri-ciri orang yang terinfeksi Covid-19 tidak melakukan perilaku hidup sehat
biasanya akan menimbulkan gejala agar tidak didiskriminasi (Dai, 2020).
umum seperti batuk,sesak nafas dan
demam bila berlangsung lama akan Menurut pemaparan World Health
menjadi kasus yang berat yaitu Organization (2020) menyakatakan
respiration acute syndrom , gagal pencegahan penularan Covid-19 seperti
ginjal,pneumonia serta kematian. Jika isolasi mandiri, karantina, atau physical
terkonfirmasi infeksi pasien akan distancing, menyebabkan pasien atau
menjalani masa inkubasi selama 14 hari individu berpisah dari keluarga atau
(Dai, 2020). Gejala klinis yang dapat orang terdekatnya serta membatasi
dilihat yaitu batuk, kesulitan bernafas kebebasan individu. Keadaan ini
dan demam. Selain itu, ada dengan mengakibatkan seseorang mengalami
fatigue, mialgia, sesak memberat, gejala gangguan kesehatan mental yaitu stres
saluran nafas lain dan gejala (Susilowati, 2021). Covid -19 penyebab
gastrointestinal seperti diare. Pada utama masyarakat mengalami diStres.
beberapa pasien akan timbul gejala Bentuk depresi terkadang muncul
ringan tanpa demam sedangkan pada apabila pertahanan emosi seseorang
kasus berat dapat menyebabkan syok menurun disebut diStres. Misalnya,
septik, ARDS, disfungsi sistem sedih, kehilangan minat dan putus asa.
koagulasi atau perdarahan, serta bentuk kecemasan menimbulkan
asidosis metabolik yang terjadi perasaaan tegang. dan gejala lain seperti
selama beberapa hari. Namun tidak perasaan lelah bahkan depresi

288
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 3 No 2 Hal 287 - 294, Mei 2021
Global Health Science Group

(Susilowati, 2021). Virus Covid–19 diri yang kurang memadai, jam kerja
mengakibatkan timbulnya efek samping yang berlebihan, bahkan akan
pada psikologis dan mental. Berbagai mengalami stigma dari masyarakat.
sektor seperti ekonomi, pendidikan dan Para petugas juga mengalami hal yang
industri mengalami kemerosotan akibat belum pernah dialami, antara lain
virus ini (Sumandiyar & Nur, 2020). kurangnya alokasi sumber daya pada
Kegiatan atau aktivitas masyarakat pasien, perewatan yang terbatas dan
seolah terhenti akibat diberlakukannya tidak mencukupi kebutuhan serta obat-
social distancing berskala besar untuk obat tertentu, terjadi ketidakseimbangan
menghindari penularan virus ini. Hal ini antara kebutuhan pasien dan diri sendiri
menimbulkan berbagai gangguan antara (Rosyanti & Hadi, 2020).
lain kecemasan, kepanikan, serta
ketakutan atau kekhawatiran Menurut survei yang dilaksanakan pada
(Simanjuntak et al., 2021). Seiring 7.807 pekerja dan menjawab sebanyak
berjalannya waktu kasus Covid-19 26% tekanan terbesar terdapat pada
semakin bertambah, yang menjadi pekerjaannya. Ada beberapa faktor
fenomena besar terhadap para petugas penyebab Stres yaitu perbedaan
kesehatan terutama perawat dalam individu,kelompok serta lingkungan.
menangani pasien Covid-19 secara Perbedaan individu dihubungkan
langsung serta bertambahnya jam kerja, dengan keterampilan indvidu dalam
yang membuat perawat dirugikan mengatasi stres dengan baik sedangkan
karena beresiko terpapar infeksi yang lain merasa kewalahan karena
(Nurfadillah et al., 2021). stres. Beberapa faktor perbedaan
individu antara lain pengalaman kerja,
Permasalahan kesehatan secara luas, kepribadian, persepsi dan dukungan
mengakibatkan reorganisasi dan social (Tamara & Wulandari, 2021).
restrukturisasi dalam pelaksanaan
pelayanan kesehatan untuk menunjang Berdasarkan wawancara dengan
perawatan kritis, perawatan beberapa perawat di Rumah Sakit
berkelanjutan dan perawatan intensif. Advent Bandar Lampung yang
Mulai timbulnya kekhawatiran terhadap dilakukan menyatakan perawat
kesehatan mental serta psikologi dan mengalami ganggguan mental yaitu
proses pemulihan pekerja dalam Stres. Secara tidak langsung para
merawat pasien dengan Covid-19. petugas juga merasa khwatir apabila
Kewaspadaan semakin meningkat mereka menularkan infeksi Covid -19
terkhusus dikalangan tenaga kesehatan. terhadap keluarga atau lingkungan
Akibat dari terinfeksi yang sangat cepat sekitar. Salah satu penyebabnya adalah
dari virus ini, gejala yang muncul, pengguanan APD seperti masker,
kurangnya pengetahuan tentang goggle, hazmat, hair cap gloves,
penyakit, dan tenaga kesehatan celemek dan sepatu safety yang
profesional mengalami kematian mengganggu kegiatan perawatan. Alat
(Rosyanti & Hadi, 2020). Pelindung Diri akan dipakai selama
Para petugas kesehatan, terkhusus yang melakukan kegiatan rata – rata 5- 8 jam
berada di garda terdepan, mengalami kerja. Akibat kasus yang terus
tekanan-tekanan ekstrem, meningkat menimbulkan Stresor pada
terkontaminasi gangguan psikologis tenaga kesehatan.
yaitu stres serta ,memiliki resiko lebih
tinggi untuk terinfeksi, alat pelindung

289
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 3 No 2 Hal 287 - 294, Mei 2021
Global Health Science Group

Petugas kesehatan, lebih-lebih yang dan merawat pasien di ruang isolasi


bertugas di tempat pelayanan rumah sakit, serta ruang gawat darurat
masyarakat seperti rumah sakit, klink, darurat dan yang sedang bekerja di
dan poliklinik lebih rentan untuk Rumah Sakit Advent Bandar Lampung.
terinfeksi virus dan menganggu Subjek penelitian ini adalah perawat
kesehatan mental (Rosyanti & Hadi, yang bekerja di Rumah Sakit Advent
2020). Tujuan dilakukannya penelitian Bandar Lampung yang bertugas di
ini untuk mengidentifikasi tingkat Stres beberapa department. Kriteria inklusi
perawat selama wabah virus Covid-19. responden adalah berusia 21 tahun
Mengidentifikasi hubungan antara keatas, dan perawat yang bekerja di
tingkat Stres dan isu Covid-19 terhadap Rumah Sakit Advent Bandar Lampung.
perawat . Sehingga peneliti ingin Penelitian ini telah disetujui oleh
melakukan penelitian dengan tujuan Komite Etik Rumah Sakit Advent
untuk mengidentifikasi tingkat stres Bandar Lampung dengan Nomor
perawat terkait isu covid -19”. 04/KEPKRSABL/III/2021.

METODE Dalam menentukan klasifikasi tingkat


Desain penelitian ini adalah deskriptif Stres pada CoPaQ, nilai mean
kuantitatif dengan wawasan deskriptif. diinterpretasikan menjadi 5 kategori,
Pengambilan sampel dilakukan dengan yaitu mulai dari kategori sangat rendah
non probability sampling dengan teknik dengan nilai mean 0%-19,99%, kategori
random sampling yaitu 75 perawat rendah dengan nilai mean 20%-39,99%,
Rumah Sakit Advent Bandar Lampung kategori cukup dengan nilai mean 40%-
yang menjadi subjek atau responden. 59,99%, kategori tinggi dengan nilai
Instrumen peneltiian menggunakan mean 60%-79,99%, dan kategori sangat
kuesioner Kesehatan Mental Pada tinggi dengan nilai mean 80%-100%.
Pandemi Covid – 19 ( The Covid -19
Pandemic Mental Health HASIL
Questionnaire/ CoPaQ) dengan Tabel 1 menjelaskan karakteristik
menggunakan google form. CoPaQ demografi responden menunjukkan
telah diuji validitas dengan expert bahwa sebagian besar responden
validity, dengan hasil reabilitas sebanyak 60 responden adalah
cronbach α= 0,88. Sebelum mengisi perempuan, dan 15 responden adalah
kuesioner,responden terlebih dahulu laki-laki, dengan rentang usia terbanyak
diminta untuk mengisi Inform Consent pada usia 30-39 tahun yaitu sebanyak
sebagai tanda bahwa responden bersedia 30 responden. Berdasarkan data tingkat
berpartisipasi dalam penelitian ini pendidikan responden terbanyak yaitu
tanpa adanya paksaaan dan diambil pada tingkat pendidikan DIII sebanyak
secara acak di setiap layanan kesehatan. 26 responden. Tabel 2 menunjukkan
Faktor-faktor yang digunakan dalam nilai mean 71,85 % yang diartikan
penelitian ini adalah tingkat Stres para bahwa tingkat Stres perawat Rumah
perawat yang memengaruhi gangguan Sakit Advent Bandar Lampung berada
mental perawat yaitu Stres. Subjek pada tingkat Stres tinggi.
penelitian adalah perawat, yang
dipercaya untuk mencegah, menangani

290
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 3 No 2 Hal 287 - 294, Mei 2021
Global Health Science Group

Tabel 1.
Karakterisitik Responden (n=75)
Karakteristik f %
Jenis Kelamin
Laki-laki 15 20
Perempuan 60 80
Usia
21-29 19 25,3
30-39 30 40
40-49 23 30,7
50-59 2 2,7
60-69 1 1,3
70 0 0
Pendidikan
DIII 26 34,7
S1 22 29,3
S2 2 2,7
Profesi Ners 25 33,3

Tabel 2.
Hasil Nilai Mean Tingkat Stres Responden (n=75)
Responden Mean Std. Deviation
75 71,85 23,373

PEMBAHASAN mengalami Stres. Seorang pekerja


Karakteristik Responden dengan usia lebih tua cenderung
Berdasarkan hasil penelitian dari tabel memiliki kondisi kesehatan yang kurang
1 didapati wanita memiliki tingkat Stres baik dibandingkan dengan seorang
yang lebih tinggi dibandingkan lai-laki pekerja dengan usia yang lebih muda
dengan jumlah 60 orang present 80%. (Zulkifli et al., 2020). Pada era
García-Fernández et al., (2021) pandemic Covid-19, usia tua memiliki
menyatakan penelitian wanita memiliki risiko penuluran lebih besar oleh karena
risiko lebih tinggi mengalami Stres memiliki imun yang lebih rentan. Maka
dibandingkan laki-laki. Hal ini dari itu, untuk usia yang lebih rentan
kemungkinan disebabkan oleh karena perlu diperhatikan jam kerja untuk
wanita memiliki peran utama sebagai membantu mengurangi risiko penularan
pengasuh keluarga dan kerentanan yang dan tingkat Stres yang dialami.
lebih besar terhadap isolasi social. Hal Sikap seorang menghadapi Stres
ini berdasarkan pernyataan Spagnolo et dipengaruhi oleh tingkat pendidikan
al., (2020) dimana wanita memiliki yang ia miliki. Semakin tinggi tingkat
sistem respon Stres yang meningkat pengetahuan seseorang, maka individu
respon endokrin, afektif, dan gairah diharapkan mampu menghadapi situasi
Stres. Maka hal ini menyebabkan dan kondisi untuk mengurangi
wanita lebih rentan mengalamin Stres. kecemasan, sehingga diharapkan
mampu meminimalisir tingkat Stres.
Semakin bertambah usia seseorang Seseorang yang memiliki pengetahuan
maka akan semakin besar kemungkinan yang rendah memiliki kecenderungan

291
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 3 No 2 Hal 287 - 294, Mei 2021
Global Health Science Group

sulit untuk menerima dan memahami atau stigma dari masyarakat serta
informasi, sehingga akan merasa tidak pengguaan APD. Hal ini berhubungan
peduli terhadap informasi yang diterima dengan paparan yang disampaikan
dan timbul perasaan informasi yang dalam penelitian (Handayani et al.,
didapatkan tidak diperlukan (Kusnanto 2020) banyak tenaga kesehatan
et al., 2019). Stres yang dialami khususnya perawat memiliki
seseorang kemungkinan semakin rendah kekhwatiran akan penularan infeksi
oleh karena semakin tinggi pengetahuan virus Covid-19 bukan hanya karena
yang dimiliki, dan diharapkan dengan kekurangan sediaan alat tetapi juga
tingginya latarbelakang pendidikan dari pasien yang terpapar virus Covid-
maka akan tinggi juga pengetahuan 19 melalui droplet yang ada di udara,
yang dimiliki (Sihombing et al., n.d.). dan tanpa diketahui oleh perawat pada
saat memperbaiki, memakai, serta
1. Hasil Nilai Mean Tingkat Stres melepas APD rentan untuk terinfeksi
Responden virus Covid-19.

Berdasarkan data yang Tingkat Stres masing-masing


didapatkan peneliti, tingkat Stres yang individu penting untuk diperhatikan,
dialami perawat Rumah Sakit Advent guna untuk mencapai keefektifan hasil
Bandar Lampung berada pada 71,85% kerja dan untuk mengatasi risiko Stres
dengan interpretasi tingkat tinggi. Rasa yang tidak diharapkan. Melihat hasil
takut terinfeksi virus yang memiliki penelitian yang ditemukan peneliti, hal
potensi kematian merupakan sumber ini berarti perlu peningkatan koping
timbulnya kekhawatiran yang dapat Stres untuk mengurangi tingkat Stres
memicu Stres (Arnetz et al., 2020). dan meningkatan hasil kerja yang
Karakteristik menular COVID-19 yang efektif dari perawat.
mempengaruhi pernapasan, tidak
menutup kemungkinan dapat menular SIMPULAN
kepada perawat dengan kontak yang Hasil penelitian menunjukkan
sering dengan pasien yang terinfeksi bahwa tingkat Stres pada perawat di
atau berpotensi terinfeksi. Maka hal ini Rumah Sakit Advent Bandar Lampung
menimbulkan kekhawatiran tertular berada pada kategori tinggi.
penyakit itu sendiri dan berpotensi
menularkannya kepada orang lain. DAFTAR PUSTAKA
Menurut Nurfadillah et al., Arnetz, J. E., Goetz, C. M., Arnetz, B.
(2021) ada beberapa factor yang B., & Arble, E. (2020). Nurse
memengaruhi kesejahteraaan mental reports of Stresful situations
pada perawat di masa pandemic yaitu during the COVID-19 pandemic:
factor individu yang meliputi umur, Qualitative analysis of survey
gender, sudah menikah dan mempunyai responses. International Journal
orangtua lansia, mempunyai anak, serta of Environmental Research and
yang bertugas di rumah sakit atau Public Health, 17(21), 1–12.
tempat yang lebih beresiko https://doi.org/10.3390/ijerph1721
menimbulkan infeksi virus Covid-19, 8126
sementara itu ada factor keadaan yang
memengaruhi kesejahteraan mental Dai, N. F. (2020). Stigma Masyarakat
perawat antara lain resiko terpapar virus Terhadap Pandemi Covid-19.
Covid-19, kurangnya dukungan social Prodi Ilmu Keperawatan

292
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 3 No 2 Hal 287 - 294, Mei 2021
Global Health Science Group

Universitas Indonesia Timur, 66– Mempengaruhi Kesehatan Mental


73. Perawat Pada Masa Pandemi
Covid-19: Literatur Review.
Febriandi. (2020). Tinjauan Pustaka Jurnal Keperawatan, 13, 40–46.
COVID-19:Virologi, Patogenesi,
Dan Manifestasi Klinis. Jurnal Otálora, M. M. C. (2020). Yuliana.
Medika Malahayati, Vol 4, No 3. Parque de Los Afectos. Jóvenes
http://journals.sagepub.com/doi/1 Que Cuentan, 2(February), 124–
0.1177/1120700020921110%0Aht 137.
tps://doi.org/10.1016/j.reuma.201 https://doi.org/10.2307/j.ctvzxxb1
8.06.001%0Ahttps://doi.org/10.10 8.12
16/j.arth.2018.03.044%0Ahttps://r
eader.elsevier.com/reader/sd/pii/S Rosyanti, L., & Hadi, I. (2020).
1063458420300078?token=C039 Dampak Psikologis dalam
B8B13922A2079230DC9AF11A Memberikan Perawatan dan
333E295FCD8 Layanan Kesehatan Pasien
COVID-19 pada Tenaga
García-Fernández, L., Romero-Ferreiro, Profesional Kesehatan. Health
V., Padilla, S., David López- Information : Jurnal Penelitian,
Roldán, P., Monzó-García, M., & 12(1), 107–130.
Rodriguez-Jimenez, R. (2021). https://doi.org/10.36990/hijp.vi.19
Gender differences in emotional 1
response to the COVID-19
outbreak in Spain. Brain and Sihombing, H. W., Septimar, Z. M.,
Behavior, 11(1), 7–11. Sihombing, H. W., & Perawat, P.
https://doi.org/10.1002/brb3.1934 (n.d.). Hubungan Pengetahuan
Perawat tentang COVID-19
Handayani, R. T., Kuntari, S., dengan Tingkat Stres dalam
Darmayanti, A. T., Widiyanto, A., Merawat Pasien COVID-19. 6(1),
& Atmojo, J. T. (2020). Factors 22–30.
Causing Stres in Health and
Community When the Covid-19 Simanjuntak, G. V., Pardede, J. A., &
Pandemic. Jurnal Keperawatan Sinaga, J. (2021). Mengelola Stres
Jiwa, 8(3), 353. di Masa Pandemi Covid-19
https://doi.org/10.26714/jkj.8.3.20 Dengan Hipnotis Lima Jari. 4(1),
20.353-360 54–57.

Kusnanto, K., Sundari, P. M., Asmoro, Spagnolo, P. A., Manson, J. A. E., &
C. P., & Arifin, H. (2019). Joffe, H. (2020). Sex and Gender
Hubungan Tingkat Pengetahuan Differences in Health: What the
Dan Diabetes Self-Management COVID-19 Pandemic Can Teach
Dengan Tingkat Stres Pasien Us. Annals of Internal Medicine,
Diabetes Melitus Yang Menjalani 173(5), 385–386.
Diet. Jurnal Keperawatan https://doi.org/10.7326/M20-1941
Indonesia, 22(1), 31–42.
Sumandiyar, A., & Nur, H. (2020).
https://doi.org/10.7454/jki.v22i1.7
Membangun Hubungan Sosial
80
Masyarakat di Tengah Pandemi
Nurfadillah, Arafat, R., & Yusuf, S. Covid-19 di Kota Makassar. 74–
(2021). Gambaran Faktor Yang 81.

293
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 3 No 2 Hal 287 - 294, Mei 2021
Global Health Science Group

Susilowati, D. W. (2021). Dampak L. 17(1).


Psikologis Akibat Covid-19 pada https://doi.org/10.19184/ikesma.v
Masyarakat Indonesia. Wacana, 17i1.21892
13(1), 104–111.
https://doi.org/10.13057/wacana.v Zulkifli, Z., Rahayu, S. T., & Akbar, S.
13i1.193 A. (2020). Hubungan Usia, Masa
Kerja dan Beban Kerja Dengan
Tamara, T. A., & Wulandari, R. D. Stres Kerja Pada Karyawan
(2021). Perbedaan Individu Service Well Company PT.
Sebagai Faktor Penyebab Stres ELNUSA TBK Wilayah Muara
Kerja pada Tenaga Kesehatan Badak. KESMAS UWIGAMA:
Akibat Pandemi Covid-19 : Jurnal Kesehatan Masyarakat,
Narrative Literature Review 5(1), 46.
Individual Differences as a Work https://doi.org/10.24903/kujkm.v5
Stres Factors Causing on i1.831
Healthcare Personnel Due to the
Covid-19 Pandemic : A Narrative

294

Anda mungkin juga menyukai