Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PKP – PGSD PDGK 4501

PENINGKATAN KEMAMPUAN HASIL PEMBELAJARAN


IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI
TENTANG MATERI GAYA DAPAT MERUBAH BENTUK
BENDA PADA KELAS IV MI AL-HASANAH CIOMAS
DALAM PEMBELAJARAN JARAK JAUH (PJJ)

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Mata Kuliah


Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP )

Nama : IYO ALPIYANSAH

NIM : 836398479

Program Studi : S1 PGSD

UPBJJ : Bogor

Pokjar : Bogor Selatan

UNIVERSITAS TERBUKA

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH BOGOR


POKJAR BOGOR SELATAN
TAHUN 2021.2
2

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Pasal 1 UU RI No.
20 Tahun 2003).

Istilah Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) yang tercantum dalam Undang-


Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1
yang menyatakan bahwa Pendidikan Jarak Jauh adalah pendidikan yang peserta
didiknya terpisah dari pendidik, dan pembelajarannya menggunakan berbagai
sumber belajar melalui teknologi komunikasi, informasi dan media lainnya.
Keterpisahan antara pendidik dan peserta didik ini menjadi kekhasan
dari PJJ. Hal ini sesuai dengan pendapat dari para ahli yang mengemukakan
bahwa adanya keterpisahan secara fisik antarpeserta didik dan antara peserta
didik dengan pengajar merupakan salah satu karakteristik dari pendidikan jarak
jauh (Moore & Kearsley, 2012; Simonson et al., 2012). Keterpisahan secara
fisik antara pengajar dan peserta didik dalam pendidikan tinggi jarak jauh
berimplikasi terhadap terbatasnya interaksi antara pengajar dan peserta didik.
Seorang pengajar pada PJJ tidak dapat membimbing dan mengawasi
pembelajaran peserta didiknya secara individual dengan teratur seperti halnya
pada pendidikan tatap muka. Oleh karenanya, kemandirian dalam belajar
menjadi suatu keniscayaan bagi peserta didik PJJ.
Dimana sekarang banyak orang mengukur keberhasilan suatu
pendidikan hanya dilihat dari segi hasil. Pembelajaran yang baik adalah bersifat
menyeluruh dalam melaksanakannya dan mencakup berbagai aspek, baik aspek
kognitif, afektif maupun psikomotorik, sehingga dalam pengukuran

2
3

peningkatan dari hasil keberhasilannya selain dilihat dari segi kuantitas juga
dari kualitas yang telah dilakukan di sekolah-sekolah apa yang ingin dicapai
melalui inovasi pendidikan tersebut, yaitu usaha untuk mengubah proses
pembelajaran, perubahan dalam situasi belajar yang menyangkut kurikulum,
peningkatan fasilitas belajar mengajar serta peningkatan mutu profesional guru.
Mengacu dari pendapat tersebut, maka pembelajaran yang aktif ditandai
adanya rangkaian terencana yang melibatkan siswa secara lansung,
komprehensif, baik fisik, mental maupun emosi. Hal ini sering diabadikan oleh
guru, karena guru lebih mementingkan pada pencapaian tujuan dan target
kurikulum. Salah satu upaya guru dalam menciptakan suasana aktif, efektif dan
menyenangkan dalam pembelajaran yakni dengan menggunakan metode-
metode yang tepat dan alat peraga. Hal ini dapat membantu guru dalam
menggerakkan, menjelaskan gambaran ide dari suatu misteri.
Tujuan utama pembelajaran IPA adalah siswa memahami konsep-
konsep IPA secara sederhana dan mampu menggunakan metode ilmiah. Agar
tujuan tersebut dapat tercapai, maka IPA perlu diajarkan dengan cara yang
tepat dan dapat melibatkan siswa secara aktif yaitu melalui proses dan sikap
ilmiah. Dalam IPA di Sekolah Dasar masih ditemukan berbagai kendala dan
hambatan, hal ini yang berkaitan dengan ketepatan penggunaan metode atau
teknik dalam pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) mata pelajaran IPA di Kelas IV MI
Al-Hasanah Ciomas Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor. Berdasarkan hasil
Tes Formatif Pra Siklus untuk pelajaran ilmu Pengetahuan Alam (IPA) siswa
Kelas IV MI Al-Hasanah Ciomas Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor,
didefinisikan masih banyak siswa belum tuntas dalam KD tersebut, ini terlihat
dari 30 siswa anak kelas IV hanya 21 siswa yang mendapat diatas KKM atau
tuntas, sedangkan 19 siswa belum tuntas. Tingkat ketuntasan hanya mencapai
52,5 %. Melihat dari kondisi tersebut, akhirnya penulis mempunyai ide untuk
memperbaiki hasil penelitian anak tersebut dengan berusaha untuk melakukan
Perbaikan pembelajaran.
Berdasarkan hasil dari prasiklus muncul bebagai masalah diantaranya
ialah :
1. Identifikasi masalah

3
4

 Tingkat pemahaman siswa kelas 4 di MI Al-Hasanah Ciomas tentang


mata pelajaran ipa materi “gaya dapat merubah bentuk benda” cukup
rendah.
 Siswa Kelas 4 MI Al-Hasanah Ciomas kurang aktif dalam kegiatan
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di karenakan jaringan internet kurang stabil.
 Minat siswa dalam pelajaran IPA materi gaya dapat merubah bentuk benda
masih kurang
 Penggunaan alat peraga yang tidak maksimal.

2. Analisis Masalah
 Guru kurang memberikan contoh nyata, sehingga siswa kelas 4 MI Al-
Hasanah Ciomas sulit memahami dan sulit mendeskripsikan bentuk nyata
dari gaya dapat merubah bentuk benda.
 Dalam melakukan pembelajaran guru terlihat monoton
 Ketika menjelaskan materi pembelajaran guru tidak menggunakan media
pembelajaran, hanya menggunakan media papan tulis.
 Dalam pembelajaran berlangsung guru tidak menggunakan media
pembelajaran sebenarnya

3. Alternatif Pemecahan masalah

Alternatif pemecahan masalah sangat di harapkan dan di perlukan sebagai


perbaikan pembelajaran berdasarkan dari permasalahan yang ada, perlu dilakukan
perbaikan pembelajaran IPA tentang “gaya dapat merubah bentuk suatu benda”
untuk materi kelas 4 MI Al-Hasanah Ciomas.

Setelah dianalisis dan didiskusikan dengan supervisor 2, masalah-


masalah itu dapat diatasi dengan penggunaan metode demonstrasi pada saat
proses pembelajaran. Metode demonstrasi dapat diartikan juga sebagai metode
yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu
benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran. (Syaiful Bahri Djamarah 2000).

4
5

5
6

Oleh sebab itu, penulis ingin mengadakan penelitian perbaikan dengan


judul “Peningkatan Kemampuan Hasil Pembelajaran IPA dengan Metode
Demonstrasi Tentang Materi gaya dapat merubah bentuk benda Pada Kelas
IV MI Al-Hasanah Ciomas dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penelitian ini dapat


dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPA Kelas IV


MI Al-Hasanah Ciomas sebelum menggunakan metode demonstrasi ?

2. Bagaimana hasil siswa dalam pembelajaran IPA Kelas IV MI Al-


Hasanah Ciomas sebelum menggunakan metode ?

3. Bagaimana proses pembelajaran IPA Kelas IV MI


Al-Hasanah Ciomas tentang menjelaskan gaya dapat merubah bentuk benda
menggunakan metode demontrasi ?

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Sesuai peranan guru sebagai motivator, guru harus dapat membangkitkan


minat siswa karena minat sebagai motivasi yang mempengaruhi didalam belajar,
berfikir dan berprestasi (Krapp , Hidi, Re-minger, Prudrich dan Schrurk 1996).
Tujuan penelitian mengandung maksud memperbaiki kinerja guru dalam proses
pembelajaran dan meningkatkan kemampuan belajar siswa pada pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan konsep tentang pada kelas IV
MI Al-Hasanah Ciomas Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor.

Berdasarkan rumusan masalah penelitian perbaikan pembelajaran di atas,


tujuan penelitian perbaikan pembelajaran ini adalah :
1. Ingin mengetahui aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPA Kelas IV
MI Al-Hasanah Ciomas sebelum menggunakan metode demonstrasi.
2. Ingin mengetahui hasil siswa dalam pembelajaran IPA Kelas IV MI Al-
Hasanah Ciomas sebelum menggunakan metode demonstrasi.

6
7

3. Ingin mengetahui proses pembelajaran IPA Kelas IV

MI Al-Hasanah Ciomas tentang materi gaya dapat merubah bentuk benda


dengan menggunakan metode demontrasi.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Manfaat penelitian perbaikan pembelajaran disusun agar membaca


dapat memanfaatkan hasil penelitian dalam rangka peningkatan mutu
pendidikan.

1. Manfaat bagi guru.

Memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya, karena dengan adanya


perbaikan akan menimbulkan rasa puas karena sudah melakukan sesuatu untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran.

2. Manfaat bagi siswa

Dengan adanya perbaikan pembelajaran maka dapat me- ningkatkan


hasil belajar siswa, siswa dapat termotivasi dalam pembelajaran sehingga
mengurangi kebosanan dalam belajar.

3. Manfaat bagi sekolah

Dari kesemua hasil pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran ini nantinya


tentu ada suatu harapan yang dapat memberikan informasi dan dapat dijadikan
sebagai acuan di dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah, terutama
pembelajaran mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), sehingga hasilnya
akan berdampak pada kemajuan dan perkembangan belajar siswa dalam
memperoleh nilai hasil belajarnya.

Anda mungkin juga menyukai