ABSTRAK
Latar Belakang:Tahun 2012 Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia mencapai 359 kematian ibu per
100.000 kelahiran hidup. Tahun 2015 Angka Kematian Ibu (AKI) menurunan menjadi 305 kematian
ibu per 100.000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan Indonesia, 2016). AKI adalah jumlah kematian yang
diakibatkan karena komplikasi selama kehamilan, persalinan, dan nifas. Sebagian besar kematian ibu
disebabkan karena perdarahan, infeksi, dan preeklamsia. Menurut (WHO) Antenatal Care adalah upaya
untuk mendeteksi dini terjadinya resiko tinggi terhadap kehamilan dan persalinan juga dapat
menurunkan angka kematian ibu dan memantau keadaan janin. Tujuan:
Penelitian ini untuk mengetahui Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kehamilan Resiko Tinggi dengan
Kepatuhan Kunjungan ANC di Puskesmas Pekauman Banjarmasin. Metode: Penelitian
ini menggunakan survey analitik dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel Aksidental
Sampling sebanyak 32 orang responden. Hasil: dari 32 orang responden memiliki
pengetahuan baik 15 orang (46,9%), cukup 12 orang (37,5%), kurang 5 orang (15, 6%). Kepatuhan
melakukan kunjungan ANC kategori patuh 18 orang (56,2%), tidak patuh 14 orang (43,8%). Hasil Chi-
Square di peroleh ρ value=0,028 <α=0,05 yang artinya ada hubungan yang bermakna antara
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Resiko Tinggi dengan Kepatuhan Kunjungan ANC.
Simpulan: Terdapat hubungan yang
bermakna antara Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehimailan Resiko Tinggi dengan Kepatuhan
Kunjungan ANC.
Kata Kunci: Ibu Hamil, Pengetahuan. Resiko Tinggi, Kepatuhan Kunjungan ANC
1
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Resiko Tinggi…
ABSTRACT
Background: Maternal Mortality Rate (MMR) in Indonesia reaches 359 maternal deaths per 100,000 live births
in 2012. It decreases to 305 maternal deaths per 100,000 live births in 2015 (Indonesia Health Profile, 2016).
MMR is the number of deaths attributable to complications during pregnancy, childbirth, and puerperium. Most
maternal deaths are due to bleeding, infection, and preeclampsia. According to the (WHO) Antenatal Care is an
attempt to detect early occurrence of high risk of pregnancy and childbirth as well and it is also reduce maternal
mortality and monitor the state of the fetus
Objective: This research is to know the Correlation Between Knowledge of Pregnant Women about High Risk
Pregnancy and ANC Visit Compliance at Puskesmas Pekauman Banjarmasin. Method:The
research used analytic survey with cross sectional design. Sampling technique Sampling as many as 32
respondents. Result: It was
obtained from 32 respondents have good knowledge 15 people (46,9%), enough 12 people (37,5%), less 5
people (15,6%). Compliance to visit the ANC category obedient 18 people (56,2%), non-adherent 14 people
(43.8%). Chi-Square results obtained ρ value=0.028 <α=0.05 which means there is a meaningful correlation
between the Knowledge of Pregnant Women About High Risk Pregnancy and ANC Visit Compliance.
Conclusion: There is a
significant correlation between the Knowledge of Pregnant Women About High Risk Pregnancy and ANC Visit
Compliance.
Keywords: Pregnant Women, Knowledge. High Risk Pregnancy, ANC Visit Compliance
Kehamilan adalah suatu hal yang pengawasan atau pemeriksaan secara teratur
fisiologis atau alamiah. Namun setiap atau yang lebih dikenal dengan Ante Natal Care
sehingga bidan harus dapat melakukan upaya kehamilan. Dengan memeriksakan secara
promotif dan preventif untuk mengantisipasi teratur diharapkan dapat mendeteksi lebih dini
kehamilan (Indrayani,2011).
2
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Resiko Tinggi…
kehamilan atau persalinan, baik bagi ibu sebagian besar dari kematian ibu disebabkan
memperkirakan bahwa sekitar 15% dari seluruh Banyak faktor yang melatar belakangi
wanita yang hamil akan berkembang menjadi terjadinya hal tersebut. Diantaranya kurangnya
komplikasi yang berkaitan dengan pengetahuan ibu hamil tentang jenis komplikasi
kehamilannya, serta dapat mengancam jiwanya. dalam masa kehamilan, persalinan dan nifas,
Dari 5.600.000 wanita hamil di Indonesia, cakupan wanita hamil yang memeriksakan
sebagian besar akan mengalami komplikasi dirinya di fasilitas kesehatan lebih rendah dari
atau masalah yang bisa menjadi fatal target PWS-KIA (Sulistyawati, 2011). Dengan
Tahun 2012 Angka Kematian Ibu (AKI) tersebut dapat memotivasinya untuk
di Indonesia mencapai 359 kematian ibu per memeriksakan kehamilan secara rutin, tentang
100.000 kelahiran hidup. Tahun 2015 Angka cara pemeliharaan kesehatan dan hidup sehat
Kematian Ibu (AKI) kembali menunjukan meliputi jenis makanan bergizi, menjaga
penurunan menjadi 305 kematian ibu per kebersihan diri, serta pentingnya istirahat cukup
Menurut data dari Dinas Kesehatan kesehatan yang sudah ada. Selain itu ibu dapat
Kota Banjarmasin pada tahun 2015 Angka meningkatkan pendidikan tentang tanda
Kematian Ibu (AKI) sebanyak 14 per 11.915 kehamilan resiko baik melalui tenaga kesehatan
kelahiran hidup. AKI adalah jumlah kematian terutama bidan, petugas posyandu, media massa
diakibatkan karena komplikasi selama (televise, Koran, dll), sehingga dapat mengenal
kehamilan, persalinan, dan nifas. Bahkan resiko kehamilan dan mengunjungi bidan atau
3
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Resiko Tinggi…
dokter sedini mungkin mendapatkan Asuhan Beruntung raya jumlah kunjungan K1 adalah
kali selama kehamilan yaitu satu kali pada adalah 81,3%, kunjungan K4 adalah 72,8%.
trimester pertama, satu kali pada trimester Berdasarkan data ibu hamil resiko tinggi
kedua dan dua kali pada trimester ketiga di Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin 2015
sedangkan kunjungan ibu hamil terdiri atas didapatkan 3 puskesmas dengan jumlah ibu
kunjungan K1 dan kunjungan K4 (Karwati, hamil dengan Resiko Tinggi terbanyak terdapat
dkk, 2011).Sebagai diketahui, Kemenkes RI di Puskesmas Pekauman 226 orang ibu hamil,
target K1 ditahun 2016 adalah 95,75% dan K4 Puskesmas Sungai Jingah 203 orang ibu hamil,
Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, jumlah Berdasarkan data yang diperoleh dari
sasaran ibu hamil sebesar 11.848 orang, Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, di
(98,8%) dengan target 95%, cakupan K4 penurunan kunjungan ANC pada ibu hamil.
sebesar 10,847 orang (91,6%) target 87%. Berdasarkan data yang ada didapatkan jumlah
Berdasarkan data jumlah kunjungan ibu ibu hamil pada tahun 2014 kunjungan K1
hamil di Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin adalah 97.7%, sedangkan kunjungan K4 adalah
2015 didapatkan data bahwa Puskesmas 90,7% yang melakukan kunjungan ANC.
Pemurus Baru jumlah kunjungan K1 adalah Tahun 2015 mengalami penurunan kunjungan
4
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Resiko Tinggi…
ANC. Berdasarkan jumlah tersebut masih kepatuhan kunjungan ANC di Puskesmas Pekauman
Berdasarkan latar belakang tersebut Populasi penelitian ini adalah ibu hamil
yang berjudul “hubungan pengetahuan ibu Pekauman Banjarmasin pada tahun 2016
hamil tentang kehamilan resiko tinggi dengan berjumlah 324 ibu hamil.Teknik pengambilan
5
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Resiko Tinggi…
digunakan adalah sumber data primer yang 3. Ibu Hamil berdasarkan pendidikan
diperoleh langsung dari responden dengan Tabel 3. Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Pendidikan
Pengetahuan Jumlah Persentase %
pengetahuan baik sebanyak 15 orang Tabel 4.Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kehamilan Resiko
TinggiBerdasarkan Pendidikan
Ibu dengan pengetahuan
(46,9%), cukup sebanyak 12 orang (37,5%) Resiko Tinggi Baik Cukup Kurang Total
F % F % F %
sedangkan responden terkecil mempunyai SD 4
12,5
2
6,25
2
6,25
8 25%
% % %
SMP
34,3 9,3 68,7
kategori pengetahuan kurang, yaitu & 11
%
8 25% 3
%
22
5%
Pendidikan SMA
46,9 15,6
2. Kepatuhan Kunjungan Antenatal Care Total 15
%
12 37,5 5
%
32 100
6
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Resiko Tinggi…
tentang kehamilan resiko tinggi berdasarkan 0,028 < α=0,05 yang artinya ada hubungan
pengetahuan cukup pada pendidikan SMA Hamil Tentang Kehamilan Resiko Tinggi
Tabel 6.Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil tentang Hasil penelitian pada yang dilakukan di
Kehamilan Resiko Tinggi dengan Kepatuhan Kunjungan ANC
Kepatuhan
Pengetahuan Total Puskesmas Pekauman Banjarmasin
Patuh Tidak Patuh
F % F % F %
terhadap 32 responden paling banyak
Baik 12 37,5% 3 9,4% 15 46,9%
5 15,6% 7 21,9% 12 37,5%
Cukup memiliki pengetahuan baik sebanyak 15
Kurang 1 3,1% 4 12,5% 5 15,6%
Total 18 56,3% 14 43,7% 32 100%
orang (46,9%), cukup sebanyak 12 orang
Tabel 6.menyatakan dari 32 sampel
(37,5%) sedangkan responden terkecil
responden, kepatuhan kunjungan ANC pada
mempunyai kategori pengetahuan kurang,
ibu hamil dilihat dari pengetahuan ibu hamil
yaitu sebanyak 5 orang (15, 6%).
tentang kehamilan resiko tinggi dapat
7
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Resiko Tinggi…
masalah Pre-Eklamsia terlihat pada penangan). pada ibu. Hal tersebut dapat
pernyataan no. 4 Ibu hamil dengan disertai membahayakan kehamilan dan persalinan,
bengkak pada muka, tungkai, protein bagi ibu dan janin dan komplikasi lainnya,
bukan termasuk tanda dan gejala keracunan pertumbuhan janin, janin mati dalam
sedikit bengkak pada tungkai bawah atau manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap
kaki pada kehamilan 6 bulan ke atas objek melalui indra yang dimilikinya
mungkin masih normal karena tungkai (mata, hidung, telinga, dan sebagainya).
tinggi, dan protein dalam urine berarti ada oleh intensitas perhatian dan persepsi
komplikasi tanda gejala preekamsia dan indra pendengaran yaitu telinga dan indra
tidak memperdulikan dirinya sendiri maka penglihatan yaitu mata. Pengetahuan baik
8
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Resiko Tinggi…
dari berbagai media yang ada seperti baik dari orang lain maupun dari media
internet, majalah, iklan kesehatan, dan massa. Semakin banyak informasi yang
televisi juga dari sosialisasi promosi masuk semakin banyak pula pengetahuan
Hal ini sejalan dengan penelitian yang diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi
dilakukan oleh Anik Sulistyanti (2014) juga dapat diperoleh pada pendidikan
hamil Resiko Tinggi dengan Kepatuhan Hal ini sesuai dengan pendapat
0,004 <α=0,05 sehingga keputusan uji lebih baik, apabila individu itu tidak
seseorang semakin mudah orang tersebut sebanyak 18 orang (56,2%), dan responden
9
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Resiko Tinggi…
dikategorikan tidak patuh, yaitu sebanyak disini tidak hanya mengandung arti bahwa
Patuhnya seseorang dapat terjadi jika pelayanan, tetapi adalah setiap kontak
seseorang sadar akan manfaatnya yang tenaga kesehatan baik diposyandu, pondok
didasari oleh pengetahuan yang baik bersalin desa, kunjungan rumah dengan ibu
kesehatan yang baik pula. Menurut Syakira Antenatal Care sesuai dengan standar
(2008) kepatuhan adalah perilaku pasien dapat dianggap sebagai kunjungan ibu
kepatuhan ibu hamil untuk berkunjung kehamilan resiko tinggi dengan kepatuhan
ketenaga kesehatan adalah dinilai dari ibu kunjungan ANC diperkuat oleh hasil
sesuai dengan standar kunjungan yang tentang hubungan pengetahuan ibu hamil
telah ditetapkan yaitu satu kali pada tentang Antenatal Care terhadap perilaku
14-27 minggu), dua kali pada trimester III AntenatalCare sebagian besar adalah
Kunjungan ibu hamil adalah kontak ibu Dalam bukunya Sulistyawati (2011)
mendapatkan pelayanan ANC sesuai empat kali selama masa kehamilan, yaitu
standar yang ditetapkan. Istilah kunjungan satu kali pada trimester I (usia kehamilan
10
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Resiko Tinggi…
0-13 minggu), satu kali pada trimester II semakin mengerti dan sadar terhadap
(usia kehamilan 14-27 minggu), dua kali sesuatu hal, sebaliknya semakin rendah
pada trimester III (usia kehamilan 28-36 tingkat pendidikan maka kemampuan
minggu) dan sesudah usia kehamilan 36 menilai dan kesadaran akan diadopsi secara
sebanyak 8 orang (25,0%), SMP & SMA semakin mudah orang tersebut untuk
responden terkecil berpendidikan S1, yaitu 4. Pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan
sebaliknya pendidikan yang rendah akan pendidikan SMP & SMA berjumlah 11
baru, karena pendidikan formal yang proses belajar, semakin tinggi pendidian
dalam memahami sesuatu. Semakin baik tinggi, maka seseorang akan semakin
11
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Resiko Tinggi…
baik dari orang lain maupun dari media terjadi jika seseorang sadar akan
masuk semakin banyak pula pengetahuan pengetahuan yang baik kemudian diikuti
yang didapat mengenai kesehatan. dengan perilaku kesehatan yang baik pula.
diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi perilaku pasien sesuai dengan ketentuan
juga dapat diperoleh pada pendidikan yang diberikan oleh profesional kesehatan,
Notoatmodjo (2012) bahwa dengan adanya dinilai dari ibu hamil terus memeriksakan
individu memperoleh pengetahuan yang kunjungan yang telah ditetapkan yaitu satu
lebih baik, apabila individu itu tidak kali pada trimester I (usia kehamilan 0-13
memperoleh informasi maka pengetahuan minggu), satu kali pada trimester II (usia
yang didapat juga kurang. kehamilan 14-27 minggu), dua kali pada
kunjungan ANC berdasarkan pendidikan tentang Hubungan Usia dan Pendidikan Ibu
paling banyak berperilaku patuh pada hamil Resiko Tinggi dengan Kepatuhan
12
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Resiko Tinggi…
melakukan Antenatal Care di Puskesmas tinggi semakin sering juga ibu hamil
Hal ini sesuai dengan pendapat dalam pelayanan kesehatan terutama ibu
Notoatmodjo (2012) bahwa dengan adanya hamil pada saat melakukan kunjungan
suatu informasi kepada individu maka ANC bidan harus memberitahu dan
lebih baik, apabila individu itu tidak tinggi sehingga ibu hamil bisa mewaspadai
peroleh ρ value = 0,028 < α=0,05 yang ada atau akan timbul pada kehamilan
artinya ada hubungan yang bermakna tersebut, dapat mengenal secara dini resiko
antara Pengetahuan Ibu Hamil Tentang tinggi kehamilan, dan segera dapat diatasi
13
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Resiko Tinggi…
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang Banjarmasin.Ibu Susanti Suhartati, S. ST, M.
dilakukan oleh Cien Tamaka (2013) Kes selaku pembimbing I telah meluangkan
tentang Hubungan Pengetahuan Ibu hamil waktu untuk memberikan bimbingan, arahan,
dengan Keteraturan Pemeriksaan Antenatal masukkan dan dukungan dari awal penyusunan
baik, 15 ibu hamil yang patuh dalam untuk memberikan bimbingan, arahan,
melakukan pemeriksaan Antenatal Care masukkan dan dukungan dari awal penyusunan
dan dari 7 ibu hamil yang berpengetahuan sampai dengan terselesainya dalam menyusun
kurang baik, 1 ibu hamil yang patuh dalam Skripsi ini.Kedua orang tua dan segenap
melakukan pemeriksaan Antenatal Care, keluarga yang selalu memberikan doa dan
uji statistik Chi- Square diperoleh nilai ρ perkuliahan dan akhirnya bisa sampai
Ho ditolak Ha diterima yang artinya ada seperjuangan yang tidak bisa disebutkan satu
Hubungan Pengetahuan Ibu hamil dengan per satu yang telah bersedia untuk berdiskusi
Keteraturan Pemeriksaan Antenatal Care dan saling memberikan motivasi satu sama lain.
UCAPAN TERIMAKASIH
14
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Resiko Tinggi…
15