Disusun oleh :
19613265
LAPORAN PENDAHULUAN
Mahasiswa
19613265
Mengetahui,
( ) ( )
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
sebagai akibat iskemia atau hemoragi sirkulasi saraf otak (Sholihah, 2017)
kehilangan tonus otot dan gangguan mobilitas fisik sehingga pasien harus imobilisasi
Stroke adalah cedera otak yang berkaitan dengan obstruksi aliran darah otak.
(Corwin, 2002).
B. Etiologi
Penyebab utamanya dari stroke diurutkan dari yang paling penting adalah
srebral dan ruptur aneurisme sekular. Stroke biasanya disertai satu atau beberapa
penyakit lain seperti hipertensi, penyakit jantung, peningkatan lemak di dalam darah,
DM atau penyakit vasculer perifer . Selain itu, ada beberapa faktor resiko lain yang
Trombosis : Bekuan darah dalam pembuluh darah otak atau leher: Arteriosklerosis
serebral.
Embolisme serebral : Bekuan darah atau material lain yang dibawa ke otak dari
bagian tubuh yang lain: endokarditis, penyakit jantung reumatik, infeksi polmonal.
Iskemia : Penurunan aliran darah ke area otak: Kontriksi ateroma pada arteri.
Hemoragi Serebral: Pecahnya pembuluh darah serebral dengan perdarahan kedalam
C. Faktor Resiko
a. Jenis kelamin : pria lebih sering ditemukan menderita stroke dibanding wanita.
b. Usia : makin tinggi usia makin tinggi pula resiko terkena stroke.
a. Hipertensi
b. Penyakit jantung
c. Koleterol tinggi
d. Obesitas
e. Diabetes melitus
f. Stress emosional
3. Kebiasaan hidup
a. Merokok
b. Peminum alkohol
c. Obat-obatan terlarang
D. Klasifikasi
Stroke Iskemik
Terjadi akibat terjadi penyumbatan di sel-sel syaraf otak.Hampir
kebanyakan pasien Stroke sebanyak 83% adalah pengidap stroke iskemik. Stroke
penggumpalan.
Stroke Hemorragik
(ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi otak).
E. Manifestasi Klinis
5. Gangguan penglihatan
F. Pemeriksaan Penunjang
G. Penatalaksanaan
berikut:
a. Mempertahankan saluran nafas yang paten yaitu lakukan pengisapan lendir yang
pasien harus dirubah posisi tiap 2 jam dan dilakukan latihan-latihan gerak pasif.
Pengobatan Konservatif
Pengobatan Pembedahan
H. Komplikasi
Depresi
Darah beku
Darah beku mudah berbentuk pada jaringan yang lumpuh terutama pada
pembekuaan darah juga dapat terjadi pada arteri yang mengalirkan darah ke paru-
jika otot-otot betis mengerut kaki terasa sakit ketika harus berdiri dengan rumit
I. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
o Suara bicara : kadang mengalami gangguan yaitu sukar dimengerti, kadang tidak
bisa bicara
Pemeriksaan integumen
o Kulit : jika klien kekurangan O2 kulit akan tampak pucat dan jika kekurangan
cairan maka turgor kulit kan jelek. Di samping itu perlu juga dikaji tanda-tanda
dekubitus terutama pada daerah yang menonjol karena klien stroke hemoragik
Pemeriksaan dada
ataupun suara nafas tambahan, pernafasan tidak teratur akibat penurunan refleks
Pemeriksaan abdomen
Didapatkan penurunan peristaltik usus akibat bed rest yang lama, dan
Pemeriksaan ekstremitas
Pemeriksaan neurologi
T:
- ambil sampel drainase
cairan serebrospinal.
- kalibrasi transduser.
- pertahankan sterilitas
system pemantauan .
- pertahankan posisi
kepala dan leher netral.
- dokumentasikan hasil
pemantauan,jika perlu.
- atur interval
pemantauan sesuai
kondisi pasien.
- dokumentasi hasil
pemantauan.
E:
-jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
- Monitor kondisi
umum selama
melakukan mobilisasi
T:
- Fasilitasi aktivitas
mobilitas dengan alat
bantu
- Fasilitasi melakukan
pergerakan
- Libatkan kelurga
untuk membantu pasien
dalam meningkatkan
pergerakan
E:
- Anjurkan melakukan
mobilisasi dini
- Anjurkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan (mis. duduk
ditempat tidur).
K:
Konsultasi kesehatan
DAFTAR PUSTAKA
Sholihah, A. (2017). Pengaruh Mobilisasi Dini Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Pada
Pasien Pasca Stroke Iskemik Di Rsud Dr. Harjono Ponorogo. Journal Kesehatan.
DI, L. (2019). Posisi Tidur Miring 30Derajat Terhadap Terjadinya. Jurnal Keperawatan
Terapan (e-Journal), 05(02).
Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Suyono, Slamet. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 3. Jilid I II. Jakarta.: Balai
Penerbit FKUI