RELECTIVE THINKING
OLEH
KELOMPOK I
Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, karena atas rahmat dan
karunia-Nya kami berada dalam keadaan sehat dan mendapat kesempatan untuk menyusun
makalah yang berjudul “Metode Bimbingan Klinik Dengan Relective Thinking”, untuk
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan kepada kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan akhirnya,
penulis meyadari bahwa makalah ini kekurangan, untuk itu segala kritik dan saran kiranya
ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca pada
Penulis
KELOMPOK I
2
DAFTAR ISI
BAB IV PENUTUP....................................................................................... 18
A.Kesimpulan ................................................................................ 18
B.Saran ............................................................................................ 18
Daftar Pustaka................................................................................................ 19
3
BAB I
PENDAHULUAN
Melalui praktik klinik mahasiswa diharapkan lebihaktif dalam setiap tindakan sehingga
akan menjadi orang yang cekatan dalammenggunakan teori tindakan, menumbuhkan dan
membina sikap tingkah lakudan kemampuan profesional keperawatan dalam praktek
keperawatan ilmiah,mampu melakukan adaptasi secara profesional dan menjadikan diri
sebagaimodel peran
1..2.Tujuan
Tujuan dari tugas ini adalah untuk memenuhi tugas dalam pemenuhan materi dan
peingkatan nilai mata kuliah metodik khusus.
4
1.3.Tujuan Khusus
5
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Agar mampu menghadapi kenyataan dan menyelesaikan fenomena yang ada sehingga
dapat memberikan pelayanan kesehatan dengan baik, maka kemampuan berfikir kritis dalam
menganalisa akan menentukan kemampuan peserta dalam pengambilan keputusan untuk
setiap tindakan. Kemampuan berfikir kritis dan menganalisa akan menjadi lebih tajam dengan
proses pembelajaran refleksi, karena dengan proses refleksi peserta didik dituntut untuk
selalu melihat kembali apa yang telah ditemukan dan dilakukan pada saat praktek, digali dan
di investigasi mengapa hal itu terjadi kemudian dinilai efektifitas dan keuntungan serta
kerugiannya. Sehingga ditemukan cara yang terbaik untuk dilaksanakan dalam praktek
selanjutnya. Kemampuan ini akan lebih menambah kepercayaan diri peserta untuk berkreasi
dan mengembangkan praktek yang terbaik.
6
proses pembelajaran refleksi merupakan metoda untuk meningkatkan kinerja Perawat dan
Bidan, khususnya dalam menganalisa dan mengambil keputusan untuk melakukan pelayanan
kepada pasiennya sesuai standar.
Begitu pula dalam upaya peningkatan kualitas asuhan kebidanan dalam menunjang
terciptanya pelayanan PONEK di Rumah Sakit, pelayanan PONED di Puskesmas dan
pelayanan kebidanan esensial di semua jenjang pelayanan dasar dan rujukan telah ditetapkan
Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 938/2007 tentang Standar Asuhan Kebidanan, dalam
proses bimbingan teknis yang dilakukan oleh para manajer kebidanan kepada para bidan
pelaksana, menggunakan proses refleksi kasus dalam rangka meningkatkan kemampuan
analisa dan penerapan standar pada pelayanan yang diberikan. Proses ini dirasakan sangat
membantu meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan dan pemberian
pelayanan kepada klien, sehingga pelayanan yang cepat dan tepat dapat diberikan.
Osterman & Kottkamp (2000) dipandang kegiatan reflektif sebagai dasar untuk
pengembangan kompetensi professional yang tertinggi dalam praktik pengajaran yang
kompleks.Berdasarkan hasil analisis, interpretasi, evaluasi tersebut selanjutnya dicari
penyebab ketidakberhasilan pembelajaran. Setelah ditemukan berbagai faktor yang menjadi
penyebab belum berhasilnya pembelajaran, maka langkah selanjutnya adalah membuat
rencana perbaikan pembelajaran untuk menghilangkan berbagai faktor yang menjadi
penyebab ketidakberhasilan pembelajaran pada pertemuan pembelajaran selanjutnya
7
a. Meningkatkan praktek dimasa yang akan datang Jujur terhadap diri dan penampilan
yang dimiliki Selalu mencari pertolongan/bantuan kepada teman (Tim) jika
diperlukan
b. Meyakini bahwa praktek yang dilakukan berdasarkan penelitian yang up to date
Dengan menggunakan critical thinking meningkatkan diri untuk menghadapi
tantangan.
c. Meningkatkan kepercayaan Selalu berusaha menggali dan mencari pembenaran yg
rasional dari tindakan yg dilakukan Selain itu adapun manfaat dari reflectife
learning (Pembelajaran reflektif) bagi pelajar\mahasiswa adalah: Belajar dari
pengalaman
d. Mengembangkan keterampilan praktek profesional Tanggung jawab untuk belajar
mereka sendiri (dan tindakan)
e. Membangun kapasitas pengetahuan untuk merestrukturisasi / reframe Perbaikan
secara terus menerus dalam praktek
f. Mengembangkan kognitif keterampilan
C. Keuntungan Pembelanjaran Relective Thinking
Pembelajaran reflektif dapat ditangkap (dan dinilai) melalui kerja dalam berbagai
bentuk yang meliputi misalnya,
a. Reflektif Portofolio,
b. Esai,
c. Buku harian,
d. Log atau jurna lreflektif Portofolio
e. Pembelajaran reflektif membantu untuk mengembangkan pemikiran kritis,
kesadaran diri dan kemampuan analisis dan penting untuk staf dan mahasiswa
D. Langkah-Langkah Relective Thinking
a. PEER OBSERVATIONTeknik ini memberikan kesempatan pada para guru untuk
saling mengobservasi proses pembelajaran yang mereka lakukan dikelas.
b. Self ReportSelf-report bertujuan untuk menemukan jenis kegiatan pembelajaran
yang biasa digunakan, apakah semua tujuan pembelajaran sudah dilakukan, sejauh
mana tujuan tiap individu terpenuhi dan jenis aktivitas yang berjalan lancar maupun
yang bermasalah.
c. AutobiographiesDilakukan dalam kelompok guru dengan pembimbing dimana
masing-masing guru menuliskan pengalaman mengajarnya dan kemudian
8
menceritakan di dalam kelompok untuk diberikan komentar untuk perbaikan di
masa yang akan datang.
d. Journal WritingDigunakan untuk menyediakan rekaman pembelajaran, membantu
guru dalam pengembangan diri, dan mendorong interaksi teman sejawat.
e. Recording LessonTujuannya untuk menangkap sebanyak mungkin rekaman
interaksi yang terjadi selama pembelajaran.
f. Titik mula self–reflection adalah evaluasi diri pada saat melakukan episode
pelaksanaan pembelajaranSelf Reflectionguru dapat mengumpulkan ( mencatat/
merekam ) pengalaman – pengalaman yang dilalui sepanjang kegiatan
pembelajaran.Recollection of the eventsguru melakukan reviu terhadap pengalaman
pengalan tersebut dan memberikan respon kritis dirinyaReview & Respond
9
BAB III
NO. REGISTER :
A. Pengkajian
Nama : Ny S : Tn F
B. Data Subjektif
2. Keluhan Utama
10
Ibu mengatkan ada rasa nyeri dari perut menjalar hingga ke pinggang dan sakit
Durasi : 20 detik
Kekuatan : kuat/sedang/lemah
b. Pengeluaran pervaginam
Mual muntah diawali kehamilan naundapat diatasi setelah diberi obat oleh bidan
yang memeriksa
Imunisasi TT 1 : Ya/Tidak
Imunisasi TT 2 : Ya/Tidak
11
7. Riwayat kehamilan,persalinan dan nifas yang lalu
ibu bayi
Hami
l Ini
Tidak
Ada
9. Riwayat kesehatan
12
Ibu mengatakan dipihak keluarga baik pihak ibu atau suami tidak ada keturunan
kembar
10. Makan terakhir tanggal 05 Maret 2021 jam 08.00 wib jenis nasi lauk pauk
11. Buang air besar terakhir tanggal 05 Maret 2021 jam 08.30 wib
12. Buang air kecil terakhir tanggal 05 Maret 2021 jam 08.30 wib
Ibu mengatakan telah mempersiapkan pakaian ibu, pakaian bayi, dan biaya untuk
bersalin serta suami dan mertua bersedia mendampingi ibu selama proses
persalinan
Ibu dan keluarga merasa cemas dalam menghadapi proses persalinan nanti
C. Data Objektif
1. Pemeriksaan Fisik
c. Tanda Vital
Suhu : 37.0 C
d. TB : 155 cm
13
BB : sebelum hamil 54, BB sekarang 67kg
LILA : 26 cm
f. Payudara
Bentuk : Simetriis
g. Abdomeen
Pembesaran : Memanjang
Palpasi Leopold
melenting
14
Leopold II : Bagian kiri perut ibu teraba bidang datar,keras
PAP
(11/12/11)
j. Ekstremitas
Refleks patella :+
Kuku : Bersih
k. Genitalia Luar
15
Tanda Chadwich : Ada
l. Anus
5. Pembukaan : 5 cm
7. Presentase : Kepala
8. Penurunan : Hodge II
II. Assesment
1. Diagnosis Kebidanan
Presentase kepala, sudah masuk PAPkala I fase aktif dengan Pre Eklamsia
2. Masalah
16
Ibu merasakan sakit kepala yang hebat cemas dalam menghadapi persalinan dan takut
3. Kebutuhan
V. Planing
c. Anjurkan ibu berdoa agar proses persalinan dapat berjalan dengan baik (ibu bersedia
untuk berdoa)
VI. Implementasi
17
a. Memberi tahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan, bahwa kondisi ibu mengalami pre
eklamsia atau yang sering disebut dengan keracunana kehamilan dan janin dalam
keadaan baik. Namun ibu harus dirujuk ke rumah sakit mengingat berbagai bahaya
yang bisa muncul baik pada ibu maupun bayi sebagai komplikasi dari pre eklamsia
c. Menganjurkan ibu untuk berdoa agar proses persalinan dapat berjalan dengan baik
VII. Evaluasi
a. Ibu dengaan keluarga mengerti,tampak cemas dan setuju untuk dilakukan rujukan
18
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemilihan metode pembelajaran yang tepat dapat menumbuhkan minat peserta didik
untuk mengikuti kegiatan belajar-mengajar. Metode pembelajaran berfungsi sebagai cara
untuk menghantarkan bahan pelajaran agar sampai kepada peserta didik untuk mencapai
kompetensi yang diharapkan. Kompetensi tersebut dapat dicapai dengan menggunakan
metode pembelajaran yang efektif. Reflective Thinking merupakan salah satu metode
pembelajaran klinik yang penting dalam pendidikan medis. Reflective Thinking adalah
metode pembelajaran aktif yang dilaksanakan menggunakan pasien sebagai media
pembelajaran langsung di ruangan pasien di rumah sakit.
B. Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
http://budayamembacaa.blogspot.com/2018/10/bedside-teaching.html
http://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/29376/161101108.pdf?
sequence=1&isAllowed=y
https://id.scribd.com/document/380788261/Skenario-Bedside
20