Anda di halaman 1dari 7

PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM

DAN ALAT STERILISASI


I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat melakukan

penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai

dengan prosedur (Plummer, 1987). Sebab pentingnya dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium adalah agar

dapat diketahui cara-cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar, Sehingga kesalahan prosedur

pemakaian alat dapat diminimalisir sedikit mungkin. Hal ini penting supaya saat melakukan penelitian, data

yang diperoleh akan benar pula. Data-data yang tepat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang.

Dalam praktikum pengenalan alat-alat laboratorium dan alat-alat sterilisasi akan dijelaskan secara

detail mengenai fungsi dan spesifikasi masing-masing alat tersebut. Sterilisasi adalah usaha untuk

membebaskan bahan-bahan dari mikrobia yang tidak diinginkan (soetarto, dkk). Jadi Alat-alat sterilisasi adalah

alat yang digunakan untuk membebaskan suatu bahan atau alat lain dari mikrobia yabg tidak diinginkan.

B. Tujuan

Tujuan praktikum acara pengenalan alat dan bahan ini adalah untuk mengetahui alat-alat apa saja

yang terdapat di laboratorium mikrobiologi, cara penggunaan yang benar serta fungsi dan spesifikasi masing-

masing alat tersebut.

II. METODE
A.Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah keseluruhan alat yang ada di laboratorium

mikrobiologi untuk ditulis spesifikasi dan fungsinya. Alat-alat tersebut adalah : alat inokulasi bermata, jarum

enten, jarum inokulasi, drigalski, spatula, pipet tetes, pisau skalpel, cawan petridisk, lampu hunsen, tabung

reaksi,
labu ukur, pipet ukur, pipet gondok, tabung smith, pipet pump, propipet, disc staining, cawan porselen, botol

timbang, tabung durham, seitz filter, mortar, pipet tip, gelas ukur, eksikator, coloni counter, super mixer, water

bath, spektrofotometer, shaker, PH meter, sentrifuse, vortex, sentrifuse manual, dispenser, alat fermentasi,

kompor listrik, neraca semikasar manual, rak pengecatan, autoclave, hot air, inkubator dan laminar air flow.

B. Cara Kerja
Semua alat tersebut dicatat fungsinya masing-masing. Selain itu, dicatat
pula spesifikasi beberapa jenis alat yang dianggap perlu.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Tabel 1. alat sterilisasi dan alat laboratorium di lab. mikrobiologi


No
Nama Alat
Spesifikasi
Fungsi
123456789
10
11

12 13 14 15

16 17 18

Alat inokulasi

Jarum enten

Jarum inokulasi

Drigalski

Spatula

Pipet tetes

Pisau skalpel
Cawan petridisk
Lampu hunsen
Tabung reaksi

Labu ukur

Pipet ukur

Pipet gondok
Tabung smith

Pipet pump

Disc staining
Cawan porselen
Botol timbang

-----------
-------

Menginokulasi bakteri
Melihat hifa-hifa jamur,
khusus untuk fungi
Membuat kultur dengan
metode tusukan
Membuat kultur dengan
metode surface plate
Mengambil bahan
Mengambil bahan larutan
dalam jumlah kecil
Untuk membedah
Sebagai wadah medium
Memanaskan bahan
Wadah medium
pertumbuhan
Media pengenceran
Memindah larutan dalam
jumlah tertentu
Mengambil larutan
dalam jumlah tertentu
Uji kualitas air atau
fermentasi
Mengambil larutan
Pewarnaan sel mikrobia
Uji biokimia
Menimbang berat keri

B. Pembahasan
Dari hasil yang diperoleh dapat diketahui berbagai fungsi dan spesifikasi setiap alat yang ada di

laboratorium mikrobiologi. Jumlah alat yang ada di laboratorium mikrobiologi berjumlah sekitar 42 alat. Alat-

alat ini terdiri dari alat sterilisasi, alat isolasi, dan alat inokulasi mikrobia.

Alat yang terdapat di ruangan laboratorium seperti eksikator, spektrofotometer, autoclave, hot air,

laminar air flow, neraca semianalitik manual, rak pengecatan, coloni counter, shaker, spektrofotometer, shaker,

dan dispenser. Sedangkan alat-alat sterilisasi yang terdapat di laboratorium mikrobiologi seperti autoclave,

laminar air flow, hot air, dan seitz filter.

Tabung smith yang ada di lab terbagi menjadi dua bentuk, tabung smith berkaki dan tabung smith

tanpa kaki, fungsi tabung smith adalah untuk menguji kualitas air dan uji fermentasi. Kebanyakan orang sering

menggunakan tabung smith berkaki karena lebih mudah pemakaiannya.

Tabung durham memiliki bentuk yang sama seperti tabung reaksi, tapi di dalamnya terdapat

tambahan tabung kecil. Fungsi tabung ini adalah sebagai indikator terjadinya fermentasi. Fermentasi terjadi

jika gelembung-gelembung udara muncul pada bagian tabung kecil di dalam tabung durham.

Alat lain yang penting diketahui adalah laminar air flow. Rangkaian alat ini terletak khusus dalam

satu ruang yang disebut ruang steril. Penggunaan alat tersebut adalah untuk mensterilisasikan udara ditempat

kerja, sehingga kegiatan yang berkaitan dengan pemindahan dan pengambilan mikrobia dapat dilakukan di

sekitar laminar air flow. Fungsi lain adalah ketika menggunakan alat-alat yang sudah disterilisasikan, sehingga

untuk mencegah timbulnya kontaminasi tidak perlu menggunakan pemanasan dari lampu spritus ataupun

lampu hunsen.

IV. KESIMPULAN

Dari acara praktikum yang telah dilaksanakan, dapat diambil kesimpulan bahwa setiap alat

mempunyai fungsi dan spesifikasi yang berbeda tergantung jenis alatnya. Namun ada juga alat-alat yang sama

sehingga fungsinya juga sama, hanya saja sepesifikasi dari dua alat yang sama tersebut berbeda

.VI. DAFTAR PUSTAKA


Nuryono , Tahir. I, dan Pranowo, D. 2006. Petunjuk Praktikum Kimia Anorganik
Untuk Fakultas-Fakultas NonMIPA. Laboratorium Kimia Dasar FMIPA
UGM , Yogyakarta
Plummer, D. T., 1987. An Introduction to Practical Biochemistry. Tata Mc-Graw
Hill Publishing Company LTD, Bombay- New Delhi
Soetarto, E.S., Suharni. T.T, Nastiti. S.Y dan Sembiring, L. 2008.Petunjuk
Praktikum Mikrobiologi Untuk Mahasiswa Fakultas Biologi.
Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta
Umbreit, W.W.1960. Aplied Microbiology. Academic Press. London

Anda mungkin juga menyukai