Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di zaman sekarang ini, berkembangnya teknologi dan industri telah banyak

mengubah perilaku dan gaya hidup masyarakat, serta situasi lingkungan misalnya:

pola konsumsi makanan berubah, aktivitas fisik atau olahraga berkurang,

kebiasaan merokok dan meningkatnya polusi lingkungan, tanpa disadari

perubahan tersebut memberi pengaruh terhadap terjadinya transisi epidemiologi

dengan semakin meningkatnya kasus-kasus pernyakit tidak menular, seperti:

diabetes mellitus, hipertensi, stroke, dan jantung (Setiani, 2014). Penyakit

kardiovaskuler merupakan salah satu jenis penyakit yang saat ini banyak diteliti

dan dihubugkan dengan gaya hidup seseorang. Salah satu penyakit kardiovaskuler

yang banyak di derita di Indonesia adalah penyakit gagal jantung. Penyakit ini

merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia (WHO, 2013).

Congestive Heart Failure (CHF) merupakan suatu keadaan patologis dimana

kelainan fungsi jantung menyebabkan kegagalan jantung memompa darah untuk

memenuhi kebutuhan tubuh (McPhee dan Ganong, 2010). CHF adalah sindroma

klinik yang ditandai oleh adanya kelainan pada struktur atau fungsi jantung yang

mengakibatkan jantung tidak dapat memompa darah untuk memenuhi kebutuhan

metabolisme jaringan. Baru-baru ini didapatkan bahwa CHF terkait dengan

penurunan kardiak output dan vasokonstriksi perifer yang berlebihan (Rachma,

2014 didalam Haji dan Mohaved, 2004).


Menurut World Health Organization (WHO) 2016, 17,5 juta jiwa (31%) dari

58 juta angka kematian di dunia disebabkan oleh penyakit jantung. Dari seluruh

angka tersebut, benua Asia menduduki tempat tertinggi akibat kematian penyakit

jantung dengan jumlah penderita 712,1 ribu jiwa. Sedangkan di Asia Tenggara

yaitu Filipina menduduki peringkat pertama kematian akibat penyakit jantung

dengan jumlah penderita 376,9 ribu jiwa. Indonesia menduduki peringkat kedua di

Asia Tenggara dengan jumlah 371,0 ribu jiwa. Diperkirakan kematian akibat

penyakit jantung akan terus meningkat hingga tahun 2030, diperkirakan 23,6 juta

jiwa penduduk akan meninggal akibat penyakit jantung.

Menurut Riskesdas 2013, prevalensi CHF pada umur ≥ 15 tahun di Indonesia

sebesar 0,13% atau diperkirakan sekitar 229.696 orang, dan yang terdiagnosis

dokter atau gejala sebesar 0,3%. Prevalensi CHF berdasarkan terdiagnosis dokter

tertinggi adalah DI Yogyakarta (0,25%), disusul Jawa Timur (0,19%), dan Jawa

Tengah (0.18%). Prevalensi CHF berdasarkan diagnosis dan gejala tertinggi di

Nusa Tenggara Timur (0,8%), diikuti Sulawesi Tengah (0,7%), sementara

Sulawesi Selatan dan Papua sebesar (0,5%). Prevalensi penyakit CHF meningkat

seiring dengan bertambahnya umur, persentase tertinggi pada umur 65-74 tahun

(0,5%) untuk yang terdiagnosis dokter, turun sedikit pada umur ≥ 75 tahun

(0,4%), tetapi untuk yang terdiagnosis dokter atau gejala tertinggi pada umur ≥ 75

tahun (1,1%). Untuk yang didiagnosis dokter prevalensi lebih tinggi pada

perempuan (0,2%) disbanding laki-laki (0,1%), berdasarkan didiagnosis dokter

atau gejala prevalensi sama banyakanya Antara laki-laki dan perempuan (0,3%).
Data tentang penyakit gagal jantung di Indonesia, menurut hasil penelitian di

Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Hasan Sadikin Bandung pada periode

bulan September-Desember 2010 mengalami peningkatan. Pada bulan September

tahun 2010 angka penderita penyakit jantung berjumlah 12 orang, pada bulan

Oktober tahun 2010 berjumlah 24 orang, pada bulan November tahun 2010

berjumlah 29 orang, dan pada bulan Desember tahun 2010 berjumlah 40 orang

(Nurhayati, Nuraini, 2010).

Data-data di atas menunjukkan bahwa penyakit CHF dapat ditimbulkan oleh

beberapa faktor resiko, makan dalam hal ini perawat berperan menjadi Health

Educator baik dalam pencegahan penyakit CHF maupun dalam memberikan

pendidikan kesehatan supaya tidak menjadikan penyakit jantung itu sendiri

menjadi penyakit yang lebih berat lagi.

Berdasarkan data di atas, penulis tertarik untuk menyusun sebuah asuhan

keperawatan pada kasus CHF dengan judul “ASUHAN KEPERAWATAN PADA

TN.R DENGAN GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULAR: CONGESTIVE

HEART FAILURE (CHF) DI RUANG PERAWATAN LT.5 RUMAH SAKIT

ADVENT BANDUNG”

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian karya tulis ini dibagi menjadi dua bagian yaitu tujuan

umum dan khusus.

1.2.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dari penulisan karya tulis ini adalah untuk mendapatkan

pengalaman secara nyata dalam perawatan klien dengan CHF.


Dan juga agar penulis dapat melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien

secara langsung meliputi bio-psiko-sosial-spiritual dengan pendekatan proses

perawatan.

1.2.2 Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dalam penulisan karya tulis ini adalah agar penulis

mampu:

1. Melaksanakan pengkajian fisik, aspek psikologis, social dan spiritual pada

klien CHF.

2. Menentukan diagnose keperawatan menurut prioritas masalah berdasarkan

data yang sudah di kumpulkan.

3. Membuat perencanaan perawatan dengan baik sesuai dengan kebutuhan

klien dan sesuai dengan prioritas masalah, dengan cara menetapkan tujuan

dan intervensi rasional.

4. Melakukan tindakan perawatan sesuai dengan rencana keperawatan yang

telah ditetapkan.

5. Mengevaluasi hasil tindakan perawatan yang telah diberikan berdasarkan

tujuan.

6. Mendokumentasikan asuhan keperawatan yang telah diberikan.

1.3 Metode Penulisan

Dalam penulisan karya tulis ini penulis menggunakan metode deskriptif

dalam bentuk studi kasus. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan

adalah sebagai berikut:


1. Wawancara: mengadakan komunikasi langsung dengan klien dan

keluarga.

2. Observasi: mengamati dan memeriksa keadaaan pasien secara langsung

melalui teknik inspeksi, auskultasi, perkusi, dan palpasi dengan

menggunakan panca indera dan instrument.

3. Dokumentasi: memperoleh data dari catatan perawatan dan catatan medis

klien.

4. Studi Kepustakaan: mempelajari buku-buku dan literature yang

berhubungan dengan masalah CHF.

5. Studi Internet: mempelajari informasi dan artikel dan laporan ilmiah yang

tersaji dalam website yang berkaitan dengan masalah CHF.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penulisan karya tulis ini terbagi dalam empat bab, yaitu:

Bab 1: Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang masalah, tujuan penulisan,

metode penulisan, dan sistematika penulisan.

Bab 2: Tinjauan, teoritis, yang terdiri dari konsep dasar pengertian CHF, anatomi

dan fisiologi, gejala klinis, patofisiologi, pemeriksaan penunjang, pengobatan dan

pencegahan penyakit. Proses perawatan yang meliputi pengkajian, pengumpulan

data, analisa data, perencanaan, tindakan perawatan dan evaluasi.

Bab 3: Tinjauan kasus, menguraikan tentang pengkajian, pemeriksaan fisik,

pemberiksaan penunjang, pengobatan, analisa data, diagnosa keperawatan, asuhan

keperawatan, dan catatan perkembangan. Pembahasan terhadap proses


keperawatan yang terdiri dari: hal-hal lain yang mendukung, menghambat, dan

kesenjangan.

Bab 4: Kesimpulan dan saran.

Anda mungkin juga menyukai