Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MODUL 01
PENGANTAR
DISUSUN OLEH
2020
Kontrak merupakan Suatu peristiwa dimana dua orang atau lebih saling berjanji
untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu perbuatan tertentu, yang
umumnya dilakukan secara tertulis. Kontrak menimbulkan hak dan kewajiban
bagi para pihak yang membuat kontrak tersebut. Kontrak adalah suatu lembaga
hukum (legal institution) yang menjadi dasar hukum dari hampir sebagian besar
hubungan bisnis (business relationship).
Kontrak adalah suatu dokumen tertulis yang memuat keinginan para pihak untuk
mencapai tujuan-tujuan komersialnya. Karena kontrak adalah dokumen hukum
maka keterampilan dan kecermatan dalam menyusun kontrak harus ditingkatkan.
Definisi perjanjian Suatu persetujuan adalah suatu perbuatan dengan mana satu
orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih. (pasal
1313)
Perjanjian yang hanya menimbulkan hak dan kewajiban saja diantara para pihak
dengan tidak memindahkan obyek perjanjian;
a. Menimbulkan hak dan kewajiban saja diantara para pihak dengan tidak
memindahkan obyek perjanjian, contoh perjanjian jual-beli;
Kontrak Bisnis merupakan suatu perjanjian dalam bentuk tertulis dimana yang
disetujui oleh para pihak yang terikat didalamnya bermuatan bisnis.
Kemudian syarat sahnya perjanjian atau kontrak yaitu Sepakat mereka yang
mengikat dirinya, Kecakapan untuk membuat suatu perikatan, Mengenai suatu
hal tertentu secara yuridis suatu perjanjian harus mengenai hal tertentu yang
telah disetujui. Jadi dalam suatu perjanjian atau kontrak itu ada syarat yang harus
dipenuhi untuk mengikat suatu perjanjian dan ada suatu hikum yang
mengikatnya serta sanksi jika melanggar perjanjian tersebut. Kemudian suatu
perjanjian atau kontrakkan berakhir jika terjadi hal yang membuat kontrak itu
harus berakhir.
1. Kontrak tertulis
a) Bukti tulisan.
c) Persangkaan.
d) Pengakuan.
e) Sumpah.
Subjek Kontrak
- Para ahli waris mereka dan mereka yang mendapatkan hak dari padanya
- Pihak ketiga
Peralihan resiko adalah saat tertentu yang ditentukan sebagai batas keberadaan
tanggung jawab suatu pihak untuk memikul resiko dalam suatu transaksi. Bentuk
perjanjian yang diluar KUHPDT, maka harus melakukan pengaturan sendiri atas
resiko yang mungkin timbul.
3. Prinsip Ganti Rugi
Setiap pihak yang dirugikan berhak untuk menuntut ganti rugi atas kerugian
yang timbul karena tidak dipenuhinya atau dilanggarnya ketentuan perjanjian
oleh pihak lainnya. Ketentuan ganti rugi harus dijelaskan secara mendetail dalam
kontrak yang dibuat.
4. Prinsip Keadaan Darurat (Force Majeure)
Para pihak dapat memilih model penyelesaian sengketa yang mungkin timbul
dalam pelaksanaan perjanjian.
1) Kontrak sebagai media atau piranti yang dapat menunjukkan apakah suatu
perjanjian dibuat sesuai dengan syarat-syarat sahnya perjanjian.
2) Kontrak tersebut sengaja dibuat secara tertulis untuk dapat saling memantau
di antara para pihak, apakah prestasi telah dijalankan atau bahkan telah terjadi
wanprestasi / ingkar janji.
3) Kontrak itu sengaja dibuat sebagai suatu alat bukti bagi mereka yang
berkepentingan, sehingga apabila ada pihak yang dirugikan telah memiliki alat
Menurut pasal 1320 KUHP kontrak adalah sah bila memenuhi syarat-syarat
sebagi berikut:
b. Syarat objektif, syarat ini apabila dilanggar maka kontraknya batal demi
hukum, meliputi:
Adapun akibat dari tidak terpenuhinya satu atau lebih dari syarat sahnya
perjanjian adalah:
Dalam hal ini perjanjian tersebut dianggap tidak pernah sah dan tidak pernah ada,
dalam hal ini jika tidak terpenuhi syarat objektif yaitu syarat perihal tertentu dan
syarat kausa yang diperbolehkan.
Dalam hal ini, perjanjian tersebut baru dianggap tidak sah jika dibatalkan
oleh yang berkepentingan, jika terpenuhi syarat subjektif yaitu tercapainya kata
sepakat dan kecakapan berbuat.
Dalam hal ini, perjanjian tidak dapat dilaksanakan karena perjanjian ini dengan
syarat pengguhan.Dan syarat tangguhan belum bisa dilaksanakan atau terwujud.
Dalam hal ini, adanya sanksi administrative terhadap salah satu atau kedua belah
pihak yang mengadakan perjanjian karena tidak terpenuhinya syarat perjanjian,
tetapi tidak mengakibatkan batalnya suatu perjanjian tersebut.
a. Pembayaran.
c. Pembauran utang.
d. Kompensasi.
g. Pembatalan kontrak.
i. Lewat waktu.
Asas kepercayaan
Asas keseimbangan
Asas kepatutan
Asas kebiasaan
FUNGSI PERJANJIAN
Fungsi perjanjian dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu fungsi yurudis dan
fungsi ekonomis.
1. Pengertian Prestasi
- Memberikan sesuatu;
- Berbuat sesuatu;
2. Pengertian Wanprestasi
Akibat dari wanprestasi itu biasanya dapat dikenakan sanksi berupa ganti rugi,
pembatalan kontrak, peralihan risiko, maupun membayar biaya perkara. Sebagai
contoh seorang debitor (si berutang) dituduh melakukan perbuatan hukum, lalai
atau sengaja tidak melaksanakan sesuai bunyi yang telah disepakati dalam
kontrak, jika terbukti, maka debitor harus mengganti kerugian (termasuk ganti
rugi + bunga + biaya perkaranya). Meskipun demikian debitor bisa saja membela
diri dengan alasan :
Untuk hal yang demikian debitor tidak harus mengganti kerugian. Oleh karena itu,
sebaiknya dalam setiap kontrak bisnis yang kita buat dapat dicantumkan juga
mengenai risiko, wanprestasi, dan keadaan memaksa ini.
3. Apakah Akibatnya jika ada syarat sahnya perjanjian yang tidak terpenuhi?