STRATEGI PEMBERANTASAN
MAFIA TANAH
iii
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
Penulis
Dr. Yuliandi, S.SiT., M.H.
Editor
Drs. M. Fathur Rohman, M.M.
Awang Choirul Muchson, SH., M.H.
Desain Cover
Aryo Diro Design
Penata Isi
Tim AFJ
Diterbitkan oleh
Media Nusa Creative
Anggota IKAPI (162/JTI/2015)
Bukit Cemara Tidar H5 No. 34, Malang
E-mail : mnc.publishing.malang@gmail.com
Website : www.mncpublishing.com
ISBN : 978-602-462-665-5.
iv
KATA PENGANTAR
v
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
Penulis
vi
DAFTAR ISI
vii
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
viii
PENDAHULUAN
1
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
Hak Milik
Sifat dari hak milik adalah hak turun-menurun, terkuat dan
terpenuh yang dapat dipunyai orang atas tanah. Berbeda dengan
hak atas tanah lainnya, hak milik tidak memiliki jangka waktu.
Yang dapat memiliki hak milik adalah warga negara
Indonesia, serta badan-badan hukum tertentu yang ditetapkan oleh
Pemerintah. Berdasarkan Pasal 1 Peraturan Pemerintah No. 38
tahun 1963 tentang Penunjukan Badan-Badan Hukum yang dapat
Mempunyai Hak Milik atas Tanah, badan-badan hukum yang dapat
memiliki hak milik atas tanah antara lain:
1. Bank-bank negara;
2. Perkumpulan-perkumpulan koperasi pertanian;
3. Badan-badan keagamaan;
4. Badan-badan sosial.
1
Fredrik J Pinakunary Law Offices. 2020. Mengenal Hak-hak atas Tanah
Menurut Hukum Agraria. Online. https://fjp-law.com/id/mengenal-hak-hak-atas-
tanah-menurut-hukum-agraria/. Diakses Sabtu, Tanggal 3 April 2021. Pukul
18.36 WIB
2
Dr. Yuliandi, S.SiT., M.H.
3
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
4
Dr. Yuliandi, S.SiT., M.H.
5
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
Hak Pakai
Hak pakai adalah hak untuk menggunakan dan/atau
memungut hasil dari tanah yang dikuasai langsung oleh Negara
atau tanah milik orang lain, yang memberi wewenang dan
kewajiban yang ditentukan dalam keputusan pemberiannya oleh
pejabat yang berwenang memberikannya atau dalam perjanjian
dengan pemilik tanahnya.
Hak pakai dapat diberikan:
1. Selama jangka waktu yang tertentu atau selama tanahnya
dipergunakan untuk keperluan yang tertentu;
2. Dengan cuma-cuma, dengan pembayaran atau pemberian jasa
berupa apapun.
Hak Sewa
Seseorang atau suatu badan hukum mempunyai hak sewa
atas tanah, apabila ia berhak mempergunakan tanah milik orang
lain untuk keperluan bangunan, dengan membayar kepada
pemiliknya sejumlah uang sebagai sewa.
Yang dapat menjadi pemegang hak sewa ialah:
1. Warga negara Indonesia;
2. Orang asing yang berkedudukan di Indonesia;
3. Badan hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia dan
berkedudukan di Indonesia;
4. Badan hukum asing yang mempunyai perwakilan di Indonesia.
Selain hak pakai, hak sewa juga memungkinkan untuk
diberikan kepada orang atau badan hukum asing. 2
Setelah memahami bab ini, maka pada bab berikut kita akan
membahas apa dan bagaimana perlindungan hukum dalam konflik
pertanahan.
2
Fredrik J Pinakunary Law Offices. 2020. Mengenal Hak-hak atas Tanah
Menurut Hukum Agraria. Online. https://fjp-law.com/id/mengenal-hak-hak-
atas-tanah-menurut-hukum-agraria/. Diakses Sabtu, Tanggal 3 April 2021.
Pukul 18.36 WIB.
7
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
8
PERLINDUNGAN HUKUM
DALAM KONFLIK
PERTANAHAN
3
K. Wantjik Saleh, 1982, Hak Anda Atas Tanah, Jakarta:Ghalia Indonesia, hal 7.
4
Nurnaningsih Amriani, 2011, Mediasi Alternatif Penyelesaian Sengketa
Perdata di Pengadilan, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, hal. 1.
9
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
10
Dr. Yuliandi, S.SiT., M.H.
6
Edi As’Adi, 2000, Hukum Acara Perdata dalam Perspektif Mediasi (ADR) di
Indonesia, Yogyakarta: Graha Ilmu, hal 1.
7
Lutfi I Nasoetion, 2002, Konflik Pertanahan (Agaria) Menuju Keadilan
Agraria), Bandung: Yayasan Akatiga, hal. 112.
11
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
8
Gunawan Wiradi, 2001, Masalah Pembaruan Agraria: Dampak Land Reform
terhadap Perekonomian Negara, (Makalah tidak diterbitkan), hal. 4.
8
Nurnaningsih Amriani, Op. Cit., hal. 6.
9
Takdir Rahmadi, 2010, Mediasi: Penyelesaian Sengketa Melalui Pendekatan
Mufakat, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, hal. 66
12
Dr. Yuliandi, S.SiT., M.H.
13
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
10
Hadjon , Philipus M., Peradilan Tata Usaha Negara Menurut UU No. 5 Tahun
1986; Antara Harapan dan Permasalahan, Yridika, Majalah Fakultas Hukum
Universitas Airlangga, Nomor 7 Tahun II, Desember 1987-Januari 1988
14
Dr. Yuliandi, S.SiT., M.H.
15
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
16
Dr. Yuliandi, S.SiT., M.H.
11
http://raypratama.blogspot.com/2012/02/hukum-tanah-sebagai-suatu-
sistemhukum.html, didownload, tanggal 18 September 2016, pukul 17.00 Wib.
17
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
12 http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt4def27eb31a3f/node/862/peraturan-
kepala-bpn-no-3-tahun-2011-pengelolaan-pengkajian-dan-penanganan-kasus-
pertanahan, diunduh tanggal 3-09-2016.
13 Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat, Kementerian ATR/BPN Bagian Advokasi dan
Dokumentasi Hukum
18
Dr. Yuliandi, S.SiT., M.H.
19
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
20
Dr. Yuliandi, S.SiT., M.H.
Kantor Pertanahan;
- Data fisik dapat direkontruksi di lapangan;
- Sepanjang tidak dibuktikan sebaliknya bahwa perolehannya
dilakukan dengan itikad baik;
- Secara nyata fisiknya dikuasai di lapangan;
Maka sertipikat tersebut mempunyai kekuatan bukti seperti akta
otentik, hakim atau pengacara harus menerima sebagai akta yang
benar. 15
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perlindungan
hukum yang diberikan kepada aset atau hak-hak atas tanah
masyarakat adalah:
• Perlindungan hukum preventif yang diatur dalam ketentuan
UUPA dan pelaksanaannya di atur dalam PP 10 tahun 1961
yang kemudian diganti dengan PP 24 tahun 1997 tentang
pendaftaran tanah, Pasal 107 PMNA/Ka BPN No.9 tahun 1999;
• perlindungan hukum represif yang merupakan perlindungan
sosiologis berupa pengakuan dari masyarakat atau yang telah
diuji secara materiil melalui putusan majelis hakim atau
pengadilan.
Bahwa secara normatif berdasarkan PP 10 tahun 1961 dan
PP 24 tahun 1997 tentang pendaftaran tanah, perlindungan hukum
bagi suatu hak atas tanah diberikan apabila memenuhi syarat-syarat
pembuktian yang kuat dan tidak dibuktikan sebaliknya, syarat-
syarat tersebut adalah:
a. Dibuat atau diterbitkan oleh lembaga yang berwenang, dibuat
sesuai dengan prosedur yang berlaku tentang pendaftaran tanah;
b. Data Fisik dapat dapat direkonstruksi
c. Data Yuridis dapat membuktikan penguasaan atau perolehan
hak atas tanah;
d. Data Adiminstrasi sesuai dengan daftar umum pendaftaran tanah
15 ibid
21
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
22
SENGKETA PERTANAHAN,
DAMPAK ADANYA MAFIA
TANAH
16
Sarjita dan Manggala, H.B.N. 2005. Pembatalan dan Kebatalan Hak Atas
Tanah. Yogyakarta: Tugu Jogja Pustaka.
17
Limbong, Benhard. 2011. Konflik Pertanahan. Jakarta: Margaretha Pustaka.
Hlm 1.
23
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
18
Sarjita. (2005). Teknik dan Strategi Penyelesaian Sengketa Pertanahan.
Yogyakarta: Tugu Jogja Pustaka.
19
Sumardjono, Maria S. W. 2011. Reorientasi Kebijakan Pertanahan, Jakarta:
Margaretha Pustaka. Hlm 65.
24
Dr. Yuliandi, S.SiT., M.H.
20
Robbins, Stephen P. 1996. Organizational Behavior, Concepts, Controversies,
Aplications. Prentice-hall International Editions. USA. Hlm 39.
25
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
26
Dr. Yuliandi, S.SiT., M.H.
27
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
21
Kreps, Gary L. 1986. Organizational Communication; Theory and Practice.
New York. Hlm 185.
28
Dr. Yuliandi, S.SiT., M.H.
29
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
perundang-undangan; dan
9. Para penegak hukum kurang berkomitmen untuk melaksanakan
peraturan perundang-undangan pertanahan secara konsekuen
dan konsisten.
Penyebab umum timbulnya sengketa bidang pertanahan
dapat dikelompokkan dalam dua faktor, yaitu faktor hukum dan
faktor non hukum.
Beberapa faktor hukum yang menjadi akar dari sengketa/
konflik pertanahan yang terjadi belakangan ini antara lain: (1)
tumpang tindih peraturan, (2) regulasi kurang memadai, (3)
tumpang tindih peradilan, dan (4) penyelesaian dan birokrasi
berbelit-belit.
Dalam masalah tumpang tindih peraturan, misal masalah
UUPA. Sebagai induk dari peraturan di bidang sumber daya agraria
lainnya, namun dalam berjalan waktu dibuatlah peraturan
perundang-undangan yang berkaitan dengan sumber daya agraria
tetapi tidak menempatkan UUPA sebagai Undang-Undang
induknya, bahkan justru menempatkan UUPA sejajar dengan
Undang-undang Agraria. Struktur hukum pertanahan menjadi
tumpang tindih. UUPA yang awalnya merupakan payung hukum
bagi kebijakan pertanahan dan kebijakan agraria umumnya di
Indonesia.
Untuk masalah regulasi kurang memadai, regulasi di bidang
pertanahan belum seutuhnya, mengacu pada nilai-nilai dasar
Pancasila dan filosofi pasal 33 UUD 1945 tentang moral, keadilan,
hak asasi, dan kesejahteraan. Dalam banyak kasus pertanahan, hak-
hak rakyat pemilik tanah sering kali diabaikan.
Dalam masalah tumpang tindih peradilan, saat ini terdapat
tiga lembaga peradilan yang dapat menangani suatu
konflik/sengketa pertanahan yaitu peradilan perdata, peradilan
pidana, serta Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN). Dalam bentuk
konflik tertentu, salah satu pihak yang memang secara perdata
30
Dr. Yuliandi, S.SiT., M.H.
belum tentu menang secara pidana (dalam hal ini konflik tersebut
disertai tindak pidana). Selain itu, kualitas sumber daya manusia
dari aparat pelaksana peraturan sumber daya agraria juga menjadi
pemicu timbulnya konflik. Dalam melaksanakan tugasnya, aparat
pelaksana melakukan penyimpangan terhadap peraturan
perundang-undangan yang berlaku seperti timbulnya praktik
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Aparat pelaksana lebih
memperhatikan kepentingan pemilik tanah atau mengacuhkan
kelestarian lingkungan hidup.
Dalam masalah penyelesaian dan birokrasi yang berbelit-
belit, upaya hukum melalui pengadilan terkadang tidak pernah
menuntaskan persoalan. Sebagai contoh, para pihak yang tidak
menerima tanahnya diokupasi pihak lain bila mana menempuh jalur
hukum tidak pernah memperoleh kepastian hukum. Penyelesaian
perkara melalui pengadilan di Indonesia melelahkan, biaya tinggi
dan waktu penyelesaian yang lama, belum lagi bila terjebak
terjebak dengan mafia peradilan, maka keadilan tidak pernah
berpihak kepada yang benar. Sehingga bahwa kalau kehilangan
seekor kambing jangan berurusan dengan hukum, karena bisa
kehilangan sekandang kambing. Hal ini tentunya tidak sesuai lagi
dengan prinsip peradilan kita yang sederhana, cepat dan berbiaya
murah, karena kondisi sebenarnya dalam berurusan dengan
pengadilan adalah tidak sederhana, birokrasi yang berbelitbelit dan
lama, dari pengadilan tingkat pertama sampai tingkat kasasi dan
peninjauan kembali (PK), serta biaya yang cukup tinggi. Selain itu,
pemerintah gagal menyelesaikan berbagai konflik pertanahn. Hal
ini dipengaruhi tiga penyebab, yaitu tidak ada sistem yang
dibangun secara baik dalam penyelesaian konflik pertanahan,
kurangnya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah tidak
bertindak obyektif dalam penyelesaian sengketa dan cenderung
berpihak kepada yang kuat.
31
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
32
Dr. Yuliandi, S.SiT., M.H.
33
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
34
Dr. Yuliandi, S.SiT., M.H.
22
Limbong, Benhard. 2011. Konflik Pertanahan. Jakarta: Margaretha Pustaka.
Hlm 43.
35
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
23
Limbong, Benhard. 2011. Konflik Pertanahan. Jakarta: Margaretha Pustaka.
Hlm 34
36
Dr. Yuliandi, S.SiT., M.H.
24
Ediwarman. 2003. Perlindungan Hukum bagi Korban Kasus-Kasus
Pertanahan. Medan: Pustaka Bangsa Press. Hlm 45.
37
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
38
Dr. Yuliandi, S.SiT., M.H.
39
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
bahwa kedua belah pihak pemegang alas hak pada suatu bidang
tanah yang sama tersebut sama-sama dirugikan haknya dan sama-
sama tidak memperoleh kepastian hukum dan keadilan meskipun
telah memiliki alas hak. Dan untuk memperoleh suatu kepastian
hukum, adanya bukti yang berupa Sertipikat hak atas tanah yang
asli. Menurut Hartadi (2019), Namun munculnya beberapa faktor
yang sering menyebabkan timbulnya sengketa Overlapping yang
biasanya terjadi di Badan Pertanahan Nasional di Kota Surakarta,
dikarenakan antara lain oleh:
a. Faktor ketidaktahuan masyarakat
Dalam hal ini biasanya masyarakat tidak memahami
adanya suatu perbedaan yang cukup signifikan dengan terdaftar
atau tidaknya suatu tanah mereka di kantor pertanahan. Yang hal
ini biasanya dipicu oleh anggapan pandangan masyarakat yang
timbul atas ketiadaan perlindungan hukum terhadap tanah yang
sudah terdaftar maupun belum, sehingga masyarakat merasa
sertipikat atas tanahnya belum dapat melindungi haknya. Oleh
karena itu, masyarakat cenderung tidak peduli terhadap
pendaftaran tanah dan terkadang hanya mendaftarkan tanahnya
apabila ingin menggunakan alas hak atas tanahnya tersebut
sebagai jaminan untuk mendapatkan sejumlah pinjaman kredit
di lembaga perbankan.
40
Dr. Yuliandi, S.SiT., M.H.
41
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
25
Ibid., hlm. 193
42
Dr. Yuliandi, S.SiT., M.H.
26
Arie S. Hutagalung, op.cit., hlm. 376
27
Lihat Suyud Margono, op.cit., hlm. 59
43
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
28
Maria S.W. Sumardjono, op.cit., hlm. 196
29
Ibid., hlm. 199
44
Dr. Yuliandi, S.SiT., M.H.
30
Suyud Margono, op.cit., hlm. 60. Lihat juga E. Saefullah Wiradipradja, op.cit.,
hlm. 6
31
E. Saefullah Wiradipradja, loc.cit. bandingkan dengan pendapat Astor &
Chinkin dalam Maria S.W. Sumardjono. loc.cit
45
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
32
Maria S.W. Sumardjono, Ibid.
46
STRATEGI MELAWAN MAFIA
TANAH
33
Iwan Nurdin, Ketua Dewan Nasional Konsorsium Pembaruan Agraria,
http://kpa.or.id/media/baca2/opini/72/Melawan_Mafia_Tanah/, di posting 2021-
03-06 pukul 10:14:21
47
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
48
Dr. Yuliandi, S.SiT., M.H.
49
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
50
Dr. Yuliandi, S.SiT., M.H.
51
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
52
Dr. Yuliandi, S.SiT., M.H.
34
Bame, Hila. 2020. Bongkar Mafia Tanah, Pakar Hukum Agraria Mendorong
Pemerintah Lebih Serius Benahi Persoalan Tanah di Indonesia. Online.
http://repository.uki.ac.id/2931/1/p26515. Diakses Sabtu, Tanggal 17 April
2021 pukul 21.38 WIB.
53
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
54
Dr. Yuliandi, S.SiT., M.H.
35
https://katadata.co.id/muchamadnafi/indepth/6065e94c7e8b2/memberantas-
mafia-tanah
55
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
56
Dr. Yuliandi, S.SiT., M.H.
57
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
58
Dr. Yuliandi, S.SiT., M.H.
36
Bame, Hila. 2020. Bongkar Mafia Tanah, Pakar Hukum Agraria Mendorong
Pemerintah Lebih Serius Benahi Persoalan Tanah di Indonesia. Online.
http://repository.uki.ac.id/2931/1/p26515. Diakses Sabtu, Tanggal 17 April
2021. Pukul 21.38 WIB.
59
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
60
Dr. Yuliandi, S.SiT., M.H.
37
Merdeka.com. 2021. Polda Metro & BPN Gandeng Kejagung Bongkar
Sindikat Mafia Tanah. Online. https://www.merdeka.com/peristiwa/polda-
metro-amp-bpn-gandeng-kejagung-bongkar-sindikat-mafia-tanah.html.
Diakses Sabtu, Tanggal 3 April 2021. Pukul 9.07 WIB.
38
https://kalbar.polri.go.id/berita/kepala-desa-dan-pegawai-bpn-terlibat-dalam-
kasus-sindikat-mafia-tanah-di-kalbar
61
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
62
Dr. Yuliandi, S.SiT., M.H.
63
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
64
Dr. Yuliandi, S.SiT., M.H.
65
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
Erfan, saat itu ia membeli tanah tersebut dengan harga yang relatif
murah, yakni sekitar Rp800 juta.
Erfan meminta agar proses penyelesaian mafia tanah ini
segera dituntaskan sampai ke otak pelakunya. Secara pidana,
menurut dia Ahmadi harus bertanggung jawab dalam kasus ini
lantaran telah menyelewengakan biaya ajudikasi tanah yang
sebetulnya difasilitasi dari APBN serta potensi kerugian
masyarakat yang tanahnya diklaim sepihak. Dan terakhir
ditegaskan bahwa otak pelaku ini semua adalah Anwar Husin,
anggota DPRD Kalbar sang otak pengatur di belakang semua kasus
di Kalbar ini.
66
Dr. Yuliandi, S.SiT., M.H.
67
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
68
TINDAKAN ATAS MAFIA
TANAH
39
Hartomo, Giri. 2021. Berkaca Kasus Dino Patti Djalal, Memen ATR/BPN
Janji Berantar Mafia Tanah. Online.
https://www.idxchannel.com/economics/berkaca-kasus-dino-patti-djalal-
kemen-atrbpn-janji-berantas-mafia-tanah. Diakses Sabtu, Tanggal 3 April
2021. Pukul 18.17 WIB.
69
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
40
Nia, Kurniati. 2016. Hukum Agraria Sengketa Pertahanan Penyelesaiannya
Melalui Arbitrase dalam Teori dan Praktik. Bandung: PT Refika Aditama.
70
Dr. Yuliandi, S.SiT., M.H.
41
Hartomo, Giri. 2021. Berkaca Kasus Dino Patti Djalal, Memen ATR/BPN
Janji Berantar Mafia Tanah. Online.
https://www.idxchannel.com/economics/berkaca-kasus-dino-patti-djalal-
kemen-atrbpn-janji-berantas-mafia-tanah. Diakses Sabtu, Tanggal 3 April
2021. Pukul 18.17 WIB.
71
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
72
Dr. Yuliandi, S.SiT., M.H.
42
Yanita, Petriella. 2021. Mafia Tanah, BPN Sudah Siapkan Cara
Menghadapinya. Online.
https://ekonomi.bisnis.com/read/20210217/47/1357703/mafia-tanah-bpn-
sudah-siapkan-cara-menghadapinya. Diakses Diakses Sabtu, Tanggal 3 April
2021. Pukul 9.31 WIB.
73
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
74
Dr. Yuliandi, S.SiT., M.H.
43
Hartomo, Giri. 2021. Berkaca Kasus Dino Patti Djalal, Memen ATR/BPN
Janji Berantar Mafia Tanah. Online.
https://www.idxchannel.com/economics/berkaca-kasus-dino-patti-djalal-
kemen-atrbpn-janji-berantas-mafia-tanah. Diakses Sabtu, Tanggal 3 April
2021. Pukul 18.17 WIB.
75
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
44
Merdeka.com. 2021. Polda Metro & BPN Gandeng Kejagung Bongkar
Sindikat Mafia Tanah. Online. https://www.merdeka.com/peristiwa/polda-
metro-amp-bpn-gandeng-kejagung-bongkar-sindikat-mafia-tanah.html.
Diakses Sabtu, Tanggal 3 April 2021. Pukul 9.07 WIB.
45
Kementerian Agraria dan Tata Ruang. Badan Pertanahan Nasional. 2020.
Berantas Mafia Tanah, Kementerian ATR/BPN Pastikan Percepatan
Sertipikasi Tanah. Online
https://www.atrbpn.go.id/?menu=baca&kd=PTOCS/PlF9eiI/LFgDG6XVVTS
eK5uHVKdmQVo458XNMS2n44ZnPapH57+hAFiICd. Diakses Sabtu,
Tanggal 3 April 2021. Pukul 10.15 WIB.
76
Dr. Yuliandi, S.SiT., M.H.
77
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
46
CNN Indonesia. 2021. Kapolri: Bongkar Mafia Tanah di Indonesia, Bela Hak
Rakyat. Online. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210218101419-
12-607743/kapolri-bongkar-mafia-tanah-di-indonesia-bela-hak-rakyat.
Diakses Sabtu, Tanggal 3 April 2021. Pukul 9.10 WIB
78
Dr. Yuliandi, S.SiT., M.H.
79
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
80
PENGARSIPAN ELEKTRONIK
DAN TATA KEARSIPAN
PERTANAHAN
47
Artikel online, Apa dan Bagaimana Mengelola Arsip Elektronik, Febriadi,
M.Si., https://dian4nggraeni.wordpress.com/2014/05/12/apa-dan-bagaimana-
mengelola-arsip-elektronik/ diposkan tanggal 12 Mei 2014.
81
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
82
Dr. Yuliandi, S.SiT., M.H.
Arsip Elektronik
Ahli kearsipan dari belahan benua Eropa, Patricia E. Wallace,
Jo Ann Lee dan Dexter R. Schumbert, dalam buku Records
Management: Integrated Information System, 1992 telah membuat
satu definisi tentang file elektronik. Electronic file generally
consist of any collection of information that is recorded in a code
that can be stored by computer and stored on some medium for
retrieval viewing and use. Apabila diterjemahkan, file elektronik
pada umumnya terbagi dalam beberapa kumpulan informasi yang
direkam dalam kode yang dapat disimpan pada komputer dan
dalam beberapa media untuk dilihat kembali dan dipergunakan.
Menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Informasi Transaksi Elektronik (ITE), menerangkan informasi
elektronik adalah adalah satu atau sekumpulan data elektronik,
termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta,
rancangan, foto, elektronic data interchange (EDI), surat elektronik
(e-mail), telegram, teleks, telecopy atau sejenisnya, huruf, tanda,
angka, kode akses, simbol atau perforasi yang telah diolah yang
memiliki arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu
memahami.
Kemudian Dokumen Elektronik adalah setiap informasi
elektronik yang dibuat, diteruskan, dikirimkan, diterima, atau
disimpan dalam bentuk analog, digital, elektromagnetik, optikal,
atau sejenisnya, yang dapat dilihat, ditampilkan, dan/atau didengar
melalui komputer atau sistem elektronik, termasuk tetapi tidak
terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto,
elektronic data interchange (EDI), surat elektronik (e-mail),
telegram, teleks, telecopy atau sejenisnya, huruf, tanda, angka,
kode akses, simbol atau perforasi yang telah diolah yang memiliki
arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahami.
83
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
84
Dr. Yuliandi, S.SiT., M.H.
85
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
86
Dr. Yuliandi, S.SiT., M.H.
87
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
88
Dr. Yuliandi, S.SiT., M.H.
89
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
90
Dr. Yuliandi, S.SiT., M.H.
91
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
Tentang Kearsipan.
2. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik
Indonesia Nomor 8 Tahun 2009 Tentang Tata Naskah Dinas
dan Tata Kearsipan di Lingkungan Badan Pertanahan Nasional
Republik Indonesia, dengan 5 Lampiran.
3. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang / Kepala Badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 10 Tahun
2018 Tentang Klasifikasi Arsip di Lingkungan Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
4. Peraturan Menteri Negara Agraria / Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang
Pendaftaran Tanah (ketentuan yang mengatur mengenai bentuk
dan isi Sertipikat dicabut dan dinyatakan tidak berlaku dengan
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2016
Tentang Bentuk dan Isi Sertipikat Hak Atas Tanah, kecuali
mengenai Blanko Sertipikat sebagaimana dimaksud pada Pasal
8 ayat (2); Ketentuan mengenai blokir dan sita dinyatakan tetap
berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Menteri
Agraria dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan Nasional
Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2017 Tentang Tata Cara
Blokir dan Sita)
• Petunjuk Teknis Peraturan Menteri Negara Agraria / Kepala
Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 Materi
Pengukuran dan Pemetaan Pendaftaran Tanah.
5. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2016
Tentang Bentuk dan Isi Sertipikat Hak Atas Tanah
6. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang / Kepala Badan
92
Dr. Yuliandi, S.SiT., M.H.
93
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
94
STRATEGI PEMULIHAN
DOKUMEN PERTANAHAN
YANG HILANG
95
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
48
Budi Saputro, Jurnal Ilmu Hukum, penelitian berjudul Perlindungan Hukum Terhadap
Hak Atas Tanah Masyarakat Yang Arsipnya Musnah Terbakar Pasca Kebakaran
Gedung Arsip Kantor Pertanahan Kabupaten Cianjur, Universitas Pasundan,
Bandung, 2016.
49 Aditya Karya Nugraha, Tinjauan Yuridis Terhadap Kepastian Hukum Hak Atas Tanah
Pasca Kebakaran Pada Kantor Pertanahan Kabupaten Cianjur Dihubungkan Dengan
Peraturan Kepala BPN RI Nomor 6 Tahun 2010 Tentang Penanganan Bencana Dan
Pengembalian Aset Tanah di Wilayah Bencana, Skripsi, Unpad, Bandung, 2011, hlm.
78-79.
96
Dr. Yuliandi, S.SiT., M.H.
97
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
98
Dr. Yuliandi, S.SiT., M.H.
99
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
100
Dr. Yuliandi, S.SiT., M.H.
101
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
52http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol11937/status-kepemilikan-tanah-pasca-
102
Dr. Yuliandi, S.SiT., M.H.
103
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
104
Dr. Yuliandi, S.SiT., M.H.
105
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
tetapi BT tidak ada (x) dan SU dan PBT tidak ada (x); GU ada ();
dan warkah nya Ada () maka penanganan yang dilakukan yaitu
penggantian sertipikat karena dokumen hilang, terbakar atau
tidak ditemukan.
Pada contoh kasus nomor 8 dimana apabila Sertipikat ada
(); BT ada (); SU dan PBT tidak ada (x); GU tidak ada (x);
sedangkan warkah nya Ada () maka penanganan yang
dilakukan adalah penggantian sertipikat tersebab dokumen
hilang, tidak ditemukan atau musnah terbakar.
Pada contoh kasus nomor 9 dimana jika Sertipikat ada ();
BT ada (); SU dan PBT ada (); GU tidak ada (x); sedangkan
warkah nya pun tidak ada (x) maka penanganan yang dilakukan
adalah penggantian sertipikat karena dokumen hilang, terbakar
atau tidak ditemukan.
Selanjutnya pada contoh kasus nomor 10 dimana apabila
Sertipikat tidak ada (x) dan BT tidak ada (x); SU dan PBT juga
tidak ada (x); GU ada (); warkahnya ada () maka penanganan
yang dilakukan yaitu penggantian sertipikat tersebab dokumen
hilang, tidak ditemukan atau musnah terbakar.
Pada contoh kasus nomor 11 dimana apabila Sertipikat ada
(); BT tidak ada (x); SU dan PBT tidak ada (x); GU tidak ada (x);
sedangkan warkahnya Ada () maka penanganan yang
dilakukan adalah penggantian sertipikat karena dokumen
hilang, terbakar atau tidak ditemukan.
Pada contoh kasus nomor 12 dimana jika Sertipikat ada ();
BT ada (); SU dan PBT tidak ada (x); GU tidak ada (x);
sedangkan warkah nya pun tidak ada (x) maka penanganan yang
dilakukan adalah penggantian sertipikat karena dokumen
hilang, terbakar atau tidak ditemukan.
Pada contoh kasus nomor 13 dimana jika Sertipikat tidak
ada (x); BT tidak ada (x); SU dan PBT tidak ada (x); GU tidak ada
106
Dr. Yuliandi, S.SiT., M.H.
107
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
108
STRATEGI SERTIPIKASI
TANAH ELEKTRONIK
109
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
53
http://staging-
point.com/read/2018/01/15/061850/Pengarsipan.Sertifikat.Tanah.Rakyat.
110
Dr. Yuliandi, S.SiT., M.H.
111
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
112
DIGITALISASI WARKAH DAN
ARSIP PERTANAHAN
54
Artikel online, Muhammad Firhansyah, Kepala Keasistenan PVL Ombudsman
RI Kalsel, https://ombudsman.go.id/artikel/r/artikel--memperbaiki-tata-kelola-
warkah-di-kantor-pertanahan
113
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
114
Dr. Yuliandi, S.SiT., M.H.
115
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
116
STRATEGI DIGITALISASI
DOKUMEN PERTANAHAN
55
Hari Widowati,
https://katadata.co.id/hariwidowati/berita/5e9a55501e76e/jokowi-
minta-bpn-digitalisasi-sistem-pelayanan-sertifikat-tanah
117
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
118
Dr. Yuliandi, S.SiT., M.H.
56
Sumber: Diskusi ‘Pelayanan Sertifikasi Tanah, “Sudahkah Berpihak kepada
Masyarakat?”, Di Semarang, Senin, 20/1/2020,
https://jagaberita.com/2020/01/20/widhi-digitalisasi-sertifikat-tanah-perlu-
diterapkan/
119
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
120
Dr. Yuliandi, S.SiT., M.H.
58
https://www.merdeka.com/uang/kementerian-atr-siapkan-regulasi-dorong-
digitalisasi-data-arsip.html?page=2
121
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
122
Dr. Yuliandi, S.SiT., M.H.
59
https://bahasan.id/pentingnya-digitalisasi-arsip-saat-ini/
123
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
124
Dr. Yuliandi, S.SiT., M.H.
60
https://www.arsipmu.com/pentingnya-digitalisasi-dokumen/
agraria
125
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
126
Dr. Yuliandi, S.SiT., M.H.
127
Strategi Pemberantasan Mafia Tanah
128
KEPUSTAKAAN
129
Boedi Harsono, Hukum Agraria Indonesia Sejarah Pembentukan UUPA,
Isi dan Pelaksanaannya, 1997.
______________, Hukum Agraria Indonesia: Himpunan Peraturan
Hukum Tanah, Djambatan, Jakarta, 2006.
130
Reforma Agraria dalam Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2017.
Online. http://kpa.or.id/assets/uploads/files/publikasi/ac891-
strategi-nasional-reforma-agraria.pdf. Akses: Akses: Sabtu, 8
Agustus 2020. Pukul 8.16
Kantor Staf Presiden Republik Indonesia. 2017. Jokowi, Pidato Pada
Penyerahan Sertipikat PTSL, Batununggal, Bandung, tanggal 12-
4-2017.
Kasworo, Yerrico. 2018. Reforma Agraria Kini dan Nanti. Online.
https://rechtsvinding.bphn.go.id/jurnal_online/reforma%20agrari
a%20kini%20dan%20nanti%20.pdf. Akses. Selasa, 11 Agustus
2020. Pukul 9.43.
Limbong, Bernhard. 2012. Konflik Pertanahan. Jakarta: Margaretha
Pustaka.
Rainoer, M. TanpaTahun. Penyelesaian Konflik Agraria Melalui Reforma
Hukum Agraria dan Pengadilan Agraria dalam Ditinjau Dari
Aspek Hak Asasi Manusia (HAM). Makalah. Online.
https://www.scribd.com/doc/164812604/Makalah-Teori-Hukum-
Reforma-Agraria. Akses. Selasa, 11 Agustus 2020. Pukul 9.43.
Sasmita, Gunawan. 2007. Reforma Agraria dan Refleksi HAM. Badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia. Online.
https://www.scribd.com/presentation/181593139/Reforma-
Agraria-dan-Refleksi-Hak-Asasi-Manusia. Akses: Selasa, 11
Agustus 2020. Pukul 13.35.
Sobhan, Rehman. 1993. Agrarian Reform and Social Transformation:
Preconditions for Development. Dalam Hiski Darmayana,
Hakekat Reformasi Agraria. Online.
http://www.berdikarionline.com/opini/20111231/hakekat-
reformasi-agraria.html#ixzz2waAPoLi8. Akses: Sabtu, 8 Agustus
2020. Pukul 22.30.
Wiradi, Gunawan. Tanpa Tahun. Materi 6: Reforma Agraria untuk
Pemula. Online. Online.
http://www.kpa.or.id/assets/uploads/files/publikasi/74032-
reforma-agraria-untuk-pemula.pdf. Akses: Sabtu, 8 Agustus
2020. Pukul 7.23.
Wiradi, Gunawan. 2015. Reforma Agraria untuk Pemula. Online.
https://binadesa.org/gunawan-wiradi-reforma-agraria-untuk-
pemula/. Akses: Sabtu, 8 Agustus 2020. Pukul 7.25.
131
DAFTAR INDEKS
132
tanah partikelir, 33, 34 waris, 3, 100
teraan cap, 100 warkah, 97, 102, 105, 106, 107, 113,
UUPA, 21, 30, 71, 95, 97, 98, 101, 130 114, 115, 120, 122, 123
Wahid, 14, 97, 130 Winardi, 36
Wallace, 83
133
TENTANG PENULIS
134
2. Influence of Competency, Knowledge and Role Ambiguity on Job
Performance and Implication for PPAT Performance, tahun 2014,
diterbitkan oleh The International Institute for Science, Technology and
Education (IISTE). Journal of Economic and Suistainable DevelOMPent.
ISSN (Paper) 2222-1700 ISSN (Online) 2222-2855. Vol.5, No.17, 2014.
3. Empowerment to Performance: Relationship of Teamwork and
Competency-Based Approach in Management of Change (Study on Aceh
BPN in Post Tsunami) tahun 2014, diterbitkan oleh 4th Annual International
Conferencee Syiah Kuala University (AIC UNSYIAH). In Conjunction with
9th Annual International Workshop and Expo on Sumatera Tsunami
Disaster and Recovery – AIWEST-DR 2014 (Proceedings Social Science)
Syiah Kuala Univesity Press.
4. Influence of Leadership and Work Environtment to Job Satisfaction to
Employee Performance (Study on Aceh Goverment in Post-Tsunami) tahun
2014, diterbitkan oleh 4th Annual International Conferencee Syiah Kuala
University (AIC UNSYIAH) In Conjunction with 9th Annual International
Workshop and Expo on Sumatera Tsunami Disaster and Recovery –
AIWEST-DR 2014 (Proceedings Social Science). Syiah Kuala Univesity
Press.
5. Repair Work Productivity Through Compensation, Motivation and Work
Environment BULOG Aceh tahun 2014, diterbitkan oleh Prosiding Seminar
Nasional Ekonomi 2014 “Kesiapan Daerah Menghadapi Masyarakat
Ekonomi Asean 2015” Lhokseumawe, 18-20 Nopember 2014, Fakultas
Ekonomi – Universitas Malikussaleh (ISBN : 978-602-14708-1-7)
6. The Determinant Factors of Market Orientation Over Financial
Performance: Mediating Role of Market Performance tahun 2015,
diterbitkan oleh The 1th International Joint Conference of Indonesia-
Malaysia-Bangladesh-Ireland (IJCIMBI) 2015
7. Buku Gampong Agraria, Inovasi Pelayanan Desa OnLine Agraria di Kota
Langsa, terbit tahun 2017 diterbitkan oleh Media Nusa Creative ISBN: 978-
602-6397-91-1 Cetakan I, Agustus 2017
8. Buku Mediasi Sengketa Agraria diterbitkan oleh Media Nusa Creative, terbit
tahun 2018, ISBN: 978-602-462-045-5, Cetakan I, Pebruari 2018.
9. Work Discipline, Competence, Empowerment, Job Satisfaction, and
Employee Performance tahun 2019, diterbitkan oleh International Journal of
Recent Technology and Engineering, Published by ‘Blue Eyes Intelligence
Engineering & Sciences Publicatio.
10. Buku Karakter Pelayanan ASN Era Industri 4.0, diterbitkan oleh Media
Nusa Creative, terbit akhir tahun 2019, ISBN: 978-602-462-363-0, Cetakan
I, November 2019.
135
11. Buku Kebijakan Satu Peta Untuk Tata Ruang Wilayah Nasional, diterbitkan
oleh Media Nusa Creative, terbit Juli 2020, 978-602-462-434-7, Cetakan I,
Juli 2020.
12. Buku Manajemen Pengetahuan Era Society 5.0., diterbitkan oleh Media
Nusa Creative, terbit Agustus 2020, 978-602-462-444-6, Cetakan I, Agustus
2020.
Terakhir penulis tercatat sebagai Alumni Pelatihan Kepemimpinan
Nasional di Lemhanas 2019.
Buku ini merupakan karya publikasi ber ISBN ke empatbelas. Semangat
dan tekad pengabdian pada negara di bidang pertanahan terus memacunya
bekerja cerdas untuk siap meningkatkan pelayanan inovatif di manapun
berkarya.
136
137
138