PENDAHULUAN
A. Latar belakang
tubuh terhindar dari kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah
dari setiap individu, tetapi semuanya bermuara pada kehilangan efisiensi dan
menjadi kelelahan kronis dirasakan sebelum, saat, dan setelah bekerja yang
berhenti bekerja. Tenaga kerja yang mengalami kelelahan kerja bila tetap
(Nugraheni, 2015).
1
2
tahun sebanyak dua juta pekerja meninggal dunia karena kecelakaan kerja
prestasi kerja yang menurun, fungsi fisiologi motorik dan neural yang
menurun, badan terasa tidak enak dan semangat kerja yang menurun
kelelahan. Hal ini dikarenakan adanya pola kerja bergilir (Depkes RI, 2003).
internal dan faktor eksternal. Termasuk faktor internal antara lain : faktor
somatis atau faktor fisik, gizi, jenis kelamin, usia, pengetahuan dan sikap
3
atau gaya hidup. Menurut (Setyawati 2011), usia dapat berpengaruh terhadap
berakibat pada kelelahan. Salah satu indikator dari kapasitas kerja adalah
kekuatan otot seseorang. Semakin tua usia seseorang, maka semakin menurun
kekuatan ototnya. Kekuatan otot yang dipengaruhi oleh umur akan berakibat
maupun wanita pada umur sekitar 20 tahun merupakan puncak dari kekuatan
otot seseorang, dan pada umur sekitar 50 – 60 tahun kekuatan otot mulai
menguntungkan dari faktor, yaitu : (a) Beban kerja, seorang tenaga kerja
Mungkin diantara mereka lebih cocok untuk beban fisik, atau mental, atau
memikul beban sampai suatu berat tertentu. Bahkan ada beban yang optimal
bagi seseorang. (b) Beban tambahan akibat dari lingkungan kerja, sebagai
tambahan kepada beban kerja yang lansung akibat pekerjaan yang sebenarnya,
suatu pekerjaan biasanya dilakukan dalam suatu lingkungan atau situasi, yang
berakibat beban tambahan pada jasmani dan rohani tenaga kerja. (c) Kapasitas
kerja, kemampuan kerja seseorang tenaga kerja berbeda dari satu kepada yang
maka lingkungan kerja harus ditata secara sehat atau lingkungan kerja yang
sehat. Lingkungan kerja yang tidak sehat akan menjadi beban tambahan bagi
kerja. (b) Kegaduhan atau bising. Sedangkan dari studi pendahuluan yang telah
jalan raya Tajem Maguwoharjo terdapat sepuluh usaha laundry sepanjang tiga
Yogyakarta. yang saya survei ada tiga laundry yang dimana rata-rata pekerja
dalam satu laundry sekitar dua sampai tiga pekerja. Dari wawancara singkat
tersebut diperoleh informasi seperti jam kerja dua belas jam, menghasilkan
lebih dari tiga puluh kilo gram per hari pakaian bersih dan petugas sering
pelanggan, (2) Komplain dari pelanggan, (3) Lingkungan: panas, sempit, (4)
5
mesin cuci mereka harus berdiri, (6) pakaian yang berwarna putih, kerah baju,
jeans disikat. Dari sudut pandang ergonomi, setiap beban kerja yang di terima
oleh seseorang harus sesuai atau seimbang baik terhadap kemampuan fisik,
Dengan demikian masalah yang dihadapi para pekerja ini adalah kelelahan
kelelahan pada pekerja tersebut dan kategori usia pada pekerja yang berbeda-
beda secara khusus kelelahan seperti yang dikemukan pada latar belakang di
A. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah Apakah ada hubungan antara umur dengan
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Sleman Yogyakarta.
2. Tujuan Khusus
C. Manfaat Penelitian
penelitian selanjutnya.
D. Keaslian penelitian
1. Melati, Srini 2013. Hubungan Antara Umur, Masa Kerja dan Status
variabel lain yang diteliti masa kerja dan status gizi serta waktu dan
tempat penelitian.
2. Marco Lenardo dkk (2015). Hubungan antara Umur dan Beban Kerja
tidak menggunakan variabel beban kerja seta subjek, waktu dan tempat
penelitian.
3. Nio Salasa dkk (2017). Hubungan antara Umur, Masa Kerja dan Status
antara status gizi dan kelelahan kerja p=0,000. Hal ini menunjukan
jika p value < 0,05 berarti terdapat hubungan yang signifika, sehingga
terdapat hubungan antara umur dan status gizi dengan kelelahan kerja
9