Anda di halaman 1dari 10

PERBANDINGAN BUDAYA TATA CARA MAKAN DI INDONESIA DAN

JEPANG

KARANGAN
Diajukan Untuk Memenuhi Ujian Akhir Semester
Mata Kuliah Ronbun no Kakikata
Yang Disusun Oleh :

Nama : Muhammad Fachrezzi Suherman


NPM : 2018.114.088 (18)

Program Studi Bahasa Jepang

PROGRAM STUDI STRATA 1


BAHASA JEPANG
STBA YAPARI-ABA BANDUNG
2021
Pendahuluan
Perbedaan suatu budaya di setiap negara bisa dilihat dari bagaimana cara
seseorang makan. Ada yang tidak bisa lepas dari sendok dan garpu, selalu
menggunakan sumpit, atau bahkan menggunakan tangan.
Ada juga perbedaan cara makan dari bagaimana orang di suatu negara
mengunyah makanan. Ada yang terbiasa menjaga suaranya, namun ada yang
justru harus bersuara. Lalu posisi makan juga berbeda-beda. Misalnya kebiasaan
makan sambil berdiri atau harus duduk.
Ketika diundang untuk makan di rumah teman atau berkunjung ke sebuah
acara makan formal, sopan santun tentu diperlukan untuk menunjukkan rasa
hormat kepada tuan rumah ataupun orang lain di meja makan. Etika makan
dirancang untuk menunjukkan hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Ada
perbedaan di berbagai negara dalam menunjukkan sopan santun dalam mematuhi
etika makan.
` Hal ini tentunya berhubungan dengan kebiasaan dan adat serta budaya di
negara tersebut. Di Indonesia, mengunyah makanan tanpa mengeluarkan suara
atau mengecap adalah salah satu bentuk sopan santun di meja makan. Sementara
itu, bersuara ketika menghirup makanan adalah suatu bentuk apresiasi bagi tuan
rumah atau koki di Jepang. Perbedaan etika di berbagai negara, apalagi etika
makan selalu menjadi hal yang menarik untuk diketahui.
Teori
Kata etiket berasal dari bahasa Perancis yaitu "ETTIQUETTE" yang
semula berarti kartu undangan yang digunakan oleh kalangan raja-raja Perancis.
Dalam bahasa Inggris "ETHIES" yang berarti tingkah laku yang baik dan dari
bahasa Latin "ETHICA" yang artinya kesesuaian yang baik. Jadi pengertian Eiket
Makan adalah aturan-aturan atau kebiasaan dan tingkah laku yang baik, sesuai
pada waktu makan baik dalam pergaulan dengan masyarakat maupun dengan
keluarga.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Etiket diartikan sebagai: tata
cara (adat, sopan santun). Jadi jelas bahwa etika berhubungan dengan nilai-nilai
moral, hal yang ada dalam diri dan pikiran manusia, sedangkan etiket
berhubungan dengan sopan santun, kebiasaan, hal yang nampak (Majalah Auditor,
Vol. 4, No. 8, Juni-Agustus Tahun 2003).
Dalam Ensiklopedi Indonesia, “etika” disebut sebagai ”Ilmu tentang
kesusilaan yang menentukan bagaimana patutnya manusia hidup dalam
masyarakat; apa yang baik dan apa yang buruk”. Dari definisi atau pengertian
tersebut di atas dapatlah disimpulkan bahwa etika selalu dihubungkan dengan adat
istiadat atau kebiasaan manusia, baik itu merupakan kebiasaan yang baik maupun
kebiasaan yang menyimpang atau kebiasaan buruk, bagaimana manusia
seharusnya bersikap tindak di dalam berinteraksi dengan manusia lainnya.
Table manner merupakan sebuah aturan umum yang digunakan ketika
sedang mengonsumsi makanan, termasuk di dalamnya penggunaan alat-alat
makan hingga posisi duduk yang baik.
Apabila Anda sudah berkeluarga dan memiliki anak yang masih kecil,
sudah sebaiknya untuk Anda ajarkan table manner sejak dini. Dengan
mengajarkan anak kesopanan sejak dini bisa membantunya di masa depan kelak
ketika harus berinteraksi bersama orang lain.
Sebagai aturan umum, orang Jepang selalu mengatakan "itadakimasu"
sebelum mereka makan. Secara harafiah memiliki arti "saya terima dengan senang
hati". Ada banyak cerita dan legenda dari makna kata tersebut, tetapi pemakaian
kata "itadakimasu" dianggap sebagai cara untuk mengungkapkan rasa terima kasih
kepada orang yang telah memasak, orang yang menumbuhkan dan merawat
bahan-bahannya, dan bersyukur terhadap adanya bahan-bahan makanan itu
sendiri.
Di restoran, Anda tidak perlu mengatakannya dengan suara kencang
sehingga terdengar oleh orang lain. Akan tetapi, apabila Anda diundang ke rumah
teman dan ada jamuan makan, ucapkanlah dengan jelas agar orang yang
memasak/mengundang dapat mendengarnya karena ini merupakan bagian dari
sopan santun.
Di Indonesia ketika menghadiri makan malam keluarga, kursi disediakan
untuk orang yang paling dihormati atau orang tua. Jika orang tua belum duduk,
maka orang lain yang menghadiri makan malam tidak diizinkan untuk duduk.
Makan malam baru dapat dimulai setelah para orang tua terlebih dahulu makan.
Anda juga tidak diperbolehkan bersuara saat mengunyah makanan.
Data Analisis
1. Table Manner di Jepang
1.1 Katakan “Itadakimasu” sebelum makan
Sebagai aturan umum, orang Jepang selalu mengatakan
"itadakimasu" sebelum mereka makan. Secara harafiah memiliki arti
"saya terima dengan senang hati". Ada banyak cerita dan legenda dari
makna kata tersebut, tetapi pemakaian kata "itadakimasu" dianggap
sebagai cara untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepada orang
yang telah memasak, orang yang menumbuhkan dan merawat bahan-
bahannya, dan bersyukur terhadap adanya bahan-bahan makanan itu
sendiri.
Di restoran, Anda tidak perlu mengatakannya dengan suara
kencang sehingga terdengar oleh orang lain. Akan tetapi, apabila
Anda diundang ke rumah teman dan ada jamuan makan, ucapkanlah
dengan jelas agar orang yang memasak/mengundang dapat
mendengarnya karena ini merupakan bagian dari sopan santun.

1.2 Apabila sumpit yang digunakan adalah sumpit sekali pakai, keluarkan
dari kertas penutupnya.
Sumpit sekali pakai selalu ditutup dengan kertas seperti
amplop, jadi Anda harus mengeluarkannya sebelum dipakai.

1.3 Pisahkan sumpit dengan menariknya secara vertikal.


Etiket yang tepat menyatakan bahwa sumpit harus dipegang
horizontal dan ditarik terpisah secara vertikal di atas lutut Anda.

1.4 Jangan tarik sumpit secara horizontal.


Meskipun sudah menjadi praktik yang umum dilakukan
kebanyakan orang, menarik sumpit secara horizontal dianggap sebagai
etiket yang buruk. Anda dapat mengenai orang di sebelah jika
melakukannya dengan cara ini.
1.5 Tidak baik menggosok sumpit untuk menghilangkan serpihan kayu.
Menggosok sumpit untuk menghilangkan serpihan akan
menunjukkan impresif negatif kepada staf restoran. Mereka akan
berpikir bahwa Anda menganggap sumpit yang disediakan berkualitas
buruk. Jika terdapat serpihan kayu pada sumpit Anda, lepaskanlah
dengan tangan.

1.6 Jika tidak ada alas sumpit, buatlah dengan kertas penutup sumpit.
Tidak sopan jika menempatkan sumpit di atas mangkuk saat
Anda tidak menggunakannya. Apabila tidak tersedia alas sumpit,
buatlah dari kertas penutup sumpit.

1.7 Saat makan nasi, pegang mangkuk di depan Anda dengan arah
berlawanan dari tangan yang digunakan untuk memegang sumpit.
Pastikan untuk mengangkat mangkuk di depan Anda, jika tidak,
akan menunjukkan etiket yang kurang baik. Hal yang sama berlaku
untuk mangkuk sup. Saat Anda makan sup seperti miso, Anda juga
harus memegang mangkuk di depan Anda. Ingat untuk selalu
mengarahkan mangkuk berlawanan dengan tangan yang memegang
sumpit. Dengan demikian, Anda dapat menggunakan sumpit untuk
mendorong atau menahan isi sup dan menyeruput kuahnya. Gunakan
sumpit untuk mengambil isi sup.
Sebenarnya ada lebih banyak peraturan mengenai hal ini untuk
situasi formal, tetapi dengan memegang mangkuk di depan Anda saja
sudah memenuhi aturan sederhana.

1.8 Harap habiskan makanan Anda


Sebagian besar tempat di Jepang tidak akan membiarkan Anda
membawa pulang sisa makanan karena alasan kesehatan, jadi silakan
habiskan makanan Anda. Jika memang sudah tidak sanggup
menghabiskan makanan, tidak perlu terlalu memaksakan diri. Anda
juga dapat bertanya kepada staf restoran mengenai porsi yang tersedia,
terutama porsi nasi. Sebaiknya pesan makanan sesuai dengan
kesanggupan Anda.

1.9 Setelah selesai makan, masukkan kembali sumpit ke dalam kertas


penutup, dan lipat ujungnya.
Masukkan sumpit ke dalam penutup dan lipatlah ujungnya
sehingga staf restoran tahu bahwa sumpit itu sudah digunakan. Akan
tetapi, jika terdapat alas sumpit, Anda bisa meletakkan di atasnya.

1.10Usai makan, ucapkan “gochisousama deshita.”


"Gochisousama deshita" memiliki arti "terima kasih atas
hidangannya". Kata "chisou" berarti "hidangan", ditulis dengan dua
karakter yang memiliki arti "berlari", menunjukkan bahwa hidangan
dibuat dari hasil jerih payah orang-orang yang berlari dan bekerja
bersama-sama. "Go" dan "sama" adalah frasa yang membawa suatu
kalimat ke tingkat lebih sopan untuk menyiratkan rasa terima kasih
kepada banyak orang yang telah membuat hidangan. Katakanlah
"gochisousama deshita" setelah makan agar mengungkapkan rasa
terima kasih Anda.
Banyak orang yang mengucapkan "itadakimasu" dan
"gochisousama deshita" dengan posisi tangan disatukan seolah-olah
sedang berdoa. Ini merupakan perilaku atau kebiasaan yang bersifat
regional, jadi Anda tidak harus melakukannya. Mengatakan
"gochisousama deshita" kepada staf saat Anda keluar dari restoran
juga dianggap sebagai salah satu sopan santun.

2.Table manner di Indonesia


2.1 Cara berinteraksi ketika makan
Indonesia memang sangat erat dengan budaya Timur, yaitu
mendahulukan orang yang lebih tua. Biasanya masyarakat Indonesia
akan mendahulukan orang yang lebih tua untuk makan mengambil
lauk duluan. Selain itu, ketika akan mengambil lauk yang jauh, tak
lupa meminta dengan cara yang sopan.

2.2 Posisi Duduk


Biasanya duduk antara perempuan dan laki-laki tak selalu
disatukan karena budaya yang dipengaruhi ajaran Islam. Selain itu,
tidak diperkenankan untuk duduk sambil menyenderkan punggung ke
belakang. Ketika kamu makan, maka hindari meletakan tangan kiri di
meja, sebaliknya justru letakkan di paha.

2.3 Alat Makan


Masyarakat Indonesia secara umum mengenal kebiasaan lesehan
dengan makan menggunakan tangan. Namun, ketika di meja makan
pun, kamu tetap dapat makan dengan cara menggunakan tangan.
Gunakan tangan kanan dengan tata cara makan yang perlahan.
Namun, bila kamu menggunakan sendok atau garpu, gunakan
keduanya dengan perlahan tanpa menimbulkan bunyi dari piring.

2.4 Etika ketika batuk, bersin, atau bendawa


Ketiga hal ini juga biasanya sulit untuk ditahan ketika makan.
Namun, dalam etika makan Indonesia, sebaiknya kamu dapat
menutupnya dengan sapu tangan atau tisu. Meskipun di beberapa
negara serdawa berarti menikmati makanan, namun di Indonesia
justru cenderung jorok.

2.5 Etika berbicara ketika makan


Masyarakat Indonesia tak membenarkan etika berbicara ketika
sedang makan. Ketika mulut penuh dan berbicara, hal tersebut juga
dianggap sebagai hal tidak sopan. Oleh sebab itu, sebaiknya habiskan
makananmu sebelum makan.
Simpulan

Etika dan tata cara yang digunakan saat makan pasti memiliki perbedaan
di setiap belahan dunia. Namun etika dan tata cara makan di Jepang maupun di
indonesia mengajarkan sopan santun. Dengan adanya standar aturan yang umum
pada etika makan tersebut bisa menjadi acuan untuk mengajarkan sopan santun
kepada siapapun. Dimanapun sopan santun tetap harus dijalankan karena banyak
orang yang sangat terpikat dengan sopan santun dan budi bahasa.

Dari perbedaan perbedaan yang ada tersebut apabila ada ketidaktahuan


atau ketidakpahaman dari salah satu pihak maupun kedua belah pihak hal-hal
yang mungkin terjadi adalah adanya kesalahpahaman yang ringan, salah penilaian
terhadap lawan bicara, salah penangkapan pesan, terjadi saling tidak
menghormati, serta munculnya perasaan risih, bingung, marah, dan perasaan lain
yang negatif yang efeknya bisa fatal apabila hal itu berhubungan dengan suatu
bisnis atau hal yang besar.

Untuk itu penelitian, pengetahuan dan pemahaman terhadap budaya


Jepang bagi orang Indonesia atau sebaliknya, sangat dibutuhkan untuk
memperlancar komunikasi sekaligus meminimalisai kesalahpahaman yang
mungkin selama ini terjadi. Sekaligus hal ini juga ikut memelihara
keberlangsungan hubungan antara Jepang dan Indonesia dalam segala bidang.
Daftar Pustaka

Yonada Nancy (2019) “Mengenal Etika Saat Makan dari Berbagai Negara di
Seluruh Dunia” https://tirto.id/egxW https://tirto.id/egxWhttps://tirto.id/mengenal-
etika-saat-makan-dari-berbagai-negara-di-seluruh-dunia-egxW (diakses pada
tanggal 14 Juni 2021)

Galeri Pustaka (2013) “Etiket Makan (Tata Cara Makan)”


http://www.galeripustaka.com/2013/04/etiket-makan-tata-cara-makan.html
(diakses pada tanggal 14 Juni 2021)

Vinoti (2021) “Table Manners di Indonesia” https://vinotiliving.com/blogs/tips-


and-inspiration/table-manners-di-indonesia (diakses pada tanggal 14 Juni 2021)

Tresna Nur Andini (2020) “5 Etika Makan ala Indonesia yang Harus Kamu
Ketahui, Yuk Catat!” https://www.idntimes.com/food/dining-guide/tresna-nur-
andini/etika-makan-ala-indonesia-c1c2/5 (diakses pada tanggal 14 Juni 2021)

Agne (2020) “Kata Itadakimasu dan Cara Menggunakan Sumpit - Etika Makan
(Table Manner) Orang Jepang untuk Pemula”
https://www.tsunagujapan.com/id/japanese-table-manners-for-beginners/ (diakses
pada tanggal 14 Juni 2021)

Live Japan (2018) “Etika Makan di Jepang” https://livejapan.com/id/article-


a0000241/ (diakses pada tanggal 14 Juni 2021)

Anda mungkin juga menyukai