Anda di halaman 1dari 20

Pelatihan vaksinasi COVID-19

untuk tenaga kesehatan

Modul 4:

Pemantauan KIPI pada


vaksinasi COVID-19
Diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dari COVID-19 vaccination training for health workers, 2021.
© WHO/Blink Media – Giliane Soupe WHO tidak bertanggung jawab atas isi atau keakuratan terjemahan ini. Jika terdapat ketidaksesuaian antara
versi bahasa Inggris dan terjemahan bahasa Indonesia kursus ini, versi asli bahasa Inggris menjadi versi
yang mengikat dan autentik.Terjemahan ini tidak diverifikasi oleh WHO. Sumber informasi ini hanya ditujukan
untuk tujuan mendukung pembelajaran.
|2

Pada akhir modul ini, Anda akan mampu:


Tujuan pembelajaran o mengidentifikasi kejadian ikutan
pasca-imunisasi (KIPI);
o mendeskripsikan cara
mengidentifikasi dan menangani KIPI;
dan
o menjelaskan cara melaporkan KIPI
setelah vaksinasi COVID-19
|3

Apa itu KIPI?


KEJADIAN IKUTAN PASCA-IMUNISASI (KIPI) adalah setiap kejadian
medis yang tidak diinginkan yang:
• terjadi pasca-imunisasi;
• belum tentu berhubungan sebab-akibat dengan penggunaan vaksin;
• dapat berupa gejala yang merugikan yang dikeluhkan oleh penerima
vaksin; dan
• dapat berupa temuan abnormal laboratorium, tanda, atau penyakit yang
ditemukan oleh tenaga medis.
|4

01 Reaksi terkait produk vaksin:


Apa saja diakibatkan atau dipicu oleh suatu vaksin akibat
satu atau lebih sifat inheren produk vaksin
kemungkinan
penyebab KIPI? 02 Reaksi terkait kecacatan kualitas vaksin:
diakibatkan atau dipicu oleh vaksin yang
karena satu atau lebih kecacatan kualitas pada
produk vaksin tersebut, termasuk alat
pemberian vaksin yang disediakan oleh
produsen
03 Reaksi terkait kekeliruan prosedur
vaksinasi:
diakibatkan oleh penanganan, resep, atau
pemberian vaksin yang tidak tepat
04 Reaksi terkait kecemasan imunisasi:
timbul dari kecemasan terkait vaksinasi atau
rasa takut akan suntikan
05 Kejadian kebetulan:
https://www.who.int/vaccine_safety/publications/aefi_surveillance/en/ kejadian setelah vaksinasi tetapi tidak
diakibatkan oleh vaksin atau proses vaksinasi
|5

01 Reaksi terkait produk vaksin:


Bagaimana diakibatkan atau dipicu oleh suatu vaksin akibat
satu atau lebih sifat inheren produk vaksin
klasifikasi reaksi Reaksi terkait kecacatan kualitas vaksin:
02
vaksin? diakibatkan atau dipicu oleh vaksin yang karena
satu atau lebih kecacatan kualitas pada produk
vaksin tersebut, termasuk alat pemberian vaksin
yang disediakan oleh produsen

o Reaksi vaksin adalah respons seseorang terhadap


sifat-sifat inheren vaksin, sekalipun vaksin
dipersiapkan, ditangani, dan diberikan dengan tepat.
o Berdasarkan intensitasnya, reaksi vaksin dapat
dibagi menjadi:
• reaksi minor; dan
• reaksi berat – yang dapat bersifat serius atau
non-serius.
https://www.who.int/vaccine_safety/publications/aefi_surveillance/en/
|6

03 Reaksi terkait kekeliruan prosedur vaksinasi:


Apa itu reaksi diakibatkan oleh penanganan, resep, atau pemberian
vaksin yang tidak tepat
terkait kekeliruan
o Dapat terjadi akibat kekeliruan manusia:
program imunisasi
• kekeliruan pelarutan (misalnya, penggunaan
pelarut yang salah, pelarut tidak sengaja
tertukar dengan vial obat)
• kontaminasi pada vaksin dan/atau jarum
suntik (misalnya, sentuhan tangan atau
benda lain pada jarum atau tutup karet vial,
penggunaan vaksin yang dilarutkan setelah
waktu maksimal yang dianjurkan)
• kekeliruan pemberian (misalnya, teknik
vaksinasi yang tidak tepat).
o Semua ini dapat mengakibatkan reaksi berat
serta mungkin juga KIPI berat dan kematian.
https://www.who.int/vaccine_safety/publications/aefi_surveillance/en/
o Kekeliruan-kekeliruan ini DAPAT DICEGAH.
|7

04 Reaksi terkait kecemasan imunisasi:


Apa itu reaksi timbul dari kecemasan terkait imunisasi atau rasa
takut akan suntikan
terkait kecemasan
imunisasi?
o Berbagai faktor dapat mengakibatkan reaksi
terkait kecemasan seperti lingkungan tempat
vaksinasi, vaksin yang masih baru, dan
ketakutan akan suntikan.
o Untuk membantu mencegah pingsan dan
cedera akibat jatuh, penerima vaksin
sebaiknya duduk dulu selama 15 menit
setelah vaksinasi.

https://www.who.int/vaccine_safety/publications/aefi_surveillance/en/
https://www.who.int/publications/i/item/978-92-4-151594-8
|8

05 Kejadian kebetulan:
Apa itu kejadian kejadian setelah vaksinasi tetapi tidak diakibatkan
oleh vaksin atau proses vaksinasi
kebetulan?
o Orang dewasa dan orang lansia dengan
penyakit kronis dapat mengalami gangguan
kesehatan yang tidak diakibatkan vaksinasi
tetapi dikaitkan dengan vaksin.
o Kejadian-kejadian serupa dapat terjadi pada
orang-orang yang sehat di mana suatu
kondisi tertentu (seperti penyakit menular)
diperkirakan lebih sering timbul berdasarkan
usia, jenis kelamin, lokasi, atau latar
belakang etnis.

https://www.who.int/vaccine_safety/publications/aefi_surveillance/en/
|9

Istilah dan definisi penting lainnya


o Berdasarkan tingkat keseriusan, o Klaster – dua atau lebih kasus
KIPI dapat dikelompokkan menjadi: kejadian yang sama atau serupa yang
• KIPI serius – mengakibatkan saling terkait dalam hal waktu, tempat,
kematian, mengancam nyawa, dan/atau vaksin yang diberikan.
mengharuskan atau memperlama o Kejadian-kejadian kebetulan dapat
perawatan RS, mengakibatkan muncul sebagai klaster.
disabilitas persisten atau signifikan, o Respons terkait stres akibat imunisasi
atau merupakan anomali bawaan/ dapat terjadi di dalam klaster.
kecacatan dari lahir; dan
o Klaster harus dilaporkan.
• KIPI non-serius – tidak berisiko pada
kesehatan penerima vaksin.
o Kejadian serius maupun non-serius
harus dipantau dengan cermat.
Bagaimana KIPI terkait kekeliruan prosedur imunisasi dicegah? | 10

o Jangan menyimpan dan/atau o Jika sudah dilarutkan, jangan bawa


mengemas pelarut atau obat lain vaksin dari satu tempat ke tempat
bersama dengan vaksin COVID-19. lain.
o Selalu periksa label vaksin dan pelarut o Jangan menutup vaccine carrier
sebelum pelarutan – vaksin dan pelarut saat vial vaksin yang
harus dari produsen yang sama. dibuka/dilarutkan berada di bantalan
o Ikuti anjuran dari produsen tentang busa.
penyimpanan, persiapan vaksin, cara o Buang vaksin yang sudah dilarutkan
pemberian, serta kontraindikasi dan sebelum waktu maksimal yang
kewaspadaan dianjurkan atau, jika waktu
o Baru Keluarkan ADS tepat sebelum maksimal belum berlalu, pada akhir
vaksinasi. sesi pelayanan vaksinasi.
o Jangan menyentuh jarum. o Jika ragu, hubungi supervisor untuk
mendapat kejelasan. Jangan ragu
o Jangan menyentuh tutup karet vial
melaporkan masalah atau
vaksin.
kekhawatiran saat teridentifikasi.
| 11

Siklus, pihak utama, Komite KIPI


Pengelola program nasional/sub-nasional
Tenaga kesehatan/penerima vaksin atau orang tua
dan peran
pemantauan KIPI Penilaian
kausalitas Umpan balik

Analisis Deteksi KIPI

Pengelola
program
nasional/
subnasional
Investigasi Notifikasi Pemberi
perawatan

Pelaporan

Tim nasional
atau sub-
nasional
https://www.who.int/vaccine_safety/publications/aefi_surveillance/en/ Tenaga
kesehatan
| 12

KIPI apa yang harus Laporkan semua KIPI yang Anda ketahui.
dilaporkan, dan o Isi lengkap formulir pelaporan dan kirimkan
bagaimana cara ke supervisor Anda.
melaporkannya? o Gunakan formulir pelaporan COVID-19.
o Masukkan semua informasi yang ada
seakurat mungkin.
Laporkan semua KIPI non-serius sesuai
kebijakan di negara Anda.
Jika terjadi KIPI serius, segera laporkan kepada
atasan Anda dan/atau focal person KIPI
(melalui telepon) dan isi formulir laporan dalam
24 jam.
Formulir pelaporan KIPI COVID-19 | 13

o Penting:
• Perubahan dari formulir pelaporan
KIPI standar WHO yang ditandai
dengan huruf merah meliputi merek
vaksin COVID-19, nama produsen,
dan usia penerima.
• Semua KIPI (ringan dan berat)
dilaporkan dalam formulir ini jika kasus
sudah dilaporkan.
• Formulir pelaporan ini diisi, dan kasus
dimasukkan ke dalam daftar kasus.
| 14

o Saat mengisi formulir pelaporan KIPI


Apa yang Anda COVID-19, pastikan:
perlu ketahui agar • informasi tentang jenis (merek) vaksin,
pelaporan berjalan nama produsen, jumlah dosis, pelarut
baik? yang digunakan (jika ada), nomor
batch, dan tanggal kedaluwarsa
HARUS akurat.
• Perincian terkait identitas dan alamat
penerima vaksin serta kontak penerima
vaksin dan pelapor HARUS tepat.
• Saat memasukkan data tentang
kejadian dan gejala-gejala klinis,
sertakan semua informasi sejauh yang
Anda ketahui.
| 15

o KIPI ringan yang diketahui dari vaksin


KIPI setelah vaksin COVID-19 mirip dengan vaksin suntik
COVID-19 dari uji lain dan meliputi sakit di sekitar lokasi
klinis suntikan, sakit kepala, rasa lelah, nyeri
otot.
o KIPI ringan lain meliputi demam,
meriang, mual, dan artralgia (nyeri
sendi).
o Hingga saat ini belum ada kekhawatiran
keamanan serius yang dilaporkan.
o Kewaspadaan/kontraindikasi umum
untuk semua vaksin adalah
kemungkinan reaksi alergi, termasuk
anafilaksis, terhadap suatu komponen
vaksin.
| 16

Tenaga o Anafilaksis
• Secara umum, anafilaksis sangat jarang
kesehatan perlu terjadi (diperkirakan <1/1 000 000) tetapi
bersiap bersifat berat dan dapat fatal. Diagnosis
yang sesuai serta pengobatan serta
terhadap reaksi tatalaksana segera sangatlah penting.
yang sangat • Saat terjadi kehilangan kesadaran tiba-tiba
>5–10 menit setelah imunisasi, anafilaksis
jarang apa saja? sebaiknya dipertimbangkan sebagai
kemungkinan diagnosis, selain pingsan
(sinkop vasovagal)
• Informasi lebih lanjut tentang perbedaan
antara anafilaksis, response stres akut
umum, dan pingsan dapat dilihat di:
https://www.who.int/publications/i/item/978-92-4-151594-8
Membedakan respons stres akut dan anafilaksis | 17

Respons stres akut Anafilaksis


(sinkop vasovagal – VVS)
Kemunculan VVS dan umum: terjadi tiba-tiba, sebelum, saat, Hitungan detik hingga menit setelah
atau segera setelah suntikan paparan, hampir selalu di bawah 1 jam
Kulit VVS dan umum: Merah, ruam gatal yang menonjol, mata
Pucat, dingin, berkeringat/berlendir dan wajah bengkak, ruam menyeluruh
Pernapasan VVS: napas normal hingga dalam Napas bersuara, mengi atau stridor,
Umum: napas dalam cepat batuk berkepanjangan
Jantung VVS: denyut pelan, hipotensi sesaat Denyut cepat, hipotensi
Umum: denyut normal atau cepat atau hipertensi
Gastro– VVS: mual, muntah Kram perut, muntah, mual
Intestin Umum: mual
Neurologis VVS: kehilangan kesadaran sesaat yang pulih Dapat mengalami kehilangan kesadaran
dengan posisi terlentang yang tidak pulih dengan posisi
Umum: takut, pusing, mati rasa, rasa letih, terlentang
kesemutan di bibir, kejang di tangan dan kaki

https://www.who.int/publications/i/item/978-92-4-151594-8
Penanganan anafilaksis (anjuran WHO) | 18

Obat, lokasi, dan cara Frekuensi pemberian Dosis


pemberian

Adrenalin (epinefrin) Ulangi setiap 5–15 menit sesuai Sesuai usia


1:1000, suntikan kebutuhan sampai anafilaksis pulih
Anak: 0.01mg/kg
intramuskular segera di titik
Catatan: Batuk berkepanjangan Dewasa: 0.2 mL hingga
tengah antara aspek atau memburuk yang berhubungan maksimum 0.5 mL
anterolateral sepertiga dengan edema pulmoner
tengah paha merupakan tanda penting
overdosis adrenalin dan toksisitas.

https://www.who.int/immunization/diseases/measles/SIA-Field-Guide.pdf
| 19

1. Profil keamanan vaksin COVID-19 mirip


Rangkuman dengan vaksin suntik yang sudah ada.
poin-poin utama 2. Laporkan semua KIPI yang Anda ketahui
dan pastikan intervensi medis/rujukan
dilakukan sesuai kebutuhan.
3. Isi formulir pelaporan COVID-19 dengan
lengkap, akurat, dan tepat waktu, dan
serahkan kepada supervisor Anda.
4. Karena vaksin COVID-19 adalah vaksin
baru, setiap KIPI perlu dilaporkan dan
setiap investigasi harus didukung.
Sumber informasi | 20

o Pedoman global surveilans KIPI


https://www.who.int/vaccine_safety/publications/aefi_surveillance/en/
o Pedoman penilaian korban KIPI
https://www.who.int/vaccine_safety/publications/gvs_aefi/en/
o Pembantu pengingat untuk investigasi KIPI
https://www.who.int/vaccine_safety/initiative/investigation/New_aide-memoire_AEFI.pdf
o Perangkat lunak investigasi KIPI
https://www.who.int/vaccine_safety/software-assistance-guiding-hq-AEFI-investigations/en/
o Formulir pelaporan KIPI vaksin COVID-19 dan formulir investigasi KIPI COVID-19
dapat dilihat di COVID-19 Vaccine Safety Guidance Manual.

Anda mungkin juga menyukai