Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Budaya membaca belum menjadi bagian kehidupan sehari-hari
masyarakat Indonesia, khususnya dikalangan Mahasiswa. Hal ini terlihat
dari minimnya kebiasaan Mahasiswa dalam membaca, indikasi yang
paling sederhana adalah dalam membaca buku. Mereka lebih meminati
budaya menonton melalui media internet. Padahal dalam dunia internet
banyak yang memuat hal-hal yang kurang baik ditonton oleh generasi
baru, mulai dari gambar-gambar yang berbau porno, kekerasan, dan
budaya hedonistic lainnya telah membentuk pendidikan karakter bangsa
ini yang keliru.
Minat baca merupakan kunci utama dalam menggalakkan media
buku sebagai sarana penyebarluasan informasi serta ilmu pengetahuan.
Informasi sangat penting bagi manusia yang ingin maju, karena itu
membaca sebagai salah satu cara untuk mendapatkan informasi. Membaca
merupakan unsur yang sangat menentukan dalam usaha meningkatkan
pengetahuan dan pendidikan, maka perpustakaan memperoleh pula fungsi
sebagai sarana untuk pendidikan. Kurangnya minat baca masyarakat
umum maupun kalangan pelajar atau mahasiswa.
Membaca merupakan aspek terpenting dalam dunia pendidikan.
Sehingga penanaman budaya baca di kalangan mahasiswa memiliki peran
penting demi menuju suatu masyarakat informasi (information society).
Dalam rangka menuju masyarakat informasi (Information society)
ketrampilan membaca sebagai aspek penting pembelajaran perlu
disosialisasikan dan perlu dikampanyekan di kalangan mahasiswa. Upaya
membangun budaya baca di kalangan Mahasiswa dimaksudkan untuk
mewujudkan masyarakat Indonesia yang berwawasan dan tanggap akan
perubahan yang terjadi dilingkungan luar (eksternal) sehingga tercipta
masyarakat yang berpengetahuan. Dengan demikian, maka budaya

1
membaca sebagai karakter yang dimiliki bangsa Indonesia perlu
ditumbuhkankembangkan dalam diri setiap masyarakat sejak dini dalam
lingkungannya. Karena dengan budaya membaca yang tinggi masyarakat
akan mampu menangkap isu strategis yang muncul dari budaya globalisasi
yang telah merambah seluruh pelosok negeri. Melalui membaca pula,
masyarakat dapat menilai konsep dan teori-teori pendidikan yang baik dan
cocok untuk diterapkan di republik tercinta ini sebagai akibat globalisasi.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana cara meningkatkan budaya membaca dikalangan Mahasiswa
Teknik Sipil Politeknik Negeri Banyuwangi ?
1.3 Tujuan penelitian
Adapun tujuan penelitian didalam penulisan karya ilmiah ini adalah untuk
mengetahui hhubungan antara minat baca dengan kemampuan memahami
bacaan tersebut.
1.4 Batasan Masalah
Karena keterbatasan waktu yang diberikan untuk menyusun Karya Ilmiah
ini, kami membatasi masalah meningkatkan budaya membaca dikalangan
Mahasiswa Teknik Sipil Politeknik Negeri Banyuwangi.
1.5 Manfaat Penelitian
a. Menambah dan memperluas wawasan dan pengetahuan
b. Memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah
c. Mempertajam tingkat pemikiran
d. Memiliki sikap obyektif terhadap masalah
e. selalu mementingkan fakta dan informasi

BAB 2

2
Kajian Pustaka

2.1 Definisi Istilah

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2001: 744), kata minat
memiliki arti kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah, keinginan.
Jadi harus ada sesuatu yang ditimbulkan, baik dari dalam dirinya maupun dari luar
untuk menyukai sesuatu. Hal ini menjadi sebuah landasan penting untuk mencapai
keberhasilan sesuatu karena dengan adanya minat, seseorang menjadi termotivasi
tertarik untuk melakukan sesuatu.
Minat ditandai dengan rasa suka dan terkait pada suatu hal atau aktivitas
tanpa ada yang menyuruh. Artinya, harus ada kerelaan dari seseorang untuk
melakukan sesuatu yang disukai. Dengan demikian, timbulnya minat terjadi
karena adanya penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu
diluar dirinya. Semakin kuat atau semakin besar hubungan tersebut maka semakin
dekat minat seseorang.
Adanya minat dalam diri seseorang juga dapat diungkapkan melalui
pernyataan yang menunjukkan bahwa seseorang cenderung lebih menyukai
sesuatu hal dari pada yang lain. Minat dapat pula diungkapkan dalam suatu
aktivitas tertentu. Seseorang yang memiliki minat terhadap sesuatu akan
memberikan perhatian lebih besar terhadap benda tersebut.
Seseorang yang menyukai suatu aktivitas, biasanya akan termotivasi dan
mau melakukan aktivitas tersebut. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa minat
menjadi kekuatan tersendiri untuk melakukan suatu hal. Menurut Noeng Muhajir
(Dwi Sunar Prasetyono, 2008: 54), minat adalah kecenderungan afektif (perasaan,
emosi) seseorang untuk membentuk aktifitas. Dari sini dapat dilihat bahwa minat
itu melibatkan kondisi psikis (kejiwaan) seseorang. Senada dengan hal ini, Crow
dan Crow (Dwi Sunar Prasetyono, 2008: 54), menjelaskan bahwa minat
merupakan kekuatan pendorong yang menyebabkan seseorang menaruh perhatian
pada orang lain atau objek lain.

3
2.2 Pengukur Minat

Jika seseorang ingin mengetahui minat yang dimiliki siswa, maka


dilakukan beberapa cara untuk mengukur minat tersebut. Tujuan untuk
mengetahui minat yaitu agar memudahkan kita dalam menumbuhkan minat
kepada siswa. Minat adalah suatu rasa yang lebih suka dan rasa ketertarikan pada
suatu kegiatan atau aktifitas yang ditunjukkan dengan keinginan, kecenderungan
untuk memperhatikan aktivitas tersebut tanpa ada yang menyuruh, dilakukan
dengan kesadaran serta diikuti dengan rasa senang.
Minat seseorang tidak tampak atau tidak bisa dirasakan oleh indra manusia
tetapi yang tampak adalah gejalanya saja sehingga untuk mengetahui minat
tidaklah mudah. Menurut Sri Esti Wuryani Djiwandono (2006: 365), ada sejumlah
cara untuk mengetahui minat siswa, cara yang paling mudah adalah menanyakan
langsung kepada siswa itu sendiri, bisa menggunakan angket atau berbicara secara
langsung pada mereka. Untuk mengetahui minat siswa dapat juga dengan
mengobservasi kegiatan yang dilakukan oleh siswa tersebut.
Ada beberapa teknik atau cara untuk mengetahui minat seseorang
teknik tersebut antara lain:
 Teknik tes, yaitu serentetan pertanyaan latihan atau alat lain yang
digunakan untuk mengukur kemampuan dan ketrampilan dan
pengetahuan seseorang atau sekelompok orang. Bentuknya antara lain
tes objektif dan subjektif.
 Teknis non tes yang meliputi metode interview, metode dokumentasi,
observasi dan angket.
2.3 Pengertian Membaca

Dalam belajar bahasa dikenal ketrampilan berbahasa ada empat macam


yaitu ketrampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Membaca sendiri
dapat dilihat sebagai suatu proses dan sebagai suatu hasil.
Menurut Farida Rahim (2008: 2), membaca pada hakikatnya adalah suatu
hal yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan

4
tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan
metakognitif. Sedangkan klein (Farida Rahim, 2008: 3), mengemukakan bahwa
definisi membaca mencakup:
 membaca merupakan suatu proses,
 membaca adalah strategis, dan
 membaca merupakan interaktif.
Dalamhal ini yang dimaksud dengan membaca merupakan suatu proses
adalah informasi dari teks pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca mempunyai
peranan yang utama dalam membentuk makna, membaca adalah strategi, yaitu
dalam kegiatan membaca kita harus menggunakan berbagai strategi yang sesuai
dengan teks dan konteks dalam rangka mengkonstruksi makna ketika membaca.
Sedangkan membaca adalah interaksi yaitu dalam proses membaca terdapat
interaksi antara pembaca dengan teks yang dibacanya.

BAB 3

PEMBAHASAN

3.1 Minat Berhubungan dengan Kebiasaan

Minat Berhubungan dengan Kebiasaan Minat dan kebiasaan adalah dua


pengertian yang berbeda tetapi berkaitan. Pengertian minat menurut
Poerbakawatja(19982:214)adalah “kesedian jiwa yang sifatnya aktif untuk
menerima sesuatu dari luar”. Minat dibedakan menjadi 2(dua) macam, yaitu:
Minat Spontan dan Minat Terpola. Minat Spontan adalah minat yang tumbuh
secara spontan dari dalam diri seseorang tanpa dipengaruhi oleh pihak luar
(Dawson dan Bamman, 1960:31). Minat Terpola adalah minat yang timbul
sebagai akibat adanya pengaruh dan kegiatan yang berencana atau terpola
terutama kegiatan belajar mengajar, baik disekolah maupun diluar sekolah
(Dawson dan Bamman, 1960:15). Minat Terpola dapat dipersamakan dengan

5
factor eksternal, yang secara konkrit merupakan akibat dari motivasi ekstrinsik.
Dengan demikian minat dapat internal maupun eksternal.

Pengertian ini sejalan dengan pendapat yang menyebutkan bahwa minat


dan motivasi dapat timbul dari kesadaran dan inisiatif diri seseorang dan dapat
timbul dari pengaruh luar, dalam bentuk-bentuk yang terpola atau tidak terpola
(Dawson dan Bamman, 1960:140-144). Dari uraian tersebut dapatlah diketahui
bahwa membaca bukanlah obyek dari minat tetapi membaca merupakan kegiatan
atau usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memenuhi minatnya. Melalui
membaca, informasi dan pengetahuan yang berguna bagi kehidupan dapat
diperoleh. Inilah motivasi pokok yang dapat mendorong timbul dan
berkembangnya minat anak.

Apabila minat ini sudah tumbuh dan berkembang, dalam arti bahwa anak
sudah dimulai suka membaca, maka minat bacapun akan meningkat. Membaca
merupakan suatu keharusan untuk meningkatkan tidak hanya pengetahuan tetapi
juga hasil belajar, karena dengan membaca membuat mereka jadi cerdas, kritis
dan mempunyai daya analisa yang tinggi. Dengan membaca selalu tersedia waktu
untuk merenung, berfikir dan mengembangkan kreativitas berfikir. Tingkat
pemikiran seseorang dapat diamati dari kebiasaan dia membaca, kegiatan
membaca akan menimbulkan seseorang.

Dalam membaca, ada tingkatan tertentu yang menentukan kemahiran


seseorang dalam membaca. Salah satunya dengan membaca ekstensif. Kegiatan
membaca ini dapat dilakukan dengan tidak mengeluarkan suara, tidak
menunjukan bacaan, serta kepala tidak mengikuti arah bacaan. Kegiatan membaca
ekstensif ini berhubungan dengan kemahiran Anda dalam memahami isi pokok-
pokok bacaan. Dalam hal ini, Anda semaksimal mungkin memanfaatkan waktu
baca dan mengingat kembali pokok-pokok dalam bacaan. Dalam membaca
ekstensif, Anda dituntut untuk menyapu seluruh isi bacaan tanpa mengulang
kalimat atau kata-kata yang pernah dibaca (Adi Abdul Somad, 2008)

3.2 Faktor-Faktor yang Mendorong Minat

6
 Kebutuhan; kebutuhan tertentu orang mempunyai minat untuk memenuhi
kebutuhan itu.
 Perasaan: Perasaan sukses, senang, mendorong timbulnya minat,
sedangkan perasaan kecewa, gagal, menghambat atau bahkan
menghilangkan minat.
 Lingkunga: Minat dipengaruhi dorongan untuk diterima atau diakui oleh
lingkungan.

3.3 Cara Memotivasi Mahasiswa dalam Minat Membaca


Sebaiknya para Mahasiswa diberikan dukungan dan dorongan dari orang-
orang disekitar mereka, agar para siswa lebih meningkatkan kegiatan
membacanya. Juga bisa dengan diadakannya suatu perlombaan-perlombaan
membaca diberbagai sekolah atau lembaga-lembaga pendidikan lainnya yang
akan membuat siswa lebih termotivasi lagi dalam hal membaca.

3.4 Pengaruh Membaca untuk Mahasiswa

Jelas pengaruh dalam bacaan sangat besar terhadap peningkatan cara


berfikir seorang siswa, dengan membaca siswa dapat memperluas cakrawala ilmu
pengetahuannya, menambah informasi bagi diri sendiri, meningkatkan
pengetahuan serta menambah ide. Karena membaca merupakan seatu keharusan
untuk meningkatkan tidak hanya pengetahuan tetapi juga hasil belajar. Karena
dengan membaca membuat kita semua cerdas, kristis dan mempunya daya analisa
yang tinggi, dengan membaca selalu tersedia waktu untuk merenung berfikir dan
mengembangkan kretifitas berfikir.

7
BAB 4

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas, dapat kita simpulkan bahwa minat baca


dikalangan Mahasiswa Teknik Sipil Politeknik Negeri Banyuwangi masih rendah,
jadi perlu adanya program untuk menumbuhkan kembali minat baca para
Mahasiswa.

4.2 Saran

Dalam era yang modern ini kita seharusnya memperbanyak membaca,


karena dengan membaca kita dapat menambah wawasan dan pengetahuan
sehingga kita dapat mengikuti setiap kejadian maupun ilmu yang belum kita
ketahui.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://www.bit.lipi.go.id/masyarakatliterasi/index.php/tidak-mungkin-
intelektualmenganggur
http://www.kalbariana.net/budaya-baca-masyarakat-indonesia
http://www.indonesiamembaca.org/blog/?p=171
http://id.shvoong.com/internet-and-technologies/blog/2013522-manfaat-membaca-
buku/

remajaoki.blogspot.com/feeds/posts/default

Anda mungkin juga menyukai