VALUE PERCEPTION Analysis
VALUE PERCEPTION Analysis
e-mail: raninurnawati70@gmail.com
omjajusclp@gmail.com
ABSTRAK
ABSTRACT
Perception is defined as the process of a person selecting, organizing and interpreting
information inputs to create the overall picture. The purpose of this literature study is to find
out the definition of Value independently, Perception independently and Value Perception as
one single definition. By knowing from each of these definitions is expected to be used as a
reference in more in-depth research and can become a blend of direction for marketers. The
research technique used in this journal is literature study, using 20 international journals as a
reference source. Influence of perception of a value, culture, price and gender aspects.
Perception value caused by goods or services can occur from a process that is enjoyed by the
community.
Pada dasarnya setiap manusia memiliki aspek kognitif untuk bisa menginterpretasikan
dan memahami segala sesuatu disekelilingnya berdasarkan informasi yang didapatkan oleh
alat indra yang biasa disebut sebagai persepsi, kemudian memproses hasil pengindraannya
tersebut untuk menghasilkan sebuah makna atau penilaian mengenai objek tersebut.
Pada realitanya Perkembangan zaman yang semakin kompleks sejalan dengan
kebutuhan dan keinginan manusia yang juga mulai beragam, mereka dihadapkan kepada
pilihan yang begitu banyak pada suatu produk yang dihasilkan oleh perusahaan, sehingga
menyebabkan mereka harus selektif dalam menentukan pilihan yang tepat dan melakukan
penilaian apakah produk tersebut baik atau buruk. Hal ini menjadi penting karena akan
berdampak langsung bagi manusia selaku konsumen untuk memutuskan melakukan
pembelian atau tidak dan berbuntut pada kepuasan pelanggan.
Persepsi terhadap nilai yang diinginkan menjadi suatu pertimbangan dalam memilih
suatu produk/jasa. Tanggapan mengenai pelayanan produk atau jasa sangat tergantung dari
persepsi masing-masing individu, serta penilaian masyarakat. Pelayanan jasa dan produk
akan membentuk penilaian terhadap keberlangsungan mutu suatu produk dan jasa,
masyarakat akan mempertimbangkan pengorbanan yang diberikan untuk mendapatkan
produk dan jasa terhadap hasil yang diperoleh.
Persepsi diartikan sebagai proses seseorang menyeleksi, mengatur dan
menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan
yang berarti (Kotler, 2000). Persepsi seseorang merupakan proses aktif yang memegang
peranan, bukan hanya stimulus yang mengenainya tetapi juga individu sebagai satu kesatuan
dengan pengalaman-pengalamannya, motivasi serta sikapnya yang relevan dalam
menanggapi stimulus (Walgito 1993).
Nilai bagi pelanggan adalah selisih antara nilai pelanggan total dan biaya pelanggan
total. Nilai pelanggan total adalah sekumpulan manfaat yang di harapkan oleh pelanggan dari
produk atau jasa tertentu (Kotler, Philip dan Kevin Lanne, 2009).
Tujuan dari studi pustaka ini untuk mengetahui definisi dari Value secara mandiri,
Perception secara mandiri dan Value Perception sebagai satu definisi tunggal. Dengan
mengetahui dari masing-masing definisi tersebut diharapkan dapat dijadikan acuan dalam
penelitian yang lebih mendalam dan dapat menjadi paduan arah bagi pemasar.
Bahan rujukan dalam penelitian ini diambil dari 20 jurnal penelitian yang tertuang
dalam jurnal internasional yang membahas mengenai persepsi, nilai dan persepsi nilai.
Diharapkan dengan bahan-bahan rujukan ini terbentuk arah pemikiran yang serupa.
Tabel 2.1. Konsep Persepsi Nilai
Paurav Shukla The definition of perceived Definisi persepsi nilai dalam kasus
(2012) value in the case of luxury barang mewah di mana konsumsi
goods where consumption is secara signifikan difokuskan pada
significantly focused on hasil social (utilitas citra dan
social (image and symbolic simbolisme) dan pribadi (Shukla,
utility) and personal results 2010).
(Shukla, 2010).
Ketsuree These results imply that Thai Definisi persepsi menyiratkan bahwa
Vijaranakorn respondents’ perception of nilai mewah dari produk-dipengaruhi
Randall Shannon, the cognitive images of their oleh citra kognitif, termasuk
(2017) own country has a positive kemakmuran bangsa, tingkat
relationship to the luxury kemajuan teknologi, tingkat
value perception of its pendidikan yang mempengaruhi nilai-
fashion luxury products. nilai produk mewah.
Petra Surya Perception of value occurs if Persepsi nilai terjadi jika uang yang
Mega Wijaya the money spent is dikeluarkan sebanding dengan
(2008) proportional to the service pelayanan dan barang yang diterima
and goods received
Slater and Narver Slater and Narver (2000) Slater dan Narver (2000) melihat pada
(2000) look on how value is created, bagaimana nilai yang dibuat, yaitu
i.e. when the benefits of a ketika manfaat dari produk yang
product gained by consumer diperoleh oleh konsumen lebih besar
are greater than the long- daripada biaya jangka panjang ia
term costs he/she might be mungkin akan dibayar untuk sebuah
paid for a product. produk.
Azman Ismail, The findings of this study Kualitas layanan telah menjadi
Norazila Mat, show that service quality has penentu penting nilai persepsi
Ahmad Azan been an important pelanggan dalam sampel organisasi.
Ridzuan,Rosnan determinant of customer’s Dalam konteks penelitian ini, penyedia
Herwina (2014) perceived value in the layanan telah mengambil tindakan
organizational sample. In the proaktif untuk merencanakan,
context of this study, the memimpin dan memantau layanannya
service provider (i.e., berdasarkan kebijakan dan peraturan
MALBATT Headquarters) luas yang ditetapkan dalam organisasi
has taken a proactive action militer dalam misi menjaga
to plan, lead and monitor its perdamaian.
service based on the broad
policies and regulations set
up by the United Nation
(Peacekeeping Operation).
The majority soldiers
Tabel 2.1 tersebut diatas, dapat diketahui bahwa nilai persepsi merupakan nilai yang
diinginkan dari suatu produk/jasa(Regina Yamin, 2013), Nilai-nilai sosial, fungsional, dan
hedonis yang dirasakan secara signifikan (Ling Jiang, Juan Shan, 2018), potensi manfaat
yang diperoleh saat ini, untuk memperhitungkan harapan (Rachel Duffy and Andrew Fearne,
2009), potensi manfaat yang diperoleh saat ini, untuk memperhitungkan harapan (Ben Lowe
Frank Alpert, 2015),
Persepsi nilai berdasarkan studi pustaka di atas /dapat didefinisikan sebagai suatu
nilai dari suatu produk atau jasaberdasarkan pengalaman, penilaian, kepuasan, pelayanan
terhadap suatu produk maupun jasa. Nilai kepuasan terjadi jika individu melakukan
pengorbanan dan hasil yang diperoleh sesuai atau sama dengan apa yang diharapkan.
2.2 Dimensi
Menurut Sweeney dan Soutar (2001), dimensi persepsi nilai terdiri dari 4 aspek
utama, yaitu:
1. Emotional value, yaitu utilitas yang berasal dari perasaan atau afektif/emosi positif
yang ditimbulkan dari produk.
3. Konsumen Cina
sangat menghargai
aspek interpersonal
dari kemewahan
(Wong & Ahuvia,
1998), dan mereka
terutama melihat
barang mewah
sebagai simbol status
dan sebagai
pendukung sosial.
2. Menentukan
kontribusi unik dari
dimensi nilai yang
diidentifikasi
dengan prediksi
perilaku.
3. Menguji persepsi
nilai pelanggan dari
perspektif manajer
dan pengunjung
KESIMPULAN
Nilai Persepsi yang ditimbulkan barang atau jasa dapat terjadi dari suatu proses yang
dinikmati masyarakat.
REFERENSI
Amnah Ali Abdulqader Elagi1, Basem Amer Jaber, (2019). Public’s perception and
satisfaction on the role andservices provided by family physicians in Saudi Arabia:A
cross-sectional study. Journal of Family Medicine and Primary Care 3283 Volume 8 :
Issue 10 : October 2019.
Azman Ismail1, Norazila Mat1, Ahmad Azan Ridzuan2, Rosnan Herwina, (2014). Service
quality in military peacekeeping mission as a determinant ofcustomer’s perceived
value: Empirical evidence. Intangible CapitalIC, 2014 – 10(3): 505-527 – Online
ISSN: 1697-9818 – Print ISSN: 2014-3214. http://dx.doi.org/10.3926/ic.428.
Ben Lowe Frank Alpert, (2010),"The relative influence of pioneer and follower price on
reference price and value perceptions", Journal of Product & Brand Management, Vol.
19 Iss 7 pp. 504 – 511.
Fen Liu and Xuefeng Zhao, (2014). Roles of perceived value andindividual differences in
theacceptance of mobile couponapplications. Internet ResearchVol. 25 No. 3, 2015pp.
471-495©Emerald Group Publishing Limited1066-2243DOI 10.1108/IntR-02-2014-
0053.
Herry Pintardi Chandra and Paulus Nugraha, (2014). Perceptions of Contractors and
Consultants Toward Application of Greenship Rating Tools on Apartment Buildings
in Surabaya. PTEK, The Journal for Technology and Science, Vol. 25, No. 1, April
2014.
Ivan Russo Ilenia Confente Ayman Omar, (2017). The role of facilitators as partial signalers
in the context of value perception. International Journal of Quality and Service
Sciences, Vol. 9 Iss 1 pp. -Permanent link to this
document:http://dx.doi.org/10.1108/IJQSS-03-2016-0020.
Joy Jarvie *, Scott Arthur and Lindsay Beevers. 2016. Valuing Multiple Benefits, and the
Public Perceptionof SUDS Ponds. Water 2017, 9, 128.
Laetitia Radder Xiliang Han Elizna Theron, (2016),"Value perceptions of private game
reserve visitors and managers: an exploratory study", African Journal of Economic
and Management Studies, Vol. 7 Iss 1 pp. 75 – 89.
Ling Jiang, Juan Shan, (2018), "Heterogeneity of luxury value perception: a generational
comparison in China", International Marketing Review, https://doi.org/10.1108/IMR-
12-2015-0271.
Muhammed Anwar1 & Shanya Nawzad2 & Banna Qadir, (2018). Customer Perceptions on
Internet Services in Kurdistan Region of Iraq. International Journal of Social Sciences
& Educational Studies ISSN 2520-0968 (Online), ISSN 2409-1294 (Print), September
2018, Vol.5, No.1.
Nguyen-Hau Le, Hai-Minh Thi Nguyen and Tuan Van Nguyen, (2013). National identity and
theperceived values of foreignproducts with local brandsThe case of local wine in
Vietnam. The current issue and full text archive of this journal is available
atwww.emeraldinsight.com/1355-5855.htm.
Paurav Shukla (2012), “The influence of value perceptions on luxury purchase intentions in
developed and emerging markets”, International Marketing Review
Vol. 29 No. 6, 2012pp. 574-596.
Petra Surya Mega Wijaya, (2008). Pengaruh Citra, Kualitas Relasional, dan Persepsi Nilai
Terhadap Sikap, Loyalitas Serta Keinginan Untuk Berpindah Pada Industri Cafe Di
Yogyakarta. Jurnal Siasat Bisnis Vol. 12 No. 1, April 2008 Hal: 39 – 46.
Rachel Duffy and Andrew Fearne (2009), “Value perceptions of farm assurance in the red
meat supply chain”, British Food Journal Vol. 111 No. 7, 2009.
Raj Kumar Gautam, Raghbir Singh, (2011). Competitive Perception of Small Indian
Manufacturers: A study of Punjab Units. Journal of CompetitivenessIssue 3/2011.
Sarra Berraies, Karim Ben yahia, mariem Hannachi, (2017). "Identifying the effects of
perceived values of Mobile bankingapplications on customers: Comparative study
between baby boomers, generation X and generation Y", InternationalJournal of Bank
Marketing, https://doi.org/10.1108/IJBM-09-2016-0137Permanent link to this
document:https://doi.org/10.1108/IJBM-09-2016-0137.
Setyo Ferry Wibowo, Iin Pusfita Sarih, Agung Kresnamurti, (2014). Pengaruh Persepsi
Kualitas Pelayanan Dan Persepsi Nilai Terhadap Kepuasan Pelanggan (Survei Pada
Slater, S.F., & Narver, J.C. (1994). Market orientation, customer value and superior
performance. Business Horizons, 37(2), 22-28.
Yamin, R, (2013), “Persepsi Nilai, Persepsi Kualitas, dan Citra Terhadap Kepuasan
Konsumen pada PT. Astra International Daihatsu di Manado”, Jurnal EMBA, Vol.1
No.3 September 2013, Hal. 1231-1240.
Yan Liang, Sid Ghosh, Hiroko Oe, (2017) "Chinese consumers’ luxury value perceptions – a
conceptual model", Qualitative Market Research: An International Journal, Vol. 20
Issue: 2, pp.247-262, https://doi.org/10.1108/QMR-01-2017-0010.