Anda di halaman 1dari 35

Penyakit Jantung Koroner

By : Ns. Hammad
Sindroma Koroner Akut
Definisi
SKA adalah sindroma yang terdiri dari
spektrum iskemia miokard akibat trombosis
yang mengikuti ruptur plak aterosklerosis
Epidemiologi
Penyakit Kardiovaskuler
• Penyebab kematian nomor 1 di dunia
• Penyebab kematian nomor 1 di Indonesia

• > 4 juta  datang ke RS karena SKA


Faktor Risiko

• Demografi : usia, jenis kelamin


• Dislipidemia
• Diabetes melitus
• Riwayat keluarga : onset muda PJK (pria <
45 ; wanita < 55)
• Hipertensi
• Merokok
• Obesitas
• Gaya hidup
Coronary
Plaque
UA/NSTEMI
Stable thrombosis
rupture
STEMI
angina
Sindroma Koroner Akut
Plaque Disruption/Fissure/Erosion

Thrombus Formation

Old
Terminology: UA NQMI STE-MI

New Non-ST-Segment Elevation Acute ST-Segment


Terminology: Coronary Syndrome (ACS) Elevation
Acute
Coronary
Syndrome
(ACS)
Sindroma Koroner Akut
• Unstable Angina Pectoris (UAP)
– Angina first onset
– Angina at rest
– Angina progressive
• Non ST Elevation Myocardial Infarction (Non
STEMI)
• ST Elevation Myocardial Infarction (STEMI)
Sindroma Koroner Akut
Kriteria Diagnostik WHO  2 dari 3
- Keluhan : Nyeri dada (angina)
Angina equivalent
- Gambaran EKG : “Normal”
T ↓, ST ↓, ST ↑
- Marka jantung (enzim) :
CKMB
Troponin I – Troponin T
Nyeri Dada

Typical Angina Angina Equivalent

• Chest discomfort (+) - dada • Chest discomfort (-)


Nyeri substernal : diperas, di remas, • Lokasi
“berat”, diikat, dihimpit
• Indigestion
• Menjalar ke lengan kiri, bahu, rahang
bawah, punggung • Kelemahan  Etiologi ?
• Tidak dipengaruhi : menelan, batuk, • Diaphoresis
nafas dalam, gerak / perubahan posisi • Shortness of breath
tubuh

• Timbul oleh stres emosional / aktivitas


Diabetes
• Berkurang dengan istirahat / nitrat *)
Lanjut usia
Nyeri Dada

Nyeri Durasi Timbul Manifestasi


dada (menit) saat sistemik
Infark >30 Istirahat (+)
miokard
Angina < 30 Istirahat (-)
pektoris
tidak stabil
Angina < 30 Aktivitas (-)
pektoris
stabil
Pengertian
• Kelainan jantung yang disebabkan karena
iskemia arteria koronaria
• Mrpk penyebab utama kematian (69 persen
dari peny.cardiovaskuler).
Faktor Predisposisi
MAYOR MINOR

-Hiperkolesterol -Laki2
-Hipertensi -Obesitas
-Merokok -Stress
-DM - kurang olahraga
-Genetik -Menopause
-lain2
• Faktor Resiko terbaru : HOMOSISTEIN :
menggumpalkan eritrosit dan trombosit ; FREE
RADICAL ; merusak dinding pembuluh darah

• Seseorang memiliki risiko tinggi terkena


penyakit jantung koroner jika nilai plasma
total kolesterol lebih besar dari 240 mg/dl,
nilai plasma kolesterol LDL lebih besar dari
160 mg/dl, dan nilai plasma kolesterol HDL
lebih kecil dari 35 mg/dl.
Patofisiologi
• Respon to Injury

Faktor2 perusak endotel

Endotel dysfunction

Sifat2 barrier dan tromboresisten hilang

LDL, platelet, monosit berkumpul

Platelet menempel + Agregasi Ttrombosit


Monoclonal Hipotesis + Lipogenic Hypotesis

Fatty Streak
(penimbunan kolesterol & makrofag + otot polos, nampak pd usia 15 th)

FIBROUS PLAQUE
Fatty streak + sel2 debris + fibrous cap

ADVANCE LESION
Pengapuran, tipis, pecah (ulserasi)
Oklusi pembuluh darah

TROMBUS menyebar ke seluruh arteri koroner (resiko TROMBUS


PROPAGATION)

Kematian , mendadak!
Tanda dan Gejala
• Asimptomatik
– biasa diketahui saat cek kesehatan
– tidak ada nyeri dada
– iskemia pada uji beban latihan
– depresi segemen ST
– pemeriksaan fisik, foto dada dan lain-lain
“Normal”
– diduga karena ambang nyeri meningkat, neuropati
otonom, meningkatnya produksi endomorfin, atau
derajat stenosis yang ringan
• Angina Pektoris
• a. STABIL
• nyeri dada saat aktivitas
• kronis (> 2 bulan)
• nyeri precordial, terutama didaerah retrosternal
• terasa seperti tertekan benda berat atau terasa
panas, diremas, tercekik disertai keringat dingin
• Menjalar ke lengan kiri atas/bawah bagian
medial, ke leher, daerah maksila hingga ke dagu
atau ke punggung tetapi jarang menjalar ke
lengan kanan.
• Berlangsung singkat 1- 5 menit
• Nyeri hilang dengan istirahat dan obat
golongan nitrat
• Nyeri bisa diprovokasi aktifitas fisik, stress,
emosi, anemia, udara dingin dan tirotoksikosis
• Terdapat faktor resiko PJK
• EKG normal pada 50-70 % kasus
• Abnormal EKG : depresi segmen ST, T
Inverted. Jelas pada Exercise Test
• b. TIDAK STABIL
• nyeri sama : kualitas, lokasi, penjalaran
• beda : Progesif, frekuensi lebih sering dan
lebih lama
• nyeri timbul juga saat istirahat
• nitrat tidak menghilangkan keluhan
• disebut “Pre Infarction” sehingga
penanganannya memerlukan monitoring yang
ketat
• plaque aterosklerosis mengalami trombosis
sebagai akibat plaque ruptur (fissuring),
disamping terjadi spasme namun belum
terjadi oklusi total/oklusi intermitten.
• EKG : depresi segemen ST
• Kadar enzim jantung tidak mengalami
peningkatan
• c. ANGINA VARIAN ( ANGINA PRINZMETAL)
• selalu hampir terjadi saat istirahat
• tidak mesti dipicu stress/emosi
• spasme arteri koroner tanpa didahului iskemia
miokard
• dapat terjadi pada arteri koroner yang
stenosis atau normal
• biasa spasme lokal, hanya melibatkan 1 arteri
koroner
• pasien usia muda
• tidak ada faktor resiko klasik (rokok)
• nyeri dada biasa tengah malam sampai jam 8
pagi dan nyeri sangat hebat
• pemeriksaan fisik tidak ada kelainan
• EKG : elevasi segmen ST mjd elevasi
• Gelombang T Alternans
• Aritmia jantung
• Infark Miokard
• akibat aterosklerosis progresif
• fissuring dan plaque rupture pada Fibrous Cap
• trombosis intraplaque dan intra luminalshg tjd
sumbatan total aliran darah koroner
• gejala prodromal : “chest discomfort”,
menyerupai keluhan angina klasik
• 30 % penderita mengeluh gejala tersebut 1-4
minggu sebelum dirawat di RS
• 70 % kurang dari 1 minggu
• Kelemahan, kelelahan
• Nyeri dada bervariasi, sangat berat
• Berlangsung > 30 menit sampai berjam-jam
• Dirasakan : : Compressing, Constricting, Crushing,
Squeezing, Choocking, Knife Like, Burning dan Heavy
Pain
• Retrosternal menjalar kedua dinding dada terutama
dada kri, kebawah ke bagian medial lengan menibulkan
rasa pegal pada pergelangan tangan dan jari.
• Abdominal Discomfort
• Mual, muntah, badan lemah, pusing, berdebar dan
keringat dingin
• Penderita kelihatan ketakutan, gelisah, tegang
• Levine Sign : sering mengurut-ngurut dada
• Akral dingin
• Bradikardi, takikardi, tidak teratur
• TD normal, sering turun
• Pulse Pressure sering turun
• Syok kardiogenik
• S1 melemah dan sering tidak terdengar
• Irama Gallop S3 atau S4
• Sistolik di apeks
• Jika ada ruptur septum ventrikel, terdengar
bising pansistolik di parasternal kiri
• Friction Rub (6-30 %) kasus
• Foto dada biasa normal, kecuali disertai udem paru
akut
• EKG : elevasi segmen Stsesuai lokai yang mengalami
infark
• Pada fase akut : T peak wave, kemudian elevasi
segmen ST selanjutnya terbentuk Q Patologis disertai
elevasi segmen ST
• Lab : CK meningkat dalam 4-8 jam dan menurun ke
kadar normal dalam 2-3 hari dengan kada r puncak 24
jam
• CK MB meningkat dalam 3-12 jam pertama dan
mencapai puncak 18-36 jam selanjutnya normal
setelah 3-4 hari. LDH meningkat dalam 10 jam dengan
kadar puncak 24-48 jam, normal dalam 10-14 hari
• “Kriteria WHO” :
• jika ada 2 dari faktor : nyeri dada spesifik,
perubahan EKG (Q patologis + Elevasi
segmen ST) dan peningkatan enzim jantung.
DIAGNOSTIK
• ECG menunjukan: adanya S-T elevasi yang merupakan tanda dri iskemi, gelombang T
inversi atau hilang yang merupakan tanda dari injuri, dan gelombang Q yang
mencerminkan adanya nekrosis.
• Enzym dan isoenzym pada jantung: CPK-MB meningkat dalam 4-12 jam, dan mencapai
puncak pada 24 jam. Peningkatan SGOT dalam 6-12 jam dan mencapai puncak pada 36
jam.
• Elektrolit: ketidakseimbangan yang memungkinkan terjadinya penurunan konduksi
jantung dan kontraktilitas jantung seperti hipo atau hiperkalemia.
• Whole blood cell: leukositosis mungkin timbul pada keesokan hari setelah serangan.
• Analisa gas darah: Menunjukan terjadinya hipoksia atau proses penyakit paru yang
kronis ata akut.
• Kolesterol atau trigliseid: mungkin mengalami peningkatan yang mengakibatkan
terjadinya arteriosklerosis.
• Chest X ray: mungkin normal atau adanya cardiomegali, CHF, atau aneurisma ventrikiler.
• Echocardiogram: Mungkin harus di lakukan guna menggambarkan fungsi atau kapasitas
masing-masing ruang pada jantung.
• Exercise stress test: Menunjukan kemampuan jantung beradaptasi terhadap suatu
stress/ aktivitas.
Penatalaksanaan Awal
• EKG Monitor
• Streptokinase 1, 5 juta UI 100 ml D5 % IV selama 1 jam
• O2 dosis tinggi (80 – 100 %)
• Nitrat, Beta Blocker, Antagonis Sal. Ca
• Siapkan alat-alat DC Shock, Infus Pump, Syringe Pump
• Stabil : ICCU
• Observasi tiap 15’, 30 ‘ , 1 jam, 2 jam, 4 jam
• Henti jantung : resusitasi
• Aritmia : Synchronize & Asynchronize
Diagnosa Keperawatan
• Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan
iskemia jaringan jantung atau sumbatan pada arteri
koronaria.

• Intoleransi aktivitas berhubungan ketidakseimbangan


antara suplai dan kebutuhan oksigen, adanya jaringan
yang nekrotik dan iskemi pada miokard

• Resiko terjadinya penurunan cardiac output


berhubungan dengan perubahan dalam rate, irama,
konduksi jantung, menurunya preload atau
peningkatan SVR, miocardial infark
• Resiko terjadinya penurunan perfusi jaringan
berhubungan dengan penurunan tekanan
darah, hipovolemia.

• Resiko terjadinya ketidakseimbangan cairan


excess berhubungan dengan penurunan
perfusi organ (renal), peningkatan retensi
natrium, penurunan plasma protein.

Anda mungkin juga menyukai