Anda di halaman 1dari 12

GENSET

Genset adalah akronim dari “Generator set”, yaitu suatu mesin atau perangkat yang
terdiri dari pembangkit listrik (generator) dengan mesin penggerak yang disusun
menjadi satu kesatuan untuk menghasilkan suatu tenaga listrik dengan besaran
tertentu. Mesin pembangkit kerja pada genset biasanya berupa motor yang melakukan
pembakaran internal, atau mesin diesel yang bekerja dengan bahan bakar solar atau
bensin. Generator adalah alat penghasil listrik.Prinsip kerja generator, yaitu mengubah
energi gerak (kinetik) menjadi energi listrik.

1.Berdasarkan jenis arus listrik yang dihasilkan, generator listrik dibedakan


menjadi 2 macam, yaitu Generator Listrik Alternator (AC) dan Generator
Listrik Dinamo (DC).

1.1. GENERATOR LISTRIK AC


Pada genset listrik AC ini, kutub - kutub magnet yang berlawanan saling dihadapkan
sehingga diantara kedua kutub magnet tersebut dihasilkan medan magnet. Di alam
medan magnet tersebut terdapat kumparan yang mudah berputar pada porosnya.
Karena kumparan selalu berputar, maka jumlah gaya magnet yang masuk ke dalam
kumparan juga selalu berubah - ubah. Sifat dari arus listrik yang dihasilkan oleh
generator listrik AC ini  berjenis bolak-balik dengan bentuk seperti gelombang.
Amplitudonya bergantung pada kuat medan magnet, jumlah lilitan kawat, dan luas
penampang kumparan, serta frekuensi gelombangnya sama dengan frekuensi putaran
kumparan.
 
1.2.GENERATOR LISTRIK DC
Cara kerja genset listrik DC mirip dengan cara kerja generator listrik AC. Yang
membedakan hanya pada generator listrik DC ini, menggunakan sebuah cincin belah
atau yang biasa disebut dengan komutator di bagian output-nya.Komutator ini
memungkinkan arus listrik induksi yang dialirkan ke rangkaian listrik berupa arus
listrik DC, meskipun kumparan yang berada di dalamnya menghasilkan arus listrik
AC.

1.3.MACAM MACAM GENERATOR SET DITINJAU DARI BAHAN


BAKARNYA

1
1.3.1. Mesin Genset Bensin

1.3.2. Mesin Genset Gas

1.3.4. Mesin Genset Disel/solar

1.3.5.Mesin Genset Turbin

2
1.4. Sistem Eksitasi

Sistem eksitasi adalah sistem pasokan listrik DC sebagai penguatan pada generator
listrik atau sebagai pembangkit medan magnet, sehingga suatu generator dapat
menghasilkan energi listrik dengan besar tegangan keluaran generator bergantung
pada besarnya arus eksitasinya.

Sistem ini merupakan sistem yang vital pada proses pembangkitan listrik dan pada
perkembangannya, sistem Eksitasi pada generator listrik ini dapat dibedakan menjadi
2 macam, yaitu: 

1. Sistem Eksitasi dengan menggunakan sikat (brush excitation)


2. Sistem Eksitasi tanpa sikat (brushless excitation).

1.4.1.Sistem Eksitasi dengan sikat


Pada Sistem Eksitasi menggunakan sikat, sumber tenaga listriknya berasal dari
generator arus searah (DC) atau generator arus bolak balik (AC) yang disearahkan
terlebih dahulu dengan menggunakan rectifier. 

Jika menggunakan sumber listrik listrik yang berasal dari generator AC atau
menggunakan Permanent Magnet Generator (PMG) medan magnetnya adalah magnet
permanent. Dalam lemari penyearah, tegangan listrik arus bolak balik diubah atau
disearahkan menjadi tegangan arus searah untuk mengontrol kumparan medan eksiter
utama (main exciter).

Untuk mengalirkan arus Eksitasi dari main exciter ke rotor generator menggunakan
slip ring dan sikat arang, demikian juga penyaluran arus yang berasal dari pilot exciter
ke main exciter

Gambar 1.Sistem Eksitasi dengan sikat (Brush Excitation).

Prinsip kerja pada sistem Eksitasi dengan sikat (Brush Excitation)

Generator penguat yang pertama, adalah generator arus searah hubungan shunt yang
menghasilkan arus penguat bagi generator penguat kedua. Generator penguat (exciter)

3
untuk generator sinkron merupakan generator utama yang diambil dayanya.

Pengaturan tegangan pada generator utama dilakukan dengan mengatur besarnya arus
Eksitasi (arus penguatan) dengan cara mengatur potensiometer atau tahanan asut.
Potensiometer atau tahanan asut mengatur arus penguat generator pertama dan
generator penguat kedua menghasilkan arus penguat generator utama. Dengan cara ini
arus penguat yang diatur tidak terlalu besar nilainya (dibandingkan dengan arus
generator penguat kedua) sehingga kerugian daya pada potensiometer tidak terlalu
besar. PMT arus penguat generator utama dilengkapi tahanan yang menampung
energi medan magnet generator utama karena jika dilakukan pemutusan arus penguat
generator utama harus dibuang ke dalam tahanan.

1.4.2. Sistem Eksitasi tanpa sikat (brushless excitation)

Gambar 3. Sistem Eksitasi tanpa sikat (Brushless Excitation)

Prinsip kerja sistem Eksitasi tanpa sikat (Brushless Excitation)

Generator penguat pertama disebut pilot exciter dan generator penguat kedua disebut
main exciter (penguat utama). Main exciter adalah generator arus bolak-balik dengan
kutub pada statornya.Rotor menghasilkan arus bolak-balik disearahkan dengan dioda
yang berputar pada poros main exciter (satu poros dengan generator utama).Arus
searah yang dihasilkan oleh dioda berputar menjadi arus penguat generator utama.
Pilot exciter pada generator arus bolak-balik dengan rotor berupa kutub magnet
permanen yang berputar menginduksi pada lilitan stator. Tegangan bolak-balik
disearahkan oleh penyearah dioda danmenghasilkan arus searah yang dialirkan ke
kutub-kutub magnet y ang ada pada stator main exciter.Besar arus searah yang
mengalir ke kutub main exciter diatur oleh pengatur tegangan otomatis (automatic
voltage regulator/AVR).

Besarnya arus berpengaruh pada besarnya arus yang dihasilkan main exciter, maka
besarnya arus main exciter juga mempengaruhi besarnya tegangan yang dihasilkan
oleh generator utama. 
Pada sistem Eksitasi tanpa sikat, permasalahan timbul jika terjadi hubung singkat atau

4
gangguan hubung tanah di rotor dan jika ada sekering lebur dari dioda berputar yang
putus, hal ini harus dapat dideteksi. Gangguan pada rotor yang berputar dapat
menimbulkan distorsi medan magnet pada generator utama dan dapat menimbulkan
vibrasi (getaran) berlebihan pada unit pembangkit.

1.4.3. Sistem Pendingin Generator

.Cara Kerja Sistem Pendingin

Pompa-pompa air 1 dan 2 memompa air kebagian-bagian mesin yarg memerlukan


pendinginan dan kealat pendingin udara (intercooler) 3.Dari situ air pendingin
kemudian melewati radiator dan kembali kepada pompa-pompa 1 dan 2.Didalam
radiator terjadi pemindahan panas dari air pendingin ke udara yang melewati celah-
celah radiator oleh dorongan kipas angin. Pada saat Genset baru dijalankan dan suhu
dari bahan pendingin masih terlalu rendah, maka oleh thermostat 5, air pendingin
tersebut dipaksa melalui jalan potong atau bypass 6 kembali kepompa. Dengan
demikian maka air akan lebih cepat mencapai suhu yang diperlukan untuk operasi.
Bila suhu tersebut telah tercapai maka air pendingin akan melalui jalan sirkulasi yang
sebenarnya secara otomatis.

1. Pompa air untuk pendingin mesin


2. Pompa air untuk pendinginan intercooler
3. Inter cooler (Alat pendingin udara yang telah dipanaskan)
4. Radiator
5.Thermostat
6. Bypass (jalan potong)

5
7. Saluran pengembalian lewat radiator
8.Kipas.

1.4.4. Sistem Pendingin dengan Hidrogen

Generator berpendingin hidrogen mensirkulasikan hidrogen ke seluruh sisi kumparan


generator baik itu rotor maupun stator.Sebuah kipas aksial yang terpasang satu shaft
dengan generator bertugas mensirkulasikan hidrogen tersebut agar terus berputar
menjangkau segala sisi generator. Namun demikian, aliran hidrogen tidak
menjangkau sisi dalam kumparan rotor, ia hanya mendinginkan sisi luarnya saja
sehingga bisa dikatakan kumparan stator didinginkan hanya secara tak langsung
(indirect cooler). Di beberapa titik sesuai dengan gambar di atas terdapat
pendingin heat exchanger yang berfungsi untuk mendinginkan hidrogen yang telah
menyerap panas komponen-komponen generator.Media pendingin hidrogen tersebut
adalah air yang juga terus bersirkulasi dan membuang panas ke luar sistem.

1.4.5.Sistem Pendingin Dengan Hidrogen dan Air

Untuk generator berpendingin hidrogen dan air, hidrogen menjadi media pendingin
rotor sedangkan air bertugas mendinginkan kumparan stator.Seperti sistem
sebelumnya, hidrogen bersirkulasi dengan bantuan kipas yang ikut berputar dengan
rotor sehingga dapat menjangkau seluruh bagian rotor.Pada akhir sistem sirkulasi,
hidrogen tersebut masuk ke dalam pendingin heat exchanger untuk membuang
panasnya ke media air.Sedangkan pada sisi stator, air menjadi pendingin yang mampu
menjangkau seluruh bagian dalam kumparan yang tidak kita dapatkan pada sistem
sebelumnya.Dengan sistem pendinginan seperti ini, tercatat desain generator terbesar
yakni mampu menghasilkan listrik 858 Megawatt.

6
1.5. Komponen Komponen Pada Genset

1.5.1 Mesin
Mesin adalah sumber energi input mekanis untuk generator.

1.5.2 Alternator
Alternator, juga dikenal sebagai ‘genhead’, adalah bagian dari generator yang
menghasilkan output listrik dari input mekanis yang diberikan oleh mesin. Ini berisi
perakitan bagian-bagian diam dan bergerak terbungkus dalam perumahan. Komponen
bekerja sama untuk menyebabkan gerakan relatif antara medan magnet dan listrik,
yang pada gilirannya menghasilkan listrik.

7
1.5.3 Sistem Pembakaran
Mesin dapat berputar karena sekali tiap dua putaran disemprotkan bahan bakar ke
dalam ruang silinder, sesaat sebelum, piston mencapai titik mati atasnya (T.M.A.).
Untuk itu oleh pompa penyemperot bahan bakar 1 ditekankan sejumlah bahan bakar
yang sebelumnya telah dibersihkan oleh saringan-bahan bakar 5, pada alat pemasok
bahan bakar atau injektor 7 yang terpasang dikepala silinder. Karena melewati
injektor tersebut maka bahan bakar masuk kedalam ruang silinder dalam keadaan
terbagi dengan bagian-bagian yang sangat kecil (biasa juga disebut dengan proses
pengkabutan)

Didalam udara yang panas akibat pemadatan itu bahan bakar yang sudah dalam
keadaan bintik-bintik halus (kabut) tersebut segera terbakar.Pompa bahan bakar 2
mengantar bahan bakar dari tangki harian 8 ke pompa penyemprot bahan bakar.
Bahan bakar yang kelebihan yang keluar dari injektor dan pompa penyemperot
dikembalikan kepada tanki harian melalui pipa pengembalian bahan bakar

1. Pompa penyemperot bahan bakar


2. Pompa bahan bakar

8
3. Pompa tangan untuk bahan bakar
4. Saringan bahar/bakar penyarinnan pendahuluan
5. Saringan bahan bakar/penyaringan akhir
6. Penutup bahan bakar otomatis
7. Injektor
8. Tanki
9. Pipa pengembalian bahan bakar
10. Pipa bahan bakar tekanan tinggi
11. Pipa peluap.

1.5.4 Voltage Regulator


Sesuai namanya, komponen ini mengatur tegangan keluaran dari generator.

9
1. Bak minyak
2. Pompa pelumas
3. Pompa minyak pendingin
4. Pipa hisap
5. Pendingin minyak pelumas
6. Bypass-untuk pendingin
7. Saringan minyak pelumas
8. Katup by-pass untuk saringan
9. Pipa pembagi
10. Bearing poros engkol (lager duduk)
11. Bearing ujung besar (lager putar)
12. Bearing poros-bubungan
13. Sprayer atau nozzle penyemprot untuk pendinginan piston
14. Piston
15. Pengetuk tangkai
16. Tangkai penolak
17. Ayunan
18. Pemadat udara (sistem Turbine gas)
19. Pipa ke pipa penyemprot
20. Saluran pengembalian

1.5.6.Charger Baterai
Genset dioperasikan dengan baterai. fungsi baterai sebagai suplier listrik awal ketika

10
pertama dihidupkan mengambil listrik dari baterai.
1.5.7.Control Panel
adalah antarmuka pengguna dari generator dan mengatur beberapa ketentuan untuk
outlet listrik dan kontrol

PLN GENSET

P G

MCCCB

AMF

11
KONTAKTOR ATS

Beban

MCCB

STARTING GENSET

Genset

Inverter

Batrai

12

Anda mungkin juga menyukai