Anda di halaman 1dari 3

Konsep Kurikulum 2013/ K13 Dan Implementasinya

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang baru di dunia pendidikan Indonesia.


Konsep kurikulum 2013 ini memiliki perbedaan yang cukup mendasar dari sebelumnya.
Perubahan kurikulum ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia
sehingga menjadi lebih efektif dan maksimal. Oleh karena itu, setiap orang yang
berkecimpung di dalam dunia pendidikan wajib memahami konsep kurikulum ini.

Kurikulum 2013 dirancang dalam proses yang cukup panjang. Tentunya dengan
berbagai pertimbangan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di negara ini.
Dengan mengaplikasikan konsep kurikulum ini secara maksimal, maka generasi penerus
bangsa akan mampu menjawab tantangan bangsa ini dengan baik.

Konsep Kurikulum 2013

kurikulum 2013 menawarkan konsep tersendiri yang relatif berbeda dengan konsep
kurikulum sebelumnya. Dimana ada beberapa domain utama yang menjadi sorotan dalam
kurikulum ini, di antaranya adalah sikap, keterampilan dan juga pengetahuan. Konsep ini
berlaku untuk pendidikan tingkat SD, SMP dan juga SMA. Berikut adalah penjelasan
mengenai konsep dasar kurikulum 2013 tersebut.

1. Sikap

Dari segi sikap, kurikulum 2013 ini berkomitmen agar siswa atau peserta didik
nantinya menjadi pribadi yang beriman, memiliki sikap percaya diri dan berakhlak mulia.
Serta mampu bertanggung jawab di alam berbagai hal. Siswa juga dituntut untuk mampu
melakukan interaksi secara maksimal dengan lingkungannya secara sosial, alam dan juga
beradaban yang ada di dunia ini.

Proses yang akan dilakukan siswa agar sasaran ini dapat terwujud adalah dengan
menerima pembelajaran, kemudian menjalankan, disusul dengan menghayati, menghargai
dan juga mengamalkan apa yang didapatkan. Dari proses ini, karakter utama dari peserta
didik akan dapat terwujud dengan baik.

2. Keterampilan

Selain menyasar sikap dan kepribadian siswa, konsep kurikulum ini juga
menitikberatkan kepada keterampilan yang dimiliki oleh siswa. Tujuan dari sasaran ini adalah
agar siswa dapat menjadi pribadi yang memiliki kemampuan tinggi. Baik itu kemampuan di
dalam berfikir maupun kemampuannya di dalam bertindak.

Dengan demikian, peserta didik diharapkan akan menjadi orang yang produktif dalam
segala hal. Baik dalam hal yang sifatnya kongkret atau hal yang sifatnya abstrak. Dalam hal
ini, siswa akan melakukan pengamatan, bertanya, berusaha untuk mencoba, menalar sesuatu
yang ia dapatkan, menyajikan kemudian mencoba menciptakan sesuatu yang bernilai dan
berarti.

3. Pengetahuan

Konsep dari kurikulum 2013 yang berikutnya adalah dari sisi pengetahuan. Dibuatnya
konsep ini bertujuan agar peserta didik yang bersangkutan nantinya menjadi sosok yang
mampu menguasai ilmu pengetahuan, budaya, seni dan teknologi. Selain itu, diharapkan pula
mereka akan memiliki wawasan yang sifatnya kemanusiaan, kenegaraan, kebangsaan dan
juga peradaban yang baik.

Dalam konsep pengetahuan ini, siswa nantinya akan dapat mengetahui sesuatu,
kemudian memahaminya. Tidak lupa mereka juga akan diberikan peluang untuk melakukan
analisa, setelah itu melakukan evaluasi dan terakhir mampu menciptakan hal yang baru sesuai
bidangnya.

Perubahan Mendasar Kurikulum 2013 dari Sebelumnya

Berikut ini adalah beberapa perubahan mendasar kurikulum 2013 dari yang sebelumnya.

1. Konsep Kurikulum

Kurikulum 2013 dibuat dengan komposisi yang seimbang antara softskill dan
hardskill. Hal ini dapat dilihat langsung dari pola pikir rumusan kurikulum yang ada.
Misalnya untuk Standar Kompetensi Lulusan lebih diturunkan dari kebutuhan dan semua
pembelajaran harus dapat memberikan kontribusi yang nyata untuk sikap dan pengetahuan
peserta didik.

2. Pengadaan Buku yang Digunakan

Dalam hal pengadaan buku, kurikulum 2013 memiliki kriteria buku tersendiri yang
lebih bisa mendorong tujuan pendidikan. Misalnya menggunakan buku yang mengacu kepada
konsep kurikulum, adanya dua jenis buku yang meliputi buku siswa dan buku guru. Buku
siswa berbasis kepada aktifitas, bukan pada bacaan. Sedangkan buku guru berisikan panduan
mengajar.

3. Proses Belajar Menggunakan Pendekatan Saintifik

Perubahan berikutnya adalah perubahan dari sisi proses belajar. Untuk konsep
kurikulum 2013, proses belajar yang digunakan memakai pendekatan saintifik. Tujuannya
adalah agar kreatifitas dari peserta didik semakin meningkat. Baik dalam mengamati,
mencoba, menalar, mengkomunikasikan dan mencipta hal yang baru.

4. Penilaian

Selanjutnya adalah proses penilaian yang sangat lengkap dimulai dari tingkat berfikir
siswa., proses hingga outputnya. Penilaian pada kurikulum ini sangat menekankan kepada
pertanyaan yang membutuhkan penalaran mendalam. Selain itu, yang diukur adalah tingkat
proses kerja dari siswanya, bukan hasil kerja.

Implementasi Kurikulum 2013

Proses implementasi kurikulum 2013 ini harus dilakukan dengan baik dan benar.
Kesalahan dalam implementasi dapat menyebabkan output yang kurang baik. Berikut ini
adalah tahapan implementasi kurikulum 2013 yang wajib Anda ketahui.

1. Pengadaan Buku oleh Sekolah kepada Siswa


Implementasi kurikulum 2013 yang pertama adalah proses pengadaan buku. Proses
ini dimulai dari adanya penyediaan anggaran. Dalam hal ini yang diperlukan adalah data
siswa, HPS/ HET, Juknis BOS/ DAK dan surat edaran yang berasal dari SK Menteri. Setelah
itu, dilanjutkan kepada proses pengadaan buku baik oleh pihak Dinkas atau sekolah. Untuk
pemasok bukunya bisa dengan membeli sendiri atau tender.

Setelah tahapan pengadaan buku tersebut diubah kepada dokumen pengadaan buku,
maka berikutnya adalah mendapatkan jadwal semesteran dan jadwal pelatihan. Baru
kemudian buku diberikan kepada para siswa.

2. Pelatihan Terhadap Guru

Implementasi yang kedua dari kurikulum 2013 adalah pelatihan guru. Tahapan
pelatihan guru ini juga dimulai dari penyediaan anggaran yang melibatkan data guru,
kurikulum dari pelatihan, modul, rincian biaya dan surat edaran. Kemudian dilanjutkan
dengan proses persiapan pelatihan mulai dari persiapan materi dan dilanjutkan dengan
persiapan narasumber.

Setelah itu, akan dilanjutkan dengan pengadaan instruktur nasional melalui proses
seleksi. Jika sudah, maka akan dilanjutkan dengan pelatihan guru sasaran.

3. Pendampingan Terhadap Guru

Setelah melalui tahapan implementasi yang kedua, maka akan dilanjutkan dengan
tahapan ketiga yaitu proses pendampingan guru. Dalam hal ini akan diperlukan yang
namanya pembuatan anggaran dan guru pendamping. Sesudah ada penetapan guru
pendamping, maka akan dilanjutkan kepada proses pelaksanaan pendampingan. Setelah itu,
sudah bisa dilaksanakan proses pembelajaran.

4. Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran ini dilakukan oleh guru yang telah mendapatkan


bimbingan dari pihak pendamping. Selain itu, guru tersebut juga telah memiliki kompetensi
dan kemampuan standar untuk mengaplikasikan rancangan kurikulum ini. Proses
pembelajaran ini melibatkan keseluruhan siswa yang ada di setiap sekolah atau lembaga
pendidikan.

5. Adanya Monitoring dan Evaluasi

Setelah proses pembelajaran dilakukan dalam beberapa waktu, berikutnya akan


diadakan monitoring dan evaluasi pembelajaran. Dalam hal ini akan dilakukan langsung oleh
petugas monev. Dan sesudah proses monitoring dan evaluasi dijalankan, berikutnya aka nada
tindak lanjut dari monitoring dan evaluasi tersebut agar proses pendidikan menjadi lebih baik.

Konsep kurikulum 2013 dirancang secara baik dan rapi agar proses pendidikan di
Indonesia benar-benar mampu menghasilkan penerus bangsa yang mandiri dan berkarakter.
Oleh karena itu, semua guru harus mampu memahami konsep ini dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai