SPI (6) Mutia Fajri Siregar
SPI (6) Mutia Fajri Siregar
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
Nama: Mutia Fajri Siregar
Nim: O501203147
Kelas: EKI 2D
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM
2020-2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan tugas ini dapat diselesaikan.
Shalawat serta salam semoga tercurah limpah atas nabi kita Muhammad SAW, yang atas
kehadirannya yang telah membawakan cahaya islami.
Tugas ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam
dengan judul “Silsilah Keturunan Nabi Dan Rasul Mulai Nabi Adam Sampai Muhammad”.
Terima kasih disampaikan kepada bapak Ahmad Muhammad Khair M.PD.I. selaku dosen
mata kuliah Sejarah Peradaban Islam yang telah membimbing dan memberikan kuliah demi
lancarnya tugas ini.
Demikianlah tugas ini disusun semoga bermanfaat khususnya bagi kami selaku penyusun
dan umumnya bagi kita semua. Menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar kami dapat menjadi lebih baik.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Nabi dan Rasul adalah hamba Allah yang luar biasa yang diutus oleh
Allah agar mengajarkan manusia untuk selalu berada pada jalan yang lurus, sehingga umat
manusia bisa terarah ke jalan yang di ridhoi Allah. Utusan yang diperintahkan Allah mempunyai
tantangan dalam da’wahnya, bahkan nyawa pun mereka pertaruhkan demi menjaga kesucian
agama Allah yang agung ini.
Allah tidak membiarkan tantangan itu dapat melemahkan mereka, oleh sebab itu Allah
menurunkan mu’jizat agar para Nabi dan Rasul tetap melanjutkan da’wahnya serta kuat
menghadapi tantangan dari umat. Mulai dari nenek moyang umat manusia yaitu nabi Adam a.s
yang lahir tanpa ayah dan ibu, diciptakan Hawa dari laki-laki tanpa wanita, dan Allah ciptakan
seluruh keturunannya dari laki-laki dan wanita, kecuali Isa a.s yang diciptakan dari wanita tanpa
laki-laki (ayah). Hal ini menunjukkan tanda bagi manusia tentang kekuasaan Allah.
BAB II
PEMBAHASAN
Kisah para nabi dan rasul dalam Al Quran memang menarik untuk di kaji. Jelas banyak
pelajaran yang bisa dipetik dari kisah para manusia pilihan Tuhan ini ketika mereka diutus ke
dunia. Di Al Quran sendiri kisah para nabi dan rasul tidak secara kronologis di
bahas/diwahyukan, karena Quran sendiri bukan kitab sejarah. Kisahnya terpencar dalam berbagai
ayat dan surat, yang diturunkan sesuai dengan waktu dan saat tertentu dengan maksud sebagai
pelajaran bagi manusia sebagaimana firman Allah dalam surat Yusuf ayat 111.
Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka (para Nabi dan umat mereka) itu terdapat
pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal (sehat). al-Qur’an itu bukanlah cerita yang
dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala
sesuatu, serta sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman [Yusuf/12:111]
Muhammad Najib dalam papernya tentang “Kisah Nabi Adam Alayhi Al Salam Dalam Al Quran
(Pendekatan Tafsir Tematik)”, menyebutkan bahwa kisah tentang Nabi Adam setidaknya terdapat di 7
surat dalam Al Quran, yaitu surat Al Baqarah (30-38), Al A’raf (11-25), Al Hijr (28-44), Al Isra (61-65),
Al Kahfi (50), Thoha (115-124) dan surat Shad (71-85). Beberapa ayat Al Quran tentang Nabi Adam As.
antara lain:
2. Nabi IDRIS AS.
Nama: Idris/Akhnukh bin Yarid, nama Ibunya Asyut.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As.
Usia: 345 tahun di bumi.
Periode sejarah: 4533-4188 SM.
Tempat diutus: Irak Kuno (Babylon, Babilonia) dan Mesir (Memphis).
Tempat wafat: Allah mengangkatnya ke langit dan ke surga.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 2 kali.
Nabi Idris AS. adalah keturunan Adam yang pertama kali menerima nubuwah setelah Adam dan
Syits. Allah memuji Nabi Idris dalam firmanNya dalam surat Maryam:
“Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris (yang tersebut) di dalam Al Qur’an.
Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi. Dan Kami telah
mengangkatnya ke martabat yang tinggi”(QS. Maryam: 56-57).
Terdapat perbedaan mengenai riwayat Nabi Idris ‘alaihissalam, apakah dia seorang nabi yang hidup
sebelum Nabi Nuh ‘alaihissalam ataukah sesudahnya? Ahli sejarah seperti Ibnu Katsir, Ath-Thabari, Ibnu
Ishaq, Ibnu Jarir, Asy-Syaukani, As-Suyuthi, dan lainnya menjelaskan bahwa Nabi
Idris ‘alaihissalam hidup sebelum Nabi Nuh ‘alaihissalam. Alasan mereka:
1. Ditinjau dari nasab bahwa Nabi Idris itu nama aslinya adalah Khonukh yang termasuk nenek
moyang nabi Nuh ‘alaihissalam.
2. Dalam surat Maryam ayat 58 disebutkan bahwa:
نْ َّ ِ َ َ س ـ َراء
م م و ل ِي ْ ِم َوإ
َ ة إِ ْب ـ َراهِي
ِ َّع ُنوحٍ َومِن ُذ ِِّر@ـي َ م ْل َنا َم
َ ح
َ ن ْ م َّ م َو ِم
َ ة َءا َدِ َّين مِن ُذ ِِّر@ـي َ هللا َعلَ ْي ِهم @ـِم
َ ِّن ال َّن ِب ِِّي@ـ ُ م َ ِين أَ ْن َع َ ُأ ْولَ ِئ
َ ك الَّذ
ًّج ًدا َو ُبكًِي@ـا
َّ س ُ خ ُّروا
َ ـن
ِ مَ ح
ْ الر
َّ ات ُ َم َءاي ْ اج َتبَ ْي َنا إِذَا ُت ْتلَى َعلَ ْي ِهْ ه َد ْي َنا َو
َ
“Mereka itulah adalah orang-orang yang Allah telah beri nikmat, yaitu kalangan para nabi dari
keturunan Adam, dan dari orang yang Kami angkat bersama Nuh dari keturunan Ibrohim dan Israil, dan
dari orang-orang yang Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah
Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyangka dengan bersujud dan menangis.” (QS.
Maryam: 58)
Makna ( )من ذرية آدمadalah nabi Idris ‘alaihissalam. Sebab dalam ayat itu diurutkan tentang
silsilah keturunannya. Dan Nabi Idris ‘alaihissalam termasuk keturunan Nabi Adam ‘alaihissalam yang
tidak bersama Nabi Nuh ‘alaihissalam dalam perahu. Berarti Nabi Idris ‘alaihissalam urutannya sebelum
Nabi Nuh ‘alaihissalam.
3. Nabi NUH AS.
Nama: Nuh/Yasykur/Abdul Ghaffar bin Lamak.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒
Lamak ⇒ Nuh As.
Usia: 950 tahun.
Periode sejarah: 3993-3043 SM.
Tempat diutus (lokasi): Selatan Irak.
Jumlah keturunannya: 4 putra (Sam, Ham, Yafits dan Kan’an).
Tempat wafat: Mekkah.
Sebutan kaumnya: Kaum Nuh.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 43 kali.
Di dalam Al Quran, kisah tentang Nabi Nuh AS ini diantaranya disebutkan dalam dalam surat Al Ankabut
ayat 14-15:
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara
mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah
orang-orang yang zalim. Maka Kami selamatkan Nuh dan penumpang-penumpang bahtera itu dan Kami
jadikan peristiwa itu pelajaran bagi semua umat manusia.” (QS. AL Ankabut, 14-15)
4. Nabi HUD AS.
Nama: Hud bin Abdullah.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒
Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Iram (Aram) ⇒ ‘Aush (‘Uks) ⇒ ‘Ad ⇒ al-Khulud ⇒ Rabah ⇒ Abdullah ⇒
Hud As.
Usia: 130 tahun.
Periode sejarah: 2450-2320 SM.
Tempat diutus: Al-Ahqaf (antara Yaman dan Oman).
Tempat wafat: Bagian Timur Hadhramaut Yaman.
Sebutan kaumnya: Kaum ‘Ad.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 7 kali.
Kisah tentang Nabi Hud disebutkan dalam Al Quran dalam surat yang juga dinamai dengan surat
Hud yaitu pada ayat ke-50:
“Dan kepada kaum ‘Ad (Kami utus) saudara mereka, Huud. Ia berkata: “Hai kaumku,
sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Kamu hanyalah mengada-adakan saja.”
… sampai akhir ayat ke-60 “Ingatlah, sesungguhnya kaum ‘Ad itu kafir kepada Tuhan mereka. Ingatlah
kebinasaanlah bagi kaum ‘Ad (yaitu) kaum Huud itu.”
Kaum ‘Ad adalah penduduk yang tinggal di daerah ahqaf (bukit-bukit pasir), ada yang
mengatakan sekitar daerah antara Yaman dan Oman (gurun rub’ al khali). Allah binasakan kaum ‘Ad
dengan mengirimkan angin yang begitu kencang.
Selain di Surat Hud, kisah tentang Nabi Hud juga terdapat pada surat lainnya dalam Al Quran,
antara lain pada Surat Al A’raf ayat 25-72, Hud 50-60, Al Mu’minun 31-41, Asy Syu’ara’ 123-140,
Fushilat 15-16, Al Ahqaf 21-25, Adz Dzariyat 41-42, An Najm 50-55, Al Qomar 18-22, Al Haqqah 6-8
dan Al Fajr 6-14.
5. Nabi SHALIH AS.
Nama: Shalih bin Ubaid.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒
Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Iram (Aram) ⇒ Amir ⇒ Tsamud ⇒ Hadzir ⇒ Ubaid ⇒ Masah ⇒ Asif ⇒
Ubaid ⇒ Shalih As.
Usia: 70 tahun.
Periode sejarah: 2150-2080 SM.
Tempat diutus: Daerah al-Hijr (Mada’in Shalih, antara Madinah dan Syria).
Tempat wafat: Mekkah.
Sebutan kaumnya: Kaum Tsamud.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 10 kali.
6. Nabi IBRAHIM AS.
Nama: Ibrahim bin Tarakh bin Nahur bin Sarugh bin Roghu bin Faligh bin ABir bin Shalih bin
Arfakhsyad bin Sam bin Nuh As.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒
Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh
⇒ Ibrahim As.
Usia: 175 tahun.
Periode sejarah: 1997-1822 SM.
Tempat diutus: Ur, daerah selatan Babylon (Irak).
Jumlah keturunannya: 13 anak (termasuk Nabi Ismail As. dan Nabi Ishaq As.). Tempat wafat: Al-Khalil
(Hebron, Palestina/Israel).
Sebutan kaumnya: Bangsa Kaldan.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 69 kali.
Nabi Ibrahim AS. merupakan Nabi yang banyak disebut kisahnya dalam Al Quran. Beliau
termasuk dalam “Ulul ‘Azmi, yaitu nabi yang mempunyai keistimewaan. Kisahnya yang diceritakan
dalam Al Quran pun beragam, mulai dari kisah diskusinya dengan ayah dan kaumnya tentang
penyembahan berhala. Hingga kisah beliau yang menjadi salah satu mu’jizat yaitu selamat dari dibakar
oleh raja Namrudz yang kejam.
Kisah Ibrahim juga bisa menjadi salah satu pelajaran dalam berdakwah. Misal ketika beliau
berdakwah, orang yang pertama diajak kepada agama Allah adalah ayahnya. Karena ayahnya adalah
orang pertama yang berhak mendapatkan nasihat yang tulus dan hidayah. Meski beliau akhirnya gagal
mendakwahi ayahnya. Kisah ini disampaikan lengkap dalam surat Maryam ayat 41-48.
7. Nabi LUTH AS.
Nama: Luth bin Haran.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒
Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh
⇒ Haran ⇒ Luth As.
Usia: 80 tahun.
Periode sejarah: 1950-1870 SM.
Tempat diutus: Sodom dan Amurah (Laut Mati atau Danau Luth).
Jumlah keturunannya: 2 putri (Ratsiya dan Za’rita).
Tempat wafat: Desa Shafrah di Syam (Syria).
Sebutan kaumnya: Kaum Luth.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 27 kali.
Dan tak kalah menarik tentang pesona Nabi Yusuf yang digambarkan dalam Al Quran. Diawali
dari kisah istri walikota Mesir yang jatuh cinta kepadanya, dan menggodanya. Hingga kisah bagaimana
pesona ketampanannya memikat wanita-wanita mesir sampai mereka memotong tangannya dengan pisau
tanpa terasa saat Yusuf diperlihatkan kepada mereka. Dan itu detail dikisahkan dalam Al Quran. Masya
Allah.
Kisah Nabi Yunus diceritakan dalam berberapa surat di Al Quran. Beberapa diantaranya yaitu
dalam surat Ass Shoffaat, Surat Al Qolam dan Surat Yunus sendiri. Di dalam Surat Ash- Shaaffaat Ayat
139-148.
“Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul, (ingatlah) ketika ia lari, ke kapal yang
penuh muatan kemudian ia ikut berundi lalu dia termasuk orang-orang yang kalah untuk undian Maka ia
ditelan oleh ikan yang besar dalam keadaan tercela. Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-
orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari
berbangkit. Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam keadaan sakit. Dan
Kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu.Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang
atau lebih.Lalu mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga
waktu yang tertentu.” (QS.Ash- Shaaffaat:139-148)
Banyak hikmah yang bisa diambil dari kisah Nabi Yunus ini. Bahkan Allah meminta Nabi
Muhammad SAW agar belajar dari kisahnya. Hal ini difirmankan dalam Surat Al Qalam:
“ Maka bersabarlah kamu (hai Muhammad) terhadap ketetapan Rabbmu, dan janganlah kamu
seperti orang (Yunus) yang berada dalam (perut) ikan ketika ia berdoa sedang ia dalam keadaan marah
(kepada kaumnya). Kalau sekiranya ia tidak segera mendapat nikmat dari Rabbnya, benar-benar ia
dicampakkan ke tanah tandus dalam keadaan tercela. Lalu Rabbnya memilihnya dan menjadikannya
termasuk orang-orang yang saleh.” (QS.Qalam:48-50)