Anda di halaman 1dari 9

CONTOH KASUS PELANGGARAN HAM DI INDONESIA

Contoh pelanggaran HAM di Indonesia biasa dipicu oleh konflik antar ras, etnis atau agama seperti yang
terjadi di Poso, Ambon dan Sampit. Ada juga konflik kepentingan antara warga dan perusahaan terkait
sengketa tanah dan lahan. Contoh pelanggaran HAM yang lain adalah pembunuhan terhadap wartawan
dan aktivis HAM seperti kasus Munir, kasus Marsinah dan kasus Salim Kancil.Kasus pelanggaran HAM
di Indonesia juga bisa terjadi akibat adanya gerakan separatisme terhadap aparat militer negara, seperti
yang telah terjadi di Papua, Aceh dan Timor Timur. Demonstrasi antara warga sipil dan polisi juga bisa
berakibat bentrok dan kerusuhan seperti yang terjadi pada peristiwa Trisakti dan Semanggi.Kasus
pelanggaran ham dan penyelesaiannya kerap menjadi bahan kajian. Upaya pemerintah dalam menegakan
HAM pun harus tetap maksimal agar hak-hak warga Indonesia bisa terjamin. Disinilah peran komnas
HAM diperlukan untuk membantu tugas pemerintah. Kasus pelanggaran HAM 2019 pun masih ada yang
terjadi di daerah-daerah di seluruh Indonesia.

Kasus Pembunuhan (Munir)


Munir Said Thalib bukanlah sembarangan orang. Ia adalah seorang aktivis pembela HAM di
Indonesia yang pernah mengalami kasus pelanggaran Ham hingga merenggut nyawanya. Munir
yang lahir pada tanggal 8 Desember 1965 di kota Malang ini pernah menangani kasus
pelanggaran ham berat maupun ringan seperti kasus timor timur, kasus pembunuhan Marsinah
dan lain sebagainya. Sebagai seorang aktivis Ham, Munir meninggal pada 07 September 2004
silam. Ia meninggal di dalam pesawat yang tengah ditumpanginya menuju kota Amsterdam,
Belanda. Isu simpang siur dan spekulasi kala itu mulai bermunculan tentang apa penyebab
kematian Munir yang sebenarnya. Ada yang berpendapat bahwa Munir meninggal karena
dibunuh, diberi racun, serangan jantung dan sebagainya.

1
Namun sebagaian orang mempercayai bahwa Munir meninggal disebabkan oleh racun
arsenikum yang diberikan pada makanan di dala pesawat. Pada tahun 2005 P.Budihari Priyanto
seorang pilot garuda masa itu dijatuhi hukuman selama 14 tahun penjara karena telah terbukti
menjadi tersangka atas kasus pelanggaran Ham yakni pembunuhan munir. Ia dengan sengaja
telah menaruh racun didalam makanan munir.
Yang lebih mengherankan lagi ternyata sampai saat ini di tahun 2017 terdapat berita yang
beredar bahwa dokumen kasus kematian munir telah hilang dari dokumen pemerintahan. Hal ini
menimbulkan spekulasi dan kontroversi baru tentang motif pembunuhan munir.

Pembunuhan Marsinah

Marsinah merupakan seorang aktivis buruh yang kala itu bekerja di PT.Catur Putra Surya
terletak di daerah Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Permasalahan muncul ketika Marsinah beserta
rekan-rekannya sesama buruh pabrik tersebut menggelar sebuah unjuk rasa. Untuk menunjang
dan mensejahterakan buruh mereka menuntuk kenaikan upah pada tanggal 4 Mei 1993. Masalah
mulai memuncak ketika Marsinah yang kala itu menjadi aktivis untuk rasa menghilang tidak
diketahui keberadaannya hingga pada tanggal 08 Mei 1993 Marsinah diketemukan dengan
keadaan sudah tidak bernyawa lagi disebuah hutan di kecamatan willangan, kota nganjuk, jawa

2
timur. Tim otopsi menyatakan bahwa Marsinah meninggal karena mendapatkan penganiayaan
berat dan ditemukan dengan bekas luka siksaan di sekujur tubuhnya. Kasus pembunuhan
Marsinah merupakan contoh kasus pelanggaran Ham berat di Indonesia.

Penculikan Aktivis Demokrasi


Salah satu contoh kasus pelanggaran HAM di Indonesia yang dikategorikan sebagai kasus
pelanggaran Ham berat yangs selanjutnya adalah kasus penculikan aktivis pro demokrasi pada
tahun 1997/1998. Pada tahun ini setidaknya 23 orang aktivis pro demokrasi telah diculik.
Peristiwa ini tidak hanya dikenal sebagai kasus penculikan namun juga kasus penghapusan
demokrasi. Peristiwa ini terjadi pada saat menjelang pelaksanaan pemilu tahun 1997 dan Sidang
Umum MPR RI 1998 silam. Sekitar 9 orang aktivis telah dibebaskan, satu orang diketahui
meninggal dunia dan 13 lainnya belum diketahui keberadaannya hingga sekarang ini. Banyak
yang berpendapat bahwa para aktivis demokrasi ini tidak hanya mengalami penculikan semata,
namun juga mendapatkan penyiksaan dari anggota militer atau TNI.

Penembakan Mahasiswa Trisakti


Kasus pelanggaran ham yakni penembakan mahasiswa Trisakti merupakan bentuk kasus
pelanggaran Ham kepada mahasiswa yang dilakukan oleh anggota polisi dan militer. Khusunya
pada Mahasiswa Trisakti yang kala itu sedang melakukan demonstrasi. Peristiwa yang juga
dikenal dengan tragedi Trisakti ini bermula ketika para mahasiswa Universitas Trisakti
melakukan unjuk rasa demonstrasi menuntut presiden Soeharto yang kala itu memimpin untuk
segera lengser dari jabatannya. Pada masa itu memang sedang terjadi krisi finansial yang
melanda Indonesia.

3
Menurut kabar yang beredar, setidaknya puluhan mahasiswa terluka karena penembakan, dan
sebagian mahasiswa lain meninggal dunia. Mahasiswa yang meninggal ini kebanyakan
mendapatkan tembakan peluru tajam dari anggota militer dan polisi. Peristiwa ini merupakan
kasus pelanggaran Ham di Indonesia yang tidak akan pernah dilupakan dalam sejarah
pendidikan.

Pembantaian Dili

Kasus pelanggaran Ham di Indonesia berikutnya yakni pembantaian yang dilakukan anggota
TNI atau militer dengan cara menembaki warga sipil pada tanggal 12 november 1991 di sebuah
pemakaman yang bernama Santa Cruz di Dili, Timor timur. Peristiwa penembakan ini dialami
oleh warga sipil yang tengah menghadiri pemakaman kala itu, Kebanyakan mereka mengalami
luka-luka namun ada juga yang meninggal karena tembakan dari anggota militer. Banyak yang
menilai dan berpendapat bahwa peristiwa penembakan ini murni disebabkan oleh TNI atau
anggota militer Indonesia yang merupakan bentuk penentangan timor timur yang menyatakan
ingin keluar dari Negara Kesatuan Republik Indonesia dan membentuk Negara sendiri.

4
Peristiwa Tanjung Priok

Kasus yang terjadi pada tanggal 12 September 1984 ini merupakan kasus pelanggaran Ham di
Indonesia tepatnya di tanjung priok. Peristiwa ini bermula ketika warga tanjung priok, jakarta
utara tengah melakukan unjuk rasa sebagai bentuk demonstrasi yang juga disertai dengan
kerusuhan. Peristiwa ini akhirnya berujung pada bentrokan antara warga dan anggota TNI dan
polisi. Banyak warga yang mengalami luka-luka bahkan meninggal karena insiden ini. Peristiwa
yang dilatarbelakangi berakhirnya masa orde lama dan menuju masa orde baru ini menghasilkan
keputusan yakni sebagian orang yang terlibat kerusuhan diadili dengan dakwaan telah
melakukan tindakan provokatif dan subversif. Sama halnya dengan wargam pihak militer dan
kepolisian juga diadili dengan tuduhan telah melanggar Ham yang berlaku.

Pembantaiaan Rawagede

Pembantaian yang terjadi di Rawagede merupakan kasus pelanggaran Ham di Indonesia berupa
penembakan yang disertai pembunuhan terhadap para penduduk kampung Rawagede, jawa barat
yang dilakukan tentara Belanda tanggal 9 Desember 1947 silam. Peristiwa ini merupakan bentuk
dari Agresi Militer Belanda I ke Indonesia setelah Indonesia merdeka. Pada masa itu puluhan

5
warga dibunuh dengan alasan yang tidak jelas. Pengadilan di Den Haag memutuskan bahwa
pemerintah belanda sepenuhnya bersalah dalam peristiwa ini dan pihak belanda harus
bertanggung jawab dan mengganti segala kerugian kepada keluarga korban pembantaian
rawagede.

Peristiwa Demonstrasi 27 Juli

Pada tanggal 27 julli 1996 pernah terjadi kasus pelanggaran Ham yang terjadi di jakarta, Yakni
ketika massa pendukung megawati soekarno putri mengambil alih secara paksa kantor DPP
PDIP di Jakarta pusat. Pada masa itu bentrok antara aparat TNI dan Polri dengan massa
pendukung megawati tidak dapat dihindari. Aparat yang datang dengan kendaraan taktis terus
dilempari batu oleh massa. Bentrokan yang terjadi akhirnya meluas hingga ke jalanan. Massa
yang kala itu terbakar emosinya ulai bertindak anarkis, merusak bangunan dan sarana umum.
Dalam pperistiwa ini setidaknya lima orang tewas dan korban luka baik dari massa dan aparat
diperkirakan mencapai angka ratusan. Menurut komnas ham peristiwa ini termasuk dalam contoh
pelanggaran Ham.

6
Pembantaian Massal PKI (1965)

Peristiwa pembantaian ini menimpa sisa sisa anggota PKI pada tahun 1964. Pembunuhan
dilakukan kepada mereka yang dituduh sebagai anggota partai komunis di Indonesia atau PKI.
PKI pad masa itu merupakan salah satu partai komunis terbesar di seluruh dunia dengan anggota
yang mencapai angka jutaan. Pihak militer dan TNI yang melakukan operasi dan penangkapan
anggota komunis tersebut akhirnya melakukan penyiksaan dan membunuh mereka satu persatu.
Pada dasarnya PKI memang ditolak sekaligus dilarang di Indonesia namun anggota PKI tersebut
tetaplah manusia yang memiliki hak untuk hidup. Atas peristiwa ini setidaknya satu juta lebih
anggota komunis dibunuh dan lainnya tidak diketahui nasibnya. Soeharto yang kala itu menjabat
sebagai presiden dinilai telah menjadi dalang atas peristiwa pebantaian ini.

Kasus Dukun Santet di Banyuwangi

Kasusu pelanggaran Ham di Indonesia ini terjadi pada sekitar tahun 1998 di daerah banyuwangi.
Pada kala itu sedang terkenal kasus praktek dukun santet di banyuwangi. Karena dianggap
meresahkan warga akhirnya warga mulai melakukan tindakan kerusuhan dengan menangkap dan

7
membunuh orang yang diangganya sebagai dukun santet. Sejumlah warga telah menjadi korban
atas peristiwa ini. Pembunuhan dilakukan dengan berbagai cara yakni, dipenggal, digantung, di
bacok dengan senjata tajam hingga dibakar hidup hidup. Polri, TNI, beserta abri tentunya tidak
tinggal diam. Dengan sigap mereka dapat menyelamatkan orang-orang yang telah dituduh
sebagai dukun santent dari amukan warga. Sangat jelas sekali bahwa pperistiwa ini termasuk
dalam contoh kasus pelanggaran ham di indonesia yang patut ditindak lanjuti. Sebagai warga
negara kita harus taat terhadap aturan hukum yang berlaku dan tidak melakukan tindakan main
hakim sendiri.

Kasus Bulukumba

Kasus pelanggaran Ham ini terjadi pada sekitar


tahun 2003 silam. Peristiwa yang dilatarbelakangi perluasan perkebunan oleh PT.London
Sumatera ini tidak disetujui oleh warga desa sekitar. Ahirnya terjadi penembakan yang dilakukan
oleh polisi pada warga bulukumba, Anggota kepolisian bulukumba dilaporkan telah menembak
warga bonto biraeng kecamatan kajang pada bagian punggung hingga meninggal.

Peristiwa Abepura, Papua

Peristiwa ini dilatarbelakangi oleh kasus penyeragan yang terjadi di Mapolsek Abupura pada

8
tahun 2003 silam. Polisi menyisir kawasan Abupera secara membabi buta guna menangkap
pelaku penyerangan. Komnas HAM menilai bahwa tindakan polisi ini telah melanggar Ham
yang berlaku

Kasus Timor Timur (Referendum)

Kasus pelanggaran Ham ini telah memakan setidaknya ratusan korban jiwa pada tahun 1974
hingga tahun 1999. Peristiwa ini diulai ketika terjadi Agresi Militer yang dilakukan oleh TNI
terhadap pemerintah fretelin yang kala itu sah di daerah sekitar timor timur. Semenjak
pengesahan tersebut, Timor timur sering menjadi daerah operasi dan rawan terjadi tindak
kekerasan.
Penembakan Misterius

Peristiwa ini terjadi antara tahun 1982 sampai 1985. Petrus merupakan sebuah peristiwa
penculikan, penganiayaan dan pembunuhan dengan target para preman yang kerap meresahkan
warga. Pelaku dari peristiwa ini tidak diketahui hingga sekarang, Namun banyak yang
berpendapat bahwa pelaku tersebut adalah aparat yang bergerak secara diam-diam. Kasus ini
merupakan contoh kasus pelanggaran ham berat karena dengan sengaja telah menghilangkan hak
asasi seseorang untuk hidup.

Anda mungkin juga menyukai