Anda di halaman 1dari 9

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER STIE PASUNDAN

MATA KULIAH : PERNCANAN DAN STRATEGIK SDM


DOSEN : Prof. Dr. H. M. Sidik Priadana, MS.
HARI/TANGGAL : SABTU / 25 JULI 2020
KELAS : TURANGGA
WAKTU : 1 Minggu

SOAL 1 :

1). Coba saudara jelaskan tahapan - tahapan dalam pembuatan


perencanaan SDM ; Implementasi perencanaan SDM, dan
Evaluasi Perencanaan SDM.
2). Mengapa tahapan implementasi strategi perencanaan SDM lebih
sulit bila di bandingkan dengan tahapan perencanaan dan
evaluasi strategi.
3). Coba saudara jelaskan keungulan-keunggulan apa yang
diperoleh Organisasi / perusahaan, apabila ketiga aspek :
perencanaan, , implementasi, dan evaluasi strategi SDM
tersebut di atas, berjalan dengan baik dan berkesinambungan.

SOAL 2 :
1). Setiap Pendidikan dan Pelatihan yang dilaksanakan diharapkan
mampu meningkatkan produkltivitas kerja yang berimplikasi
pada peningkatan kinerja pegawainya. Coba saudara jelaskan
tentang pernyataan tersebut di atas.
2). Strategi apa yang saudara harus lakukan, sehingga mampu
Mengoptimalkan tingkat produktivitas kerja dan kinerja pegawai.
3). Dalam Era Revolusi Industri 4.0 dan 5.0 di Indonesia, apakah
perencanaan strategi SDM nya sama dengan perencanaan
strategi SDM saat sekarang ( Era Industri 3.0 ). Coba Saudara
jelaskan, dan berikan contohnya.
Tugas Individu tentang Perencanaan karir SDM kumpulkan
bersamaan dengan soal take home perencanaan dan perencanaan
SDM

1
JAWABAN UAS perencanaan SDM Prof.Dr. H.M. Sidik
Priadana,MS

Nama : Esti Saptarini 20182007/ 007 MAGISTER MANAJEMEN

SOAL 1
1) tahapan - tahapan dalam pembuatan perencanaan SDM

Tahap I: Peramalan terkait Penambahan atau Pengurangan Tenaga Kerja.

A.Ekstrapolasi

Tingkat dan jenis perubahan yang terjadi di masa lalu digunakan sebagai bahan untuk
meramalkan perubahan-perubahan yang diperkirakan akan terjadi di masa yang akan
datang

B. Indeksasi

Metode memperkirakan kebutuhan ketenaga kerjaan di masa depan dengan suatu indeks
tertentu.

Kedua metode di atas hanya cocok untuk peramalan jangka pendek karena faktor yang
mempengaruhi permintaan atas tenaga kerja baik internal maupun eksternal dianggap
konstan yang jarang ditemui pada saat ini. Perlu penggunaan instrumen lain.

C. Analisis Statistikal

Metode analisis dengan memperhitungkan perubahan yang mungkin terjadi sebagai


penyebab bergesernya tuntutan terhadap kebutuhan akan sumber daya manusia

D. Analisis Anggaran

Apabila rencana alokasi anggaran telah didasarkan pada berbagai teknik peramalan
seperti ekstrapolasi, indeksasi dan lain-lainnya, diharapkan jumlah dan kualifikasi tenaga
kerja yangidperlukan sudah mendekati kebenaran. Maka penggabungan selruh rencana
satuan-satuan kerja yang ada akan memberikan gambaran tentang kebutuhan organisasi di
bidang ketenagakerjaan bahkan untuk kepentingan perencanaan sumber daya manusia
jangka panjang

E. Analisis Kegiatan Baru

Memperhitungkan kebutuhan SDM dengan memperkirakan dengan memperhitungkan


perkiraan organisasi ybs dengan situasi yang dihadapi oleh pertusahaan-perusahaan lain
yang sudah berpengalamn dalam menyelenggarakan kegiatan sejenis( klasifikasinya,
lokasinya )

2
F. Rancangan Berbasis Komputer

Metode peramalan dengan menggunakan serangkaian rumus-rumus matematikal yang


secra simulatan menggunakan berbagia teknik peramalan untuk menghitung kebutuhan
SDM di masa depan

Tahap II: Implementasi dan Perencanaan Strategis. .


Perencanaan strategis adalah kegiatan manajemen organisasi yang digunakan
untuk menetapkan prioritas, memfokuskan energi dan sumber daya, memperkuat
kinerja operasional.Karyawan dan pemangku kepentingan lainnya bekerja menuju tujuan
bersama dan menetapkan kesepakatan tentang hasil yang diinginkan, serta
menyesuaikan arah organisasi saat terjadi perubahan.
Perencanaan strategis yang efektif tidak hanya mengartikulasikan ke mana suatu
organisasi berjalan dan tindakan yang diperlukan untuk membuat kemajuan, tetapi juga
bagaimana ia akan tahu jika ini akan terus menerus berhasil.
Perencanaan strategis terkait dengan masa depan. Suatu proses perencanaan
Pasti akan melibatkan berbagai tingkat kegagalan. Beberapa bagian dari organisasi
memerlukan perencanaan selama bertahun-tahun ke depan, namun untuk divisi lain
membutuhkan perencanaan hanya untuk waktu yang singkat. Hal ini juga dapat
didefinisikan sebagai proses penentuan tujuan organisasi dan sumber daya yang
akan digunakan untuk menangani tujuan organisasi, mengatur akuisisi, pemanfaatan, dan
disposisi sumber daya .

Tahap III: Evaluasi Perencanaan SDM


Secara sadar atau tidak sadar setiap orang setiap saat atau setiap hari selalu terlibat
dalam melakukan evaluasi dalam berbagai bentuk. Termasuk mengevaluasi dirinya sendiri.
Orang yang tidak pernah melakukan self-correction (evaluasi diri) tidak akan berhasil
mengarungi kehidupannya
Evaluasi tidak bisa dipisahkan dengan program. Evaluasi dilakukan mulai dari
perencanaan, pelaksanaan dan hasil. Evaluasi sudah direncanakan mulai dari penyusunan
perencanaan program.Evaluasi sering hanya dilakukan untuk menilai pelaksanaan program,
padahal yang lebih penting lagi adalah evaluasi hasil program berupa perubahan yang terjadi
dari proses pembelajaran yaitu perubahan perilaku (pengetahuan, ketrampilan dan sikap

2) tahapan implementasi strategi perencanaan SDM lebih sulit bila di bandingkan dengan
tahapan perencanaan dan evaluasi strategi.
aset intangible yang dimiliki oleh perusahaan sangatlah sulit untuk ditiru oleh
pesaing, sehingga Sumberdaya Manusia (SDM) merupakan sumber keunggulan kompetitif
yang potensial karena kompetensi yang dimilikinya berupa intelektualitas, sifat, keterampilan,
karakter personal, serta proses intelektual dan kognitif, tidak dapat ditiru oleh perusahaan
lain.
Oleh karena itu perusahaan dituntut untuk melakukan pengembangan
berkesinambungan terhadap kuantitas dan kualitas pengetahuan SDM melalui pelatihan
kepada SDM atau merangsang SDM-nya agar senantiasa "learning by doing" sesuai
dengan learning organization.
Untuk dapat mengembangkan SDM yang dimiliki perusahaan sangat tergantung
pada proses organisasi untuk mencetak SDM yang kompeten dan kemampuan

3
perusahaan untuk merekrut individu-individu terbaik. Hal ini berarti bagaimana
perusahaan melakukan perencanaan SDM sangat mempengaruhi bagaimana SDM itu
harus dikembangkan untuk mencapai keunggulan kompetitif.

3) keungulan-keunggulan yang diperoleh Organisasi / perusahaan, apabila ketiga aspek :


perencanaan, , implementasi, dan evaluasi strategi SDM tersebut di atas, berjalan
dengan baik dan berkesinambungan.
menurut Gluck dan Frederick. (1980) suatu perusahaan dikatakan memiliki
keunggulan bersaing jika memenuhi ciri-ciri berikut:
a) Kompetensi khusus, misalnya mempunyai produk dengan mutu lebih baik,
mempunyai saluran distribusi yang lebih lancar, penyerahan produk yang lebih cepat,
mempunyai merk produk yang lebih terkenal.
b) menciptakan persaingan tidak sempurna. Dalam pasar persaingan sempurna setiap
perusahaan dapat masuk dan keluar pasar dengan mudah sehingga perusahaan yang ingin
mencari keunggulan bersaing harus keluar dari pasar persaingan sempurna.
c) Keberlanjutan, artinya keunggulan bersaing harus bisa berlanjut dan tidak terputus-
putus.
d) Cocok dengan lingkungan eksternal. Lingkungan eksternal memberikan peluang
dan ancaman kepada perusahaan yang saling bersaing. Oleh karena itu suatu
keunggulan bersaing tidak hanya melihat kelemahan pesaing tetapi juga harus
memperhatikan kondisi pasar.
e) Laba yang diperoleh lebih tinggi daripada rata-rata laba perusahaan lain. Upaya
pencapaian keunggulan bersaing bagi perusahaan harus mendapat dukungan semua fungsi
yang ada, termasuk di dalamnya Manajemen Sumberdaya Manusia (selanjutnya disingkat
Manajemen SDM).

SOAL 2 :
1) Setiap Pendidikan dan Pelatihan yang dilaksanakan diharapkan mampu meningkatkan
produkltivitas kerja yang berimplikasi pada peningkatan kinerja pegawainya
Kinerja karyawan menjadi suatu hal yang sangat penting saat karyawan
tersebut sudah diterima di suatu perusahaan. Karyawan harus memiliki kemampuan
dan kompetensi untuk memberikan hasil terbaik untuk perusahaan tesebut atas jabatan
yang telah ditetapkan. Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan
kemampuan.
Untuk menyelesaikan pekerjaan, seorang karyawan harus mengikuti standar
yang dibuat perusahaan berupa peraturan-peraturan yang telah ditetapkan. Tanpa ada
standar kerja, terkadang karyawan hanya bekerja tanpa memiliki tujuan dan arah yang
jelas dalam bekerja. Kinerja Karyawan yang dapat diandalkan tidak hanya berpengaruh
untuk hasil kerjanya saja namun juga bagi produktivitas perusahaan tersebut. Semakin
tinggi nilai perusahaan maka semakin tinggi pula kinerja karyawan yang berperan
dalam meningkatkan nama perusahaan tersebut.
Dengan adanya pelatihan kerja tersebut, para karyawan dapat lebih
memahami bidang kerja yang akan mereka kerjakan nanti sehingga memberikan
semangat dan motivasi kepada mereka untuk bekerja dengan baik. Para karyawan lebih
bersemangat karena mereka sudah memahami pekerjaan yang harus dilakukan sehingga
kinerja yang dihasilkan sesuai harapan perusahaan.
Menurut Edwin B. Flippo dalam (Suwatno; Priansa, 2016)“pelatihan merupakan
suatu usaha peningkatan knowledgedan skills seorang karyawan untuk menerapkan aktivitas

4
kerja tertentu.” Program pelatihan yang dilaksanakan oleh perusahaan memiliki
sejumlah tujuan dan juga manfaat.

2) ). Strategi yang harus dilakukan, sehingga mampu mengoptimalkan tingkat produktivitas


kerja dan kinerja pegawai.
 Belajar Disiplin
Jangan pernah membiarkan diri menunda tugas dan pekerjaan yang sudah ditetapkan.
Belajar untuk disiplin sangat diperlukan untuk mendorong tugas atau pekerjaan agar lebih
maju.
 Menggunakan Alat Atau Aplikasi yang Bermanfaat
Teknologi terus berkembang digunakan untuk memudahkan Melakukan pekerjaan
atau tugas yang ada. Oleh sebab itu, bisa menggunakan alat atau aplikasi
manajemen waktu yang bisa mengurangi waktu pekerjaan.
 Membuat Prioritas Tugas
Setiap daftar tugas atau pekerjaan yang akan dilakukan pasti memiliki tingkat prioritas
masing-masing. Buat tingkat prioritas atas setiap tugas dan pekerjaan dengan
memberikan label Rendah, Sedang, dan Tinggi.
 Manfaatkan Waktu Kosong Dengan Baik
Jika memiliki waktu kosong dalam satu hari, maka gunakan waktu kosong tersebut untuk
hal yang bermanfaat. Misalnya saja dengan mendengarkan podcast atau audiobook
yang bermanfaat di kantor, mengelola spreadshet dan dokumen penting, atau bisa juga
menggunakannya untuk membalas email yang penting.
 Merencanakan hari baik
Saat sampai di kantor, maka hal pertama yang bisa dilakukan adalah dengan membuka
daftar rencana atau daftar tugas yang harus diselesaikan.Merencanakan hari dengan
baik akan membantu a menghemat waktu dan menjadi lebih efisien.Rencana harian yang
dilakukan merupakan tahap awal saja, sebab Anda juga perlu untuk mengelola aspek
jangka panjang.

3) Dalam Era Revolusi Industri 4.0 dan 5.0 di Indonesia, perencanaan strategi SDM nya
sama dengan perencanaan strategi SDM saat sekarang ( Era Industri 3.0 ).

Revolusi industri 3.0


ditandai dengan komputasi data. Pada era ini manusia tidak lagi memiliki peranan
penting dalam proses produksi. Industri bukan hanya mengandalkan proses dan tenaga
namun juga informasi. Berawal dari penemuan mesin hitung oleh Charles Babbage
pada pertengahan tahun 1800-an. Kemudian dikembanagkan oleh Alan Turing pada
perang dunia ke II sebagai mesin untuk memecahkan kode buatan Nazi Jerman.
Komputer terprogram tersebut berukuran besar dan hanya menerima perintah melalui
pita kertas yang membutuhkan daya listrik yang cukup besar. Setelah perang dunia II
usah, terciptalah beberapa alat pendukung untuk “memperingkas” ukuran komputer
seperti bahan semikonduktor, microchip, dan juga transistor.

Revolusi Industri 4.0

Revolusi industri ini tercetus muncul pada pada tahun 2000-2005. Dimana internet
mulai berkembang dan memiliki kecepatan yang tidak biasa dan dapat diakses oleh
siapa saja. Ajakan revolusi industri ini juga mulai menggema di akhir tahun 2010-an

5
ketika semakin banyak industri yang mengandalkan penyimpanan cloud, mengandalkan
mahadata, cognitive computing dan juga serba internet.

Salah satunya adalah penggunaan robot pada industri manufaktur, pengolahan data
yang tersimpan pada internet, collaborative-working yang terhubung dengan internet,
dan juga otomasi beberapa pekerjaan seperti ticketing dan juga pengarsipan. Orang-
orang meyakini bahwa revolusi industri 4.0 akan menghapus beberapa bidang
pekerjaan yang repetitif sehingga dapat mengancam siapapun terutama beberapa
generasi seperti generasi boomers atau X.

Revolusi Industri 5.0


Konsep industri 5.0 lebih memfokuskan kombinasi pendayagunaan antara manusia,
data, dan teknologi. Meskipun mirip dengan industri 4.0, Jepang tidak ingin
menganggap kedua era ini sama karena pada industri 4.0 lebih berfokus pada
efektivitas produksi, sedangkan industri 5.0 berfokus pada kesejahteraan masyarakat
keseluruhan. Sejatinya di Indonesia sudah ada contoh perusahaan yang siap
menghadapi era 5.0 a la Jepang, seperti perusahaan ojek online dan juga perusahaan
penggalangan dana.

Jika memahami faktor-faktor pada tiap industri revolusi, maka kita akan
memahami perubahan perilaku manusia. Misalnya pada industri 4.0 SDM perusahaan
tidak lagi berfokus pada jumlah produksi, namun persaingan yang lebih dalam seperti
bagaimana industri mampu memberikan inovasi, memaksimalkan pelayanan, dan juga
kecepatan pengembangan ide.

Di tiap tahapan revolusi, manusia atau SDM dituntut untuk beradaptasi dengan
kondisi perubahan. Misalnya pada era revolusi 3.0, manusia dituntut untuk mempelajari
mesin dan kelistrikan. Di era revolusi industri 4.0 SDM juga dituntut untuk dapat
memahami teknologi lebih mendalam dan mampu bersaing agar manusia tidak kalah
dengan segala otomasi yang ada pada era tersebut. Lalu apa kuncinya? Penanaman
nilai dan budaya pada SDM itu sendiri.

Jika ingin bertahan pada persaingan industri terutama era 4.0 ini, alat hanyalah
pemicu sedangkan agen perubahan adalah SDM itu sendiri. Perusahaan wajib
menanamkan nilai-nilai budaya digital dan teknologi pada setiap karyawan.Salah satu
bentuknya adalah penggunaan teknologi pada hal-hal mendasar seperti software ERP
(enterprise resource planning) atau HRIS (Human Resource Information System).

Bandung, 25 Juli 2020

6
Tugas individu Esti Saptarini 20182007 Magister Manajemen

PERENCANAAN KARIER SAYA DI MASA KINI DAN MASA YANG AKAN DATANG

1. Menyusun Visi Mulai Sekarang yang Bisa Berawal dari Impian

Visi saya ingin mempunyai lembaga pendidikan yang berkualitas dan melek
teknologi serta memiliki SDM yang berkualitas sesuai harapan. Sepuluh tahun ke
depan saya harus membangun tempat yang bisa menampung siswa untuk mau
belajar dan menghasilkan produk unggulan yang bisa jadi patron bagi sekolah lain.

2. Mulai Mengenali Diri, Jangan Fokus pada Kelemahan, Pacu terus Kekuatan

Saya mempunyai dua gelar dari disiplin ilmu yang berbeda yaitu bahasa
Indonesia dan Komputer manajemen bisnis. Ternyata saat mengajar di sekolah
kejuruan dua ilmu itu bisa bersinergi.Saya bisa mengembangkan kemampuan saya
sebagai penulis puisi dan motivasi pendidikan dan saya bisa membuat kemampuan
ilmu menulis dengan menggunakan banyak aplikasi di dalam komputer. Apalagi saya
akan menyandang gelar Magister Managemen bukan kesombongan yang harus saya
tunjukkan justru saya harus mampu mengelola, dan menggunakan ilmu managemen
untuk membuat sekolah yang selama ini saya kembangkan menjadi lebih berkualitas
dan tak kalah dengan sekolah lainnya..

3. Review Pencapaian Masa Lalu, Pacu Bidang yang Sudah Berhasil, Jangan Fokus
pada Kegagalan

Saya bukan orang pintar atau jenius. Ipk saya tak pernah memuaskan namun
saya bisa mengembangkan talenta saya miliki sehingga tulisan saya bisa meraih
hadiah atau mendapat penghargaan bahkan diterbitkan.Keberhasilan saya menulis
membangkitkan rasa percaya diri saya muncul karena nama saya mulai dikenal
orang. Saya juga kuliah kedua di jurusan Komputer dan Manajemen termasuk
mahasiswa yang tertua, namun saya orangnya mau belajar dari orang lain dan
mengagumi orang- orang yang membantu karakter saya menjadi orang yang
berkembang.Saya tak pernah mau merenungi kegagalan yang saya alami berlarut-
larut. Saya yakin semua masalah pasti aka nada solusinya dan harus berpikir positif.

4. Fokus dan Tingkatkan terus Keterampilan yang Dikuasai

Jika ada niat pasti akan ada jalan terbaik. Meskipun sudah berumur saya berani
belajar pada yang lebih muda, bahkan saya di cap teman- teman sebagai guru ABK
( anak berkebutuhan khusus) artinya mau mencoba dan berusaha.Paling jika
hasilnya kurang memuaskan saya akan mengatakan “ Nah, betul kan aku tidak
bisa !”, sambil tertawa.dan mungkin punya karakter “ easy going “.Yang penting saya
sudah berusaha sehingga ada yang menjuluki saya guru serba bisa. Saya tak peduli
apakah itu suatu pujian atau sebuah olok-olok.Yang jelas saya guru perempuan
pertama di tempat saya bekerja yang akan menyandang tiga gelar dari disiplin ilmu

7
yang berbeda. Dra. Esti Saptarini, S.kom, MM ( mau kagum atau tidak yang penting
saya beda )

5. Ikuti Passion karena Passion akan Menunjang Keterampilan sehingga Bisa Menjadi
Profesional dalam Bekerja

Saya pernah mencoba menjadi sriptwritter di perusahaan TV swasta namun


tidak betah dudk manis di belakang meja.Akhirnya saya memutuskan menjadi guru
swasta di beberapa tempat di Bandung.Ternyata ada plus minus dan suka
citanya.Tanpa terasa 35 tahun saya menjadi seorang pendidik dan sepuluh tahun ke
depan saya ingin tetap mengabdikan diri pada dunia pendidikan .Meskipun belum
tahu apakah bisa terealisasi atau hanya sebuah impian saja.

6. Cermat Membaca Tren dan Peluang Karir di Masa Depan

Guru masa kini harus melek teknologi.dan mau mengikuti apa yang terjadi pada
masanya jika tidak maka guru tidak akan kreatif atau tidak dicintai oleh murid-
muridnya.. Guru yang berkualitas siswa tak akan melihat umur meskipun awal mula
pasti akan memandang sebelah mata namun saat mamp[u berdebat dan
menunjukkan ketrampilan yang tak kalah dengan mereka maka yang muncul adalah
sikap respek dan menghormati. Yang penting tetap memiliki jiwa mendidik dan
mengajar sesuai harapan.

7. Membuat Career Path yang Terukur dengan Metode “SMART”

Metode SMART yaitu Specific, Measureable, Achievable, Realistic, dan Time-


bound banyak digunakan dalam perencanaan karir karena lebih spesifik, dapat
dicapai, realistis dan memiliki tenggat waktu dalam pencapaian tujuan.
Memulai metode tersebut dengan menentukan apa yang akan dilakukan beberapa
tahun ke depan. Bisa dimulai dengan perencanaan setiap tahunnya, setiap 6 bulan
dan bahkan gol setiap bulannya. Jangan lupa untuk disiplin melakukan evaluasi,
setidaknya evaluasi pencapaian setiap bulan atau setiap 6 bulan untuk meraih karier
yang Anda idamkan.
Hidup bagaikan permainan di panggung pertunjukkan namun kita tak boleh jadi
badut tanpa makna. Setiap langkah harus direncanakan dan dievaluasi serta
dilandasi dengan doa.Tiap tahun harus ada tahapan yang harus dilalui dan terukur.

8. Jalankan Rencana Karir yang sudah Dibuat dengan Disiplin dan Bertanggung Jawab

Hidup dan bakat itu bukan instant tetapi harus dilalui dengan kegiatan yang
bertanggung jawab atau jangan selalu menyusahkan orang.Apalagi melakukan
pekerjaan yang sudah dilakoni bertahun – tahun dengan bersungut- sungut atau
mengeluh.Jika tidak mau dan merasa bosan ya keluar saja tapi tetap punya tanggung
jawab apa yang harus bisa membuat orang segan dan respek pada kita.

9. Demi Menunjang Tujuan yang Ingin Diraih, Tingkatkan Terus Keterampilan dan Level
Pendidikan

8
Sudah menjadi sarjana Magister Manajemen yang pertama diamalkan dulu jika
ada kemauan dan kemapuan bisa saja berlanjut ke jenjang lebih tinggi.Seandainya
tidak mampu ada pekerjaan lain yang bisa kita wujudkan sesuai visi dan harapan di
masa depan supaya ilmu yang sudah diraih tidak akan menjadi sekedar title tak
berarti.

10. Memahami Potensi diri dan Evaluasi Berkala Sebagai Kunci Masa Depan yang
Cerah

Semoga perencanaan dan harapan bisa terealisasi. Jika tidak ada perencanaan
maka SDM yang dimiliki akan berhenti sampai di sini dan tidak punya panutan untuk
generasi berikutnya.

Bandung, 25 Juli 2020

Esti Saptarini

Anda mungkin juga menyukai