Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SOAL 1 :
SOAL 2 :
1). Setiap Pendidikan dan Pelatihan yang dilaksanakan diharapkan
mampu meningkatkan produkltivitas kerja yang berimplikasi
pada peningkatan kinerja pegawainya. Coba saudara jelaskan
tentang pernyataan tersebut di atas.
2). Strategi apa yang saudara harus lakukan, sehingga mampu
Mengoptimalkan tingkat produktivitas kerja dan kinerja pegawai.
3). Dalam Era Revolusi Industri 4.0 dan 5.0 di Indonesia, apakah
perencanaan strategi SDM nya sama dengan perencanaan
strategi SDM saat sekarang ( Era Industri 3.0 ). Coba Saudara
jelaskan, dan berikan contohnya.
Tugas Individu tentang Perencanaan karir SDM kumpulkan
bersamaan dengan soal take home perencanaan dan perencanaan
SDM
1
JAWABAN UAS perencanaan SDM Prof.Dr. H.M. Sidik
Priadana,MS
SOAL 1
1) tahapan - tahapan dalam pembuatan perencanaan SDM
A.Ekstrapolasi
Tingkat dan jenis perubahan yang terjadi di masa lalu digunakan sebagai bahan untuk
meramalkan perubahan-perubahan yang diperkirakan akan terjadi di masa yang akan
datang
B. Indeksasi
Metode memperkirakan kebutuhan ketenaga kerjaan di masa depan dengan suatu indeks
tertentu.
Kedua metode di atas hanya cocok untuk peramalan jangka pendek karena faktor yang
mempengaruhi permintaan atas tenaga kerja baik internal maupun eksternal dianggap
konstan yang jarang ditemui pada saat ini. Perlu penggunaan instrumen lain.
C. Analisis Statistikal
D. Analisis Anggaran
Apabila rencana alokasi anggaran telah didasarkan pada berbagai teknik peramalan
seperti ekstrapolasi, indeksasi dan lain-lainnya, diharapkan jumlah dan kualifikasi tenaga
kerja yangidperlukan sudah mendekati kebenaran. Maka penggabungan selruh rencana
satuan-satuan kerja yang ada akan memberikan gambaran tentang kebutuhan organisasi di
bidang ketenagakerjaan bahkan untuk kepentingan perencanaan sumber daya manusia
jangka panjang
2
F. Rancangan Berbasis Komputer
2) tahapan implementasi strategi perencanaan SDM lebih sulit bila di bandingkan dengan
tahapan perencanaan dan evaluasi strategi.
aset intangible yang dimiliki oleh perusahaan sangatlah sulit untuk ditiru oleh
pesaing, sehingga Sumberdaya Manusia (SDM) merupakan sumber keunggulan kompetitif
yang potensial karena kompetensi yang dimilikinya berupa intelektualitas, sifat, keterampilan,
karakter personal, serta proses intelektual dan kognitif, tidak dapat ditiru oleh perusahaan
lain.
Oleh karena itu perusahaan dituntut untuk melakukan pengembangan
berkesinambungan terhadap kuantitas dan kualitas pengetahuan SDM melalui pelatihan
kepada SDM atau merangsang SDM-nya agar senantiasa "learning by doing" sesuai
dengan learning organization.
Untuk dapat mengembangkan SDM yang dimiliki perusahaan sangat tergantung
pada proses organisasi untuk mencetak SDM yang kompeten dan kemampuan
3
perusahaan untuk merekrut individu-individu terbaik. Hal ini berarti bagaimana
perusahaan melakukan perencanaan SDM sangat mempengaruhi bagaimana SDM itu
harus dikembangkan untuk mencapai keunggulan kompetitif.
SOAL 2 :
1) Setiap Pendidikan dan Pelatihan yang dilaksanakan diharapkan mampu meningkatkan
produkltivitas kerja yang berimplikasi pada peningkatan kinerja pegawainya
Kinerja karyawan menjadi suatu hal yang sangat penting saat karyawan
tersebut sudah diterima di suatu perusahaan. Karyawan harus memiliki kemampuan
dan kompetensi untuk memberikan hasil terbaik untuk perusahaan tesebut atas jabatan
yang telah ditetapkan. Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan
kemampuan.
Untuk menyelesaikan pekerjaan, seorang karyawan harus mengikuti standar
yang dibuat perusahaan berupa peraturan-peraturan yang telah ditetapkan. Tanpa ada
standar kerja, terkadang karyawan hanya bekerja tanpa memiliki tujuan dan arah yang
jelas dalam bekerja. Kinerja Karyawan yang dapat diandalkan tidak hanya berpengaruh
untuk hasil kerjanya saja namun juga bagi produktivitas perusahaan tersebut. Semakin
tinggi nilai perusahaan maka semakin tinggi pula kinerja karyawan yang berperan
dalam meningkatkan nama perusahaan tersebut.
Dengan adanya pelatihan kerja tersebut, para karyawan dapat lebih
memahami bidang kerja yang akan mereka kerjakan nanti sehingga memberikan
semangat dan motivasi kepada mereka untuk bekerja dengan baik. Para karyawan lebih
bersemangat karena mereka sudah memahami pekerjaan yang harus dilakukan sehingga
kinerja yang dihasilkan sesuai harapan perusahaan.
Menurut Edwin B. Flippo dalam (Suwatno; Priansa, 2016)“pelatihan merupakan
suatu usaha peningkatan knowledgedan skills seorang karyawan untuk menerapkan aktivitas
4
kerja tertentu.” Program pelatihan yang dilaksanakan oleh perusahaan memiliki
sejumlah tujuan dan juga manfaat.
3) Dalam Era Revolusi Industri 4.0 dan 5.0 di Indonesia, perencanaan strategi SDM nya
sama dengan perencanaan strategi SDM saat sekarang ( Era Industri 3.0 ).
Revolusi industri ini tercetus muncul pada pada tahun 2000-2005. Dimana internet
mulai berkembang dan memiliki kecepatan yang tidak biasa dan dapat diakses oleh
siapa saja. Ajakan revolusi industri ini juga mulai menggema di akhir tahun 2010-an
5
ketika semakin banyak industri yang mengandalkan penyimpanan cloud, mengandalkan
mahadata, cognitive computing dan juga serba internet.
Salah satunya adalah penggunaan robot pada industri manufaktur, pengolahan data
yang tersimpan pada internet, collaborative-working yang terhubung dengan internet,
dan juga otomasi beberapa pekerjaan seperti ticketing dan juga pengarsipan. Orang-
orang meyakini bahwa revolusi industri 4.0 akan menghapus beberapa bidang
pekerjaan yang repetitif sehingga dapat mengancam siapapun terutama beberapa
generasi seperti generasi boomers atau X.
Jika memahami faktor-faktor pada tiap industri revolusi, maka kita akan
memahami perubahan perilaku manusia. Misalnya pada industri 4.0 SDM perusahaan
tidak lagi berfokus pada jumlah produksi, namun persaingan yang lebih dalam seperti
bagaimana industri mampu memberikan inovasi, memaksimalkan pelayanan, dan juga
kecepatan pengembangan ide.
Di tiap tahapan revolusi, manusia atau SDM dituntut untuk beradaptasi dengan
kondisi perubahan. Misalnya pada era revolusi 3.0, manusia dituntut untuk mempelajari
mesin dan kelistrikan. Di era revolusi industri 4.0 SDM juga dituntut untuk dapat
memahami teknologi lebih mendalam dan mampu bersaing agar manusia tidak kalah
dengan segala otomasi yang ada pada era tersebut. Lalu apa kuncinya? Penanaman
nilai dan budaya pada SDM itu sendiri.
Jika ingin bertahan pada persaingan industri terutama era 4.0 ini, alat hanyalah
pemicu sedangkan agen perubahan adalah SDM itu sendiri. Perusahaan wajib
menanamkan nilai-nilai budaya digital dan teknologi pada setiap karyawan.Salah satu
bentuknya adalah penggunaan teknologi pada hal-hal mendasar seperti software ERP
(enterprise resource planning) atau HRIS (Human Resource Information System).
6
Tugas individu Esti Saptarini 20182007 Magister Manajemen
PERENCANAAN KARIER SAYA DI MASA KINI DAN MASA YANG AKAN DATANG
Visi saya ingin mempunyai lembaga pendidikan yang berkualitas dan melek
teknologi serta memiliki SDM yang berkualitas sesuai harapan. Sepuluh tahun ke
depan saya harus membangun tempat yang bisa menampung siswa untuk mau
belajar dan menghasilkan produk unggulan yang bisa jadi patron bagi sekolah lain.
2. Mulai Mengenali Diri, Jangan Fokus pada Kelemahan, Pacu terus Kekuatan
Saya mempunyai dua gelar dari disiplin ilmu yang berbeda yaitu bahasa
Indonesia dan Komputer manajemen bisnis. Ternyata saat mengajar di sekolah
kejuruan dua ilmu itu bisa bersinergi.Saya bisa mengembangkan kemampuan saya
sebagai penulis puisi dan motivasi pendidikan dan saya bisa membuat kemampuan
ilmu menulis dengan menggunakan banyak aplikasi di dalam komputer. Apalagi saya
akan menyandang gelar Magister Managemen bukan kesombongan yang harus saya
tunjukkan justru saya harus mampu mengelola, dan menggunakan ilmu managemen
untuk membuat sekolah yang selama ini saya kembangkan menjadi lebih berkualitas
dan tak kalah dengan sekolah lainnya..
3. Review Pencapaian Masa Lalu, Pacu Bidang yang Sudah Berhasil, Jangan Fokus
pada Kegagalan
Saya bukan orang pintar atau jenius. Ipk saya tak pernah memuaskan namun
saya bisa mengembangkan talenta saya miliki sehingga tulisan saya bisa meraih
hadiah atau mendapat penghargaan bahkan diterbitkan.Keberhasilan saya menulis
membangkitkan rasa percaya diri saya muncul karena nama saya mulai dikenal
orang. Saya juga kuliah kedua di jurusan Komputer dan Manajemen termasuk
mahasiswa yang tertua, namun saya orangnya mau belajar dari orang lain dan
mengagumi orang- orang yang membantu karakter saya menjadi orang yang
berkembang.Saya tak pernah mau merenungi kegagalan yang saya alami berlarut-
larut. Saya yakin semua masalah pasti aka nada solusinya dan harus berpikir positif.
Jika ada niat pasti akan ada jalan terbaik. Meskipun sudah berumur saya berani
belajar pada yang lebih muda, bahkan saya di cap teman- teman sebagai guru ABK
( anak berkebutuhan khusus) artinya mau mencoba dan berusaha.Paling jika
hasilnya kurang memuaskan saya akan mengatakan “ Nah, betul kan aku tidak
bisa !”, sambil tertawa.dan mungkin punya karakter “ easy going “.Yang penting saya
sudah berusaha sehingga ada yang menjuluki saya guru serba bisa. Saya tak peduli
apakah itu suatu pujian atau sebuah olok-olok.Yang jelas saya guru perempuan
pertama di tempat saya bekerja yang akan menyandang tiga gelar dari disiplin ilmu
7
yang berbeda. Dra. Esti Saptarini, S.kom, MM ( mau kagum atau tidak yang penting
saya beda )
5. Ikuti Passion karena Passion akan Menunjang Keterampilan sehingga Bisa Menjadi
Profesional dalam Bekerja
Guru masa kini harus melek teknologi.dan mau mengikuti apa yang terjadi pada
masanya jika tidak maka guru tidak akan kreatif atau tidak dicintai oleh murid-
muridnya.. Guru yang berkualitas siswa tak akan melihat umur meskipun awal mula
pasti akan memandang sebelah mata namun saat mamp[u berdebat dan
menunjukkan ketrampilan yang tak kalah dengan mereka maka yang muncul adalah
sikap respek dan menghormati. Yang penting tetap memiliki jiwa mendidik dan
mengajar sesuai harapan.
8. Jalankan Rencana Karir yang sudah Dibuat dengan Disiplin dan Bertanggung Jawab
Hidup dan bakat itu bukan instant tetapi harus dilalui dengan kegiatan yang
bertanggung jawab atau jangan selalu menyusahkan orang.Apalagi melakukan
pekerjaan yang sudah dilakoni bertahun – tahun dengan bersungut- sungut atau
mengeluh.Jika tidak mau dan merasa bosan ya keluar saja tapi tetap punya tanggung
jawab apa yang harus bisa membuat orang segan dan respek pada kita.
9. Demi Menunjang Tujuan yang Ingin Diraih, Tingkatkan Terus Keterampilan dan Level
Pendidikan
8
Sudah menjadi sarjana Magister Manajemen yang pertama diamalkan dulu jika
ada kemauan dan kemapuan bisa saja berlanjut ke jenjang lebih tinggi.Seandainya
tidak mampu ada pekerjaan lain yang bisa kita wujudkan sesuai visi dan harapan di
masa depan supaya ilmu yang sudah diraih tidak akan menjadi sekedar title tak
berarti.
10. Memahami Potensi diri dan Evaluasi Berkala Sebagai Kunci Masa Depan yang
Cerah
Semoga perencanaan dan harapan bisa terealisasi. Jika tidak ada perencanaan
maka SDM yang dimiliki akan berhenti sampai di sini dan tidak punya panutan untuk
generasi berikutnya.
Esti Saptarini