Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ETIKA BAGI PROGRAMMER

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Etika Profesi
yang diampu oleh
Dr. H. Enjang Ali Nurdim, M. Kom.

oleh :
Nabila Luthfiyah 1904436

PRODI PENDIDIKAN ILMU KOMPUTER


DEPARTEMEN PENDIDIKAN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, yang


telah melimpahkan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Adapun makalah ini
mengenai Etika bagi Programmer. Penyusunan makalah ini di tunjukan untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Etika Profesi yang kedepannya saya harapkan dapat memberikan
pengetahuan yang rinci dan juga jelas bagi para pembacanya.

Terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini,
sehingga makalah ini dapat saya buat berdasarkan pembelajaran yang sudah saya lewati. Saya
harapkan makalah ini dapat dipahami dan juga memberikan wawasan baru bagi yang
membacanya.

Meskipun kami berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan,
namun akan selalu ada yang kurang, karena manusia tak luput dari kekurangan. Hal ini
dikarenakan kemampuan kami yang masih terbatas. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun agar makalah ini dapat tersusun lebih baik lagi.

Padang, 29 Mei 2021

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tiap-tiap individu bertanggung jawab kepada masyarakat atas perilaku yang
mereka lakukan. Masyarakat dapat berupa suatu kota, negara atau profesi. Tindakan
kita juga diarahkan oleh etika. Etika dapat sangat berbeda di tianp lingkungan sosial.
James H. Moor yang mendefinisikan bahwa etika komputer merupakan analisis
mengenai sifat dan dampak sosial teknologi komputer, serta formulasi dan justifikasi
kebijakan dalam menggunakan teknologi tersebut secara etis.
Menjadi seorang Programmer atau Jasa Pemrograman sistem harus ditunjang
oleh pengalaman yang cukup. Bukan hanya harus mengerti secara detail tentang
bagaimana mendevelop suatu sistem, tetapi juga harus bisa menjiwai sistem tersebut.
Selain harus memiliki pengalaman yang cukup dan benar-benar menguasai ilmu di
bidangnya, ia juga harus mematuhi kode etik yang berlaku. Maka dari itu kode etik
programmer perlu dipelajari, dimengerti, dan juga dijalankan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu etika bagi programmer ?
2. Apa itu kode etik IT?
3. Bagaimana tanggung jawab profesi IT?
4. Apa saja kode etik profesi dalam bidang TI?
5. Apa saja pelanggar etika profesi IT?

C. Tujuan
1. Memahami etika bagi programmer
2. Mengetahui kode etik IT
3. Memahami tanggung jawab profesi IT
4. Memahami kode etik profesi dalam bidang TI
5. Memahami pelanggar etika profesi IT
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kajian Teori
1. Pengertian Etika
Etika adalah salah satu cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau
kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Kata etika
berasal dalam bahasa Yunani Kuno “ethikos”, yang berarti timbul dari kebiasaan.
Menurut pengertian etika di dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) yaitu
ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban
moral (akhlak).
Etika ada karena manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-
pendapat spontan. Kebutuhan akan refleksi itulah yang kita rasakan, antara lain
karena pendapat kita yang terkadang berbeda dengan pendapat orang-orang
kebanyakan. Untuk itu diperlukanlah etika, yang dimana berfungsi untuk mencari
tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia. Secara metodologis, tidak setiap
hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika. Etika memerlukan sikap kritis,
metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi. Karena itulah etika merupakan
suatu ilmu yang objeknya adalah tingkah laku manusia.

2. Etika Profesi IT
Pembentukan kode etik profesi IT/Programmer serta peranan organisasi profesi
IT di Indonesia sangat dibutuhkan dalam rangka peningkatan profesionalisme
sebuah profesi. Seseorang yang profesional adalah seorang yang menjalankan
profesinya dengan benar menurut etika dan garis-garis profesionalisme yang
berlaku pada profesi tersebut. Munculnya kode etik profesi IT memberikan adanya
tanggung jawab yang tinggi bagi para pengemban profesi, khususnya dalam bidang
komputer untuk menjalankan fungsi dan tugasnya sebagai seorang profesional
dengan baik sesuai dengan garis-garis profesionalisme yang ditetapkan.
Informasi apapun yang didapat dari teknologi informasi yang digunakan,
haruslah digunakan dengan bertanggung jawab. IT/Programmer harus
mengedepankan aspek menghormati martabat, asas kemanfaatan, berkeadilan,
persetujuan dan aspek kerahasiaan harus benar-benar diperhatikan dalam proses
pengambilan dan pengolahannya. Dalam undang-undang ITE pasal 32 memang
sudah mengatur tentang interferensi penggunaan data. Namun pada kenyataannya
hingga hari ini ilmuwan, peneliti maupun perusahaan tidak memperhatikan hal
tersebut. Ini menjadi kekhawatiran berbagai pihak yang aktif menggunakan
teknologi. Karena sudah banyak contoh penyalahgunaan data yang dilakukan oleh
pihak yang tidak bertanggung jawab. Disinilah peran penting penegakan etika
dalam bidang teknologi informasi.
Etika profesi teknologi informasi memiliki beberapa karakteristik yang berbeda
dari etika pada umumnya. Profesi pada bidang teknologi informasi menitikberatkan
pada masyarakat yang memiliki pengetahuan mengenai teknologi informasi.
Profesi ini menciptakan produk yang dapat mempengaruhi masyarakat luas dan
memberikan manfaat bagi masyarakat di bidang teknologi. Tanggung jawab dari
profesi bidang teknologi informasi meliputi keamanan dan keselamatan data.

B. Profesi dalam Bidang Teknologi Informasi


Profesi seorang programmer dapat dikelompokkan menjadi beberapa bidang sebagai
berikut :
1. Kelompok Pertama, yang berkecimpung di bidang perangkat lunak (software),
merancang sistem operasi, diantaranya:
a) Sistem Analis, bertugas menganalisa sistem yang akan diimplementasikan,
mulai dari studi kelayakan, menganalisa sistem,dan perancangan sistem.
b) Programmer, bertugas mengimplementasikan rancangan sistem analis, yaitu
membuat program.
c) Web Designer, bertugas melakukan kegiatan perencanaan termasuk studi
kelayakan, analisa dan desain terhadap suatu proyek pembuatan aplikasi
berbasis web.
d) Web Programmer, bertugas mengimplementasikan rancangan web
designer, yaitu membuat program berbasis web.
2. Kelompok Kedua, yang berkecimpung di bidang perangkat keras (hardware),
seperti:
a) Technical Engineer, yaitu orang yang terlibat dalam pemeliharaan dan
perbaikan perangkat sistem komputer.
b) Networking Engineer, merupakan orang yang berkecimpung dalam bidang
teknis jaringan komputer dari bagian maintenance sampai pada
troubleshooting-nya.
3. Kelompok Ketiga, yang berkecimpung dalam operasional sistem operasi, seperti:
a) EDP Operator, yang mengoperasikan program-program yang berhubungan
dengan electronic data processing dalam lingkungan sebuah perusahaan.
b) System Administrator, yang melakukan administrasi terhadap statem.
mengatur hak akses terhadap sistem pengaturan operasional sebuah sistem
c) MIS Director, yang memiliki wewenang paling tinggi terhadap sebuah
sistem informasi melakukan manajemen terhadap sistem tersebut secara
keseluruhan baik perangkat keras, perangkat lunak maupun sumber daya
manusia,
4. Kelompok Keempat, yang berkecimpung di pengembangan bisnis teknologi
informasi

C. Etika Programmer
Programmer Komputer adalah profesi yang bertugas untuk membuat sebuah
program melalui bantuan bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan permasalahan melalui otomasi dengan bantuan perangkat lunak atau
software. Tugas inti dari seorang programmer sama seperti tugas sebuah program itu
sendiri. Sebuah program itu didesain dan dikembangkan agar mampu membantu
manusia sebagai pengguna (user) dalam mengatasi kegiatan kesehariannya.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa tugas seorang programmer
komputer adalah menolong manusia menyelesaikan kegiatan sehari-harinya dengan
bantuan komputer. Dari hal tersebut, terlihat jelas bahwa seorang programmer
komputer merupakan orang yang sangat berjasa kepada masyarakat, seperti halnya
dokter, perawat, akuntan dan lainnya.

D. Kode Etik IT
1. Pengertian kode etik
Secara sederhana kode etik dapat diartikan sebagai tingkah laku moral suatu
kelompok dalam masyarakat, yang dirumuskan secara tertulis, dan diharapkan
akan dipegang teguh oleh seluruh anggota suatu kelompok.
2. Manfaat kode etik
Kode etik dapat berfungsi sebagai penyeimbang atas sisi negatif yang mungkin
timbul dari suatu profesi, menjadi kompas penunjuk arah moral dan sekaligus
penjamin mutu moral profesi itu di mata masyarakat.
3. Kode etik di dalam IT
Dalam lingkup TI, kode etik profesi memuat kajian ilmiah mengenai
prinsip atau norma-norma dalam kaitan dengan hubungan antara profesional
atau developer TI dengan klien, antara para professional sendiri, antara
organisasi profesi serta organisasi profesi dengan pemerintah. Salah satu bentuk
hubungan seorang profesional dengan klien (pengguna jasa) misalnya
pembuatan sebuah program aplikasi.
Seorang profesional tidak dapat membuat program semaunya, ada
beberapa hal yang harus diperhatikan seperti untuk apa program tersebut
nantinya digunakan oleh kliennya atau user dapat menjamin keamanan sistem
kerja program aplikasi tersebut dari pihak-pihak yang dapat mengacaukan
sistem kerjanya.

E. Tanggung Jawab Profesi IT


Sebagai tanggung jawab moral, perlu diciptakan ruang bagi komunitas yang
akan saling menghormati di dalamnya. Ciri-ciri Profesionalisme yang harus dimiliki
oleh seorang IT berbeda dari bidang pekerjaan yang lainnya diantaranya adalah :
1. Memiliki kemampuan / keterampilan dalam menggunakan peralatan yang
berhubungan dengan bidang pekerjaan IT Seorang IT harus mengetahui dan
mempraktekkan pengetahuan IT-nya ke dalam pekerjaannya
2. Punya ilmu dan pengalaman dalam menganalisa suatu software atau program
3. Bekerja di bawah disiplin kerja
4. Mampu melakukan pendekatan disipliner
5. Mampu bekerja sama
6. Cepat tanggap terhadap masalah client

F. Kode Etik dalam Bidang TI


Kode etik profesi merupakan sarana untuk membantu para pelaksana sebagai
seseorang yang profesional supaya tidak dapat merusak etika profesi. Tiga hal pokok
yang merupakan fungsi dari kode etik profesi:
1. Kode etik profesi adalah pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip
profesionalitas. Sehingga pelaksana profesi dapat mengetahui suatu hal yang boleh
dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.
2. Kode etik profesi adalah kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang
dijalankan. Artinya etika profesi dapat memberikan suatu pengetahuan kepada
masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga
memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di tempat kerja.
3. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak luar organisasi profesi tentang
hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Artinya bahwa pelaksana profesi pada
suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh mencampuri pelaksanaan
profesi di lain instansi atau perusahaan.

Dalam lingkup Teknologi Informasi, kode etik profesi merupakan kajian ilmiah
mengenai prinsip atau norma-norma dalam kaitan profesional dengan klien, antara
profesional sendiri, antara organisasi profesi. Salah satu bentuknya adalah kode etik
pada saat membuat sebuah program aplikasi. Sehingga seorang profesional tidak dapat
seenaknya membuat program, ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti
jaminan keamanan data selama pembuatan program. Jika pada professional Teknologi
Informasi melanggar kode etik, mereka dikenakan sanksi moral, sampai pada
dikeluarkan dari pekerjaan. Kode etik seorang programmer, diantaranya adalah sebagai
berikut :
1. Seorang programmer tidak boleh membuat atau mendistribusikan Malware
2. Seorang programmer tidak boleh menulis kode yang sulit diikuti dengan sengaja
3. Seorang programmer tidak boleh menulis dokumentasi yang dengan sengaja
untuk membingungkan atau tidak akura
4. Seorang programmer tidak boleh menggunakan ulang kode dengan hak cipta
kecuali telah membeli atau meminta ijin.
5. Tidak boleh mencari keuntungan tambahan dari proyek yang didanai oleh pihak
kedua tanpa ijin
6. Tidak boleh mencuri software khususnya development tools
7. Tidak boleh menerima dana tambahan dari berbagai pihak eksternal dalam suatu
proyek secara bersamaan kecuali mendapat ijin
8. Tidak boleh menulis kode yang dengan sengaja menjatuhkan kode programmer
lain untuk mengambil keuntungan dalam menaikkan status
9. Tidak boleh membeberkan data-data penting karyawan dalam perusahaan
10. Tidak boleh memberitahu masalah keuangan pada pekerja dalam pengembangan
suatu proyek
11. Tidak pernah mengambil keuntungan dari pekerjaan orang lain
12. Tidak boleh mempermalukan profesinya
13. Tidak boleh secara asal-asalan menyangkal adanya bug dalam aplikasi
14. Tidak boleh mengenalkan bug yang ada di dalam software yang nantinya
programmer akan mendapatkan keuntungan dalam membetulkan bug
15. Terus mengikuti pada perkembangan ilmu komputer

G. Pelanggaran Etika Profesi IT


Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pelanggaran etika profesi dalam teknologi
informasi adalah sebagai berikut :
1. Kebutuhan individu, contohnya korupsi karena alasan ekonomi
2. Tidak ada pedoman, sehingga tak ada panduan
3. Perilaku dan kebiasaan individu contohnya kebiasaan yang terakumulasi tak
dikoreksi
4. Lingkungan tidak etis contohnya pengaruh dari komunitas
5. Perilaku orang yang ditiru contohnya efek primordialisme yang kebablasan
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pembentukan kode etik profesi IT serta peranan organisasi profesi IT di
Indonesia sangat dibutuhkan dalam rangka peningkatan profesionalisme sebuah
profesi. Karena seorang yang profesional adalah seorang yang menjalankan profesinya
secara benar dan melakukannya menurut etika dan garis-garis melakukannya
profesionalisme yang berlaku pada profesi tersebut.
Munculnya kode etik profesi IT memberikan adanya tanggung jawab yang
tinggi bagi para pengemban profesi bidang komputer untuk menjalankan fungsi dan
tugasnya sebagai seorang profesional dengan baik sesuai dengan garis-garis
profesionalisme yang ditetapkan. Dan walaupun sudah ada kode etik di atas, tetapi tidak
semua para pengguna internet dan IT mematuhi kode etik tersebut. Selain itu juga,
sanksi UU teknologi Informasi bagi para pelanggar kode etik profesi dalam bidang TI
belum begitu jelas.
B. Saran
Masih ada banyak lagi materi ruang hasil kali dalam yang belum dapat
dituliskan di dalam makalah ini. Untuk itu, diharapkan para pembaca agar mencari
sumber-sumber lain diluar sana untuk menambah pengetahuan kita tentang etika bagi
programmer dan dalam segala aspeknya yang belum terjelaskan dalam karya ilmiah ini.
DAFTAR PUSTAKA

FIRMANSYAH, Y. (2019). ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI.

Ginting, D. B. (2010). ORGANISASI, KODE ETIK SERTA STANDARISASI PROFESI IT


DI INDONESIA. Media Informatika Vol.9 No.3, 85 - 93.

nij.ojp.gov. (2021, Mei 30). Diambil kembali dari Digital Evidence and Forensics.

Rijal, A. I. (2017). ETIKA PROFESI PROGRAMMER YANG BEKERJA DI BIDANG


INFORMATIKA.

Wahyono, T. (2009). Etika Komputer dan Tanggung Jawab Profesional Bidang Teknologi.
2009: Andi.

Anda mungkin juga menyukai