Anda di halaman 1dari 8

Gambaran Faktor-Faktor Penyebab Pernikahan Dini.......................Dina Nur Oktavia, hal.

266 - 273

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERNIKAHAN DINI


DI DESA PAKISAN KECAMATAN TLOGOSARI
KABUPATEN BONDOWOSO

Dina Nur Oktavia*, Mashun**, Herlidian Putri***

*, ***Program Studi D III Kebidanan STIKES dr. Soebandi Jember


**Yayasan Jember international School

ABSTRAK
Pernikahan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai
seorang suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang
bahagia.Terlepas pengetahuan yang kurang akibat dari pendidikan yang rendah, seluruh
wanita yang menikah pada usia dini sebanyak 53 orang wanita yang menikah yang ada di
Desa Pakisan Kecamatan Tlogosari Kabupaten Bondowoso.Tujuan Penelitian: untuk
mengetahui faktor-faktor penyebab pernikahan usia dini di Desa Pakisan Kecamatan
Tlogosari Kabupaten Bondowoso tahun 2013.Penelitian ini menggunakan metode survey
yang bersifat deskriptif dengan pendekatan crossectional.Yang menjadi populasi dalam
penelitian ini adalah semua wanita yang melakukan pernikahan dini tahun 2013 sebear 53
orang, dan yang menjadi sampel juga sebanyak 53 orang. Penelitian ini dilakukan di Desa
Pakisan Kecamatan Tlogosari Kabupaten Bondowoso, dilakukan pada tanggal 22
September sampai 27 September 2014. Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan
kuesioner Hasil Penelitian : dari hasil 53 responden didapat, bahwa responden (66,03%)
tingkat pendidikan berada pada kategori menengah pertama, (62,27%), memiliki
pengetahuan kurang tentang pernikahan dini, (73,59%) responden memiliki penghasilan
kurang dan (88,68) berada pada kategori budaya tradisional.Dari 53 responden yang
menjadi sampel hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penyebab pernikahan dini yang
paling dominan adalah budaya.Saran: dari hasil penelitian didapatkan faktor penyebabnya
iyalah salah Stunya pendidikan yang berada dalam taraf SMP dll menurut peneliti perlu
diadakan sosialisasi lebih baik lagi tentang pernikahan dini misalnya diadakan penyuluhan
bagi masyarakat agar pola pikir maasyarakat bisa dirubah dan lebih maju.

Kata kunci : Pernikahan usia dini, Pendidikan, Pengetahuan, Sosial ekonomi dan
budaya

PENDAHULUAN (Jamali, 2006). Pernikahan menurut islam


adalah hubungan (akad) antara laki-laki
Pernikahan sejatinya merupakan
dan perempuan dengan maksud agar
suatu ikatan lahir batin antara seorang
masing-masing dapat menikmati yang
pria dengan seorang wanita, hidup
lain (istimtaa’) dan untuk membentuk
bersama dalam rumah
keluarga yang sakinah dan membangun
tangga,melanjutkan keturunan (Puspita,
masyarakat yang bersih (Utsaimin, 2009).
2006). Menurut undang-undang No. 1
Dengan demikian dapat disimpulkan
Tahun 1974 pasal 1, pernikahan adalah
bahwa pernikahan adalah ikatan lahir dan
ikatan lahir batin antara seorang pria
batin antara seorang pria dan wanita
dengan seorang wanita sebagai suami
untuk membentuk keluarga yang sakinah
istri dengan tujuan membentuk keluarga
sehingga dapat membangun masyarakat
(rumah tangga) yang bahagia dan kekal
yang bersih.
berdasarkan ketuhanan yang Maha Esa

JURNAL KESEHATAN dr. SOEBANDI Vol. 4 No. 1 266


Gambaran Faktor-Faktor Penyebab Pernikahan Dini.......................Dina Nur Oktavia, hal. 266 - 273
Berdasarkan Undang-Undang Agama Bandowoso pada tahun 2013
Nomor 1 tahun 1974 pasal 7 tentang menunjukan bahwa ada tiga kecamatan
pernikahan, menetapkan bahwa yang angka pernikahan dininya tinggi,
pernikahan diizinkan bila pria berusia 19 yaitu kecamatan Wringin, Tlogosari, dan
tahun dan wanita berusia 16 tahun tetapi Cerme. Wanita yang melakukan
undang-undang ini direvisi tahun 2002 pernikahan dini di Kecamatan Wringin
dengan adanya undang-undang tentang adalah 367 orang, di Kecamatan
perlindungan anak dan undang-undang Tlogosari 244 orang, dan di Kecamatan
minimum perkawinan oleh yayasan Cerme 218 orang.
kesehatan perempuan(YKP). Sedangkan Pernikahan dini menjadi titik awal
BKKBN mempertegas bahwa seorang permasalahan bagi Indonesia, selain
pria yang menikah kurang dari 25 tahun menambah cepat laju pertumbuhan
dan seorang wanita yang menikah kurang penduduk juga terlihat terus
dari 20 tahun dapat dikatakan telah meningkatnya Angka Kematian Ibu
melakukan pernikahan dini. Dengan (AKI) setiap tahun. Selain menambah
demikian dapat disimpulkan bahwa AKI, menikah di usia dini juga dapat
pernikahan diusia dini baru dapat meningkatkan resiko pada wanita
dilakukan bila usia seorang remaja sudah terserang kanker rahim. Menurut Subakti
sesuai dengan undang-undang yang (2008), pernikahan dini disebabkan oleh
berlaku di Indonesia. Indonesia masih peraturan budaya, pendidikan yang
masuk dalam katagori penduduk yang rendah, kecelakaan, keluarga cerai, sosial
mempunyai umur pernikahan dini. Dari ekonomi dan pengetahuan yang rendah.
hasil SDKI 2002/2003 rata-rata umur Selain itu dampak dari pernikahan dini
kawin bagi perempuan adalah umur 19,5 bagi perempuan yang menikah usia <20
tahun dari rata-rata umur yang menikah. th yaitu dari segi kesehatan adalah
Fenomena di masyarakat kanker leher rahim karena sel-sel rahim
menunjukan bahwa pernikahan pada usia belum matang,dengan demikian apabila
kurang dari 25 tahun bagi pria dan usia sel-sel tersebut terpapar HPV maka
kurang dari 20 bagi wanita masih banyak pertumbuhan sel akan menyimpang
kita jumpai. Data yang dilansir Badan menjadi kanker(Nouvan dkk 2010)
Pemberdayaan Perempuan Jawa Timur Berdasarkan uraian di atas, peneliti
pada tahun 2010 cukup mencengangkan. bermaksud meneliti tentang pernikahan
Di beberapa kabupaten di Jawa Timur dini dengan judul “Gambaran Faktor-
terungkap angka pernikahan pertama faktor Penyebab Pernikahan dini
penduduk perempuan bawah umur 17
tahun memperlihatkan di atas 50% dari METODE PENELITIAN
total pernikahan di daerahnya, seperti Desain penelitian pada penelitian
Kabupaten Jember mencapai 56%, ini adalah analitik Deskriptif yaitu
Bondowoso 73,9%, Probolinggo 71,5%, penelitian yang dilakukan untuk
Lamongan 52,5%, Sampang 63,8%, mengetahui gambaran suatu variabel,
Pamekasan 59,2%, dan Kabupaten baik satu variabel atau lebih, tanpa
Sumenep 60%. membuat perbandingan, atau
Berdasarkan data di atas, bahwa menghubungkannya dengan variabel lain.
ada 7 kabupaten di Jawa Timur yang Desain penelitian ini bersifat cross
memiliki angka pernikahan dini di atas sectional yaitu suatu metode penelitian
50%. Salah satu kabupaten yang yang dilakukan dengan tujuan utama
memiliki angka pernikahan dini paling untuk membuat gambaran deskriptif
tinggi adalah Kabupaten Bondowoso tentang suatu keadaan secara objektif
yaitusebesar 73,9 %. Rekapitulasi Ada dua jenis data yang diambil
pernikahan dini Kantor Kementrian dalam penelitian ini, yaitu: Data Primer

JURNAL KESEHATAN dr. SOEBANDI Vol. 4 No. 1 267


Gambaran Faktor-Faktor Penyebab Pernikahan Dini.......................Dina Nur Oktavia, hal. 266 - 273
yang diperoleh dari wawancara dan 3; 3;
kuisioner. Pengambilan data primer 5,66% 5,66% Tidak
dilakukan secara langsung dengan Bekerja
melakukan kunjungan rumah, Tani
sebelumnya peneliti memperkenalkan diri
dan menjelaskan tujuan penelitian. Jika Swasta
bersedia menjadi responden maka diberi 21;
26;
kuesioner yang berisi daftar pertanyaan 49,05%Dll
39,62%
yang sudah tersusun dengan baik dan
mendampingi responden saat pengisian Tabel 1.2 Distribusi Frekuensi
dimana responden memberikan atau Pernikahan Dini Ditinjau Dari Segi
memilih jawaban yang sudah tersedia. Pekerjaan di Desa Pakisan Kecamatan
Data Sekunder yang diperoleh dari data Tlogosari
kementerian agama Bondowoso
mengenai angka pernikahan dini terbesar, Berdasarkan diagram 5.2 dari 53
setelah itu ke KUA Tlogosari meminta responden tampak bahwa tingkat
data pernikahan dini pada tahun 2013 pengetahuan ibu yang menikah dini di
wilayah desa Pakisan Kecamatan
HASIL PENELITIAN Tlogosari tahun 2013 yaitu, sebagian
Pengumpulan dan penelitian ini besar responden pekerjaannya adalah
dilakukan dengan metode deskriptif bertani 26(49,05%).
dengan menentukan prosentase untuk
mengetahui faktor penyebab pernikahan
Data Khusus
dini ditinjau dari faktor pendidikan faktor
1. Pendidikan
pengetahuan, faktor sosial ekonomi,
faktor budaya. 3; 4;
0%
5,67% 7,54% Tidak
Data Umum Sekolah
1. Umur SD
7; 15; SMP
13,31% 28,30%
11; SMA
12-14
35; 20,76%
15-17 66,03%
17-19
Tabel 1.3 Distribusi Frekuensi
31; Pernikahan Dini Ditinaju Dari Segi
58,49%
Pendidikan Di Desa Pakisan
Kecamatan Tlogosari Kabupaten
Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi
Bondowoso tahun 2013
Pernikahan Dini Ditinjau Dari Segi
Umur Menikah di Desa Pakisan
Berdasarkan diagram 5.3 dari 53
Kecamatan Tlogosari
responden tampak bahwa tingkat
pendidikan ibu yang menikah dini di
Berdasarkan diagram 5.1 dari 53
wilayah desa Pakisan Kecamatan
responden tampak bahwa umur ibu yang
Tlogosari tahun 2013 yaitu, didapatkan
menikah dini di wilayah desa Pakisan
Sebagian besar responden memiliki
Kecamatan Tlogosari tahun 2013 yaitu,
pendidikan SMP sebesar 35 orang
sebagian besar responden dalam kategori
(66,03%).
umur 15-17 sebesar (58,49%).

2. Pekerjaan

JURNAL KESEHATAN dr. SOEBANDI Vol. 4 No. 1 268


Gambaran Faktor-Faktor Penyebab Pernikahan Dini.......................Dina Nur Oktavia, hal. 266 - 273
2. Pengetahuan 4. Budaya
9; 6;
16,98% 11; 11,32%
20,76%Baik
Modern
Cukup
Tradisional
Kurang
33; 47;
62,27% 88,68%

Tabel 1.4 Distribusi Frekuensi


Tabel 1.6 Distribusi Frekuensi
Pernikahan Dini di Tinjau dari Segi
Pernikahan Dini di Tinjau dari Segi
Pengetahuan Di Desa Pakisan
Budaya di Desa Pakisan Kecamatan
Kecamatan Tlogosari Kabupaten
Tlogosari Kabupaten Bondowoso
Bondowoso tahun 2013
tahun 2013
Berdasarkan diagram 5.4 dari 53
Berdasarkan diagram 5.6 dari 53
responden tampak bahwa tingkat
responden tampak bahwa Sosial Ekonomi
pengetahuan ibu yang menikah dini di
ibu yang menikah dini di wilayah desa
wilayah desa Pakisan Kecamatan
Pakisan Kecamatan Tlogosari tahun 2013
Tlogosari tahun 2013 yaitu,sebagian
sebagian besar responden mengangkat
besar responden dalam kategori kurang
budaya tradisional sebesar 47(88,68%).
sebesar 33(62,27%).
3. Sosial Ekonomi
PEMBAHASAN
2; Berdasarkan hasil data yang
3,77% 12;
22,64% didapatkan dari Kantor Kementrian
Baik Agama Bondowoso dan KUA Kecamatan
Cukup
Tlogosari Kabupaten Bondowoso pada
tahun 2013 terdapat 224 kasus
Kurang
pernikahan di usia dini di Kecamatan
39; Tlogosari Kabupaten Bondowoso dan
73,59% terdapat angka 53 pernikahan dini di
Desa Pakisan Kecamatan Tlogosari
Tabel 1.5 Distribusi Frekuensi
Kabupaten Bondowoso.Pada bab ini
Pernikahan Dini di Tinjau dari Segi
dipaparkan tentang hasil penelitian sesuai
Sosial Ekonomi Di Desa Pakisan
dengan rumusan masalah dan tujuan
Kecamatan Tlogosari Kabupaten
penelitian yang ada pada bab
Bondowoso tahun 2013
pendahuluan, yang dilakukan melalui
pengisian kuesioner dengan
Berdasarkan diagram 5.5 dari 53
menggunakan daftar pertanyaan yang
responden tampak bahwa Sosial Ekonomi
diajukan kepada responden sebanyak 53
ibu yang menikah dini di wilayah desa
orang di Wilayah Desa Pakisan
Pakisan Kecamatan Tlogosari tahun 2013
Kecamatan Tlogosari Kabupaten
yaitu,pada taraf sosial ekonomi sebagian
Bondowoso.Hasil penelitian ini meliputi
besar dalam kategori kurang 39(73,59%).
“Gambaran faktor-faktor penyebab
pernikahan dini dan tujuan khusus untuk
meneliti tentang faktor-faktor penyebab
pernikahan dini dari beberapa faktor-
faktor penyebab ditinjau dari segi

JURNAL KESEHATAN dr. SOEBANDI Vol. 4 No. 1 269


Gambaran Faktor-Faktor Penyebab Pernikahan Dini.......................Dina Nur Oktavia, hal. 266 - 273
pendidikan,pengetahuan, sosial ekonomi mendewasakan seseorang
dan budaya. berperilaku baik, sehingga dapat
Pada penelitian sebelumnya Nandang memilih dan membuat keputusan
Mulyana, 2007 dengan judul Faktor- dengan cepat.Peneliti berpendapat
faktor Yang Berhubungan dengan Usia bahwasanya Pendidikan memang
Menikah Muda Pada Wanita Dewasa merupakan salah satu penyebab
Muda Di Kelurahan Mekawarwangi Kota responden melakukan pernikahan
Bandung dari hasil penelitian dini karena dengan berpendidikan
menunjukkan ada hubungan antara tinggi, maka wawasan semakin
pendidikan orang tua dengan kejadian bertambah dan semakin menyadari
menikah muda pada wanita dewasa muda bahwa begitu penting untuk
di kelurahan Mekarwangi Kota Bandung menunda pernikahan hingga usia
dengan derajat hubungan sedang dan dewasa.Peran pendidikan dari
resiko sebesar 7.667 kali lipat. Ada individu itu sendiri yang mempunyai
hubungan antara umur orang tua saat peran besar.
menikah dengan kejadian menikah muda Jika seorang anak yang putus sekolah
pada wanita dewasa muda di kelurahan pada usia wajib sekolah, kemudian
Mekarwangi Kota Bandung dengan mengisi waktu mereka dengan
derajat hubungan rendah dan resiko bekerja. Saat anak mulai
sebesar 3.286 kali lipat.Ada hubungan berpenghasilan sendiri dan merasa
antara pendidikan individu dengan cukup mandiri, sehingga merasa
kejadian menikah muda pada wanita sudah mampu menghidupi diri
dewasa muda di kelurahan Mekarwangi sendiri maka mereka lebih percaya
Kota Bandung dengan derajat hubungan diri untuk menikah di usia dini hal
rendah dan resiko sebesar 4.259 kali ini juga terjadi pada anak yang
lipat.Tidak ada hubungan antara belum bisa bekerja ataupun
pengetahuan individu dengan kejadian menganggur dalam keadaan putus
menikah muda pada wanita dewasa muda sekolah mereka biasanya jenuh tanpa
di kelurahan Mekarwangi Kota pikir panjang anak tersebut merasa
Bandung.Tidak ada hubungan antara dirinya tidak melakukan kegiatan
sikap individu dengan kejadian menikah apapun dan ingin mengisi
muda pada wanita dewasa muda di kekosongan dengan menikah.
kelurahan Mekarwangi Kota Bandung. Pendidikan erat kaitannya dengan
1. Pendidikan pernikahan dini, seseorang yang
Tingkat pendidikan ibu yang menempuh pendidikan sebagian
menikah dini di wilayah desa besar usia remajanya digunakan
Pakisan Kecamatan Tlogosari tahun untuk bersekolah. Sedangkan,
2013 yaitu, didapatkan Sebagian seseorang yang tidak menempuh
besar responden memiliki pendidikan pendidikan di bangku sekolah maka
menengah pertama sebesar 35 orang akan terjerat dalam pernikahan dini.
(66,03%). 2. Pengetahuan
Pendidikan adalah proses Dari 53 responden tampak bahwa
membimbing manusia dari tingkat pengetahuan ibu yang
kegelapan, kebodohan dan menikah dini di wilayah desa
kecerdasan pengetahuan. Dalam Pakisan Kecamatan Tlogosari tahun
artian, pendidikan baik yang formal 2013 yaitu,sebagian besar responden
maupun informal,tingkah laku (Azrul dalam kategori kurang sebesar
Aswar).pendidikan merupakan suatu 33(62,27%).
yang mempengaruhi perilaku Pengatahuan adalah hasil dari tahu,
seseorang dan pendidikan dapat dan terjadi setelah orang melakukan

JURNAL KESEHATAN dr. SOEBANDI Vol. 4 No. 1 270


Gambaran Faktor-Faktor Penyebab Pernikahan Dini.......................Dina Nur Oktavia, hal. 266 - 273
pengindraan terhadap objek tertentu. Indonesia). pendapat yang
Pengindraan terjadi melalui panca dikemukakan oleh Alfiyah (2010)
indra manusia yakni penglihatan, yang menyatakan bahwa perkawinan
pendengaran, penciuman, peraba, usia muda terjadi karena keadaan
dan perasa (Notoadmojo, 2007). keluarga yang hidup dibawah garis
Pengetahuan didapatkan dari kemiskinan, untuk meringankan
pendidikan, baik pendidikan formal beban orang tuanya maka anak
maupun non formal.pengetahuan wanitanya dikawinkan dengan orang-
mencakup penalaran, penjelasan, dan orang yang dianggap mampu.Sosial
pemahaman manusia tentang segala ekonomi adalah kedudukan atau
sesuatu, termasuk praktek atau posisi seseorang dalam kelompok
kemauan teknis dalam memecahkan masyarakat yang ditentukan oleh
berbagai persoalan hidup yang belum jenis aktifitas ekonomi,pendidikan
dibuktikan secara sistematis (Azwar, serta pendapatan.
1996). Hasil penelitian juga memaparkan
Peneliti menyatakan bahwa dari hasil bahwa faktor Pernikahan dini salah
penelitian sebagian besar responden satu pemicunya adalah sosial
memiliki pengetahuan yang kurang ekonomi yang disebabkan oleh
tentang pernikahan dini pada seluruh faktor sosial ekonomi,dari sampel 53
responden, pengetahuan erat responden bisa dilihat dari
kaitannya dengan wawasan dan pertanyaan yang diberikan pada
pengalaman yang diperolah dari kuisioner mengenai penghasilan atau
pendidikan karena pendidikan para kemampuan memenuhi kebutuhan
responden masih rendah, hal ini sehari-hari didapatkan jawaban yang
berdampak pada pengetahuan atau terhitung tingkat sosial ekonomi
pemahaman pada hal-hal yang sebagian besar dalam taraf rendah.
bersifat teori,ilmu Pernikahan dini yang disebabkan
pengetahuan,maupun pemahaman oleh faktor sosial ekonomi biasanya
dalam menuangkan pikiran yang ada dilakukan oleh keluarga dengan
kemudian diaplikasikan dalam status ekonomi menengah ke bawah
tindakan. Pernikahan Dini salah karena anak yang putus sekolah
satunya juga disebabkan oleh Faktor karena ketidakmampuan orang tua
pengetahuan Pengetahuan Individu dalam membiayai kebutuhan sekolah
mengenai Pernikahan dini Juga sehingga mereka menganggur. Suatu
mengambil peran penting karena desakan ekonomi pada keluarga
individu tersebut belum tau tentang sehingga para orang tua mempunyai
makna ataupun tujuan pernikahan hal pemikiran bahwasanya melakukan
ini berdampak pada kesiapan pernikahan dini sebagai jalan keluar
pernikahan itu sendiri. untuk mengurangi beban ekonomi
3. Sosial Ekonomi keluarga.
dari 53 responden tampak bahwa 4. Budaya
Sosial Ekonomi ibu yang menikah Berdasarkan diagram diatas dari 53
dini di wilayah desa Pakisan responden tampak bahwa Sosial
Kecamatan Tlogosari tahun 2013 Ekonomi wanita yang menikah dini
yaitu,Sosial ekonomi adalah di wilayah desa Pakisan Kecamatan
kedudukan atau posisi seseorang Tlogosari tahun 2013 yang
dalam kelompok masyarakat yang mengangkat budaya modern sebesar
ditentukan oleh jenis aktifitas 6 orang(11,32%),Tradisional sebesar
ekonomi, pendidikan serta 47 orang(88,68%).
pendapatan. (wikipedia bahasa

JURNAL KESEHATAN dr. SOEBANDI Vol. 4 No. 1 271


Gambaran Faktor-Faktor Penyebab Pernikahan Dini.......................Dina Nur Oktavia, hal. 266 - 273
Budaya adalah bentuk jamak dari mengajarkan tentang dampak dari
buddhi yang berarti “budi” atau pernikahan dini.
“akar” atau semua hal-hal yang
berkaitan dengan akal. Kebudayaan KESIMPULAN
merupakan keseluruhan yang 1. Faktor penyebab pernikahan dini
kompleks, yang di dalamnya ditinjau dari pendidikan Sebagian
terkandung ilmu pengetahuan, besar pendidikan dalam tingkat
kepercayaan, kesenian,moral atau menengah pertama sebanyak
kebiasaan yang didapatkan oleh (66,03%) responden
manusia sebagai anggota masyarakat 2. Faktor penyebab pernikahan dini
Hal ini sesuai dengan pendapat yang ditinjau dari pengetahuan sebagian
dikemukakan oleh (Darmawan besar dalam kategori kurang sebanyak
,2010) yang menyatakan bahwa (962,27%) responden.
perkawinan usia dini terjadi karena 3. Faktor penyebab pernikahan dini
orang tuanya takut anaknya ditinjau dari tingkat sosial ekonomi
dikatakan perawan tua sehingga sebagian besar responden dalam
harus segera di nikahkan. kategori kurang sebanyak (73,59%)
Dari hasil penelitian awal pada studi responden.
pendahuluan didapatkan jawaban 4. Faktor penyebab pernikahan dini
yang unik dari responden yaitu ditinjau dari budaya sebagian besar
melakukan pernikahan dini bahwa berada pada katagori tradisional
dari sebagian besar responden sebanyak (88,68%) responden.
mengungkapkan melakukan
pernikahan dini karena memang adat SARAN
ditempat mereka hal ini sudah Jika dilihat dari faktor penyebab
terbentuk dari orang tua individu dan pernikahan dini ternyata dari hasil
lingkungan sehingga para wanita penelitian dari segi pendidikan terbesar
yang melakukan pernikahan dini dalam taraf SMP dan pengetahuan
sudah terbentuk pola pikirnya. Hal responden masih kurang terhadap
ini secara jelas menjadi faktor pernikahan dini dari faktor pemicu lain
pemicu pernikahan dini.faktor sosial iyalah ekonomi yang menjadi sebab
budaya, masih banyak lingkungan karena ekonomi di desa tersebut masih
masyarakat yang mempunyai tergolong dalam taraf yang rendah setelah
pandangan bahwa anak gadis yang itu disusul oleh faktor budaya dimana
sudah menstruasi dianggap sudah masyarakat masih mempercayai budaya
dewasa dan siap untuk berkeluarga. peninggalan leluhur mereka atau kental
Bahkan ada pandangan bahwa dengan adat budaya tradisional yang
kedewasaan seorang gadis dinilai maih melekat dalam tradisi masyarakat
dari status perkawinannya, status Desa Pakisan.Menurut peneliti berkaitan
janda dianggap lebih baik dari pada dengan faktor-faktor penyebab
status perawan tua dan ini menjadi pernikahan dini di Desa Pakisan perlu
beban keluarga. Sehingga anak gadis diadakan Sosialisasi lebih baik lagi
disini tidak mempunyai pilihan lain tentang pernikahan dini misalnya
selain menikah sesegera mungkin diadakan penyuluhan bagi masyarakat
agar keluarga dipandang negatif. setempat tentang materi pernikahan dini
Solusinya untuk menekan angka baik dari segi penyebab maupun dampak
kejadian pernikahan dini anak muda pernikahan dini agar masyarakat dapat
harus mengisi kekosongan waktu merubah pola pikir mereka yang lebih
dengan hal-hal produktif, orang tua maju dan baik, maupun kebiasaan yang
maupun institusi pendidikan sudah melekat sehari-hari tentang

JURNAL KESEHATAN dr. SOEBANDI Vol. 4 No. 1 272


Gambaran Faktor-Faktor Penyebab Pernikahan Dini.......................Dina Nur Oktavia, hal. 266 - 273
pernikahan dini dengan harapan agar bisa Keperawatan Pedoman Skripsi
diperbaiki. Tesis dan Instrumen Penelitian
Keperawatan. Jakarta: Salemba
DAFTAR PUSTAKA Medika.
Eddy dan Shinta, 2009, Pernikahan Usia Sugiyono, (2010) , Statistika Untuk
Dini Dan Permasalahannya, Sari Penelitian., Bandung: Penerbit
Pediatri,Vol.11, No.2, Jakarta Alfabeta.
Ellya, Eva, dkk, (2010), Buku Saku Abdurrahman, (2011)., Dasar-Dasar
Metodologi Untuk Mahasiswa Metode Statistika Untuk Penelitian,
Diploma Kesehatan. Jakarta: CV. Bandung: Penerbit cv.pustaka setia
Trans Info Media. Sarwono, S.W. 2007. Psikologi Remaja.
Manuaba,(1998), Buku Sinopsis Obstetri Jakarta : PT RajaGrafindo Persada
Jakarta:Penerbit buku kesehatan Manuaba, 2005, Memahami Kesehatan
UUD perkawinan, hukum.ub.ac.id/wp- Reproduksi Wanita, Penerbit
content/JP45.pd Arcan, Jakarta.
Jayadiningrat ,2006 Pernikhan dini pada
mayarakat Indonesia,Jakarta:PT
Rineka Cipta
Alfiyah. (2010). Faktor-faktor
Pernikahan Dini.
http://alfiyah23.student.um.ac.id.
Diakses 1 juli 2014
Ellya, Eva, dkk, (2010), Kesehatan
Reproduksi Wanita, Jakarta :
Penerbit Buku Kesehatan.
Al-Gifari, A. 2002. Pernikahan Dini
Dilema Generasi Ekstravaganza.
Bandung : Mujahid Press
BKKBN. 2005. AKI Angka Kematian
Ibu. http: //id.google.co.id/BKKBN
/AKI.
Glasier, 2006. Keluarga Berencana dan
Kesehatan Reproduksi .EGC,
Jakarta.
Notoatmodjo, 2009, Pengembangan
Sumber Daya Manusia. Rineka
Cipta. Jakarta.
Notoatmodjo, Soekidjo, ( 2010),
Metodologi Penelitian Kesehatan,
Jakarta.: Penerbit Rineka Cipta.
Nugroho , Taufan, dkk, (2010),
Kesehatan Wanita, Gender dan
Permasalahannya, Yogyakarta:
Penerbit Nuha Medika.
Nursalam, (2003), Konsep dan
Penerapan Metode Penelitian Ilmu
Keperawatan, Jakarta: Penerbit
Info Medika.
Nursalam. (2011). Konsep & Penerapan
Metodologi Penelitian Ilmu

JURNAL KESEHATAN dr. SOEBANDI Vol. 4 No. 1 273

Anda mungkin juga menyukai