1. Berat Badan
11
yang terbaik saat ini untuk mengetahui keadaan gizi dan tumbuh kembang
anak, sensitif terhadap perubahan sedikit saja, pengukuran objektif dan dapat
diulangi (Soetjiningsih, 1995, p.38).
Lahir : 3,25 kg
Umur (Bulan ) + 9
3–12 bulan :
2
Umur(Tahun)x7−5
6–12tahun :
2
pengukur.
- KMS yang digunakan sebagai alat yang baik untuk pendidikan dan
12
pengisiannya.
2. Tinggi badan
Tinggi badan merupakan antropometri yang menggambarkan keadaan
pertumbuhan skeletal (Suhardjo, 2008). Tinggi badan juga merupakan
ukuran antropometri kedua yang penting, keistimewaannya adalah nilai
tinggi badan terus meningkat, walaupun laju tumbuh berubah pesat dari masa
bayi kemudian melambat dan menjadi pesat lagi (growth spurt) pada masa
remaja. Selanjutnya melambat lagi dan kemudian berhenti dengan nilai tinggi
dipakai untuk dasar perbandingan terhadap perubahan nilai relatif seperti
nilai berat dan nilai lingkar lengan atas (Narenda,2002).
13
3. Lingkaran kepala
Lingkar lengan atas merupakan salah satu pilihan untuk penentuan status
gizi, karena mudah, murah dan cepat. Tidak memerlukan data umur yang
terkadang susah diperoleh. Memberikan gambaran tentang keadaan jaringan
otot dan lapisan lemak bawah kulit.
Lingkar lengan bawah diukur pada bagian proksimal tidak lebih dari 6 cm dari
radial. Lingkar paha diukur di bagian paha, yaitu titik pertengahan antara titik
paling proksimal tulang patella dan titik pertengahan lipat paha. Titik tengah
lipat paha ditentukan dengan jalan menentukan terlebih dahulu letak SIAS
ketika (subjek masih berdiri), dan simfasis pubis. Lingkar betis dapat diukur
baik dalam keadaan berdiri maupun duduk. Jika subjek berdiri, berat badan
harus tertumpu pada kedua kaki secara merata, dan jarak kedua kaki sekitar 25
cm. Jika subjeknya duduk, kedua kaki harus dijuntaikan. Pita pengukur
kemudian dilingkarkan ke betis (tegak lurus dengan aksis memanjang betis),
dan diturun-naikkan untuk mencari diameterterbesar. Hasil pengukuran ulang
tidak boleh berbeda lebih dari 2 mm (Arisman, 2007)
14
1. Status KEP pada balita
2. KEK (Kekurang Energi Kronis) pada ibu WUS ( Wanita Usia Subur )
dan ibu hamil: risiko lahir bayi BBLR (Bayi Berat Badan Lahir Rendah)
- Baku LLA yang sekarang digunakan belum mendapat pengujian yang
- Sensitif untuk suatu golongan tertentu (prasekolah), tetapi kurang sensitif
15
tidak bisa diterapkan pada keadaan khusus (penyakit) lainnya, seperti
adanya edema, asites dan hepatomegali.
Kategori IMT
Kekurangan berat badan tingkat berat < 17,0
Kurus
Kekurangan berat badan tingkat ringan 17,1-18,5
Normal 18,6-25,0
Kelebihan berat badan tingkat ringan 25,1-27,0
Gemuk
Kelebihan berat badan tingkat berat >27,0
Sumber : I Nyoman Supariasa dkk. Jakarta: EGG (2002 : halaman 61)
Kurus <18,50
Normal 18,50-24,99
Berat Badan Lebih 25,00-27,00
Obese >27,00
Sumber: Riset Kesehatan Dasar 2007
16
3.2 Pengukuran DDST
3.2.1 Definisi DDST
a. Pada halaman depan terdapat skala umur dalam bulan dan tahun pada garis
horizontal atas dan bawah.
1) Umur dimulai dari 0-6 tahun.
2) Pada umur 0-2 bulan, jarak antara 2 tanda (garis tegak kecil) adalah 1
bulan.
3) Setelah umur 24 bulan, jarak antara 2 tanda adalah 3 bulan.
b. Pada halaman depan kiri atas terdapat neraca umur yang menunjukkan 25%,
50%, 75%, dan 90%.
c. Pada kanan bawah terdapat kotak kecil berisi tes perilaku. Tes perilaku ini
dapat digunakan untuk membandingkan perilaku anak selama tes dengan
perilaku sebenarnya.
d. Pada bagian tengah berisi 125 item yang digambarkan dalam neraca umur
25%, 50%, 75%, dan 90% dari seluruh sampel standar anak normal yang
dapat melaksanakan tugas tersebut.
17
3.2.3 Manfaat DDST
18
19
20
3.2.4 Penentuan Umur
Menentukan umur menggunakan patokan sebagai berikut.
1 bulan = 30-31 hari.
1 tahun = 12 bulan
Umur kurang dari 15 hari dibulatkan ke bawah.
Umur lebih dari atau sama dengan 15 hari dibulatkan ke atas.
Apabila anak lahir prematur maka dilakukan pengurangan umur, misalnya
prematur 6 minggu maka dikurangi 1 bulan 2 minggu.
Apabila anak lahir maju atau mundur 2 minggu, tidak dilakukan
penyesuaian umur.
21
G = Gagal (F = Fail).
Anak tidak dapat melakukan item dengan baik atau orangtua/pengasuh
melaporkan secara terpercaya bahwa anak tidak dapat melakukan dengan
baik.
M = Menolak (R = Refusal).
Anak menolak untuk melakukan tes oleh karena faktor sesaat, misalnya lelah,
menangis, mengantuk
3.2.8 Penilaian Per Item
1. Advanced
Apabila anak lulus pada uji coba item yang terletak disebelah kanan garis
umur
2. Normal
Gagal/menolak tugas pada item yang ada dikanan garis umur dan lulus atau
gagal atau menolak pada item dimana garis umur terletak di antara 25-75%.
3. Peringatan
Gagal atau menolak pada item dalam garis umur yang berada di antara 75-
90%.
4. Keterlambatan
Bila gagal/menolak pada item yang berada di sebelah kiri garis umur.
5. Tidak ada Kesempatan
Pada item tes yang orang tuanya melaporkan bahwa anaknya tidak ada
kesempatan untuk melakukan atau mencoba di skor sebagai TaK.
22
disebabkan oleh kegagalan/fail, bukan oleh penolakan/ refusal.
d. Lakukan uji ulang 1-2 minggu kemudian untuk menghilangkan faktor
sesaat seperti rasa takut, sakit atau kelelahan.
3. Untestable (tidak dapat diuji)
a. Terdapat 1 atau lebih skor delayed (terlambat).
b. Dan 2 atau lebih caution ( peringatan).
c. Dalam hal ini delayed atau caution harus disebabkan oleh penolakan
(refusal),bukan oleh kegagalan.
d. Lakukan uji ulang 1-2 minggu kemudian (Adriana, 2013).
23
a. Pertanyaan yang dijawab oleh ibu atau pengasuh anak. Contoh :
“ dapatkah bayi makan kue sendiri ?”
b. Perintah kepada ibu atau pengasuh anak atau petugas untuk
melaksanakan tugas yang tertulis pada KPSP. Contoh : “pada posisi
bayi anda terlentang , tariklah bayi pada pergelangan tangannya
secara perlahan-lahan ke posisi duduk”
5. Baca dulu dengan baik pertanyaan-pertanyaan yang ada. Bila tidak jelas
atau ragu tanyakan lebih lanjut agar mengerti sebelum melaksanakan .
6. Pertanyaan dijawab berurutan satu persatu.
7. Setiap pertanyaan hanya mempunyai satu jawaban YA atau TIDAK.
8. Teliti kembali semua pertanyaan dan jawaban.
24
Berikut adalah form untuk KPSP:
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
3.3.3 Intepretasi Hasil KPSP
1. Hitung jawaban YA (bila dijawab bisa atau sering atau kadang-kadang).
2. Hitung jawaban Tidak (bila jawaban belum pernah atau tidak pernah).
3. Bila jawaban YA = 9-10, perkembangan anak sesuai dengan tahapan
perkembangan (S)
4. Bila jawaban YA = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan (M).
5. Bila jawaban YA = ^ atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P)
6. Rincilah jawaban TIDAK pada nomor berapa saja.
1. Orang tua atau pengasuh anak sudah mengasuh anak dengan baik.
2. Pola asuh anak selanjutnya terus lakukan sesuai dengan bagan stimulasi
sesuaikan dengan umur dan kesiapan anak.
3. Keterlibatan orang tua sangat baik dalam tiap kesempatan stimulasi.
Tidak usah mengambil moment khusus. Laksanakan stimulasi sebagai
kegiatan sehari-hari yang terarah.
42
4. Ikutkan anak setiap ada kegiatan posyandu.
43