TPW 16020102 Raditya Cahyo Nugroho
TPW 16020102 Raditya Cahyo Nugroho
NPM : 16020102
Grup : 2K4
Data
D65/10°
Data Standar Sample
L* 57,1633 56,9755
a* -8,2342 -7,9389
b* 10,7051 10,4450
C* 13,5056 13,1196
127,566 127,237
H 9 4
Pertanyaan
1. Apakah jenis sumber cahaya yang digunakan pada pengukuran?
2. Berapa sudut pengamatan yang digunakan?
3. Berdasarkan data tabel, tentukan dan hitung :
a) Panjang gelombang maksimum standar dan sample
b) Berapakah nilai ketuaan warna standar dan sample?
c) Jenis warna kain standar dan sample
4. Bandingkan :
a) Ketuaan warna standar vs sample
b) Kecerahan warna standar vs sample
c) Arah warna standar vs sample
d) Kejenuhan warna standar vs sample
e) Perubahan sudut arah warna
5. Tentukan nilai beda warna antara standar vs sample
6. Apakah reproduksi warna menggunakan metode colour matching berhasil dilakukan?
Mengapa?
Jawaban
1. Jenis cahaya yang digunakan dalam pengukuran adalah jenis D65
2. Sudut pengamatan yang digunakan sebesar 10°
3.a) Berdasarkan data di atas, panjang gelombang maksimum kain standar dan sample ada
pada panjang gelombang 450 nm.
3.b) Perhitungan nilai ketuaan warna (K/S)
*Perhitungan kain standar
%R = 12,87
12,87
R= = 0,1287
100
2
( !−R )2 ( 1−0,1287 ) ( 0,8713 )2 0,75916369
K/S = = = = = 2,9494
2R 2(0,1287) 0,2574 0,2574
3.c)
*Jenis warna kain standar
Berdasarkan panjang gelombang maksimum = Warna kuning
Berdasarkan nilai ruang warna LabCh = -a* (hijau) dan +b* (kuning) = Warna hijau
kekuningan.
4.a) Berdasarkan hasil perhitungan, kain standar memiliki ketuaan warna yang lebih tinggi
(K/S = 2,9494) dibandingkan dengan kain sample (K/S = 2,9287) dengan selisih nilai K/S
sebesar 0,0207.
4.b) Berdasarkan data yang ada, kain standar memiliki kecerahan warna yang lebih tinggi
(L* = 57,1633) dibandingkan dengan kain sample (L* = 56,9755) dengan selisih nilai L*
sebesar 0,1878.
4.c) Berdasarkan data yang didapat, kain standar memiliki arah warna yang lebih hijau (a* =
-8,2342) dan lebih kuning (b* = 10,7051) dibandingkan dengan kain sample yang memiliki
nilai (a* = -7,9389) dan (b* = 10,4450), dengan selisih nilai a* sebesar 0,2953 dan selisih
nilai b* sebesar 0,2601.
4.d) Berdasarkan data yang ada, kain standar memiliki kejenuhan warna yang lebih tinggi
(C* = 13,5056) dibandingkan dengan kain sample (C* = 13,1196) dengan selisih nilai C*
sebesar 0,386.
4.e) Perhitungan perubahan sudut arah warna (Δh)
Δh = hstd - hsam
Δh = 127,5669° – 127,2374°
Δh = 0,3295°
Berdasarkan hasil perhitungan, perubahan sudut arah warna antara kain standar dengan
kain sample sebesar 0,3295°
5. Perhitungan nilai beda warna (ΔE)
ΔE = ( ΔL )2 + ( Δ a¿ )2 + ( Δb¿ )2
√
2 2 2
ΔE = √ ( Lstd−Lsam ) + ( a std−a sam ) + ( b std−b sam )
¿ ¿ ¿ ¿
2 2 2
ΔE = √ ( 57,1633−56,9755 ) + (−8,2342−(−7,9389) ) + ( 10,7051−10,4450 )
2 2 2
ΔE = √ ( 0,1878 ) + (−0,2953 ) + ( 0,2601 )
ΔE = √ 0,03526884+0,08720209+ 0,06765201
ΔE = √ 0,19012294
ΔE = 0,436
Berdasarkan hasil perhitungan, nilai beda warna antara kain standar dengan kain sample
sebesar 0,436.
6. Berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan, metode color matching ini berhasil
dilakukan. Hal ini didasarkan pada nilai beda warna kain standar dan kain sample yang
tidak terlalu besar, yaitu sekitar 0,436.