Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MANAJEMEN ORGANISASI

“MOTIVASI”

Disusun oleh :

 Alamsyah Nawawi 1320180122


 Diana Rospita 1320180095
 Marsha Almira F. 1320180119
 M. Rizqi Fadhillah 1320180126
 Muna 1320180125

Universitas Islam Asy-syafi’iyah


2020/2021
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan karunia-
Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah bahasa Indonesia tepat
waktu. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah SAW yang syafa’atnya
kita nantikan kelak.

Penulisan makalah berjudul “Motivasi” dapat diselesaikan karena bantuan banyak pihak.
Kami berharap makalah tentang ‘Motivasi’ agar pembaca mendapatkan sudut pandang baru
setelah membaca makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih memerlukan penyempurnaan, terutama pada bagian isi.
Kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan makalah.
Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami memohon maaf.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah Manajemen Organisasi ini
bermanfaat. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Jakarta, 29 Oktober 2020

Penulis
Daftar Isi
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak pernah lepas dari kehidupan berorganisasi
karena pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial yang cenderung hidup dan terlibat
di dalam anggota kemasyarakatan.  Organisasi di dalam kehidupan tampak begitu beragam
baik di dalam kehidupan kehidupan rumah tangga hingga tingkat organisasi yang lebih
kompleks yaitu organisasi di dalam dunia kerja.
Organisasi merupakan sekelompok orang yang melakukan kerjasama untuk mencapai tujuan
bersama.  Dalam arti dinamis menyoroti unsur manusia yang ada di dalamnya.  Manusia
merupakan unsur terpenting dari seluruh unsur organisasi, karena hanya manusia yang
memiliki sifat kedinamisan.  Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan organisasi dengan baik,
maka diperlukan sumber daya untuk mencapainya.  

Sumber daya merupakan energi, tenaga dan kekuatan yang diperlukan untuk menciptakan
aktivitas ataupun kegiatan.  Sumber daya itu antara lain sumber daya alam, sumber daya
finansial, sumber daya ilmu dan teknologi, serta sumber daya manusia.  Diantara sumber
daya tersebut, sumber daya terpenting ialah sumber daya manusia (Wirawan, 2009).  Sumber
daya manusia dianggap penting karena dapat mempengaruhi efisiensi dan efektifitas
organisasi, serta merupakan pengeluaran pokok organisasi dalam menjalankan kegiatannya
(Simamora, 2006).
Sumber daya manusia merupakan orang-orang yang bekerja di dalam suatu organisasi sudah
seharusnya mendapat perhatian supaya perjalanan organisasi tersebut sesuai yang diharapkan.
Perhatian yang dimaksud dalam hal ini adalah motivasi.  Motivasi memiliki peran penting
dalam membangun kinerja seseorang lebih maksimal.  Oleh karena itu, di dalam makalah ini
akan dibahas mengenai pentingnya motivasi di dalam organisasi, dan alasan inilah yang
menjadi dasar pemikiran saya dalam penyelesaian makalah ini. Unsur motivasi di dalam
organisasi memang sangat diperlukan guna mendapatkan hasil pekerjaan yang memuaskan
dan efisien.

1.2     Rumusan Masalah

Motivasi memegang peranan penting dalam meningkatkan kinerja seseorang di dalam


organisasi.   Motivasi setiap individu di dalam organisasi berbeda-beda dikarenakan berbagai
faktor-faktor tertentu.  Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap kinerja individu  dalam
memajukan organisasi dimana tempatnya bekerja.  Oleh karena itu, berkaitan dengan
permasalahan di atas maka rumusan masalah yang akan di bahas dalam makalah ini antara
lain;
1. Apa pengertian motivasi menurut ahli?
2. Apa tujuan dari motivasi?
3. Seberapa penting motivasi dalam organisasi?
4. Bagaimana proses timbulnya motivasi dalam organisasi?
5. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi?
6. Apa saja teori-teori motivasi?

1.3     Tujuan Penulisan

Dalam penulisan makalah ini, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai diantaranya adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian motivasi.
2. Untuk mengetahui tujuan dari motivasi.
3. Untuk mengetahui seberapa pentingnya motivasi dalam organisasi.
4. Untuk mengetahui proses timbulnya motivasi
5. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi motivasi.
6. Untuk mengetahui teori-teori motivasi.
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Motivasi

Motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai sebab- sebab yang
menjadi dorongan tindakan seseorang. Dari pengertian motif tersebut dapat diturunkan
pengertian motivasi sebagai sesuatu yang pokok yang menjadi dorongan seseorang untuk
bekerja. Motivasi berasal dari kata movere yang berarti dorongan atau menggerakkan.
Motivasi (motivation) dalam manajemen hanya ditujukan pada sumber daya manusia
umumnya dan bawahan khususnya. Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya
mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif berhasil
mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan.
Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2005:143). ”Motivasi adalah pemberian daya
penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama,
bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai
kepuasan”. Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2007:93). “Motivasi adalah kondisi yang
menggerakan pegawai agar mampu mencapai tujuan dari motifnya”.

2.2 Tujuan Motivasi

Secara umum tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau menggugah seseorang
agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh
hasil atau mencapai tujuan tertentu. Misalnya seorang guru tujuan motivasinya adalah untuk
memacu atau menggerakkan para siswanya agar timbul keinginan dan kemauannya untuk
meningkatkan prestasi belajarnya sehingga tercapai tujuan pendidikan sesuai yang
diharapkan dalam kurikulum sekolah. Demikian juga tujuan motivasi jika dilihat dari sudut
pandang seorang pekerja.

Tujuannya motivasi itu sendiri adalah:

1. Mempertahankan kestabilan kerja.

2. Menciptakan disiplin kerja.

3. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.


4. Mempertinggi rasa tanggung jawab terhadap tugasnya.

5. Meningkatkan efesiensi penggunaan alat-alat dan bahan.

Tindakan memotivasi akan lebih dapat berhasil jika tujuannya jelas dan didasari oleh
yang dimotivasikan serta sesuai dengan kebutuhan orang yang dimotivasi. Oleh karena itu,
setiap orang yang akan memberikan motivasi harus mengenal dan memahami benar-benar
latar belakang kehidupan, kebutuhan dan kepribadian orang yang akan dimotivasi.

2.2 Pentingnya Motivasi dalam Organisasi

Motivasi organisasi adalah suatu keahlian, dalam mengarahkan pegawai dan organisasi
agar mau bekerja. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, manusia akan termotivasi oleh
kebutuhan yang dimilikinya.  Pendapat ini sejalan dengan Robin yang mengemukakan bahwa
motivasi organisasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk
tujuan organisasi yang di kondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa
kebutuhan individual. Motivasi ini dapat pula dikatakan sebagai energi untuk membangkitkan
dorongan dalam diri. Terkait dengan motivasi organisasi lima fungsi utama manajemen
adalah planning, organizing, staffing, leading, dan controlling, Pada pelaksanaanya, setelah
rencana dibuat, organisasi dibentuk, dan disusun personalianya, langkah berikutnya adalah
menugaskan atau mengarahkan anggota menuju ke arah tujuan yang telah di tentukan.

Fungsi pengarahan ini secara sederhana membuat anggota melakukan sesuatu sesuai
dengan apa yang diinginkan dan harus mereka lakukan. Memotivasi organisasi merupakan
kegiatan kepemimpinan yang termasuk di dalam fungsi ini. Kemampuan ketua organisasi
untuk memotivasi anggotanya akan sangat menentukan efektifitas ketua. Ketua harus dapat
memotivasi para anggotanya agar pelaksanaan kegiatan dan kepuasan kerja mereka
meningkat. Jika ketua membiarkan anggotanya berjalan tanpa motivasi, maka bisa di pastikan
kinerja organisasi yang memburuk, menemukan kegagalan program kerja bahkan terancam
bubar.  Menurut Atkinson, suatu organisme (dalam diri manusia dan hewan) yang dimotvasi
akan terjuan ke dalam suatu aktivitas secara lebih giat dan lebih efisien daripada yang tidak di
motivasi. Motivasi organisasi sebisa mungkin memahami masalah anggotanya, sehingga bisa
memecahkan masalah secara formal maupun informal. Baik secara organisatoris maupun
pendekatan secara personal. Sebagai pimpinan organisasi, sebisa mungkin memahami
masalah anggotanya sehingga bisa memecahkan masalah secara bersama. Peran evaluasi
sangat penting dalam hal ini. Sehingga tidak ada anggota yang merasa terpaksa menjalankan
roda organisasi. Apalagi jika organisasi bersifat sukarela, alias tidak ada upah kerja untuk
anggotanya.

2.4 Proses Timbulnya Motivasi

Proses Motivasi Berdasarkan pengertian diatas maka kebutuhan merupakan faktor


utama dalam motivasi. Kebutuhan adalah suatu keadaan internal yang menyebabkan hasil-
hasiltertentu tampak menarik (Robbins, 2001 : 166). Kebutuhan yang belum terpenuhi
menciptakan teganganyang merangsang dorongan-dorongan dari dalam individu untuk
mencapai tujuan dimaksud. Dorongan ini menimbulkan suatu perilaku pencarian untuk
menemukan tujuan-tujuan tertentu yang bila tercapai akan terwujud pemenuhan kebutuhan
dan mendorong pada pengurangan tegangan.
Sementara itu, tidak selamanya suatu motivasi mengalami pencapaian tujuan seperti
yang diinginkan dan proses yang berjalan pun bervariasi. Sebagai contoh, setiap orang
memiliki kebutuhan untuk makan. Namun,setelah kebutuhan makan terpenuhi, maka
seseorang tidak akan dapat “dimotivasi” dengan makanan. Lain halnyaapabila seseorang
belum makan selama beberapa hari,maka kebutuhan untuk makan tak terbendung lagi dan
suatu dorongan akan muncul untuk memenuhi kebutuhannya tersebut. Kemudian anggap
bahwa terdapat hambatan yang menghalangi seseorang untuk memperoleh makanan tersebut.
Tentunya, hasil akhir akan bervariasi. Seseorang akan berusaha untuk mencari jalan guna
mencapai makanan (baca:tujuan) yang terhambat ataupun seseorang akan merasa putus asa
karena tujuannya terhambat.
Proses motivasi terdiri beberapa tahapan proses (Indriyo Gitosudarmo, 1997) sebagai
berikut:
 Apabila dalam diri manusia itu timbul suatu kebutuhan tertentu dan kebutuhan
tersebut belum terpenuhi maka akan menyebabkan lahirnya dorongan untuk
berusaha melakukan kegiatan.
 Apabila kebutuhan belum terpenuhi maka seseorang kemudian akan mencari jalan
bagaimana caranya untuk memenuhi keinginannya
 Untuk mencapai tujuan prestasi yang diharapkan maka seseorang harus didukung oleh
kemampuan, keterampilan maupun pengalaman dalam memenuhi segala
kebutuhannya.
 Melakukan evaluasi prestasi secara formal tentang keberhasilan dalam mencapai
tujuan yang dilakukan secara bertahap
 Seseorang akan bekerja lebih baik apabila mereka merasa bahwa apa yang mereka
lakukan dihargai dan diberikan suatu imbalan atau ganjaran
 Dari gaji atau imbalan yang diterima kemudian seseorang tersebut dapat
mempertimbangkan seberapa besar kebutuhan yang bisa terpenuhi dari gaji atau
imbalan yang mereka terima.

2.5 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi

1. Faktor Internal (Intern)

Faktor internal merupakan faktor motivasi yang bersumber dari dalam diri seseorang.
Motivasi internal ini muncul akibat adanya keinginan individu untuk mendapatkan prestasi
dan tanggungjawab di dalam hidupnya. Ada beberapa hal yang bisa termasuk ke dalam faktor
internal, diantaranya adalah:

 Harga diri dan Prestasi, yaitu sebab timbulnya motivasi di dalam diri seseorang bisa
dikarenakan ingin mencapai prestasi tertentu atau ingin membuktikan dan
meningkatkan harga dirinya.
 Kebutuhan, motivasi juga dapat timbul karena adanya kebutuhan akan sesuatu di
dalam hidupnya sehingga ia termotivasi untuk bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.
 Harapan, adanya suatu harapan yang ingin dicapai seseorang di masa yang akan
datang dapat berpengaruh pada tindakan orang yang bersangkutan.
 Tanggungjawab, motivasi yang berasal di dalam diri seseorang untuk bekerja dengan
baik dan hati-hati dalam menghasilkan sesuatu yang berkualitas.
 Kepuasan kerja, adanya kepuasan kerja juga bisa menimbulkan motivasi dalam diri
seseorang

2. Faktor Eksternal (Ekstern)

Faktor eksternal merupakan faktor motivasi yang bersumber dari luar diri seseorang.
Banyak faktor yang dapat menjadi faktor eksternal timbulnya motivasi diantaranya adalah:

 Jenis dan sifat pekerjaan, faktor jenis dan sifat pekerjaan menjadi dorongan seseorang
untuk bekerja dan dipengaruhi oleh besar imbalan yang didapatkan.
 Kelompok kerja, ialah kelompok kerja dimana seseorang bekerja untuk mendapatkan
pendapatan bagi kebutuhan hidupnya.
 Kondisi kerja, ialah keadaan dimana seseorang bekerja sesuai dengan harapannya.
 Keamanan dan keselamatan kerja, ialah motivasi yang timbul karena adanya jaminan
keamanan dan keslamatan seseorang dalam bekerja.
 Hubungan interpersonal, ialah hubungan antara teman, atau dengan atasan, hubungan
dengan bawahan.

2.6 Teori Motivasi

Teori Motivasi

Beberapa teori motivasi yang akan dikupas adalah:

1. Teori Hedonisme Hedone

Adalah bahasa Yunani yang berarti kesukaaan, kesenangan atau kenikmatan.


Hedonisme adalah suatu aliran dalam filsafat yang memandang bahwa tujuan hidup yang
utama pada manusia adalah mencari kesenangan (hedone) yang bersifat duniawi. Implikasi
dari teori ini adalah setiap orang akan cenderung menghindari hal-hal yang sulit dan
menyusahkan atau yang mengandung resiko berat dan lebih suka melakukan sesuatu yang
mendatangkan kesenangan baginya. Contohnya: Siswa bersorak ria dikarenakan mendengar
pengumuman dari kepala sekolah bahwa guru metematika mereka tidak dapat mengajar
kerena sakit. Menurut teori hedonisme, para siswa tersebut pada contoh di atas harus diberi
motivasi secara tepat agar tidak malas dan mau belajar dengan memenuhi kesenangannya.

2. Teori Naluri

Pada dasarnya manusia memiliki tiga dorongan nafsu pokok yang dalam hal ini
disebut juga naluri yaitu:
a. Dorongan nafsu (naluri) mempertahankan diri: misalnya mencari makanan jika
lapar, mencari perlindungan agar hidup aman.
b. Dorongan nafsu (naluri) mengembangkan diri: misalnya dorongan ingin tahu,
melatih dan mempelajari sesuatu yang belum diketahuinya.
c. Dorongan nafsu (naluri) mempertahankan jenis: misanya manusia ataupun hewan
secara sadar ataupun tidak selalu menjaga agar jenisnya atau keturunannya tetap berkembang
dan hidup.
3. Teori Reaksi

Dipelajari Teori ini berpandangan bahwa tindakan atau perilaku manusia tidak
berdasarkan naluri tapi berdasarkan dari pola tingkah laku yang dipelajari dari kebudayaan
ditempat orang tersebut hidup. Orang belajar paling banyak dari lingkungan kebudayaan
ditempat ia hidup dan dibesarkan. Misalnya, seorang pemimpin atau seorang pendidik akan
memotivasi anak buah atau anak didiknya, pemimpin ataupun pendidik itu hendaknya
mengetahui benar-benar latar belakang kehidupan dan kebudayaan orang- orang yang
dipimpinnya. Dengan mengetahui latar belakang kebudayaan seseorang kita dapat
mengatahui pola tingkah lakunya dan dapat memahami pula mengapa ia bereaksi atau
bersikap yang mungkin berbeda dengan orang lain dalam menghadapi suatu masalah.

4. Teori Daya Pendorong

Teori ini merupakan perpaduan antara “teori naluri” dengan “teori reaksi yang
dipelajari”. Daya pendorong adalah semacam naluri, tapi hanya sutu dorongan kekuatan yang
luas terhadap satu arah yang umum. Misalnya, suatu daya pendorong pada jenis kelamin yang
lain. Setiap orang dalam semua kebudayaan mempunyai daya pendorong pada jenis kelamin
yang lain. Namun, cara-cara yang digunakan dalam mengejar kepuasan terhadap daya
pendorong tersebut berlainan bagi setiap individu. Menurut teori ini, bila seorang pemimpin
ataupun pendidik yang ingin memotivasi bawahannya, ia harus mendasarkannya atas daya
pendorong, yaitu atas naluri dan juga reaksi yang dipelajari dari kebudayaan lingkungan yang
dimilikinya.

5. Teori Kebutuhan

Teori ini adalah teori yang banyak dianut sekarang. Teori kebutuhan beranggapan
bahwa tindakan yang dilakukan oleh manusia pada hakikatnya adalah untuk memenuhi
kebutuhannya, baik kebutuhan fisik maupun psikis. Jadi, jika seorang pemimpin atau
pendidik ingin memberikan motivasi kepada seseorang, ia harus berusaha mengetahui
terlebih dahulu apa kebutuhan orang yang akan dimotivasinya.
PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dalam makalah ini maka dapat disimpulkan bahwa motivasi
memberikan peranan penting dalam produktivitas di dalam organisasi dimana individu
tersebut bekerja.  Banyak para ahli yang memberikan definisi mengenai motivasi berdasarkan
sudut pandangnya, salah satunya adalah Malayu S.P. Hasibuan (2005:143). ”Motivasi adalah
pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau
bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai
kepuasan”.  Selanjutnya faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi baik secara internal
maupun eksternal.  Kemudian teori-teori yang mendukung motivasi terbagi dua yaitu teori
motivasi kepuasan dan teori motivasi proses.  Motivasi selain berperan dalam meningkatkan
produktivitas bagi organisasi, motivasi juga memberikan kontribusi yang besar dalam
memberikan masukan yang berarti kepada bawahan berkaitan dengan kinerja yang
seharusnya diterapkan di suatu organisasi, baik organisasi pemerintah maupun swasta.
DAFTAR PUSTAKA

Seno, Bimo (2015). Motivasi Dalam Organisasi [Online]. Tersedia:


http://makalahtugasmu.blogspot.com/2015/09/makalah-motivasi-dalam-organisasi.html [29
Oktober 2020]

Senja, Venus (2016). Motivasi Dalam Organisasi. [Online]. Tersedia:


https://diarykelinci.blogspot.com/2016/06/manajemen-organisasi-motivasi-dalam.html [29
Oktober 2020]

Nurhasanah (2013). Motivasi [Online]. Tersedia:


http://nurhasanahsanah.blogspot.com/2013/11/motivasi.html [29 Oktober 2020]

Unsa. (2013). Psikologi Motivasi. [Online]. Tersedia: http://el-


unsa.blogspot.com/2013/01/psikologi-motivasi.html. [29 Oktober 2020]

Padamu. (2019). Pengertian Motivasi, Faktor, Fungsi dan Jenis Motivasi. [Online]. Tersedia:
https://www.padamu.net/pengertian-motivasi-faktor-fungsi-dan-jenis-motivasi [29 Oktober
2020]

Anda mungkin juga menyukai