Oleh :
dr. Noeray Pratiwi M
Pembimbing :
dr. Betha Egih Riestiano, SpBP-RE
2021
2
BAB I
PENDAHULUAN
Skin graft pada umumnya menggunakan kulit dan individu yang sama
sebagai upaya untuk meningkatkan keberhasilan tindakan. Kulit yang digunakan
dapat digunakan dari bagian tubuh mana saja, namun lazimnya dari daerah paha,
pantat, punggung, atau perut. Keberhasilan skin graft juga ditentukan oleh
perawatan pre operatif dan post operatif dari tindakan skin graft. (5,6)
ANATOMI KULIT
Kulit adalah organ tubuh yang terluas yang terletak paling luar dan
membatasi dari lingkungan hidup manusia, juga merupakan organ essensial dan
vital serta sebagai sarana komunikasi non verbal antara individu. Kelembutan
kulit bervariasi, begitu juga ketebalan dan elastisitasnya. Luas kulit orang dewasa
adalah satu setengah sampai dua persegi. Tebalnya antara satu setengah sampai
lima millimeter, tergantung dari letak, umur, jenis kelamin, suhu dan keadaan gizi.
Fungsi utama kulit yaitu proteksi, absorpsi, ekskresi, pengindraan sensori,
termoregulasi, pembentukan pigmen, produksi vitamin D serta untuk ekspresi
emosi.
Gambar 1
Anatomi kulit
Secara histologis, kulit tersusun atas beberapa lapis yaitu lapisan epidermis,
lapisan dermis serta lapisan subkutis.
4
1. Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar kulit yang tersusun atas epitel
squamos yang terdiri atas terutama oleh keratinosit. Epidermis tidak memiliki
pembuluh darah, sehingga mendapatkannya melalui difusi dari dasar dermis,
menuju ke membrane basalis yang memisahkan epidermis dan dermis.
Stratum Korneum
Disebut juga lapisan tanduk. Merupakan lapisan kulit yang paling
luar, terdiri atas sel-sel gepeng yang mati, tidak berinti dan
protoplasmanya berubah menjadi keratin (zat tanduk)
Stratum Lusidum
Merupakan lapisan yang terdiri dari sel-sel gepeng tidak berinti
dengan protoplasma yang berubah menjadi protein eleidin. Lapisan ini
tampak jelas pada telapak tangan dan kaki.
Stratum granulosum
Terdiri dari dua sampai tiga lapis sel gepeng dengan sitoplasma yang
kasar yang terdiri atas keratohialin.
Stratum basalis
Merupakan dasar epidermis, berproduksi dengan cara mitosis. Terdiri
atas dua jenis sel yaitu sel kolumnair dan melanosit.
2. Dermis
Lapisan dermis jauh lebih tebal daripada epidermis, terbentuk oleh
jaringan elastic dan fibrosa dengan elemen selular, kelenjar dan rambut
ssebagai adneksa kulit. Terdiri atas dua bagian yaitu pars papilaris dan pars
retikularis.
3. Subkutis
Lapisan ini merupakan kelanjutan dermis, terdiri atas jaringan ikat
longgar berisi sel-sel lemak.
5
Skin graft biasanya sembuh dengan sedikit skar dan biasanya terlihat
seperti kulit normal disekitarnya.
9
Gambar 2
Split Thickness Skin graft
INDIKASI
Indikasi skin graft
1. Luka yang luas
2. Luka bakar
3. Operasi yang membutuhkan skin graft untuk penyembuhan
4. Area yang pernah terinfeksi dengan skin loss
5. Kosmetik dan pembedahan rekonstruksi
Skin-thickness skin graft digunakan untuk setiap luka yang tidak dapat
ditutup secara primer. Full-thickness skin graft digunakan jika banyak kulit yang
hilang seperti pada fracture terbuka pada tungkai bawah.
Gambar 5
Pengambilan kulit untuk Skin Graft
11
Gambar 6
Pengambilan kulit dengan dermatom
Gambar 7
Arm Graft
Gambar 8
Skin Graft pada usia lanjut
13
adalah tekanan yang adekuat pada graft, ada tidaknya kumpulan cairan antara
graft dengan resipien, dan pergerakan antara graft dengan resipiennya.
Tekanan yang adekuat
Tekanan yang adekuat dapat dicapai dengan melakukan fiksasi
yang baik yaitu dengan penjahitan interuptus dipinggir kemudian
dilanjutkan dengan beberapa jahitan kasur diatas skin graft untuk
menjamin kontak dan mencegah pergeseran. Penjahitan yang terlalu
longgar akan menyebabkan bergesernya graft sehingga tidak dapat
terbentuk bridging pembuluh darah yang baru. Sedangkan penjahitan yang
terlalu kuat akan menyebabkan tarikan yangkemudian akan merusak graft
itu sendiri.
Mencegah timbunan cairan antara graft dengan resipien
Darah, serum dan bahan purulen akan memisahkan graft dari
resipiennya, menghalangi vaskularisasi sehingga akan menghalang take
dari skin graft tersebut dan menyebabkan kegagalan graft. Perdarahan
yang terjadi pada proses penempelan graft biasanya akan berhenti sendiri
dalam 5-10 menit, sehingga sebelum operasi dilanjutkan, harus dilakukan
evakuasi terhadap bekuan darah yang mungkin terjadi. Bila dicurigai akan
adanya seroma, hematoma atau pus di bawah kulit, sebaiknya dalam 24-48
jam dilakukan pengamatan skin graft. Seroma, hematoma atau bekuan
darah harus segera di evakuasi dengan melakukan insisi kecil pada graft
tepat di atas seroma, hematoma atau bekuan darah tersebut, selanjutnya
dilakukan pembalutan lagi. Perawatan dan penggantian pembalut
dilakukan tiap hari sampai seroma, hematoma dan bekuan darah tidak ada
lagi di bawah skin graft.
Imobilisasi yang baik
Adanya pergerakan antara graft dengan daerah resipien akan
menghancurkan bridging kapiler yang baru sehingga mengalami
terbentuknya vaskularisasi graft. Untuk menjaga agar tidak terjadi
pergerakan antara graft dengan resipien dapat digunakan spalk untuk
daerah ekstrimitas, leher dan aksila, untuk melindungi skin graft dari
15
Gambar 9
17
hari sedangkan thick split thickness skin graft memerlukan 14 atau lebih.
Perawatan split thickness skin graft secara umum diambil rata-rata 14 hari.
Balutan dibiarkan sekitar 14 hari kecuali bila balutan kotor diganti bagian
luarnya saja. Balutan pada donor biasanya melekat erat dengan kulit. Saat
melepas balut/tulle harus hati-hati dan jangan dipaksa. Bila balutan masih
melekat erat tidak diangkat. Hal yang terbaik balutan dapat terpisah/terlepas
spontan. Bagian yang masih melekat dibiarkan sampai dapat terlepas sendiri
karena telah terjadi epitelisasi bila pelepasan balut/tulle dipaksa akan berdarah
disertai rasa nyeri, ini merusak proses epitelisasi dan penyembuhan akan
bertambah lama.
Gambar 10
Luka donor full thickness skin graft diperlakukan seperti luka jahitan
biasa yaitu hari ke-3 kontrol luka dan hari ke-7 jahitan dapat diangkat atau bila
diyakini hasil tindakan tidak akan timbul masalah control dapat langsung hari
ke-7. Pada donor full thickness skin graft yang tidak dapat ditutup primer,
dilakukan penutupan dengan split thickness skin graft, perawatannya seperti
perawatan luka split thickness graft.
19
KOMPLIKASI
Komplikasi dari penggunaan skin graft yaitu :
Perdarahan
Infeksi
Hematoma atau seroma
Kontraktur
Penyembuhan yang tidak sesuai dengan tekstur, warna atau topografi
20
DAFTAR PUSTAKA
1. Grabde D. Skin Grafting [online].Sept 19th 2006 [cited 2008 Agustus 10th];
Available fromt URL: http://www.emedicine.com/plastic/TOPIC382.HTM
2. Skin Graft-Reconstructive Plasric Surgery [online].March 5rd 2007 [cited 2008
Agustus 10th].
Available from URL http://www.penhealth.com/medlineplus/encyclopedia.htm.
3. Skin Grafting.[online]. March 14th 2006 [cited 2008 Agustus 10th] .
Available from :
URL:http://www.healthztoz.com.healthatoz/atoz/common/standard/trans.htm
4. Christensen D, Christopher Arpey, Duane C. Whittaker. Skin grafting. In :
Surgery of the Skin – Procedural Dermatology. 1St published. Editors : June K.
Robinson et all. Philadelphia : Elsevier Mosby, 2005
5. Vistnes L. Grafting of Skin. In : The Surgical Clinics of North America. Vol 57.
Editor : Hugh A. Johnson. Philadelphia : WB Saunders Company, 1977.
6. Miller T. Basic Principles of Surgery. In Plastic Surgery Volume I. Editors :
William C. Grabb, James W. Smith. 1988
7. David C. Sabiston, Jr., M. D. Buku Ajar Bedah (Essentials of Surgery) Vol I.
Editor : dr. Jonathan Oswari. EGC. 1995
8. Revis DR .Skin Graft. [online]. Feb17th2006 [cited 2008 Agustus 10th];
Available from URL: http://www.emedicine.com/plastic/TOPIC392.HTM
9. Skin Graft. [online]. Jun 17th2005 [cited 2008 Agustus 10th],
Available from URL : http://www.childrensnyp.org/mschony/P01760.html.
10. Cell biology lab histology/tissues Study Guide faculty [online]. [cited 2008
Agustus 10]
Available from URL : tamu-commerce.edu/fmiskevich.
11. Skin Graft- series : procedure. [online]. May 3rd2007 [cited 2008 Agustus 10th],
Available from URL :http://www. nucleusinc.com/imagescooked/204243W/
catalog. Jpg
21
12. Skin Graft- series : procedure. [online]. May 3rd2007 [cited 2008 Agustus 10th],
Available from URL :http://www. nucleusinc.com/imagescooked/2300W/
catalog. Jpg
13. Skin Graft- series : procedure. [online]. May 3rd2007 [cited 2008 Agustus 10th],
Available from URL :http://www. nucleusinc.com/imagescooked/8535W/
catalog. Jpg
14. Skin Graft- series : procedure. [online]. May 3rd2007 [cited 2008 Agustus 10th],
Available from URL :http://www. nucleusinc.com/imagescooked/1668W/
catalog. Jpg
15. Skin Graft. [online]. May 3rd2007 [cited 2008 Agustus 10th].
Available from URL http://www.nlm.nih.ov/medlineplus/ency/article/002982.htm
16. Skin Graft. [online]. March 2002 [cited 2008 Agustus 10th].
Available from URL : http://www.answers.com/topic/skin-grafting-surgical-
term.htm.
17. Reus WF, Mathes SJ: Wound closure. In Jurkeiwicz MJ, Krizek TJ, Mathes SJ,
Ariyan S (eds): Plastic Surgery: Principles and Practice. St. Louis, Mosby, 1990,
pp 20–22.
18. Cohen M (ed): Mastery of Plastic and Reconstructive Surgery. Boston, Little,
Brown, 1994
19. McCarthy JG (ed): Plastic Surgery. Philadelphia, W.B. Saunders, 1990
20. Chase CA: Altas of Hand Surgery.Philadelphia, W.B. Saunders,1973
21. Edgerton M: The Art of Surgical Technique. Baltimore, Williams & Wilkins,
1988
22. Perdanakusuma D. skin Grafting. Airlangga University Press. Surabaya. 1998.
(hal 7-27)
23. Spector J, Levine J. Cutaneous Defects : Flap, Graft, and Expansion. Current
Therapy in Pkastic Surgery. Saunders, Philadelpia. 2006 (hal 11-20)