DISUSUN OLEH :
S1 KEPERAWATAN
YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN JENJANG S1
2021
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada ALLAH
SWT, karena atas berkat dan limpahan rahmatnya maka kami telah menyelesaikan
sebuah karya tulis dengan tepat waktu.Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah
makalah dengan judul “Asuhan Keperawatan Menopause” yang menurut kami dapat
memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari Ilmu Keperawatan
Maternitas II.Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan
memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada keterangan dan ada tulisan kami
buat kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca.Dengan ini kami
mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga ALLAH
SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
D. Manfaat Penulisan.........................................................................................2
A. Defenisi Menopause......................................................................................3
B. Etiologi..........................................................................................................4
D. Manifestasi Klinik.........................................................................................5
E. Fisiologis Menopause...................................................................................6
G. Tahap-Tahap Menopause..............................................................................9
K. WOC...........................................................................................................12
BAB IV PENUTUP...............................................................................................24
A. Kesimpulan.................................................................................................24
B. Saran............................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................25
BAB I
PENDAHULAN
A. Latar Belakang
Wanita sehat secara normal akan mengalami suatu proses degenerasi yang
dinamakan menopause. Proses ini sering menimbulkan gejala-gejala yang
dirasakan tidak menyenangkan. Oleh karena itu sangatlah penting bagi setiap
wanita untuk benar-benar memahaminya. Sekitar separuh dari semua wanita
berhenti menstruasi antara usia 45 dan 50, sekitar seperempat berhenti sebelum
umur 45 tahun, dan seperempat lainnya terus menstruasi sampai melewati umur
50 tahun.
Selanjutnya, salah satu hal yang dapat dilakukan untuk membuat
kehidupan saat menopause ini sedikit lebih mudah adalah dengan diet menopause
yang dapat membantu untuk energi tubuh, mengendalikan berat badan dan
mencegah sejumlah kondisi yang dapat menjadi lebih terlihat pada saat proses
penuaan terus berlanjut. Terapi Sulih Estrogen (TSH) serta olahraga yang teratur
juga dapat mengurangi beban pada saat terjadinya proses menopause ini. Untuk
lebih jelasnya, akan dibahas pada bab tinjauan pustaka.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
A. Defenisi Menopause
Menurut Arif mansjoer, 2007 Menopause adalah masa yang bermula dari
akhir masa reproduksi sampai awal masa senium , yaitu antara 40-65 thn (45-55).
Bila terjadi dibawah 40 thn disebut klimaterium prekoks. Terbagi atas
pramenepouse, mulai ada keluhan klimakterik), masa menepouse sampai (3-5)
tahun setelah menepouse.
Menurut Hanifa Wiknjosastro,2007 Masa senium merupakan masa
tercapainya keadaan keseimbangan hormonal yang baru, sehingga tidak ada lagi
gangguan vegetatif maupun psikis.
Menurut Bobak, 2005 Menopause adalah titik dimana menstruasi berhenti.
Usia rata-rata menopause ialah 51,4 tetapi 10% wanita berhenti menstruasi pada
usia 40 dan 5% tidak berhenti menstruasi sampai usia 60. Menopause bedah
terjadi akibat histerektomi bilateral.
Menurut Suzanne C smeltzer, 2002 Menopause (klimakterik perubahan
kehidupan) digambarkan sebagai penghentian fisiologis haid berhubungan dengan
kegagalan fungsi ovarium, selama fungsi reproduktif menurun dan berakhir.
Kesimpulan : Menopause adalah suatu proses fisiologis pada wanita yang
ditandai dengan berhentinya menstruasi, biasanya terjadi pada usia 40 tahun yang
bermula dari akhir masa reproduksi sampai awal masa senium.
B. Etiologi
C. Faktor Predisposisi
a. Usia saat haid pertama kali ( menarche )
Ketika seorang wanita melahirkan atau memiliki seorang anak dalam usia
yang cukup tua misalnya memiliki anak di usia 35 tahun, maka semakin
lama wanita tersebut memasuki usia menopause. Hal ini disebabkan oleh
ketika seorang dalam masa kehamilan dan persalinan di usia yang cukup
tua akan berpengaruh pada lambannya proses sistem kerja dari organ
reproduksi dan memperlambat proses penuaan dini.
e. Pemakaian kontrasepsi
Wanita yang suka merokok cenderung lebih cepat mengalami masa menopause.
g. Sosial ekonomi
Secara pasti faktor sosial ekonomi belum bisa dipastikan sebagai penyebab
menopause. Namun menurut sebuah buku karya DR. Faisal
mengungkapkan bahwa menopause dipengaruhi oleh faktor sosial
ekonomi termasuk pendidikan dan pekerjaan.
D.Manifestasi Klinik
D.Fisiologis Menopause
a) Menopause Alamiah
Menopause ini terjadi secara bertahap, biasanya antara usia 45-55
tahun. Menopause alamiah terjadi pada wanita yang masih mempunyai
indung telur. Durasinya sekitar 5-10 tahun. Meskipun seluruh proses itu
kadang-kadang memerlukan waktu tiga belas tahun. Selama itu menstruasi
mungkin akan berhenti beberapa bulan kemudian akan kembali lagi.
Menstruasi datang secara fluktuatif. Lamanya, intensitasnya, dan alirannya
mungkin bertambah atau berkurang. Wanita yang mengalami menopause
alamiah mungkin membutuhkan perawatan atau mungkin tidak
membutuhkan perawatan apapun. Hal ini karena kesehatan mereka secara
menyeluruh cukup baik. Selain itu proses menopause berjalan sangat
lambat sehingga tubuhnya dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-
perubahan yang terjadi pada saat menopause.
a) Menopause Dini
Menurut dr. ali Baziad, Sp.O.G KFFR, staf pada Bagian Obstetri dan
Ginekologi, FKUI/RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta “menopause
dini adalah berhentinya haid di bawah usia 40 tahun”. Kalau wanita itu
sudah berusia di atas 40 tahun, misalnya pada usia di atas 40 tahun,
misalnya usia 42 dan 43, ia tidak dikategorikan sebagai wanita yang
mengalami menopause dini. Demikian juga pada wanita usia produktif
yang tidak lagi haid karena pengangkatan rahim, ia tidak dapat disebut
sebagai penderita menopause dini. Ini disebabkan indung telurnya masih
ada dan masih memproduksi sel-sel telur serta mengeluarkan hormon
estrogen. Sementara itu, jika kedua indung telurnya di angkat, otomatis
produksi hormon estrogen terhenti pula. Otomatis tidak akan mengalami
haid lagi untuk seterusnya sehingga dapat disebut telah mengalami
menopause dini.
Menopause ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, bisa
karena indung telurnya diangkat, misalnya karena menderita kanker
indung telur. Kedua, diduga karena gaya hidup, seperti merokok,
kebiasaan minum minuman beralkohol, makanan yang tidak sehat, dan
kurang berolah raga. Ketiga bisa karena pengaruh obat-obatan seperti
obat pelangsing dan jamu-jamu yang tidak jelas zat kimianya. Pada
umumnya, obat-obatan pelangsing memang mengandung zat kimia yang
dapat menghambat produksi hormon.
Gejala menopause dini dengan menopause biasa tidak ada bedanya,
walaupun setiap orang mengalami gejala dalam waktu yang sama. Tetapi
dari segi perubahan fisik penderita menopause biasanya tampak lebih
parah. Ini terlihat dari keluhan - keluhan yang mereka alami, yaitu
osteoporosis dan penyakit jantung koroner yang datang lebih cepat. Oleh
karena itu datangnya menopause dini perlu diwaspadai.
E. Tahap-Tahap Menopause
F. Pemeriksaan Diagnostik
Tanda-tanda dan gejala menopause cukup untuk mengatakan kebanyakan
wanita telah mulai melewati transisi menopause. Jika wanita mempunyai
keluhan mengenai menstruasi tidak teratur atau hot flashes dapat memeriksakan
ke dokter. Pemeriksaan penunjang diagnostik untuk menopause dapat dilakukan
dengan cara memeriksa tingkat follicle-stimulating hormone (FSH) dan estrogen
(estradiol) dengan tes darah. Dikatakan menopause, jika hormon FSH dan
estradiol menunjukan tingkat penurunan. Dokter mungkin juga
merekomendasikan tes darah untuk menentukan tingkat kemampuan thyroid-
stimulating hormone, karena hypotiroidisme dapat menyebabkan gejala mirip
dengan menopause.
G. Pencegahan Menopause
1. Mengonsumsi makanan-makanan bergizi yang secara alami bersifat anti-
inflamasi, seperti whole grain, buah-buahan, ikan, sayuran berdaun hijau
tua, kacang-kacangan, dan memasak dengan minyak zaitun. Hindari
konsumsi makanan yang mengandung trans fat, seperti margarin.
2. Berolahraga yang teratur, sebab olahraga teratur akan mengurangi jumlah
deposit lemak.
3. Merokok, minum alkohol, dan obat-obatnan harus dihindari karena
bersifat pro-inflamasi dan merusak jaringan yang sehat.
4. Hindari stres, karena stres dapat merusak sistem pertahanan tubuh.
Tanda menupouse
1. Menstruasi tidak teratur
Wanita akan mengalami perubahan siklus menstruasi yang ditandai
haid yang tidak teratur atau berubah ubah.
2. Masalah pada saluran kemih
Wanita yang telah memasuki masa menupaouse biasanya akan
mengalami inkonteninsia urine atau sulit menahan pipis,bung air
kecil menjadi lebih sering,hingga nyeri atau anyang anyang saat
buang air kecil.
3. Sensasi rasa panas
Rasa panas yang menyebar dari wajah dan leher hingga ke tubuh
merupakan tanda manepouse yang paling umum. Pada sebagian
wanita, keluhan ini dapat muncul lebih awal saat siklus haid masih
berlangsung.
4. Sulit tidur atau insomnia
Wanita yang mengalami keluhan ini akan lebih mudah terbangun di
malam hari dan sulit untuk tidur kembali. Saat menupouse
terjadi,wanita bisa lebih susah tidur atau insomnia. Hal ini
disebakan oleh kadar ekstrogen dan progesterone dalam tubuh yang
terus menurun.
5. Vagina kering
Penurunan alami vagina ketika hormone estrogen dan progesterone
menurun akibat menupouse.
Gejala menupouse
1. Perubahan siklus menstruasi
Menstruasi menjadi tidak teratur, kadang terlambat atau
lebih dari biasanya (oligomenoria).
Darah yang keluar saat menstruasi dapat lebih sedikit
atau justru lebih banyak.
2. Perubahan penampilan fisik
Rambut ronrok.
Kulit kering
Payudara kendur
Berat badan bertambah
3. Perubahan fsikolog
Suasana hati berubah ubah
Sulit tidur
Defresi
4. Perubahan seksual
Vagiana menjadi kering
Penurunan libdo (gairah seksual)
5. Perubahan fisik
Merasa panas atau gerah, sehingga mudah berkeringat
Berkeringat di malam hari
Pusing
Jantung berdebar
Infeksi berulang pada saluran kemih.
Faktor prediposisi
Kesimpulan Saran
BAB III
A. Pengkajian
a. Identitas Klien :
Pada wanita menopause biasa terjadi pada usia 45- 50 tahun, kemudian
sekitar seperempat berhenti sebelum umur 45 tahun, dan seperempat lainnya terus
menstruasi sampai melewati umur 50 tahun.
b. Keluhan Utama : Berhenti haid atau menstruasi.
2. Kesadaran : Composmentis
N : 70-80 x/menit
RR : 16-20 x/menit
Suhu : 36,5-37,5
- Bukti Nyeri
- Keluhan Nyeri
- Dispareunia
2. DO : Disfungsi Seksual
Gangguan Fungsi
Tubuh
- Vagina Mengering
- Hot Flushes
- Gangguan Tidur
Stresor
4. DO : Ansietas
- Proses
menstruasi
menebal
- Amenore sekunder
Kurang Sumber
5. DO : Defisiensi
Pengetahuan
Pengetahuam
- Kurang informasi
- Kurang pengetahuan
Diagnosa Keperawatan :
1. Nyeri Akut
2. Disfungsi Seksual
3. Gangguan Pola Tidur
4. Ansietas
5. Defisiensi Pengetahuan
DiagnosaKeperawatanPrioris
:
1. Nyeri Akut
2. Disfungsi Seksual
A. Asuhan Keperawatan
Hari/Tanggal :
Diagnosa NOC NIC Aktivitas
Keperawatan
Disfungsi Setelah 1. a. Bina hubungan Baik.
Seksual melakukan Pengajaran
b. Pertimbangkan kesiapan
asuhan Individu
pasien untuk belajar.
keperawatan
c. Nilai tingkat
selama 3x24 jam
pengetahuan dan
dihaapkan
pemahaman pasien saat
Fungsi Seksual
ini.
d. Nilai kemampuan atau
a. Mengekspresikan
ketidakmampuan pasien
kemampuan untuk
secara kognitif,
melakukan
psikomotor dan afektif.
aktivitas seksual
e. Tentukan kemampuan
meskipun
pasien untuk
mengalami
mempelajari sesuatu.
ketidaksempurnaan f. Tentukan motivasi
fisik yang pasien untuk
dilaporkan dari mempelajari sesuatu.
deviasi sering g. Koreksi informasi yang
menunjukkan (4) salah.
ditingkatkan ke h. Berikan waktu pada
deviasi jarang pasien untuk bertanya
menunjukkan (2). dan membahas masalah.
i. Sertakan keluarga
b. Melaporkan dengan cara yang tepat.
kemampuan
pasangan yang
disetujui
dilaporkan
darideviasi
sering
menunjukkan (4) 2. a. Bangun hubungan
ditingkatkan ke Konseling terapeutik, didasarkan
deviasi jarang Seksual pada kepercayaan dan
menunjukkan rasa hormat.
(2). b. Tetapkan lamanya
hubungan konseling.
c. Berikan privasi dan
c. jaminan kerahasiaan.
Mengekspresika d. Informasikan pada
n penerimaan pasien diawal
pasangan hubungan bahwa
dilaporkan dari seksualitas merupakan
deviasi sering bagian yang penting
menunjukkan (4) dalam kehidupan dan
ditingkatkan ke bahwa penyakit,
deviasi jarang medikasi, stress (atau
menunjukkan masalah lain dan
(2). kejadian yang pasien
alami) sering merubah
fungsi seksual.
e. Tentukan durasi
disfungsi seksual dan
penyebab potensial.
f. Monitor timbulnya
stres, kecemasan dan
depresi sebagai
kemungkinan penyebab
disfungsi seksual.
g. Bantu pasien untuk
mengekspresikan
kesedihan dan
kemarahan mengenai
Nyeri Akut Setelah 1. a. Lakukan pengkajian
melakukan Manajeme nyeri komprehensif
asuhan n Nyeri yang meliputi lokasi,
keperawatan karakteristik,
selama 3x24 jam onset/durasi, frekuensi,
diharapkan : kualitas, intensitas atau
Tingkat Nyeri beratnya nyeri dan
faktor pencetus.
a. Nyeri yang dilaporkan b. Berikan informasi
yang dilaporkan dari mengenai nyeri, seperti
deviasi cukup berat (2) penyebab nyeri, berapa
ditingkatkan ke deviasi lama nyeri akan
ringan (4) dirasakan dan antisipasi
dari ketidaknyamanan
b. Panjangnya episode akibat prosedur.
nyeri yang dilaporkan c. Kurangi atau eliminasi
dari deviasi cukup faktor-faktor yang
berat dapat meningkatkan
(2) ditingkatkan nyeri (misalnya,
ke deviasi ringan ketakutan)
(4)Tingkat d. Pilih dan
Ketidaknyamann implementasikan
a. Cemas yang tindakan yang beragam
dilaporkan dari (misalnya, farmakologi,
deviasi sering non farmakologi,
menunjukkan (4)
ditingkatkan ke
deviasi jarang
menunjukkan
interpersonal) untuk
Kontrol Nyeri memfasilitasi
2. Peningkatan
penurunan nyeri, sesuai
Koping
a. Mengenali kapan nyeri dengan kebutuhan.
terjadi yang dilaporkan e. Berikan individu
dari deviasi sering penurun nyeri yang
menunjukkan (4) optimal dengan
ditingkatkan ke deviasi peresepan analgesik.
jarang menunjukkan
(2). a. Bantu pasien untuk
menyelesaikan masalah
b. Menggunakan tindakan dengan cara
pencegahan yang konstruktif.
dilaporkan dari deviasi b. Berikan penilaian
sering menunjukkan (4) (kemampuan)
ditingkatkan ke deviasi penyesuaian pasien
jarang menunjukkan terhadap perubahan
(2). dalam citra tubuh
sesuai dengan indikasi.
c. Berikan penilaian
mengenai dampak dari
situasi kehidupan
pasien terhadap peran
dan hubungan (yang
ada).
d. Gunakan pendekatan
yang tenang dan
memberikan jaminan.
e. Berikan suasana
penerimaan.
f. Dukung sikap pasien
terkait dengan harapan
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran