Anda di halaman 1dari 9

Nama : Ahmad Ridho

Nim : 0301193231
Kelas : Pai 6 Semester 4

Ringkasan makalah kelompok 26


1.pengertian Qadho dan Qadar
Qadha secara bisa di sebut hukum, ciptaan, kepastian dan penjelasan, Sedangkan Qadar
Secara etimologi adalah masdar dari qadara-yaqdaru qadaran, dan adakalanya huruf dalnya
disukunkan (qadran). Maka qadar adalah akhir atau puncak segala sesuatu. Adapun qadr
secara terminologi adalah ketentuan Allah yang berlaku bagi semua makhluk-nya.
2. Bentuk Iman kepada Qadha dan Qadar
Beriman kepada Qadar Allah memiliki 4 rukun atau disebut juga tingkatan taqdir dan rukun-
rukunnya. Dari ke empat rukun tersebut lah untuk dapa memahami taqdir Allah jika salah satu
tidak ada maka imannya tidak sempurna:
1) Al-Ilmu
2) Al-Kitabah
3) Al-Masy`ati
4) Al-Khalq

3. Pandangan Ilmu Kalam terhadap Qadha dan Qadar


Didalam Islam ada beberapa teologi yang memperbincangkan permasalahan Qadar yang
telah ditetapkan Allah yaitu :
a) Jabariyah
Jabariyah berasal dari bahasa ‘Arab, jabr memiliki dua arti ‘alzama dan akraha bermakna
terpaksa. Jabriyah secara istilah difahami dengan patuh dan tunduk kepada takdir Allah SWT
yang telah ditetapkan kepada-Nya. Pemikiran kaum jabariyah sesungguhnya juga tidak
terlepas dari pemahaman mereka tehadap beberapa ayat didalam al-Qur`an pada surah Al-
Hadid ayat 22 yang mengarah kepada kekuasaan mutlak tuhan dan kelemahan serta
keterbatasan manusia , seperti :“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak
pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh mahfuz) sebelum Kami
menciptakannya.
b) Al-Mu’tazilah
Al-Mu’tazilah merupakan kaum yang sangat penting dalam sejarah ilmu kalam, bahkan
dianggap sebagai pencetus ilmu tersebut mereka berusaha memadukan dalil naql dan dalil
‘aql. Bahkan ada sebahagian kelompok Mu’tazilah yang lebih mendahulukan akal daripada
wahyu,Sehingga terjadi perbedaan diantara keduanya, maka kebenaran akal harus diikuti
oleh wahyu.

C.Golongan al-Asy’ariyyah.
Golongan al-Asy’ariyyah didirikan oleh ‘Abu Hasan Ali bin Isma’il al-Asy’ari. Dia dilahirkan
dibasrah dan meninggal dibaghdad. Aliran al-Asy’ariyyah dianggap sebagai golonngan yang
merintis jalan tengah diantara agama dan akal. Pada sisi lain juga mencoba memadukan
diantara Mu’tazilah yang terlampau memberikan kebebasan kepada akal dengan Jabariyah
yang larut dalam dunia kepasrahan yang tidak bertepi.

d) Al-Maturidiyyah

Golongan ini didirikan oleh Abu Mansur Muhammad bin Muhammad al-Maturidi. Dalam
permasalahan Al-Qadha dan Al- Qadr, al-Maturidi terlebih dahulu menjelaskan makna
keduanya secara terperinci, Baginya al-Qadha memiliki beberapa makna:
i. Al-Qadha bermakna bermakna al-Hukm (menghukum) wa al-Qath’u
(memutuskan). Inti semua itu adalah al-khalaqa (menciptakan)
ii. Al-Qadha bermakna al-i’lan (berita) dan al-akhbar (informasi) iii. Al-Qadha
bermakna al-‘Amr (perintah) iv. Al-Qadha bermkna al-Farq (selesai/sempurna)
Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa al- Qadha pada dasarnya
adalah hukum, ketetapan dan informasi Tuhan tentang segala sesuatu yang
bersifat azali.

4.Pengaruh iman kepada qada’ dan qadar


Mempercayai qadha dan qadar itu merupakan hati kita. Kita harus yakin dengansepenuh
hati bahwa segala sesuatu yang terjadi pada diri kita, baik yang menyenangkan maupun yang
tidak menyenangkan adalah atas kehendak Allah. Sebagai orang beriman, kitaharus rela
menerima segala ketentuan Allah atas diri kita. Di dalam sebuah hadits qudsiAllah berfirman
yang artinya: ” Siapa yang tidak ridha dengan qadha -Ku dan qadar-Ku dantidak sabar
terhadap bencana-Ku yang aku timpakan atasnya, maka hendaklah mencariTuhan selain Aku.
(H.R.Tabrani).

5. Hikmah orang yang beriman kepada qada’ dan qadar


Dengan beriman kepada qadha dan qadar, banyak hikmah yang amat berharga bagi kita
dalam menjalani kehidupan dunia dan mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat.
Hikmah tersebut antara lain:
a. Banyak Bersyukur dan Bersabar.
Orang yang beriman kepada qadha dan qadar, apabila mendapat keberuntungan, maka ia
akan bersabar.
b. Menjauhkan Diri dari Sifat Sombong dan Putus Asa.
Orang yang tidak beriman kepada qadha dan qadar, apabila memperoleh keberhasilan, ia
menganggap keberhasilan itu adalah semata-mata karena hasil usahanya sendiri. Ia pun
merasa dirinya hebat. Apabila ia mengalami kegagalan, ia mudah berkeluh kesah dan
berputus asa .
c. Bersifat Optimis dan Giat Bekerja
Manusia tidak mengetahui takdir apa yang terjadi pada dirinya. Semua orang tentu
menginginkan bernasib baik dan beruntung.
d. Jiwanya Tenang
Orang yang beriman kepada qadha dan qadar senantiasa mengalami ketenangan jiwadalam
hidupnya, sebab ia selalu merasa senang dengan apa yang ditentukan Allah kepadanya. Jika
beruntung atau berhasil, ia bersyukur.

Ringkasan makalah kelompok 27

1. Makna bekerja keras dan tanggung jawab


Kerja keras adalah berusaha atau berjuang dengan keras atau bersungguh sungguh dalam
mengerjakan sesuatu untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan menurut Islam kerja keras
adalah Bekerja atau bersungguh sungguh untuk mencapai tujuan atau prestasi kemudian
disertai dengan doa dan berserah diri kepada Allah SWT.
2. Cara cara bekerja keras dan tanggung jawab
Adapun cara cara bekerja keras yaitu dengan Menanamkan keimanan yang kuat agar tidak
mudah tergoda oleh bisikan setan saat menjalankan suatu pekerjaan. Menanamkan
kesabaran yang kuat agar tidak tergesa-gesa, karena setiap pekerjaan harus dikerjakan
dengan tekun dan teliti agar memperoleh hasil yang baik. Yakin dalam hati bahwa pekerjaan
yang baik sesuai ajaran Islam termasuk ibadah, sehingga dapat bersungguh-sungguh dan
sepenuh hati dalam bekerja.
3. Dalil tentang Bekerja keras dan tanggung jawab.
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan
bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak
mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan
apa yang diperintahkan.” (QS. at-Tahrim: 6) .

4. Hikmah bekerja keras dan tanggung jawab

Berikut adalah manfaat dan hikmah perilaku kerja keras:

a. Dengan bekerja keras, seseorang bisa memaksimalkan potensi yang ada pada diri baik itu
minat dan bakat, pengetahuan atau pun keterampilan.

b. Kerja keras akan membentuk pribadi seseorang menjadi lebih bertanggung jawab.

c. Bekerja keras akan mengangkat martabat seseorang dan menjauhkannya dari kehinaan
(seperti meminta-minta).

d. Bekerja keras menjadi jalan untuk memperbaiki kualitas hidup juga kesejahteraan.

e. Bagi siswa, dengan bekerja keras akan mampu meraih cita-cita yang diinginkan.

f. Bekerja keras juga akan mendapatkan kemuliaan di sisi Allah SWT sebab kerja keras adalah
perilaku terpuji yang diganjar dengan pahala.

Berikut adalah manfaat dan hikmah perilaku tanggung jawab:

a. Mendapatkan kemuliaan di sisi Allah SWT berupa pahala.

b. Dihormati sesama manusia sebab mereka yang bertanggung jawab adalah pribadi yang jujur
dan amanah.

c. Tidak dikejar rasa bersalah karena gagal melaksanakan apa yang menjadi tanggung
jawabnya.

d. Secara tidak langsung, perilaku bertanggung jawab juga membentuk pribadi seseorang
menjadi lebih disiplin.

Ringkasan makalah kelompok 28


A. KETENTUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERNIKAHAN

1. Pengertian Munakahat

Munakahat berarti pernikahan atau perkawinan. Kata dasar dari pernikahan adalah nikah.
Kata nikah mempunyai persamaan dengan kata kawin. Menurut bahasa indonesia, kata
nikah berarti berkumpul atau bersatu. Dalam istilah syariat, nikah itu berarti melakukan
suatu akad atau perjanjian untuk mengikat diri antara seorang laki-laki dan seseorang
perempuan serta menghalalkan hubungan kelamin antara keduanya dengan dasar suka rela
dan persetujuan bersama, demi terwujudnya keluarga ( rumah tangga) bahagia, yang
diridhoi allah SWT.

2. Hukum Nikah

Menurut sebagian besar ulama,hukum nikah pada dasarnya adalah mubah,artinya boleh
dikerjakan dan boleh ditinggalkan. Jika dikerjakan tidak mendapat pahala dan jika
ditinggalkan tidak berdosa.

Meskipun dmikian, ditinjau dari segi kondisi orang yang akan melakukan pernikahan,
hukum nikah dapat berubah menjadi sunah, wajib, makruh, atau haram, penjelasannya
adalah sebagai berikut:

a.Sunah

b.wajib

C.makruh.

3. Tujuan Pernikahan

Secara umum, tujuan pernikahan menurut islam adalah untuk memenuhi hajat manusia
(pria terhadap wanita atau sebaliknya) dalam rangka mewujudkan rumah tangga yang
bahagia, sesuai dengan ketentuan-ketentuan agama islam. Apabila tujuan pernikahan yang
bersifat umum itu diiuraikan secara terperinci,

5.Rukun Nikah

Rukun nikah berarti ketentuan-ketentuan dalam pernikahan yang harus dipenuhi agar
pernikahan itu sah. Rukun nikah tersebut ada lima macam akni sebagai berikut:
1) Ada calon suami ,dengan syarat: laki-laki yang sudah berusia dewasa(19 tahun),
beragama islam, tidak terpaksa, atau dipaksa, tidak sedang dalam ihram dalam haji,
dan bukan calon istrinya.

2) Ada calon istri, dengan syarat: wanita yang sudah cukup umur(16 tahun); bukan
perempuan musyrik, tidak dalam ikatan perkawinan dengan orang lain, bukan
mahram bagi calon suami dan tidak dalam keadaan ihram haji atau umrahl.

3) Ada wali nikah, yaitu orang yang menikahkan mempelai laki –laki dengan mempelai
wanita atau mengizinkan pernikahannya.

Wali nikah dapat dibagi menjadi dua macam:

1) Wali nasab yaitu wali yang mempunyai pertalian darah dengan mempelai wanita
yang akan dinikahkan.

2) Wali hakim yaitu kepala negara yang beragama islam. Di indonesia, wewenang
presiden dilimpahkan kepada pembantunya yaitu menti agama. Kemudian menteri
agama mengangkat pembantunya untuk bertindak sebagai wali hakim yaitu kepala
kantor kepala urusan agama islam yang ada di setiap kecamatan. Wali hakim
bertindak sebagai wali nikah, jika nasab tidak ada atau tidak bisa memenuhi
tugasnya.

Syarat- syarat yang harus dipenuhi oleh seorang wali nikah adalah sebagai berikut:

a. Beragama islam orang yang tidak beragama islam tidak sah menjadi wali
nikah. B. Laki-laki.

b. Balig dan berakal.


c. Merdeka dan bukan hamba sahaya.

d. Bersifat adil.

e. Tidak sedang ihram haji atau umroh.

4) Ada dua saksi. Dua orang saksi ini syaratnya harus beragama islam, laki-laki balig(
dewasa) dan berakal sehat, dapat mendengar , dapat melihat, dapat berbicara, adil,
dan tidak sedang )dalam ihram haji atau umroh.

5) Ada akad nikah yakni ucapan ijab kabul. Ijab adalah ucapan wali ( dari pihak
mempelai wanita), sebagai penyerahan kepada mempelai laki-laki. Qabul adalah
ucapan mempelai laki-laki sebagai tanda penerimaan. Suami wajib memberi mas
kawin ( mahar) kepada istrinya, karena merupakan syarat nikah, tetapi
mengucapkanya dalam

2)Kewajiban istri

• Taat kepada suami dalam batas –batas yang sesuai dengan ajaran agama islam. Adapun
suruhan suami yang bertentangan dengan ajaran agama islam tidak wajib ditaati.
• Memelihara diri sendiri serta kehormatan dan harta benda suami, baik dihadapan atau
dibelakangnya.
• Membantu suami dalam memimpin kesejahteraan dan kebahagiaan rumah tangga.
• Menerima dan menghormati pemberian suami walaupun sedikit, serta mencukupkan nafkah
yang diberikan suami, sesuai dengan kekuatandan kemampuannya, hemat,cermat,dan
bijaksana.

6.Perkawinan Menurut Perundang-Undangan Indonesia

Perundang-undangan perkawinan di Indonesia bersumber pada Keputusan Menteri Agama


Republik Indonesia Nomor 154 Tahun 1991 tentang Pelaksanaan Intruksi Presiden Republik
Indonesia Nomor 1 Tahun 1991 tanggal 10 juni 1991 mengenai Kompilasi Hukum Islam di Bidang
Hukum Perkawinan.

Anda mungkin juga menyukai