Studi Kasus (Puspa Anggraini)
Studi Kasus (Puspa Anggraini)
STUDI KASUS
Disusun Oleh :
Disusun oleh :
Mengetahui,
2
KATA PENGANTAR
Penulis
3
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan......................................................................... 2
Kata Pengantar................................................................................. 3
Daftar Isi. .......................................................................................... 4
Latar Belakang................................................................................... 5
Studi Kasus........................................................................................ 6
Daftar Pustaka.................................................................................... 9
PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................. 10
B. Saran....................................................................................... 10
4
LATAR BELAKANG
5
STUDI KASUS
6
tidak fokus pada pembelajaran dan menyebabkan prestasi FH menurun.
Dan ternyata penyebab FH sering melamun yaitu karna ia bingung, apa ia
harus ikut tinggal dengan ayahnya atau tetap tinggal dengan ibunya.
Setelah wali kelas menemui FH, kemudian keesokan harinya wali
kelas memanggil ibunya FH untuk datang ke sekolah. Namun karena ibu
FH sibuk bekerja sehingga tidak bisa memenuhi panggilan dari wali kelas
FH itu. Oleh karena itu akhirnya wali kelas mendatangi rumah FH dan
bertemu dengan ibunya.
Di rumahnya wali kelas FH menceritakan kepada ibunya, tentang
apa yang sudah diceritakan oleh FH beberapa waktu lalu. Dan wali kelas
nya memberi tahu kepada ibunya tentang keadaan FH selama di sekolah
akhir-akhir ini, dan ibu FH membenarkannya. Bahwa memang FH belum
bisa menerima keadaan bahwa orang tua nya berpisah, oleh karena itu
semenjak perpisahan orang tua nya FH menjadi pemurung. Ditambah lagi
setelah tau bahwa ibunya terlilit hutang dan rumahnya terancam akan
disita, FH bilang kepada ibunya bahwa ia malu kepada teman-temannya
dan FH menjadi malas sekolah.
Setelah berbicara dengan ibunya, kemudian wali kelas FH pun
menenangkan FH dan memberikan motivasi dan semangat agar FH tidak
minder lagi dan mebujuk agar FH kembali rajin masuk sekolah dan
menjadi anak yang ceria kembali. Kemudian wali kelas juga memberikan
saran ke ibunya agar ibunya membicarakan mengenai hal ini dengan
ayahnya FH, daan agar ayahnya mau membantu membiayai kebutuhan
FH dan adiknya. Sehingga ibunya tidak sampai harus berhutang kepada
rentenir lagi.
- Tindakan guru: guru peduli terhadap siswanya yang mempunyai
masalah, pertama guru mengadakan pertemuan dengan siswa
yang bermasalah kemudian guru mengadakan pertemuan dengan
ibu dan siswa tersebut yang bersangkutan.
- Menurut saya: peran guru disini sudah sangat baik. Guru peka
terhadap siswanya yang mempunyai masalah. Guru mengadakan
7
pertemuan dengan orang tua siswa yang bersangkutan, dan guru
juga memberikan solusi untuk permasalahan yang dialami oleh
siswanya tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa sebagai seorang
guru harus peduli dengan keadaan siswanya.
Karakter Ekonomi
Pada saat ibu dan ayahnya belum berpisah, hidup keluarga FH bisa
dibilang cukup terpenuhi segala kebutuhannya. Tetapi pada saat ibu dan
ayahnya berpisah, keluarga FH mengalami kekurangan sehingga ibu FH
terpaksa harus berhutang kepada rentenir.
Karakter Orangtua
Ayah FH selalu bersikap cuek terhadap ia dan adiknya, ayahnya selalu
sibuk bekerja sehingga hubungan denga anak-anaknya menjadi kurang
dekat. Sedangkan ibunya perhatian terhadap anaknya. Tetapi setelah
berpisah, ibunya menjadi sibuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan FH
dan adiknya, sehingga jarang ada waktu untuk anak-anaknya,
Karakter Religi
Karakter religi keluarga FH bisa dibilang masih kurang religi. Apalagi
orang tua nya berpisah dan sama-sama sibuk bekerja jadi untuk urusan
agama nya masih kurang.
8
PENUTUP
A. Kesimpulan
anak. Selain itu, broken home juga dapat menyebabkan seorang anak
malas untuk berprestasi. Dan hal itu jug adapat merusak jiwa anak
secara perlahan.
B. Saran
peka terhadap para siswanya. Jika ada siswanya yang bersikap tidak
tersebut.
9
DAFTAR PUSTAKA
Nuraeni, Yeni. 2019. Layanan Bimbingan Konseling di
Sekolah Dasar. Tangerang:UMT Press
10