Analisis sistem harus benar-benar paham permasalahan dari pengguna sebelum bisa menciptakan
solusi, solusi yang tidak lengkap akan mengarahkan kepada solusi penyelesain yang sia-sia.
Proses ini memerlukan dua tahap, pertama survey. Saat peneliti menganalisa permasalahan
secara lenih mendalam, akan muncul pertanyaan yang spesifik mengenai fakta apa yang harus
dicari dan dikumpulkan. Mensurvey sistem yang sedang berjalan punya keuntungan dan
kerugian tersendiri. Kerugiannya, fenomena yang disebut “current physical tar pit”, dimana
adanya kecenderungan pihak yang menganalisis untuk tersedot ke dalam dan terjebak oleh tugas
survey di dalam sistem saat ini. Keuntungannya adalah mengetahui aspek dari sistem lama yang
harus diteruskan, saat sistem baru sudah terpasang pengguna harus melalui proses konversi
dimana mereka lepas dari sistem lama ke yang baru, dan dengan mensurvey sistem yang saat ini,
seorang analist mungkin akan menentukan secara yakin penyebab dari permasalahan yang
disampaikan. Mensurvey juga mengumpulkan fakta seperti sumber data, pengguna,
penyimpanan data, prosesnya, aliran data, volume transaksi yang terjadi, error yang terjadi, biaya
sumber daya, dll. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan teknik seperti, observasi, partisipasi
tugas, wawancara secara personal, meriview dokumen kuncinya.
Tahap yang kedua adalah analisis, proses intelektual yang bercampur dengan bukti fakta yang
dikumpulkan. Seorang analyst terus menganalisa disaat fakta-fakta dikumpulkan. Sulit
membedakan kapan survey harus berhenti dan analisa dimulai.
Sistem pelaporan analisa, sistem ini menghasilkan management atau panitia acara dengan
temuan dari survey, permasalahan yang teridentifikasi dengan sistem saat ini, kebutuhan para
pengguna, kebutuhan dalam sistem baru. Pernyaataan yang dibutuhkan dalam laporan
menetapkan pemahaman antara profesonal sistem, management, pengguna, dan pemegang saham
lainnya. Dokumen ini merupakan sebuah kontrak formal yang mrnrntukan objektifitas dan
pencapaian sistem. Sistem pelaporan analisa harus menetapkan secara jelas sumber data,
pengguna, file data, proses umum, aliran data, kontrol, dan kapasitas volume transaksi. Sistem
analisa ini tidak menetapkan design yang detail dari sistem yang diajukan. Seperti tidak
menetapkan metode proses, media penyimpanan, struktur rekaman, dan detail lain yang
dibutuhkan untuk design sistem.
The Accountant’s Role In Systems Strategy : Auditor secara rutin harus meriview sistem strategi
dari perusahaan. Sejarah mengatakan bahwa sistem yang aman adalah sistem yang efektif secara
biaya dalam mengurangi reisko menghasilkan yang tidak diinginkan, tidak efisien, dll. Peran
akuntan dalam design konseptual, mereka harus mengenali implikasi kontrol dari setiap alternatif
design dan memastikan konvensi akuntansi dan kebutuhan legal dipahami. Pengauditan dari
sebuah sistem bergantung pada karakteristik design.