HOMOSEKSUALITAS DI LINGKUNGAN
SRONDOL KULON
Disusun Oleh :
DWI NUGRAENI (12)
X-MIPA 4
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas taufif dan rahmat-Nya
Lingkungan Srondol Kulon” ini. Shalawat serta salam senantiasa kita dengung
sanjungkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat serta
semua umatnya hingga kini. Dan Semoga kita termasuk dari golongan yang kelak
mendapatkan syafaatnya.
Hanya kata syukur yang bisa penulis sampaikan sehingga makalah yang menjadi tugas
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga makalah ini dapat menjadi salah satu
panduan untuk lebih mendidik bagi para pembaca. Kritik dan saran senantiasa penulis
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia sebagai makhluk sosial tidak akan lepas dari interaksi antar sesama.
Interkasi akan terjadi baik sesama jenis maupun dengan jenis kelamin yang
kerja.
ketertarikan satu sama lain. Ketertarikan pada lawan jenis merupakan hal yang
tertarik dengan sesama jenis maka perlu diwaspadai karena dianggap tidak wajar
dengan jenis kelamin yang sejenis, apabila laki-laki dengan laki-laki dan
oleh interakasi yang intens dengan sesama jenis kelamin. Interkasi intens
tapi ada juga yang sampai melakukan perilaku ciuman, meraba dan tidur
bersama. Perilaku tersebut merupakan perilaku yang tidak sesuai dengan syariat
agama.
Pada perilaku menyimpang “homoseksual” komunikasi orang tua yang
memiliki anak remaja menjadi penting. Hal ini dikarenakan sebagai kekuatan
ikatan yang baik dan menjadi kontrol untuk mengawasi anak, frekuensi dan
intensitas komunikasi di dalam keluarga. Tidak hanya itu hal tersebut juga
Sebagaimana penelitian Aspy, B. Cheryl, dkk (2007) dan Donna Isra Silaban,
awal yang memberikan pelajaran dan pengertian tentang seksual, selain itu para
Topik dalam komunikasi seksual orang tua dan anak yang sangat penting
diberikan kepada para remaja seperti seputar hal-hal yang sensitif, penggunaan
kondom, pubertas, perkembangan fisik dan STIs. Selain itu terdapat topik yang
tidak dibahas oleh orang tua adalah informasi tentang akibat HIV. Hal tersebut
(Turnbull&Triece, 2012).
Seseorang yang memiliki kecenderungan perilaku homoseksual atau yang telah
maka dirinya akan merasa dijauhi dan ada rasa malu serta rasa takut pada diri
(Srivastava&Singh, 2015). Selain itu dapat berdampak pada rasa ingin bunuh diri
Komunikasi orang tua yang memiliki anak remaja menjadi penting karena
sebagai kekuatan ikatan yang baik dan menjadi kontrol untuk mengawasi anak,
yang ingin disampaikan oleh orang tua ke anak. Komunikasi tentang seksual
sangat penting diberikan kepada para remaja. Terdapat beberapa topik seksual
yang terlupakan oleh orang tua sehingga tidak diberikan kepada remaja seperti
dan STIs. Dan terdapat topik yang tidak dibahas oleh orang tua adalah informasi
tentang akibat HIV. Hal tersebut menjadikan anak tidak dipersiapkan secara utuh
informasi seksual adalah rasa tanggungjawab, menekan terkenanya HIV & AIDS
dan mengurangi resiko kehamilan dini. Memberikan bukti bahwa remaja dalam
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Konsep Diri Homoseksual di Srondol Kulon ?
C. TINJAUAN PENELITIAN
D. MAANFAAT PENELITIAN
penelitian ini dapat memberikan manfaat akademik dan praktis antara lain
sebagai berikut :
1. Manfaat teoritis
minat belajar siswa agar pembelajaran jarak jauh terasa menyenangkan tidak
membosankan.
2. Manfaat praktis
apabila seseorang memiliki rasa malu yang tinggi maka akan memiliki
komunikasi seksual dalam keluarga yang baik maka akan dapat terhindar dari
BAB 2
PEMBAHASAN
A. PRILAKU HOMOSEKSUALITAS
perlu dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan perilaku menyimpang
itu sendiri. Tingkah laku abnormal atau menyimpang adalah tingkah laku yang
tidak adekutat, tidak bisa diterima oleh masyarakat pada umumnya, dan tidak
sesuai dengan norma sosial yang ada. Seorang individu atau kelompok yang
berlaku maka disebut deviasi. Deviasi adalah penyimpangan terhadap kaidah dan
tiga, yaitu:
a. Deviasi individual
individual, sebab yang ditimbulkan oleh ciri-ciri yang unik dari individu itu
lahir). Contoh-contoh yang termasuk dalam deviasi individual ini antara lain:
b. Deviasi Situasional
situasional atau sosial di luar individu atau oleh pengaruh situasi, dimana
c. Deviasi Sistematik
Deviasi sistematik itu pada hakikatnya adalah satu subkultur, atau satu sistem
tingkah laku yang disertai organisasi sosial khusus, status formal, peranan-
peranan, nilai-nilai rasa kebanggaan norma dan moral tertentu yang semuanya
adalah sikap atau perasaan ketertarikan seseorang pada orang lain dengan jenis
tindakan-tindakan tertentu.
B. PERSEPSI MASYARAKAT
merupakan proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami
atau penerimaan langsung dari suatu serapan yaitu proses seseorang mengetahui
beberapa hal melalui panca indera. Pada dasranya persepsi merupakan suatu
c. Keadaan sosial dimana stimulus itu dijumpai Berdasarkan beberapa uraian dan
satu dengan individu yang lain. Penelitian ini di samping akan meneliti faktor
homoseksual tersebut.
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
untuk memilih pasangan laki-laki untuk menghindari rasa sakit hati atau
seperti sodomi memang bisa terjadi pada siapa saja. Sodomi merupakan istilah
hukum yang digunakan dalam untuk merujuk kepada tindakan seks tidak
alami, yang bergantung pada yuridiksinya dapat terdiri atas seks oral atau seks
anal atau semua bentuk pertemuan organ non-kelamin dengan alat kelamin,
hewan.
B. SARAN
Fenomena homoseksual di Srondol Kulon termasuk salah satu contoh
fenomena yang dianggap menyimpang sehingga pasangan sesama jenis ini yaitu
diperlukan untuk para remaja agar mengetahui proses seksual yang seharusnya.