Anda di halaman 1dari 11

KARYA TULIS ILMIAH

Pentingnya Pendidikan Karakter pada Anak Usia Dini 

Disusun oleh:
AMAR SALASA (04)
CITRA IMRO’ATUN NAJWA WIJAYA (10)
KEISHA AQILLA (17)
MISHALLY OCTAVIA SAFITRI (24)
NABILA VINDY NURTYAS (31)
RIZKA NABILA PUTRI AMANDA (38)
XI-IPA 5

MAN SIDOARJO
ISLAMIC SENIOR HIGHSCHOOL SIDOARJO
2020/2021
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
BAB I...............................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...........................................................................................................................3
1.1  Latar Belakang......................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................................3
1.3 Tujuan...................................................................................................................................4
1.4 Manfaat.................................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................4
KAJIAN PUSTAKA.......................................................................................................................4
2.1 Pengertian Pendidikan...........................................................................................................4
2.2 Pengertian Karakter...............................................................................................................5
2.3 Pengertian Pendidikan Karakter Anak Usia Dini.................................................................5
BAB III............................................................................................................................................6
METODE PENELITIAN................................................................................................................6
3.1 Metode Penelitian.................................................................................................................6
3.2 Instrumen Penelitian.............................................................................................................6
3.3 Teknik Pengumpulan Data....................................................................................................6
BAB IV............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
4.1 Pentingnya Pendidikan Karakter Pada Usia Dini.................................................................6
4.2 Cara Membangun Karakter Pada Anak Usia Dini................................................................7
4.3 Tujuan Dari Pendidikan Karakter.........................................................................................8
4.4 Dampak Pendidikan Karakter Terhadap Keberhasilan Akademik Anak..............................8
4.5 Peran Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Mengembangkan Dan Menanamkan
Pendidikan Karakter.....................................................................................................................9
4.6 Penyajian Data......................................................................................................................9
4.7 Analisis..................................................................................................................................9
BAB V.............................................................................................................................................9
PENUTUP.......................................................................................................................................9
5.1 Kesimpulan...........................................................................................................................9
5.2 Saran................................................................................................................................10
5.3 Daftar Pustaka.................................................................................................................10
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas segala limpahan kekuatan dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “Pentingnya Pendidikan
Karakter pada Anak Usia Dini”.

 Shalawat dan salam semoga tercurah pula kepada Rasulullah Muhammad SAW, dan
para sahabat. Teriring doa dan harap semoga Allah meridhoi upaya yang kami lakukan. 

Karya tulis ini berisi tentang eksperimen penggunaan daun waru sebagai deterjen
tradisional yang mempunyai banyak kelebihan dibanding dengan deterjen yang kian marak
dipasaran. Penulis berharap karya tulis ini bermanfaat bagi penulis, pembaca, dan masyarakat
pada umumnya.

Penulis menyadari bahwa manusia diciptakan dalam keadaan tidak sempurna, dan dalam
pembuatan karya tulis ini tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, Penulis
mengharapkan saran dan kritik  yang  bersifat  membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Semoga hasil penulisan karya tulis ini dapat diterima dan dipublikasikan secara luas pada
masyarakat

 Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

                                                                                     Sidoarjo, 29 Maret 2021

                                                                                   Penulis

BAB I

PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang

Pendidikan karakter bangsa merupakan pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai budaya


dan karakter bangsa yang berasal dari pandangan hidup atau ideologi agama. Nilai-nilai dalam
pendidikan karakter itu terdapat beberapa yang dapat diterapkan pada anak antara lain yaitu:
Agama, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar
membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.

Nilai–nilai budaya dan karakter bangsa melalui pendidikan dikembangkan agar peserta didik
dapat menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari sebagai pribadi, anggota
keluarga, masyarakat, dan warga negara yang religius, nasionalis, produktif, kreatif, dan inovatif.
Umumnya pendidikan karakter perlu diterapkan pada Usia dini utamanya rentang umur 0-6
tahun. Usia tersebut merupakan usia yang sangat efektif untuk mengembangkan berbagai potensi
dan kepribadian yang dimiliki oleh anak.
1.2 Rumusan Masalah

1. Mengapa pendidikan karakter pada anak usia dini sangat penting ?


2. Bagaimana cara membangun karakter pada anak usia dini ?
3. Apa saja tujuan dari Pendidikan karakter?
4. Apa dampak dari pendidikan karakter terhadap keberhasilan akademik ?
5. Bagaimana peran lembaga Pendidikan Anak Usia Dini dalam mengembangkan karakter ?
1.3 Tujuan

1. Mengetahui seberapa pentingnya pendidikan karakter pada anak usia dini.


2. Mengetahui cara membangun karakter pada anak usia dini.
3. Mengetahui tujuan dari Pendidikan karakter.
4. Mengetahui dampak pendidikan karakter terhadap keberhasilan akademik anak .
5. Mengetahui peran lembaga Pendidikan Anak Usia Dini dalam mengembangkan dan
menanamkan pendidikan karakter.

1.4 Manfaat

1. Anak dapat berkembang dengan karakter yang diperoleh dalam lembaga pendidikan.
2. Menumbuhkan pemahaman positif pada diri anak sejak usia dini.
3. Meningkatkan kecerdasan otak disertai karakter kesiapan anak.
4. Memperdalam wawasan tentang pentingnya pendidikan karakter terhadap keberhasilan
akademik.
5. Anak akan terbiasa bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pendidikan

  Secara etimologi pendidikan berasal dari bahasa latin ducare yang artinya memimpin,


menuntun atau mengarahkan, sedangkan e berarti “keluar” maksudnya dari dalam ke luar atau
dari sedikit menjadi banyak. Pendidikan menuntun seseorang keluar dari ketidaktahuan tentang
sesuatu menjadi tahu. Secara khusus proses pendidikan terjadi di ruang kelas atau suasana
pembelajaran formal (sd- perkuliahan). Namun, secara umum pendidikan dilakukan dimana saja,
baik melalui pembelajaran online, home-schooling, otodidak, pembelajaran tatap muka atau
pengalaman pribadi.

Pendidikan juga disebut sebuah proses pengajaran suatu pengetahuan, keterampilan atau
kebiasaan dari satu generasi ke generasi lain dibawah bimbingan seseorang secara langsung atau
secara otodidak (belajar sendiri). Proses pembelajaran bagi peserta didik agar dapat mengetahui,
mengevaluasi dan menerapkan setiap ilmu yang didapat dari pembelajaran di kelas atau
pengalaman-pengalaman yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Peran lembaga pendidikan diibaratkan sebagai “mesin” untuk mencetak sumber daya
manusia yang berkarakter. Lembaga pendidikan menjadi “bengkel” bagi perbaikan moralitas
bangsa yang terkikis oleh dampak negatif modernisasi. Pendidikan dituntut berperan aktif
sebagai agen perubahan.
2.2 Pengertian Karakter

Karakter adalah berasal dari bahasa Latin kharakter, kharessein, kharax sedangkan
dalam bahasa Inggris character dan bahasa Indonesia “karakter” yang berarti membuat tajam.
Sementara menurut psikologi karakter adalah sebuah sistem keyakinan dan kebiasaan yang
mengarahkan pada suatu tindakan seorang individu. Karena itu, jika pengetahuan mengenai
karakter seseorang itu dapat diketahui, maka dapat diketahui pula bagaimana individu tersebut
akan bersikap untuk kondisi-kondisi tertentu.

Lembaga pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya untuk
membentuk karakter, walaupun dasar dari pendidikan karakter adalah di dalam lingkungan
keluarga. Apabila seorang anak memperoleh pendidikan karakter yang baik dalam keluarga,
maka anak tersebut selanjutnya akan berkarakter baik pula. Namun banyak orang tua yang hanya
mementingkan aspek kecerdasan otak daripada pendidikan karakter.

Nilai-nilai yang khas, baik watak, akhlak atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari
hasil internalisasi berbagai kebijakan yang diyakini dan dipergunakan sebagai cara pandang,
berpikir, bersikap, berucap, dan bertingkah laku dalam kehidupan sehari-hari. Karakter yang ada
pada diri manusia, terdapat nilai-nilai berdasarkan budaya dan bangsa seperti religious, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat atau komunikatif, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.
2.3 Pengertian Pendidikan Karakter Anak Usia Dini

Dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 60 Tahun 2013, anak usia dini adalah bayi
yang baru lahir hingga anak-anak yang belum genap berusia 6 tahun. Dalam pemantauan
tumbuh-kembangnya, kelompok usia ini dibagi lagi menjadi janin dalam kandungan sampai
lahir, lahir sampai dengan usia 28 hari, usia 1 sampai 24 bulan, dan usia 2 sampai 6 tahun.

Pada usia 0 - 6 tahun, pada periode ini otak anak sedang berkembang dengan sangat
pesat. Mereka akan mampu menyerap dengan cepat segala sesuatu yang dilihat atau didengarnya.
Tahun-tahun pertama kehidupan anak merupakan kurun waktu yang sangat penting dan kritis
dalam hal tumbuh kembang fisik, mental, dan fsiko sosial, yang berjalan sedemikian cepatnya
sehingga keberhasilan tahun-tahun pertama untuk sebagian besar menentukan hari depan anak.
Dilakukan melalui simulasi atau rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani rohani agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut,
yang diselenggarakan pada jalur formal, informal, dan non formal.

Konsep pendidikan karakter dapat dilihat pada contoh karakter mulia yang berarti
memiliki pengetahuan tentang potensi dirinya, yang ditandai dengan nilai nilai, seperti reflektif,
percaya diri, rasional, logis, kritis, analitis, kreatif, dan inovatif, mandiri, hidup sehat,
bertanggung jawab, cinta ilmu, sabar, berhati-hati, rela berkorban, pemberani, dapat dipercaya,
jujur, menepati janji, adil, rendah hati, malu berbuat salah, perhati lembut , pemaap, setia,
bekerja keras, tekun, ulet, gigih, teliti, berpikir positip, disiplin, ansisipatif, inisiatif, visioner,
bersahaja, betrsemangat, dinamis, hemat efisisien, menghargai waktu, pengabdian, pengendalian
diri, produktif, ramah ,estetis, sportif, tabah, terbuka tertib. Karakteristik adalah realisasi
perkembangan positip sebagai individu (intelektual, emosional, sosial, etika, dan perilaku).

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan (library research), yaitu jenis penelitian
yang membatasi kegiatannya hanya pada bahan-bahan koleksi perpustakaan saja tanpa perlu
melakukan riset lapangan. Dengan menggunakan pendekatan deskriptif analisis, yaitu pencarian
berupa fakta, hasil, dan ide pemikiran seseorang melalui pencarian, menganalisis, membuat
interpretasi serta melakukan generalisasi terhadap hasil penelitian yang dilakukan.
3.2 Instrumen Penelitian

Dengan berdasar pada pedoman observasi, yang dilakukan oleh peneliti adalah observasi
tidak berstruktur, karena peneliti hanya mengamati saja, tidak terjun langsung sebagai pelaku
yang akan diteliti. Mengembangkan serta menyimpulkan dari berbagai sumber, seperti artikel
dan buku. Didapatkan bahwa banyak masyarakat yang kurang tau tentang pendidikan karakter
anak. Banyak diketahui orang tua yang sibuk dengan pekerjaannya, sehingga membutuhkan
sebuah lembaga pendidikan anak.
3.3 Teknik Pengumpulan Data

Tujuan menggunakan teknik observasi ini untuk mencatat hal-hal yang berkaitan dengan
objek yang akan diteliti, baik dari segi penerapan maupun prosesnya. Dalam penelitian ini,
peneliti memusatkan perhatian pada hal-hal yang berhubungan dengan objek yang diteliti.
Peneliti melakukan pengamatan terhadap objek yang diteliti dengan cara mengumpulkan data
yang diperoleh dari artikel dan buku. Hal ini bertujuan untuk membuat keterangan yang telah ada
menjadi lebih jelas lagi, karena dengan didukungnya berbagai sumber-sumber yang masih
memiliki keterkaitan.

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Pentingnya Pendidikan Karakter Pada Usia Dini

Para pakar mengatakan bahwa kegagalan penanaman karakter pada seseorang anak sejak
usia dini, akan memicu terbentuknya pribadi yang bermasalah di masa dewasa kelak. Selain itu,
menanamkan moral kepada generasi muda adalah usaha yang strategis. Usia dini merupakan
masa kritis bagi pembetukan karakter seseorang, rentang usia 0-6 tahun adalah masa emas setiap
anak. Dimana anak mampu menyerap informasi dengan baik sebanyak 80%. 
Selain itu, Saat usia dini, lebih mudah membentuk karakter anak. Sebab, ia lebih cepat
menyerap perilaku dari lingkungan sekitarnya. Pada usia ini, perkembangan mental berlangsung
sangat cepat. Oleh karena itu, lingkungan yang baik akan membentuk karakter yang positif.
Pengalaman anak pada tahun pertama kehidupannya sangat menentukan apakah ia akan mampu
menghadapi tantangan dalam kehidupannya dan apakah ia akan menunjukkan semangat tinggi
untuk belajar dan berhasil dalam pekerjaannya.
Dari semua aspek yang ada tentunya Pendidikan karakter ini memerlukan dukungan yang
tidak hanya dari sekolah saja namun dari semua pihak terutama keluarga yang dimana hampir 24
jam mengawasi sang anak. Dari peran lingkungan sekolah maupun keluarga terbentuklah
lingkaran moral yang sangat mempengaruhi karakter sang anak, maka dari itu sebagai guru atau
orang tua alahkah baiknya sangat berhati-hati dalam memberikan Pendidikan karakter. Karena
pada dasarnya sang anak akan menerapkan dan menyerap apa yang ia terima dari lingkungan
sekitarnya.

4.2 Cara Membangun Karakter Pada Anak Usia Dini

Dalam pengembangan karakter anak, peranan orangtua dan guru sangatlah penting,
terutama pada waktu anak usia dini. Karena peran orang tua dan guru mempengaruhi tercapainya
pembentukan karakter pada anak itu sendiri. Dari beberapa sumber, terdapat cara atau tips dalam
membangun karakter pada anak usia dini sebagai berikut:
1. Memperlakukan anak sesuai dengan karakteristik anak.
2. Tumbuhkan pemahaman positif pada diri anak sejak usia dini
3. Memenuhi kebutuhan dasar anak antara lain kebutuhan kasih saying, pemberian makanan
yang bergizi.
4. Biasakan anak bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
5. Pola pendidikan guru dengan orangtua yang dilaksanakan baik dirumah dan di sekolah saling
berkaitan.
6. Berikan dukungan dan penghargaan ketika anak menampilkan tingkah laku yang terpuji.
7. Berikan fasilitas lingkungan yang sesuai dengan usia perkembangannya.
8. Bersikap tegas, konsisten dan bertanggung jawab.

4.3 Tujuan Dari Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil


pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia
peserta didik secara utuh, terpadu, seimbang, dan sesuai dengan standar kompetensi lulusan.
Melalui pendidikan karakter diharapkan peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan dan
menggunakan pengetahuannya dalam mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia
sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari.

            Tujuan pendidikan karakter menurut Puskur (2010) yaitu sebagai berikut :
1. Mengembangkan potensi kalbu/nurani/ afektif peserta didik sebagai manusia dan warga
negara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa
2. Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan
nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius
3. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi
penerus bangsa
4. Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif dan
berwawasan kebangsaan
5. Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman,
jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan

4.4 Dampak Pendidikan Karakter Terhadap Keberhasilan Akademik Anak


Menurut penelitian peningkatan motivasi siswa sekolah yang meraih prestasi akademik
pada sekolah yang menerapkan pendidikan karakter, kelas-kelas yang secara komprehensip
terlibat dalam pendidikan karakter menunjukkan penurunan drastis pada perilaku negatif siswa
yang dapat menghambat keberhasilan akademik. Dengan pendidikan karakter seorang anak akan
menjadi cerdas emosinya. Kecerdasan emosi adalah bekal terpenting dalam mempersiapkan anak
menyongsong masa depan, karena dengannya seseorang akan dapat berhasil dalam
menghadapi segala macam tantangan, termasuk tantangan untuk berhasil secara akademis.
Dikatakan ada sederet faktor – faktor resiko yang disebutkan ternyata bukan terletak
pada kecerdasan otak, tetapi pada karakter, yaitu, percaya diri, kemampuan bekerja sama,
kemampuan bergaul, kemampuan berkonsentrasi, rasa empati dan kemampuan berkomunikasi.
Anak- anak yang bermasalah dalam kecerdasan emosinya akan mengalami kesulitan belajar,
bergaul tidak dapat mengontrol emosinya . Anak-anak yang bermasalah ini sudah dapat dilihat
sejak usia pra sekolah. Dan kalau tidak ditangani akan terbawa sampai usia dewasa. Sebaliknya
para remaja yang berkarakter atau mempunyai kecerdasan emosinya tinggi akan terhindar dari
masalah umum yang akan dihadapi saat remaja.
4.5 Peran Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Mengembangkan Dan
Menanamkan Pendidikan Karakter.

Lembaga pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya untuk
membentuk karakter, walaupun dasar dari pendidikan karakter adalah di dalam lingkungan
keluarga. Apabila seorang anak memperoleh pendidikan karakter yang baik dalam keluarga,
maka anak tersebut selanjutnya akan berkarakter baik pula. Namun banyak orang tua yang hanya
mementingkan aspek kecerdasan otak daripada pendidikan karakter.

            Peran lembaga pendidikan diibaratkan sebagai “mesin” untuk mencetak sumber daya
manusia yang berkarakter. Lembaga pendidikan menjadi “bengkel” bagi perbaikan moralitas
bangsa yang terkikis oleh dampak negatif modernisasi. Pendidikan dituntut berperan aktif
sebagai agen perubahan.

4.6 Penyajian Data

Setelah melakukan observasi, yaitu dengan meneliti, mengembangkan serta


menyimpulkan dari berbagai sumber, seperti artikel dan buku. Didapatkan bahwa banyak
masyarakat yang kurang tau tentang pendidikan karakter anak. Banyak diketahui orang tua yang
sibuk dengan pekerjaannya, sehingga membutuhkan sebuah lembaga pendidikan anak. Perlu
dikhawatirkan jika kualitas generasi muda akan menurun. Maka dari itu, Penerapan pendidikan
karakter terutama pada anak sejak usia dini sangat penting.
4.7 Analisis

Berdasarkan hasil analisis, lembaga pendidikan dapat memperdalam wawasan tentang


pentingnya pendidikan karakter terhadap keberhasilan akademik anak. Selain itu, lembaga
pendidikan juga memiliki peran yang tinggi, karena perkembangan karakter dan kecerdasan anak
dapat dimulai sejak dini. Sehingga dapat menjadi penerus untuk masa yang akan datang dengan
memiliki kreativitas, interaksi, dan sosialisasi terhadap lingkungan sekitar. Oleh karena itu, peran
lembaga pendidikan anak usia dini sangat berpengaruh dalam menumbuhkan pemahaman positif
pada diri anak.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

I. Karakter terbentuk sebagai hasil pemahaman dari hubungan dengan diri sendiri,
dengan lingkungan (hubungan sosial dan alam sekitar), dan hubungan dengan
Tuhan YME (triangle relationship).

II. Pendidikan karakter pada usia dini sebaiknya diberikan pada anak usia rentang 0-
6 tahun, yang dimana merupakan usia yang sangat tepat untuk kercerdasan anak
menentukan kecerdasan di usia dewasa kelak.

III. Disimpulkan bahwa baik atau buruknya karakter anak dapat terpengaruh dari
lingkungan sekitar seperti keluarga maupun sekolah.

IV. Telah kita ketahui bahwa kecerdasan emosi seorang anak dapat mempengaruhi
Pendidikan akademisnya.

5.2 Saran

Kami sebagai penulis memberikan informasi dan mengedukasi terutama para orang tua
mengenali lebih dalam dan mengembangkan karakter pada anak usia dini. Yang dimana
dapat membantu para pembaca tidak tabu dengan karakter serta kecerdasan emosi anak yang
sangat berpengaruh terhadap pendidikan akademis. Mengajak para pembaca untuk selalu
menanamkan norma dan hal positif sebagai penunjang keberhasilan dan kemakmuran para
penerus bangsa.
5.3 Daftar Pustaka

I. Sumarmo, Utari. 2011. Pembelajaran Matematika Berbasis Pendidikan Karakter.

Cimahi: Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika.

Wahyudin. 2011. Membangun Karakter Melalui Pendidikan Matematika yang

Berkualitas. Cimahi: Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika.

http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2166222-pentingnyapendidikan-
karakter-sejak-anak/#ixzz1jOqEFAeA

http://paud.unnes.ac.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=6:membangun-karakter-melalui-pendidikan-
sejak-usia-dini-&catid=9:depan 

http://edukasi.kompasiana.com/2012/01/12/pentingnya-alat-permainanedukatif-untuk-
penanaman-karakter-pada-anak-usia-dini/

II. https://riniraihan.wordpress.com/2012/09/30/pendidikan-karakter-anak-usia-dini/

III. https://klikpsikolog.com/pentingnya-pendidikan-karakter-anak-usia-dini/

Anda mungkin juga menyukai