Anda di halaman 1dari 3

Langkah Kehidupan

Nama saya Femi Juana Putri Ginting, saya biasanya dipanggil Femi. Saya lahir di Aek
Kanopan pada tanggal 25 Februari 2000. Saya merupakan anak kedua dari empat bersaudara.
Saya memiliki satu orang kakak, satu orang adik laki-laki dan satu orang adik perempuan.
Kakak saya bernama Rantika Rasafty Ginting berusia 22 tahun, kini ia sedang menempuh
pendidikan di Universitas Medan Area dan sedang menyusun skripsi. Adik laki-laki saya
bernama Juan Syuhada Ginting berusia 16 tahun, dan kini ia sedang bersekolah di pesantren
Raudhatul Hasanah yang terletak di Sumatera Utara. sedangkan adik perempuan saya
bernama Azka Zhafira Ginting berusia 9 tahun, dan kini ia sedang bersekolah di SDN 005
Ujungbatu. Ayah saya bernama Hafnar Juna Ginting berusia 47 tahun, ia merupakan seorang
petani sawit. Dan ibu saya bernama Megawati berusia 45 tahun dan ia merupakan seorang ibu
rumah tangga. Kini kami tinggal di sebuah desa bernama Desa Pematang Tebih yang terletak
di kecamatan Ujungbatu, kabupaten Rokan Hulu Riau. Namun, sejak saya, kakak, dan adik
laki-laki saya menempuh pendidikan di luar kota kini kedua orang tua saya hanya tinggal
bersama adik perempuan saya dan kami hanya dapat berkumpul kembali pada saat Hari Raya
Idul Fitri saja.

Sejak kecil saya termasuk anak yang cukup cerdas dan pendiam. Pada usia 5 tahun
saya memasuki jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK). Pada saat itu saya bersekolah
di TK Melati yang jaraknya sekitar 2 km dari rumah. Ketika saya berada di Taman Kanak-
Kanak saya sangat merasa bosan karena saya kurang menyukai aktivitas seperti bernyanyi,
menggambar, menari dan sebagainya. Saya lebih sering berdiam diri dan karena sikap saya
yang pendiam akhirnya saya hanya memiliki sedikit teman. Pada usia 6 tahun saya
melanjutkan Pendidikan ke jenjang Sekolah Dasar (SD). Saya bersekolah di SD Negeri 005
Ujungbatu. Pada jenjang ini saya selalu mendapatkan peringkat pertama, bahkan pada saat
saya berada di kelas 4 hingga kelas 6 saya berhasil meraih juara umum pertama. Pada saat
saya masih berada di jenjang Pendidikan SD, saya merupakan anak yang tergolong kutu buku
dan sulit untuk bersosialisasi sehingga saya lebih senang untuk berada di rumah
menghabiskan waktu dengan membaca daripada harus bermain keluar rumah bersama anak-
anak seusia saya.

Setelah lulus dari jenjang SD saya melanjutkan Pendidikan ke jenjang Sekolah


Menengah Pertama (SMP). Saya memilih SMP Negeri 1 Ujungbatu sebagai tempat saya
melanjutkan Pendidikan karena SMP tersebut merupakan SMP favorit di daerah saya. Untuk
bisa diterima sebagai siswa di SMP tersebut saya harus mengikuti beberapa tes terlebih
dahulu diantaranya seleksi berkas, ujian tes tertulis dan psikotes dan hasil akhir tes
menunjukkan saya berada di peringkat ke 3 dari semua siswa yang mendaftar. Selama berada
di SMP, saya selalu berada di kelas unggulan dan selalu meraih peringkat 10 besar. Pada
jenjang ini saya mulai menjadi pribadi yang lebih peduli terhadap lingkungan sosial karena
saya banyak mendapatkan teman-teman baru yang berada di luar wilayah daerah saya.

Setelah lulus dari jenjang SMP saya berkeinginan untuk melanjutkan sekolah saya ke
salah satu SMA di kota Medan, namun kedua orangtua saya melarang dengan berbagai alasan
tertentu. Karena mendapat penolakan atas keinginan saya tersebut akhirnya saya memilih
masuk ke SMA Negeri 1 Ujungbatu yang juga merupakan SMA favorit di daerah saya.
Selama berada di SMA tersebut saya selalu meraih peringkat pertama di kelas dan bahkan
pada saat kelas 3 SMA saya berhasil meraih peringkat umum ke 2 di sekolah. Pada saat
berada di jenjang ini saya semakin mau membuka diri dalam bersosialisasi, dan saya pun
mulai kehilangan sosok diri saya yang pendiam. Saya mulai mau berorganisasi walaupun
hanya sekali saya menjadi anggota OSIS di sekolah. Pada jenjang ini juga saya banyak
mengkuti perlombaaan, mulai dari musikalisasi puisi, lomba cipta puisi dan juga saya pernah
ikut lomba LKTI yang diadakan oleh FKIP Kimia Universitas Riau. Dan alhamdulillah
semua perombaan yang saya ikuti selalu membuahkan hasil yang memuaskan. Pada saat
kelulusan, ketika nilai UN di umumkan saya juga berhasil menjadi peringkat ke 3 di sekolah
saya.

Selanjutnya setelah saya lulus dari SMA kini saya berada pada jenjang pendidikan
perkuliahan, tepatnya kini saya menuntut ilmu di Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Riau. Saya lulus melalui jalur SNMPTN dan kini saya berada di semester 3.
Awalnya terdapat sedikit kendala dalam memilih jurusan ini karena kedua orangtua saya
sedikit tidak setuju pada pilihan saya. Hal ini di sebabkan karena saya perempuan dan kedua
orangtua saya beranggapan seorang perempuan tidak baik berada di laboratorium dan mereka
takut saya tidak mampu berada di jurusan ini. Namun saya berusaha meyakinkan kedua
orangtua saya bahwa saya bisa dan mampu menghadapi segala resiko yang akan terjadi dan
berkat bantuan dari paman dan guru saya akhirnya kedua orangtua saya setuju. Saya sangat
menyukai pelajaran sains dan saya juga suka dengan tantangan. Jadi saya memilih Teknik
Kimia karena selain saya memang menyukai pelajaran yang akan di pelajari saya juga
beranggapan bahwa jurusan ini adalah tantangan yang harus saya hadapi dan harus saya
selesaikan. Selain itu, mengingat prospek pekerjaan jurusan Teknik kimia yang cukup luas
juga menjadi pendorong keinginan saya memilih jurusan ini.

Sejak kecil saya memiliki hobi menulis puisi bahkan beberapa kali saya mengikuti
perlombaan cipta dan baca puisi. Pertama kali saya mengikuti lomba puisi yaitu ketika saya
kelas 1 sd dan sejak saat itu saya mulai sering mengikuti berbagai perlombaan dan
alhamdulillah setiap perlombaan yang saya ikuti selalu membuahkan hasil yang memuaskan.
Saya suka menciptakan puisi karena menurut saya dengan menulis dan membuat puisi saya
dapat dengan jujur mencurahkan setiap perasaan yang saya rasakan baik itu suka maupun
duka. Dan puisi sudah seperti menjadi bagian dari hidup saya karena hampir setiap puisi yang
saya ciptakan selalu mencerminkan kisah perjalanan kehidupan saya.

Sepanjang perjalanan kehidupan dan pendidikan saya, keluarga merupakan motivasi


terbesar saya. Ayah saya banyak mengajarkan saya arti kerja keras, tanggung jawab, dan
pantang menyerah. Sedangkan ibu saya banyak mengajarkan saya arti dari kesabaran dan
keikhlasan. Sejauh ini pastinya saya memiliki banyak kendala dalam menghadapi kehidupan
terutama di perkuliahan apalagi di tambah dengan berada jauh dari orangtua. Namun kedua
orang tua selalu memberikan semangat dan dukungan serta doa tulus mereka. Disaat saya
merasa lelah dan terpuruk saya memilih untuk menghubungi kedua orang tua saya dan
menceritakan semua keluh kesah saya. Selain kedua orangtua, sosok kakak dan adik selalu
menjadi pendorong penyemangat saya. Saya ingin segera menyelesaikan perkuliahan saya
dan bekerja sehingga saya mampu untuk menyekolahkan adik-adik saya. Karena kebahagiaan
keluarga saya adalah tujuan utama saya yang mampu membuat saya tetap bertahan sejauh ini.

Anda mungkin juga menyukai