Istilah virus corona merujuk pada virus yang sering ditemukan menginfeksi binatang dan
bias menyebar ke manusia
Virus corona yang saat ini mewabah (SARS-CoV-2) dan menyebabkan penyakit
COVID-19 merupakan jenis virus corona ke-7 yang menginfeksi manusia
Virus corona yang menyerang manusia baru ditemukan pada 1960-an
Pengertian Pandemi :
Masa inkubasi virus corona adalah 2-14 hari , masa inkubasi adalah saat pasien pertama kali
tertular/terpapar virus, hingga menunjukan gejala awal.
https://www.cnnindonesia.com/longform/gaya-hidup/20200313/laporan-mendalam-rumus-
melawan-virus/index.html
PRINSIP UMUM PENCEGAHAN COVID-19
1. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sedikitnya selama 20 detik (cara cuci tangan
yang benar pada buku KIA). Gunakan hand sanitizer berbasis alkohol yang setidaknya
mengandung alkohol 70%, jika air dan sabun tidak tersedia. Cuci tangan terutama setelah
Buang Air Besar (BAB) dan Buang Air Kecil (BAK), dan sebelum makan
2. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang belum dicuci
3. Sebisa mungkin hindari kontak dengan orang yang sedang sakit
4. Saat sakit tetap gunakan masker, tetap tinggal di rumah atau segera ke fasilitas kesehatan
yang sesuai, jangan banyak beraktivitas di luar
5. Tutupi mulut dan hidung saat batuk atau bersin dengan tissue. Buang tissue pada tempat
yang telah ditentukan. Bila tidak ada tissue, lakukan batuk sesuai etika batuk
6. Bersihkan dan lakukan disinfeksi secara rutin permukaan dan benda yang sering disentuh
7. Menggunakan masker adalah salah satu cara pencegahan penularan penyakit saluran
napas, termasuk infeksi COVID-19. Akan tetapi penggunaan masker saja masih kurang
cukup untuk melindungi seseorang dari infeksi ini, karenanya harus disertai dengan usaha
pencegahan lain.
8. Menghindari kontak dengan hewan seperti : kelelawar, tikus, musang atau hewan lain
pembawa COVID-19 serta tidak pergi ke pasar hewan
9. Bila terdapat gejala COVID-19, diharapkan untuk menghubungi telepon layanan darurat
yang tersedia (Hotline COVID-19 : 119 ext 9) untuk dilakukan penjemputan di tempat
sesuai SOP, atau langsung ke RS rujukan untuk mengatasi penyakit ini
10. Hindari pergi ke negara/daerah terjangkit COVID-19
1. Ibu nifas dan keluarga harus memahami tanda bahaya di masa nifas (lihat Buku KIA).
Jika terdapat risiko/ tanda bahaya, maka periksakan diri ke tenaga kesehatan.
2. Pelaksanaan kunjungan nifas pertama dilakukan di fasyankes. Kunjungan nifas kedua,
ketiga dan keempat dapat dilakukan dengan metode kunjungan rumah oleh tenaga
kesehatan atau pemantauan menggunakan media online (disesuaikan dengan kondisi
daerah terdampak COVID-19), dengan melakukan upaya-upaya pencegahan penularan
COVID-19 baik dari petugas, ibu dan keluarga.
3. Periode kunjungan nifas (KF) :
a. KF 1 : pada periode 6 (enam) jam sampai dengan 2 (dua) hari pasca persalinan;
b. KF 2 : pada periode 3 (tiga) hari sampai dengan 7 (tujuh) hari pasca persalinan;
c. KF 3 : pada periode 8 (delapan) hari sampai dengan 28 (dua puluh delapan) hari
pasca persalinan;
d. KF 4 : pada periode 29 (dua puluh sembilan) sampai dengan 42 (empat puluh dua)
hari pasca persalinan.
4. Pelayanan KB tetap dilaksanakan sesuai jadwal dengan membuat perjanjian dengan
petugas. Diutamakan menggunakan MKJP.
5. Ibu nifas yang termasuk pasien dalam ODP/PDP COVID-19 tanpa gejala atau gejala
ringan dapat melakukan isolasi mandiri dirumah/tempat yang ditunjuk khusus. Untuk ibu
nifas dengan status PDP gejala sedang atau berat harus segera dirawat di rumah sakit
(berdasarkan pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi COVID-19). Pasien dengan
COVID-19 yang diketahui atau diduga harus dirawat di ruang isolasi khusus di rumah
sakit. Apabila rumah sakit tidak memiliki ruangan isolasi khusus yang memenuhi syarat
Airborne Infection Isolation Room (AIIR) pasien harus ditransfer secepat mungkin ke
fasilitas di mana fasilitas isolasi khusus tersedia.
Berikut rekomendasi dan panduan untuk ibu hamil dan menyusui agar tidak terpapar Covid-19 :
1. Mengonsumsi makanan yang bergizi dan sehat beserta vitamin bagi ibu hamil.
2. Hindari keluar rumah apabila tidak diperlukan. Apabila harus keluar rumah, kenakan
pakaian tertutup rapat dan masker. Sekembalinya dari rumah, bersihkan badan segera
dengan mandi, dan jangan dekati anak sebelum membersihkan badan.
3. Hindari berada di keramaian. Upayakan menjaga jarak--paling tidak satu meter--satu sama
lain apabila di tengah keramaian.
4. Apabila pada ibu menyusui terdapat gejala flu, demam, sewaktu memberikan ASI,
sebaiknya tidak diberikan secara langsung, melainkan dipompa terlebih dahulu dan
diberikan melalui peralatan lainnya (sendok, dot botol, dan lain sebagainya).
5. Segera periksakan diri ke dokter apabila merasa kurang sehat dan memiliki gejala mirip flu.
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20200317151323-284-484235/5-panduan-bagi-ibu-
hamil-dan-menyusui-saat-wabah-corona
Ibu nifas masuk dalam kategori yang rentan terhadap infeksi virus COVID-19. Salah satu
penyebabnya ialah mereka memiliki imunitas yang rendah karena perubahan hormone. Oleh
karena itu berikut beberapa cara untuk meningkatkan daya tahan tubuh :
Sumber : https://www.haibunda.com/menyusui/20200313113549-54-85332/tips-meningkatkan-
daya-tahan-tubuh-bagi-ibu-menyusui
Ibu nifas memerlukan nutrisi dan cairan untuk pemulihan kondisi kesehatan setelah
melahirkan, cadangan tenaga serta untuk memenuhi produksi air susu. Ibu nifas dianjurkan untuk
memenuhi kebutuhan akan gizi sebagai berikut:
1. Kalori
Kebutuhan kalori pada masa menyusui sekitar 400-500 kalori. Wanita dewasa
memerlukan 1800 kalori per hari. Sebaiknya ibu nifas jangan mengurangi kebutuhan
kalori, karena akan mengganggu proses metabolisme tubuh dan menyebabkan ASI rusak.
2. Protein
Kebutuhan protein yang dibutuhkan adalah 3 porsi per hari. Satu protein setara dengan
tiga gelas susu, dua butir telur, lima putih telur, 120 gram keju, 1 ¾ gelas yoghurt, 120-
140 gram ikan/daging/unggas, 200-240 gram tahu atau 5-6 sendok selai kacang.
4. Magnesium
Magnesium dibutuhkan sel tubuh untuk membantu gerak otot, fungsi syaraf dan
memperkuat tulang. Kebutuhan megnesium didapat pada gandum dan kacang-kacangan.
6. Karbohidrat Kompleks
Selama menyusui, kebutuhan karbohidrat kompleks diperlukan enam porsi per hari. Satu
porsi setara dengan ½ cangkir nasi, ¼ cangkir jagung pipil, satu porsi sereal atau oat, satu
iris roti dari bijian utuh, ½ kue muffin dari bijian utuh, 2-6 biskuit kering atau crackers, ½
cangkir kacang-kacangan, 2/3 cangkir kacang koro, atau 40 gram mi/pasta dari bijian
utuh.
Lemak
7. Garam
Selama periode nifas, hindari konsumsi garam berlebihan. Hindari makanan asin seperti
kacang asin, keripik kentang atau acar.
8. Cairan
Konsumsi cairan sebanyak 8 gelas per hari. Minum sedikitnya 3 liter tiap hari. Kebutuhan
akan cairan diperoleh dari air putih, sari buah, susu dan sup.
9. Vitamin
Kebutuhan vitamin selama menyusui sangat dibutuhkan. Vitamin yang diperlukan antara
lain:
a. Vitamin A yang berguna bagi kesehatan kulit, kelenjar serta mata. Vitamin A
terdapat dalam telur, hati dan keju. Jumlah yang dibutuhkan adalah 1,300 mcg.
b. Vitamin B6 membantu penyerapan protein dan meningkatkan fungsi syaraf.
Asupan vitamin B6 sebanyak 2,0 mg per hari. Vitamin B6 dapat ditemui di
daging, hati, padi-padian, kacang polong dan kentang.
c. Vitamin E berfungsi sebagai antioksidan, meningkatkan stamina dan daya tahan
tubuh. Terdapat dalam makanan berserat, kacang-kacangan, minyak nabati dan
gandum.