Tata Cara Penyitaan
Tata Cara Penyitaan
2/April/2014
77
Lex Crimen Vol. III/No. 2/April/2014
78
Lex Crimen Vol. III/No. 2/April/2014
79
Lex Crimen Vol. III/No. 2/April/2014
tanpa menunjukan lebih dahulu tanda tanda tangan, penyidik membuat catatan
pengenalnya, orang yang hendak disita tentang hal itu serta menyebut alasan –
berhak menolak tindakan dan pelaksanaan alasan penolakan membubuhkan tanda
penyitaan. tangan pada berita acara.
c. Memperlihatkan benda yang akan disita f. Menyampaikan turunan berita acara
(Pasal 129 KUHAP). penyitaan
Penyidik harus memperlihatkan benda Setelah berita acara penyitaan ditanda
yang akan disita kepada orang dari mana tangani oleh para pihak sebagai tersebut
benda itu akan disita, atau kepada orang Pasal 129 ayat (2) KUHAP, kemudian
bersangkutan, dapat juga memperlihatkan turunannya/tembusannya disampaikan
benda itu terhadap keluarganya. Hal ini kepada atasan penyidik dan kepada orang
untuk sekedar menjamin adanya kejelasan dari mana benda itu disita atau keluarganya
atas benda yang disita, dan dapat meminta serta kepala desa/lurah/ketua RT (pasal 129
keterangan kepada mereka mengenai asal- KUHAP)
usul benda yang akan disita. g. Membungkus benda sitaan
d. Penyitaan dan memperlihatkan benda Terhadap benda sitaan sebagaimana
sitaan harus disaksikan kepala desa dan yang dimaksud dalam Pasal 38 jo 39 jo 129
dua orang saksi. KUHAP dilakukan pembungkusan/
Syarat atau tata cara selanjutnya, penyegelan barang bukti. Sebelum benda
adanya kesaksian dalam penyitaan dan sitaan/barang bukti dilakukan
memperlihatkan barang yang akan disita, pembungkusan terlebih dahulu harus
dengan ketentuan ini, pada saat penyidik dicatat mengenai berat dan jumlah
akan melakukan penyitaan, penyidik harus menurut jenisnya, ciri dan sifat khas,
membawa saksi-saksi ke tempat tempat, hari dan tanggal penyitaan,
pelaksanaan sita. Saksi penyitaan itu identitas orang darimana benda itu disita.
sekurang-kurangnya terdiri dari tiga orang. Ketentuan itu sangat wajar karena untuk
Saksi pertama ialah kepala desa atau ketua menjaga dan memelihara barang sitaan
lingkungan (RT/RW) dan ditambah dua dengan cermat dan baik, sebagaimana
orang saksi lainnya yang merupakan warga layaknya barang kita sendiri. Sebab
lingkungan yang bersangkutan. Kehadiran alangkah tragisnya apabila kesalahan
ketiga saksi dimaksud ialah untuk melihat tersangka tidak terbukti atau barang yang
dan mempersaksikan jalannya penyitaan. disita tidak tersangkut atau terlibat dalam
Menyaksikan benda apa yang disita, tindak pidana yang dilakukan tersangka
menyaksikan bahwa benda yang disita atau yang paling sedih lagi, benda sitaan itu
benar-benar diperlihatkan kepada si tersita ternyata memang tersangkut dalam tindak
atau keluarganya, dan terakhir semua saksi pidana, tetapi benda itu adalah milik saksi
ikut menandatangani berita acara. yang menjadi korban tindak pidana
e. Membuat berita acara penyitaan tersebut dan pada saat putusan
Penyidik membuat berita acara memerintahkan pengembalian barang bukti
penyitaan yang dibacakan dihadapan orang sitaan kepada saksi/korban (misalnya kasus
dari mana benda itu disita atau keluarganya pencurian), ternyata benda tersebut sudah
dengan disaksikan kepala desa/lurah/ketua rusak atau tidak bisa lagi dimanfaatkan.
RW/ketua RT dan dua orang warga Dalam hal benda sitaan tidak mungkin
setempat, kemudian ditandatangani dibungkus, penyidik memberikan catatan
penyidik dan orang yang menguasai benda sebagaimana dimaksud dalam pasal 130
yang disita {Pasal 129 ayat (2) KUHAP}. ayat (1) diatas lebel yang ditempelkan dan
Apabila orang yang bersangkutan atau atau dikaitkan pada benda sitaan tersebut
keluarganya tidak mau membubuhkan (Pasal 130 ayat (2) KUHAP).
80
Lex Crimen Vol. III/No. 2/April/2014
2. Penyitaan dalam keadaan perlu dan harus diikuti tata cara dan prosedur yang
mendesak. ditentukan pada Pasal 128, Pasal 129, dan
Prosedur tata cara dalam keadaan yang Pasal 130 KUHAP, adalah :
sangat perlu dan mendesak : Harus menunjukan tanda pengenal
a. Tanpa "surat izin" dari Ketua Pengadilan kepada orang darimana benda tersebut
Negeri. disita atau terhadap keluarganya,
Penyidik tidak perlu lebih dahulu Memperlihatkan benda yang disita baik
melapor dan meminta surat izin dari ketua kepada orang yang bersangkutan atau
pengadilan. Maka dalam keadaan yang keluarganya dan kepada saksi-saksi,
sangat perlu harus segera bertindak, Penyitaan harus disaksikan oleh kepala
penyidik langsung mengadakan penyitaan desa atau kepala lingkungan ditambah
tanpa permintaan izin dan surat izin dari lagi dua orang saksi dari tempat
ketua pengadilan negeri. Dengan demikian lingkungan penyitaan.
bilamana penyidik "harus segera bertindak" Membuat berita acara penyitaan serta
dan tidak mungkin untuk mendapatkan membacakan terlebih dahulu berita
surat izin terlebih dahulu, dalam keadaan acara tersebut kepada orang darimana
seperti inilah penyitaan dilakukan tanpa benda itu disita atau terhadap
surat izin ketua pengadilan negeri. keluarganya dan saksi-saksi.
b. Penyitaan dalam keadaan perlu dan Kemudian setelah berita acara
mendesak hanya terbatas atas benda dibacakan, barulah masing-masing
bergerak saja. mereka membubuhkan tanda tangan.
Obyek penyitaan dalam keadaan sangat Dan apabila orang yang bersangkutan
perlu dan mendesak sangat dibatasi, hanya atau keluarganya tidak bersedia
meliputi benda yang bergerak saja. Tujuan membubuhkan tanda tangan, hal itu
alasan pembuat undang-undang untu harus dicatat oleh penyidik pada berita
membatasi obyek penyitaan yang seperti acara setelah menuliskan alasan
ini, tidak lain oleh karena belum ada izin penolakan tanda tangan dimaksud,
dari ketua pengadilan negeri. Sehingga Turunan berita acara disampaikan
timbul pendapat, penyitaan dalam keadaan kepada pihak atasan penyidik, kepada
sangat perlu dan mendesak belum orang darimana benda itu disita atau
sempurna landasan hukumnya, karena keluarganya, dan kepada kepala desa,
hanya benda yang bergerak yang mudah Benda sitaan dibungkus sebagaimana
untuk dilenyapkan atau dilarikan tersangka. halnya pada pembungkusan benda
c. Wajib segera melaporkan tindakan sitaan seperti biasa yang diatur pada
penyitaan kepada ketua pengadilan Pasal 130 ayat (2).
negeri setempat guna mendapatkan
persetujuan. 3. Penyitaan dalam keadaan tertangkap
Setelah penyitaan terlaksana, berhasil tangan.
atau tidak penyidik wajib segera Tertangkap tangan adalah
melaporkan kepada ketua pengadilan tertangkapnya seseorang pada waktu
setempat sambil meminta persetujuan dari sedang melakukan tindak pidana, atau
beliau. 3 dengan segera sesudah beberapa saat
Ketiga hal itulah yang khusus dalam tindak pidana itu dilakukan, atau sesaat
penyitaan yang dilakukan dalam keadaan kemudian diserukan oleh khalayak ramai
sangat perlu dan mendesak. Selebihnya, sebagai orang yang melakukannya, atau
apabila sesaat kemudian padanya
3
Ibid, hal 292 ditemukan benda yang diduga keras telah
81
Lex Crimen Vol. III/No. 2/April/2014
82
Lex Crimen Vol. III/No. 2/April/2014
83
Lex Crimen Vol. III/No. 2/April/2014
yang bersangkutan mengirimkan surat izin Mungkin ada saja ketua pengadilan
peyitaan yang dikeluarkan ketua pengadilan negeri yang merasa dirinya dilangkahi,
negeri kepada penyidik yang dimintainya karena barang yang disita terletak di daerah
bantuan. Dan penyidik tersebutlah yang hukumnya tapi izin penyitaan dikeluarkan
akan melaporkan atau memberitahukan oleh ketua pengadilan negeri yang
penyitaan kepada ketua pengadilan negeri sedaerah hukum dengan penyidik yang
di tempat mana penyitaan akan dilakukan. melakukan penyitaan. Tapi sifat seperti itu
Demikian juga mengenai syarat-syarat lain, tidak proporsional untuk seorang pejabat
akan diselesaikan pemenuhan syaratnya penegak hukum, karena terlampau
oleh penyidik yang dimintai bantuan, baik mengedepankan keakuan dirinya dan
mengenai saksi, pembuatan berita acara jabatannya daripada kepentingan
penyitaan, pembungkusan. pelayanan hukum dan kepentingan umum.
Penafsiran ini sejalan dengan prosedur
hukum acara perdata tentang pelaksanaan PENUTUP
penyitaan benda diluar daerah hukum Kesimpulan
pengadilan negeri. Surat penetapan 1. Tata cara penyitaan barang bukti Tindak
dikeluarkan oleh ketua pengadilan negeri Pidana menurut KUHAP dapat dilakukan
yang berkepentingan. Dan berdasarkan dengan beberapa cara, yaitu sebagai
surat penetepan itulah dimintakan bantuan berikut :
kepada ketua pengadilan negeri setempat - Tata cara penyitaan biasa, Penyitaan
dimana benda berada. Jadi hal seperti ini dengan bentuk dan prosedur biasa
pun dijumpai dalam penyitaan perkara inilah merupakan aturan umum
perdata. Sekalipun barang yang hendak penyitaan.
disita berada di luar daerah hukum - Tata cara penyitaan dalam keadaan
pengadilan negeri yang berkepentingan, perlu dan mendesak.
surat penetapan penyitaan dikeluarkan - Tata cara penyitaan dalam keadaan
oleh pengadilan negeri yang tertangkap tangan.
berkepentingan, bukan oleh ketua - Penyitaan tidak langsung
pengadilan negeri tempat dimana barang - Penyitaan terhadap surat atau tulisan
itu terletak. Dengan dukungan lain.
perbandingan ini, semakin kuatlah landasan 2. Tata cara penyitaan barang bukti di luar
peng-analogian Pasal 36 jo Pasal 33 KUHAP daerah hukum penyidik dapat dilakukan
tentang pelaksanaan penyitaan diluar dengan melakukan penafsiran analogi
daerah hukum penyidik dengan tatacara :6 dengan peraturan yang dirumuskan
Surat izin penyitaan dimintakan dan Pasal 36 KUHAP, penyidik yang
dikeluarkan oleh ketua pengadilan bersangkutan dapat mempergunakan
negeri yang sedaerah hukum dengan aturan-aturan penggeledahan diluar
penyidik yang bersangkutan. Bukan wilayah hukum penyidik menjadi
daerah ketua pengadilan negeri yang di aturan-aturan yang berlaku pada
daerah hukumnya terletak barang yang tindakan penyitaan diluar wilayah
hendak disita. hukum penyidik yang bersangkutan.
Melaporkan penyitaan kepada ketua Tindakan penggeledahan dan penyitaan
pengadilan negeri yang di daerah itu pada hakekatnya merupakan dua
hukumnya terletak barang yang hendak macam upaya paksa yang dalam praktik
disita. hukum pada umumnya selalu
mempunyai kepentingan yang sama
yaitu untuk kepentingan pembuktian
6
Ibid, hal 319 dan kedua macam upaya paksa
84
Lex Crimen Vol. III/No. 2/April/2014
85