Analisis Total Harmonic Distortion THD A
Analisis Total Harmonic Distortion THD A
Abstract - With the standard IEEE 519-1992 antar fasa membentuk 120˚. jika terjadi
Refers harmonics can be identified by comparing the ketidakseimbangan maka di titik netral akan mengalir
measurement results with those standards so it can be arus yang menyebabkan adanya losses daya pada
known whether a certain point (point of common sistem tenaga listrik. Menurut standar IEEE Std 446-
coupling) are harmonics. Where the percentage of 1980 ketidakseimbangan beban yang diijinkan adalah
allowable voltage below 69 kV attached to harmonic 5%. Pada sistem 3 phasa beban non-linier, distorsi
voltage is 5% while for Total Harmonic Distortion harmonisa akan menyebakan kondisi tak seimbang.
(THD%)current is 15% .with their harmonic currents Menurut IEEE Standard 519-1992, IHD tegangan
will produce additional power to function improperly. tidak boleh melebihi 3% dan untuk THD tegangan
So that power quality will be bad and may result in an tidak boleh melebihi 5 %. Sedangakan untuk
increase in the value of energy used. harmonisa arus batas toleransi THD arus adalah
One cause of the power loss is three fasa.Normal load sebesar 15 %. Tujuan dari penelitian ini diharapkan
imbalance, phase R, Sdan T should the same and the akan diperoleh hasil sebagai berikut :
angles formed equally between phases which form a 1. Dapat mengetahui nilai %THD arus
120˚. If the loads are conducive diketidakseimbangan, 2. Menentukan dan menghitung kerugian teknis akibat
then at the point of neutral current is generated not adanya Total Harmonic Distortion( THD % ) arus
only from an imbalance of the load, but rather, that of terhadap kualitas daya
triplen harmonics or multiples of three odd harmonics
(3rd harmonic, 9th, 15th) which tzero harmonic II. TINJAUAN PUSTAKA
sequences.
At peak periods, according to calculations of the
2.1. Kualitas Daya Listrik
average neutral current arising from zero-order
Menurut standard IEEE (Institute of
harmonics is at 100.02 A. Meanwhile, when the
Electrical and Electronics Engineer), kualitas daya
average load neutral currents arising from 87.85
didefinisikan sebagaisebagai konsep dari daya dan
harmonisa.Oleh because it can be concluded that
pentanahan perlatan elektronik yang sensitif untuk
besides causing the neutral current load imbalance is
kesesuaian pemakain pada peralatan. Power Quality
zero order harmonics (3,9,15, .. etc) and in this
merupakan perlengkapan listrik yang diperbolehkan
condition harmonics dominate the flow of neutral
pada tiap fungsi peralatan yang diharapkan oleh
current than a load imbalance. At the time of peak
pemakai tanpa adanya rugi – rugi yang mempengaruhi
load can be found that the total loss of power is
performance atau sesuai dengan yang
48,96kW with the percentage of technical losses
diharapkan,Kualitas Daya tersebut dipengaruhi oleh
amounted to 29.58% of the power used. Meanwhile,
penggunaan jenis beban tertentu yang dapat
when the average load was found that the total loss of
mengakibatkan turunnya efisiensi. Jenis beban-beban
power is 43,18kW with lossesnya percentage
yang mempengaruhi kualitas daya listrik adalah beban-
amounted to 29.23% of the power used on the average
beban induktif dan beban non-linier.
load time.
Kualitas Daya yang buruk antara lain
.
terjadi karena rugi – rugi yang terlalu besar dan
pengaruh harmonisa akibat beban – beban non linier
Keywords : Total Harmonic Distortion( THD %
yang mengakibatkan kondisi tidak normal pada sistem.
)Current, Power Quality
Pada sistem 3 fasa non linier, distorsi harmonisa akan
menyebabkan kondisi tak seimbang pada sistem.
I. PENDAHULUAN
2.2. Transformator
1.1 Latar Belakang Transformator adalah suatu alat listrik yang
dapat memindahkan dan mengubah energy listrik dari
Ketidakseimbangan adalah gejala perbedaan besarnya satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik
tegangan dan arus dalam sistem tiga fasa serta sudut yang lain melalui suatu gandengan magnet dan
fasanya. (Roger C. Dugan, 1996). Salah satu penyebab berdasarkan prinsip induksi-elektromagnet.* (*Zuhal,
losses daya ialah ketidakseimbangan beban. Dasar Teknik Tenaga Listrik).Transformator terdiri
Ketidakseimbangan beban ini mengakibatkan arus atas sebuah inti, yang terbuat dari besi berlapis dan dua
antar fasa tidak seimbang. Padahal untuk keadaan buah kumparan, yaitu kumparan primer dan kumparan
normalnya, fasa R,S dan T harus mempunyai besar sekunder.Penggunaan transformator yang sederhana
yang sama dan sudut yang terbentuk juga sama yaitu dan handal memungkinkan dipilihnya tegangan yang
sesuai dan ekonomis untuk tiap-tiap keperluan serta ke-3.Standar harmonisa menurut IEEE 519 tahun 1992
merupakan salah satu sebab penting bahwa arus bolak- untuk THD arus adalah maksimal sebesar 8 %
balik sangat banyak dipergunakan untuk pembangkitan sedangkan untuk THD tegangan adalah 8 %
dan penyaluran tenaga listrik.
Prinsip kerja transformator adalah Tabel 2.1 Standar Harmonisa Arus
berdasarkan hukum Ampere dan hukum Faraday,
yaitu: arus listrik dapat menimbulkan medan magnet
dan sebaliknya medan magnet dapat menimbulkan arus
listrik. Jika pada salah satu kumparan pada
transformator diberi arus bolak-balik maka jumlah
garis gaya magnet berubah-ubah. Akibatnya pada sisi
primer terjadi induksi. Sisi sekunder menerima garis
gaya magnet dari sisi primer yang jumlahnya berubah-
ubah pula. Maka di sisi sekunder juga timbul induksi,
akibatnya antara dua ujung terdapat beda tegangan.
Konstruksi dan Prinsip Kerja transformator
tiga fasa.Sebuah transformator 3 fasa dapat diperoleh
dari 3 buah transformator satu fasa atau unit ( sumber : Standar IEEE 519 – 1992)
transformator 3 fasa. Jika suplai 3 fasa yang digunakan
adalah , dan dan masing-masing menghasilkan Tabel 2.2 batas distorsi tegangan harmonisa
maksimum
fluks ( , dan ) yang masing-masing fluks beda
fasa 120º, maka berdasarkan hukum faraday pada
lilitan primer dan lilitan sekunder masing-masing akan
menghasilkan ggl induksi dan masing-masing fasa juga
berjarak 120º.
Transformator yang digunakan pada Laporan
Tugas Akhir ini adalah transformator yang berada di
kampus 2 Politeknik Negeri Malang dengan trafo 3
fasa dan daya nominal 500 kVA. Adapun spesifikasi ( sumber : Standar IEEE 519 – 1992)
transformator adalah sebagai berikut :
Merek : UNINDO Gelombang non sinusoidal di atas dapat terbentuk
Jenis Trafo : Transformator 3 fasa dengan menjumlahkan gelombang – gelombang
Frekuensi : 50 Hz sinusoidal, seperti terlihat pada gambar ini :
Daya nominal : Primer : 500 kVA,
Sekunder: 500 kVA
Bentuk Hubungan : DYN5
Tegangan Nominal : Primer : 20.000 V
Sekunder : 400 V
Arus Nominal : Primer : 14,4 A
Sekunder : 720 A
Tegangan Hubung Singkat : 4 %
Jumlah Berat : 1830 Kg
Berat Minyak : 450 Kg
b) Kesimpulan:
Kesimpulan adalah hasilanalisa dengan
membandingkan dengan standar yang ada atau
peraturan- peraturan instalasi.
IV.PEMBAHASAN
Gambar 2.2. Bentuk gelombang harmonisa pada tiap 4.1 THD Arus
orde.*) Pada pembahasan ini, kami menggunakan standar
IEEE. IEEE 519-1992 tentang standar THD Arus
3. *) Handbook Power Quality Sankaran
adalah sebagai berikut:
= x 100%
= 29,23 %
Jadi rugi daya yang muncul adalah sebesar 29,23%
Gambar 4.1 Grafik THD Arus dari daya terpakai pada
waktu beban rata-rata.