Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Serambi PTK , Volume V, No.

2, Desember 2018 ISSN : 2355 - 9535

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Project Based Learning di


SMK Negeri 1 Bireun
Ramlah Rakam

SMK Negeri 1 Bireun


Email: ramlah.r@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua
siklus, dengan mengambil subjek XI TAV SMK Negeri 1 Bireuen sebanyak 25
orang, yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Penerapan Rangkaian
Elektronika melalui penerapan model pembelajaran Project Based Leraning.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan observasi. Adapun
instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data kognitif adalah tes
obejektiv, ranah afektif dikumpulkan dengan menggunakan lembar observasi
dan data psikomotor dikumpulkan melalui unjuk kerja dan produk. Data yang
diperoleh kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif
kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan
ketuntasan klasikal dari pretest sebesar 56% dengan rata-rata 66,4 meningkat
pada siklus I sebesar 72% dengan rata-rata 75,07, dan meningkat pada siklus II
sebesar 88% dengan rata-rata 86,13. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
penerapan model pemelajaran Project Based Learning dapat meningkatkan
hasil belajar Penerapan Rangkaian Elektronika pada siswa kelas XI TAV di
SMK Negeri 1 Bireuen.
Kata Kunci: Project Based Learning, Penerapan Rangkaian Elektronika.

PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus di penuhi dalam kehidupan
bermasayarakat, berbangsa dan bernegara. Peranan pendidikan merupakan lembaga
yang berusaha membangun masayarakat dan watak bangsa secara berkesinambungan.
Pendidikan merupakan salah satu bagian dalam pembangunan nasional, dengan
mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan dalam memperoleh pendidikan
yang bermutu tinggi bagi seluruh rakyat Indonesia menuju terciptanya seluruh rakyat
Indonesia yang berkualitas.
Pengajar atau guru mengemban tugas yang berat untuk tercapainya tujuan
pendidikan nasional yaitu meningkatkan kualitas manusia Indonesia. Sejalan dengan
itu pendidikan nasional diharapkan mampu mewujudkan manusia-manusia
pembangunan dan membangun dirinya sendiri serta bertanggung jawab atas
pembangunan bangsa.
Di SMK Negeri 1 Bireuen memiliki 6 Program Keahlian yaitu: (1) Teknik
Bangunan: (2) Teknik Kelistrikan; (3) Teknik Pemesinan; (4) Teknik Otomotif; (5)
Teknik Komputer dan Jaringan; dan (6) Teknik Audio Video. Kompetensi Teknik
Audio Video merupakan salah satu jurusan yang memiliki jumlah siswa yang stabil
setiap tahunnya karna banyak diminati oleh siswa. Dijurusan Teknik Audio Video
khususnya di kelas XI TAV terdapat satu mata pelajaran yang diajarkan oyaitu
1
Ramlah Rakam

penerapan rangkaian elektronika yang dinilai merupakan mata pelajaran yang sangat
penting untuk kelanjutan proses pembelajaran ke tingkat yang lebih tinggi.
Dari hasil observasi dan wawancara peneliti dengan siswa pada mata pelajaran
penerapan rangkaian elektonika di kelas XI TAV SMK Negeri 1 Bireuen masih
mengalami kendala, dimana hasil belajar belajar yang dicapai belum memenuhi criteria
ketuntasan minimal belajar yang ditentukan. Adapun permasalahan yang ditemukan
oleh peneliti setelah melakukan observasi dan wawancara adalah hasil belajar yang
dicapai siswa pada mata pelajaran penerapan rangkaian elektronika masih rendah,
dimana hasil ranah kognitif dari 25 siswa terdapat 17 siswa atau 68% belum tuntas dan
hasil ranah afektif dari 25 siswa terdapat 6 siswa atau 24% siswa yang sudah tuntas
sedangkan hasil pada ranah psikomotor dari 25 siswa terdapat 13 siswa atau 52%
belum tuntas dengan criteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditentukan adalah 80.
Selain itu kendala yang peneliti temukan pada ranah afektif yaitu dari pengamatan
peneliti temukan pada ranah afektif yaitu dari pengamatan peneliti hanya 6 atau 24%
siswa yang disiplin dalam mengikuti pelajaran di kelas dan kendala pada ranah kognitif
terlihat pada saat pemahaman materi yang diberikan oleh guru terlihat hanya 8 orang
atau setera sebanyak 32% siswa yang memahami materi serta kendala pada ranah
psikomotor terlihat pada saat siswa melakukan praktikum hanya 12 orang atau 48%
yang memilki keterampilan dalam mengolah bahan praktikum sehingga berimplikasi
dengan tidak tepatnya waktu dalam menyelesaikan hasil dari praktikum.
Dari permasalahan di atas dapat diketahui bahwa model pembelajaran yang
digunakan sebelumnya masih belum baik digunakan karena tergambar dari hasil belajar
siswa pada ketiga ranah yang dinilai, yaitu ranah afektif, kognitif dan psikomotorik
yang tergolong masih rendah sehingga diperlukan model pembelajaran yang dapat
membantu dan meningkatkan serta menggantikan model pembelajaran sebelumnya.
Salah satu model pemelajaran yang tepat digunakan pada mata pelajaran penerapan
rangkaian elektronika adalah model project based learning, karena model pembelajaran
ini dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah, kemampuan
siswa dalam studi pustaka, kolaborasi, dan keterampilan siswa sehingga diharapkan
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI TAV SMK Negeri 1 Bireuen pada
mata pelajaran penerapan rangkaian elektronika.
Hasil penelitian Karnawati (2014) ditemukan bahwa penerapan model
pembelajaran project based learning dapat meningkatkan hasil belajar ditandai dari
perbaikan dari jumlah siswa yang mencapai ketuntasan minimal (KKM) pada sisklus I
mencapai 70% meningkat pada siklus II menjadi 97%. Yusuf, F.M., (2015) menyatakan
bahwa pembelajaran berbasis proyek dalam kegiatan lesson study dapat meningkatkan
kemampuan kognitif dan dan aktifitas siswa yang pada akhirnya memudahkan
pemahaman siswa pada suatu materi sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Untuk itu peneliti tertarik untuk melakukan sebuah penelitian tindakan kelas
(PTK) yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Penerapan Rangkaian
Elektronika kelas XI TAV di SMK Negeri 1 Bireuen.

METODE PENELTIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau
class room research. Model yang dipilih pada penelitian ini adalah model Suharsimi
2
Jurnal Serambi PTK , Volume V, No.1, Juni 2018 ISSN : 2355 -9535

Arikunto yang mengemukakan bahwa PTK dapat dirangkum secara garis besar sebagai
berikut: bahwa terdapat empat pelaksanaan tahapan yang lazim dilalui yaitu’ (1)
perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. (Suharsimi Arikunto
dalam Paizaluddin dan Ermalinda, 2014:33).
Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XI TAV semester ganjil
di SMK Negeri 1 Bireuen Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 25 siswa.
Variable penelitian ini adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Menurut Hatch dan Faraday (dalam Sugiyono, 2014:60) “secara teoritis variable
penelitian dapat didefinisikan sebagai atribut seorang atau obyek dengan obyek
lainnya”. (Sugiyono 2014:61).
Data yang dikumpulkan untuk dianalisis adalah data hasil belajar penerapan
rangkaian elektronika dengan materi tentang komponen semikonduktor empat lapis dan
kompenen sensor dan transduser. Berdasarkan permendikbud No. 66 Tahun 2013
tentang standar penilaian, maka pada penilaian kurikulum 2013 menggunakan penilaian
autentik pada proses dan hasil yang mencakup 3 aspek penilaian, yaitu pengetahun,
(kognitif), sikap (afektif) dan keterampilan (psikomotor). Data terkait pengetahuan
siswa dikumpulkan dengan instrument berupa tes yang diberikan disetiap akhir siklus,
data dari sikap siswa dikumpulkan dengan instrument berupa observasi penilaian sikap
dan data keterampilan siswa dikumpulkan dengan instrument berupa observasi
(pengamatan) praktik. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
dapat dilihat seperti tabel 1 di bawah ini.

Tabel 1. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data


No Jenis Data Sumber Metode dan Pengumpulan Waktu
Data Data Pemberian
1 Kognitif Siswa Tes (Pilihan Ganda) Akhir Siklus Idan
Siklus II
2 Afektif Siswa Obsrvasi (Penilaian Sikap) Pada saat Siklus I
dan Siklus II
3 Psikomotor Siswa Observasi (Penialai Praktik) Pada saat Siklus I
dan Siklus II

Tes merupakan alat pengukur data yang berharga dalam penelitian. Teknik
pengumpulan data penilaian kognitif pada penelitian ini menggunakan metode tes
pilihan ganda. Menurut Arikunto (2013:179) tes objektif atau pilihan ganda adalah
tes yang dalam pemerikaannya dapat dilakukan secara objektif. Tes pilihan ganda
terdiri atas sebuah pernyataan atau kalimat yang belum lengkap, kemudian diikuti
oleh sejumlah pernyataan atau bentuk yang dapat digunakan untuk melengkapinya.
Dari sejumlah “pelengkap” tersebut hanya satu yang tepat, yang lain merupakan
pengecoh..

Tabel 2. Rubrik Penilai Kognitif


No Skor Kriteria
1 1 Memilih jawaban yang benar
2 0 Memilih jawaban yang tidak benar atau tidak memilih
jawaban
3
Ramlah Rakam

Untuk data nilai sikap siswa, dinilai melalui observasi penilaian sikap siswa pada
saat proses belajar mengajar. Bentuk penilaian berupa nontes dapat digunakan untuk
mengukur domain afektif. Dalam penelitian ini, untuk penilaian afektif menggunakan
instrumen berupa observasi penilaian afektif. Menurut Sugiyono (2014:203) teknik
pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan
prilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak
terlalu besar. Ada beberapa macam teknik skala yang bisa digunakan dalam instrument
observasi penilaian afektif, salah satunyanya adalah skala Linkert. Berikut
criteria/rubric penilaian afektif disajikan pada tabel 3

Tabel 3. Kriteria/Rubrik Penilaian Afektif


No Indikator Skor
1 Spritual 1–5
2 Jujur 1–5
3 Disiplin 1–5
4 Tanggung Jawab 1–5
5 Toleransi 1–5
6 Gotong Royong 1–5
7 Santun 1–5
8 Percaya Diri 1–5

Indikator keberhasilan yang harus dicapai pada penelitian ini adalah Hasil
belajar siswa dalam pembelajaran secara klasikal di harapkan tercapai 85%.
Bilamana indikator keberhasilan tersebut telah terpenuhi atau target tercapai maka
siklus penelitian dihentikan. Untuk lebih jelasnya tentang indikator keberhasilan
dilihat pada tabel 4.

Tabel 4. Indikator Keberhasilan Penelitian


No Indikator Deskriptor Target yang Diinginkan
Tindakan
1 Hasil Belajar Penilaian 85% dari 25 siswa kelas XI
Hasil Belajar TAV mencapai skor di atas
KKM yaitu 80

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pada penelitian ini yang diukur adalah hasil belajar Penerapan Rangkaian
Elektronika melalui penerapan model pembelajaran project based learning dengan
materi semikonduktor empat lapis dan sensor dan tranduser. Penelitian ini dirancang
melalui dua siklus yang terdiri dari siklus I dan siklus II. Pada siklus I terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi siklus I. apabila pada siklus I
belum mencapai criteria ketuntasan minimal yang ditetapkan maka akan dilanjutkan ke
siklus II yang juga terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi
siklus II.
Sebelum pelaksanaan siklus I dilakukan tes pengetahuan awal (pre test) untuk
mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam mata pelajaran penerapan rangkaian

4
Jurnal Serambi PTK , Volume V, No.1, Juni 2018 ISSN : 2355 -9535

elektronika. Pemberian pre test dilakukan sebelum tindakan siklus I berisikan tentang
rangkuman umum terkait materi pelajaran penerapan rangkaian elektronika. Dari 25
siswa yang mengikuti tes penetahuan awal (pre test) diperoleh jumlah skor seluruh
siswa adalah 1760 dan nilai rata-rata hasil belajarnya adalah 66,4 dengan ketuntasan
klasikal mencapai 56%, dari data tersebut dapat diketahui bahwa ketuntasan klasikal
hasil tes pengetahuan awal siswa belum mencapai 85%, dimana hanya 11 orang siswa
yang sudah tuntas, sedangkan 14 orang siswa tidak tuntas. Sehingga perlu dilakukan
tindakan siklus I yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap pelajaran penerapan rangkaian
elektronika dengan penerapan model pembelajaran project based learning. Adapun rata-
rata hasil belajar siswa pada siklus I diperoleh sebesar 75,07 dengan ketuntasan klasikal
sebesar 72%. Karena hasil ketuntasan klasikal pada siklus I belum mencapai target
yang diharapkan yaitu 85%, maka penelitian dilanjutkan ke siklus II dengan melakukan
perbaikan pembelajaran yang sesuai dengan kendala-kendala yang dihadapi pada siklus
I. adapun kendala yang dihadapai pada siklus I adalah siswa masih belum terbiasa
belajar dengan menggunakan model pembelajaran project based learning yang
digunakan selama proses pembelajaran. Sedangkan upaya yang dilakukan untuk
mengatasi permasalah tersebut yaitu menjelaskan secara lebih terperinci mengenai
model pembelajaran project based learning dan langkah-langkahnya.
Saat pembelajaran di kelas terdapat beberapa siswa dalam proses pembelajaran
yang masih kurang berkonsentrasi dalam belajar dan cenderung berbincang dan
bermain-main dengan teman sebangkunya. Adapun upaya untuk meningkatkan
konsentrasi siswa saat pemberian materi yaitu dengan lebih aktif dan lebih tanggap
melihat situasi yang ada dan memberikan peringatan kecil pada siswa yang kurang
focus dalam proses pembelajaran baik itu dengan memberi sebuah pertanyaan ataupun
memberikan poin tambahan pada siswa yang kurang aktif bertanya dan menjawab.
Berdasarkan implementasi rancangan pada siklus II yang merupakan perbaikan
dari tindakan dari tindakan pada siklus I memberikan hasil berupa peningkatan hasil
belajar yang cukup signifikan. Adapun peningkatan rata-rata hasil belajar siswa pada
siklus II diperoleh sebesar 88% dengan rata-rata 86,13.
Dari paparan di atas secara umum telah mampu menjawab rumusan masalah
dan mencapai tujuan yang diharapkan. Penelitian ini dapat dikatakan berhasil karena
semua criteria yang ditentukan telah terpenuhi. Hal ini menandakan bahwa dengan
penerapan model pembelajaran project based learning dapat meningkatkan hasil
belajar penerapan rangkaian elektronika siswa kelas XI TAV di SMK Negeri 1
Bireuen.

PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan di atas, dapat
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut.
1. Penerapan model pembelajaran project based learning pada penerapan
rangkaian elektronika siswa kelas XI TAV di SMK Negeri 1 Bireuen dapat
meningkat hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan ketuntasan
klasikal yang diperoleh sebelum diterapkannya model pembelajaran project
based learning sebesar 56% sedangkan setelah diterapkannya model
pembelajaran project based learning selama dua siklus dapat dilihat hasil yaitu
pada siklus I sebesar 72% dan pada akhir siklus II yang mana sebesar 88%.
5
Ramlah Rakam

Dengan peningkatan rata-rata hasil belajar siswa dari 75,07 pada siklus I
menjadi 86,13 pada siklus II.
2. Penelitian ini dapat dikatakan berhasil meningkatkan hasil belajar siswa
dikarenakan sudah memenuhi target keberhasilan yang ditentukan sebelumnya
yang mana sebesar 85% dan pada siklus II ketuntasan klasikal yang diperoleh
telah melampaui target keberhasilan yang mana didapat sebesar 88%.

DAFTAR PUSTAKA
Agung, A. A. Gede. 2010. Penelitian Tindakan Kelas (Teori dan Analisis Data dalam
PTK). Makalah (tidak diterbitkan). Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
FIP Undiksha. Singaraja.
Candiasa, I Made. 2010. Pengujian Instrumen Penelitian Disertai Aplikasi ITEMAN
dan BIGSTEPS. Singaraja. Universitas Pendidikan Ganesha.
Dharma Sanjaya, I Made. 2013. Pengaruh Implementasi Standar Operasional Prosedur
(Sop) Instalasi Listrik Rumah Tinggal Terhadap Hasil Belajar Memasang
Instalasi Tenaga Bangunan Sederhana Siswa SMK Negeri 3 Singaraja. Skripsi
(tidak diterbitkan). Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, FTK Undiksha.
Singaraja.
Djehan Nur Mulyani. 2014. Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Metode
Project Based Learning (Pembelajaran Berbasis Proyek) Pada Siswa Kelas V di
SD Islam Al- Syukro Universal. Skripsi (tidak diterbitkan). Program Studi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UNI Syarif Hidayatullah. Jakarta.
Paizaluddin, dan Ermalinda. 2014. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action
Research) Panduan Teoritis dan Praktis. Bandung: Alfabeta.
Rusman. 2013. Model-model Pembelajaran MengembangkanProfesionalisme Guru,
Edisi Kedua. Depok: PT Rajagrafindo Persada. Edisi 2.
Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo
Persada.
Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Suharsimi, Arikunto. 2013. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Sunarti dan Selly Rahmawati. 2014. Penilaian Kurikulum 2013. Yogyakarta : Andi.
Sutirman. 2013. Media & Model-model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Yusuf, F.M., 2015. Peningkatan Kemampuan Kognitif Siswa SMA Negeri 2 Gorontalo
pada Mata Pelajaran Biologi melalui Metode Pembelajaran Berbasis Proyek.
http://ojs.serambimekkah.ac.id/index.php/jurnal-biologi/article/view/144

Anda mungkin juga menyukai