Anda di halaman 1dari 7

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Modul 5 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Kegiatan Belajar 1 : Hak Asasi Manusia
2. Kegiatan Belajar 2 : Persatuaan dan Kesatuan dalam Keberagaman
Masyarakat Multikultur
3. Kegiatan Belajar 3 : Konsep Nilai, Moral dan Norma
4. Kegiatan Belajar 4 : Pancasila dan Kewarganegaraan Global
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep (istilah dan Kegiatan Belajar 1
definisi) di modul ini 1. Pengertian Hak Asasi Manusia, adalah hak-hak dasar yang
dibawa manusia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa, yang
sifatnya tidak boleh dilanggar oleh siapapun dan yang seolah-olah
merupakan suatu holy area.
Ciri-ciri HAM:
a. Kodrati
b. Hakiki
c. Universal
d. Tidak dapat dicabut
e. Tidak dapat dibagi
2. Gagasan Hak Asasi Manusia dalam UUD NRI 1945
HAM yang termuat dalam UUD 1945:
a. Pasal 27 Ayat (1)
b. Pasal 27 Ayat (2)
c. Pasal 28
d. Pasal 29 Ayat (2)
e. Pasal 30 Ayat (1)
f. Pasal 31 Ayat (1)
g. Pasal 34
HAM yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun (non-
derogable rights) :
a. Hak untuk hidup
b. Hak untuk tidak disiksa
c. Hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani
d. Hak beragama
e. Hak untuk tidak diperbudak
f. Hak untuk diakui sebagai pribadi dihadapan hukum
g. Hak untuk tidak dituntut atas dasar hukuman yang berlaku
surut
Kelompok HAM
a. Kelompok pertama, kelompok ketentuan yang menyangkut
hak-hak sipil
b. Kelompok kedua, kelompok hak-hak politik, ekonomi, sosial
dan budaya
c. Kelompok ketiga, kelompok hak-hak khusus dan hak atas
pembangunan
d. Kelompok keempat, kelompok yang mengatur mengenai
tanggung jawab negara dan kewajiban asasi manusia
3. Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM)
Pelanggaran HAM yang sering muncul:
a. Diskriminasi
b. Penyiksaan
Pelanggran HAM berdasarkan sifat:
a. Pelanggaran HAM berat
b. Pelanggaran HAM ringan
4. Upaya Pemajuan dan Penegakkan serta Penanganan Masalah
Hak Asasi Manusia
a. Pemajuan dan Penegakan Hak Asasi Masnusia di Indonesia
1) Pembentukan produk hukum yang mengatur tentang
HAM sebagai penjabaran UUD 1945
2) Terbentuknya lembaga-lembaga independen yang
menangani masalah HAM yang pembentukannya di atur
UU
a) Pembentukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
(Komnas HAM)
b) Pembentukan Pengadilan HAM
b. Penanganan Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia
5. Aplikasi Materi tentang HAK ASASI Manusia dalam
Pembelajaran di Sekolah Dasar (SD)
a. Prinsip Pembelajaran HAM di SD
1) Anak SD belajar secara konkrit sehingga pembelajaran
HAM diupayakan secara konkrit pula.
2) Pembelajaran HAM menggunakan prinsip bermain
sambil belajar dan belajar seraya bermain.
3) Pembelajaran HAM di SD menggunakan prinsip active
learning.
4) Pembelajaran HAM di SD dilaksanakan dalam suasana
yang menyenangkan (joyfull learning).
5) Pembelajaran HAM di SD berpusat pada anak.
6) Pembelajaran HAM di SD memberikan kesempatan
kepada anak untuk mengalami. Bukan saja melihat atau
mendengar melainkan seluruh panca inderanya dan
mental psikologis anak aktif mengalami sendiri dalam
kegiatan yang memuat nilai-nilai HAM.
b. Pendekatan Pembelajaran HAM di SD
1) Pendekatan induktif
2) Pendekatan deduktif
3) Pendekatan kontekstual
4) Pendekatan kooperatif (cooperative learning)
5) Pendekatan inquiry
6) Pendekatan discovery
7) Pendekatan konstruktivistik
8) Pendekatan behavioristik
c. Materi Pembelajaran HAM di SD dibelajarkan secara
terintegerasi dengan mata pelajaran lain yang sudah ada
melalui pendekatan tematik.
d. Perencanaan Pembelajaran HAM di SD

Kegiatan Belajar 2
1. Pentingnya Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
a. Integrasi Wilayah, menyangkut tempat
1) Prinsip negara kepulauan (archipelagic state)
2) Manunggalnya tanah-air yang menjadikan laut diantara
pulau sebagai penghubung dan menyatukan pulau bukan
lagi pemisah
b. Integrasi Bangsa, menyangkut kesediaan bersatu bagi
kelompok-kelompok sosial budaya di masyarakat, misal
suku, agama, ras dan antar golongan
Sasaran integrasi nasional:
a. Integrasi nilai, menunjuk pada adanya kesepakatan terhadap
nilai yang diperlukan dalam memelihara tertib sosial.
b. Integrasi perilaku, menunjuk pada kesepakatan perilaku
positif yang menekankan perilaku berkebangsaan dan
kenegaraan di atas golongan atau pribadi.
2. Pentingnya Nasionalisme
Secara sederhana nasionalisme diartikan sebagai faham atau
ajaran untuk mencintai bangsa dan negara sendiri.
Hal yang harus dilakukan untuk membina nasionalisme
Indonesia:
a. Mengembangkan kesamaan diantara suku-suku bangsa
penghuni Nusantara.
b. Mengembangkan sikap toleransi.
Kesatuan diwujudkan dalam beberapa aspek kehidupan:
a. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan
politik.
b. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan
ekonomi.
c. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan
sosial budaya.
d. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan
pertahanan keamanan
Faktor-faktor integratif bangsa sebagai perekat persatuan:
a. Pancasila
b. UUD NRI 1945
c. Sang Saka Merah Putih
d. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
e. Bahasa Indonesia
f. Sumpah Pemuda
Ciri-ciri patriotisme:
a. Cinta tanah air
b. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara
c. Menempatkan persatuan, kesatuan serta keselamatan bangsa
dan negara diatas kepentingan pribadi dan golongan.
d. Berjiwa pembaharu
e. Tidak kenal menyerah
3. Faktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan
Bangsa Indonesia
1) Faktor pendorong persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia
a. Sumpah Pemuda
b. Pancasila
c. Semboyan Bhineka Tunggal Ika
2) Faktor penghambat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia
a. Kebhinekaan / keberagaman pada masyarakat Indonesia
b. Geografis
c. Munculnya penyakit kultural pada masyarakat Indonesia
d. Melemahnya nilai budaya bangsa
4. Problema Keberagaman Masyarakat Multikultural
1. Prasangka
2. Stereotipe
3. Etnosentrisme
4. Rasisme
5. Diskriminasi

a. Makna multikultural, merupakan suatu pengakuan,


penghargaan dan keadilan terhadap etnik minoritas baik
menyangkut hak-hak universal yang melekat pada hak-hak
individu maupun komunitasnya yang bersifat kolektif dalam
mengekspresikan kebudayaannya.
b. Keberagaman masyarakat Indonesia
Faktor penyebab keberagaman masyarakat Indonesia
1) Keadaan geografis
2) Pengaruh kebudayaan asing
3) Penerimaan masyarakat terhadap perubahan
4) Keadaan transportasi dan komunikasi
5) Perbedaan kondisi alam
c. Wujud keberagaman masyarakat Indonesia
1) Keberagaman suku bangsa
2) Keberagaman agama
3) Keberagaman ras
4) Keberagaman golongan

Kegiatan Belajar 3
Konsep Nilai, Norma dan Moral
1. Makna Nilai, Moral dan Norma
a. Makna nilai adalah “rujukan dan keyakinan dalam
menentukan pilihan”
Menurut kriterianya, nilai dapat dibedakan:
1) Nilai sosial, yaitu nilai yang telah melekat di dalam
masyarakat serta berhubungan dengan sikap dan
tindakan manusia di dalamnya.
2) Nilai kebenaran, yakni nilai yang bersumber dari akal
manusia (rasio, cipta dan budi), yamg mutlak dibawa
sejak lahir
3) Nilai keindahan, yakni nilai yang bersumber melalui
unsur rasa yang tersapat pada setiap diri manusia
(estetika).
4) Nilai moral, yaitu suatu penilaian yang bersumber dari
kehendak maupun kemauan (karsa, etik).
5) Nilai agama, yakni nilai yang bersumber dari nilai
ketuhanan yang disimpan dalam sebuah agama.
Nilai sosial dalam kehidupan masyarakat
1) Nilai material, yakni nilai sosial yang berguna bagi
jasmani manusia, termasuk benda nyata yang
dimanfaatkan bagi memenuhi kebutuhan fisik manusia.
2) Nilai vital, yakni nilai sosial yang berguna bagi aktivitas
atau kegiatan manusia dalam menjalankan kehidupan
sehari-hari.
3) Nilai rohani, yakni nilai sosial yang berguna bagi
memenuhi kebutuhan rohani atau spiritual manusia
a) Nilai kebenaran dan nilai empiris, yang bersumber
pada proses berfikir oleh akal manusia disertai
dengan fakta.
b) Nilai keindahan, berkaitan dengan perasaan atau
jiwa keindahan manusia (estetika)
c) Nilai moral, yamenyangkut perilaku baik maupun
buruk manusia (etika)
d) Nilai religius, mengandung suatu keyakinan atau
kepercayaan oleh manusia terhadap Tuhan Yang
Maha Esa
b. Makna moral adalah perbuatan / tingkah laku / ucapan dan
perasaan seseorang dalam berinteraksi dengan manusia
lainnya.
c. Makna norma adalah kaidah, pedoman, acuan dan ketentuan
berinteraksi dan berperilaku antara manusia di dalam suatu
kelompok masyarakat dalam menjalani kehidupan bersama.
Ciri yang melekat pada norma yang ada dalam masyarakat:
1) Norma tidak tertulis, kecuali norma hukum
2) Bersifat mengikat dan terdapat sanksi di dalamnya
3) Kesepakatan bersama anggota masyarakat
4) Anggota masyarakat wajib menaati norma yang berlaku
5) Anggota masyarakat yang melanggar akan dikenakan
sanksi
6) Dapat mengalami perubahan sesuai perkembangan
masyarakat
Macam-macam norma berdasarkan sifat:
1) Norma yang mengatur kehidupan masyarakat
a) Norma formal, kyaitu ketentuan dalam kehidupan
bermasyarakat sengaja dibuat oleh lembaga yang
bersifast formal / resmi.
b) Norma non formal, yaitu ketentuan dan tata aturan
dalam kehidupan bermasyarakat yang tidak
diketahui tentang siapa dan bagaimana yang
membuat dan menerangkan tentang norma tersebut.
2) Norma yang dilihat dari daya pengikatnya terhadap
kehidupan sosial di masyarakat.
a) Cara (usage), yakni mengacu pada bentuk perbuatan
yang lebih menonjolkan hubungan yang terjadi antar
individu.
b) Tata kelakuan (mores), yakni kebiasaan tidak
semata-mata dianggap sebagai suatu cara dalam cara
berperilaku, namun dapat diterima sebagai norma
pengatur.
c) Adat istiadat (custom), yakni tata kelakuan yang
terintegrasi kemudian menjadi kuat keberadaannya
dengan pola perilaku masyarakat.
d) Hukum (law), merupakan sebuah ketentuan hukum
dalam mengatur individu di lingkungan masyarakat
baik tertulis atau tidak tertulis yang dicirikan oleh
adanya penegak hukum serta sanksi yang bersifat
untuk menyadarkan dan menertibkan pelaku
pelanggar norma hukum dengan sanksi yang pasti.
e) Norma mode (fashion), lahir karena kehadiran gaya
dan cara anggota masyarakat yang cenderung
berubah, bersifat baru serta diikuti masyarakat pada
umumnya.
Norma yang berlaku dilingkungan masyarakat dilihat dari
sumber dan sanksinya:
1) Morma agama, kaidah atau pengaturan hidup yang dasar
sumbernya dari wahyu ilahi.
2) Norma kesusilaan, lahir dari hati nurani manusia.
3) Norma kesopanan, lahir dari masyarakat untuk menjaga
keharmonisan hidup bersama, dan sanksinya dari
masyarakat berupa celaan atau pengucilan.
4) Norma hukum, merupakan aturan yang sumbernya dari
negara atau pemerintah.
2. Kedudukan Nilai, Moral, dan Norma
a) Untuk kepentingan dirinya sendiri sebagai individu.
b) Untuk kepentingan stabilitas kehidupan masyarakat itu
sendiri.
Kedudukan nilai, moral serta norma:
1) Nilai merupakan kenyataan yang tersembunyi dibalik
kenyataan-kenyataan lainnya.
2) Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang
menyangkut tingkah laku dan perbuatan manusia.
3) Norma merupakan kebiasaan umum yang menjadi acuan /
ketentuan perilaku dalam suatu kelompok masyarakat dan
batasan wilayah tertentu.

Kegiatan Belajar 4
1. Pancasila dalam Kehidupan Bernegara
a. Sejarah perumusan pancasila
1) Asal mula Pancasila
a) Causa materials (asal mula bahan), digali dari
bangsa Indonesia itu sendiri berupa nilai adat
istiadat, nilai kebudayaan dan nilai religius.
b) Causa formalis ( asal mula bentuk), dirumuskan
sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
c) Causa efisien (asal mula karya), yaitu asal mula
yang menjadikan Pancasila dari calon dasar negara
menjadi dasar negara yang sah.
d) Causa finalis (asal mula tujuan), menjadikan
Pancasila sebagai dasar negara.
2) Proses perumusan Pancasila
a) Sidang gelombang pertama (29 Mei 1945 – 1 Juni
1945)
b) Sidang gelombang kedua (10 s/d 17 Juli 1945)
b. Nilai-nilai Pancasila
1) Klasifikasi nilai-nilai Pancasila
a) Nilai dasar, yaitu hakikat kelima sila Pancasila.
b) Nilai instrumental, yaitu penjabaran lebih lanjut dari
nilai-nilai dasar ideologi Pancasila.
c) Nilai praktis, yaitu merupakan realisasi nilai-nilai
instrumental dalam suatu pengalaman nyata dalam
kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Pancasila sebagai ideologi terbuka secara struktural:
a) Dimensi idealisme
b) Dimensi normatif
c) Dimensi realitas
Ideologi Pancasila
a) Tidak bersifat utopis, yaitu hanya merupakan sistem
ide-ide belaka yang jauh dari kehidupan nyata
b) Bukan merupakan suatu doktin belaka
c) Bukan merupakan suatu ideologi yang pragmatis,
yang hanya menekankan pada segi praktis belaka
tanpa adanya aspek idealisme
2) Makna nilai-nilai Pancasila
a) Nilai ketuhanan, adanya pengakuan dan keyakinan
bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pencipta
alam semesta.
b) Nilai kemanusiaan, kesadaran sikap dan perilaku
sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama
atas dasar tuntutan hati nurani dengan
memperlakukan sesuatu hal sebagaimna mestinya.
c) Nilai persatuan, usaha kearah bersatu dalam
kedaulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme
dalam NKRI.
d) Nilai kerakyatan, suatu pemerintahan dari rakyat,
oleh rakyat dan untuk rakyat dengan cara
musyawarah,mufakat melalui lembaga perwakilan.
e) Nilai keadilan, sebagai dasar sekaligus tujuan, yaitu
tercapainya masyarakat Indonesia yang adil dan
makmur secara lahiriah ataupun batiniah.
Nilai-nilai dasar itu sifatnya abstrak dan normatif karena
isinya belum dapat dioperasionalkan, dan agar dapat
bersifat operasional dan eksplisit, perlu dijabarkan ke
dalam nilai instrumental.
Pancasila mengandung nilai subjektif, artinya nilai
tersebut merupakan hasil pemikiran bangsa Indonesia
sendiri sepanjang sejarahnya.
Pancasila mengandung nilai objektif, yakni nilai yang
diakui kebenaran dan keadilannya oleh bangsa-bangsa
lain di dunia.
c. Kedudukan Pancasila
1) Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
2) Pancasila sebagai Ideologi Nasional
2. Kewarganegaraan Global
a. Pengertian Warga Negara Indonesia
Rakyat sebuah negara dibedakan atas:
1) Penduduk, orang yang bertempat tinggal atau menetap
dalam suatu negara dan bukan penduduk, orang yang
berada di wilayah suatu negara dan tidak bertujuan
tinggal atau menetap di wilayah negara tersebut.
2) Warga negara, orang yang secara hukum merupakan
anggota dari suatu negara dan bukan warga negara
disebut orang asing atau warga negara asing.
b. Makna dan Karakteristik Warga Negara Global, yaitu warga
negara yang bertanggung jawab untuk memenuhi persyaratan
intitusional dan kultural demi kebaikan yang lebih besar bagi
masyarakat.
c. Kompetensi Kewarganegaraan untuk Warga Negara Global
1) Pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge)
2) Keterampilan kewarganegaraan (civic skills)
3) Watak kewarganegaraan (civic disposition)
d. Globalisasi
1) Pengertian globalisasi adalah menunjukkan asanya suatu
proses pembentukan suatu tatanan masyarakat dengan
segala perangkat peraturannya yang bersifat universal
atau menyeluruh tanpa memperhatikan batas-batas
wilayah negara.
2) Karakteristik globalisasi
a) Perubahan dalam konsep ruang dan waktu
b) Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang
berbeda menjadi saling bergantung
c) Peningkatan interaksi budaya melalui
perkembangan media massa (terutama televisi, film,
musik dan transmisi berita serta olahraga
internasional)
d) Meningkatnya masalah bersama.
3) Pengaruh positif dan negatif globalisasi bagi Indonesia
a) Aspek politik
b) Aspek ekonomi
c) Aspek sosial budaya
d) Aspek hukum, pertahanan dan keamanan
4) Sikap terhadap pengaruh globalisasi
a) Menolak dengan tegas semua pengaruh globalisasi
dalam semua aspek kehidupan.
b) Menerima sepenuhnya pengaruh tanpa disaring
terlebih dahulu.
c) Bersikap selektif terhadap pengaruh tersebut.

2 Daftar Materi yang sulit 1. Penomoran materi kegiatan pembelajaran 2 membuat bingung.
dipahami di modul ini 2. Menerapkan materi persatuan dan kesatuan dalam keberagaman
dengan model bermain peran.
3 Daftar materi yang sering 1. Implementasi pembelajaran HAM di SD.
mengalami miskonsepsi

Anda mungkin juga menyukai