Anda di halaman 1dari 15

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA

DINAS KESEHATAN

UPT PUSKESMAS JATIWARAS


Jl. Raya Cikatomas Desa Jatiwaras kecamatan jatiwaras Telp.
E-mail : puskesmasdtpciawi@gmail.com
Ciawi - 46156

KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS UPT JATIWARAS


NOMOR : 800 / / A/ VII/ SK/ 12/ 2018

TENTANG
MANAJEMEN PENUNJANG LAYANAN KLINIS UPT PUSKESMAS JATIWARAS
KEPALA UPT PUSKESMAS JATIWARAS

Menimbang : a. bahwa demi terlaksananya kelancaran pelayanan klinis


kesehatan maka diperlukan Manajemen Penunjang Layanan
klinis;
b. bahwa Pelayanan Penunjang Layanan Klinis di Puskesmas
Jatiwaras harus memperhatikan mutu dan keselamatan pasien;
c. bahwa dalam penyelenggaraan penunjang pelayanan klinis
yang berkualitas di Puskesmas, diperlukan pengelolaan
pelayanan laboratorium, pelayanan obat, pelayanan rekam
medis, manajemen keamanan lingkungan, manajemen
peralatan, serta manajemen sumber daya manusia yang sesuai
standar.
d. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a, b dan c, perlu
menetapkan Keputusan Kepala Puskesmas Jatiwaras tentang
Manajemen Penunjang Layanan klinis.
Mengingat 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
269/MENKES/PER/III/2008 Tentang Rekam Medis;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang
Pekerjaan Kefarmasian;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 81 Tahun 2009 tentang
Sumber Daya Manusia;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
411/MENKES/PER/III/2010 Tentang Laboratorium Klinik
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 tentang
Akreditasi Puskesmas

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS JATIWARAS TENTANG
MANAJEMEN PENUNJANG LAYANAN KLINIS DI PUSKESMAS
JATIWARAS
PERTAMA Penyelenggaraan Manajemen Penunjang Layanan Klinis
Puskesmas sebagaimana tercantum dalam terlampir merupakan
bagian tak terpisahkan dari surat keputusan ini.
KEDUA PELAYANAN LABORATORIUM sebagaimana dicantumkan dalam
dalam lampiran 1
KETIGA PELAYANAN OBAT sebagaimana dicantumkan dalam dalam
lampiran 2
KEEMPAT MANAJEMEN INFORMASI – REKAM MEDIS sebagaimana
dicantumkan dalam dalam lampiran 3
KELIMA MANAJEMEN KEAMANAN LINGKUNGAN sebagaimana
dicantumkan dalam dalam lampiran 4
KEENAM MANAJEMEN PERALATAN sebagaimana dicantumkan dalam
dalam lampiran 5
KETUJUH MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA sebagaimana
dicantumkan dalam dalam lampiran 6
KEDELAPAN Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkan, dengan ketentuan
akan dilakukan koreksi apabila ternyata dikemudian hari terdapat
perubahan atau kekeliruan.

Ditetapkan di : JATIWARAS

Pada Tanggal : 07 FEBRUARI 2019

KEPALA UPT PUSKESMAS JATIWARA


Lampiran I
Keputusan Kepala UPT Puskesmas Jatiwaras
Nomor :
Tanggal : 07 Februari 2019
Tentang Manajemen Penunjang
Layanan Klinis di
Puskesmas Jatiwaras

PELAYANAN LABORATORIUM
DI PUSKESMAS JATIWARAS

1. Tersedianya jenis – jenis pemeriksaan laboratorium dan jumlah petugas kesehatan


yang kompeten sesuai kebutuhan dan jam buka pelayanan.
2. Jenis-jenis pelayanan Laboratorium yang tersedia di Puskesmas Jatiwaras
adalah :
a. Pemeriksaan Hematologi
Darah lengkap (HB, eritrosit, leukosit, Hematokrit, trombosit) ; LED (Laju Endap
Darah);
b. Pemeriksaan Kimia Klinik
Asam Urat Gula Darah, Gula Darah, Kolesterol
c. Pemeriksaan Serologi
DBD (Demam Berdarah Dangue); Malaria RDT; Golongan Darah; Widal
d. Pemeriksaan Parasitologi
Malaria Mikroskopis; Pemeriksaan Feases (Warna, Eritosit, Darah, Lendir, Telur
Cacing)
e. Pemeriksaan Bakteriologi
BTA (Bakteri Tahan Asam)
f. Pemeriksaan Urine Lengkap
Warna, Reduksi, Protein, Sedimen (Eritrosit, Leukosit, Silinder, Epitel, Kristal)
3. Petugas pelaksana laboratorium di Puskesmas Jatiwaras adalah Petugas
Laboratorium dengan pendidikan DIV Analis Teknis Medis Laboratorium
4. Penanggungjawab Laboratorium Jatiwaras adalah dokter puskesmas Jatiwaras
untuk menentukan interpretasi hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan.
5. Permintaan pemeriksaan, penerimaan specimen, pengambilan dan penyimpanan
specimen dipandu dengan pedoman dan prosedur yang jelas
6. Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab / coordinator layanan klinis harus
melakukan pemantauan berkala pelaksanaan prosedur, Evaluasi dan tindak lanjut
pemantauan ketepatan waktu penyerahan hasil laboratorium
7. Jika ada permintaan laboratorium di luar jam kerja maka pemeriksaan akan
dilakukan sampai petugas laboratorium ada pada jam kerja.
8. Untuk pemeriksaan kasus – kasus brisiko tinggi diatur sebagai berikut :
a. Spesimen sputum : harus mnggunakan handscun, masker,jaslab
b. Darah / serum : harus mnggunakan handscun, masker,jaslab
c. Urin : harus mnggunakan handscun, masker,jaslab
d. Feases : harus mnggunakan handscun, masker,jaslab
9. Petugas laboratorium wajib menggunakan alat pelindung diri.
10. Pengelolaan bahan berbahaya dan beracun disimpan secara aman sesuai
ketentuan bahan dan limbah dikelola sebgai limba infeksius.
11. Reagen harus tersedia sesuai jenis pemeriksaan yang disediakan dan dilakukan
penglolaan sesuai standar.
12. Hasil pemeriksaan laboratorium dilaporkan sesuai waktu yang telah ditentukan,
sebagai berikut :
a. Pemeriksaan Hematologi :
1) Darah lengkap : 20 menit
2) LED ( Laju Endap Darah ) : 1 Jam
b. Pemeriksaan Serologi :
1) DBD ( Demam Berdarah Dangue ) : 20 menit
2) Golongan Darah : 10 menit
c. Pemeriksaan Parasitologi :
Malaria : Malaria Mikroskopis ( 1 Jam ) , RDT Malaria ( 20 menit )
d. Pemeriksaan Kimia Klinik :
Test strip : Asam Urat Gula Darah, Gula Darah, Kolesterol |: 10 s/d 30 menit
e. Pemeriksaan Bakteriologi
BTA ( 1 Jam ), Widal ( 1 Jam )
f. Pemeriksaan Feases : 1 Jam
g. Pemeriksaan Urine Lengkap : 20 Menit
13. Hasil Laboratorium harus disertai nilai ambang normal Sebagai berikut:
a. Pemeriksaan Hematologi :
1) Darah lengkap : HB ( 11,5-15 g/dl), eritrosit (3,80-5,10 x 10 12/L), leukosit
(3,5-9,5 x 10 9/L), Hematokrit (35-45 %), trombosit (125-350 x 10 9/L)
2) LED ( Laju Endap Darah ) : 1 Jam
b. Pemeriksaan Serologi/immunologi :
1) DBD ( Demam Berdarah Dangue ) = Non Reaktif
2) Golongan Darah = Aglutinasi
c. Pemeriksaan Parasitologi :
Malaria = Negatif
d. Pemeriksaan Kimia Klinik :
Asam Urat (4,2-6,0), Gula Darah (85-128), Kolesterol (125-228)
e. Pemeriksaan Bakteriologi
BTA ( Negatif), Widal ( Negatif)
f. Pemeriksaan Feases
Warna(Jernih), Eritrosit(Negatif), Leukosit(Negatif), Darah(Negatif),
Lendir(Negatif), Telur Cacing(Negatif)
g. Pemeriksaan Urine Lengkap
Warna, Reduksi, Protein, Sedimen ( Eritrosit, Leukosit, Silinder, Epitel, Kristal ) =
Negatif Semua
14. Hasil Laboratorium kritis harus disampaikan segera, paling lambat sebagai berikut :
a. Pemeriksaan Hematologi :
Darah lengkap (HB, eritrosit, leukosit, Hematokrit, trombosit) ; LED Laju Endap
Darah ); ( < 20 menit )
b. Pemeriksaan Kimia Klinik :
Asam Urat Gula Darah, Gula Darah, Kolesterol ( < 20 menit )
c. Pemeriksaan Serologi :
DBD ( Demam Berdarah Dangue ) (<20 menit); Malaria RDT (< 20 menit );
Golongan Darah ( < 10 menit ); Widal ( < 20 menit )
d. Pemeriksaan Parasitologi
Malaria Mikroskopis (<20 menit); Pemeriksaan Feases (Warna, Eritosit, Darah,
Lendir, Telur Cacing) (<20menit)
e. Pemeriksaan Bakteriologi
BTA ( Bakteri Tahan Asam ) (<1Jam)
f. Pemeriksaan Urine Lengkap
Warna, Reduksi, Protein, Sedimen ( Eritrosit, Leukosit, Silinder, Epitel, Kristal )
(<20 menit)
15. Reagen essensial dan bahan lain yang tersedia di Puskesmas Jatiwaras adalah :
a. Reagen Pemeriksaan Hematologi :
Darah lengkap : Reagen Urit-3000 plus ( Diluent, Detergen, Lytic Reagen dan
Probe Cleaner
1) DBD ( Demam Berdarah Dangue ) : Dangue NS 1 Rapid Test cassette dan
Dangue Buffer
2) Golongan Darah : Reagen Anti A, Anti B, Anti A,B dan Anti D
3) LED ( Laju Endap Darah )
4) Malaria : Malaria Mikroskopis ( Giemsa ) , RDT Malaria ( Malaria Antigent
PLDH/HRP 2 Combo card test )
b. Reagen Pemeriksaan Kimia Klinik :
Test strip : Asam Urat Gula Darah, Gula Darah, Kolesterol
c. Reagen Pemeriksaan Bakteriologi
Reagen BTA ( Larutan Karbol Fushin 0,3 %, Larutan Asam Alkohol 3 %,
Methylene Blue 0,3 %, Anisol / Xilol ), Widal ( Ag Salmonella OA, OB, OC, OD,
AH, BH, CH, DH )
d. Reagen Pemeriksaan Feases
Larutan Eosin 2 %
e. Reagen Pemeriksaan Urine Lengkap
Urine Gluco Protein Plus Test
Petugas melakukan permintaan reagen 3 bulan sebelum batas akhir reagen
habis berdasarkan buffer stok.
16. Nilai normal dan rentang nilai yang digunakan untuk interpretasi dan pelaporan
hasil laboratorium Puskesmas Jatiwaras adalah :
a. Pemeriksaan Hematologi :
1) Darah lengkap : HB ( 11,5-15 g/dl), eritrosit (3,80-5,10 x 10 12/L), leukosit
(3,5-9,5 x 10 9/L), Hematokrit (35-45 %), trombosit (125-350 x 10 9/L)
2) DBD ( Demam Berdarah Dangue ) = Non Reaktif
3) Golongan Darah = Aglutinasi
4) LED ( Laju Endap Darah ) = 20-30 mm3
5) Malaria = Negatif
b. Pemeriksaan Kimia Klinik :
Asam Urat (4,2-6,0), Gula Darah (85-128), Kolesterol (125-228)
c. Pemeriksaan Bakteriologi
BTA ( Negatif), Widal ( Negatif)
d. Pemeriksaan Feases
Warna(Jernih), Eritrosit(Negatif), Leukosit(Negatif), Darah(Negatif),
Lendir(Negatif), Telur Cacing(Negatif)
e. Pemeriksaan Urine Lengkap
Warna, Reduksi, Protein, Sedimen ( Eritrosit, Leukosit, Silinder, Epitel, Kristal ) =
Negatif Semua
17. Petugas laboratorium membuat prosedur dan melakukan pengendalian mutu
pelayanan laboratorium.
18. Program peningkatan mutu laboratorium harus disusun dan merupakan bagian
tidak terpisahkan dari program PMKP.
19. Resiko dalam pelayanan laboratorium harus diidentifikasi dan ditindak lanjuti.

KEPALA UPT PUSKESMAS JATIWARAS


Lampiran I
Keputusan Kepala UPT Puskesmas Jatiwaras
Nomor :
Tanggal : 07 Februari 2019
Tentang Manajemen Penunjang
Layanan Klinis di
Puskesmas Jatiwaras

PELAYANAN OBAT
DI PUSKESMAS JATIWARAS

1. Pelayanan obat menggunakan metode penilaian, pengendalian, penyediaan dan


penggunaan obat dengan kejelasan prosedur penyediaan dan penggunaan obat.
2. Obat-obat yang harus ada selama tujuh hari dalam seminggu dan 24 jam untuk
pelayanan gawat darurat.
3. Obat yang tersedia di Puskesmas harus sesuai dengan Formularium Puskesmas.
Evaluasi obat paling lambat 1 bulan.
4. Petugas yang berhak memberi resep harus Dokter dan Dokter Gigi, dan petugas yang
memberi obat harus Apoteker atau Asisten Apoteker atau petugas yang menyediakan
obat.
5. Ditetapkan prosedur dalam proses peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat
sesuai pedoman pelayanan kefarmasian.
6. Jika obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga di identifikasi dan di tindaklanjut
sesuai instruksi dokter.
7. Penggunaan psikotropika dan narkotika harus diawasi dan di kendalikan secara ketat.
Antara lain dalam :
a. Peresepan
b. Penyimpanan obat Psikotropika dan Narkotika
c. Pemusnahan obat Psikotropika dan Narkotika
d. Pelaporan obat Psikotropika dan Narkotika
8. Petugas pemberi obat ke pasien harus memberikan informasi penggunaan dan efek
samping obat dengan jelas, riwayat alergi, interaksi obat. Efek samping obat harus di
laporkan dan ditindak lanjut.
9. Penanganan obat kadaluarsa dikelola sesuai prosedur pengelolaan obat kadaluarsa.
10. Petugas pemberi kefarmasian melaksanakan prosedur pencatatan, pemantauan,
pelaporan dalam rekam medis bila terjadi efek samping penggunaan obat KTD, KNC,
termasuk kesalahan pemberian obat, setelah itu harus ditindaklanjuti dan
didokumentasikan
11. Obat-obat emergensi harus tersedia di unit-unit pelayanan di Puskesmas untuk
memenuhi kebutuhan yang bersifat emergensi.
12. Obat-obat emergensi ada di UGD, persalinan, rawat inap, unit pemriksaan kesehatan
gigi harus di simpan, di jaga, di lindugi dari kehilangan atau pencurian dan
dimonitoring serta hasilnya harus ditindak lanjuti.

KEPALA UPT PUSKESMAS JATIWARAS


Lampiran I
Keputusan Kepala UPT Puskesmas Jatiwaras
Nomor :
Tanggal : 07 Februari 2019
Tentang Manajemen Penunjang
Layanan Klinis di
Puskesmas Jatiwaras

MANJEMEN INFORMASI - REKAM MEDIS


DI PUSKESMAS JATIWARAS

1. Puskesmas mempunyai standarisasi kode klasifikasi diagnosis dan terminologi yang


konsisten dan sistematis.
2. Puskesmas membuat pembakuan singkatan-singkatan yang digunakan dalam
pelayanan sesuai dengan pedoman rekam medis.
3. Petugas rekam medis membuat prosedur akses terhadap informasi medis yang
dibutuhkan dilaksanakan sesuai dengan tugas dan tanggungjawab serta
mempertimbangkan tingkat kerahasiaan dan keamanan informasi.
4. Petugas Puskesmas yang boleh mengakses Rekam Medis adalah Ptugas Rekam
Medis.
5. Petugas rekam medis mempunyai pelayanan rekam medis dan metode identifikasi
serta sistem pengkodean, penyimpanan, dokumentasi rekam medis memudahkan
petugas untuk menemukan rekam medis tepat waktu dan untuk memcatat pelayanan
yang diberikan kepada pasien.
6. Petugas rekam medis membuat prosedur penyimpanan berkas rekam medis dengan
kejelasan masa retensi sesuai pertauran perundangan yang berlaku.
7. Isi rekam medis mencakup diagnosis, pengobatan, hasil pengobatan dan kontinuitas
asauhan yang diberikan.
8. Dilakukan penilaian kelengkapan dan ketepatan isi rekam medis kemudian hasilnya
harus ditindak lanjuti dan dijaga kerahasiannya.
9. Puskesmas mempunyai standarisasi kode klasifikasi diagnosis dan terminology medis
yang konsisten dan sistematis. Standarisasi kode klasifikasi diagnosis dan
terminology yang digunakan adalah berdasarkan ICD X.
10. Puskesmas membuat pembakuan singkatan – singkatan yang digunakan dalam
pelayanan. Sebagaimana terlampir pada lampiran “sekian”.
11. Petugas puskesmas yang boleh mengakses rekam medis adalah pihak internal
Puskesmas Jatiwaras dan pihak eksternal. Pihak eksternal harus meminta secara
tertulis kepada kepala Puskesmas Jatiwaras dan bisa mengakses rekam medis
setelah mendapat ijin kepala Puskesmas Jatiwaras. Pihak eksternal yang dapat
mengakses rekam medis, yakni dalam hal:
a. Untuk kepentingan kesehatan pasien;
b. Memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan hukum
atas permintaan pengadilan;
c. Permintaan dan/atau persetujuan pasien sendiri;
d. Permintaan institusi/lembaga berdasarkan ketentuan perundang-undangan; dan
e. Untuk kepentingan penelitian, pendidikan, dan audit medis, sepanjang tidak
menyebutkan identitas pasien.
Setiap peminjaman oleh pihak internal maupun eksternal harus dicatat dalam buku
peminjaman meliputi No, Nama, No. Identitas Peminjam (KK/KTP), No Rekam Medis
pasien yang dipinjam, Kepentingan Peminjaman, Tanggal Peminjaman, Batas Waktu
Pengembalian, dan Tanda tangan Peminjam.
12. Pelayanan rekam medis mempunyai metode identifikasi, system pengkodean,
penyimpanan, dan dokumentasi rekam medis yang memudahkan petugas untuk
menemukan rekam medis tepat waktu dan untuk mencatat pelayanan yang diberikan
kepada pasien.
13. Petugas rekam medis membuat prosedur penyimpanan berkas rekam medis dalam
ruangan dengan mengutamakan keamanan dan kerahasiaan rekam medis. Petugas
yang boleh mengambil rekam medis pada rak penyimpanan hanya petugas rekam
medis. Terdapat kejelasan masa penyimpanan (retensi) sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku yaitu selama lima tahun.
14. Isi rekam medis mencakup identitas, diagnosis, pengobatan, hasil pengobatan,
penunjang klinis, dan kontinuitas asauhan yang diberikan..
15. Informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan dan
riwayat pengobatan pasien harus dijaga kerahasiaannya oleh dokter, dokter gigi,
tenaga kesehatan tertentu, petugas pengelola dan pimpinan sarana pelayanan
kesehatan. Terdapat sosialisasi untuk menjaga kerahasiaan rekam medis dengan
memasang peringatan “Selain Petugas Dilarang Masuk” pada pintu ruang
penyimpanan rekam medis.
16. Dilakukan penilaian kelengkapan dan ketepatan pencatatan rekam medis serta dari
hasilnya dilakukan tindak lanjut.

KEPALA UPT PUSKESMAS JATIWARAS


Lampiran I
Keputusan Kepala UPT Puskesmas Jatiwaras
Nomor :
Tanggal : 07 Februari 2019
Tentang Manajemen Penunjang
Layanan Klinis di
Puskesmas Jatiwaras

MANAJEMEN KEAMANAN LINGKUNGAN


DI PUSKESMAS JATIWARAS

1. Melakukan pemantauan fisik Puskesmas, instalasi listrik, air, ventilasi, gas dan sistem
lain yang dipersyaratkan diperiksa secara rutin, dipelihara dan diperbaiki secara
periodik.
2. Petugas pemelihara lingkungan menyediakan sarana untuk menangani malah
listrik/api apabila terjadi kebakaran.
3. Petugas pemeliharaan lingkungan membuat prosedur inspeksi, pemantauan,
pemeliharaan dan perbaikan sarana dan peralatan kemudian melakukan dokumentasi
pelaksanaan, hasil dan tindak lanjutnya.
4. Petugas farmasi dan petugas pemeliharaan limbah membuat prosedur inventarisasi,
pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya serta pengendalian
dan pembuangan limbah berbahaya dilakukan berdasarkan perencanaan yang
memadai kemudian melakukan pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut terhadap
pelaksanaan.
5. Penanggung jawab program membuat perencanaan dan pelaksanaan program yang
efektif untuk menjamin keamanan lingkungan fisik lingkungan dimonitoring, evaluasi
dan tindak lanjut yang dikelola oleh petugas yang kompeten.

KEPALA UPT PUSKESMAS JATIWARAS


Lampiran I
Keputusan Kepala UPT Puskesmas Jatiwaras
Nomor :
Tanggal : 07 Februari 2019
Tentang Manajemen Penunjang
Layanan Klinis di
Puskesmas Jatiwaras

MANJEMEN PERALATAN
DI PUSKESMAS JATIWARAS

1. Petugas pengelola instrumen membuat prosedur untuk memisahkan alat yang bersih
dan alat yang kotor, alat yang memerlukan sterilisasi, alat yang membutuhkan
perawatan lebih lanjut ( tidak siap pakai) serta alat-alat yang membutuhkan
persyaratan khusus untuk peletakannya.
2. Petugas pengelola instrumen harus mempuntai prosedur sterilisasi dan melakukan
pemantauan terhadap pelaksanaan prosedur secara berkala.
3. Apabila memperoleh bantuan peralatan Kepala Puskesmas, bendahara barang,
petugas pengelola instrumen harus mengetahui penanganan bantuan peralatan
tersebut.
4. Puskesmas penanggung jawab pengelolaan peralatan membuat daftar inventaris
peralatan klinis dengan menunjuk petugas penanggungjawab pengelolaan peralatan
dan kalibrasi.
5. Petugas penanggung jawab pengelolaan peralatan menetapkan alat ukur dan
melakukan kalibrasi secara teratur dan ada buktinya.
6. Petugas penanggungjawab pengelolaan peralatan mempunyai sistem kontrol
peralatan, testing dan perawatan secara rutin untuk peralatan klinis yang digunakan
serta mendokumentasikan hasil pemantauan.
7. Petugas penanggung jawab pengelolaan peralatan membuat kebijakan dan prosedur
penggantian dan perbaikan alat yang rusak agar tidak mengganggu pelayanan.

KEPALA UPT PUSKESMAS JATIWARAS

Lampiran I
Keputusan Kepala UPT Puskesmas Jatiwaras
Nomor :
Tanggal : 07 Februari 2019
Tentang Manajemen Penunjang
Layanan Klinis di
Puskesmas Jatiwaras

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


DI PUSKESMAS JATIWARAS

1. Kepala Puskesmas dan Penanggung Jawab Layanan Klinis membuat perhitungan


membuat pola ketenagaan dan persyaratan kompetensi tenaga yang memberi
layanan klinis.
2. Kepala Puskesmas dan Penanggung Jawab Layanan Klinis membuat penilaian
kualifikasi tenaga dan penetapan kewenangan dengan adanya proses rekrukmen,
retensi, pengembangan dan pendidikan berkelanjutan tenaga klinis yang baku.
3. Kepala Puskesmas dan Penanggung Jawab Layanan Klinis membuat penilaian
kinerja petugas pemberi pelayanan klinis proses evaluasi, hasil evaluasi dan tindak
lanjut dengan adanya keterlibatan petugas pemberi pelayanan klinis dalam
peningkatan mutu klinis dengan proses yang menjamin kesesuaian antara
pengetahuan dan keterampilan tenaga dengan kebutuhan pasien.
4. Kepala Puskesmas dan Penanggung Jawab Layanan Klinis menyediakan informasi
peluang pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kesehatan yang memberikan
pelayanan klinis supaya setiap tenaga mendapat kesempatan mengembangkan ilmu
dan keterampilan yang diperlukan
5. untuk meningkatkan mutu pelayanan bagi pasien kemudian dilakukan
pendokumentasian pelaksanaan pendidikan dan pelatihan.
6. Kepala Puskesmas dan Penanggung Jawab Layanan Klinis membuat uraian tugas
untuk petugas pemberi layanan klinis dan kewenangan klinis dengan jelas dan
dilaksanakan secara profesional dan legal dalam pelaksanaan asuhan kemudian
dievaluasi dan tindak lanjut.

KEPALA UPT PUSKESMAS JATIWARAS

Anda mungkin juga menyukai