Anda di halaman 1dari 29

BIOMECHANICS OF KNEE ANKLE FOOT

ORTHOSIS
Jurusan Ortotik Prostetik
Poltekkes Kemenkes Surakarta

Muhibbah fatati, STr. Kes


2020
FUNGSI KNEE JOINT

Support Body Weight

Absorb Shock

Meningkatkan efisiensi berjalan


dengan mengurangi pergerakan
COG

Menggerakkan tubuh kedepan


STANDING
POSTURE

Syarat berdiri : COG Jatuh


diatas Base of Support
Normal standing posture dari
sagital :
 Foot flat di lantai
Untuk menjaga keseimbangan, Pusat  Tibia 900 (atau sedikit
Gravitasi (CoG) dari tubuh harus condong ke anterior)
dijaga di atas BoS. Sendi tubuh,  Knee full ekstensi
khususnya ekstremitas bawah,  Hip 00
mengambil posisi untuk
mempertahankan CoG di atas BoS. Jika salah 1 tidak terpenuhi
Jika satu persendian diadakan di bagian lain harus memberi
posisi yang tidak biasa, sendi-sendi kompensasi untuk menjaga
lain akan mengimbangi untuk kestabilan.
menjaga tubuh tetap seimbang.
Beberapa contoh penerapan
pathological posture dan
kompensasi yang diberikan agar
CoG tetap jatuh diatas BoS

Kasus 1 : kontraktur fleksi hip 150


Dengan kasus itu maka knee akan fleksi dan
ankle juga akan dorsifleksi lebih
Kasus 2 : kontraktur plantarfleksi ankle 100
Ada 2 kompensasi yang mungkin dilakukan :

Knee Foot naik ke MTP joint


diekstensikan/hyperekstensi Knee fleksi
Hip fleksi dengan trunk kedepan Hip fleksi
Distribution of Forces

Distribusi tekanan pada orthosis harus merata untuk


mengurangi adanya tekanan berlebih pada area tertentu
yang dapat menyebabkan nyeri dan merusak kulit.

Cara pengurangan tekanan : dengan long lever arm dan


permukaan area yang luas.
Movements at the knee
joint

Knee • Pembentuk :
Joint femur, tibia, patela

• Type
hinge joint
Karakteristik : sliding and rolling

• Memiliki 2 aksis
Transversal, longitudinal
• Gerakan
fleksi-ekstensi, endo,ekso rotasi, sliding movement

ROM Fleksi knee dengan hip posisi fleksi :


mencapai 1400
Jika hip posisi full ekstensi ROM knee joint hanya
1200
(Karena rectus femoris menegang sehingga
mengalami pemendekan. 7
8
Roll dan slide pada gerak knee joint
(dari posisi fleksi knee menuju ekstensi)

Roll tanpa Slide


Keliling condylus femuris tidak sama dengan
Permukaan tibial plateu (tibia lebih kecil dari femur)
 condylus femur akan keluar dari permukaan tibial
plateu
Slide tanpa Roll
Benturan posterior femur dengan posterior tibia
Sehingga pada saat ekstensi maka femur harus roll
dan slide agar posisi femur tepat pada tibia.
Roll dan Slide simultan sehingga LGS mencapai
140o – 160o
The “screw home” Mechanism
(Rotate and down of the femur)

Pada saat full ekstensi, akan ada beberapa rotasi axial. Medial
condyle akan berotasi, posisi nya dipertahankan oleh ligamen
pada knee. Dan ada meniscus yang berfungsi sebagai peredam
kejut dan mengunci pada saat knee full ekstensi.

Meniscus :
Semilunar cartilago
3 permukaan : SUPERIOR (condylus femur)
PERIFER (silindris, capsul sendi)
INFERIOR (Condylus medial dan
condylus lateral tibia)

Meniscus
Gerakan meniscus saat fleksi-ekstensi lutut
Gerakan meniscus saat gerakan rotasi lutut

Exo Endo
LIGAMEN

Lutut berada di antara kedua tuas lengan


terpanjang dari tubuh dan kekuatan yang
sangat besar dapat bertindak melaluinya.
• Peran lutut akan jauh lebih sederhana
jika hanya harus menanggung banyak
beban,
• Lutut harus mampu bergerak melalui
berbagai macam gerakan dan tetap stabil
di semua posisi.

Untuk membuat ini mungkin lutut memiliki


empat ligamen utama, beberapa ligamen
sekunder, kapsul sendi, dan didukung oleh
otot-otot yang mengelilingi lutut. Otot
memainkan peran besar dalam
menyediakan lutut dengan stabilitas.
Tanpa fungsi otot lutut bisa menjadi tidak
stabil dan mudah rusak.
Stabilisasi oleh ligamentum
1. Lig. Colateral (medial dan lateral)
2. Lig. Cruciatum (anterior dan posterior)

Lig. Collateral medial Lig. Collateral lateral


Oblique inferior-anterior Oblique inferior-posterior
A P

Lig. Cruciatum
Anterior  oblique superior-posterior-lateral
Posterior  Oblique superior-anterior-medial
Keadaan lig. Collateral saat fleksi-ekstensi lutut

Fleksi  kendor
Ekstensi  terulur Stabilisasi transfersal
Patello-femoral joint

Joint kedua yang mempengaruhi pergerakan


pada knee joint  gerakan sliding antara
patella dan femur.

Fungsi patella :
1. Meningatkan lever arm otot quadriceps.
Sehingga akan mengefisiensikan kerja otot.
2. Menghasilkan permukaan yang luas untuk
contact dengan femur
3. Melindungi struktur internal knee dari
kemungkinan adanya trauma dari anterior
Patella :
Sesamoid terbesar
Medial, upper, lateral
dikontrol oleh
quadriceps tendon.
Di bagian inferior
akan terhubung
dengan tibia melalui
patella tendon.
Ada patella, lever
Tanpa patella, lever
arm quadriceps akan
arm quadriceps akan
semakin
semakin kecil/pendek
besar/panjang
Stabilitas Patella

Stabilitas patella
dikontrol oleh tendon
quadriceps (bagian
medial,lateral, dan atas)
dan patella tendon
(bagian inferior)

Femoral Tibial Angle


(FTA) : sudut antara
tulang tibia dan femur 
170-175 derajat (pada
laki-laki dewasa)
170 atau <170 derajat
untuk wanita,
tergantung lebar pelvis
FTA pada anak berubah
tergantung pertumbuhannya.
Infant : varus knee
18-24 tahun : lurus
3-4 tahun : valgus
6 tahun –dewasa : lurus

Dikarenakan
perkembangannya berubag-
ubah maka penggunaan
orthosis akan mempengaruhi
pertumbuhannya.
Orthosis digunakan untuk mengontrol
alignment joint

Salah 1 fungsi
orthosis :
mengkoreksi
alignment.

Jika tidak
mungkin
maksimal, maka
dikoreksi
semampunya
tanpa
menimbulkan
nyeri dan
mengurangi
kecacatan lebih
lanjut.
3 Prinsip ketika mendesain
orthosis

3PP untuk
koreksi

Long lever arms

Distribusi
tekanan/beban
di semua area
Gambar
mana yang
paling baik
????
Terimakasih ...

Anda mungkin juga menyukai