Anda di halaman 1dari 20

PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, BOPO, DAN KUALITAS

PENERAPAN GCG TERHADAP NON PERFORMING FINANCING


DENGAN INFLASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI
(Studi Empiris pada Bank Umum Syariah yang Terdaftar di Otoritas Jasa
Keuangan periode 2014 – 2019)

Indah Dwi Lestari


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi
Universitas Islam As-Syafi’iyah, Jakarta
indahdwilestari159@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Financing To Deposit Ratio,


BOPO, dan Kualitas Penerapan GCG terhadap Non Performing Financing dengan
Inflasi Sebagai Variabel Moderasi pada Bank Umum Syariah yang Terdaftar di
Otoritas Jasa Keuangan periode 2014 – 2019. Metode analisis yang digunakan
adalah regresi linear berganda yang diolah menggunakan Eviews 9. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa : (1) Financing To Deposit Ratio tidak
berpengaruh terhadap Non Performing Financing. (2) BOPO berpengaruh positif
terhadap Non Performing Financing. (3) Kualitas Penerapan GCG tidak
berpengaruh terhadap Non Performing Financing. (4) Financing To Deposit Ratio
berpengaruh positif terhadap Non Performing Financing dengan Inflasi sebagai
Variabel Moderasi. (5) BOPO tidak berpengaruh terhadap Non Performing
Financing dengan Inflasi sebagai Variabel Moderasi. (6) Kualitas Penerapan GCG
berpengaruh positif terhadap Non Performing Financing dengan Inflasi sebagai
Variabel Moderasi.

Kata Kunci : FDR, BOPO, GCG, NPF, Inflasi.

1
ABSTRACT

This study aims to examine the influence of the Financing To Deposit Ratio,
BOPO, and the Quality of GCG Implementation on Non-Performing Financing
with Inflation as a Moderation Variable in Islamic Commercial Banks Registered
in the Otoritas Jasa Keuangan for the period 2014 - 2019. The analysis method
used is multiple linear regression which is processed using Eviews 9. The results
show that: (1) Financing to Deposit Ratio has no effect on Non-Performing
Financing. (2) BOPO has a positive effect on Non-Performing Financing. (3) The
Quality of GCG Implementation has no effect on Non-Performing Financing. (4)
Financing To Deposit Ratio has a positive effect on Non-Performing Financing
with Inflation as a Moderation Variable. (5) BOPO has no effect on Non-
Performing Financing with Inflation as a Moderation Variable. (6) Quality of
GCG Implementation has a positive effect on Non-Performing Financing with
Inflation as a Moderation Variable.

Keywords: FDR, BOPO, GCG, NPF, Inflation.

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bank merupakan badan usaha yang dalam kegiatannya memberikan
yang menghimpun dana dari jasa dalam lalu lintas pembayaran
masyarakat dalam bentuk simpanan (Auliani dan Syaichu, 2016).
dan menyalurkan kepada masyarakat Fungsi utama dari bank sebagai
dalam bentuk kredit atau bentuk lembaga keuangan adalah bank
lainnya dalam rangka meningkatkan berperan sebagai perantara keuangan
taraf hidup masyarakat. Menurut (Financial Intermediary) antara
Peraturan Bank Indonesia No. pihak – pihak yang berkelebihan
9/7/PBI/2007, bank umum dana (Suplus Unit) dengan pihak
merupakan bank yang melaksanakan yang membutuhkan dana (Deficit
kegiatan usaha secara konvensional Unit). Dalam menjalankan fungsinya
dan/atau berdasarkan prinsip syariah sebagai lembaga intermediasi,

2
penyaluran kredit atau pembiayaan yang diterapkan dalam peraturan
merupakan kegiatan utama bank dan Bank Indonesia Nomor
merupakan sumber pendapatan 15/2/PBI/2013 adalah maksimal 5%.
utama bank, yang mana tentunya Tingkat non Performing Financing
dana yang disalurkan tersebut yang tinggi menunjukkan kesehatan
tidaklah bebas dari risiko (Hamzah, bank yang rendah karena hal ini
2018). mengindikasikan banyak terjadi
Risiko gagal bayar yang pembiayaan bermasalah dalam
mungkin terjadi membuat Bank operasional bank (Aryani, Anggraeni
Umum Syariah perlu memperhatikan dan Wiliasih, 2016). Sehingga
risiko terkena pembiayaan mengakibatkan kemampuan bank
bermasalah. Tingkat terjadinya syariah dalam menghasilkan laba
pembiayaan bermasalah semakin kecil, dan akan mengganggu
digambarkan dengan rasio non fungsi utama bank yaitu
Performong Financing (NPF). menghimpun dan menyalurkan dana
Besarnya non Performing Financing (Pradana, 2018).

6.00%
Non Performing Financing
5.68%
4.95% 5.09% 4.84%
5.00% 4.42% 4.47% 4.76%
3.90%
4.00% 3.83%
3.26% 3.36% 3.23%
3.00%

2.00%

1.00%

0.00%
I -II I -II I -II I -II I -II I -II
1 4- 4 1 5- 5 1 6- 6 1 7- 7 1 8- 8 1 9- 9
20 2 01 20 2 01 20 2 01 20 2 01 20 2 01 20 2 01

Sumber : www.ojk.co.id, (2020)


Gambar 1
Kondisi NPF Bank Umum Syariah Juni 2014 – Desember 2019

3
Berdasarkan gambar 1 dapat Beberapa penelitian tentang non
dilihat bahwa rata – rata NPF yang Performing Financing telah
dimiliki Bank Umum Syariah yang dilakukan, namun hasil penelitian
terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan tersebut masih belum konsisten.
periode 2014 – 2019 mengalami Beberapa diantaranya yaitu
fluktuasi yang cenderung meningkat, penelitian Aryani dkk. (2016) dan
dimana pada bulan Juni 2016 Pradana (2018) yang menunjukkan
merupakan nilai rata – rata NPF hasil bahwa Financing to Deposit
tertinggi yaitu sebesar 5,68%. Salah Ratio berpengaruh positif terhadap
satu bank umum syariah yang Non Performing Financing. Berbeda
memiliki rasio NPF tertinggi pada dengan penelitian yang dilakukan
tahun 2016 adalah Bank BJB Syariah oleh Hafilah dan Mahardikai (2019)
yang besarnya mencapai 17,91%. yang menunjukkan hasil berpengaruh
Angka tersebut sudah melampaui negatif, dan penelitian yang
batas aman yang ditetapkan oleh dilakukan oleh Auliani dan Syaichu
regulator yaitu 5 % (Hamzah, 2018). (2016) yang hasil penelitiannya
Pembiayaan bermasalah bisa menunjukkan bahwa FDR tidak
disebabkan dari sisi internal maupun berpengaruh terhadap NPF.
eksternal. Pengaruh internal Lalu penelitian mengenai
merupakan pengaruh yang berasal pengaruh BOPO terhadap NPF yang
dari kegiatan operasional didalam dilakukan oleh Hafilah dan
perbankan itu sendiri dengan melihat Mahardikai (2019), Perdani (2019),
rasio keuangan, beberapa serta Auliani dan Syaicu (2016) yang
diantaranya yaitu FDR, BOPO, dan menunjukkan hasil bahwa BOPO
GCG. Sedangkan pengaruh eksternal berpengaruh positif terhadap NPF.
yaitu pengaruh yang berasal dari luar Berbeda dengan penelitian Nurhaliza
kegiatan operasional perbankan dkk. (2018) yang menunjukkan
meliputi faktor makro ekonomi, bahwa BOPO tidak berpengaruh
salah satunya yaitu inflasi (Auliani terhadap NPF.
dan Syaichu, 2016). Selanjutnya penelitian mengenai
pengaruh Good Corporate

4
Governance terhadap NPF yang Inflasi sebagai Variabel Moderasi
dilakukan oleh Putri dan (Studi Empiris pada Bank Umum
Kusumaningtias (2020), Rahayu dan Syariah yang terdaftar di Otoritas
Azib (2019), dan Eliza (2016) yang Jasa Keuangan periode 2014 –
menunjukkan hasil bahwa Good 2019)”.
Corporate Governance berpengaruh Perumusan Masalah
positif terhadap NPF. Berbeda 1. Seberapa besar pengaruh
dengan penelitian yang dilakukan Financing to Deposit Ratio
oleh Ningsih (2019) yang terhadap Non Performing
menunjukkan bahwa Good Financing?
Corporate Governance tidak 2. Seberapa besar pengaruh BOPO
berpengaruh terhadap NPF. terhadap Non Performing
Adapun penelitian mengenai Financing?
inflasi yang dilakukan oleh Amelia 3. Seberapa besar pengaruh
(2019) dan Ramadhan (2017) yang Kualitas Penerapan GCG
menunjukkan hasil bahwa inflasi terhadap Non Performing
berpengaruh negatif terhadap NPF. Financing?
Berbeda dengan penelitian yang 4. Apakah inflasi dapat
dilakukan Haryanto (2018) yang memoderasi pengaruh
menunjukkan hasil positif dan Financing to Deposit Ratio
penelitian yang dilakukan oleh terhadap Non Performing
Perdani (2019) yang menunjukkan Financing?
bahwa inflasi tidak berpengaruh 5. Apakah inflasi dapat
terhadap NPF. memoderasi pengaruh BOPO
Berdasarkan latar belakang terhadap Non Performing
masalah diatas, maka penelitian ini Financing?
mengambil judul “Analisis 6. Apakah inflasi dapat
Pengaruh Financing to Deposit memoderasi pengaruh Kualitas
Ratio, BOPO, dan Kualitas Penerapan GCG terhadap Non
Penerapan GCG terhadap Non Performing Financing?
Performing Financing dengan

5
Tujuan Penelitian membantu memelihara reputasi bank
1. Untuk mengetahui seberapa – bank sehingga sesuai dengan
besar pengaruh Financing to harapan dari para nasabah, pasar dan
Deposit Ratio terhadap Non masyarakat secara keseluruhan. Bank
Performing Financing. yang lalai menjalankan peran dan
2. Untuk mengetahui seberapa fungsi kepatuhan akan berhadapan
besar Pengaruh BOPO terhadap langsung dengan apa yang dikenal
Non Performing Financing. sebagai compilance risk yang
3. Untuk mengetahui seberapa didefinisikan oleh Basel Committee
besar Pengaruh Kualitas on Banking Supervision sebagai
Penerapan GCG terhadap Non risiko hukum atau sanki – sanki
Performing Financing. hukum, kerugian/materi, atau
4. Untuk mengetahui apakah inflasi tercemarnya reputasi bank sebagai
dapat memoderasi pengaruh akibat dari pelanggaran terhadap
Financing to Deposit Ratio hukum, regulasi – regulasi, dan
terhadap Non Performing aturan – aturan dihubungkan dengan
Financing. norma – norma organisasi yang
5. Untuk mengetahui apakah inflasi menjadi aturan internal suatu bank.
dapat memoderasi pengaruh (Ikatan Bankir Indonesia, 2013:
BOPO terhadap Non 254).
Performing Financing. Non Performing Financing
6. Untuk mengetahui apakah inflasi Risiko kredit merupakan risiko
dapat memoderasi pengaruh yang disebabkan oleh ketidak
Kualitas Penerapan GCG mampuan para debitur dalam
terhadap Non Performing memenuhi kewajibanya sebagaimana
Financing. yang dipersyaratkan oleh pihak
kreditur. Risiko kredit muncul jika
TINJAUAN PUSTAKA bank tidak bisa memperoleh kembali
Compliance Theory cicilan pokok dan atau bunga dari
Kepatuhan terhadap hukum, pinjaman yang diberikannya atau
aturan – aturan, dan norma – norma investasi yang sedang dilakukannya.

6
Risiko kredit atau pembiayaan pada mengukur kemampuan suatu
perbankan syariah tercermin dari manajemen bank dalam
rasio NPF (Non Performing mengendalikan beban operasional
Financing) (Fahmi, 2014 :206). bank terhadap pendapatan
Berdasarkan SE BI No. operasional yang diterima bank
13/24/DPNP 25 Oktober 2011 NPF (Hasibuan, Annam dan Norfinawati,
adalah rasio yang digunakan untuk 2020:137).
mengukur tingkat permasalahan BOPO adalah rasio
pembiayaan yang dihadapi oleh bank perbandingan antara biaya
syariah. Semakin tinggi rasio ini operasional dengan pendapatan
menunjukkan kualitas bank syariah operasional dalam mengukur tingkat
semakin buruk. efisiensi dan kemampuan bank
Financing to Deposit Ratio dalam melakukan kegiatan
FDR adalah rasio untuk mengukur operasinya (Rivai dkk., 2013:482)
komposisi jumlah pembiayaan yang Good Corporate Governance
diberikan dibandingkan dengan Corporate Governance secara
jumlah dana masyarakat dan modal umum berkaitan dengan sistem dan
sendiri yang digunakan (Andrianto, mekanisme hubungan yang mengatur
Fatihuddin dan Firmansyah, dan menciptakan insentif yang sesuai
2019:383). diantara pihak yang mempunyai
Semakin besar penyaluran dana kepentingan pada suatu perusahaan
dalam bentuk kredit dibandingkan agar perusahaan dimaksud dapat
dengan dana pihak ketiga atau mencapai tujuan – tujuan usahanya
simpanan masyarakat pada suatu secara optimal. (Umam dan Veri,
bank membawa konsekuensi 2018:127).
semakin besarnya risiko yang Inflasi
ditanggung oleh bank yang Inflasi adalah proses kenaikan
bersangkutan. (Umam, 2013:256). harga barang – barang secara umum
BOPO dan terus menerus disebabkan oleh
BOPO disebut juga sebagai turunnya nilai uang pada suatu
rasio efisiensi yang digunakan untuk

7
periode tertentu (Mashudi, Taufiq berdampak pada menurunnya daya
dan Priana, 2017:265). beli, sering pula diikuti menurunnya
Sedangkan Bank Indonesia tingkat tabungan dan atau investasi
mendefinisikannya sebagai keadaan karena meningkatnya konsumsi
perekonomian yang ditandai oleh masyarakat dan hanya sedikit untuk
kenaikan harga secara cepat sehingga tabungan jangka panjang.
Kerangka Pemikiran

Financing to Deposit
Ratio
H₁

H₂ Non Performing
BOPO Financing

H3
Kualitas Penerapan
GCG
H4 H5 H6

Inflasi

Hipotesis
H1 : Financing to Deposit Ratio H4 : Inflasi dapat memoderasi
berpengaruh positif terhadap pengaruh Financing to Deposit
Non Performing Financing Ratio terhadap Non
H2 : BOPO berpengaruh positif Performing Financing
terhadap Non Performing H5 : Inflasi dapat memoderasi
Financing pengaruh BOPO terhadap Non
H3 : Kualitas Penerapan GCG Performing Financing
berpengaruh positif terhadap H6 : Inflasi dapat memoderasi
Non Performing Financing pengaruh Kualitas Penerapan
GCG terhadap Non
Performing Financing

8
METODE PENELITIAN kuantitatif dan data berjenis sekunder
Populasi, Sampel, dan Sampling menurut cara perolehannya.
Populasi yang digunakan yaitu Metode Analisis Data
Bank Umum Syariah yang terdaftar Analisis dilakukan untuk
di Otoritas Jasa Keuangan periode mengetahui hubungan antara variabel
2014 – 2019. Penentuan sampel dependen dan variabel independent
dilakukan dengan teknik purposive dengan metode analisis regresi linier
sampling. Adapun beberapa kriteria berganda dengan program eviews
yang digunakan dalam penelitian versi 9.
untuk memilih sampel antara lain: Pengukuran Variabel
1. Bank Umum Syariah yang Variabel Dependen
terdaftar di OJK Periode tahun Variabel dependen dalam
2014-2019. penelitian ini yaitu Non Performing
2. Bank Umum Syariah yang Financing, NPF merupakan rasio
beroperasional sejak 2014. yang dipergunakan untuk mengukur
3. Bank Umum Syariah yang risiko terhadap pembiayaan yang
mempublikasikan laporan disalurkan. Rasio NPF dirumuskan
keuangan tahunan dan laporan sebagai berikut (Yusmad, 2018:227):
pelaksanaan GCG secara lengkap
selama periode 2014-2019. Pembiayaan bermasalah
NPF = x
Total Pembiayaan
Berdasarkan kriteria tersebut,
hasilnya diperoleh 10 bank umum 100%
Variabel Independen
syariah yang sesuai sebagai sampel Finance to Deposit Ratio
penelitian dengan jumlah data
sebanyak 60 data. Berdasarkan Surat Edaran
Teknik Pengumpulan Data Bank Indonesia Nomor 13/30/DPNP

Teknik pengumpulan data rasio FDR dirumuskan sebagai

dalam penelitian ini adalah metode berikut (Hafilah dan Mahardikai,

studi pustaka dan metode 2019) :

dokumentasi. Penelitian ini Pembiayaan


FDR = x 100%
Dana Pihak Ketiga
menggunakan data berjenis

9
BOPO Pelaksanaan tugas dan tanggung
BOPO merupakan rasio yang jawab direksi, (3) Kelengkapan dan
digunakan untuk mengukur tingkat pelaksanaan tugas komite, (4)
efisiensi dan kemampuan bank Pelaksanaan tugas dan tanggung
dalam melakukan kegiatan jawab dewan pengawas syariah, (5)
operasinya dengan menghitung Pelaksanaan prinsip syariah dalam
perbandingan antara biaya kegiatan penghimpunan dan
operasional terhadap pendapatan penyaluran dana serta pelayanan
operasional. Rasio BOPO jasa, (6) Penanganan benturan
dirumuskan sebagai berikut (Rivai kepentingan, (7) Penerapan fungsi
dkk., 2013) : kepatuhan bank, (8) Penerapan
fungsi audit intern, (9) Penerapan
Total B .Operasional
BOPO = x fungsi audit ekstern, (10) Batas
Total Pnd . Operasional
maksimum penyaluran dana (11)
100%
Kualitas Penerapan GCG Transparansi kondisi keuangan dan

GCG merupakan prinsip yang non keungan.

mendasari suatu mekanisme


Variabel Moderasi
mengenai tata kelola perusahaan
Inflasi
sesuai dengan ketentuan yang
Nilai Inflasi yang digunakan
berlaku mengendalikan tata kelola
dalam penelitian ini yaitu laju
perusahaan. Untuk mengetahui
pertumbuhan inflasi yang diukur
kualitas penerapan GCG yaitu
menggunakan Indeks Harga
dengan menghitung nilai komposit
Konsumen (IHK) dengan rumus
Self Assestment dari laporan
sebagai berikut :
penilaian GCG tahunan dengan
indikator : (1) Pelaksanaan tugas dan IHK t −IHK t −1
Laju Inflasi = X
tanggung jawab dewan komisaris, (2) IHK t−1

100%

10
HASIL PENELITIAN
Uji Statistik t

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.  


C -0.097208 0.049435 -1.966363 0.0548
X1 0.042861 0.055284 0.775294 0.4418
X2 0.103111 0.021267 4.848332 0.0000
X3 0.004522 0.006338 0.713562 0.4788

Sumber : Hasil Output Eviews9, 2020

Pengaruh Financing to Deposit tinggi rasio FDR maka semakin


Ratio terhadap Non Performing tinggi pula dana pihak ketiga yang
Financing disalurkan sebagai pembiayaan,
Berdasarkan hasil uji statistik namun hal tersebut tidak
yang telah dilakukan dapat diketahui mempengaruhi kemampuan nasabah
bahwa Financing to Deposit Ratio penerima pembiayaan dalam
memiliki nilai koefisien regresi mengembalikan pembiayaan
sebesar 0.0429 dengan nilai tersebut. Maka dapat disimpulkan
probabilitas sebesar 0,4418, artinya bahwa likuiditas dana pihak ketiga
Financing to Deposit Ratio tidak yang baik, tidak selalu bisa menekan
berpengaruh terhadap Non kenaikan pada pembiayaan
Performing Financing. Hasil ini bermasalah.
tidak sesuai dengan hipotesis Pengaruh BOPO terhadap Non
penelitian yang menyatakan bahwa
Performing Financing
Financing to Deposit Ratio
berpengaruh positif terhadap Non Berdasarkan hasil uji statistik
Performing Financing. yang telah dilakukan dapat diketahui
Menurut Kasmir (2012) FDR bahwa BOPO memiliki nilai
adalah rasio untuk mengukur koefisien regresi sebesar 0.1031
komposisi jumlah pembiayaan yang dengan nilai probabilitas sebesar
diberikan dibandingkan dengan 0,0000, artinya BOPO memiliki
jumlah dana masyarakat atau biasa pengaruh positif terhadap Non
disebut dana pihak ketiga. Semakin Performing Financing. Hasil ini

11
sesuai dengan hipotesis penelitian memiliki nilai koefisien regresi
yang menyatakan bahwa BOPO sebesar 0.0045 dengan nilai
berpengaruh positif terhadap Non probabilitas sebesar 0,4418, artinya
Performing Financing. kualitas penerapan GCG tidak
Menurut Rivai (2013) BOPO berpengaruh terhadap Non
adalah rasio perbandingan antara Performing Financing. Hasil ini
biaya operasional dengan pendapatan tidak sesuai dengan hipotesis
operasional dalam mengukur tingkat penelitian yang menyatakan bahwa
efisiensi dan kemampuan bank kualitas penerapan GCG
dalam melakukan kegiatan berpengaruh positif terhadap Non
operasinya. BOPO yang besar Performing Financing.
mengandung arti bahwa biaya Menurut Anwar (2018) GCG
operasional yang ditanggung salah merupakan sistem yang mengatur
satunya diakibatkan adanya dan mengendalikan perusahaan.
pembiayaan bermasalah lebih besar GCG dijadikan bank syariah sebagai
dibandingkan pendapatan acuan dan tolak ukur dalam
operasional yang diterima. Apabila melakukan kegiatan operasionalnya
terjadi pembiayaan bermasalah agar memiliki nilai tambah dimata
dalam penyaluran pembiayaan, stakeholders. Penerapan GCG
misalnya terjadi kemacetan dilakukan untuk mematuhi aturan
pengembalian dana yang disalurkan tentang tata kelola bank syariah yang
dan margin yang diperoleh bank berlaku sekaligus untuk menjadi
dalam jumlah relatif besar, maka salah satu acuan pemegang saham
pendapatan yang diterima akan dalam menentukan keputusan
berkurang. investasi. Penerapan GCG yang baik
Pengaruh Kualitas Penerapan belum bisa menekan pembiayaan
GCG terhadap Non Performing bermasalah yang terjadi, hal ini
Financing dikarenakan kenaikan NPF tersebut
Berdasarkan hasil uji statistik disebabkan oleh faktor lain yang
yang telah dilakukan dapat diketahui mempengaruhinya.
bahwa kualitas penerapan GCG

12
Uji Statistik t MRA

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.  


C -0.073621 0.041642 -1.767950 0.0836
X1 0.038645 0.047738 0.809521 0.4223
X2 0.091920 0.026749 3.436388 0.0012
X3 0.035904 0.018888 1.900900 0.0635
X1*Z 0.410371 0.013524 30.34379 0.0000
X2*Z -0.024524 0.021112 -1.161625 0.2513
X3*Z 0.036351 0.009500 3.826401 0.0004
Sumber : Hasil Output Eviews9, 2020

Pengaruh Financing to Deposit meningkat, dengan dimoderasi


Ratio terhadap Non Performing inflasi maka Non Performing
Financing dengan Inflasi sebagai Financing juga semakin meningkat.
Variabel Moderasi Hal tersebut dapat dilihat dari data
Berdasarkan hasil uji statistik yang telah disajikan, salah satunya
yang telah dilakukan dapat diketahui yaitu kenaikan yang terjadi pada
bahwa Financing to Deposit Ratio tahun 2019. Rata – rata Financing to
dengan dimoderasi inflasi memiliki Deposit Ratio pada tahun 2018 yaitu
nilai koefisien regresi sebesar 0.4104 sebesar 0,8403, mengalami kenaikan
dan nilai probabilitas sebesar 0,0000, pada tahun 2019 menjadi 0,8528.
artinya inflasi memperkuat pengaruh Dengan dimoderasi inflasi yang pada
Financing to Deposit Ratio terhadap tahun 2019 sebesar 0,0303 Non
Non Performing Financing. Hasil ini Performing Financing mengalami
sesuai dengan hipotesis penelitian kenaikan yang sebelumnya pada
yang menyatakan bahwa inflasi tahun 2018 yaitu 0,0405 menjadi
dapat memoderasi pengaruh 0,0415 di tahun 2019. Maka dapat
Financing to Deposit Ratio terhadap disimpulkan bahwa semakin tinggi
Non Performing Financing. likuiditas dana pihak ketiga terhadap
Inflasi memperkuat pengaruh pembiayaan, dengan dimoderasi
Financing to Deposit Ratio terhadap inflasi maka semakin tinggi pula
Non Performing Financing, artinya pembiayaan bermasalah yang terjadi
Apabila Financing to Deposit Ratio pada bank umum syariah tersebut.

13
Pengaruh BOPO terhadap Non Pengaruh Kualitas Penerapan
Performing Financing dengan GCG terhadap Non Performing
Inflasi sebagai Variabel Moderasi Financing dengan Inflasi sebagai
Berdasarkan hasil uji statistik Variabel Moderasi
yang telah dilakukan dapat diketahui Berdasarkan hasil uji statistik
bahwa BOPO dengan dimoderasi yang telah dilakukan dapat diketahui
inflasi memiliki nilai koefisien bahwa kualitas penerapan GCG
regresi sebesar -0.0245 dan nilai dengan dimoderasi inflasi memiliki
probabilitas sebesar 0,2513, artinya nilai koefisien regresi sebesar 0.0364
inflasi tidak mampu memoderasi dan nilai signifikansi sebesar 0,0004,
pengaruh BOPO terhadap Non artinya inflasi memperkuat pengaruh
Performing Financing. Hasil ini kualitas penerapan GCG terhadap
tidak sesuai dengan hipotesis Non Performing Financing. Hasil ini
penelitian yang menyatakan bahwa sesuai dengan hipotesis penelitian
BOPO mampu memoderasi pengaruh yang menyatakan bahwa inflasi
BOPO terhadap Non Performing mampu memoderasi pengaruh
Financing. kualitas penerapan GCG terhadap
Inflasi tidak mampu Non Performing Financing.
memoderasi pengaruh BOPO Inflasi memperkuat pengaruh
terhadap Non Performing Financing. kualitas penerapan GCG terhadap
Hal ini dapat dilihat dari kondisi Non Performing Financing. Hal
BOPO yang mengalami fluktuatif tersebut dapat dilihat dari data yang
dari tahun 2014 sampai 2016, telah disajikan, salah satunya yaitu
berbeda dengan NPF yang terus kenaikan yang terjadi pada tahun
mengalami kenaikan. Maka dapat 2019. Rata – rata GCG pada tahun
disimpulkan bahwa setiap kenaikan 2018 yaitu sebesar 1,83, mengalami
yang terjadi pada BOPO, dengan kenaikan pada tahun 2019 menjadi
dimoderasi inflasi tidak 1,99. Dengan dimoderasi inflasi yang
mempengaruhi kondisi Non pada tahun 2019 sebesar 0,0303 Non
Performing Financing. Performing Financing mengalami
kenaikan yang sebelumnya pada

14
tahun 2018 yaitu 0,0405 menjadi dengan inflasi sebagai variabel
0,0415 di tahun 2019. Maka dapat moderasi pada bank umum
disimpulkan bahwa semakin tinggi syariah yang terdaftar di Otoritas
perolehan hasil self assessment GCG, Jasa Keuangan periode 2014 –
dengan dimoderasi inflasi akan 2019.
menyebabkan semakin tinggi pula 5. BOPO tidak berpengaruh
pembiayaan bermasalah yang terjadi terhadap Non Performing
pada bank umum syariah. Financing dengan inflasi sebagai
variabel moderasi pada bank
PENUTUP
umum syariah yang terdaftar di
Simpulan
Otoritas Jasa Keuangan periode
1. Financing to Deposit tidak
2014 – 2019.
berpengaruh terhadap Non
6. Kualitas penerapan GCG
Performing Financing pada
berpengaruh positif terhadap
bank umum syariah yang
Non Performing Financing
terdaftar di Otoritas Jasa
dengan inflasi sebagai variabel
Keuangan periode 2014 – 2019.
moderasi pada bank umum
2. BOPO berpengaruh positif
syariah yang terdaftar di Otoritas
terhadap Non Performing
Jasa Keuangan periode 2014 –
Financing pada bank umum
2019.
syariah yang terdaftar di Otoritas
Saran
Jasa Keuangan periode 2014 –
1. Bagi Peneliti selanjutnya,
2019.
apabila ingin menguji pengaruh
3. Kualitas penerapan GCG tidak
likuiditas dana pihak ketiga
berpengaruh terhadap Non
terhadap pembiayaan
Performing Financing pada bank
bermasalah disarankan untuk
umum syariah yang terdaftar di
menggunakan pengukuran lain
Otoritas Jasa Keuangan periode
selain rasio FDR dan NPF,
2014 – 2019.
karena berdasarkan hasil
4. Financing to Deposit Ratio
penelitian menunjukkan bahwa
berpengaruh positif terhadap
Non Performing Financing

15
FDR tidak berpengaruh terhadap sebagai bahan untuk
NPF. pertimbangan pengambilan
2. Bagi bank umum syariah, keputusan investasi.
disarankan untuk Berdasarkan hasil penelitian
memperhatikan besaran rasio menunjukkan bahwa FDR dan
BOPO dikarena semakin tinggi GCG berpengaruh positif
rasio ini maka pendapatan terhadap NPF dengan inflasi
yang dihasilkan oleh bank sebagai variabel moderasi
semakin menurun sehingga artinya ketika besarnya
dapat disimpulkan bahwa bank likuiditas dana pihak ketiga bank
lebih banyak menanggung umum syariah tinggi dan hasil
risiko pembiayaannya. penilaian GCG yang kurang baik
3. Bagi Peneliti selanjutnya, pada saat inflasi cukup tinggi
apabila ingin menguji pengaruh mengindikasikan risiko
GCG terhadap pembiayaan terjadinya pembiayaan
bermasalah disarankan untuk bermasalah juga tinggi, sehingga
lebih difokuskan pada salah satu investor perlu berhati – hati jika
indikator dari penilaian GCG, ingin berinvestasi karena
contoh salah satunya yaitu batas pembiayaan bermasalah yang
maksimum penyaluran dana, tinggi akan menyebabkan
karena berdasarkan hasil pendapatan bank umum syariah
penelitian yang menggunakan menurun.
pengukuran nilai akhir komposit 5. Untuk penelitian selanjutnya,
self assessment dari laporan disarankan untuk tidak
penilaian GCG menunjukkan menggunakan inflasi sebagai
hasil bahwa GCG tidak variabel yang memoderasi
berpengaruh terhadap NPF. pengaruh BOPO terhadap NPF.
4. Bagi para investor, jika ingin Karena bersasarkan hasil
berinvestasi di bank umum penelitian menunjukkan bahwa
syariah dapat menjadikan FDR BOPO tidak berpengaruh
dan GCG bank umum syariah terhadap NPF dengan inflasi

16
sebagai variabel moderasi,
sedangkan ketika tidak
dimoderasi inflasi BOPO justru
berpengaruh positif terhadap
NPF.

17
DAFTAR PUSTAKA 5(3), pp. 1–14.
Amelia, E. A. (2019) ‘Pengaruh Azizi, M. Z. W. (2016) ‘Pengaruh
Capital Adequacy Ratio ( Faktor Internal dan
CAR ), Inflasi dan Eksternal terhadap
Financing to Deposit Pembiayaan Bermasalah
Ratio ( FDR ) terhadap dengan Lukuiditas
non Performing sebagai Variabel
Financing ( NPF ) pada Intervening pada Bank
Bank Umum Syariah Umum Syariah di
Periode 2015-2017’, Indonesia’, JAB, 2(1), pp.
Jurnal Intelektualita: 94–112.
Keislaman, Sosial, dan Darmawi, H. (2014) Manajemen
Sains, 8(1), pp. 11–18. Perbankan. Jakarta: PT.
Andrianto, Fatihuddin, D. and Bumi Aksara.
Firmansyah, M. A. Eliza, A. (2016) ‘Pengaruh Good
(2019) Manajemen Corporate Governance
Perbankan. Surabaya: Bank Umum Syariah dan
CV. Penerbit Qiara Pengaruhnya Terhadap
Media. Risiko Kredit’, Jurnal
Anwar, D. E. S. (2018) Pengantar Ilmiah ESAI, 10(1), pp.
Falsafah Ekonomi dan 1–13.
Keuangan Syariah. 1st Fahmi, I. (2014) Pengantar
edn. Depok: Rajawali Perbankan Teori dan
Pers. Aplikasi. Banndung: CV.
Aryani, Y., Anggraeni, L. and Alfabeta.
Wiliasih, R. (2016) Hafilah, J. and Mahardikai, D. P. K.
‘Faktor-Faktor yang (2019) ‘Pengaruh BOPO,
Memengaruhi Non FDR, DAN CAR
Performing Financing terhadap NPF (Studi
pada Bank Umum Empiris pada Bank
Syariah Indonesia Umum Syariah di
Periode 2010-2014’, Indonesia periode 2014-
Jurnal Al-Muzara’ah, 2017)’, Jurnal
4(1), pp. 44–60. Akuntansi, Audit dan
Auliani, M. M. and Syaichu (2016) Sistem Informasi
‘Analisis Faktor Internal Akuntansi, 3(3), pp. 322–
dan Faktor Eksternal 334.
terhadap Tingkat Hamzah, A. (2018) ‘Pengaruh Faktor
Pembiayaan Bermasalah Makro Ekonomi
pada Bank Umum Terhadap Pembiayaan
Syariah di Indonesia Bermasalah (Penelitian
Periode Tahun 2010 - Pada Bank Umum
2014’, Diponegoro Syariah di Indonesia
Journal of Management, Tahun 2010-2017)’,

18
Journal of Islamic Bekasi: Gramata
Finance and Accounting, Publishing.
1(2), pp. 73–90. Mashudi, P. D. D., Taufiq, D. M. and
Haryanto, A. and Kurniawan, A. Priana, D. W. (2017)
(2018) ‘Detirminan Non Pengantar Teori
Performing Financing Ekonomi. pertama.
Sektor Konstruksi pada Yogyakarta: Gosyen
Perbankan Syariah Publishing.
periode 2010 - 2017’, Ningsih, A. R., Azib and Eprianti, N.
Jurnal Ekonomi Islam, (2019) ‘Pengaruh
9(2), pp. 100–118. Kepatuhan Syariah
Hasibuan, A. N., Annam, R. and ( Sharia Compliance )
Norfinawati (2020) Audit terhadap Operasional
Bank Syariah. 1st edn. Risiko Pembiayan Pada
Jakarta: Kencana. Perbankan Syariah
( Studi Kasus 5 Bank
Hidayat, D. P. and Arfianto, E. D.
Umum Syariah menurut
(2017) ‘Analisis
Nilai Aset Tertinggi )
Pengaruh Good
The Effect Of Sharia
Corporate Governance
Compliance On
( GCG ), Prinsip
Operational Risk Of
Pembiayaan, dan Tujuan
Financing In Sharia
Penggunaan Pembiayaan
Banki’, Prosiding
terhadap Pembiayaan
Keuangan dan
Bermasalah Perbankan
Perbankan Syariah, 5(1),
Syariah di Indonesia’,
pp. 84–90.
Diponegoro Journal of
Management, 6(4), pp. Nurhaliza, S., Kismawadi, E. R. and
1–14. Hamid, A. (2018)
‘Pengaruh Rasio
Ikatan Bankir Indonesia (2013)
Keuangan Terhadap Non
Memahami Bisnis Bank.
Performing Financing
1st edn. Jakarta Pusat:
pada PT. Bank Syariah
PT. Gramedia Pustaka
Mandiri Indonesia’,
Utama.
Jurnal Ilmu Ekonomi
Ismail (2011) Manajemen dan Keislaman, 6, pp.
Perbankan : Dari Teori 64–80.
Menuju Aplikasi. Jakarta:
Perdani, P. and Lia, R. (2019)
Kencana.
‘Analisis Faktor-Faktor
Latumaerissa, J. R. (2017) Bank dan yang Mempengaruhi Non
Lembaga Keuangan Performing Financing
Lain. Jakarta: Mitra ( NPF ) Pada Bank
Wacana Media. Pembiayaan Rakyat
Mahardika, D. P. . (2015) Mengenal Syariah ( BPRS ) di
Lembaga Keuangan. Indonesia Tahun 2013-

19
2018’, Jurnal Ekonomi Management :
dan Bisnis, 14(1), pp. Manajemen Perbankan
36–40. dari Teori ke Praktik.
Jakarta: Rajawali Pers.
Pradana, M. N. R. (2018) ‘Pengaruh
Likuiditas dan Variabel Salman, K. R. (2017) Akuntansi
Eksternal Terhadap Non Perbankan Syariah :
Performing Financing Berbasis PSAK Syariah.
Pada Bank Syariah’, 1st edn. Jakarta Barat:
EKSIS, 13(2), pp. 131– PT. Indeks.
144. Sujarweni, V. W. (2015) Metodologi
Putri, S. and Kusumaningtias, R. Penelitiain - Bisnis &
(2020) ‘Faktor - Faktor Ekonomi. 1st edn.
yang Mempengaruhi Yogyakarta:
Pembiayaan Bermasalah Pustakabarupress.
pada Bank Umum
Umam, K. (2013) Manajemen
Syariah di Indonesia’, Perbankan Syariah.
Jurnal Akuntansi Unesa, Banndung: CV. Pustaka
8(2). Setia.
Rahayu, E. and Azib (2019) Umam, K. and Veri, A. (2018)
‘Pengaruh Penerapan Corporate Action
Good Corporate Pembentukan Bank
Governance , Syariah (Akuisisi,
Pertumbuhan Konversi, dan Spin Off).
Pembiayaan , Return On Yogyakarta: Gadjah
Asset , dan Financing to Mada University Press.
Deposit Ratio terhadap
Non Performing Widiastuty, T. (2018) ‘Perbandingan
Financing pada Bank Praktik GCG Bank
Umum Syariah periode Syariah dan
2015- Effect of Konvensional serta
Implementation of Good Pengaruhnya terhadap
Corporate Governance , Pinjaman Bermasalah’,
Financi’, Prosiding Jurnal Riset Akuntansi
Manajemen, 5(1), pp. dan Keuangan, 6(2), pp.
503–508. 247–258.
Ramadhan, P. (2017) ‘Determinan
Pembiayaan Bermasalah
Sektor Pertambangan
Pada Perbankan Syariah’,
Jurnal Ilmu Akuntansi,
10(2), pp. 369–390. doi:
10.15408/akt.v10i2.6141.
Rivai, H. V. et al. (2013)
Commercial Bank

20

Anda mungkin juga menyukai