Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
KELAS : TS-Sem-3D
2020
KATA PENGANTAR
Disamping itu, Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga dapat terealisasikanlah makalah
ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Statika fluida, kadang disebut juga hidrostatika, adalah cabang ilmu yang mempelajari fluida dalam
keadaan diam, dan merupakan subbidang kajian mekanika fluida. Istilah ini biasanya merujuk pada
penerapan matematika pada subyek tersebut. Statika fluida mencakup kajian kondisi fluida dalam
keadaan kesetimbangan yang stabil. Penggunaan fluida untuk melakukan kerja disebut hidrolika, dan
ilmu mengenai fluida dalam keadaan bergerak disebut sebagai dinamika fluida. Karena sifatnya yang
tidak dapat dengan mudah dimampatkan, fluida dapat menghasilkan tekanan normal pada semua
permukaan yang berkontak dengannya. Pada keadaan diam (statik), tekanan tersebut bersifat isotropik,
yaitu bekerja dengan besar yang sama ke segala arah. Karakteristik ini membuat fluida dapat
mentransmisikan gaya sepanjang sebuah pipa atau tabung, yaitu, jika sebuah gaya diberlakukan pada
fluida dalam sebuah pipa, maka gaya tersebut akan ditransmisikan hingga ujung pipa. Jika terdapat gaya
lawan di ujung pipa yang besarnya tidak sama dengan gaya yang ditransmisikan, maka fluida akan
bergerak dalam arah yang sesuai dengan arah gaya resultan.
Tekanan hidrostatis atau tekanan pada zat cair. Ketika belajar tekanan pada zat padat kita tahu
bahawa tekanan pada zat padat hanya ke arah bawah, hal ini berlaku jika tidak ada gaya dari luar. Hal
ini berbeda dengan tekanan pada zat cair, tekanan pada zat cair menyebar ke segala arah. Mengapa hal
itu dapat terjadi ? untuk lebih memahami tekanan pada zat cair atau tekanan hidrostatis perhatikan
uraian berikut. Adanya tekanan di dalam zat cair disebabkan oleh gaya gravitasi yang bekerja pada
setiap bagian zat cair tersebut. Besar tekanan zat cair bergantung pada kedalaman zat cair, semakin
dalam letak suatu bagian zat cair, akan semakin besar pula tekanan pada bagian itu. Tekanan di dalam
zat cair yang tidak bergerak sebagai akibat gaya gravitasi yang bekerja pada setiap bagian zat tersebut
disebut tekanan hidrostatika.
2.2 Tekanan Hidrostatik
Tekanan adalah satuan fisika untuk menyatakan gaya per satuan luas bisa juga diartikan sebagai gaya
yang bekerja tegak lurus pada suatu permukaan bidang dan dibagi luas permukaan bidang tersebut.
Secara matematis, persamaan tekanan dituliskan sebagai berikut.
F
P=
A
dengan:
F = gaya (N),
A = luas permukaan (m2), dan
P = tekanan (N/m2 = Pascal).
Konsep tekanan memegang peranan penting dalam fluida karena berbagai hal yang berkaitan dengan
fluida memerlukan konsep ini. Misalnya fluida dapat mengalir karena perbedaan tekanan pada dua
bagian yang berbeda pada zat cair.
Hidrostatika merupakan cabang Fisika yang mempelajari sifat dan periaku cairan yang ada dalam
keadaan diam (statis). Tekanan Hidrostatis adalah tekanan yang terjadi di bawah air. Fluida yang berada
dalam suatu wadah memiliki gaya berat, akibat pengaruh
gravitasi bumi. Gaya berat fluida menimbulkan tekanan. Tekanan di dalam fluida tak mengalir, yang
diakibatkan oleh adanya gaya gravitasi ini disebut tekanan hidrostatis. Tekanan hidrostatis disebabkan
oleh fluida tak bergerak. Tekanan hidrostatis yang dialami oleh suatu titik di dalam fluida diakibatkan
oleh gaya berat fluida yang berada di atas titik tersebut. Jika besarnya tekanan hidrostatis pada dasar
tabung adalah P, menurut konsep
tekanan, besarnya P dapat dihitung dari perbandingan antara gaya berat fluida (F) dan luas permukaan
bejana (A).
Massa fluida (m) harganya sangat bergantung pada jumlah mol (n) fluida dan massa atom atau massa
molekul fluida (M). Hubungan antara ketiga besaran fisis ini dinyatakan dengan persamaan berikut:
m
n=
M
Massa jenis fluida ( ρ) merupakan perbandingan antara massa (m) fluida dengan volume (V) Fluida.
Massa jenis fluida seringdisebut sebagai massa per satuan volume fluida atau kerapatan fluida. Secara
matematis dituliskan sebagai berikut:
m
ρ=
V
Tekanan atmosfer
Di muka telah disebutkan bahwa tekanan adalah N/m2 atau Pa atau atm(atmosfer). Hubungan ketiga
tekanan tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut.
1 N/m2 = 1 Pa
1 atm = 1,01 x 105 N/m2
Satuan atm diambil dari satuan tekanan udara,udara memiliki tekanan karena udara memiliki berat.
Berdasarkan pengukuran, tekanan udara di permukaan laut besarnya 1 atm. Tekanan sebesar ini
tampaknya cukup besar karena tekanan 1 atm akan memberikan gaya sebesar 10 5
N pada permukaan seluas 1 m2 tekanan ini setara dengan berat 10 ton benda. Tetapi anehnya,mengapa
tubuh kita tidak terasa sakit menerima tekanan inidari udara ? sel-sel di dalam tubuh makhluk hidup
mempunyai tekanan sebesar 1 atm, tekanan dari dalam sel tubuh makhluk hidup ini menyeimbangkan
dengan tekanan udara luar sehingga jumlah gaya yang bekerja pada sel menjadi seimbang.
Tekanan Hidrostatis
Tekanan Hidrostatis adalah tekanan yang terjadi di bawah air. Fluida yang berada dalam suatu
wadah memiliki gaya berat, akibat pengaruh gravitasi bumi.
Gaya berat fluida menimbulkan tekanan. Tekanan di dalam fluida tak mengalir, yang diakibatkan oleh
adanya gaya gravitasi ini disebut tekanan hidrostatis. Tekanan hidrostatis disebabkan oleh fluida tak
bergerak. Tekanan hidrostatis yang dialami oleh suatu titik di dalam fluida diakibatkan oleh gaya berat
fluida yang berada di atas titik tersebut. Jika besarnya tekanan hidrostatis pada dasar tabung adalah P,
menurut konsep tekanan, besarnya P dapat dihitung dari perbandingan antara gaya berat fluida (F) dan
luas permukaan bejana (A).
F
P=
A
Gaya berat fluida merupakan perkalian antara massa fluida dengan
percepatan gravitasi Bumi, ditulis
ρ Vg
P=
A
Volume fluida di dalam bejana merupakan hasil perkalian antara luas permukaan bejana (A) dan tinggi
fluida dalam bejana (h). Oleh karena itu, persamaan tekanan di dasar bejana akibat fluida setinggi h
dapat dituliskan menjadi
ρ(h) g
P= =ρ h g
A
Jika tekanan hidrostatis dilambangkan dengan Ph, persamaannya dituliskan sebagai berikut.
Ph ¿ ρ gh
dengan:
Ph = tekanan hidrostatis (N/m2),
ρ = massa jenis fluida (kg/m3),
g = percepatan gravitasi (m/s2), dan
h = kedalaman titik dari permukaan fluida (m).
Hukum pokok hidrostatik yaitu semua titik yang terletak pada suatu bidang datar di dalam zat cair
yang sejenis memiliki tekanan yang sama. Tekanan di suatu titik di dalam suatu fluida yang sebenarnya
disebut tekanan absolut. Apabila tekanan atmosfer di permukaan zat cair (P0) tidak di abaikan maka
tekanan hidrostatis pada titik yang berada pada
kedalaman (h) zat cair tersebut, dihitung dengan persamaan :
P=Po+ Ph=Po+ ρ gh
Pompa Vakum
Perhitungan lain yang hampir sama diatas akan menunjukkan bahwa tekanan atmosfir dapat
menahan satu kolom air yang tingginya 10,3 m dalam tabung yang bagian atasnya hampa.
Manometer raksa tertutup
Disebut manometer raksa tertutup karena salah satu ujung pipa tertutup. Ujung yang terbuka
dihubungkan ke suplai gas. Pipa U diisi raksa dan ruang diatas permukaan raksa pada pipa tertutup
adalah vakum. Penggunaan manometer raksa tertutup tidak perlu didampingi barometer karena
langsung dapat membaca tekanan gas.
Manometer Bourdon
Manometer Bourdon atau manometer logam dihubungkan ke tangki gas yang akan diukur
tekanannya. Perhatikan gambar di bawah ini, tekanan dari dalam ruang tertutup akan mengubah
kelengkungan pipa lentur. Ujung pipa itu dihubungkan dengan jarum berskala. Ketika pipa itu
berubah kelengkungannya akibat tekanan, penunjukan jarum tersebut juga berubah. Manometer
Bourdon atau manometer logam mampu mengukur tekanan udara sangat tinggi, sehinng sering
digunakan oleh montir untuk mengukur tekanan udara di dalam ban.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tekanan di dalam fluida tak mengalir, yang diakibatkan oleh adanya gaya gravitasi ini disebut tekanan
hidrostatis. Tekanan hidrostatis disebabkan oleh fluida tak bergerak. Tekanan hidrostatis yang dialami
oleh suatu titik di dalam fluida diakibatkan oleh gaya berat fluida yang berada di atas titik tersebut. Jika
besarnya tekanan hidrostatis pada dasar tabung adalah P, menurut konsep tekanan, besarnya P dapat
dihitung dari perbandingan antara gaya berat fluida (F) dan luas permukaan bejana (A).
F
P=
A
3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini, penulis berharap agar lebih banyak diadakan penelitian atau praktek di
laboratorium agar dapat membantu mahasiswa dalam memahami dan menguasai konsep hidrostatis dan
konsep ilmu lainnya serta berharap agar laboratorium disertai fasilitas yang menunjang penelitian.
Daftar pustaka
http://www.scribd.com/document/360361172/makalah-hidrostatis