Anda di halaman 1dari 26

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Persepsi
1. Definisi Persepsi

Persepsi sosial dapat diartikan sebagai proses perolehan, penafsiran,

pemilihan, dan pengaturan informasi indrawi tentang orang lain. Apa yang

diperoleh, ditafsirkan, dipilih, dan diatur adalah informasi indrawi dari

lingkungan sosial, serta yang menjadi fokusnya adalah orang lain

(Sarwono dan Meinarno, 2009: 24).

Gambar 2.1 Empat Aspek dalam Persepsi Sosial

(Sumber: Baron dan Byrne, 2004: 38-39)


Komunikasi Atribusi Karakateristik Mengelola kesan
nonverbal pembentukan kesan atau presentasi
diri

Branca, 1964; Woodworth dan Marquis, 1957 (dalam Walgito, 1991:

53) persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan.

Penginderaan adalah merupakan suatu proses diterimanya stimulus oleh

individu melalui alat penerima yaitu alat indera. Namun proses tersebut

tidak berhenti di situ saja, pada umumnya stimulus tersebut diteruskan

oleh syaraf ke otak sebagai pusat susunan syaraf, dan proses selanjutnya

merupakan proses persepsi. Karena itu proses persepsi tidak dapat lepas

dari proses penginderaan, dan proses penginderaan merupakan proses yang

mendahului terjadinya persepsi. Proses penginderaan terjadi setiap saat,

18
19

yaitu pada waktu individu menerima stimulus yang mengenai dirinya

melalui alat indera. Alat indera merupakan penghubung antara individu

dengan dunia luarnya. Disini persepsi tokoh masyarakat sangat dibutuhkan

oleh masyarakat sekitar dalam menafsirkan suatu kejadian yang sudah

terlihat oleh panca indera dengan tindakan yang sesuai dengan nilai agama

dan hukum moral yang ada.

Menurut Leavitt (dalam Sobur, 2003: 445), Persepsi (percepstion)

dalam arti sempit ialah penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat

sesuatu, sedangkan dalam arti luas ialah pandangan atau pengertian, yaitu

bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu.

Menurut De Vito (dalam Sobur, 2003: 445-446), persepsi adalah

proses ketika kita menjadi sadar akan banyaknya stimulus yang

mempengaruhi indera kita. Yusuf (dalam Sobur, 2003: 446) menyebutkan

persepsi sebagai “pemaknaan hasil pengamatan”. Gulo (dalam Sobur,

2003: 446) mendefinisikan persepsi sebagai proses seseorang menjadi

sadar akan segala sesuatu dalam lingkungannya melalui indera-indera yang

dimilikinya.

Menurut Desiderato (dalam Rakhmat, 1994: 51) menyatakan bahwa

persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-

hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan

menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli

indrawi (sensory stimuli).


20

Persepsi didefinisikan sebagai suatu proses yang ditempuh individu

untuk mengorganisasikan dan menafsirkan kesan-kesan indera mereka

agar memberikan makna bagi lingkungan mereka (Robbins, 2001: 88).

Persepsi pada intinya merupakan suatu interpretasi dari hasil panca

indera dalam suatu objek walaupun hasilnya berbeda dan dalam keadaan

sadar. Di sini objek yang dimaksud adalah remaja hamil diluar nikah,

sehingga persepsi tokoh masyarakat yang sesuai dalam masalah ini sangat

berpengaruh dalam kehidupan masyarakat sekitar untuk memahami

bagaimana hukum pernikahan tersebut serta apa tanggapan langsung dari

tokoh masyarakat yang secara spontan dilakukan sesuai dengan hukum

agama Islam dan kebudayaan timur sebagai bentuk sanksi moral.

2. Indikator Persepsi

Menurut Walgito (1989: 54) ada beberapa hal yang di perlukan agar

persepsi dapat disadari oleh individu yaitu:

a. Adanya objek yang dipersepsikan. Objek menimbulkan stimulus yang

mengenai alat indera atau reseptor stimulus dapat datang dari luar

langsung mengenai alat indera (reseptor), dapat datang dari dalam yang

langsung mengenai syaraf penerima (sensoris) yang bekerja sebagai

reseptor.

b. Alat indera atau reseptor. Yaitu merupakan alat untuk menerima

stimulus, disamping itu harus ada pula syaraf sensoris sebagai alat

untuk meneruskan stimulus yang di terima reseptor ke pusat syaraf


21

yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Dan sebagai alat untuk mengadakan

respon diperlukan syaraf motoris.

c. Adanya perhatian. Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi

terhadap sesuatu diperlukan adanya perhatian yang merupakan langkah

pertama sebagai suatu kesiapan dalam mengadakan persepsi. Tanpa

perhatian tidak akan terjadi persepi.

Jadi indikator persepsi dapat disimpulkan dimana objek yang

menimbulkan stimulus yaitu remaja hamil di luar nikah kemudian

mengenai alat indera berupa mata, telinga, hidung, kulit, mulut, akal, dan

hati yang diterima oleh tokoh masyarakat kemudian kemudian ke pusat

syaraf yang dilakukan secara sadar sehingga menimbulkan sebuah

perhatian yang terpusat pada remaja yang hamil di luar nikah tersebut.

B. Proses terjadinya Persepsi

Schermerhorn, dkk (1994: 153-155) proses persepsi secara umum

terbagi dalam 4 tahap, yaitu:

1. Perhatian dan Seleksi (Attention and Selection)

Pemilihan informasi secara selektif hanya memberikan kesempatan pada

proporsi yang kecil dari seluruh informasi yang ada. Proses seleksi ini

berasal dari proses terkontrol, yaitu individu secara sadar memutuskan

informasi mana yang akan diperhatikan dan mana yang akan diabaikan.
22

2. Organisasi (Organization)

Pada tahap ini, seluruh informasi yang telah masuk seleksi pada tahap

sebelumnya akan diorganisasikan. Adapun cara untuk mengorganisasi

informasi secara efisien adalah schema. Schema adalah kerangka kognitif

yang menggambarkan pengetahuan yang diorganisasi dengan pemberian

konsep atau stimulus yang dibangun melalui pengalaman.

3. Interpretasi (Interpretation)

Setelah perhatian digambarkan pada stimulus tertentu dan informasi telah

diorganisasi, maka individu akan mencoba untuk memperoleh jawaban

tentang makna dari informasi tersebut. Tahap ini sangat dipengaruhi oleh

causal attribution, yaitu sebuah percobaan untuk menjelaskan mengapa

sesuatu terjadi dengan seperti itu.

4. Pencarian Kembali (Retrieval)

Informasi yang telah tersimpan dalam sebuah memori harus dicari kembali

bila informasi tersebut digunakan. Individu akan lebih mudah

mendapatkan kembali informasi yang telah tersimpan bila telah terskema

dan terorganisir dengan baik.

Secara sederhana, Goldstein (dalam Feldman, 2003: 101) memberikan

gambaran terbentuknya persepsi.

Gambar 2.2, Recognize The Letter R


(Sumber: Goldstein, 1984 dalam Feldman, 2003: 101)

Stimulus Sensasion Freature Detection

Perception Integration High Level Analysis


23

Proses persepsi bermula dari diterimanya stimulus yang berasal dari

lingkaran luar. Stimulus tersebut akan menghasilkan sensasi pada panca

indera. Sensasi yang diterima oleh panca indera tersebut kemudian diteruskan

menuju ke detektor bentuk. Pada detektor bentuk, sensasi dianalisis dengan

tingkatan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Analisis ini dilakukan dengan

lebih mendalam dan mendetail. Hasil analisis kemudian dikirim ke otak dan

selanjutnya diintegrasikan untuk membentuk suatu persepsi yang utuh tentang

stimulus tersebut.

Jadi proses persepsi diawali dengan perhatian dan seleksi terhadap

informasi yang ada yaitu remaja hamil di luar nikah, kemudian informasi

yang telah terseleksi tersebut diorganisir agar tidak terjadi sebuah fitnah

belaka atau informasi yang semu, kemudian mulailah tahap interpretasi, yaitu

individu mencoba memahami makna informasi tersebut. Ketika individu

membutuhkan informasi tersebut, maka dilakukan tahap pencarian kembali

dari tokoh masyarakat ketika terjadi kembali remaja yang hamil di luar di

Desa Genukwatu.

C. Bentuk-bentuk Persepsi

Menurut Walgito (2004: 118) bentuk-bentuk persepsi adalah sebagai

berikut:

1. Persepsi melalui Indera Penglihatan

Alat indera merupakan alat utama dalam individu mengadakan

persepsi. Seseorang dapat melihat dengan matanya tetapi mata bukanlah


24

satu-satunya bagian hingga individu dapat mempersepsi apa yang

dilihatnya, mata hanyalah merupakan salah satu alat atau bagian yang

menerima stimulus, dan stimulus ini dilangsungkan oleh syaraf sensoris ke

otak, hingga akhirnya individu dapat menyadari apa yang dilihat.

Apabila seseorang melihat sesuatu objek maka stimulus yang

mengenai mata bukanlah objeknya secara langsung, tetapi sinar yang

dipantulkan oleh objek tersebut yang bekerja sebagai stimulus yang

mengenai mata. Sinar yang mengenai mata mempunyai sifat gelombang,

ada yang bergelombang pendek dan ada juga yang bergelombang panjang.

Di samping itu sinar juga mempunyai sifat kekuatan atau intensitas

gelombang yang bermacam-macam. Perbedaan dalam soal intensitas akan

membawa perbedaan dalam soal terang tidaknya sinar yang diterima.

Perbedaan panjang pendeknya gelombang akan membawa perbedaan

dalam warna yang dilihat. Apabila seseorang melihat suatu benda, maka

dari benda itu dapat dilihat bentuknya, jaraknya, warnanya, ukurannya,

dan kadang-kadang geraknya.

2. Persepsi melalui Indera Pendengaran

Orang dapat mendengar sesuatu dengan alat pendengaran, yaitu

telinga. Telinga merupakan salah satu alat untuk dapat mengetahui sesuatu

yang ada di sekitarnya. Telinga dapat dibagi atas beberapa bagian yang

maisng-masing mempunyai fungsi atau tugas sendiri-sendiri, yaitu:

a. Telinga bagian luar, yaitu merupakan bagian yang menerima stimulus

dari luar.
25

b. Telinga bagian tengah, yaitu merupakan bagian yang meneruskan

stimulus yang diterima oleh telinga bagian luar, jadi bagian ini

merupakan transformer.

c. Telinga bagian dalam, yaitu merupakan reseptor yang sensitif yang

merupakan syaraf-syaraf penerima.

Seperti halnya dalam penglihatan, dalam pendengaran individu dapat

mendengar apa yang mengenai reseptor sebagai suatu respon terhadap

stimulus tersebut. Kalau individu dapat menyadari apa yang didengar,

maka dalam hal ini individu dapat mempersepsi apa yang didengar, dan

terjadilah suatu pengamatan atau persepsi.

3. Persepsi melalui Indera Pencium

Orang dapat mencium bau sesuatu melalui alat indera pencium yaitu

hidung. Sel-sel penerima atau reseptor bau terletak dalam hidung sebelah

dalam. Stimulusnya berwujud benda-benda yang bersifat khemis atau gas

yang dapat menguap, dan mengenai alat-alat penerima yang ada dalam

hidung, kemudian diteruskan oleh syaraf sensoris ke otak, dan sebagai

respon dari stimulus tersebut orang dapat menyadari apa yang diciumnya

yaitu bau yang diciumnya.

4. Persepsi melalui Indera Pengecap

Indera pengecap terdapat di lidah. Stimulusnya merupakan benda

cair. Zat cair itu mengenai ujung sel penerima yang terdapat pada lidah,

yang kemudian dilangsungkan oleh syaraf sensoris ke otak, hingga

akhirnya orang dapat menyadari atau mempersepsi tentang apa yang


26

dikecap itu. Mengenai rasa ini ada empat macam rasa pokok yaitu rasa

pahit, manis, asin, asam. Masing-masing rasa ini mempunyai daerah

penerima rasa sendiri-sendiri pada lidah.

5. Persepsi melalui Indera Peraba (Kulit)

Indera ini dapat merasakan rasa sakit, rabaan, tekanan dan

temperatur. Tetapi tidak semua bagian kulit dapat menerima rasa-rasa ini.

Pada bagian-bagian tertentu saja yang dapat untuk menerima stimulus-

stimulus tertentu. Rasa-rasa tersebut di atas merupakan rasa-rasa kulit yang

primer, sedangkan di samping itu masih terdapat variasi yang bermacam-

macam.

Dalam hal tekanan atau rabaan, stimulusnya langsung mengenai

bagian kulit bagian rabaan atau tekanan. Stimulus ini akan menimbulkan

kesadaran akan lunak, keras, halus, kasar.

Stimulus yang dapat menimbulkan rasa sakit dapat bersifat khemis

maupun electrical dan sebangsanya yang pada pokoknya stimulus itu

cukup kuat menimbulkan kerusakan pada kulit, dan hal ini menimbulkan

rasa sakit.

Bentuk persepsi pada intinya merupakan persepsi yang tidak hanya

dilakukan oleh penglihatan saja, namun dengan alat indera secara lengkap

agar menghasilkan suatu data yang maksimal dan sesuai dengan kenyataan

yang ada di lapangan, dimana stimulus itu bersifat kuat maka hasil yang

didapat agar lebih spesifik. Dan dalam hal ini stimulus yang dimaksud
27

adalah remaja hamil di luar nikah dan seseorang yang melihat kemudian

memberikan persepsi adalah tokoh masyarakat.

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Menurut Gibson, dkk (dalam Jenny, 2012), faktor-faktor yang

mempengaruhi persepsi pada dasarnya dibagi menjadi 2 yaitu Faktor Internal

dan Faktor Eksternal.

1. Faktor internal yang mempengaruhi persepsi, yaitu faktor-faktor yang

terdapat dalam diri individu, yang mencakup beberapa hal antara lain :

a. Fisiologis

Informasi masuk melalui alat indera, selanjutnya informasi yang

diperoleh ini akan mempengaruhi dan melengkapi usaha untuk

memberikan arti terhadap lingkungan sekitarnya. Kapasitas indera

untuk mempersepsi pada tiap orang berbeda-beda sehingga interpretasi

terhadap lingkungan juga dapat berbeda.

b. Perhatian

Individu memerlukan sejumlah energi yang dikeluarkan untuk

memperhatikan atau memfokuskan pada bentuk fisik dan fasilitas

mental yang ada pada suatu objek. Energi tiap orang berbeda-beda

sehingga perhatian seseorang terhadap objek juga berbeda dan hal ini

akan mempengaruhi persepsi terhadap suatu objek.


28

c. Minat

Persepsi terhadap suatu objek bervariasi tergantung pada seberapa

banyak energi atau perceptual vigilance yang digerakkan untuk

mempersepsi. Perceptual vigilance merupakan kecenderungan

seseorang untuk memperhatikan tipe tertentu dari stimulus atau dapat

dikatakan sebagai minat.

d. Kebutuhan yang Searah

Faktor ini dapat dilihat dari bagaimana kuatnya seseorang individu

mencari objek-objek atau pesan yang dapat memberikan jawaban sesuai

dengan dirinya.

e. Pengalaman dan Ingatan

Pengalaman dapat dikatakan tergantung pada ingatan dalam arti sejauh

mana seseorang dapat mengingat kejadian-kejadian lampau untuk

mengetahui suatu rangsang dalam pengertian luas.

f. Suasana Hati

Keadaan emosi mempengaruhi perilaku seseorang, mood ini

menunjukkan bagaimana perasaan seseorang pada waktu yang dapat

mempengaruhi bagaimana seseorang dalam menerima, berreaksi dan

mengingat.

Faktor internal pada intinya berupa fisiologis, perhatian, minat,

kebutuhan searah, pengalaman, suasana hati seseorang yaitu tokoh

masyarakat sangat mempengaruhi dalam terjadinya persepsi, karena

hubungan akan hal ini sangat berkaitan erat, walaupun pada kenyataannya
29

semua juga tergantung objek (remaja hamil di luar nikah) dan tergantung

energi yang digunakan tokoh masyarakat ketika melihat hal tersebut.

2. Faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi, merupakan karakteristik

dari linkungan dan objek-objek yang terlibat didalamnya. Elemen-elemen

tersebut dapat mengubah sudut pandang seseorang terhadap dunia

sekitarnya dan mempengaruhi bagaimana seseoarang merasakannya atau

menerimanya. Sementara itu faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi

persepsi adalah :

a. Ukuran dan Penempatan dari Objek atau Stimulus

Faktor ini menyatakan bahwa semakin besarnya hubungan suatu objek,

maka semakin mudah untuk dipahami. Bentuk ini akan mempengaruhi

persepsi individu dan dengan melihat bentuk ukuran suatu objek

individu akan mudah untuk perhatian pada gilirannya membentuk

persepsi.

b. Warna dari Objek-objek

Objek-objek yang mempunyai cahaya lebih banyak, akan lebih mudah

dipahami (to be perceived) dibandingkan dengan yang sedikit.

c. Keunikan dan Kekontrasan Stimulus

Stimulus luar yang penampilannya dengan latar belakang dan

sekelilingnya yang sama sekali di luar sangkaan individu yang lain akan

banyak menarik perhatian.


30

d. Intensitas dan Kekuatan dari Stimulus

Stimulus dari luar akan memberi makna lebih bila lebih sering

diperhatikan dibandingkan dengan yang hanya sekali dilihat. Kekuatan

dari stimulus merupakan daya dari suatu objek yang bisa

mempengaruhi persepsi.

e. Motion atau Gerakan

Individu akan banyak memberikan perhatian terhadap objek yang

memberikan gerakan dalam jangkauan pandangan dibandingkan objek

yang diam.

Faktor eksternal pada intinya sangat dipengaruhi oleh objek (remaja

hamil di luar nikah) ketika gerakan dari objek (remaja hamil di luar nikah)

tersebut kuat dan mempunyai kedekatan hubungan maka akan semakin

mudah untuk dipahami daripada objek (remaja hamil di luar nikah) yang

diam, karena objek-objek tersebut memiliki suatu cahaya yang lebih untuk

lebih diperhatikan dengan melihat penampilan yang di luar sangkaan.

E. Perspektif Islam tentang Persepsi


1. Telaah Teks Psikologi tentang Persepsi
a. Sampel Teks Psikologi tentang Persepsi

Branca, 1964; Woodworth dan Marquis, 1957 (dalam Walgito,

1991: 53) persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh

penginderaan. Penginderaan adalah merupakan suatu proses

diterimanya stimulus oleh individu melalui alat penerima yaitu alat

indera. Namun proses tersebut tidak berhenti di situ saja, pada


31

umumnya stimulus tersebut diteruskan oleh syaraf ke otak sebagai pusat

susunan syaraf, dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi.

Menurut Desiderato (dalam Rakhmat, 1994: 51) menyatakan

bahwa persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau

hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi

dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli

indrawi (sensory stimuli).

Persepsi didefinisikan sebagai suatu proses yang ditempuh

individu untuk mengorganisasikan dan menafsirkan kesan-kesan indera

mereka agar memberikan makna bagi lingkungan mereka (Robbins,

2001: 88).

Persepsi pada intinya merupakan suatu interpretasi dari hasil

panca indera dalam suatu objek walaupun hasilnya berbeda dan dalam

keadaan sadar. Di sini objek yang dimaksud adalah remaja hamil diluar

nikah, sehingga persepsi tokoh masyarakat yang sesuai dalam masalah

ini sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat sekitar untuk

memahami bagaimana hukum pernikahan tersebut serta apa tanggapan

langsung dari tokoh masyarakat yang secara spontan dilakukan sesuai

dengan hukum agama Islam dan kebudayaan timur sebagai bentuk

sanksi moral.
32

b. Analisis Komponen Teks tentang Persepsi

Tabel 2.1
Analisis Teks Komponen tentang Persepsi
No Komponen Deskripsi
1. Aktor Tokoh masyarakat
2. Aktivitas Memberi pengetahuan, mengamati,
menyimpulkan
3. Proses Seleksi, organisasi, interpretasi, pencarian
kembali
4. Bentuk Penglihatan, pendengaran, penciuman,
pengecap, peraba, akal, hati
5. Faktor Internal: Fisiologis, perhatian, minat,
kebutuhan searah, pengalaman, suasana hati.
Eksternal: Ukuran dan penempatan, warna dari
objek, keunikan stimulus, kekuatan stimulus,
gerakan.
6. Objek Tokoh masyarakat dan remaja hamil di luar
nikah
7. Tujuan (+) Kuat, sehat, soleh
(-) Lemah, sakit, hasud
8. Standart Agama dan sosial
Norma
9. Efek (+) Beriman, taubat, soleh
(-) Cibiran masyarakat, sanksi moral, dosa
33

c. Pola Teks tentang Persepsi


Gambar 2.3
Pola Teks tentang Persepsi

Memberi Seleksi,
pengetahuan, organisasi,
Tokoh
mengamati, interpretasi,
masyarakat
menyimpulkan pencarian
kembali

Internal: Fisiologis,
perhatian, minat,
kebutuhan searah, Penglihatan,
Tokoh
pengalaman, suasana hati. pendengaran,
masyarakat dan
Eksternal: Ukuran dan penciuman,
remaja hamil di
penempatan, warna dari pengecap, peraba,
luar nikah
objek, keunikan stimulus, akal, hati
kekuatan stimulus,
gerakan.

(+) Beriman,
(+) Kuat, sehat, taubat, soleh (-)
soleh (-) Cibiran
Agama dan sosial
Lemah, sakit, masyarakat,
hasud sanksi moral,
dosa
34

d. Mind Map (Peta Konsep) tentang Persepsi

Gambar 2.4

Mind Map (Peta Konsep) tentang Persepsi

Tokoh
Aktor
masyarakat
Memberi
pengetahuan
Aktivitas Mengamati
Menyimpulkan
Seleksi
Organisasi
Proses Interpretasi
Pencarian
kembali
Penglihatan
Pendengaran
Penciuman
Bentuk Pengecap Fisiologis
Peraba Perhatian
Akal Minat
Hati Kebutuhan
searah
Internal Pengalaman
Persepsi Suasana
hati
Faktor Ukuran dan
penempatan
Warna dari
objek
Keunikan
Eksternal stimulus
Kekuatan
Tokoh stimulus
masyarakat Gerakan
Objek
Remaja hamil
di luar nikah
(+) Kuat, sehat,
soleh
Tujuan (-) Lemah, sakit,
hasud
Standart Agama
norma Sosial

(+) Beriman, taubat,


soleh
Efek (-) Cibiran masyarakat,
sanksi moral, dosa
35

2. Telaah Teks Islam tentang Persepsi


a. Sampel Teks Islam tentang Persepsi

Menurut dalam kajian Islam, dalam persepsi itu bisa di lihat dari

lafadznya bukan dari sebabnya kenapa remaja bisa hamil di luar nikah,

sehingga orang yang berprasangka itu juga termasuk mendapat dosa.

Dan maksud dari orang yang mendustakan agama disini adalah remaja

yang hamil di luar nikah yaitu remaja yang melakukan perzinaan

sampai mengakibatkan kehamilan. Firman Allah dalam Q.S Al-Hujurat

ayat 12 (Depag, 2012: 517):

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-


sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan
janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah
menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang
suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah
kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.
(Q.S Al-Hujurat: 12)

b. Analisis Komponen Teks Islam tentang Persepsi

Tabel 2.2

Analisis Komponen Teks Islam tentang Persepsi

No Komponen Deskripsi
1. Aktor
2. Aktivitas
. , ,
36

3. Proses
. , , ,
4. Bentuk
, , , , ,

. ,
5. Faktor Internal:
, , , ,

. ,

Ekternal:

. , , , ,
6. Objek
. ,
7. Tujuan Positif:

. , ,
Negatif:

. , ,
8. Standart
Norma :

( , , , )

:( )
9. Efek Positif:
. , ,
Negatif:

. , ,

3. Inventarisasi dan Tabulasi Teks tentang Persepsi

Tabel 2.3

Inventarisasi dan Tabulasi Teks tetang Persepsi

No Term Kategori Teks Makna Substansi Sumber Jml


Psikologi
1. Aktor Tokoh Orang- Tokoh 2:97,2:26 450
masyara- orang masyarakat ,2:62,2:7
kat yang 6,2:178,2
beriman :104,5:41
,2:3,5:82,
49:12,dst
37

2. Aktivi- Memberi Pengeta- Memberi 40:83,7:1 67


tas pengeta- huan pengetahuan 87,27:42,
huan, 7:52,16:4
menga- 3,58:11,5
mati, 3:35,53:3
menyim- 0,52:41,4
pulkan 7:16,dst
Perhati- Mengamati 3:137,43: 28
kanlah 25,37:73,
30:50,30:
42,29:20,
27:69,27:
51,27:28,
27:14,dst
Purba- Menyim- 49:12 1
sangka pulkan
(kecuriga
an)
3. Proses Seleksi, Sebenar- Seleksi 1:1,86:16 21
organisa- benar- ,86:15,71
si, nya :18,50:42
interpreta ,50:19,39
si, :20,37:7,
pencari- 37:2,37:1
an ,dst
kembali Catatan Organisasi 54:52,81: 14
10,45:29,
45:28,78:
29,69:19,
69:9,69:8
,50:23,5:
95, dst.
Sebab- Interpretasi 2:97,2:11 80
sebab 5,13:11,5
:78,6:4,5
1:22,21:1
0,3:152,8
:6,9:7,dst
Mencari- Pencarian 3:7,4:34, 5
cari kembali 9:48,9:62
,49:12
4. Bentuk Pengliha- Perhati- Penglihatan 3:137,43: 28
tan, kanlah 25,37:73,
pendenga 30:50,30:
ran, 42,29:20,
penciu- 27:69,27:
man, 51,27:28,
pengecap 27:14,dst
, peraba, Telinga Pendengaran 2:19,4:11 14
akal, hati 9,5:45,7:
179,7:19
5,17:46,1
8:11,18:5
7,22:46,4
1:5,dst
38

Hidung Penciuman 5:45,2:19 3


6,68:16
Katakan- Pengecap 6:19,13:1 310
lah 6,2:219,3
:154,39:3
8,6:56,6:
71,49:14,
6:91,17:2
8,dst
Kulit Peraba 4:56,39:2 13
3,41:21,8
6:2,12:62
,16:80,22
:20,35:13
,38:44,41
:20,dst
Akal Akal 5:58,93:7 19
,72:4,65:
10,57:3,5
3:6,50:37
,39:21,39
:18,36:68
,dst
Hati Hati 3:137,43: 28
25,37:73,
30:50,30:
42,29:20,
27:69,27:
51,27:28,
27:14,dst
5. Faktor Internal: Internal
Fisiolo- Purba- Fisiologis 49:12 1
gis, sangka
perhatian (kecuriga
, minat, an)
kebutu- Perhatian Perhatian 2:1,12:9, 3
han 23:114.
searah, Mengu- Minat 4:12,2:28 13
pengala rangi 2,4:24,4:
man, 40,4:46,4
suasana :101,5:13
hati. ,9:4,47:3
Eksternal 5,49:14,
: Ukuran dst
dan Menghi- Kebutuhan 22:29,10 23
penempa langkan searah 6:4,94:2,
tan, 88:7,39:3
warna 8,35:34,3
dari 3:33,27:6
objek, 2,24:43,2
keunikan 4:33,dst
stimulus, Kejadian Pengalaman 10:102,3 29
kekuatan 9:6,50:6,
stimulus, 56:1,69:5
gerakan. ,2:87,12:
39

64,36:68,
32:7,30;8
,dst
Perasaan Suasana hati 33:10,1;5 9
,2:262,2:
263,2:26
4,4:148,9
:110,11:5
,29:25
Ekster-
nal

Ukuran Ukuran dan 5:48,7:14 11


penempatan 3,15:19,1
5:21,20:1
21,23:18,
25:2,29:1
,42:27,54
:49,dst
Takut Warna dari 2:19,24:5 140
objek 2,4:3,72:
13,6:137,
21:49,27:
10,28:32,
11:70,30:
28,dst
Mereka Keunikan 2:76,4:89 475
(remaja stimulus ,2:115,2:
hamil di 19,63:4,2
luar :102,24:3
nikah) 1,2:97,4:
46,60:10,
dst
Sikap Kekuatan 4:128,6:1 18
stimulus 11,14:8,1
3:11,47:1
,33:32,29
:10,2:61,
16:125,1
6:61,dst
Huku- Gerakan 20:97,3:1 24
man 37,44:1,4
:25,40:3,
28:63,24:
22,24:8,2
4:2,8:14,
dst
6. Objek Tokoh Orang- Tokoh 2:97,2:26 450
masyara- orang masyarakat ,2:62,2:7
kat, yang 6,2:178,2
remaja beriman :104,5:41
hamil di ,2:3,5:82,
luar 2:177,dst
nikah Perempu Remaja 24:3,24:2 2
an yang hamil di luar
40

berzina nikah
dan laki-
laki yang
berzina
7. Tujuan (+) Kuat, Positif:
sehat, Kuat Kuat 16:92,28: 52
soleh 76,30:54,
(-) 2:115,7:1
Lemah, 55,23:41,
sakit, 57:25,54:
hasud 43,53:5,5
1:1,dst
Sehat Sehat 2:18,3:97 4
,19:10,11
3:1
Soleh Soleh 47:2 1

Negatif
Lemah Lemah 30:54,4:1 52
27,3:123,
2:282,68:
42,63:8,4
7:35,46:1
1,40:47,3
8:34,dst
Sakit Sakit 5:6,2:196 22
,113:1,44
:55,38:44
,38:34,37
:145,37:8
9,26:80,2
4:61,dst
Dengki Hasud 2:109 1

8. Stan- Agama Agama: Agama:


dart dan :
Norma sosial Dan Taqwa 2:282,5:2 63
bertakwa ,2:189,2:
lah 196,4:1,4
kepada :131,33:3
Allah 7,8:1,5:4,
65:1,dst
Orang- Beriman 2:97,2:26 450
orang ,2:62,2:7
yang 6,2:178,2
beriman :104,5:41
,2:3,5:82,
2:177,dst
Dosa Dosa 3:135,4:3 153
1,46:31,1
6:25,24:5
2,4:48,29
:12,6:120
,40:11,40
:21,dst
41

Taubat Taubat 9:118,2:1 38


28,4:17,4
:18,9:104
,9:117,2:
160,33:7
3,33:24,2
5:71,dst
Dunia: Sosial:
:
Huku- Sanksi 20:97,3:1 24
man 37,44:1,4
:25,40:3,
28:63,24:
22,24:8,2
4:2,8:14,
dst
9. Efek (+)Beri- Positif:
man, Maha Beriman 1:1,17:1, 232
taubat, penya- 62:1,14:1
soleh. yang ,34:1,39:
(-) Cibir- 1,16:1,49
an :1,55:1,5
masyara- 7:1,dst
kat, Taubat Taubat 9:118,2:1 38
sanksi 28,4:17,4
moral, :18,9:104
dosa. ,9:117,2:
160,33:7
3,33:24,2
5:71,dst
Orang- Soleh 47:2 1
orang
sholeh
Negatif:
Menggun Cibiran 49:12 1
jingkan masyarakat
Deralah Sanksi moral 24:1,24:2 2

Dosa Dosa 3:135,4:3 153


1,46:31,1
6:25,24:5
2,4:48,29
:12,6:120
,40:11,40
:21,dst
42

4. Format Mind Map (Peta Konsep) Teks Islam tentang Persepsi

Gambar 2.5

Format Mind Map (Peta Konsep) Teks Islam tentang Persepsi

Aktor

Aktivitas

Proses

Bentuk

Internal
Faktor
Eksternal

Obyek
Persepsi
Positif
Tujuan
Negatif

Standart
norma

Positif

Efek

Negatif
43

5. Rumusan Konseptual Teks Islam tentang Persepsi

a. Rumusan Global (Ijmali) Teks Islam tentang Persepsi

Persepsi merupakan suatu tindakan seseorang yang ditandai

dengan adanya aktivitas melalui beberapa proses yang dilakukan oleh

panca indera sehingga mempunyai bentuk yang sesuai dengan faktor

internal dan eksternal atas objek yang diteliti berdasarkan standart

norma agama dan sosial dengan tujuan positif atau negatif yang

kemudian menimbulkan efek positif dan negatif juga.

b. Rumusan Partikular (Tafsili, Rinci) Teks Islam tentang Persepsi

Persepsi merupakan suatu tindakan seseorang yaitu yang

ditandai dengan adanya aktivitas , , melalui beberapa

proses berupa , , , yang dilakukan oleh panca

indera ( , , , , , , ) sehingga

mempunyai bentuk yang sesuai dengan faktor internal , ,

, , , dan eksternal , , , ,

atas objek dan yang diteliti berdasarkan

standart norma agama ( ) , , , dan sosial

( ) dengan tujuan positif , , atau negatif

, , yang kemudian menimbulkan efek positif ,

, dan negatif , , juga.

Anda mungkin juga menyukai