Anda di halaman 1dari 4

SEJARAH STUDI QUANTITATIVE DAN PENGGUNAAN STATISTIK DALAM ILMU

HUBUNGAN INTERNASIONAL

Metodologi Ilmu Politik dan HI berkembang dalam satu abad ini, dalam 5 tahapan:
1. Penelitian berdasar pada pengamatan gejala empiris,
2. Beharioral-revolution 1960-1970-an,
3. Menyebabkan tumbuhnya penggunaan analisis quantitatif empiris,
4. Pada akhir 1970-1980-an, ilmuwan politik meminjam metode quantitatif dari ilmu lain,
khususnya eokonomi,
5. Sejak 1980-an ilmuwan politik sudah memperbaiki metodologi yang ada dan
mengembangkan perangkat metodologi baru untuk menjawab masalah-masalah ilmu
politik.

Sejarah studi quantitative dalam HI sama dengan Ilmu Politik. Sejak tahun 1970-an case-studies
berkembang, dan berkembangnya pendekatan rational choice dalam Ilmu Ekonomi juga terjadi dalam
Ilmu Politik dan HI. Sejak 1980-an mathematical-models dan rational choice sudah menyumbangkan
perkembangan dalam Ilmu Politik dan HI. Pada 1980 dan 1990-an dalam studi HI juga tumbuh
pendekatan constructivism, poststructuralism, dan postmodernism. Namun, bahwa pendekatan ini
mengembangkan metodologi sendiri masih jadi perdebatan.
Models, Numbers, and Cases
60
55
50 49
44
42
40
Percent

DESCRIPTIVE
36
33 CASE-STUDIES
32
30 30 QUANTITATIVE
27 FORMAL-MODELING
24
CROSS-METHODS
20
15 14
12 12 12
10 10
8
3 4
2 2 2
0
1975-1979 1980-1984 1985-1989 1990-1994 1995-2000

Period
Gambar 1 Trends metodologi dalam penelitian Hubungan Internasional (1975-2000).

Sumber: Data dari American Political Science Review, vols.69-94; International Organization, vols. 29-54; International
Security, 1-25; International Studies Quarterly, vols. 19-44; Journal of Conflict Resolution, 19-44; World Politics, vols.
27-52.
Periode antara 1975-2000, dikelompokkan dalam 5 group, dan menampilkan trend penting dalam
penelitian Hubungan Internasional (HI). Trend paling nyata adalah terus-turunnya artikel yang memakai
pendekatan historis-deskriptif (yang kurang serius menimbang pentingnya metodologi). Di akhir 1970-an
jumlah artikel historis-deskriptif, yang kurang komponen metodologinya, ada sebanyak 50 persen, dan di
akhir 1990-an turun menjadi 32 persen.

Trend ini menunjukkan trend penelitian HI yang lebih methods-oriented. Artikel yang
menggunakan case-studies tetap berkisar pada rata-rata 13 persen dalam kurun waktu 25 tahun. Atrikel
yang menggunakan formal-methods naik dari 8 persen di 1970-an menjadi 14 persen di akhir 1990-an.
Cross-methods berada pada kisaran 3 persen.

Sebaliknya, terjadi kenaikan dalam jumlah artikel yang menggunakan pendekatan quantitative.
Jumlah artikel yang menggunakan pendekatan quantitative-statistics dalam penelitian HI dan juga dalam
International Political Economy naik dari 27 persen di 1970-an dan naik menjadi 44 persen di akhir 1990-
an. Trend ini menunjukkan makin pentingnya sarjana HI menempatkan analisis sistematik pada proses
politik dan proses hubungan internasional. Trend ini bisa dijelaskan berkat tersedianya data-sets dan
training dalam metodologi bagi mahasiswa Pascasarjana HI.

STATISTIK DALAM PENELITIAN ILMU POLITIK DAN HUBUNGAN INTERNASIONAL

TUJUAN
 Memahami Konsep, Fungsi, dan Manfaat Penggunaan Statistik
 Mengeksplorasi Pemanfaatan Statistik dalam Penelitian Ilmu Politik dan Hubungan
Internasional
 Mengenal Paket Program Pengolahan Statistik

KONSEP DASAR
 Asal-usul Statistik: Stat + istics = informasi vital tentang penduduk atau populasi dan
ekonomi suatu negara
 Statistik berkembang luas. Statistik adalah ilmu yang mempelajari prosedur pengambilan
keputusan atau kesimpulan dari suatu populasi, berdasar informasi yang diperoleh dari
sample (sebagian yang mewakili populasi)
 Statistics is about describing and predicting, in response to limitations of human ability to
comprehend complex aspects of human knowledge that is either difficult to understand, or
lends itself to misunderstanding. Unless, we posses the right tools to examine and analyze
it. Statistics is the tool that you will need it as you enter the 21st century (Mendenhall,
1993).

FAKTA PERKEMBANGAN
 Hubungan Internasional menyangkut fakta sejarah, interaksi politik dan transaksi antar
negara, masyarakat, dan organisasi.
 Ilmuwan dan Peneliti HI membutuhkan pendekatan sistematik dalam memahami proses
dasar dan perubahan dalam hubungan antar bangsa.
 Penelitian Ilmuwan HI perlu melakukan deskripsi (penggambaran), eksplanasi
(penjelasan), dan prediksi (peramalan) gejala internasional,
 Deskripsi merupakan bagian penting dari penelitian,
 Ilmuwan HI bisa memberi eksplanasi gejala yang diamati,
 Dan memprediksi gejala tadi,
 Analisis dan metodologi HI telah berkembang, antara lain, mencakup penggunaan model
rational choice dan statistik.

Anda mungkin juga menyukai