Kelompok :
Nama : 1. Meta Diah Ciptaningrum (18)
2. Muhammad Ibnu Rahmawan (20)
3. Rina Marsella (25)
Kelas : XII MIPA 3
Latar Belakang
ada medium. Energi elektromagnetik merambat dalam gelombang dengan beberapa karakter
kecepatan. Amplitudo adalah tinggi gelombang, sedangkan panjang gelombang adalah jarak
antara dua puncak. Frekuensi adalah jumlah gelombang yang melalui suatu titik dalam satu
dan frekuensi berbanding terbalik. Semakin panjang suatu gelombang, semakin rendah
Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan gelombang elektromagnetik?
2. Bagaimana sifat-sifat gelombang elektromagnetik?
3. Bagaimana karakteristik khusus masing-masing gelombang elektromagnetik di dalam
spektrum?
4. apa saja sumber-sumber gelombang elektromagnetik?
5. apa dampak negative dan positif gel. Elektromagnetik?
6. bagaimana cara mengurangi dampak radiasi elektromagnetik?
Bab II
PEMBAHASAN
elektromagnetik adalah kombinasi medan listrik dan medan magnet yang berosilasi
dan merambat lewat ruang dan membawa energi dari satu tempat ke tempat yang lain.
Cahaya tampak adalah salah satu bentuk radiasi elektromagnetik.Penelitian teoritis tentang
radiasi elektromagnetik diisebut elektrodinamik, sub-bidang elektromagnetisme.
Sejarah
Pada tahun 1778 S. J. Bergman menjadi orang pertama yang berhasil mengamati bahwa
bismut dan antimoni ditolak oleh medan magnet. Namun demikian, istilah "diamagnetik"
diusulkan oleh Michael Faraday pada bulan September 1845, ketika ia menyadari bahwa
semua material di alam memiliki sifat diamagnetik.
Bismut -16.6[1]
Tembaga -1.0[1]
Timba l -1.8[1]
Mercuri -2.9[1]
Perak -2.6[1]
Air -0.91[1]
Ferrimagnetism
Paramagnetisme adalah suatu bentuk magnetisme yang hanya terjadi karena adanya medan
magnet eksternal. Material paramagnetik tertarik oleh medan magnet, dan karenanya
memiliki permeabilitas magnetis relatif lebih besar dari satu (atau, dengan kata lain,
suseptibilitas magnetik positif). Meskipun demikian, tidak seperti ferromagnet yang juga
tertarik oleh medan magnet, paramagnet tidak mempertahankan magnetismenya sewaktu
medan magnet eksternal tak lagi diterapkan.
Konsep yang bisa menjelaskan fenomena ini adalah konsep gelombang elektromagnetik.
Dan, konsep gelombang elektromagnetik ternyata sangat luas tidak hanya berkaitan dengan
TV atau ponsel saja, melainkan banyak aplikasi lain yang bisa sering kita temukan sehari-hari
di sekitar kita. Aplikasi tersebut meliputi microwave, radio, radar, atau sinar-x.
Sebagaimana yang telah dibahas sebelumnya bahwa ada dua hukum dasar yang
menghubungkan gejala kelistrikan dan kemagnetan.
Pertama, arus listrik dapat menghasilkan (menginduksi) medan magnet. Ini dikenal sebagai
gejala induksi magnet. Peletak dasar konsep ini adalah Oersted yang telah menemukan gejala
ini secara eksperimen dan dirumuskan secara lengkap oleh Ampere. Gejala induksi magnet
dikenal sebagai Hukum Ampere.
Kedua, medan magnet yang berubah-ubah terhadap waktu dapat menghasilkan (menginduksi)
medan listrik dalam bentuk arus listrik. Gejala ini dikenal sebagai gejala induksi
elektromagnet. Konsep induksi elektromagnet ditemukan secara eksperimen oleh Michael
Faraday dan dirumuskan secara lengkap oleh Joseph Henry. Hukum induksi elektromagnet
sendiri kemudian dikenal sebagai Hukum Faraday-Henry.
Dari kedua prinsip dasar listrik magnet di atas dan dengan mempertimbangkan konsep simetri
yang berlaku dalam hukum alam, James Clerk Maxwell mengajukan suatu usulan. Usulan
yang dikemukakan Maxwell, yaitu bahwa jika medan magnet yang berubah terhadap waktu
dapat menghasilkan medan listrik maka hal sebaliknya boleh jadi dapat terjadi. Dengan
demikian Maxwell mengusulkan bahwa medan listrik yang berubah terhadap waktu dapat
menghasilkan (menginduksi) medan magnet. Usulan Maxwell ini kemudian menjadi hukum
ketiga yang menghubungkan antara kelistrikan dan kemagnetan.
Jadi, prinsip ketiga adalah medan listrik yang berubah-ubah terhadap waktu dapat
menghasilkan medan magnet. Prinsip ketiga ini yang dikemukakan oleh Maxwell pada
dasarnya merupakan pengembangan dari rumusan hukum Ampere. Oleh karena itu, prinsip
ini dikenal dengan nama Hukum Ampere-Maxwell.
Dari ketiga prinsip dasar kelistrikan dan kemagnetan di atas, Maxwell melihat adanya
suatu pola dasar. Medan magnet yang berubah terhadap waktu dapat membangkitkan medan
listrik yang juga berubah-ubah terhadap waktu, dan medan listrik yang berubah terhadap
waktu juga dapat menghasilkan medan magnet. Jika proses ini berlangsung secara kontinu
maka akan dihasilkan medan magnet dan medan listrik secara kontinu. Jika medan magnet
dan medan listrik ini secara serempak merambat (menyebar) di dalam ruang ke segala arah
maka ini merupakan gejala gelombang. Gelombang semacam ini disebut gelombang
elektromagnetik karena terdiri dari medan listrik dan medan magnet yang merambat dalam
ruang.
Pada mulanya gelombang elektromagnetik masih berupa ramalan dari Maxwell yang dengan
intuisinya mampu melihat adanya pola dasar dalam kelistrikan dan kemagnetan, sebagaimana
telah dibahas di atas. Kenyataan ini menjadikan J C Maxwell dianggap sebagai penemu dan
perumus dasar-dasar gelombang elektromagnetik.
Magnetisme
Dalam fisika, magnetisme adalah salah satu fenomena dimana material mengeluarkan
gaya menarik atau menolak pada material lainnya. Beberapa material yang memiliki sifat
magnet adalah besi, dan beberapa baja, dan mineral lodestone; namun, seluruh material pasti
terpengaruh walaupun sedikit saja oleh kehadiran medan magnet, meskipun dalam
kebanyakan kasus pengaruhnya sangat kecil untuk dideteksi tanpa alat khusus.
Gaya magnet adalah gaya dasar yang terjadi karena gerakan muatan listrik. Persamaan
Maxwell menjelaskan awal dan sifat dari medan yang mengatur gaya-gaya tersebut (lihat
hukum Biot-Savart). Oleh karena itu, magnetisme terlihat ketika partikel bermuatan dalam
gerak. Ini dapat terjadi baik dari gerakan elektron dalam sebuah arus litrik, menghasilkan
"elektromagnetisme", atau dari gerakan orbital mekanika-kuantum (tidak ada gerakan orbital
elektron sekitar nukleus seperti planet sekitar matahari, tetapi ada "kecepatan elektron
efektiv") dan spin dari elektron, menghasilkan apa yang dikenal sebagai "magnet permanent
Partikel bermuatan dalam sebuah medan magnet
Ketika sebuah partikel bermuatan bergerak melalui sebuah medan magnet B, dia
merasakan sebuah gaya F diberikan oleh perkalian silang di mana adalah muatan listrik dari
partikel tersebut adalah vektor kecepatan partikel.
Karena ini adalah sebuah perkalian silang, gaya ini tegak lurus terhadap gerakan partikel
dan medan magnet. Berikut, gaya magnetik tidak bekerja pada partikel; dia dapat mengganti
arah gerakan partikel, tetapi tidak dapat menyebabkan dia untuk menambah atau mengurangi
kecepatan.
Selain itu, peningkatan radiasi gelombang pendek UV-B juga dapat memicu reaksi kimiawi
di atmosfer bagian bawah, yang mengakibatkan penambahan jumlah reaksi fotokimia yang
menghasilkan asap beracun, terjadinya hujan asam serta peningkatan gangguan saluran
pernapasan.
Pada tumbuhan, radiasi UV-B dapat menyebabkan pertumbuhan berbagai jenis tanaman
menjadi lambat dan beberapa bahkan menjadi kerdil. Sebagai akibatnya, hasil panen
sejumlah tanaman budidaya akan menurun serta tanaman hutan menjadi rusak.
Pulsa microwaves dapat menimbulkan efek stres pada kimia syaraf otak.Apabila terjadi
lubang ozon, maka sinar UV, khususnya yang jenis UV tipe B yang memiliki panjang
gelombang 290 nm, yang menembus ke permukaan bumi dan kemudian mengenai orang,
dapat menyebabkan kulit manusia tersengat, merubah molekul DNA, dan bahkan bila
berlangsung menerus dalam jangka lama dapat memicu kanker kulit, termasuk terhadap
mahluk hidup lainnya.
Radiasi HP dapat mengacaukan gelombang otak, menyebabkan sakit kepala, kelelahan, dan
hilang memori, pemakaian HP bisa menyebabkan kanker otak.
Beberapa efek negatif yang bisa muncul sebagai akibat radiasi HP antara lain kerusakan sel
saraf, menurunnya atau bahkan hilangnya konsentrasi, merusak sistem kekebalan tubuh,
meningkatkan tekanan darah, hingga gangguan tidur dan perubahan aktivitas otak.
Sebagian besar garis-garis wajah dan kerut/keriput disebabkan oleh pemaparan berlebihan
terhadap sinar UV, baik UVA yang bertanggung jawab atas noda gelap, kerut/keriput, dan
melanoma maupun UVB yang bertanggung jawab atas kulit terbakar dan karsinoma.
Dampak negatif wi-fi sehubungan dengan radiasi elektromagnetik: keluhan nyeri di bagian
kepala, telinga, tenggorokan dan beberapa bagian tubuh lain bila berada dekat dengan
peralatan elektronik atau menara pemancar.