“ REVIEW BAB 1V ”
Disusun oleh:
MARDIN
(21902047)
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
KENDARI
2021
BAB IV
ACTIVITY ON ARROOW
Melaksanakan suatu proyek adalah proses mengubah maukan yang berupa kegiatan dan
sumber daya menjadi keluaran yang sudah di tentukan. Seperti telah diuraikan pada Bab 1
tugas seorang manajer proyek yang paling penting adalah dapat mengaplikasikan
sumber daya guna tujuan pembangunan sesuai dengan waktu dan biaya yang telah
terencana. Dalam kaitannya dengan waktu, seorang manajer proyek harus dapat
merencanakan waktu yang efektif clan efisien agar tidak terjadi keterlambatan dalam
pelaksanaannya. Salah satu metode yang digunakan dalam membuat perencanaan
waktu pada pelaksanaan proyek adalah diagram jaringan kerja atau network
planning.
Ada beberapa hal yang hams dilakukan terlebih dahulu dalam membuat
metode jaringan kerja (Callahan 1992), yaitu:
Kelima hal tersebut dapat dijelaskan lebih lanjut dalam uraian berikut ini.
Besarnya aktivitas juga di pengaruhi oleh beberapa factor lain yaitu waktu atau saat
aktivitas tersebut berjalan hubungan aktivitas tersebut dengan aktivitas lain dan kapan aktivitas
tersebut akan di lakukan.
Durasi ini dapat di tetapkan dengan suatu waktu, menit, jam , hari kerja, hari kalebnder,
minggu, atau bulan. Penjadwalan dunia kerja biasanya menggunakan suatu hari kerja atau hari
kalender. Durasi aktivitas pada proyek bergantung pada hal-hal berikut ini.
Jumblah pekerjaan
Jenis pekerjaan
Jenis dan jumblah sumber daya yang tersedia untuk di gunakan
Apakah pekerjaan akan di selesaikan dalam satu sihif atau banyak sifi atau lembur
Lingkungan yang mempengaruhi pekerjaan
Metode kontruksi
Batas waktu proyek
Siklus pekerjaan kontraktor
Cuaca dan dampak lapanga pada produksi
Kegiatan yang dapat di lakukan bersama
Kualitas pengawasan
Durasi aktivitas merupakan suatu pikiran Jika seluruh durasi masuk akal, dan jalur
kritis dibuat dari banyak kegiatan, maka variasi dalam durasi aktivitas akan
memengaruhi aktivitas-aktivitas tersebut sehingga durasi proyek menjadi lebih akurat.
3. Mendeskripsikan Aktivitas/Kegiatan
Setelah menetukan kegiatan dan durasi langkah berikutnya dalam membuat jaringan kerja
adlah mengatur kegiatan-kegiatan tersebut sehingga setiap aktivitas dapat di sajikan secara
logis. Setiap aktifitas terhubung dengan aktifitas lain dalam suatu penjadwalan. Ada tiga
kemungkinan hubungn logis yaitu;
Disebut juga Arrow Diagramming Method (ADM) clan biasanya digunakan untuk
proyek yang memiliki banyak ketergantungan di antara kegiatannya. Metode AOA
ini dibentuk dari anak-anak panah dan lingkaran. Anak panah mewakili kegiatan-
kegiatan proyek, sedangkan lingkaran, atau node, mewakili event atau kejadian
Dua elemen penting pada AOA adalah anak panah dan node. Satu anak
panah dibuat untuk setiap kegiatan yang akan dikerjakan. Ekor anak panah
merupakan awal dari kegiatan, sementara kepala anak panah merupakan akhir dari
kegiatan Node digunakan untuk menggambarkan kapan aktivitas didahului atau
diikuti oleh aktivitas sebelumnya. Node-node ini diletakkan di awal dan akhir setiap anak
panah. Karena proyek didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang ada awal clan
akhir, maka node-i dibutuhkan sebagai awal, dan node-j dibutuhkan sebagai akhir
dalam setiap proyek.
Jalur kritis penting artinya bagi para pelaksana proyek karena pada jalur ini
terletak kegiatan-kegiatan yang pelaksanaannya harus tepat waktu, selesai juga tepat
waktu. Jika terjadi keterlambatan, maka akan menyebabkan keterlambatan proyek
keseluruhan. Sebelum membuat jalur kritis dalam metode penjadwalan jaringan
kerja AOA, haruslah diketahui terlebih dahulu cara perhitungan durasi proyek yang
terbagi dalam hitungan maju dan hitungan mundur. Ada beberapa istilah yang
terlibat sehubungan dengan perhitungan maju dan mundur metode AOA sebagai
berikut.
1. Perhitungan Maju
a. Kecuali kegiatan awal, maka suatu kegiatan baru dapat dimulai bila
kegiatan yang mendahuluinya (predecessor) telah selesai.
b. Waktu paling awal suatu kegiatan adalah = O
c. Waktu selesai paling awal suatu kegiatan adalah sama dengan waktu mulai
paling awal, ditambah kurun waktu kegiatan yang bersangkutan.
d. Bila suatu kegiatan memiliki dua atau lebih kegiatan pendahulunya,
maka ES-nya adalah EF terbesar dari kegiatan- kegiatan tersebut.
2. Perhitungan Mundur
a. Hitungan mundur dimulai dari ujung kanan, yaitu dari hari terakhir
penyelesaian proyek suatu jaringan kerja.
b. Waktu mulai paling akhir suatu kegiatan adalah sama dengan waktu
selesai paling akhir, dikurangi kurun waktu/ durasi kegiatan yang
bersangkutan, atau LS = LF- D
c. Bila suatu kegiatan memiliki dua atau lebih kegiatan berikutnya, maka
waktu paling akhir (LF) kegiatan tersebut adalah sama dengan waktu mulai
paling akhir (LS) kegiatan berikutnya yang terkecil.
Metode Jalur Kritis atau critical path method adalah jalur yang memiliki
rangkaian komponen-komponen kegiatan, dengan total jumlah waktu terlama dan
menunjukkan kurun waktu penyelesaian proyek tercepat.
Jalur kritis terdiri dari rangkaian kegiatan kritis, dimulai dari kegiatan pertama
sampai kegiatan terakhir. Pada jalur ini terletak kegiatan-kegiatan yang bila
pelaksanaannya terlambat, akan menyebabk~an keterlambatan penyelesaian
keseluruhan proyek, yang disebut kegiatan kritis.
Penyajian jalur kritis ditandai dengan garis tebal, atau garis dengan warna
berbeda, atau garis ganda. Bila jaringan kerja hanya mempunyai satu titik awal
clan satu titik ak:hir, mak:a jalur kritis juga berarti jalur yang memiliki jumlah wak:tu
penyelesaian terbesar (terlama), dan jumlah waktu tersebut merupakan wak:tu proyek
yang tercepat. Kadang-kadang dijumpai lebih dari satu jalur kritis dalam
jaringan kerja.
Pada perencanaan dan penyusunan jadwal proyek, dikenal suatu istilah yang
disebut Float, yaitu suatu perhitungan yang menunjukkan fleksibilitas suatu kegiatan
untuk dapat mulai dan selesai lebih lambat walaupun tetap dalam waktu yang
diizinkan tanpa mengubah durasi atau kurun waktu proyek (Callahan, 1992).
Float terdiri dari Total Float (TF) dan Free Float (FF). Berikut adalah
penjelasan keduanya.
Float total adalah jumlah waktun yang di perkenakan suatu kegiatan boleh
ditunda, tanpa memengaruhi jadwal proyek secara keseluruhan. Jumlah waktu
tersebut sama dengan waktu yang didapat bila semua kegiatan terdahulu dimulai
seawal mungkin, sedangkan semua kegiatan berikutnya dimulai selambat mungkin
(Soeharto, 1995).
Float total ini dimiliki bersama oleh semua kegiatan yang ada pada jalur yang
bersangkutan. Hal ini berarti bila salah satu kegiatan telah memak:ainya, mak:a
float total yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan lain yang berada pada jalur
tersebut adalah sama dengan float total semula, dikurangi bagian yang telah
terpakai.
a. Total Float suatu kegiatan sama dengan waktu selesai paling akhir,
dikurangi waktu selesai paling awal, ATAU wak:tu mulai paling ak:hir,
dikurangi waktu mulai paling awal kegiatan.
b. Rumus : TF = LF -EF = LS - ES.
Di samping Total Float, dikenal juga Free Float (FF) atau Float Bebas. FF terjadi
bila semua kegiatan pada jalur yang bersangkutan mulai seawal mungkin. Besamya FF
suatu kegiatan sama dengan sejumlah waktu di mana penyelesaian kegiatan
tersebut dapat ditunda tanpa memengaruhi waktu mulai paling awal dari kegiatan
berikutnya (Soeharto, 1995). Dengan kata lain, float bebas dimiliki oleh satu
kegiatan tertentu, sedangkan float total dimiliki oleh kegiatan-kegiatan yang berada
di jalur yang bersangkutan.
a. Float bebas suatu kegiatan adalah sama dengan waktu mulai paling awal (ES)
dari kegiatan berikutnya dikurangi waktu selesai paling awal (EF) kegiatan
yang dimaksud.
b. Jadi, bila rangkaian terdiri dari kegiatan A(1-2) dan B(2-3) dengan node 1,
2, 3, maka kegiatan A mempunyai float bebas: