Disusun oleh :
RESA WIDI (201803053)
1
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur tetap saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan kesehatan sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu dalam memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas yang
judul “ MAKALAH KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS”.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya
kepada Bapak/Ibu Dosen yang telah membimbing dalam menulis makalah
ini.Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................................2
DAFTAR ISI ..............................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................4
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum .................................................................................4
1.3.2 Tujuan Khusus.................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi komunitas dan kriteria komunitas
2.1.1 Definisi Komunitas......................................................................6
2.1.2 Kriteria Komunitas ......................................................................6
2.2 Definisi Keperawatan dan Keperawatan Komunitas
2.2.1 Definisi Keperawatan ..................................................................7
2.2.2 Definisi Keperawatan Komunitas ...............................................7
2.3 Tujuan Praktik Keperawatan Komunitas...............................................8
2.4 Ciri-ciri Keperawatan Komunitas..........................................................9
2.5 Jenis Pelayanan Keperawatan Komunitas .............................................10
2.6 Ruang Lingkup Praktik Keperawatan Komunitas ................................10
2.7 Sasaran Praktik Keperawatan Komunitas .............................................12
2.8 Prioritas Pelayanan Keperawatan Komunitas .......................................14
2.9 Kegiatan Praktik Keperawatan Komunitas ...........................................14
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ...........................................................................................16
3.2 Saran ......................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB 1
PEMBUKAAN
1.1. Latar Belakang
Seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya kebutuhan pelayanan
kesehatan menuntut perawat saat ini memiliki pengetahuan dan keterampilan di
berbagai bidang. Saat ini dunia keperawatan semakin berkembang, dimana
perawat memiliki peran yang lebih luas dengan penekanan pada peningkatan
kesehatan dan pencegahan penyakit, juga memandang klien secara komprehensif.
Perawat dianggap sebagai salah satu profesi kesehatan yang harus dilibatkan
dalam pencapaian tujuan pembangunan kesehatan baik di dunia maupun di
Indonesia.
Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai
persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan kelompok khusus
dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah
melembaga (Sumijatun dkk, 2006).
Keperawatan komunitas ditujukan untuk mempertahankan dan
meningkatkan kesehatan serta memberikan bantuan melalui intervensi
keperawatan sebagai dasar keahliannya dalam membantu individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat dalam mengatasi berbagai masalah keperawatan yang
dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari (Ferry Efendi dan Makhfudli, 2009).
Keperawatan komunitas lebih menekankan kepada upaya peningkatan
kesehatan dan pencegahan terhadap berbagai gangguan kesehatan dengan tidak
melupakan upaya-upaya pengobatan, perawatan, serta pemulihan bagi yang
sedang menderita penyakit maupun dalam kondisi pemulihan terhadap penyakit
(Wahit Iqbal dkk, 2011). Dari penjelasan diatas maka kelompok tertarik
membahas mengenai konsep dasar keperawatan komunitas
1.2. Rumusan Masalah
Bagaimana Konsep Praktik Keperawatan Komunitas ?
1.3 Tujuan
Tujuan Umum
Untuk mengetahui konsep praktik keperawatan komunitas
4
Tujuan Khusus
a. Mengetahui definisi komunitas dan kriteria komunitas
b. Mengetahui definisi keperawatan dan keperawatan komunitas
c. Mengetahui tujuan praktik keperawatan komunitas
d. Mengetahui ciri-ciri keperawatan komunitas
e. Mengetahui jenis pelayanan keperawatan komunitas
f. Mengetahui ruang lingkup keperawatan komunitas
g. Mengetahui sasaran keperawatan komunitas
h. Mengetahui prioritas pelayanan keperawatan komunitas
i. Mengetahui praktik keperawatan komunitas
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
spiritual secara komprehensif ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat
baik sehat maupun sakit mencangkup siklus hidup manusia(Rivaldi,2007)
7
kesehatan yang optimal yang melalui pencegahan penyakit dan peningkatan
kesehatan. Dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan, jugan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan keperawatan.
7. Rapat Kerja Keperawatan Kesehatan Masyarakat (1990) mendefinisikan
keperawatan komunitas sebagai suatu bidang keperawatan yang merupakan
perpaduan antara keperawatan dan keadaan masyarakat (public health) dengan
dukungan peran serta masyarakat secara aktif serta mengutamakan pelayanan
promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan
pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu yang
ditujukan pada individu, kelompok, serta masyarakat sebagai kesatuan utuh
melalui proses keperawatan (nursing process) untuk meningkatkan fungsi
kehidupan manusia secara optimal, sehingga mampu mandiri dalam upaya
kesehatan.
8. Menurut IOM (2003), Praktik pelayanan komunitas adalah layanan
keperawatan profesional yang diberikan oleh perawat yang telah memperoleh
pendidikan keperawatan komunitas atau disiplin lain yang berkaitan dan
bekerja untuk meningkatkan derajat kesehatan yang berfokus pada masyarakat.
9. Perawatan komunitas adalah perawatan yang diberian dari luar suatu institusi
yang berfokus pada masyarakat atau individu dan keluarga (Elisabeth, 2007)
2.3 Tujuan Praktik Keperawatan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan masyarakat secara
menyeluruh dalam memelihara kesehatannya untuk mencapai derajat
kesehatan yang optimal secara mandiri.
2. Tujuan Khusus
a. Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat
b. Meningkatkannya kemampuan individu, keluarga, dan masyarakat untuk
melaksanakan upaya perawatan dasar dalam rangka mengatasi masalah
keperawatan
c. Tertanganinya kelompok keluarga rawan yang memerlukan pembinaan
dan asuhan keperawatan.
8
d. Tertanganinya kelompok masyarakat khusus/rawan yang memerlukan
pembinaan dan asuhan di rumah, panti dan di masyarakat
e. Tertanganinya kasus-kasus yang memelukan penanganan tindak lanjut
dan asuhan keperawatan di rumah
f. Terlayaninya kasus-kasus tertentu yang termasuk kelompok resiko tinggi
yang memerlukan penanganan dan asuhan keperawatan di rumah dan di
puskesmas
g. Teratasi dan terkendalinya keadaan lingkungan fisik dan sosial untuk
menuju keadaan sehat optimal.
2.4 Ciri – Ciri Keperawatan Komunitas
Ciri Ciri Keperawatan Komunitas adalah :
1. Berorientasi kepada masyarakat (segala kegiatan mulai dari pengkajian,
diagnose, intervensi, implementasi, evaluasi. Semua diarahkan oleh, dari
dan untuk masyarakat)
2. Fokus pelayanan ditujukan kepada populasi. Pelayanan keperawatan
ditujukan kepada sekumpulan orang yang di dalamnya terdapat unsur
keterkaitan antara individu dalam suatu masyarakat
3. Pelayanan dasarnya bersifat relationship. Pelayanan yang di berikan
meliputi berbagai aspek dan kebutuhan kerjasama lintas progam dan lintas
sector.
Ciri-ciri yang lain :
1. Perpaduan antara pelayanan keperawatan dengan kesehatan komunitas
2. Adanya kesinambungan pelayanan kesehatan (continuity of care)
3. Fokus pelayanan pada upaya promotif dan preventif.
4. Terjadi proses alih peran dari perawat kesehatan komunitas kepada klien
(individu, keluarga, kelompok, masyarakat) sehingga terjadi kemandirian.
5. Ada kemitraan perawat kesehatan komunitas dengan masyarakat dalam
upaya kemandirian klien.
6. Memerlukan kerja sama dengan tenaga kesehatan lain dan masyarakat.
2.5 Jenis Pelayanan Keperawatan Komunitas
Jenis – jenis pelayanan keperawatan komunitas meliputi :
1. Home Care
9
2. YanKes Ambulatory ( Puskesmas)
3. Sekolah (UKS)
4. Industry
5. Institusi pelayanan kebutuhan masyarakat( TPA, PSTW, Panti anak jalan)
6. Institusi keagamaan ( pondok pesantren, panti asuhan )
7. Masyarakat secara luas
( Alleander dan Spradley,2001)
2.6 Ruang Lingkup Praktik Keperawatan Komunitas
Ruang lingkup praktik keperawatan masyarakat meliputi: upaya-upaya
peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif),pemeliharaan kesehatan
dan pengobatan (kuratif), pemulihan kesehatan(rehabilitatif) dan mengembalikan
serta memfungsikan kembali baik individu,keluarga, kelompok dan masyarakat ke
lingkungan sosial dan masyarakatnya(resosialisasi).
Dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas, kegiatan yang
ditekankan adalah upaya preventif dan promotif dengan tidak mengabaikan upaya
kuratif,rehabilitatif dan resosialitatif.
1. Upaya Promotif
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat dengan jalan memberikan:
a. Penyuluhan kesehatan masyarakat
b. Peningkatan gizi
c. Pemeliharaan kesehatan perseorangan
d. Pemeliharaan kesehatan lingkungan
e. Olahraga secara teratur
f. Rekreasi
g. Pendidikan seks
2. Upaya Preventif
Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan
gangguan terhadap kesehatan terhadap individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat melalui kegiatan:
a. Imunisasi massal terhadap bayi, balita serta ibu hamil
10
b. Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui Posyandu, Puskesmas
maupun kunjungan rumah
c. Pemberian vitamin A dan yodium melalui Posyandu, Puskesmas
ataupun di rumah
d. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui
3. Upaya Kuratif
Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota
keluarga, kelompok dan masyarakat yang menderita penyakit atau masalah
kesehatan, melalui kegiatan:
a. Perawatan orang sakit di rumah (home nursing)
b. Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari Puskesmas
dan RS.
c. Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin
dan nifas.
d. Perawatan payudara
e. Perawatan tali pusat bayi baru lahir
4. Upaya Rehabilitatif
Upaya rehabilitatif merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita-
penderita yang dirawat di rumah, maupun terhadap kelompok-kelompok
tertentu yang menderita penyakit yang sama, misalnya Kusta, TBC, cacat fisik
dan lainnya, dilakukan melalui kegiatan:
a. Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti penderita
Kusta, patah tulang mapun kelainan bawaan
b. Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit
tertentu, misalnya TBC, latihan nafas dan batuk, penderita stroke:
fisioterapi manual yang mungkin dilakukan oleh perawat
5. Upaya Resosialitatif
Upaya resosialitatif adala upaya mengembalikan individu, keluarga dan
kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah
kelompok-kelompok yang diasingkan oleh masyarakat karena menderita suatu
penyakit, misalnya kusta, AIDS, atau kelompok-kelompok masyarakat khusus
seperti Wanita Tuna Susila (WTS), tuna wisma dan lain-lain. Disamping itu,
11
upaya resosialisasi meyakinkan masyarakat untuk dapat menerima kembali
kelompok yang mempunyai masalah kesehatan tersebut dan menjelaskan
secara benar masalah kesehatan yang mereka derita. Hal ini tentunya
membutuhkan penjelasan dengan pengertian atau batasan-batasan yang jelas
dan dapat dimengerti.
2.7 Sasaran Praktik Keperawatan Komunitas
Sasaran dari perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga,
kelompok khusus, komunitas baik yang sehat maupun sakit yang mempunyai
masalah kesehatan atau perawatan, sasaran ini terdiri dari:
1. Individu
Individu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila individu tersebut
mempunyai masalah kesehatan/keperawatan karena ketidakmampuan merawat
diri sendiri oleh suatu hal dan sebab, maka akan dapat mempengaruhi anggota
keluarga lainnya baik secara fisik, mental maupun sosial.
2. Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala keluarga,
anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu rumah
tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, satu dengan
lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu atau beberapa
anggotat keluarga mempunyai masalah kesehatan/keperawatan, maka akan
berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya dan keluarga-keluarga yang
ada disekitarnya.
3. Kelompok Khusus
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis
kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan
terhadap masalah kesehatan.
Termasuk diantaranya adalah:
a. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat
perkembangan dan pertumbuhannya, seperti;
1) Ibu hamil
2) Bayi baru lahir
3) Balita
12
4) Anak usia sekolah
5) Usia lanjut
b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan
dan bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah:
1) Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS, penyakit
kelamin lainnya.
2) Penderita dengan penynakit tak menular, seperti: penyakit
diabetes mellitus, jantung koroner, cacat fisik, gangguan mental
dan lain sebagainya.
c. Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranya:
1) Wanita tuna susila
2) Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba
3) Kelompok-kelompok pekerja tertentu, dan lain-lain.
d. Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah:
1) Panti wredha
2) Panti asuhan
3) Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial)
4) Penitipan balita.
2.8 Prioritas Pelayanan Keperawatan Komunitas
Prioritas masalah kesehatan masyarakat dan keperawatan perlu
mempertimbangkan berbagai factor sebagai criteria:
1. Perhatian masyarakat
2. Prevalensi kejadian
3. Berat ringannya masalah
4. Kemungkinan masalah untuk diatasi
5. Tersedianya sumber daya masyarakat
6. Aspek politis.
Prioritas masalah juga dapat ditentukan berdasarkan hirarki kebutuhan
menurut Abraham H. Mashlow yaitu:
1. Keadaan yan mengancam kehidupan
2. Keadaan yang mengancam kesehatan
3. Persepsi tentang kesehatan dan keperawatan
13
4. Diagnosa keperawatan (Diagnosis keperawatan adalah respon individu
pada masalah kesehatan baik yang actual maupun potensial. Masalah
actual adalah masalah yang diperoleh pada saat pengkajian, sedangkan
masalah potensial adalah masalah yang mungkin timbul kemudian.
(American Nurses Of Association (ANA). Dengna demikian diagnosis
keperawatan adalah suatu pernyataan yang jelas, padat dan pasti tentang
status dan masalah kesehatan pasien yang dapat diatasi dengan tindakan
keperawatan)
2.9 Kegiatan Praktik Keperawatan Komunitas
Kegiatan praktik keperawatan komunitas yang dilakukan perawat
mempunyai lahan yang luas dan tetap menyesuaikan dengan tingkat pelayanan
kesehatan wilayah kerja perawat, tetapi secara umum kegiatan praktik
keperawatan komunitas adalah sebagai berikut:
a. Memberikan asuhan keperawatan langsung kepada individu, keluarga,
kelompok khusus baik di rumah (home nursing), di sekolah (school health
nursing), di perusahaan, di Posyandu, di Polindes dan di daerah binaan
kesehatan masyarakat.
b. Penyuluhan/pendidikan kesehatan masyarakat dalam rangka merubah
perilaku individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
c. Konsultasi dan pemecahan masalah kesehatan yang dihadapi
d. Bimbingan dan pembinaan sesuai dengan masalah yang mereka hadapi
e. Melaksanakan rujukan terhadap kasus-kasus yang memerlukan penanganan
lebih lanjut
f. Penemuan kasus pada tingakat individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat
g. Sebagai penghubung antara masyarakat dengan unit pelayanan kesehatan
h. Melaksanakan asuhan keperawatan komuniti, melalui pengenalan masalah
kesehatan masyarakat, perencanaan kesehtan, pelaksanaan dan penilaian
kegiatan dengan menggunakan proses keperawatan sebagai suatu usaha
pendekatan ilmiah keperawatan.
i. Mengadakan koordinasi di berbagai kegiatan asuhan keperawatan komuniti
14
j. Mengadakan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dengan instansi
terkait.
k. Memberikan ketauladanan yang dapat dijadikan panutan oleh individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat yang berkaitan dengan keperawatan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keperawatan komunitas adalah bidang perawatan khusus yang merupakan
gabungan keterampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan
bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat secara
keseluruhan guna meningkatkan kesehatan, penyempurnaan kondisi sosial,
perbaikan lingkungan fisik, rehabilitasi, pencegahan penyakit dan bahaya yang
lebih besar ditujukan kepada individu, keluarga dan kelompok yang mempunyai
masalah dimana hal itu mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan.
3.2. Saran
Diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi mahasiswa
keperawatan khusus pada mata kuliah keperawatan komunitas.
15
DAFTAR PUSTAKA
http://docshare01.docshare.tips/files/20401/204014269.pdf
https://docplayer.info/57281184-Makalah-konsep-keperawatan-komunitas.html
http://viand-perawat.blogspot.com/2012/09/keperawatan-komunitas-
masyarakat.html
https://www.academia.edu/35956409/ASKEP_KOMUNITAS
http://docshare01.docshare.tips/files/20401/204014269.pdf
http://s.docworkspace.com/d/ABPaYgOElrg2oq2GlfWmFA
16